terhadap objek yang diteliti merupakan salah satu unsur dalam pemahaman, untuk
itu peneliti merupakan penjelasan dari variabel yang terdapat dalam penelitian.
Perimbangan, dan lain-lain penerimaan yang sah. PAD (Pendapatan Asli Daerah)
merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil
pendapatan lain asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan
pendapatan asli daerah yaitu: “Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang
11
12
undangan. Pendapatan Asli Daerah bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.
Semakin tinggi PAD nya maka semakin tinggi tingkat kemandirian dalam suatu
daerah.
cerminan dari pendapatan asli daerah, untuk itu perlu adanya kiat-kiat bagi
pembiayaan dan sebagai tolok ukur dalam pelaksanaan otonomi daerah. Sehingga
dapat ditagih.
pungutan.
5. Keadaan sosial ekonomi dan tingkat kesadaran masyarakat selaku wajib bayar.
biaya tinggi dan dilarang menetapkan peraturan daerah tentang pendapatan yang
menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa antar daerah, dan
yang mengatur pengenaan pajak dan retribusi oleh daerah terhadap objek-objek
14
yang telah dikenakan pajak oleh pusat dan provinsi sehingga menyebabkan
terutang oleh yang wajib membayarnya dengan tidak mendapat balas jasa secara
dapat menjamin bahwa kas negara selalu berisi uang pajak. Penerimaan pajak
besarnya pajak.
Pada hakekatnya tidak ada tidak ada perbedaan pengertian antara yang
pokok antara pajak negara dan pajak daerah mengenai prinsip-prinsip umum
dan penggunaan pajak (Mardiasmo, 2001: 93). Dalam konteks daerah, pajak
daerah adalah pajak-pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang diatur
Menurut UU No.34 Tahun 2000, pajak daerah adalah iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang seimbang,
tuntutan keadilan dan pemerataan, maka dibutuhkan suatu administrasi yang baik
yaitu:
bermotor,
Atas Air,
a. Pajak hotel
b. Pajak restoran
c. Pajak reklame
macam, yaitu pajak provinsi dan pajak Kabupaten/kota. Pajak provinsi meliputi:
1. Pajak hotel,
2. Pajak restoran,
3. Pajak hiburan,
17
4. Pajak reklame,
7. Pajak parkir,
Objek pajak daerah sesuai UU nomor 1-14 2011 tentang pajak daerah
pembayaran, termasuk:
kenyamanan,
18
a. Tontonan film
b. Pagelaran seni
c. Musik
d. Taian modern
e. Kesenian rakyat/tradisional
f. Pagelaran busana
g. Kontes kecantikan
i. Pameran
j. Dikotik
k. Karaoke
l. Klab malam
m. Panti pijat
n. Sirkus
o. Acrobat
p. Sulap
q. Permainan bilyar
r. Golf
19
s. Bowling
t. Pacuan kuda
u. Kendaraan bermotor
v. Permainan ketangkasan
atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya bertujuan untuk
menuju suatu baang, jasa, atau orang, ataupun untuk menarik perhatian
suatu barang, jasa atau orang yang ditetapkan atau dilihat, dibaca,
kecuali dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh
pemerintah.
Mineral Bukan Logam dan Batuan terdiri dari: Asbes; Batu tulis; Batu
Oker; Pasir dan krikil; psir kuarsa; Therlit; Phospat; Talk; Tanah serap;
Tanah diatome; Tnah liat; Tawa (ahm); Tras; Yarosif; Yeolt; Basal;
oleh orang pribadi atau badab baik yang disediakan berkaitan atas
8. Objek bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) adalah
hak atas tanah dan bangunan meliputi: Jual beli; Tuka menukar; Hibah;
usaha; Hadih.
9. Objek pajak air tanah adlah pengambilan dan pemanfaatan air tanah
3. Dasar pengenaan pajak hiburan adalah jumlah uang yang diterima atau
4. Dasar pengenaan pajak reklame adlah nilai sewa reklame. Nilai sewa
Daerah.
adalah nilai jual pengambilan lmineral bukan logam dan batuan. Nilai
9. Dasar pengenaan pajak air tanah adalah Nilai Perolehan Air Tnah,
yaitu :jenis sumber air, lokasi sumber air, tujuan pengambilan atau
1. Pajak Hotel sebesar 10% sedangkan untuk pajak Rumah kos 5%.
dan tari modern sebesar 15%, kesenian rakyat tradisional sebsar 10%,
10%, diskotek, karaoke dan klab malam sebesar 45%, sirkus, acrobat
dan sulap sebesar 10%, permainan biliar, golf dan bowling sebesar
10%.
oleh selain industri, pertambangan minyak bumi dan gas alami tarif
bumi dan gas alam, tarif pajak penerangan jalan ditetapkan sebesar 3%
sebesar 1,5%
sebesar 5%, sedangkan taif pajak atas perolehan hak atas tanah dan
atau bangunan yang berdasarkan karena waris atau hibah wasiat yang
dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke
sebesar 2,5%.
