Anda di halaman 1dari 16

Administrasi Pajak

Kelas XI
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan

Modul 1 Hakikat Pajak


A. Pengertian dan Fungsi Pajak b. P a j a k m e r u p a k a n s u m b e r pajak tidak langsung lainnya
B. Jenis-jenis Pajak dan Pungutan Lain penerimaan negara adalah pajak pertambahan nilai,
di Indonesia Negara dalam melakukan bea perolehan hak atas tanah
C. Kewajiban dan Hak Wajib Pajak tugas rutin dan pembangunan dan bangunan, cukai, dan pajak
D. Pemungutan Pajak dan Selain Pajak memerlukan biaya. Biaya ekspor.
E. Timbul dan Berakhirnya Utang tersebut antara lain diperoleh 8. a. Pajak yang dipungut Direktorat
Pajak dari penerimaan pajak, meskipun Jenderal Pajak, yaitu Pajak
F. Unsur-unsur dan Sanksi dalam sebenarnya penerimaan dalam Penghasilan (PPh), Pajak
Perpajakan negeri bukan hanya dari pajak. Di Pertambahan Nilai (PPN),
Latihan mana penerimaan dalam negeri Pajak Penjualan atas Barang
1. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun diperoleh dari penerimaan migas Mewah (PPnBM), Pajak Bumi
1983 tentang Ketentuan Umum dan dan nonmigas. dan Bangunan (PBB), dan Bea
Tata Cara Perpajakan Indonesia c. Pajak sebagai alat pendorong Meterai dan Bea Lelang.
yang telah disempurnakan dengan investasi b. Pajak yang dipungut Direktorat
Undang-Undang No. 16 Tahun 2000, Pajak memiliki fungsi bugedtair Jenderal Bea dan Cukai, yaitu
pajak adalah iuran wajib yang dibayar untuk membiayai pengeluaran Bea masuk, Pajak Ekspor (Bea
oleh wajib pajak berdasarkan norma- negara. Apabila masih terdapat Keluar), dan Pajak Pertambahan
norma hukum untuk membiayai sisa dana yang digunakan untuk Nilai (Impor).
pengeluaran-pengeluaran kolektif membiayai pengeluaran negara, 9. Retribusi adalah iuran kepada
guna meningkatkan kesejahteraan maka kelebihan dana tersebut pemerintah yang dapat dipaksakan
umum yang balas jasanya tidak bisa dipakai untuk tabungan dan dapat jasa timbal yang langsung
diterima secara langsung. pemerintah. dapat ditunjuk. Paksaan ini bersifat
2. a. Pajak bisa dipaksakan (bersifat 5. Hukum pajak formal adalah hukum ekonomis karena siapa saja yang
yuridis). yang memuat tentang bentuk/ tidak merasakan jasa balik dari
b. Pajak bisa dipungut berdasarkan cara untuk mewujudkan hukum pemerintah, dia tidak dikenakan iuran
undang-undang. material menjadi kenyataan (cara tersebut. Misalnya karcis pasar, karcis
c. Pajak dipungut oleh pemerintah, melaksanakan hukum pajak jalan tol, dan lain-lain.
baik pemerintah pusat maupun material). 10. Pajak
daerah. 6. a. Tata cara penyelenggaraan a. Ditetapkan berdasarkan undang-
d. P a j a k d i p e r g u n a k a n u n t u k (prosedur) penetapan suatu utang undang.
membiayai pengeluaran umum pajak. b. Dipungut oleh pemerintah pusat
pemerintah. b. Hak-hak fiskus untuk mengadakan dan pemerintah daerah.
e. Jasa timbal tidak bisa ditunjukkan pengawasan terhadap para c. Tidak mendapatkan jasa timbal
secara langsung. wajib pajak mengenai keadaan, yang langsung bisa ditunjuk.
3. Pajak merupakan sumber pemasukan perbuatan, dan peristiwa yang d. D i k e n a k a n k e p a d a s e m u a
keuangan negara dengan cara menimbulkan utang pajak. pihak yang memenuhi syarat
mengumpulkan dana atau uang dari c. Kewajiban wajib pajak, misalnya yang ditetapkan dalam undang-
wajib pajak ke kas negara untuk menyelenggarakan pembukuan/ undang.
membiayai pembangunan nasional pencatatan dan hak-hak wajib e. Dapat dipaksakan, jika tidak
atau pengeluaran negara lainnya. pajak misalnya mengajukan mematuhi bisa dikenakan sangsi
Sehingga fungsi pajak merupakan keberatan/banding. Contoh: pidana/perdata.
sumber pendapatan negara yang Ketentuan Umum dan Tata Cara Retribusi
memiliki tujuan menyeimbangkan Perpajakan. a. Ditetapkan berdasarkan peraturan
pengeluaran negara dengan 7. a. Pajak langsung (direct tax), pemerintah atau peraturan di
pendapatan negara. adalah pajak yang dikenakan bawahnya.
4. a. Pajak sebagai alat pemerataan secara berkala pada wajib pajak b. Dipungut oleh pemerintah daerah
pendapatan berdasarkan surat ketetapan pajak tingkat I dan tingkat II.
Dalam perpajakan terdapat (kohir) yang dibuat oleh kantor c. Mendapat jasa timbal yang
berbagai macam tarif yang pajak. Contoh pajak langsung langsung bisa ditunjuk.
dikenakan pada wajib pajak, salah yaitu pajak penghasilan dan PBB d. D i k e n a k a n k e p a d a o r a n g /
satunya adalah tarif progresif. (Pajak Bumi dan Bangunan). badan yang menikmati fasilitas
Dengan adanya tarif progresif, b. Pajak tidak langsung (indirect pemerintah.
maka wajib pajak yang memiliki tax), adalah pajak yang dikenakan e. Tidak bersifat memaksa.
pendapatan lebih besar akan pada wajib pajak hanya jika
dikenakan pajak lebih besar wajib pajak melakukan perbuatan
juga. atau peristiwa tertentu. Contoh

