TUGAS 1
Jawaban :
1. .
Seperti yang sudah disebutkan, mengetahui perbedaan PT dan CV sebelum
mendirikan usaha merupakan hal penting dan krusial. Selain dari singkatan dan
pengertian keduanya, perbedaan PT dan CV juga bisa dilihat dari beberapa
aspek, mulai dari bentuk perusahaan hingga tujuannya.
Bentuk Perusahaan
Perbedaan PT dan CV yang pertama adalah bentuk perusahaan. PT adalah
usaha berbentuk badan hukum, sedangkan CV adalah badan usaha non-hukum.
PT memiliki aturan khusus dalam UU No 40/ 2007 tentang Perseroan Terbatas
(UU PT). Sedangkan CV tidak memiliki aturan hukum yang mengatur
regulasinya. Karena status hukumnya berbeda, maka pendaftaran dan
pengesahannya juga berbeda. Pendaftaran CV dinilai lebih mudah dibandingkan
PT. Perlu diketahui, CV adalah bentuk usaha warisan dari kolonial Belanda.
Hingga kini, CV banyak digunakan oleh para pelaku UMKM.
Modal Minimum
Perbedaan PT dan CV selanjutnya bisa dilihat dari modal minimum yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam UU No 40/2007, sudah ditetapkan bahwa
modal minimum untuk mendirikan PT adalah Rp50 juta. Sementara untuk
mendirikan badan usaha bentuk CV, tidak ada modal minimumnya. Hanya saja,
modal yang dikeluarkan nantinya akan berpengaruh pada laba yang diterima di
kemudian hari. Perbedaan PT dan CV yang sangat signifikan, bukan?
Namun perlu diketahui, menurut UU Cipta Kerja tahun 2020, minimal dua orang
pendiri dalam PT tidak berlaku bagi PT yang sahamnya dimiliki negara, BUMN,
BUMD, BUMDes, perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan
penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sesuai
UU Pasar Modal, atau perseroan yang pendirinya adalah UMKM.
Nama Perusahaan
Nama perusahaan juga menjadi salah satu aspek perbedaan PT dan CV yang
mencolok. Untuk PT, setelah mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham,
Sobat KH wajib mencantumkan frasa perseroan terbatas atau disingkat PT dan
harus menggunakan nama perusahaan yang belum digunakan oleh perusahaan
lainnya. Sedangkan CV, tidak memiliki aturan khusus untuk nama perusahaan.
Maka dari itu, terkadang bisa ditemukan ada nama badan usaha CV yang sama.
Prosedur Pendirian
Perbedaan PT dan CV selanjutnya bisa dilihat dari prosedur pendiriannya. PT
memerlukan pengesahan dari Menkumham, serta memerlukan notaris yang
akan mewakili permohonan kepada Menkumham. Setelah itu, Menkumham
akan mengeluarkan Surat Keputusan yang menyatakan bahwa PT dianggap
sah.
Pengurusan
Hal pengurusan juga termasuk salah satu aspek perbedaan PT dan CV.
Pengurusan PT dilakukan oleh direksi yang terpilih berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Selain itu, dalam PT juga pemegang saham tidak
memiliki wewenang untuk mengelola dan mengurus PT kecuali ditunjuk sebagai
anggota direksi. Sedangkan saat mendirikan CV, pengurusannya dibagi menjadi
dua golongan, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif bertugas untuk
mengurus perusahaan, sedangkan sekutu pasif hanya bertindak sebagai
penyetor modal.
2.
Salah satu goals para pelaku usaha atau bisnis adalah perkembangan
bisnisnya. Salah satunya adalah dengan mengubah badan usaha yang tadinya
Persekutuan Komanditer (CV) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Seperti yang
telah Anda pahami bahwa CV dan PT berbeda. Perbedaan dasar dari kedua
badan usaha tersebut adalah CV merupakan persekutuan yang tidak berbadan
hukum dan tanggung jawab dari sekutu pengurus tidak terbatas. Dalam artian,
bila ada kerugian, maka pertanggungjawaban ada pada sekutu pengurus
sampai harta pribadinya.
Penggunaan jasa akuntan publik dalam melakukan revaluasi aset bisa jadi
pilihan yang menguntungkan karena akan menjamin kebenarannya.
Selanjutnya, para sekutu dapat menentukan apakah aset akan dimasukan
sebagai modal dasar pendirian PT dan berapa besar jumlah saham masing-
masing pemegang saham PT nantinya.
5. Pengajuan Pengesahan PT
Selanjutnya, para pendiri secara bersamaan melakukan pengajuan permohonan
pengesahan badan hukum melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi
badan hukum secara elektronik kepada Menteri Hukum dan HAM dengan
mengisi format isian yang kurang lebih memuat perihal:
6. Menteri Mendaftarkan PT
Jika seluruh persyaratan telah dipenuhi, maka Menteri Hukum dan HAM akan
menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan hukum PT yang akan
ditandatangani langsung secara elektronik. Setelah memperoleh badan
hukumnya, Menteri akan melakukan pendaftaran PT sesuai dengan UU No. 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.
Syarat-Syaratnya
3. .
Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (“UUPT”), Perseroan Terbatas (“PT”) mengenal prinsip
"Separate Legal Entiity",
Pasal 3 ayat (1) UUPT mengatur bahwa:
Prinsip Separate Legal Entity yaitu merupakan badan hukum yang memiliki
identitas hukum terpisah dari pemegang saham maupun pengurusnya yang
hanya bertanggungjawab sebatas aset atau nilai saham yang dimilikinya dalam
modal badan hukum itu. Prinsip ini juga mendefinisikan hak dan kewajiban suatu
PT terpisah dari hak dan kewajiban Pemegang Saham berikut pengurusnya
dalam hal PT yang bersangkutan mengalami kerugian.
Dalam konteks Piercing the Corporate Veil oleh pemegang saham, maka
pemegang saham bertanggung jawab kepada kreditor perseroan, sebagai akibat
tindakan pemegang saham tersebut yang menyebabkan harta perseroan
mengalami kerugian dan tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditor.
Pasal 3 ayat (2) UUPT memberikan kriteria tindakan Pemegang Saham sebagai
Piercing the Corporate Veil.
Pasal 3 ayat (2) UUPT, prinsip "Separate Legal Personality" tidak berlaku
apabila:
Sumber : https://indonesiare.co.id/