Jenis pajak provinsi bersifat limitatif yang berarti provinsi tidak dapat
memungut pajak lain yang telah ditetapkan. Adanya jenis pajak yang dipungut
oleh provinsi terkait dengan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom yang
terbatas hanya meliputi kewenangan dalam bidang pemerintah yang bersifat lintas
daerah. Namun, dalam pelaksanaanya provinsi dapat tidak memungut jenis pajak
24
yang telah ditetapkan tersebut jika dipandang hasilnya kurang memadai (Prawoto,
2011: 470).
ditetapkan dalam UU No. 28 Tahun 2009 dengan menetapkan sendiri jenis pajak
yang bersifat spesifik sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh UU
peraturan daerah, namun tidak boleh lebih tinggi dari tarif maksimum yang telah
yang telah ditetapkan baik pajak provinsi maupun pajak kabupaten/kota. Jenis
pajak tersebut dapat tidak dipungut apabila potensinya kurang memadai dan
daerah.khusus untuk daerah yang setingkat dengan daerah provinsi, tetapi tidak
terbagi dalam daerah Kabupaten atau kota otonom, jenis pajak yang dapat
dipungut merupakan gabungan dari pajak untuk daerah provinsi dan pajak untuk
disamakan tetapi memiliki pengertian yang berbeda, yaitu subjek pajak dan wajib
pajak. Subjek pajak merupakan orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan
pajak daerah. Sementara itu, wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang
pajak tertentu. Oleh sebab itu, seseorang atau badan yang telah menjadi wajib
maupu negara itu sendiri. Dampak yang muncul dari pajak adalah dapat menjadi
sumber pendanaan bagi pemerintah daerah dan juga dapat mengalokasikan pajak
Kusaana, 2015)
negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara kepada
merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah untuk
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
pribadi atau badan. Retribusi daerah sebagaimana halnya dengan pajak daerah
merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), menjadi salah satu
Besarnya retribusi yang harus dibayar oleh orang pribadi atau badan yang
penggunaan jasa dan tarif retribusi. Tingkat penggunaan jasa dapat dinyatakan
sebagai kuamtitas penggunaan jasa sebagai dasar alokasi beban biaya yang dipikul
adalah nilai rupiah atau persentase tertentu yang ditetapkan untuk menghitung
besarnya retribusi yang terutang. Tarif dapat ditentukan seragam atau ada
perbedaan tentang golongan tarif sesuai degan prinsip dan sasaran tarif tertentu
sebagai pembayaran atas jasa dan izin tertentu khusus disediakan dan atau
atau badan.
a) Retribusi jasa umum, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan oleh
b) Retribusi jasa usaha, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian ijin kepada orang pribadi atau
1) Yieid (hasil)
apakah hasilnya memadai atau tidak, yang menjadi perhatian adalah kefungsiaan
2) Eguity (keadilan)
terdapat pada kenyataan bahwa setiap orang harus mendapat bagian yang layak
harus jelas dasar penerpan serta kewajiban membayarnya dan tidak sewenang-
bahwa beban retribusi yang dipikul adalah sama diberbagai kelompak yang
mampu.
akibatnya perputaran ekonomi yang semula berputar dengan cepat menjadi lebih
untuk memungut retribusi daerah, yaitu pungutan dari retribusi daerah didukung
Harus terlihat adanya hubungan antara potensi dan realisasi penerimaan pungutan
dapat dilihat dari dua hal, pertama dibandingkan denga daerah yang sejenis dan
yang kedua dibandingkan dari daerah yang lebih tinggi. Kesesuaian dengan
daerah yang sejenis, artinya apabila suatu pungutan di daerah memiliki nilai
saat yang sama pungutan tersebut memiliki nilai ekonomi berupasesuai dengan
pungutan daerah.
melaksanakan, maka pada saat yang sama daerah tersebut tidak sesuai sebgai
lebih tinggi artinya, apabila suatu pungutan telah ditarik oleh pemerintah pusat,
maka tidak boleh lagi ditarik oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu dapat
dipastikan bahwa suatu pungutan pastilah sesuai dengan daerah yang tinggi.