Akuntansi dan Keuangan 1


Kegiatan b. P a j a k m e r u p a k a n s u m b e r b. Pajak objektif, yaitu pajak yang
Guru mengarahkan peserta didik untuk penerimaan negara. Negara berpangkal pada objeknya,
mencari artikel mengenai perpajakan di dalam melakukan tugas rutin baik berupa benda, keadaan,
Indonesia, dan diusahakan tahun 2017. dan pembangunan memerlukan perbuatan maupun peristiwa
Kemudian peserta didik memaparkan biaya. Biaya tersebut antara lain yang menyebabkan timbulnya
tentang sistem pemungutan pajak yang diperoleh dari penerimaan pajak, kewajiban membayar pajak
digunakan di Indonesia, bagaimana meskipun sebenarnya penerimaan (tanpa memerhatikan keadaan
penerimaan pajak negara Indonesia tahun dalam negeri bukan hanya dari diri wajib pajak). Contoh: Pajak
2017, dan menguraikan upaya pemerintah pajak. Di mana penerimaan dalam Pertambahan Nilai dan Pajak
untuk meningkatkan pendapatan negara negeri diperoleh dari penerimaan Penjualan atas Barang Mewah.
dari sumber pajak. Selanjutnya kumpulkan migas dan nonmigas. Adapun 2. a. Retribusi, adalah iuran kepada
pada guru pengampu untuk mendapatkan penerimaan nonmigas sebagian pemerintah yang bisa dipaksakan
penilaian. besar merupakan penerimaan dan jasa timbal yang langsung
Uji Kompetensi yang berasal dari pajak. bisa ditunjuk. Paksaan ini bersifat
I. c. Pajak sebagai alat pendorong ekonomis karena siapa saja yanag
1. d 4. b 7. d 10. e 13. c investasi. Pajak memiliki fungsi tidak merasakan jasa balik dari
2. c 5. b 8. a 11. e 14. a bugedtair untuk membiayai pemerintah, dia tidak dikenakan
3. e 6. a 9. d 12. c 15. d pengeluaran negara. Apabila iuran tersebut. Misalnya: karcis
II. masih terdapat sisa dana yang pasar, karcis jalan tol, dan lain-
1. Pajak adalah prestasi kepada digunakan untuk membiayai lain.
pemerintah yang terutang melalui pengeluaran negara, maka b. Sumbangan, adalah iuran kepada
norma-norma umum, dan yang bisa kelebihan dana tersebut pemerintah yang bisa dipaksakan
dipaksakan tanpa ada kontra prestasi bisa dipakai untuk tabungan yang ditujukan kepada golongan
yang bisa ditunjukkan dalam hal pemerintah. tertentu dan untuk golongan
individual; maksudnya adalah untuk 4. Hukum pajak material, yaitu hukum tertentu pula. Paksaan ini bersifat
membiayai pengeluaran pemerintah. pajak yang memuat norma-norma yuridis dan ekonomis. Misalnya
2. a. Fungsi anggaran (fungsi budgeter). yang menerangkan tentang keadaan, SWP3D (sumbangan atau
Pajak merupakan sumber perbuatan, peritiwa hukum yang setoran wajib pembangunan dan
pemasukan keuangan negara dikenai pajak (objek pajak), siapa pemeliharaan prasarana daerah)
dengan cara mengumpulkan yang dikenakan pajak (subjek pajak), bagi para pemilik kendaraan
dana atau uang dari wajib pajak berapa besar pajak yang dikenakan bermotor, yang antara lain
ke kas negara untuk membiayai (tarif pajak), segala sesuatu yang digunakan untuk memelihara dan
pembangunan nasional atau timbul dan hapusnya utang. membuat jalan dan jembatan.
pengeluaran negara lainnya. 5. a. Pajak pusat, yaitu pajak yang c. Bea adalah pungutan yang
Sehingga fungsi pajak merupakan dipungut oleh pemerintah dikenakan atas suatu kejadian
sumber pendapatan negara yang pusat dan digunakan untuk atau perbuatan yang berupa
memiliki tujuan menyeimbangkan membiayai rumah tangga lalu lintas barang dan perbuatan
pengeluaran negara dengan negara. Penyelenggaraannya lainnya berdasarkan peraturan
pendapatan negara. dilaksanakan oleh Direktorat perundang-undangan. Contoh:
b. Fungsi mengatur (fungsi regulasi). Jenderal Pajak dan kantor-kantor bea masuk, bea keluar, dan bea
Pajak merupakan alat untuk inspeksi pajak di seluruh wilayah meterai.
melaksanakan atau mengatur Indonesia, yang merupakan d. Cukai adalah pungutan yang
kebijakan negara dalam lapangan bagian dari jajaran Departemen dikenakan atas barang-barang
sosial dan ekonomi. Keuangan. tertentu yang mempunyai
c. F u n g s i p e m e r a t a a n ( p a j a k b. Pajak daerah, yaitu pajak-pajak sifat sebagaimana ditetapkan
distribusi). Pajak bisa digunakan yang dipungut oleh pemerintah dalam undang-undang dan
untuk menyesuaikan dan daerah seperti provinsi, kabupaten hanya pada golongan tertentu
menyeimbangkan antara maupun kota madya berdasarkan dan yang membayar tidak
pembagian pendapatan dengan Peraturan Daerah masing- mendapatkan prestasi timbal
kebahagiaan dan kesejahteraan masing. Hasilnya digunakan balik secara langsung. Contoh:
masyarakat. untuk membiayai Rumah Tangga cukai tembakau (sigaret, cerutu,
d. Fungsi stabilisasi. Pajak bisa Daerah masing-masing. rokok daun, tembakau iris), cukai
digunakan untuk menstabilkan Soal Remidi etil alkohol/etanol, dan cukai
kondisi dan keadaan 1. a. P a j a k s u b j e k t i f ( b e r s i f a t minuman mengandung alkohol.
perekonomian, seperti untuk perorangan), yaitu pajak yang 3. a. M e n d a f t a r k a n d i r i u n t u k
mengatasi inflasi, pemerintah berpangkal atau berdasarkan mendapatkan Nomor Pokok
menetapkan pajak yang tinggi, pada subjeknya. Status subjek Wajib Pajak (NPWP).
sehingga jumlah uang yang (yang memengaruhi besar b. Menghitung dan membayar
beredar bisa dikurangi. kecilnya pajak yang harus dibayar. sendiri pajak dengan benar.
3. a. Pajak sebagai alat pemerataan Misalnya, pajak penghasilan Setiap wajib pajak mengisi
pendapatan. Dalam perpajakan untuk orang pribadi yang belum sendiri surat pemberitahuan
terdapat berbagai macam tarif berkeluarga berbeda dengan dengan benar, lengkap, dan
yang dikenakan pada wajib pajak, pajak penghasilan untuk orang jelas, dalam bahasa Indonesia
salah satunya adalah tarif progresif. yang sudah berkeluarga. dengan menggunakan huruf latin,
Dengan adanya tarif progresif, angka Arab, satuan mata uang
maka wajib pajak yang memiliki rupiah, dan menandatangani
pendapatan lebih besar akan serta menyampaikannya ke
dikenakan pajak lebih besar juga. kantor Direktorat Jenderal Pajak

