I.
A ) Beda pajak, retribusi dengan sumbangan
Stelsel nyata
Pengenaan pajak didasari pada suatu anggapan yang diatur oleh undang-
undang. Misalnya, penghasilan satu tahun dianggap sama dengan tahun
sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan
besarnya pajak karena pada stelsel ini penghasilan pada tahun berikut sama
dengan tahun sebelumnya otomatis tidak usah nunggu sampe akhir tahun
pajak berikutnya donk. Kebaikan stelsel ini adalah pajak dapat dibayar
selama tahun berjalan, tanpa harus menunggu akhir tahun, sedangkan
kelemahannya adalah pajak yang dibayarkan tidak berdasarkan pada
keadaan sebenarnya atau sesungguhnya.
Stelsel Campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan.
Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan sautu anggapan,
kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan
yang sebenarnya. Bila besarnya menurut kenyataan lebih besar pada pajak
menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus menambah. Sebaliknya jika
lebih kecil kelebihannya dapat diminta kembali.
II.
Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk
digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan
atau keadaan yang bersifat perdata
Akta-akta notaris termasuk salinannya
Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah termasuk
rangkap - rangkapnya
C ) Perbedaan cara pelunasan bea materai dengan Benda Materai dan pemate-
raian kemudian
1. Meterai Tempel
Materai tempel direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di
atas dokumen yang dikenakan Bea Meterai;
Meteri tempel direkatkan ditempat dimana tanda tangan akan
dibubuhkan;
Pembubuhan tanda tangan disertai dengan pencantuman tanggal,
bulan, dan tahun dilakukan dengan tinta atau yang sejenis dengan itu,
sehingga sebagian tanda tangan ada di atas kertas dan sebagian lagi
di atas meterai tempel;
Jika digunakan lebih dari satu meteraimeterai tempel, tanda tangan
harus dibubuhkan sebagian di atas semua meterai tempel dan
sebagian di atas kertas.
2. Kertas Meterai
Jika isi dokumen yang dikenakan Bea Meterai terlalu panjang untuk
dimuat seluruhnya di atas kertas bermeterai yang digunakan, maka
untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat digunakan kertas tidak
bermeterai;
Membubuhkan tanda tangan disertai dengan pencantuman tanggal,
bulan, dan tahun dilakukan dengan tinta atau yang sejenis dengan itu
di atas kertas Meterai;
Kertas Meterai yang sudah digunakan, tidak boleh digunakan lagi.
III.
• STP = Surat untuk melakukan tagihan pajak & sanksi berupa bunga &
denda
• SKP = surat ketetapan yang meliputi : Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT), Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), atau Surat
Ketetapan Pajak Nihil (SKPN).
• SPT = Surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan
perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut UU
Perpajakan.
• Surat Paksa = Surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan
pajak.
IV.
A ) Perbedaan Wajib Pajak Luar Negeri dan Wajib Pajak Dalam Negeri
Perbedaan antara Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri (UU
No 17 TAHUN 2000)
Wajib Pajak Dalam Negeri (WPDN) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN)
1. Dikenakan pajak atas penghasilan Dikenakan pajak hanya atas
yang diterima atau diperoleh dari penghasilan yang berasal dari sumber
Indonesia maupun dari luar penghasilan di Indonesia.
Indonesia (world wide income)
2. Penghasilan yang dikenakan pajak Penghasilan yang dikenakan pajak
adalah penghasilan netto dengan adalah penghasilan bruto dengan tarif
tarif umum sepadan, kecuali WPLN tersebut
menjalankan usaha melalui Bentuk
Usaha tetap di Indonesia dimana BUT
memiliki kewajiban pajak yang sama
dengan WPDN.
3. Wajib menyampaikan SPT Tidak wajib menyampaikan SPT karena
kewajiban pajaknya dipenuhi melalui
pemotongan pajak yang bersifat final.
2000
a.
bantuan sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat
atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah dan
para penerima zakat yang berhak;
harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan
lurus satu derajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau
badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan,
kepemilikan, atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan;
b. warisan;
c. harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal;
d. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari Wajib
Pajak atau Pemerintah;
e. pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan
dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwiguna, dan asuransi bea siswa;
f. dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas
sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara,
atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha
yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat :
• dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
• bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha
Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan
yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen)
dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di
luar kepemilikan saham tersebut;
g. iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja
maupun pegawai;
h. penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun sebagaimana
dimaksud pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Keuangan;
i. bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer
yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan,
firma, dan kongsi;
j. bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5
(lima) tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha;
k. penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa
bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan
usaha atau kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha
tersebut :
• merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang menjalankan
kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan; dan
• sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia."
C ) Beda Kompensasi Rugi Fiskal Horizontal dan Vertical
I.
A ) Sudah dibahas
Ciri-cirinya:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
fiskus.
2) Wajib Pajak bersifat pasif.
3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh
fiskus.
Ciri-cirinya :
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
Wajib Pajak itu sendiri.
2) Wajib Pajak Aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan
sendiri pajak yang terutang.
3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
C ) Sudah dibahas
Teori Gaya Pikul = Teori ini menekankan keadilan, pajak harus sama
berat untuk setiap orang dan pajak harus dibayar menurut gaya pikul
seseorang..
II.