Retribusi Daerah menjelaskan terdiri dari tiga jenis Retribusi yaitu Retribusi Jasa
a. Jasa Umum
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
3) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan
Sipil;
berikut:
a) Retribusi ini bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi jasausaha atau
pelaksanaan desentralisasi.
c) Jasa tersebut memberikan manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang
31
kemamfaatan umum.
pelaksanaannya.
f) Retribusi dapat dipungut secara efektif dan efisien, serta merupakan salah satu
4. Retribusi Terminal;
Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk
sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna
bersangkutan.
dan pelaporan.
pemerintah daerah.
1) Kecukupan
permintaan dan penawaran terhadap suatu barang tidak akan mencapai titik
keseimbangan yang akibatnya tidak dapat menciptakan alokasi sumer daya yang
efisien.
untuk mengatur jumlah konsumsinya terhadap barang tersebut agar lebih sesuai
2) Keadilan
karena pertanggung jawaban didasarkan atas tingkat komsumsi yang dapat diukur,
mudah dipungut sebab penduduk hanya mendapatkan apa yang mereka bayar. Hal
ini terkait dengan benefit Principle pada retribusi yang dikemukakan oleh
Mc.Master (1991) yaitu retribusi dikenakan kepada individu dan atau kelompok
35
yang menikmati manfaat barang atau jasa tersebut dengan pemakaian. Sebaliknya
individu dan atau kelompok yang tidak menikmati dibebaskan dari kewajiban
membayar.
Retribusi daerah merupakan suatu produk politik yang harus diterima oleh
masyarakat, terutama oleh mereka yang akan menjadi wajib retribusi dengan
retribusinya.
menggunakan kartu.
saja dalam skala daerah. Paling tidak diantara keduanya tidak terdapat perbedaan
pemerintah daerah tidak harus memiliki BUMD, namun BUMD dapat menjadi
pelayanan bagi masyarakat. BUMD dapat didirikan oleh pemerintah daerah dan
pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom. BUMD itu sendiri
terbagi menjadi dua jenis yaitu perusahaan umum daerah (Perumda) dan
potensi ekonomi di daerah yang bersangkutan. BUMD juga memiliki fungsi dan
semaksimal mungkil untuk pendapatan daerah. Oleh karena itu, BUMD perlu
handal sehingga dapat berperan aktif, baik dalam menjalankan fungsi dan
sendiri. Sekaligus sebagai lembaga yang memiliki peran social yang juga dituntut
Perusahaan Daerah sebagai sarana kelengkapan daerah memiliki fungsi dan peran
yang tidak ringan, sebab antara peran sebagai lembaga yang harus memberikan
masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan asas-asas ekonomi yang
sehat.
lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan
kelembagaannya.
38
mengembangkannya.
tujuan didirikannya sebuah badan usaha sebagai sebuah badan usaha yang
BUMD.
agar benar-benar menjadi kekuatan ekonomi yang handal sehingga dapat berperan
aktif, baik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya maupun sebagai perekonomian
daerah. Laba dari BUMD diharapkan memberikan konribusi yang besar terhadap
BUMD non persero dengan konsep sewa kelola mandiri. Kewenangan pemerintah
39
hibah, dan sumber modal lainnya yang terdiri dari kapitalisasi cadangan,
keuntungan revaluasi asset, dan agio saham. Penyertaan modal tersebut harus
berupa uang ataupun barang milik daerah. Terkait dengan barang milik daerah
yang disertakan, harus dinilai sesuai nilai riil pada saat barang milik daerah
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di daerah yang bersangkutan
pendapatan daerah.
daerah oleh pemerintah daerah dalam jangka panjang untuk investasi pembelian
surat berharga dan investasi langsung, yang mampu mengembalikan nilai pokok
ditambah dengan manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya dalam jangka
Daerah (PAD) yang berasal dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
masyarakat. Namun pada kenyataannya, hasil yang diperoleh dari aset yang
dipisahkan ini sangat minim, sehingga investasi yang dilakukan secara terus
menerus justru hanya seperti membebani APBD dan tidak memberikan kontribusi
BUMD merupakan bagian dari investasi jangka panjang daerah, yang jumlah
penyertaan modal atau investasi ini tidak diakui sebagai belanja, namun
dari investasi yang telah dilakukan dikategorikan sebagai Pendapatan Asli Daerah
(PAD). Oleh karena itu, kebijakan umum APBD (KUA) akan memuat informasi
diantaranya adalah:
tidak mendapat saingan dari investasi swasta karena bidang usaha yang
tunggal ini berbentuk perusahaan umum (Perum), sementara jika Pemda bukan
pemilik tunggal bentuk perusahaan adalah perseroan terbatas (PT). Pemda sendiri
itu, penyertaan modal ini harus memperoleh persetujuan dulu dari lembaga
BUMD
atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah (BUMD)” (Lampiran A.IV
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006). Namun, hal ini juga bermakna bahwa jika
BUMD tidak memperoleh laba, maka Pemda juga tidak akan memperoleh PAD
dari BUMD tersebut. Dengan demikian, besaran PAD yang diperoleh Pemda dari
BUMD tergantung pada besaran laba yang diperoleh BUMD. Dalam Permendagri
bahwa BUMD tidak boleh dibebani target PAD apabila BUMD masih merugi
terdiri dari Perumda dan Perseroda. Ciri-ciri Perumda sebagaimana diatur pada
a. Pemodalan
Perumda adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu daerah
dan tidak terbagi atas saham. Dalam hal ini perumda dimiliki oleh lebih dari satu
Perumda juga dapat membentuk anak perusahaan dan/atau memiliki saham pada
perusahaan lain.
