PROPOSAL SKRIPSI
NPM: 217063
2021/2022
PENGESAHAN TIM PENGUJI PROPOSAL SKRIPSI
NPM : 217063
Telah diujikan dan diterima oleh Tim Penguji Proposal Skripsi Sekolah Tinggi
Tim Penguji
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan Yesus Kristus hanya karena kasih dan
berkat-Nya yang tak putus-putus kepada penulis, sehingga dapat menyusun dan
menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik adapun proposal skripsi berjudul
skripsi ini banyak mengalami kendala, namun atas penyertaan Tuhan Yesus
Kristus serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga kendala-
kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan
1. Bapak Dr. H Achmad Ubbe. SH., MH. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Hukum Litigasi yang telah memberi ilmu dan wawasan yang luas bagi
penulis.
2. Wakil ketua I, II, III dan Ketua Prodi Ilmu Hukum, Jajaran Dosen, dan
seluruh Staf Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Litigasi yang telah
seluruh keluarga besar persatu yang selalu mendukung dalam doa dan
ii
4. Tak lupa juga teman-teman seperjuangan Septha, Nensya, Lena dan Gerry
skripsi ini.
Penulis,
Delasye Simauw
iii
DAFTAR ISI
27
iv
A. LATAR BELAKANG
Tanah sebagai sumber daya alam yang dikaruniakan Tuhan Yang Maha
Esa kepada bangsa Indonesia sebagai kekayaan nasional merupakan sarana dalam
yang penting bagi kelangsungan h idup manusia, dalam hal ini setiap orang pasti
memerlukan tanah, bukan hanya dalam menjalani hidup dan kehidupannya, untuk
mati pun manusia masih memerlukan sebidang tanah.1 Demikian juga dalam
juga ada yang menyebut sengketa atau konflik pertanahan. Secara etimologi,
perselisihan, pertentangan.
1
K. Wantjik Saleh,Hak Anda Atas Tanah, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985) hal 20.
2
kamil Anshari, Mengungkap Permasalahan Pertanahan di Propinsi Sumatera ,UMtaarkaalah
pada Kuliah Bedah Kasus Hukum pada Fakultas Hukum UNPAB Medan, 27 -6-2003, hal. 1
3
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indone,s(iJaakarta :
Balai Pustaka, Edisi Ketga, 2002), hal. 719.
4
Ibid, hal. 1037
1
Pada prinsipnya setiap sengketa pertanahan dapat diatasi dengan norma
dan aturan-aturan yang ada, atau dengan kata lain diselesaikan berdasarkan
penyelesaiannya dengan ketentuan hukum yang ada, sebab semua peraturan yang
faktor ekonomi, politik, sosial, budaya dan pertahanan keamanan, yang kemudian
sebagai suatu negara hukum. Hal ini Untuk langgengnya suatu negara hukum,
tegas dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (3)Undang Undang Dasar (UUD) 1945.
Negara hukum pada prinsipnya memiliki syarat-syarat esensial, antara lain harus
terdapat kondisi-kondisi minimum dari suatu sistem hukum dimana hak-hak asasi
5
Ismail Sunny,Mekanisme Demokrasi Pancasila, (Jakarta : Aksara Baru, 1979), hal. 11
2
tinggi hukum dan pemerintahan. Dengan perkataan lain bahwa makna
pada hukum. Didasarkan pada hukum maksudnya segala bidang yang menyangkut
pengaturan tata kehidupan warga negara harus dibingkai oleh hukum. Salah satu
bidang yang mengatur tentang tata kehidupan warga negara yang juga harus
konstitusi yang menjadi aturan dasarnya, yakni tertera dalam Pasal 33 ayat (3)
UUD 1945 yang menyatakan “bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
maupun yang akan ada. Hal yang lebih penting lagi bahwa semangat UUPA yang
3
fungsi bumi, air dan ruang angkasa, sesuai dengan kepentingan rakyat
diatur dalam Pasal 1963 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata),
yaitu berbunyi: “Seseorang yang dengan itikad baik memperoleh suatu barang tak
bergerak, suatu bunga, atau suatu piutang lain yang tidak harus dibayar atas tunjuk
dengan suatu besit selama dua puluh tahun, memperoleh hak milik atasnya dengan
jalan lewat waktu. Seseorang yang dengan itikad baik menguasai sesuatu selama
tiga puluh tahun memperoleh hak milik tanpa dapat dipaksa untuk menunjukkan
alas haknya”.
