Anda di halaman 1dari 38

PERPAJAKAN

KELAS XI
MENU PAJAK
C. Perbedaan Pajak dg
A. Pengertian Pajak Pungutan Resmi Lainya

B. Fungsi Pajak

D. Asas Pemungutan E. Jenis Pajak


Pajak
A. Pengertian Pajak A. Pengertian Pajak

Apa itu pajak ???


B. Fungsi Pajak

C. Perbedaan Pajak
dg Pungutan Resmi
Lainya

D. Asas
Pemungutan Pajak Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro pajak
adalah iuran rakyat pada kas Negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa
E. Jenis Pajak timbal balik (kontraprestasi) yang langsung
dapat ditunjukkan, dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
Prinsip pemungutan pajak menurut
Adam Smith (the fours maxims)
• Kepastian hukum (Certainty)
• Keadilan (Equality)
• Kelayakan (Convinience of
Payment)
• Ekonomis/ efisiensi (Economics of
collection )
A. Pengertian Pajak B. Fungsi Pajak

1. Sebagai penerimaan pemerintah untuk membiayai


B. Fungsi Pajak pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan
(Fungsi Budgetair)

C. Perbedaan Pajak
dg Pemungut Resmi
Lainya 2. Sebagai alat untuk mengatur masyarakat atau
melaksanakan kebijiakan pemerintah dalam bidang social
dan ekonomi (Fungsi mengatur)
D. Asas
Pemungutan Pajak
Fungsi pajak
untuk apa
ya??
E. Jenis Pajak
A. Pengertian Pajak C. Perbedaan Pajak dengan Pungutan Resmi Lainya

Coba tebak Perbedaan pajak


dengan pungutan resmi
B. Fungsi Pajak lainnya !!!

C. Perbedaan Pajak Pajak Pungutan resmi lainnya


dg Pungutan Resmi Berdasarkan Undang-undang Berdasarkan peraturan
Lainya pemerintah
Tidak mendapat balas jasa Mendapat balas jasa
langsung langsung
D. Asas Perhitungan tarif oleh wajib Dihitung pemerintah
Pemungutan Pajak pajak
Jatuh tempo pembayaran Disesuaikan dengan
pada tahun fiskal pemakaian

E. Jenis Pajak Sifatnya memaksa Sifatnya sesuai kebijakan


TARIF PAJAK
• Tarif pajak Proporsional (Sebanding), tarif pajak tidak
berubah Contohnya : PPN 10%
• Tarif Pajak Tetap, besaran pajak tidak berubah contoh ;
bea materai
• Tarif Pajak degresif : semakin tinggi jumlah yang
menjadi dasar pengenaan pajak, semakin rendah tarif yang
dikenakan
contoh:Bea cukai
• Tarif Pajak Progresif : Tarif pajak akan semakin besar
ketika jumlah yang dijadikan dasar perhitungan pajak lebih
besar contoh PPH
Jenis Pajak berdasarkan
wewenang :Pajak pusat dan daerah
Pajak Pusat:
1) PPh
2) PBB
3) PPN
Pajak Daerah:
4) Pajak kendaraan bermotor
5) Pajak reklame
6) Pajak hiburan
:

Jenis Pajak Berdasarkan Golongan Pajak Langsung dan


Pajak Tidak Langsung

• Pajak Langsung : • Pajak Tidak Langsung :


1. PPh 1. PPn

2. PBB 2. Bea Materai

3. Pajak kendaran 3. Pajak eksport


bermotor 4. Pajak bea masuk
A. Pengertian Pajak D. Asas Pemungutan Pajak

1. Asas domisili (asas tempat tinggal), yaitu pajak atas


B. Fungsi Pajak seluruh penghasilan wajib pajak berdasarkan tempat tinggal
atau yang bertempat tinggal diwilayahnya.

C. Perbedaan Pajak 2. Asas sumber, yaitu pajak atas penghasilan yang bersumber
dg Pungutan Resmi diwilayahnya.
Lainya

3. Asas kebangsaan, yaitu pengenaan pajak dihubungkan


dengan kebangsaan suatu Negara.
D. Asas
Pemungutan Pajak

E. Jenis Pajak
A. Pengertian Pajak E. Jenis Pajak

Jenis Pajak ada berapa ya??


