Pemerintah pusat:
upaya penyetaraan (equalization).
Pemerintah daerah:
aspek kecukupan (sufficiency), pusat memiliki basis
pungutan potensial.
2
STRUKTUR PENDAPATAN DAERAH
1. Pendapatan Asli Daerah
- Pajak Daerah
- Retribusi Daerah
- Lain-lain PAD Yang Sah
- Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan
2. Dana Perimbangan
- Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
- Dana Alokasi Umum (DAU)
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
- Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Provinsi
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
- Bantuan Dana Adhock Dari Pemerintah
- Dana Alokasi Khusus
3
Fakta:
Peran PAD terhadap APBD relatif kecil. Rata-rata nasional:
1. Sebelum otda (1998-2000): 10,2%
2. Setelah otda (2001-2003): 8,1%
4
Lambatnya peningkatan PAD:
1. Ketidakmampuan daerah membuat strategi koleksi dan memetakan
potensi
2. Kepatuhan masyarakat rendah
3. Regulasi/peraturan yang lemah
4. Kelembagaan/inst yg kurang tepat
5. KKN
6. Political will yang rendah
5
CARA PENINGKATAN
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAHDAER
INTENSIFIKASI
6
DASAR HUKUM
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH:
UU No. 18 tahun 1997
UU N0. 34 tahun 2000
PP 65 tahun 2001: ttg Pajak Daerah
PP 66 tahun 2001: ttg Retribusi Daerah
UU No. 28 tahun 2009
7
PENGERTIAN
PAJAK DAERAH
Kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
RETRIBUSI DAERAH
Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
8
FUNGSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
FUNGSI PENERIMAAN/BUDGETAIR
Alat penghimpun dana dari masyarakat untuk kepentingan
pembiayaan pembangunan daerah
FUNGSI PENGATURAN/REGULEREND
Alat pencapaian tujuan tertentu, dengan jalan
mempengaruhi tingkat konsumsi barang dan jasa
tertentu lewat kebijakan tarif
9
CIRI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
PAJAK DAERAH
Dipungut Pemerintah Daerah, berdasar peraturan perundang-undangan
Dipungut bila ada suatu keadaan, peristiwa dan perbuatan yg menurut perundang-
undangan dapat dikenakan pajak daerah
Dapat dipaksakan dalam pengertian jika wajib pajak tidak memenuhi kewajiban
pembayaran pajak daerah, yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi (pidana dan
denda)
Tidak ada hubungan langsung antara pembayaran pajak daerah dengan
imbalan/balas jasa secara perseorangan
Hasil penerimaan pajak daerah disetor ke kas daerah
RETRIBUSI DAERAH
Dipungut Pemerintah Daerah, berdasar peraturan perundang-undangan
Dipungut bila ada jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah dan dinikmati oleh
orang atau badan
Pihak yang membayar retribusi daerah mendapat imbalan/balas jasa langsung dari
pemerintah daerah atas pembayaran yang dilakukan
Wajib retribusi yg tidak memenuhi kewajiban dapat dikenakan sanksi ekonomis, yaitu
tidak memperoleh jasa yg diselenggarakan oleh pemerintah daerah
Hasil penerimaan retribusi daerah disetor ke kas daerah
10
JENIS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
DA
(UU Nomor 34 Tahun 2000 dan UU Nomor 28 Tahun 2009):
PAJAK DAERAH
Pajak Propinsi
Pajak Kabupaten/Kota
RETRIBUSI DAERAH
Retribusi Jasa Umum
Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Perizinan Tertentu
11
JENIS PAJAK PROPINSI
UU Nomor 34 Tahun 2000 UU Nomor 28 2009
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Kendaraan di Atas Air Tarif I : 20%
Tarif maksimum 10% II: 1%
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Tarif maksimum 5% Tarif maksimum 10%.
Pajak Rokok
Tarif : 10% -15%.
12
JENIS PAJAK KABUPATEN/KOTA
UU Nomor 34 Tahun 2000 UU No. 28 Tahun 2009
1 Pajak Hotel Pajak Hotel
2 Pajak Restoran Pajak Restoran
3 Pajak Hiburan Pajak Hiburan
4 Pajak Reklame Pajak Reklame
5 Pajak Penerangan Jalan Pajak Penerangan Jalan
6 Pajak Pengambilan Bahan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Galian Golongan C
7 Pajak Parkir Pajak Parkir
8 Pajak Air Tanah
9 Pajak Sarang Burung Walet
1 Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan
0 Perkotaan
1 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
1 Bangunan
13
Kriteria Jenis Pajak Daerah Baru (UU Nomor 34 Tahun 2000):
◦ Bersifat pajak dan bukan retribusi
◦ Objek pajak terletak atau terdapat di wilayah Daerah
Kabupaten/Kota yang bersangkutan dan mempunyai
mobilitas yang cukup rendah serta hanya melayani
masyarakat di wilayah Daerah Kabupaten/Kota yang
bersangkutan
◦ Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan
dengan kepentingan umum
◦ Objek pajak bukan merupakan objek pajak Propinsi
dan/atau objek pajak Pusat
◦ Potensinya memadai
◦ Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif
◦ Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan
masyarakat
◦ Menjaga kelestarian lingkungan
14
Kriteria Jenis Pajak Daerah Baru (UU Nomor 28 Tahun 2009):
a. Tidak dimungkinkan lagi
b. Pasal 2 ayat 3: Daerah dilarang memungut pajak selain
jenis pajak yang sudah ditetapkan UU 28/2009
15