b. Organisasi
c. Laba
yang menjadi hak daerah disetor ke kas daerah setelah disahkan oleh kepala
daerah sebagai pemilik modal. Laba tersebut dapat ditahan atas persetujuan kepala
perluasan prasaran dan sarana pelayanan fisik dan nonfisik serta untuk
d. Restrukturisasi
umum daerah agar dapat peroperasi secara efisien, akuntabel, transparan, dan
professional.
e. Pembubaran Perumda
Sedangkan Perseroda diatur di dalam Pasal 339 sampai dengan Pasal 342
a. Permodalan
modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51%
perusahaan perseroan daerah terdiri atas beberapa daerah dan bukan daerah, salah
anak perusahaan tersebut didasarkan atas analisa kelayakan investasi oleh analis
b. Organisasi
c. Pembubaran
perusahaan.
kebijakan perusahaan.
pembangunan daerah.
pemasukan.
publik dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun
nonbank.
perusahaan di pengadilan.
memuat:
f. Kerjasama.
g. Penggunaan Laba.
i. Pinjaman.
m. Kepailitan.
daerah itu sendiri. Untuk lebih jelasnya tujuan dari pendirian BUMD sendiri
umumnya.
jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi,
masyarakat.
Fungsi badan usaha milik daerah (BUMD) adalah sebagai fasilitator dalam
sendiri dengan mengandalakan pendapatan asli daerah, salah satu aset daerah
48
adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mempunyai tujuan mencari
Badan Usaha Milik Daerah yang termasuk jenis ini adalah perusahaan
Badan Usaha MIlik Daerah jenis ini adalah badan usaha yang
Badan Usaha Milik Daerah jenis ini adalah seperti jalan untuk kawasan
terpencil, deep tunner untuk air minum kota, atau proyek-proyek raksasa seperti
b. Menghasilkan keuntungan.
tidak sehat.
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
berpikir untuk menjelaskan Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Laba
pemerintah daerah. Dalam hal penerimaan daerah terdapat pendapatan asli daerah
yang dipengaruhi oleh pajak daerah, retribusi daerah, dan bagian laba atas badan
retribusi daerah, dan bagian laba atas BUMD terhadap pendapatan asli daerah
(PAD). Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan hal yang sangat penting karena
Penelitian variabel pajak daerah dan retribusi daerah mengacu pada penelitian
Meilda Ellysa putri dan Sri Rahayu (2015). Sedangkan variabel Laba BUMD
mengacu pada penelitian Ike Juni Antika (2017). Penelitian ini menggunakan data
dan kemandirian daerah, perlu dilakukan perluasan objek pajak daerah serta
Hal ini konsisten dengan penelitian Reza (2018) bahwa penerimaan pajak
yang dapat digali salah satunya berupa pajak daerah yang merupakan andalan bagi
kontribusi yang berarti terhadap pendapatan asli daerah (Fitriana, 2014 : 1884).
asli daerah, semakin rendah penerimaan pajak daerah maka akan menurunkan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
pribadi atau badan. Retribusi daerah mempunyai peranan yang sangat besar
Hal ini sejalan dengan penelitian Vivi Anggraeni, Kusni Hidayati dan Tri
pendapatan asli daerah. Semakin besar jumlah penerimaan Retribusi Daerah maka
akan semakin besar pula jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
54
kebutuhan masyarakatnya. Dengan kata lain, pendirian badan usaha milik daerah
berkontribusi terhadap Pendapatan Asli daerah (PAD). Semakin besar laba yang
dihasilkan oleh BUMD, maka Pendapatan Asli Daerah juga akan semakin
meningkat.
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Pendapatan Asli
Daerah
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
55
2.4 Hipotesis
dari beberapa masalah yang sedang dipelajari yang dapat dibenarkan atau dapat
ditangguhkan.
Dari uraian permasalahan yang ada, maka dapat dikemukakan suatu hipotesis
1) Diduga Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan laba hasil BUMD berpengaruh
2) Diduga Pajak Daerah, Retribsi Daerah dan Laba Hasil BUMD berpengaruh