2 KUNCI Administrasi Pajak - Kelas XI


tempat wajib pajak terdaftar atau Dalam asas ini yang menjadi 3. a. Stelsel nyata (riil stelsel) adalah
dikukuhkan atau tempat lain yang landasan pemungutan adalah pemungutan pajak didasarkan
ditetapkan oleh Direktur Jenderal status kewarganegaraan pada objek (penghasilan yang
Pajak. dari orang atau badan yang nyata), sehingga pemungutan
c. Mengambil dan mengisi SPT memperoleh penghasilan. baru bisa dilakukan pada akhir
secara benar, lengkap, jelas b. Asas domisili, adalah asas yang tahun pajak, yakni setelah
serta menandatangani dan menganut pemungutan pajak, penghasilan yang sesungguhnya
menyampaikannya ke KPP yang tergantung tempat tinggal diketahui.
pada batas waktu yang telah (domisili) wajib pajak di suatu b. Kebaikan dan kelemahan stelsel
ditetapkan. negara. Dalam pemungutan ini nyata
d. Menyelenggarakan pembukuan/ negara di mana wajib pajak itu 1) Kebaikan stelsel nyata adalah
pencatatan. bertempat tinggal, maka negara pajak yang dikenakan lebih
4. a. Mendapatkan NPWP dan NPPKP itulah yang berhak mengenakan realistis.
setelah mendaftarkan diri dan/ pajak atas segala penghasilan 2) Kelemahan dari stelsel nyata,
atau melaporkan usahanya. yang diperoleh dari mana pun. yaitu pajak baru bisa dikenakan
b. Memperpanjang jangka waktu c. Asas sumber, merupakan asas pada akhir periode (setelah
penyampaian SPT Tahunan. yang menganut cara pemungutan penghasilan riil diketahui).
c. Menerima tanda bukti penerimaan pajak, yang tergantung pada Adapun dari kelemahan ini
penyampaian SPT Tahunan yang adanya sumber penghasilan mengakibatkan:
disampaikan secara langsung ke di suatu negara. Jadi, negara a) Wajib pajak akan dibebani
KPP. yang menganut asas ini akan jumlah pembayaran pajak
d. Membetulkan SPT. mengenakan pajak atas suatu yang tinggi pada akhir
e. Mengangsur dan menunda penghasilan yang diterima atau tahun, sementara pada
pembayaran pajak. diperoleh orang pribadi atau waktu tersebut belum
f. Mendapatkan restitusi/ badan hanya jika penghasilan tentu tersedia jumlah kas
pengembalian kelebihan yang akan dikenakan pajak itu yang memadai.
pembayaran pajak. diperoleh atau diterima oleh b) Semua wajib pajak akan
g. Mengajukan permohonan orang pribadi atau badan yang membayar pajak pada
membetulkan surat ketetapan bersangkutan dari sumber- akhir tahun, sehingga
pajak. sumber yang berada di negara jumlah uang beredar
h. Mendapatkan surat ketetapan tersebut. secara makro akan
pajak nihil setelah dilakukan Soal Pengayaan terpengaruh.
pemeriksaan jumlah kredit pajak 1. Teori asuransi menyatakan bahwa 4. Official assesment system adalah
atau jumlah pajak yang dibayar negara bertugas untuk melindungi suatu sistem pemungutan pajak,
sama dengan jumlah pajak yang orang dan segala kepentingannya, di mana aparatur perpajakan
terutang, atau pajak tidak terutang meliputi keselamatan dan keamanan menentukan sendiri (di luar wajib
dan tidak ada kredit pajak atau jiwa, dan juga harta bendanya. Seperti pajak) jumlah pajak terutang. Oleh
tidak ada pembayaran pajak. halnya dalam perjanjian asuransi karenanya, dalam sistem ini kegiatan
i. Mendapatkan kedaluwarsaan (pertanggungan), untuk melindungi dalam menghitung dan memungut
penagihan pajak setelah lampau orang dan kepentingan tersebut pajak sepenuhnya ada pada aparatur
waktu 10 (sepuluh) tahun. diperlukan pembayaran premi. Dalam perpajakan. Adapun ciri-ciri sistem ini,
j. Mengajukan keberatan atas surat hubungan negara dengan rakyatnya, sebagai berikut.
ketetapan pajak. pajak inilah yang dianggap sebagai a. Wewenang untuk menentukan
k. Mengajukan perpanjangan jangka premi tersebut yang sewaktu-waktu besarnya pajak terutang ada
waktu pengajuan keberatan harus dibayar oleh masing-masing pada fiskus.
dalam hal terdapat keadaan di individu. Meskipun teori ini hanya b. Wajib pajak bersifat pasif.
luar kekuasaan wajib pajak. sekadar untuk memberi dasar hukum c. Utang pajak timbul setelah
l. Mengajukan banding terhadap kepada pemungut pajak, namun dikeluarkan Surat Ketetapan
keputusan keberatan yang beberapa pakar menentangnya. Pajak (SKP) oleh fiskus.
dianggap masih tidak sesuai. Mereka berpendapat bahwa 5. a. Terjadinya pembayaran.
m. Menunjuk surat kuasa dengan pembandingan antara pajak dan b. Adanya kompensasi.
surat kuasa khusus untuk perusahaan asuransi tidaklah tepat c. Kedaluwarsa/lewat waktu.
menjalankan hak dan memenuhi karena beberapa hal, sebagai berikut. d. Pembebasan.
kewajiban perpajakan. a. Dalam hal timbul kerugian, tidak e. Penghapusan.
n. Mendapat perlindungan ada penggantian secara langsung
kerahasiaan melalui rahasia dari negara.
jabatan. b. Antara pembayaran jumlah
o. Penghentian penyidikan tindak pajak dengan jasa yang diberikan
pidana di bidang perpajakan oleh negara tidaklah terdapat
setelah wajib pajak melunasi hubungan langsung.
pajak yang tidak atau kurang 2. a. Pemungutan pajak harus adil.
bayar. b. P e n g a t u r a n p a j a k h a r u s
5. a. Asas nasional atau berdasarkan undang-undang.
kebangsaan, yaitu asas yang c. P e m u n g u t a n p a j a k t i d a k
menganut cara pemungutan mengganggu perekonomian.
pajak dihubungkan dengan d. Pemungutan pajak harus efisien.
kebangsaan dari suatu negara. e. Sistem pemungutan pajak harus
sederhana.

Akuntansi dan Keuangan 3


Modul 2 NPWP dan NPPKP dalam Perpajakan

A. Hakikat Nomor Pokok Wajib Pajak Kegiatan Soal Remidi


(NPWP) dan NPPKP Guru mengarahkan peserta didik untuk 1. a. Fotokopi perjanjian kerja sama
B. C a r a M e m p e r o l e h N P W P d a n membentuk kelompok dengan teman sebagai joint operation.
NPPKP sebangku, kemudian menyuruh peserta b. Fotokopi NPWP masing-masing
C. Penghapusan NPWP dan Pencabutan didik untuk mencari artikel terkait dengan anggota joint operation.
NPPKP NPWP dan NPPKP. Selanjutnya guru c. Fotokopi KTP bagi penduduk
Latihan membimbing peserta didik mencari Indonesia dari salah seorang
1. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) informasi tentang jumlah wajib pajak pengurus.
adalah nomor yang diberikan yang telah mendaftarkan diri untuk d. Fotokopi paspor dan surat
kepada wajib pajak sebagai sarana mendapatkan NPWP dan NPPKP, dan keterangan tempat tinggal dari
dalam administrasi perpajakan yang adakah peningkatan jumlah wajib pajak instansi yang berwenang.
dipergunakan sebagai tanda pengenal 2 tahun terakhir, serta sanksi perpajakan 2. P e r s y a r a t a n o b j e k t i f a d a l a h
diri atau identitas wajib pajak dalam apakah yang dapat digunakan untuk persyaratan bagi subjek pajak
melaksanakan hak dan kewajiban meningkatkan kesadaran wajib pajak yang menerima atau memperoleh
perpajakan. untuk memenuhi kewajibannya dalam penghasilan atau diwajibkan untuk
2. Karena sebagai tanda pengenal perpajakan. Kerjakan dalam kertas folio, melakukan pemotongan/pemungutan
diri atau identitas wajib pajak, dan kumpulkan pada guru pengampu sesuai dengan ketentuan Undang-
selain itu juga NPWP dipergunakan untuk mendapatkan nilai. Undang Pajak Penghasilan tahun
untuk menjaga ketertiban dalam Uji Kompetensi 1983.
pembayaran pajak dan dalam I. 3. a. Cari dan buka situs Direktorat
pengawasan administrasi perpajakan. 1. b 4. a 7. c 10. a 13. b Jenderal Pajak dengan alamat
Dalam hal ini berhubungan dengan 2. a 5. d 8. e 11. e 14. d www.pajak.go.id.
dokumen perpajakan, wajib pajak 3. d 6. b 9. b 12. a 15. a b. Kemudian pilih menu e-reg
diharuskan untuk mencantumkan II. (electronic registration).
NPWP yang dimilikinya. 1. a. Sebagai pembayaran pajak di c. Pilih menu “buat account baru”
3. Maka akan dikenakan sanksi. muka (angsuran/kredit pajak) atas dan isilah kolom-kolom sesuai
4. a. S e b a g a i s a r a n a d a l a m fiskal luar negeri yang dibayar dengan yang diminta.
administrasi perpajakan yang sewaktu wajib pajak bertolak ke d. Setelah itu Anda akan masuk ke
digunakan sebagai tanda luar negeri. menu “formulir registrasi wajib
pengenal diri atau identitas wajib b. Memenuhi salah satu persyaratan pajak orang pribadi”. Isilah sesuai
pajak, sehingga kepada setiap ketika melakukan pengurusan dengan Kartu Tanda Penduduk
wajib pajak hanya diberikan satu Surat Izin Usaha Perdagangan (KTP) Anda.
nomor wajib pajak. (SIUP). e. Anda akan memperoleh Surat
b. U n t u k m e n j a g a k e t e r t i b a n c. Salah satu syarat pembuatan Keterangan Terdaftar (SKT)
dalam pembayaran pajak dan rekening koran di bank. sementara yang berlaku selama
dalam pengawasan administrasi 2. Pengusaha kena pajak terdaftar 30 hari sejak pendaftaran
perpajakan. adalah pengusaha yang telah dilakukan. Cetak SKT sementara
c. U n t u k k e p e r l u a n y a n g dikukuhkan sebagai pengusaha kena tersebut beserta formulir registrasi
berhubungan dengan dokumen pajak yang telah tercatat dalam tata wajib pajak orang pribadi sebagai
perpajakan, sehingga semua yang usaha Kantor Pelayanan Pajak (KPP) bukti Anda sudah terdaftar
berhubungan dengan dokumen dan telah diberikan surat pengukuhan sebagai Wajib Pajak.
perpajakan harus mencantumkan pengusaha kena pajak. f. Tanda tangani formulir registrasi,
NPWP. 3. a. Sebagai identitas pengusaha kemudian kirimkan atau
d. Untuk memenuhi kewajiban- kena pajak. sampaikan langsung bersama
kewajiban perpajakan, misalnya b. Sarana untuk melaksanakan hak SKT sementara serta persyaratan
dalam Surat Setoran Pajak. dan kewajiban di bidang Pajak lainnya ke KPP seperti tertera
e. Untuk mendapatkan pelayanan Pertambahan Nilai (PPN) dan pada SKT sementara Anda.
dari instansi-instansi tertentu Pajak Penjualan Barang Mewah Setelah itu, Anda akan menerima
yang mewajibkan mencantumkan (PPnBM). kartu NPWP dan SKT asli.
NPWP dalam dokumen-dokumen c. S e b a g a i a l a t p e n g a w a s a n 4. a. Bagi wajib pajak orang pribadi
yang diwajibkan, misalnya, administrasi perpajakan. yang menjalankan usaha atau
dokumen impor (PIB) dan 4. a. Untuk bisa menjadi rekanan pekerjaan bebas dan wajib pajak
dokumen ekspor (PEB), pinjaman pemerintah dalam mendaftarkan badan, batas waktu mendaftarkan
kredit bank dan lain-lain. atau memperoleh tender proyek diri paling lambat satu bulan
f. Untuk keperluan pelaporan SPT pemerintah. setelah usaha mulai dijalankan.
masa dan tahunan. b. Untuk memperoleh pembayaran b. Bagi wajib pajak orang pribadi
5. a. Formulir pajak yang dipergunakan dari KPKN dan sebagainya. yang tidak menjalankan suatu
wajib pajak. 5. a. Fotokopi KTP atau SIM bagi usaha atau pekerjaan bebas,
b. Surat-menyurat dalam hubungan penduduk Indonesia. apabila sampai dengan suatu
dengan perpajakan. b. Fotokopi paspor dan surat bulan memperoleh penghasilan
c. Dalam hubungan dengan instansi keterangan tempat tinggal bagi yang jumlahnya melebihi PTKP
tertentu yang mewajibkan mengisi orang asing. setahun, wajib mendaftarkan diri
NPWP. paling lambat pada akhir bulan
berikutnya.