hak yang termasuk diantaranya jenis barang tak bergerak yaitu hak atas tanah
yang diperoleh seseorang dimana diatur waktunya adalah 20 tahun dan apabila
sudah 30 tahun bahwa seseroang tidak dapat memaksakan orang tersebut untuk
peraturan pemerintah yang berbeda dengan Pasal 1963 KUH Perdata yaitu Pasal
4
atas tanah yang diterbitkan oleh kantor pertanahan dan sekaligus pula
melegitimasi dasar perolehan hak atas tanah bagi pemegang sertifikat dengan cara
menimbulkan masalah dalam pengajuan gugatan atas perolehan hak atas tanah
seseorang yang didaftarkan dengan berupa bukti yaitu sertifikat hak atas tanah.
Sertifikat hak atas tanah menurut Pasal 32 ayat 1 PP Pendaftaran Tanah bahwa
sertifikat merupakan tanda bukti hak yang kuat, dalam arti bahwa selama tidak
dapat dibuktikan sebaliknya data fisik dan data yuridis yang tercantum di
dalamnya harus diterima sebagai data yang benar. Sertifikat merupakan salinan
dari buku tanah yang memuat data fisik dan data yuridis salinan surat ukur yang
dimaksud buku tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data
yuridis dan data fisik suatu objek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya.
surat ukur adalah dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam
bentuk peta dan uraian. Menurut Pasal 1 angka 6 PP nomor 24 tahun 1997
Pendaftaran Tanah yang dimaksud dengan data fisik adalah keterangan mengenai
letak, batas, dan luas bidang tanah dan satuan rumah yang sudah didaftar,
6 Henry Sinaga, Hukum Agraria DalamTeori Dan Praktik(Kompilasi Carut- Marut Regulasi Di
Indonesia), Cintra Aditya Bakti, Bandung, 2019, h. 22-23.
7 Urip Santoso, Pejabat Pembuat Akta Tahap Perspektif Regulasi, Wewenang, dan Sifat Akta),
Kencana, Jakarta, 2016, h. 28.
5
Menurut Pasal 1 angka 7 PP nomor 24 tahun 1997 Pendaftaran Tanah yang
dimaksud dengan data yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang
tanah dan satuan rumah susun yang dida ftar pemegang haknya dan hak pihak lain
serta beban-beban lain yang membebaninya. Tujuan diterbitkan sertifikat hak atas
tanah dalam kegiatan pendaftaran tanah untuk pemilik atau pemegang hak atas
tanah dengan mudah dapat membuktikan bahwa dirinya sebagai pemegang hak
atas tanah. Menurut Adrian Sutedi menyatakan bahwa sertifikat hak atas tanah
membuktikan bahwa pemegang hak mempunyai suatu hak atas tanah di bidang
hak atas tanah seseorang yang telah bersertifikat terjadi perbedaan antara undang-
kasasi Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim dianggap telah keliru dalam
penerapan hukumnya dan tidak sesuai dengan hukum dan fakta di persidangan
Pendaftaran Tanah Pasal 32 ayat (2) sudah jelas dan nyata telah disebutkan:
Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan secara sah atas nama
orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan
secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas
tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu
secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang
6
penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut;Begitu pula sesuai dengan
bukti T.III-1 yang berupa Sertifikat Hak Milik Nomor 119 atas nama Totok
Dirham Samsudin yang penerbitan awalnya atas nama Sartais yang diterbitkan
alasan tersebut tidak dapat dibenarkan oleh karena Judex Facti/Pengadilan Tinggi
Tinggi sudah tepat dan benar; Bahwa Tergugat I yang telah terbukti melakukan
telah berkekuatan hukum tetap yang mengakibatkan tanah objek sengketa milik
Sertifikat Hak Milik Nomor 119 atas nama Tergugat I; Bahwa dengan demikian
Hak Milik Nomor 119/Kelurahan Karang Rejo tidak mempunyai kekuatan hukum
Facti/ Pengadilan Tinggi Surabaya dalam perkara ini tidak bertentangan dengan
7
ditolak. perlu dilakukan penelitian dengan judul penelitian yaitu “ANALISIS
B. RUMUSAN MASALAH
dengan sertipikat hak atas tanah menurut KUH Perdata dan Peraturan
1. Tujuan Penelitian
Pendataran Tanah.
