Anda di halaman 1dari 7

TUGAS EKONOMI

PERPAJAKAN

Guru Pembimbing : Umi Habibah S.Pd

KELOMPOK 5

1. Adellia Azra Choirolla (01)

2. Adrian Zamzami (02)

3. Artika Marshella Trisnanda (08)

4. Divania Astri Kirana (11)

5. Farrel Abhista Asia Wafi (15)

6. Nanda Mulazimatul Fuadah (27)

MAN 2 KOTA KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


2

BAB I

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN PAJAK

a. Menurut ahli

Menurut Mardiasmo Pajak merupakan iuran yang dibayarkan oleh rakyat kepada negara yang
masuk dalam kas negara yang melaksanakan pada undang-undang serta pelaksanaannya dapat
dipaksaaan tanpa adanya balas jasa. Iuran tersebut digunakan oleh negara untuk melakukan
pembayaran atas kepentingan umum.

b. Menurut undang-undang

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pajak adalah pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai
sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan,
harga beli barang dan sebagainya.

2.2 DASAR HUKUM

Landasan hukum NKRI adalah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

Landasan hukum bentuk NKRI dapat ditemukan pada antara lain:

UUD 1945 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi "Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik".

UUD 1945 pasal 18 ayat 1 "NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi ...".

UUD 1945 pasal 25A "NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang".

UUD 1945 pasal 37 ayat 5 "Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.
3

2.3 JENIS ATAU PENGELOMPOKAN PAJAK

A. Jenis pajak menurut sifatnya

a. Pajak Subyektif

Pajak Subyektif ( Pajak yang Bersifat Perorangan ) yaitu jenis pajak yang dalam pengenaannya
memperhatikan keadaan atau kondisi pribadi wajib pajak ( status kawin atau tidak kawin,
mempunyai tanggungan keluarga atau tidak ). Contoh pajak subyektif adalah Pajak Penghasilan
(PPh)

b. Pajak objektif

pajak Obyektif ( Pajak yang Bersifat Kebendaan ) yaitu jenis pajak yang dalam pengenaannya
hanya memperhatikan sifat obyek pajaknya saja, tanpa memperhatikan keadaan atau kondisi
diri wajib pajak. Untuk contoh pajak objektif sendiri adalah : Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

B. Jenis pajak menurut lembaga pemungutan:

1. Pajak Pusat

Contoh dari Pajak pusat adalah sebagai berikut:

a. Pajak Penghasilan (PPh)

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

d. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

e. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

f. Bea Materai.

2. Pajak Daerah

Sedangkan unttuk Pajak daerah adalah sebagai berikut:

a. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)


4

b. Pajak Hotel dan Restoran

c. Pajak Hiburan dan tontonan

d. Pajak Reklame

e. Pajak Penerangan Jalan

f. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

C. Jenis pajak menurut golongannya

1. Pajak Langsung

Jenis pajak langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak yang
bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. *Pajak yang termasuk dalam pajak
langsung di antaranya adalah pajak :

a. Pajak penghasilan (PPh).

b. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

c. Pajak Kendaraan Bermotor.

2. Pajak tidak langsung

Jenis ajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan atau digeser kepada pihak
lain. Dengan kata lain, pembayarannya dapat diwakilkan kepada pihak lain.

Ada tiga unsur untuk mengenali pajak tidak langsung:

a. Penanggung jawab pajak yaitu orang yang secara formal yuridis diharuskan melunasi pajak,
bila padanya terdapat faktor atau kejadian yang menimbulkan sebab untuk dikenakan
pajak.

b. Penanggung pajak yaitu orang yang dalam faktanya memikul beban pajak.

c. Pemikul beban pajak, yakni orang yang menurut maksud pembuat undang-undang harus
memikul beban pajak.

Pajak yang termasuk pajak tidak langsung di antaranya:


5

a. Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

b. Pajak bea masuk.

c. Pajak ekspor.