4 KUNCI Administrasi Pajak - Kelas XI


5. a. Pengusaha yang dikenai PPN, 2. a. Datang dan mengisi formulir c. Wajib pajak Bentuk Usaha Tetap
wajib melaporkan usahanya secara langsung. (BUT) menghentikan kegiatan
pada KPP yang wilayah kerjanya Datang langsung ke Kantor usahanya di Indonesia.
meliputi tempat tinggal atau Pelayanan Pajak (KPP) atau d. Dianggap perlu oleh Direktur
tempat kedudukan pengusaha Kantor Pelayanan Penyuluhan Jenderal Pajak untuk menghapus
dan tempat kegiatan usaha dan Konsultasi Perpajakan NPWP dari wajib pajak yang sudah
dilakukan untuk dikukuhkan (KP2KP) yang wilayah kerjanya tidak memenuhi persyaratan
menjadi PKP. meliputi tempat tinggal atau subjektif dan/atau objektif sesuai
b. Pengusaha orang pribadi atau tempat kedudukan wajib pajak. dengan ketentuan peraturan
badan yang mempunyai tempat b. Secara on line perundang-undangan perpajakan.
kegiatan usaha berbeda dengan Dengan semakin majunya zaman, 4. a. Wajib pajak orang pribadi yang
tempat tinggal, wajib melaporkan maka pendaftaran NPWP juga meninggal dan tidak meninggalkan
usahanya untuk dikukuhkan bisa dilakukan melalui internet. Di warisan.
sebagai PKP ke KPP yang mana pendaftaran secara on line b. Wanita kawin tidak dengan
wilayah kerjanya meliputi tempat dengan internet ini biasa disebut perjanjian pemisahan harta dan
tinggal atau tempat kedudukan, dengan e-registration. Untuk penghasilan.
dan juga wajib mendaftarkan diri bisa mendaftar secara on line, c. Warisan yang belum terbagi
ke KPP di tempat kegiatan usaha maka wajib pajak harus melalui dalam kedudukan sebagai subjek
dilakukan. internet dan masuk ke situs pajak sudah selesai dibagi.
c. Pengusaha kecil yang memilih Direktorat Jenderal Pajak dengan d. Wajib pajak badan yang telah
untuk dikukuhkan sebagai PKP, alamat www.pajak.go.id untuk dibubarkan secara resmi
wajib mengajukan pernyataan bisa melakukan proses pengisian berdasarkan ketentuan peraturan
tertulis untuk dikukuhkan sebagai formulir. Setelah seluruh proses perundang-undangan yang
PKP. pendaftaran secara on line, maka berlaku.
d. Pengusaha kecil yang tidak pendaftar akan mendapatkan e. Bentuk usaha tetap yang karena
memilih untuk dikukuhkan sebagai NPWP sementara yang akan sesuatu hal kehilangan statusnya
PKP, tetapi sampai dengan suatu berlaku selama 30 (tiga puluh) sebagai bentuk usaha tetap.
masa pajak dalam suatu tahun hari, dan selama jangka waktu f. Wajib pajak orang pribadi lainnya
buku seluruh nilai peredaran bruto tersebut pendaftar harus segera yang tidak memenuhi syarat lagi
telah melampaui batasan yang mengirimkan formulir pendaftaran sebagai wajib pajak.
ditentukan sebagai pengusaha secara on line (yang dicetak pada 5. a. Pengusaha kena pajak pindah ke
kecil, wajib melaporkan usahanya akhir proses pendaftaran) dan kantor pelayanan pajak lain.
untuk dikukuhkan sebagai dilampirkan dengan persyaratan b. Pengusaha kena pajak bubar.
PKP paling lambat akhir masa yang diwajibkan ke KPP tempat c. Pengusaha kena pajak tidak
berikutnya. pendaftar tersebut mendaftar. memenuhi syarat sebagai
Soal Pengayaan 3. a. D i a j u k a n p e r m o h o n a n pengusaha kena pajak.
1. a. Fotokopi KTP atau SIM bagi penghapusan NPWP oleh wajib d. Pengusaha kena pajak yang
penduduk Indonesia. pajak dan/atau ahli warisnya jumlah peredaran dalam satu
b. Fotokopi paspor dan surat apabila wajib pajak sudah tidak tahun pajak tidak melebihi
keterangan tempat tinggal bagi lagi memenuhi persyaratan batasan pengusaha kecil dengan
orang asing. subjektif dan/atau objektif sesuai ketentuan:
c. Surat keterangan tempat kegiatan ketentuan peraturan perundang- 1) Mengajukan permohonan
usaha atau pekerjaan bebas dari undangan perpajakan. pencabutan PKP.
instansi yang berwenang. b. Wajib pajak badan dilikuidasi 2) Diajukan setelah lewat jangka
karena penghentian atau waktu 3 bulan setelah akhir
penggabungan usaha. tahun pajak.

