Npm: 2019510018
Pemberlakuan pajak terkadang memerlukan surat ketetapan pajak. Merupakan surat keputusan
yang isinya berupa penetapan utang pajak yang harus dibayar oleh seseorang atau suatu badan.
C. Jenis-Jenis Pajak
1. Dari Segi Administratif Yuridis
a. Segi Yuridis
Suatu jenis pajak dikatakan sebagai pajak langsung apabila dipungut secara periodic. Jadi
berulang-ulang, tidak hanya satu kali pungut dengan menggunakan penetapan sebagai dasar
dan kohir.
b. Segi Ekonomis
Suatu jenis pajak dikatakan pajak langsung apabila beban pajak tidak dapat dilimpahkan
kepada pihak lain.
2. Berdasarkan Titik Tolak Pungutannya
a. Pajak subjektif adalah pajak yang pengenaannya berpangkal pada diri orang/badan yang
dikenai pajak (wajib pajak).
b. Pajak objektif, yaitu pajak yang pengenaanya berpangkal pada objek yang dikenai pajak, dan
untuk mengenakan pajaknya harus dicari subjeknya.
3. Berdasarkan Sifatnya
a. Pajak yang bersifat pribadi (persoonlijik), atau juga dapat disebut sebagai bersifat perorangan,
adalah pajak yang dalam penetapannya memperhatikan keadaan diri serta keluarga wajib
pajak.
b. Pajak yang bersifat kebendaan (zakelijik) adalah pajak yang dipungut tanpa memperhatikan
diri dan keadaan siwajib pajak.
4. Berdasarkan Kewenangan Pemungutannya
a. Pajak pusat, yakni pajak yang kewenangan pemungutannya berada pada pemerinah pusat.
b. Pajak daerah, yakni pajak yang kewenangan pemungutannya berada pada pemerintah daerah,
baik pada pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
(1) Jenis pajak propinsi terdiri dari
a. Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air;
b. Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air;
c. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor;
d. Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan.
(2) Jenis pajak kabupaten/kota terdiri dari;
a. Pajak hotel
b. Pajak restoran
c. Pajak hiburan
d. Pajak reklame
e. Pajak penerangan jalan
f. Pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan c
g. Pajak parker.
D. Fungsi Pajak
1. Fungsi Anggaran
Pajak lebih diarahkan sebagai instrument penarik dana dari masyarakat untuk dimasukkan ke
dalam kas Negara, digunakan sebagai penopang bagi penyelenggaraan dan aktifitas
pemerintahan.
2. Fungsi Mengatur
Untuk melaksanakan fungsi mengatur ini umumnya fiskus menggunakan dua cara, yaitu cara
umum dan khusus .
E. Subjek Pajak, Wajib Pajak, dan Penanggung Pajak
1. Subjek Pajak
Adalah orang atau badan yang telah memenuhi syarat subjektif. Undang-undang pajak
penghasilan, Misalnya, menyebutkan bahwa subjek pajak dapat berupa orang, badan, warisan
yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, termasuk bentuk usaha tetap (permanent
establishment).
2. Wajib Pajak
Wajib pajak adalah subjek pajak yang telah memenuhi syarat objektif, selain juga syarat
subjektif.
3. Penanggung Pajak
Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran
pajak sesuai ketentuan-ketentuan perundang-undangan perpajakan (pasal 1.28 UU KUTAP).
4. Fiskus
Jadi disini fiskus tidak hanya menangani pemungutan pajaknya. Bahkan sebernya kalau
diruntut dari awalnya fiskus berarti kantong utang.
F. Objek Pajak
1. Keadaan
2. Peristiwa
3. Perbuatan
G. Pendekatan Terhadap Pajak
1. Pajak Ditinjau dari Segi Hukum
2. Pajak Ditinjau daei Segi Ekonomi
3. Pajak Ditinjau dari Segi sosiologi\
4. Pajak Ditinjau dari Segi Finansial
5. Pajak Ditinjau dari Segi Pembangunan
6. Pajak Ditinjau dari Segi Politik