B. Fungsi Pajak

1. Berdasarkan
golonganya
C. Perbedaan Pajak
dg Pungutan Resmi
Lainya

Jenis
D. Asas Pajak
Pemungutan Pajak

2. Berdasarkan
3. Berdasarkan Lembaga
E. Jenis Pajak Sifatnya Pemungutan 
1. Pajak Berdasarkan
golongannya

a. Pajak Langsung adalah pajak yang dibayar sendiri oleh


wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain
serta dikenakan secara berulang-ulang secara periodic
berdasarkan SKP (Surat Ketetapan Pajak) atau kohir.
Contoh : Pajak penghasilan (PPh), dll.
b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembayarannya
biasa dilimpahkan pihak lain. Contoh : Pajak penjualan ,
dll.
2. Macam-Macam Pajak
Berdasarkan Lembaga
Pemungutan 

a. Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh


pemerintah pusat yang pemungutannya di daerah dan
dilakukan oleh kantor pelayanan pajak. Contoh : Pajak
penghasilan (PPh), Pajak kekayaan, Pajak pertambah
nilai (PPN), dll.

b. Pajak daerah adalah pajak yang kewenangan


pemungutannya berada pada pemerintah daerah baik
daerah tingkat satu (provinsi) maupun daerah tingkat
dua (kabupaten atau kota). Contoh : Pajak kendaraan
motor, Pajak reklame , dll.
3. Macam-Macam Pajak
Berdasarkan Sifatnya

a. Pajak subjektif adalah pajak yang pemungutannya


berdasarkan dari diri orangnya (keadaan diri wajib pajak).
Contoh: Status perekonomian, Susunan keluarga, dll.

b. Pajak Objektif adalah pajak yang pungutannya


berdasarkan dari objek pajaknya. Contoh: Ketika kita
membalik nama kendaraan yang kita beli, kita akan
dikenai Bea Balik Nama (BBN), dll. 
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
• Official Assessment System
“Sistem dimana besarnya pajak yang dibayar dihitung petugas
Pajak”
• Self Assesment System
“Sistem dimana besarnya pajak yang dibayar dihitung sendiri”
• Witholding System
“Sistem dimana besarnya pajak dihitung oleh piha ketiga”
Status PTKP
TK/0 Rp54.000.000,00
TK/1 Rp58.500.000,00
TK/2 Rp63.000.000,00
K/0 Rp58.500.000,00
K/1 Rp63.000.000,00
K/2 Rp67.500.000,00
K/3 Rp72.000.000,00
Keterangan istilah perpajakan:
UU PPh = UU Pajak Penghasilan
UU PPH = UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
PTKP = Penghasilan Tidak Kena Pajak
PKP = Penghasilan Kena Pajak
NPWP = Nomor Pokok Wajib Pajak
TK = Tidak kawin
K = Kawin
Notes menghitung PPh

Biaya jabatan 5 %
(maksimal Rp
6.000.000 untuk satu
tahun)
Latihan PPh

Pak Gatot seorang karyawan dengan penghasilan


Rp20.000.000,00 setiap bulan. Status Pak Gatot
mempunyai istri yang tidak bekerja dan mempunyai 1
orang anak yang masih bersekolah dijenjang SD.
Dikenakan beban jabatan 5 % / tahun. Hitung PPh 21
terhutang Pak Gatot dalam satu tahun!
Pajak Bumi dan
Bangunan
PENGERTIAN PBB

 PBB dapat didefinisikan sebagai “pajak negara yang dikenakan terhadap


bumi dan/atau bangunan berdasarkan UU No. 12 Tahun 1985 tentang
PBB sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994” dan
 UU No.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

 PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak
terhutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan/atau
bangunan, keadaan subjek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan
besarnya pajak

PBB 22
OBJEK PBB

Objek PBB adalah Bumi dan/atau Bangunan

BUMI : Permukaan bumi dan tubuh bumi yang


ada dibawahnya

Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan


pedalaman serta laut wilayah Indonesia.
Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah,
perkarangan, tambang, dll

BANGUNAN : Konstruksi teknik yang ditanam


atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau
perairan

PBB 23
Jalan Fasilitas
Lingk. Lain

JaLan Kilang,
Tol Pipa

BANGUNAN
Kolam Gal.Kapal,
Renang Dermaga

Tempat
Pagar Taman Olahraga
Mewah
Mewah
OBJEK PBB YANG DIKECUALIKAN
1. Digunakan oleh Pemerintah dan Daerah untuk penyelenggaraan
pemerintahan
2. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dibidang
ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional yang tidak
dimaksudkan memperoleh keuntungan.
3. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis dengan
itu seperti musium
4. merupakan cagar budaya yang tidak dimanfaatkan sebagai tempat
hunian/tempat tinggal, dan kegiatan usaha atau sejenisnya,tidak
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan
5. Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional,
tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang
belum dibebani suatu hak
6. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas
perlakuan timbal balik
PBB 25
7. Digunakan oleh badan/perwakilan organisasi internasional yang ditentukan
oleh Menkeu
PBB SEBAGAI PAJAK
PUSAT
Berdasarkan UU PDRD th 2009, PBB yang masih
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat yaitu :
1. PBB sektor Perkebunan
2. PBB sektor Perhutanan
3. PBB sektor Pertambangan

PBB 26
PBB SEBAGAI PAJAK
DAERAH
• Objek PBB pedesaan dan perkotaan adalah Bumi
dan /atau bangunan yang dimiliki , dikuasai,
dimanfaatkan oleh Orang Pribadi atau Badan,
kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan
usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan

PBB 27
SUBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)

ORANG ATAU BADAN

Memperoleh Memperoleh
manfaat manfaat
atas bangunan atas bumi

Memiliki, Mempunyai
menguasai suatu hak
bangunan atas bumi

Pasal 4 ayat (2)