Akuntansi dan Keuangan 5


Modul 3 Bentuk-bentuk Surat dalam Perpajakan
A. Surat Pemberitahuan (SPT) d. S P T M a s a P P h P a s a l 2 5 , Kegiatan
B. Surat Setoran Pajak (SSP) berhubungan dengan angsuran Guru mengarahkan peserta didik untuk
C. Surat Ketetapan Pajak (SKP) bulanan. Batas waktu pembayaran membaca kembali materi mengenai
D. Surat Tagihan Pajak (STP) jatuh pada tanggal 15 bulan bentuk-bentuk surat dalam perpajakan.
Latihan berikutnya, diikuti tanggal 20 Selanjutnya peserta didik menjawab
1. Surat Pemberitahuan atau SPT sebagai batas waktu melapor pertanyaan tentang penjelasan bahwa
adalah surat yang oleh WP digunakan pajak. semua wajib pajak harus menyampaikan
untuk melaporkan penghitungan dan e. S P T M a s a P P h P a s a l 4 semua bentuk surat dalam perpajakan.
atau pembayaran pajak, objek pajak ayat (2), sehubungan dengan Selain itu, peserta didik juga diminta untuk
dan atau bukan objek pajak dan pajak yang dipotong dari menjelaskan bentuk-bentuk surat yang
atau harta dan kewajiban, menurut penghasilan yang dipotong dari harus disampaikan oleh wajib pajak, baik
ketentuan peraturan perundang- bunga deposito dan tabungan badan maupun orang pribadi. Kemudian
undangan perpajakan. lainnya, bunga obligasi dan surat tugas dikerjakan dalam kertas folio, dan
2. a. S P T M a s a , a d a l a h s u r a t utang negara, bunga simpanan dikumpulkan pada guru pengampu untuk
pemberitahuan untuk suatu masa yang dibayarkan koperasi, hadiah mendapatkan nilai.
pajak. Surat ini oleh wajib pajak undian, transaksi saham dan Uji Kompetensi
digunakan untuk melaporkan sekuritas lainnya, serta transaksi I.
perhitungan atau pembayaran lain sebagaimana diatur dalam 1. b 4. a 7. c 10. d 13. a
pajak yang terutang dalam suatu peraturannya. Batas waktu 2. c 5. e 8. c 11. b 14. a
masa pajak pada suatu saat. pembayaran jatuh pada tanggal 3. d 6. b 9. e 12. d 15. e
b. SPT Tahunan, adalah surat 10 bulan berikutnya, diikuti II.
pemberitahuan untuk suatu tanggal 20 dimana merupakan 1. SPT (Surat Pemberitahuan) Masa
tahun pajak atau bagian tahun batas waktu pelaporan. adalah surat pemberitahuan untuk
pajak. Surat ini oleh wajib pajak f. SPT Masa PPh Pasal 15 adalah suatu masa pajak. Surat ini oleh wajib
digunakan untuk melaporkan laporan pajak yang berhubungan pajak digunakan untuk melaporkan
perhitungan dan pembayaran dengan Norma Perhitungan perhitungan atau pembayaran pajak
pajak terhutang dalam satu tahun Khusus untuk golongan wajib yang terutang dalam suatu masa
pajak. pajak tertentu, seperti wajib pajak pajak pada suatu saat.
3. a. SPT Masa PPh Pasal 21/26, badan yang bergerak di bidang 2. a. Untuk surat pemberitahuan masa
melaporkan tentang pajak pelayaran atau penerbangan paling lama 20 hari setelah akhir
penghasilan karyawan, di mana internasional, perusahaan masa pajak.
Pasal 21 mengatur karyawan asuransi luar negeri, pengeboran b. Untuk surat pemberitahuan pajak
Indonesia, dan Pasal 26 minyak, gas dan geothermal, penghasilan wajib pajak pribadi
mengatur karyawan asing yang perusahaan dagang asing, dan paling lama 3 bulan setelah akhir
berdomisili di Indonesia. Batas perusahaan yang melakukan tahun pajak.
waktu pembayaran jatuh pada investasi dalam bentuk c. Untuk surat pemberitahuan
tanggal 10 bulan berikutnya, bangunan-guna-serah. Batas tahunan pajak penghasilan wajib
diikuti oleh batas akhir waktu waktu pembayaran jatuh pada pajak badan paling lama 4 bulan
lapor, yaitu tanggal 20. tanggal 10 pada bulan berikutnya setelah akhir tahun pajak.
b. S P T M a s a P P h P a s a l 2 2 , dan diikuti tanggal 20 sebagai 3. a. Alasan penundaan penyampaian
melaporkan pajak yang dipungut batas waktu pelaporan. SPT Tahunan.
bendaharawan pemerintah 4. SPT (Surat Pemberitahuan) Tahunan b. Surat pernyataan perhitungan
berkenaan dengan penghasilan adalah surat pemberitahuan untuk sementara pajak yang terutang
dari transaksi impor. Batas waktu suatu tahun pajak atau bagian tahun dalam satu tahun pajak.
pembayaran jatuh pada hari pajak. c. Bukti pelunasan kekurangan
berikut setelah pajak dipungut 5. a. Daftar neraca dan laporan laba pembayaran pajak yang terutang
dan batas waktu lapor jatuh rugi (bagi wajib pajak yang menurut perhitungan sementara
pada hari kerja akhir minggu menggunakan pembukuan tersebut.
berikutnya. lengkap). 4. a. Jumlah pajak yang sebenarnya
c. SPT Masa PPh Pasal 23/26, b. Ringkasan peredaran bruto (bagi terutang.
sehubungan dengan pajak yang wajib pajak yang menggunakan b. Jumlah pembayaran/pelunasan
dipotong dari hasil transaksi pencatatan). yang dibayar sendiri maupun
modal, seperti dividen, bunga, c. SSP atas bukti pembayaran melalui pihak lain (pemotong/
royalti, hadiah dan penghargaan, setoran atas setoran akhir (PPh pemungut).
sewa dan pendapatan yang terkait Pasal 29). c. Jumlah pajak yang masih harus
dengan aset selain dari transaksi d. Permohonan menggunakan dibayar atas kekurangannya
tanah dan bangunan dan jasa. norma perhitungan untuk tahun dan/atau jumlah pajak yang lebih
Pasal 23 diperuntukkan untuk pajak berikutnnya (bagi WP yang dibayar.
transaksi yang terjadi dengan menggunakan pencatatan).
wajib pajak Indonesia, Pasal 26
dengan orang asing atau Badan
Usaha Tetap milik asing. Batas
waktu pembayaran jatuh pada
tanggal 10 bulan berikutnya
dan batas waktu melapor pada
tanggal 20.