A ) Sudah dibahas
B ) Tiga dokumen yang dikenakan Tarif bea materai 3000 (pilih jawabannya)
C ) Sudah dibahas
III.
A ) Sudah dibahas
C ) Sudah dibahas
D ) Sudah dibahas
E ) Sudah dibahas
IV.
A ) Sudah dibahas
B ) Sudah dibahas
C ) Sudah dibahas
D ) Sudah dibahas
E ) Perlakuan perpajakan atas penghasilan anak yang belum dewasa
I.
A ) Timbulnya hutang pajak menurut ajaran materiil
Self Assesment
Ciri-cirinya :
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
Wajib Pajak itu sendiri.
2) Wajib Pajak Aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan
sendiri pajak yang terutang.
3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi
Teori Asuransi
Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak
rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak diibaratkan
sebagai seuatu premi asuransi karena memperoleh jaminan
perlindungan tersebut.
Teori Kepentingan
Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan kepada kepentingan
(Misalnya perlindungan) masing-masing orang. Semakin kepentingan
seseorang terhadap negara, makin tinggi pajak yang harus dibayarkan.
Teori Daya Pikul
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak
harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk
mengukur daya pikul dapat digunakan 2 pendekatan yaitu:
contoh
Contoh : PPN
II.
Wajib pajak orang pribadi yang dalam satu tahun pajak menerima atau
memperoleh penghasilan neto di bawah penghasilan tidak kena pajak
(PTKP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 UU PPh1984
Wajib pajak orang pribadi (WPOP) yang tidak menjalankan kegiatan
usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas
III.
I. Pengertian
B ) Sudah dibahas
C ) Sudah Dibahas
D ) Sudah dibahas
E ) Sudah Dibahas
F ) Surat Setoran Pajak adalah : surat yang digunakan Wajib Pajak untuk
melakukan pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke kas Negara atau
tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh menteri keuangan.
G) Nomor Pokok Wajib Pajak : Nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri / identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya.
H ) Masa Pajak : jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim
kecuali ditentukan lain.
I ) Sudah dibahas
J ) Sudah dibahas
II.
Wajib Pajak :
Subjek Pajak :
C ) Belum tahu
D ) Four Maxim oleh Adam Smith adalah 4 kriteria pemungutan pajak yang baik
menurut adam smith yaitu :
E ) Sudah dibahas
III.
A ) Sudah dibahas
B ) Sudah dibahas
D ) Sudah Dibahas
E ) Belum tahu
IV. Tata cara pelunasan bea materai atas dokumen yang dibuat di luar negeri
( sama dengan tata cara pemeteraian kemudian)
• Jual beli adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta, yaitu
tanggal dibuat dan ditandatanginya akta pemindahan hak di hadapan
Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris;
• Tukar-menukar adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta;
• Hibah adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta;
• Waris adalah sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan
haknya ke Kantor Pertanahan;
• Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah sejak
tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta;
• Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah sejak tanggal
dibuat dan ditandatanganinya akta;
• Lelang adalah sejak tanggal penunjukan pemenang lelang, yaitu tanggal
ditandatanganinya Risalah Lelang oleh Kepala Kantor Lelang Negara atau
kantor lelang lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang memuat antara lain nama pemenang lelang.
• Putusan hakim adalah sejak tanggal putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap;
• Hibah wasiat adalah sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan
peralihan haknya ke Kantor Pertanahan;
• Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak
adalah sejak tanggal ditandatangani dan diterbitkannya surat keputusan
pemberian hak;
• Pemberian hak baru di luar pelepasan hak adalah sejak tanggal
ditandatangani dan diterbitkannya surat keputusan pemberian hak;
• lPenggabungan usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditanda-
tanganinya akta;
• Peleburan usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditanda-tanganinya
akta;
• Pemekaran usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditanda-tanganinya
akta;
• Hadiah adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta.
I.
A ) Sudah dibahas
B ) Definisi umum :
Fungsi pajak
Fungsi stabilitas
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
II.
A ) Sudah dibahas
B ) Sudah dibahas
III.
Pajak pusat adalah Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat (dalam hal
ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak) guna membiayai rumah tangga
pemerintahan pusat dan tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). Besaran pajak pusat ditetapkan melalui undang-
undang dan PP/Perpu
Jenis-Jenis Pajak Pusat :
1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
5. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
6. Bea Materai
Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah (dalam
hal ini dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah / Dispenda) yang digunakan
untuk membiayai rumah tangga pemerintah daerah dan tercantum dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Besaran dan bentuk
pajak daerah ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda).
Contoh Pajak Daerah:
1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
2. Pajak Hotel dan Restoran
3. Pajak Hiburan dan tontonan
4. Pajak Reklame
5. Pajak Penerangan Jalan
6. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
IV.
A ) sudah dibahas
B ) Sudah dibahas
paling lambat 15 (lima belas) hari setelah saat terutangnya pajak atau
Masa Pajak berakhir.
V.
A ) Subyek Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh
hak atas tanah dan atau bangunan. Subjek Pajak sebagaimana tersebut diatas
yang dikenakan kewajiban membayar pajak menjadi Wajib Pajak menurut
Undang-Undang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
B ) Obyek yang tidak dikenai Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
VI.
B ) sudah dibahas
C ) Sudah dibahas