Anda di halaman 1dari 13

ASPEK HUKUM PUBLIK DALAM

PERLINDUNGAN KONSUMEN

1. Wahyu Gantara 158400070


2. Rina Maisyarah Nst 158400008
3. Noni Zulkarnain 168400128
4. Indra Jaya 158400081
5. Fajar Sidik 158400040
6. Muhammad Reza 158400018
Hukum publik adalah aturan-aturan hukum yang mengatur
kepentingan umum sehingga yang melaksanakan adalah
terutama pemerintah. Hukum publik dimaksudkan hukum
yang mengatur gubungan antara Negara dan alat-alat
perlengkapannya atau hubungan Negara dengan
perorangan.
Unsur definisi konsumen
Setiap orang

Subjek yang disebut sebagai konsumen berarti setiap orang yang berstatus sebagai
pemakai barang/atau jasa.

Pemakai

Sesuai dengan bunyi penjelasan Pasal 1 Angka (2) Undang-Undang Perlindungan


Konsumen, kata “pemakai” menekankan, konsumen adalah konsumen akhir (ultimate
consumer).
Barang dan/atau jasa

Berkaitan dengan istilah barang dan/atau jasa, sebagai pengganti terminologi tersebut
digunakan kata produk. Saat ini “produk” sudah berkonotasi barang atau jasa. Semula
kata produk hanya mengacu pada pengertian barang.28 4. Yang tersedia dalam
masyarakat Dalam dunia perbankan, misalnya, istilah produk dipakai juga untuk
menamakan jenis-jenis layanan perbankan.

Yang tersedia dalam masyarakat

Barang dan/atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat sudah harus tersedia di
pasaran (bunyi Pasal 9 Ayat (1) Huruf (e) Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, makhluk
hidup lain

Transaksi konsumen ditujukan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, dan
makhluk hidup lain. Unsur yang diletakkan dalam definisi itu mencoba untuk
memperluas pengertian kepentingan. Kepentingan ini tidak sekadar ditujukan untuk
diri sendiri dan keluarga, tetapi juga barang dan/atau jasa itu diperuntukkan bagi
orang lain (diluar diri sendiri dan keluarganya), bahkan untuk makhluk hidup lain,
seperti hewan dan tumbuhan.

Barang dan atau jasa itu tidak


untuk diperdagangkan

Pengertian konsumen dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen ini dipertegas,


yakni hanya konsumen akhir. Secara teoretis hal demikian terasa cukup baik untuk
mempersempit ruang lingkup pengertian konsumen, walaupun dalam kenyataannya,
sulit menetapkan batas-batas seperti itu.
MACAM-MACAM HUKUM PUBLIK PERLINDUNGAN
KONSUMEN

H
U
K
U
M
Pengaturan hukum positif dalam lapangan hukum pidana tersebut
secara umum terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
P
Kriminalisasi di bidang konsumen sebelum berlakunya UU
I
Perlindungan Konsumen No 8 Tahun 1999 sudah diatur dalam
D
berbagai peraturan perundang-undangan. Indonesia merdeka,
A
melalui Undang-Undang No. 1 Tahun 1946, kitab undang-undang itu
N
lalu diadopsi secara total.
A
Hukum Administrasi Negara

Hukum Administrasi Negara adalah instrument publik yang paling penting dalam
perlindungan konsumen. Sanksi-sanksi hukum secara perdata dan pidana seringkali
kurang efektif jika tidak disertai sanksi administratif yang real secara nyata. Campur
tangan Administrator Negara idealnya harus dilatarbelakangi itikad melindungi
masyarakat luas dari bahaya.
Sanksi administratif ini seringkali efektif dibandingkan dengan sanksi perdata atau
pidana, antara lain :
1. Sanksi administrative dapat diterapkan secara langsung dan sepihak.
2. Sanksi perdata dan/atau pidana acapkali tidak membawa efek “jera” bagi
pelakunya.
Sanksi administratif berkaitan dengan perizinan yang diberikan pemerintah RI
kepada pengusaha atau penyalur jika terjadi pelanggaran,izin-izin itu dapat docabut
secara sepihak oleh pemerintah hukum administrasi
1. Peraturan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengawasan hukum dan
keamanan barang
2. Peraturan yang berhubungan dengan praktek penjualan
3. Peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup
Hukum Internasional

Hukum internasional (publik) sering dinilai sebagai intrumen yang “mandul” dalam
menangani banyak kasus hukum yang berdimensi lintas Negara. Kepentingan
nasional masing-masing Negara kerapkali membuatnya harus menjadi “macan
kertas” yang dengan sendirinya tidak bergigi dan tidak mempunyai kekuatan
memaksa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mencetuskan tentang Perlindungan Konsumen
(Resolusi No. 39/248 tahun 1985). Hal-hal apa saja yang dimaksud dengan
kepentingan konsumen, antara lain:
1. Perlindungan konsumen dari bahaya-bahaya terhadap kesehatan dan
keamanannya;
2. Promosi dan perlindungan dari kepentingan sosial ekonomi konsumen;
3. Tersedianya informasi yang memadai bagi konsumen untuk memberikan
mereka kemampuan melakukan pilihan yang tepat sesuai kehendak dan
kebetuhan pribadi. 4. Pendidikan konsumen 5. Tersedianya upaya ganti rugi
yang efektif 6. Kebebasan untuk membentuk organisasi konsumen atau
organisasi lainnya yang relevan dan memberikan kesempatan dalam proses
pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan mereka.
4. Pendidikan konsumen;
5. Tersedianya upaya ganti rugi yang efektif;
6. Kebebasan untuk membentuk organisasi konsumen atau organisasi lainnya yang
relevan dan memberikan kesempatan dalam proses pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan mereka.
KESIMPULAN

Hukum publik adalah aturan-aturan hukum yang mengatur kepentingan hukum


sehingga yang melaksanakannya adalah terutama pemerintah. Tidaklah hukum
publik memuat aturan tugas-tugas atau kewajiban negara dan mengakibatkan
hak-hak perorangan dicampuri oleh alat-alat perlengkapan negara .

Anda mungkin juga menyukai