Dikenakan
SUBJEK kewajiban WAJIB
PAJAK membayar PAJAK
pajak
DASAR PENGHITUNGAN
Pasal 6 ayat (3) dan (4)

NILAI JUAL KENA PAJAK

SERENDAH-RENDAHNYA 20 %
DAN
SETINGGI-TINGGINYA 100 %

PERSENTASE NJKP
DITETAPKAN DENGAN
PERATURAN PEMERINTAH
PENETAPAN BESARNYA
NILAI JUAL KENA PAJAK
(PP No. 25 TAHUN 2002)

NILAI JUAL KENA PAJAK

1. OBJEK PAJAK PERKEBUNAN,


KEHUTANAN, DAN PERTAMBANGAN;
NILAI JUAL OBJEK PAJAK
2. OBJEK PAJAK LAINNYA BILA NJOP Rp. 1 KURANG DARI Rp. 1 MILYAR
MILYAR ATAU LEBIH

40% X NJOP 20% X NJOP


NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK
(NJOPTKP)
• NJOPTKP adalah batas NJOP atas bumi dan/atau bangunan yang tidak
kena pajak

• Besarnya NJOPTKP dengan ketentuan sbb:


1. Setiap WP memperoleh pengurangan NJOPTKP sebanyak satu kali
dalam satu tahun pajak
2. Apabila WP mempunyai beberapa objek pajak, maka yang mendapatkan
pengurangan NJOPTKP hanya satu objek pajak yang nilainya terbesar
dan tidak bisa digabungkan dengan objek pajak lainnya

 NJOPTKP untuk DKI mulai tahun 2010 Rp 15.000.000 (berdasarkan


masing-masing perdati II)
 Mulai tahun pajak 2012 , setiap Pemda boleh menetapkan NJOPTKP
dengan nilai maximal Rp 24.000.000 dan minimal Rp 10.000.000

PBB 33
SAAT TERUTANGNYA SERTA TEMPAT
YANG MENENTUKAN PAJAK TERUTANG

1. Tahun pajak adalah jangka waktu satu tahun takwin


2. Saat yang menentukan pajak yang terhutang adalah
menurut keadaan objek pajak pada tanggal 1
Januari

PBB 34
CONTOH PENGHITUNGAN PBB PERUMAHAN

• Tuan Hakim melakukan transaksi sebagai berikut :


a. Pada Tahun 2010 membeli tanah di Jakarta Slipi seluas 500m2
dengan harga Rp 1.000.000,-/m2 ( NJOP kelas 065 Rp 1.032.000/m2
)
b. Membangun rumah bertingkat seluas 400m2 senilai Rp
1.500.000/m2 ( NJOP kelas B 020 Rp 1.516.000/m2 ) selesai akhir
2010
c. Pada tahun 2011 membeli tanah di Jakarta Kebayoran seluas 300 m2
dengan harga Rp 1.500.000 /m2 ( NJOP kelas A 061 Rp
1.573.000/m2 )
Hitung PBB yang terutang atas Tuan Hakim pada tahun 2012
NJOP TKP ditetapkan Rp 10.000.000,-

PBB 35
JAWABAN SOAL

PBB SLIPI :
1. NJOP Tanah : 500 x 1.032.000 = Rp 516.000.000,-
2. NJOP Bangunan : 400 x 1.516.000 = Rp 606.400.000,-
NJOP Tanah dan Bangunan = Rp 1.122.400.000,-
NJOP TKP = Rp 10.000.000,-
NJKP = Rp 1.112.400.000,-
PBB = 0,5% x 40% x 1.112.400.000,- = Rp 2.224.800,-

PBB Kebayoran
NJOP Tanah 300 x 1.573.000,- = Rp 471.900.000,-
PBB = 0,5% x 20% x 471.900.000,- = Rp 471.900,-
PBB 36
Contoh :
Bapak Adul di blok C perumahan Pulogebang Kirana mempunyai
bangunan 119 m2 diatas tanah 120 m2. NJOP tanah tahun 2015 sebesar
Rp 4.155.000/m2. NJOP bangunan tahun 2015 sebesar Rp. 2.625.000/m2.
NJOPTKP ditentukan sebesar Rp. 15.000.000
Berapa PBB tahun 2015 yang harus dibayar?

PBB 37
Jawab:

Jumlah NJOP tanah 120 x Rp 4.155.000 = Rp. 498.600.000 (A)


Jumlah NJOP bangunan 119 x Rp 2.625.00 = Rp. 312.375.00 (B)
NJOP dasar pengenaan PBB = A + B = Rp. 810.975.000
NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP)
= 20% x (Rp. 810.975.000 - Rp.15.000.000) 
= 20% x Rp.795.975.000.-
          = Rp. 159.195.000
PBB yang harus dibayar = 0,5 % x Rp. 159.195.000
= Rp.795.975

PBB 38

Anda mungkin juga menyukai