8
hukum hakim dalam Putusan Perkara
MA.No.2934/K/PDT/2017.
2. Manfaat Penelitian.
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
yaitu:
9
3) Dapat menjadi masukan bagi organisasi notaris/PPAT
Menurut Mukti Fajar, teori adalah “suatu penjelasan yang berupaya untuk
a. Teori Tujuan
hak atas tanah haruslah sesuai dengan tujuan hukum itu sendiri.
b. Teori Keadilan
8 Mukt Faj ar Dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitan Hukum Normaaf & Empir Pisu,staka
Pelajar, Yogyakarta, 2013, h.134.
9 Burhan Ashshofa, Metode Penelitan Hukum Rineka Cipta, Jakarta, 1996, h.19.
10
sering menjadi diskursus adalah persoalan keadilan dalam kaitannya
dengan hukum. Hal ini dikarenakan hukum atau suatu bentuk peraturan
keyakinanya putu san itu telah adil karena putusan itu telah didasarkan
Bahasa Indonesia yaitu sikap yang berpihak pada yang benar, tidak
memihak salah satunya atau tidak berat sebelah. Keadilan adalah suatu
tuntutan sikap dan sifat yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Salah satu asas dalam hukum yang mencerminkan keadilan yaitu asas
equality before the law yaitu asas yang menyatakan bahwa s emua
10
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Di Indonesia Edisi Revisi Sinar Grafika, Jakarta, 1996, h.
251.
11
Munir Fuady, Dinamika Teori Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, h. 91
11
filsafat politik dan filsafat moral. Melalui gagasan – gagasan yang
10
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Di Indonesia Edisi Revisi Sinar Grafika, Jakarta, 1996, h.
251.
11
Munir Fuady, Dinamika Teori Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, h. 91
11
dituangkan di dalam A Theory of Justice(1971), Rawls mengemukakan
ada di dalamnya.12
keadilan bahwa:
12 13 Ibid, h. 60
13 Munir Fuady, op.cit, h. 93.
12
Ketidakpastian hukum akan menimbulkan kekacauan dalam kehidupan
masyarakat dan akan saling berbuat sesuka hati serta bertindak main
perintah dari penguasa negara yang menentukan apa yang dilarang dan
hakim antara putusan hakim yang satu dengan putusan hukum lainnya
adalah “kepastian tentang hukum itu sendiri, ada empat hal yang
undangan. Kedua, bahwa hukum ini didasarkan pada fakta, bukan suatu
tekstual belaka dan hanya mengejar keadilan semata, akan tetapi juga
18 Achmad Ali, Menguak Teori Hukum(Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicialprudence)
Termasuk Interpretasi Undang -Undang (Legisprudence) Vol. 1 Pemahaman Awal Edisi
Pertama, Kencana, Jakarta, 2009, h. 288-293.
19 Sudikno Mertokususmo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar Liberty, Yogyakarta 2005, h.
160.
14
tersebut membawa manfaat atau kegunaan bagi semua pihak.20 Hukum
hukum”.22
memiliki arti sebagai suatu kegiatan atau proses berpikir, daya berpikir
20
Syafruddin Kalo, op.cit.