6 KUNCI Administrasi Pajak - Kelas XI


5. a. Benar, dalam pengisian SPT c. Setiap badan usaha tetap. Adapun kegunaan dari masing-
dalam arti benar seluruh objek d. Apabila wajib pajak memperoleh masing lembar, yaitu:
yang dimiliki, benar dalam penghasilan hanya dari satu a. Lembar ke-1 digunakan untuk
perhitungan, benar dalam pemberi kerja dan atau menerima arsip wajib pajak.
pengisian kolom pada setiap penghasilan dari usaha atau b. Lembar ke-2 digunakan untuk
lampiran formulir SPT, benar pekerjaan bebas, maka wajib KPP (Kantor Pelayanan Pajak)
dalam pengkreditan pajak yang pajak tidak wajib mengisi dan melalui KPPN (Kantor Pelayanan
telah dibayar/dipotong/dipungut menyampaikan SPT, kecuali telah Perbendaharaan Negara).
melalui pihak lain. mempunyai NPWP. c. Lembar ke-3 digunakan untuk
b. Jelas, dalam melakukan pengisian 4. a. Wajib pajak harus mengambil laporan wajib pajak ke Kantor
SPT haruslah jelas. Jelas dalam sendiri SPT pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
pengisian SPT, maksudnya tidak Pelayanan Pajak setempat d. Lembar ke-4 digunakan untuk arsip
menimbulkan penafsiran lain bagi (dengan menunjukkan NPWP). kantor penerimaan pembayaran.
fiskud/peneliti. b. SPT harus diisi dengan benar, e. Lembar ke-5 digunakan untuk
c. Lengkap. SPT yang didisi oleh jelas, dan lengkap sesuai dengan arsip.
wajib pajak haruslah lengkap. petunjuk yang diberikan. Soal Pengayaan
Maksud dari lengkap, yaitu seluruh c. SPT diserahkan kembali ke 1. Bagi pemotong atau pemungut pajak,
lampiran yang telah ditentukan kantor Pelayanan Pajak (KPP) fungsi SPT adalah sebagai alat untuk
maupun yang diperlukan harus yang bersangkutan dalam batas melaporkan pajak-pajak yang menjadi
dilampirkan serta dilengkapi waktu yang ditentukan dan akan tanggungan wajib pajak baik yang
dengan penandatanganan SPT. diberikan tanda terima tertanggal. sudah dipotong/dipungut pihak lain
Hal ini dikarenakan bahwa SPT Apabila SPT dikirim melalui kantor maupun yang harus dibayar sendiri
yang terlajur telah disampaikan, pos harus dilakukan secara oleh wajib pajak.
tetapi belum ditandatangani tercatat, dan tanda bukti serta 2. a. Wajib pajak orang pribadi yang
berarti dianggap tidak lengkap tanggal pengiriman dianggap penghasilan netonya tidak
dan belum memasukkan SPT. sebagai tanda bukti dan tanggal melebihi jumlah penghasilan tidak
Soal Remidi penerimaan. kena pajak (PTKP). Wajib pajak
1. a. Sebagai sarana untuk melaporkan d. Bukti-bukti yang harus dilampirkan ini dikecualikan dari kewajiban
dan mempertanggungjawabkan dalam SPT, antara lain: menyampaikan SPT Masa PPh
penghitungan jumlah pajak yang 1) Untuk wajib pajak yang Pasal 25 dan SPT Tahunan
sebenarnya terutang. menyelenggarakan PPh.
b. Melaporkan pembayaran atau pembukuan, yaitu laporan b. Wajib pajak orang pribadi yang
pelunasan pajak yang telah keuangan berupa neraca tidak menjalankan usaha atau
dilaksanakan sendiri dan/ dan laporan laba rugi serta melakukan pekerjaan bebas.
atau melalui pemotongan atau keterangan-keterangan lain 3. Surat setoran khusus adalah bukti
pemungutan pihak lain dalam yang diperlakukan untuk pembayaran atau penyetoran
satu tahun pajak atau bagian menghitung besarnya pajak terutang ke kantor penerima
tahun pajak. penghasilan kena pajak. pembayaran yang dicetak oleh
c. Melaporkan pembayaran dari 2) U n t u k S P T M a s a P P N kantor penerima pembayaran dengan
potongan atau pemungut tentang sekurang-kurangnya memuat ditetapkan oleh peraturan Direktorat
pemotongan atau pemungutan jumlah dasar pengenaan Jenderal Pajak. Di mana, SSP
pajak orang pribadi atau badan pajak, jumlah pajak keluaran, khusus dicetak oleh kantor penerima
lain dalam satu masa pajak sesuai jumlah pajak masukan yang pembayaran yang telah mengadakan
dengan peraturan perundang- dapat dikreditkan dan jumlah kerja sama pengawasan pelaporan
undangan perpajakan. kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak dengan Direktorat
2. a. S e b a g a i s a r a n a pajak. Jenderal Pajak. Dalam SSP khusus,
mempertanggungjawabkan 3) Wajib pajak yang menggunakan terdapat keterangan-keterangan,
perhitungan jumlah Pajak norma penghitungan adalah sebagai berikut.
Pertambahan Nilai dan Pajak penghitungan jumlah peredaran a. N o m o r P o k o k Wa j i b P a j a k
Penjualan atas Barang Mewah yang terjadi dalam tahun pajak (NPWP).
(PPnBM) yang sebenarnya yang bersangkutan. b. Nama wajib pajak.
terutang. 5. Surat setoran pajak standar adalah c. I d e n t i t a s k a n t o r p e n e r i m a
b. Melaporkan tentang pengkreditan surat yang oleh wajib pajak digunakan pembayaran.
pajak masukan terhadap pajak untuk melakukan pembayaran atau d. Mata Anggaran Penerimaan
keluaran. penyetoran pajak yang terutang ke (MAP)/kode jenis pajak dan kode
c. Melaporkan pembayaran dan kantor penerima pembayaran dan jenis setoran.
pelunasan pajak yang telah berfungsi sebagai bukti pembayaran e. Masa pajak dan atau tahun pajak.
dilaksanakan sendiri oleh PKP dengan bentuk, ukuran, dan isi yang f. N o m o r k e t e t a p a n ( u n t u k
dan/atau melalui pihak lain dalam ditetapkan oleh Drektorat Jenderal pembayaran STP, SKPKB, atau
satu masa pajak sesuai dengan Pajak. Di mana, SSP standar ini SKPKBT).
ketentuan peraturan perundang- dibuat rangkap 5 (lima). Setiap lembar g. J u m l a h d a n t a n g g a l
undangan perpajakan. dari SSP standar memiliki kegunaan. pembayaran.
3. a. Orang pribadi yang menerima h. Nomor Transaksi Pembayaran
penghasilan dari luar usaha atau Pajak (NTPP) dan atau Nomor
pekerjaan bebas. Transaksi Bank (NTB) atau
b. Orang pribadi yang menerima Nomor Transaksi Pos (NTP).
penghasilan lebih dari satu
pemberi kerja.

Akuntansi dan Keuangan 7


4. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar 5. a. Sarana untuk melakukan koreksi b. Sarana untuk mengenakan sanksi
(SKPLB) adalah surat ketetapan pajak fiskal terhadap wajib pajak administrasi perpajakan.
yang menentukan jumlah kelebihan tertentu yang nyata-nyata atau c. S a r a n a a d m i n i s t r a s i u n t u k
pembayaran pajak, karena jumlah berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan penagihan pajak.
kredit pajak lebih besar daripada pajak tidak memenuhi kewajiban formal d. Sarana untuk mengembalikan
yang terutang atau seharusnya tidak dan atau kewajiban materiil kelebihan pajak dalam hal lebih
terutang. SKPLB diterbitkan setelah dalam memenuhi ketentuan bayar.
dilakukan pemeriksaan jumlah kredit perpajakan. e. Sarana untuk memberitahukan
pajak atau jumlah pajak yang dibayar jumlah pajak yang terutang.
lebih besar daripada jumlah pajak
yang terutang. Surat ini berfungsi
sebagai sarana untuk mengembalikan
kelebihan pembayaran pajak.

