PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas, maka yang menjadi rumusan masalah pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa dasar pemungutan pajak
2. Apa saja jenis jenis pajak daerah
3. Bagaimana fungsi pajak daerah terhadap pembangunan daerah.
4. Apa saja yang menjadi hambatan dalam pemungutan pajak daerah
5. Apa saja Peranan Pajak itu?
C. Tujuan Penulisan
Memahami tentang tujuan pemungutan pajak serta mengetahui jenis jenis pajak di Indonesia.
fungsi dari pemungutan pajak terhadap pajak daerah. Sehingga dapat menambah wawasan
para pembaca dan bagi diri sendiri arti penting tentang suatu Pajak
BAB II
PEMBAHASAN
A.
1.
Defenisi Ahli
Suparman Sumadwijaya, "Pajak adalah iuran wajib berupa barang yang dipungut
oleh penguasa berdasarkan norma hukum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa
kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum".
Dari pembahsan pengertian pajak, maka, unsur-unsur dari defenisi pajak meliputi sebagai
berikut :
1. Pajak adalah suatu iuran atau kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan (pendapatan)
kepada Negara.
2. Penyerahan itu bersifat wajib. Lalu bagaimana jika tidak dilakukan? Utang itu dapat
dipaksakan dengan keekrasan seperti surat paksa dan sita.
3. Perpindahan/penyerahan itu berdasarkan undang-undang/peraturan/norma yang dibuat
oleh pemerintah berlaku umum. Jika tidak, maka dapat diangap sebagai perampasan hak.
4. Tidak ada kontaprestasi langsung dati pemerintah (pemungut iuran) bias dilihat dari
indikasi :
- Pembangunan infrastruktur
- Sarana kesehatan
- Public facility
5. Iuran dari pihak yang dipungut (rakyat, badan udaha baik seasra maupun pemerintah)
digunakan oleh pemungut (pemerintah) untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
(yang seharusnya) berguna bagi rakyat.
2.
Menurut Mardiasmo, Pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi
atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat di paksakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di gunakan untuk membiayai
penyelenggarakan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Dengan demikian pajak
daerah adalah iuran wajib pajak kepada daerah untuk membiayai pembangunan daerah. Pajak
Daerah ditetapkan dengan undang-undang yang pelaksanaannya untuk di daerah diatur lebih
lanjut dengan peraturan daerah. Pemerintah daerah dilarang melakukan pungutan selain
Pajak Kabupaten/Kota
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Rokok
4. Pajak Reklame
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan.
4. Pajak Reklame
5. Pajak Penerangan Jalan
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7. Pajak Parkir
8. Pajak Air Tanah
9. Pajak Sarang Burung Walet
10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
didapati pajak itu lebih banyak digunakan untuk keperluan biaya rutin
seperti gaji dan fasilitas pegawai, dan sebagainya.
Tentu saja hal ini tidak diharapkan karena pajak seharusnya
lebih banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan elemenelemen penting yang langsung berhubungan dengan masyarakat,
seperti sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya)
pendidikan (pembangunan dan pemeliharaan gedung sekolah), dan halhal lain yang langsung menyentuh masyarakat.
3. Rendahnya Kesadaran Membayar Pajak
Permasalahan lain yang berkaitan dengan pajak daerah
adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.
Banyak faktor yang menyebabkan hal ini. Permasalahan tersebut, antara
lain masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pajak
daerah.Selain itu, juga belum optimalnya penyaluran pajak sehingga
masyarakat kurang bisa merasakan manfaat pajak bagi mereka.
Persoalan ini juga bisa timbul karena masyarakat tidak setuju
dengan pengenaan pajak untuk bagian tertentu. Misalnya, di Jakarta
ada rencana untuk mengenakan pajak bagi warteg maupun warung nasi
padang yang beromset 200 juta per tahun (sekitar 560 ribu per hari). Hal
ini sempat menghadapi tentangan dari beberapa pihak. Begitu juga
rencana pengenaan pajak bagi kamar kos-kosan di beberapa daerah,
juga mendapat penentangan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari Pembahasan tentang pajak daerah tersebut diatas,
dapat kita ambil kesimpulan antara lain sebagai berikut :
Salah satu cara untuk menumbuhkan dan meningkatkan
ekonomi negara mulai dari pemerintah daerah hingga pemrintah pusat,
yaitu dengan menambah penerimaan Negara melalui sektor pajak. Pajak
secara Umum dapat di bagi dua yaitu Pajak Pusat, yaitu Pajak yang
dikelola oleh pemerintahan pusat seperti oleh Direktorat Jenderal pajak.
Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak yang dikelola
pemerintah daerah, untuk membiayai pengeluaran pemerintahan demi
pembangunan daerah tersebut (APBD). Pajak Daerah itu secara umum
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Pajak Daerah Provinsi terdiri dari 5 (lima) jenis pajak :
- Pajak Kendaraan Bermotor
- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
- Pajak Air Permukaan
- Rokok
2.
-
B. Saran
Untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pajak
daerah yang lebih baik, sudah sepatutnya penertiban-penertiban dalam
pemungutan pajak harus di benahi, melakukan berbagai upaya untuk
meminimaliskan factor factor yang menjadi penyebab permasalahanpermasalahan dalam pajak daerah, salah satunya mensosialisasikan
kepada masyarakat akan kepentingan dari pajak tersebut, yang tidak
lain yaitu untuk meningkatkan pembangunan pada daerah itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
INTERNET :
http://jhohandewangga.wordpress.com, pengertian dan macammacam pajak daerah, diakses tanggal 25 november 2013.
BUKU :
http://jhohandewangga.wordpress.com, pengertian dan macammacam pajak daerah, diakses tanggal 25 november 2013.