21 Salim HS dan Erlies Septana Nurbani, Penerapan Teori Hukum pada Peneliian
Tesis dan Disertas,i Rajawali Pers, Jakarta, 2013, h. 301.
22 Ibid., h. 303
23 Ibid.
15
khususnya penalaran dan pertimbangan.24 Suatu konsep merupakan bukan
25
gejala yang akan diteliti, akan tetapi suatu abstra ksi dari gejala tersebut.
merupakan kumpulan dalam arti yang berkaitan, dengan istilah yang akan
a. Putusan Pengadilan
Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Case Law atau Judge Law.
24
Komaruddin dan Yooke Tjuparmah, Kamus Istlah Karya Tulis Ilmia,hBumi Aksara, Jakarta,
2009, h. 122.
25
Soejono Soekanto, Pengantar Penelitan HukumPe, nerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 1986,
h. 132
26
Zainuddin Ali, Metode Penelitan Huku,mPenerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2010, h. 96.
27
Mhd. Yamin Lubis dan Abd. Rahim Lubis (2008 : 18 -19). Surabaya.
28
Hasan Wargakusumah, Peningkatan Yurisprudensi Sebagai Sumber Hukum, dalam
PenyajianHasil Penelitian TentangPerananHukum KebiasaanDalam Hukum Nasional,Badan
Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman, 1992, hal. 64.
16
secara historis diikutinya oleh umum, Kedua, adanya kekurangan
yurisprudensi.
b. Kedaluwarsa
waktu.29
umum perdata (KUH Perdata). Hapusnya hak seseorang atas objek tanah
keputusan pemberian hak atas tanah oleh Badan Pertanahan Negara atau
dapat terjadi karena terbitnya surat pencabutan hak atas tanah atau
Secara khusus, dalam permasalahan ini dapat kita lihat didalam pasa l 27
29
B.N. Marbun, Kamus Hukum Indones,iaPustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2009, h. 45 - 46
30
Undang-Undang No. 5 tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA)
17
a. tanahnya jatuh kepada Negara:
3) karena diterlantarkan;
b. Tanahnya musnah :
secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh
maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak
Berarti orang tidak dapat menuntut tanah yang sudah ada sertifikat
18
atas nama orang atau badan hukum lain, jika selama 5 (lima) tahun
dan secara fisik nyata dikuasai oleh orang lain atau badan hukum
c. Gugatan
untuk gugatan tertulis dan Pasal 120 HIR untuk gugatan lisan.
Tanah”):
Pendaftaran Tanah:
bahwa sertifikat hak atas tanah merupakan surat tanda bukti hak
20
fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data
fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam
dan luas tanah yang diajukan permintaan hak atas tanah (Pasal 3-
yang akan menandatangani buku tanah dan sertifikat hak atas tanah
No. 2/2013).
21
susun dan hak -hak lain yang terdaftar agar dengan mudah
bersangkutan,
E. Metode Penelitian
1 Jenis Penelitian
atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti d engan cara
32 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (PP Pendaftaran Tanah).
Pasal 3 PP Pendaftaran Tanah
22
menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan, jelas bahwa yang
dogma atau doktrin hukum yang bersifat teoretis ilmiah serta dapat
hak atas tanah. Sifat penelitian penulisan ini adalah deskriptif analistis,
tersebut”.
2 Bahan Hukum
23
karya tulis dan makalah yang membahas tentang kedaluwarsa
dalam hal ini dimaksudkan agar bahan hukum yang terkumpul benar
kerjakan.33
F. SISTEMATIKA PENELITIAN
25
perincian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
E. Metode Penelitian
F. Sistematika Penelitian
2934/K/Pdt/2017
A. Kasus Posisi
25
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
3. Transportasi…………………………..………Rp. 235.000,-
*total keseluruhan……………..…………….Rp. 560.000,-
26
DAFTAR PUSTAKA