Modul 4 SPT PPh Pasal 21 dan Pengisian SSP

A. Pajak Penghasilan Pasal 21 b. Penerima uang pesangon dan b. Pejabat perwakilan organisasi
B. Petunjuk Pengisian SPT Masa PPh uang pensiun, adalah orang internasional dimaksud dalam
Pasa 21 pribadi atau ahli warisnya yang Pasal 3 ayat (1) huruf C Undang-
C. Pengisian Surat Setoran Pajak menerima atau memperoleh Undang Pajak Penghasilan, yang
Latihan imbalan untuk pekerjaan yang telah ditetapkan oleh Menteri
1. Pajak penghasilan adalah pajak dilakukan di masa lalu termasuk Keuangan, dengan syarat bukan
yang dikenakan terhadap orang orang pribadi atau ahli warisnya warga Negara Indonesia dan
pribadi atau perseorangan dan badan yang menerima tunjangan hari tua tidak menjalankan usaha atau
berkenaan dengan penghasilan yang atau jaminan hari tua. kegiatan atau pekerjaan lain
diterima atau diperolehnya selama c. Bukan pegawai, adalah orang untuk memperoleh penghasilan
satu tahun pajak. pribadi selain pegawai tetap dari Indonesia.
2. a. Pegawai tetap, yaitu orang pribadi dan pegawai tidak tetap/tenaga Kegiatan
yang bekerja pada pemberi kerja kerja lepas yang memperoleh Lampiran 1
yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan nama dan Uji Kompetensi
gaji dalam jumlah tertentu secara dalam bentuk apa pun dari I.
berkala, termasuk anggota dewan pemotong PPh Pasal 21 dan/ 1. c 4. d 7. b 10. b 13. c
komisaris dan anggota dengan atau PPh Pasal 26 sebagai 2. e 5. c 8. a 11. c 14. d
pengawas yang secara teratur imbalan atas pekerjaan, jasa 3. a 6. c 9. e 12. a 15. e
dan terus-menerus ikut mengelola atau kegiatan tertentu yang II.
kegiatan perusahaan secara
dilakukan berdasarkan perintah 1. a. Penghasilan yang diterima atau
langsung.
atau permintaan dari pemberi diperoleh pegawai tetap, baik
b. Pegawai lepas, yaitu orang pribadi
penghasilan. berupa penghasilan yang bersifat
yang bekerja pada pemberi kerja
d. P e s e r t a k e g i a t a n , y a n g teratur maupun tidak teratur.
yang hanya menerima imbalan
apabila orang pribadi yang menerima atau memperoleh b. Penghasilan yang diterima atau
bersangkutan bekerja. penghasilan sehubungan diperoleh penerima pensiun
c. Pegawai dengan status wajib dengan keikutsertaannya dalam secara teratur berupa uang
pajak luar negeri, yaitu orang kegiatan. pensiun atau penghasilan
pribadi yang bertempat tinggal 4. a. Tenaga ahli: pengacara, dokter, sejenisnya.
di Indonesia atau berada di konsultan, dan notaris. c. Penghasilan sehubungan dengan
Indonesia tidak lebih dari 183 hari b. Pemain musik, pelawak, penyanyi, pemutusan hubungan kerja dan
dalam jangka waktu 12 bulan sutradara, dan kru film. penghasilan sehubungan dengan
3. a. Pegawai adalah orang pribadi c. Olahragawan. pensiun yang diterima secara
yang bekerja pada pemberi kerja, d. Penasihat, pelatih, penceramah, sekaligus berupa uang pesangon,
baik sebagai pegawai tetap atau dan penyuluh. uang manfaat pensiun, tunjangan
pegawai tidak tetap/tenaga kerja e. P e n g a r a n g , p e n e l i t i , d a n hari tua atau jaminan hari tua dan
lepas berdasarkan perjanjian atau penerjemah. pembayaran lain jenis.
kesepakatan kerja baik tertulis 5. a. Pejabat perwakilan diplomatik dan d. Penghasilan pegawai tidak tetap
ataupun tidak tertulis, untuk konsulat atau pejabat lain dari atau tenaga kerja lepas, berupa
melaksanakan suatu pekerjaan negara asing dan orang-orang upah harian, upah mingguan,
dalam jabatan atau kegiatan yang diperbantukan kepada upah satuan, upah borongan atau
tertentu dengan memperoleh mereka yang bekerja pada dan upah yang dibayarkan secara
imbalan yang dibayarkan bertempat tinggal bersama bulanan.
berdasarkan periode tertentu, mereka, dengan syarat bukan e. I m b a l a n k e p a d a b u k a n
penyelesaian pekerjaan, atau warga negara Indonesia dan di pegawai, antara lain berupa
ketentuan lain yang ditetapkan Indonesia tidak menerima atau honorarium, komisi, fee, dan
pemberi kerja, termasuk orang memperoleh penghasilan lain di imbalan sehubungan dengan
pribadi yang melakukan pekerjaan luar jabatan atau pekerjaannya pekerjaan, jasa, dan kegiatan
dalam jabatan negeri atau badan tersebut, serta negara yang yang dilakukan.
usaha milik negara atau badan bersangkutan memberikan
usaha milik daerah. perlakuan timbal balik.

8 KUNCI Administrasi Pajak - Kelas XI


f. Imbalan kepada peserta d. Orang pribadi yang melakukan b. Apabila jumlah pajak yang
kegiatan, antara lain berupa kegiatan usaha atau pekerjaan terutang selama setahun lebih
uang saku, uang representasi, bebas serta badan yang besar dari jumlah pajak yang telah
uang rapat, honorarium, hadiah membayar: dipotong, maka kekurangannya
atau penghargaan dengan nama 1) Honorarium atau pembayaran dipotongkan dari pembayaran gaji
dan dalam bentuk apa pun,dan lain sebagai imbalan pegawai yang bersangkutan untuk
imbalan sejenis dengan nama sehubungan dengan jasa dan bulan pada waktu dilakukannya
apa pun. atau kegiatan yang dilakukan penghitungan kembali.
2. a. Bantuan/sumbangan/hibah. oleh orang pribadi dengan c. Apabila jumlah pajak terutang
b. Warisan cukup jelas. status subjek pajak dalam selama satu tahun lebih kecil
c. Bagian laba anggota perseroan negeri, termasuk jasa tenaga dari jumlah pajak yang telah
komanditer tidak atas saham, ahli yang melakukan pekerjaan dipotong, maka kelebihannya
persekutuan, perkumpulan, firma, bebas dan bertindak untuk diperhitungkan dengan pajak
dan kongsi. dan atas namanya sendiri, yang terutang atas gaji untuk
d. Klaim asuransi kesehatan, bukan untuk dan atas nama bulan pada waktu dilakukan
kecelakaan, jiwa, dwiguna, dan persekutuannya. penghitungan kembali.
beasiswa. 2) Honorarium atau pembayaran Soal Remidi
e. Beasiswa penghasilan berupa lain sebagai imbalan 1. a. Setiap pemotong pajak wajib
beasiswa yang diterima atau sehubungan dengan kegiatan mengisi dan menyampaikan
diperoleh warga negara dan jasa yang dilakukan oleh SPT Tahunan PPh Pasal 21 ke
Indonesia dari wajib pajak orang pribadi dengan status Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
pemberi beasiswa, dalam rangka subjek pajak luar negeri. tempat pemotong pajak terdaftar
mengikuti pendidikan formal 3) Honorarium atau imbalan lain atau kantor penyuluhan pajak
dan/atau pendidikan nonformal kepada peserta pendidikan, setempat.
yang dilaksanakan di dalam pelatihan dan magang. b. Jika jumlah PPh Pasal 21 dan
negeri dan/atau di luar negeri e. P e n y e l e n g g a r a k e g i a t a n , PPh Pasal 26 yang terutang
pada tingkat pendidikan dasar, termasuk badan pemerintah, dalam satu tahun takwim lebih
pendidikan menengah, dan organisasi yang bersifat nasional besar daripada PPh Pasal
pendidikan tinggi dikecualikan dan internasional, perkumpulan, 21/26 yang telah disetor, maka
dari objek pajak penghasilan orang pribadi, serta lembaga kekurangannya harus disetor
(Pasal 4 ayat (3) huruf l UU PPh lainnya yang menyelenggarakan sebelum penyampaian SPT
dan Peraturan Menteri Keuangan kegiatan, yang membayar Tahunan PPh Pasal 21.
Nomor 246/PMK.03/2008 tentang honorarium, hadiah atau c. Jika jumlah PPh Pasal 21 dan PPh
Beasiswa yang Dikecualikan dari penghargaan dalam bentuk apa Pasal 26 yang terutang dalam
Objek Pajak Penghasilan s.t.d.d pun kepada wajib pajak orang satu tahun takwim lebih kecil
Peraturan Menteri Keuangan pribadi dalam negeri berkenaan daripada PPh Pasal 21/26 yang
Nomor 154/PMK.03/2009). dengan suatu kegiatan. telah disetor, maka kelebihannya
f. Penghasilan lainnya yang tidak 4. a. Pemotong pajak berhak atas tersebut diperhitungkan dengan
termasuk objek pajak. kelebihan jumlah penyetoran PPh Pasal 21 yang terutang untuk
3. a. Pemberi kerja yang terdiri atas PPh Pasal 21 yang terjadi bulan pada waktu dilakukannya
orang pribadi dan badan, baik karena jumlah PPh Pasal 21 penghitungan tahunan.
merupakan pusat maupun yang terutang dalam 1 tahun lebih d. Jika masih ada sisa kelebihan,
cabang, perwakilan atau unit yang kecil dari pada jumlah PPh Pasal 21 maka diperhitungkan untuk
membayar gaji, upah, honorarium, yang telah disetor. bulan-bulan lainnya dalam tahun
tunjangan dan pembayaran b. P e m o t o n g p a j a k b e r h a k berikutnya.
lain dengan nama dan dalam mengajukan permohonan 2. a. Besarnya biaya jabatan yang bisa
bentuk apapun sebagai imbalan untuk memperpanjang jangka dikurangkan dari penghasilan
sehubungan dengan pekerjaan waktu penyampaian Surat bruto untuk perhitungan
atau jasa yang dilakukan oleh Pemberitahuan (SPT) PPh pemotongan pajak penghasilan
pegawai atau bukan pegawai. Pasal 21. bagi pegawai tetap, ditetapkan
b. Bendahara atau pemegang c. P e m o t o n g a n p a j a k d a p a t sebesar 5% dari penghasilan
kas pemerintah termasuk mengajukan keberatan kepada bruto, setinggi-tingginya
bendahara atau pemegang Direktur Jenderal Pajak dan Rp6.000.000,00 setahun atau
kas yang membayarkan gaji, permohonan banding kepada Rp500.000,00 sebulan.
upah, honorarium, tunjangan Badan Peradilan Pajak. b. Besarnya biaya pensiun yang bisa
dan pembayaran lain dengan 5. a. Setelah tahun takwim berakhir, dikurangkan dari penghasilan
nama dan dalam bentuk apa pun pemotong pajak berkewajiban bruto untuk perhitungan
sehubungan dengan pekerjaan menghitung kembali jumlah PPh pemotongan pajak penghasilan
atau jabatan, jasa dan kegiatan. Pasal 21 yang terutang oleh bagi pensiunan, ditetapkan
c. Dana pensiun, badan pegawai tetap selama setahun sebesar 5% dari penghasilan
penyelenggara jaminan sosial takwim menurut tarif PPh bruto, setinggi-tingginya
tenaga kerja dan badan-badan Pasal 17 Undang-Undang Nomor Rp2.400.000,00 setahun atau
lain yang membayar uang 36 Tahun 2008. Rp200.000,00 sebulan.
pensiun dan tunjangan hari tua
atau jaminan hari tua.