2.4 TARIF PAJAK

Tarif pajak merupakan dasar pengenaan pajak atas objek pajak yang menjadi tanggung jawab wajib
pajak. Tarif pajak biasanya berupa persentase (%) yang telah ditentukan oleh pemerintah. Secara
struktural, tarif pajak dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

a. Tarif Tetap/Regresif
Tarif tetap atau tarif pajak regresif adalah tarif pajak yang nominalnya tetap tanpa
memerhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya. Contohnya yaitu Bea Materai
dengan nilai atau nominal sebesar Rp3.000 dan Rp6.000.

b. Tarif Proporsional
Tarif proporsional merupakan tarif yang persentasenya tetap meskipun terjadi perubahan dasar
pengenaan pajak. Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai (10%) dan PBB (0,5%) dari berapa
pun objek pajaknya.

c. Tarif Progresif
Pajak progresif yaitu tarif pajak yang akan semakin naik sebanding dengan naiknya dasar
pengenaan pajak. Di Indonesia, tarif pajak progresif diterapkan untuk pajak penghasilan (PPh),
seperti
 Lapisan PKP (Penghasilan Kena Pajak) 0-50juta tarif pajaknya 5%
 Lapisan PKP Rp50 – 250 juta, tarif pajaknya 15%
 Lapisan PKP Rp250-500 juta, tarif pajaknya 25%
 Lapisan PKP di atas Rp500 juta, tarif pajaknya 30 %

d. Tarif Degresif
Tarif degresif yaitu tarif pajak yang persentasenya akan semakin rendah ketika dasar pengenaan
pajaknya semakin meningkat. Jadi, jika persentasenya semakin kecil, maka jumlah pajak
terutang tidak ikut mengecil melainkan bisa menjadi lebih besar karena jumlah yang dijadikan
dasar pengenaan pajaknya semakin besar.

Dasar pengenaan tarif pajak Tarif pajak

Rp0-Rp10.000.000 30%
6

Rp10.000.000-Rp50.000.000 28%

2.5 FUNGSI PAJAK

a. Fungsi budgetair, yang disebut pula sebagai fungsi penerimaan dan sumber utama kas negara.
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-
pengeluaran pemerintah. Contoh : Dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan
dalam negeri.

b. Fungsi reguler, yang disebut pula sebagai fungsi mengatur / alat pengatur kegiatan ekonomi.
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang social
danekonomi. Sebagai contoh yaitu dikenakannya pajak yang tinggi terhadap minuman keras,
sehingga konsumsi minuman keras dapat ditekan, demikian pula terhadap barang mewah.

c. Fungsi alokasi, yang disebut pula sebagai sumber pembiayaan pembangunan. Kas negara yang
telah terisi dan bersumber dari pajak yang telah terhimpun, harus dialokasikan untuk
pembiayaan pembangunan dalam segala bidang.

d. Fungsi distribusi, yang disebut pula sebagai alat pemerataan pendapatan.Wajib pajak harus
membayar pajak, pajak tersebut digunakan sebagai biaya pembangunan dalam segala bidang.
Pemakaian pajak untuk biaya pembangunan tersebut, harus merata ke seluruh pelosok tanah air
agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmatinya bersama.

2.6 MANFAAT PAJAK

a. Manfaat pajak untuk negara

Berikut ini adalah beberapa manfaat pajak untuk negara yaitu:

• Pajak digunakan untuk pengeluaran negara yang bersifat self-liquiditing, misalnya untuk
pengeluaran proyek produktif.

• Pajak juga digunakan untuk pengeluaran reproduktif seperti pengeluaran yang akan
memberikan keuntungan dalam segi ekonomi bagi masyarakat. misalnya seperti pertanian
dan lain-lain.

• Pajak digunakan untuk pengeluaran yang bersifat self-liquiditing dan tidak produktif seperti
pembangunan untuk sebuah monumen bersejarah dan lain-lain.

• Pajak digunakan untuk pengeluaran yang bersifat tidak produktif seperti digunakan untuk
pembangunan anak yatim dan pertahanan negara.
7

b. Manfaat Pajak untuk Masyarakat

Manfaat pajak untuk masyarakat yaitu:

• Pajak digunakan untuk membangun infrastruktur seperti rumah sakit, jalanan, sekolah, dan
fasilitas umum lainnya.

• Pajak digunakan untuk memberi subsidi bahan bakar minyak dan juga subsidi pangan.

• Pajak digunakan untuk menyediakan pelayanan transportasi umum.

• Pajak digunakan untuk pelaksanaan hal-hal demokrasi, contohnya seperti pemilu.

Anda mungkin juga menyukai