Akuntansi dan Keuangan 9


3. a. Lapisan penghasilan kena pajak b. Kertas tidak boleh dilipat atau b. NPWP pemotong
sampai dengan Rp 50.000.000,00 kusut. Pada kolom NPWP pemotong diisi
dikenakan tarif sebesar 5%. c. Sebelum melakukan pengisian, dengan NPWP pemotong.
b. Lapisan penghasilan kena pajak terlebih dahulu membaca petunjuk c. Pengisian tabel formulir 1721-III
di atas Rp50.000.000,00 sampai pengisian SPT. Dalam formulir 1721-III terdapat
dengan Rp250.000.000,00 d. Pengisian SPT dilakukan dengan tabel yang harus diisi. Di mana
dikenakan tarif sebesar 15%. huruf cetak/diketik dengan tinta dalam tabel tersebut terdapat 8
c. Lapisan penghasilan kena pajak hitam. kolom yang memiliki fungsinya
di atas Rp250.000.000,00 sampai e. Berilah tanda “X” pada (kotak masing-masing. Berikut adalah
dengan Rp500.000.000,00 pilihan) yang sesuai. pengisian kolom-kolom dalam
dikenakan tarif sebesar 25%. f. Kolom identitas wajib diisi oleh tabel formulir 1721-III
d. L a p i s a n p e n g h a s i l a n k e n a pemotong atau kuasa secara 1) Kolom (1) merupakan kolom
pajak di atas Rp500.000.000,00 lengkap dan benar. nomor yang diisi dengan
dikenakan tarif sebesar 30%. g. Dalam mengisi kolom-kolom yang nomor urut dari 1 sampai
4. Penghasilan Tidak Kena Pajak berisi nilai rupiah, harus tanpa terakhir, misalnya sampai 20.
(PTKP) adalah besarnya penghasilan nilai desimal. 2) Kolom (2) merupakan kolom
seorang wajib pajak yang tidak dapat 3. a. Satu masa pajak, yaitu dilakukan NPWP yang diisi dengan
dibebani oleh pajak, sedangkan pada setiap masa pajak (Januari NPWP penerima penghasilan
kelebihan atas penghasilan tersebut sampai dengan Desember). yang dipotong PPh Pasal 21
yang kemudian dikenai pajak. b. Satu tahun pajak, yaitu dilakukan 3) Kolom (3) diisi dengan nama
5. a. Diri wajib pajak orang pribadi pada masa pajak Desember. penerima penghasilan yang
sebesar Rp54.000.000,00. 4. Formulir 1721-II merupakan daftar dipotong PPh Pasal 21.
b. Tambahan bagi wajib pajak karena perubahan pegawai tetap dan hanya 4) Kolom (4) diisi dengan nomor
telah menikah Rp4.500.000,00. dilampirkan pada saat ada pegawai bukti pemotongan PPh.
c. Tambahan untuk istri yang tetap yang keluar atau masuk dan 5) K o l o m ( 5 ) d i i s i d e n g a n
penghasilannya digabung dengan ada pegawai tetap yang baru memiliki tanggal bukti pemotongan
suami Rp54.000.000,00 NPWP. Formulir ini digunakan untuk PPh Pasal 21 Final dengan
d. Ta m b a h a n u n t u k s e t i a p melaporkan pemotongan PPh yang format penulisan dd-mm-
tanggungan Rp4.500.000,00. dlakukan dengan menggunakan yyyy.
Soal Pengayaan formulir 1721-IV. 6) Kolom (6) diisi dengan kode
1. TK/0 = Rp54.000.000,00 5. a. Kolom masa pajak objek pajak.
K/2 = Rp67.500.000,00 Sama halnya dengan surat 7) Kolom (7) diisi dengan jumlah
K/0 = Rp58.500.000,00 perpajakan yang lainnya, dalam penghasilan bruto.
K/3 = Rp72.000.000,00 formulir ini juga terdapat kolom 8) Kolom (8) diisi dengan jumlah
K/1 = Rp63.000.000,00 masa pajak. Cara pengisiannya PPh yang dipotong.
2. a. Ukuran kertas yang digunakan juga sama, yaitu mm diisi dengan
F4/Folio (8.5 x 13 inci) dengan bulan dan yyyy diisi dengan tahun
berat minimal 70 gram. kalender. Misalnya masa pajak
Januari 2017, maka ditulis 01-2017.

10 KUNCI Administrasi Pajak - Kelas XI


Modul 5 Wajib Pajak Badan
A. Hakikat Wajib Pajak Badan 2. a. Biaya yang secara langsung atau d. Syarat sebagaimana dimaksud
B. Pajak Penghasilan Wajib Pajak tidak langsung berkaitan dengan pada huruf c tidak berlaku untuk
Badan kegiatan usaha. penghapusan piutang tak tertagih
Latihan b. Penyusutan atas pengeluaran debitur kecil sebagaimana
1. Bentuk usaha tetap adalah bentuk untuk memperoleh harta berwujud dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
usaha yang dipergunakan oleh orang dan amortisasi atas pengeluaran huruf k; yang pelaksanaannya
pribadi yang tidak bertempat tinggal untuk memperoleh hak atas diatur lebih lanjut dengan atau
di Indonesia, orang pribadi yang biaya lain yang mempunyai masa berdasar Peraturan Menteri
berada di Indonesia tidak lebih dari manfaat lebih dari satu tahun. Keuangan.
183 (seratus delapan puluh tiga) hari c. Iuran kepada dana pensiun yang 4. a. Biaya pembelian bahan.
dalam jangka waktu 12 (dua belas) pendiriannya telah disahkan oleh b. B i a y a b e r k e n a a n d e n g a n
bulan, dan badan yang tidak didirikan Menteri Keuangan. pekerjaan atau jasa termasuk
dan tidak bertempat kedudukan d. Kerugian karena penjualan upah, gaji, honorarium, bonus,
di Indonesia untuk menjalankan atau pengalihan harta yang gratifikasi, dan tunjangan yang
usaha atau melakukan kegiatan di dimiliki dan digunakan dalam diberikan dalam bentuk uang.
Indonesia. perusahaan atau yang dimiliki c. Bunga, sewa, dan royalti.
2. Subjek pajak luar negeri badan, yaitu untuk mendapatkan, menagih, d. Biaya perjalanan.
badan yang tidak didirikan dan tidak dan memelihara penghasilan. e. Biaya pengolahan limbah.
bertempat kedudukan di Indonesia, e. Kerugian selisih kurs mata uang f. Premi asuransi.
yang: asing. g. Biaya promosi dan penjualan yang
a. M e n j a l a n k a n u s a h a a t a u f. B i a y a p e n e l i t i a n d a n diatur dengan atau berdasarkan
melakukan kegiatan melalui BUT pengembangan perusahaan yang Peraturan Menteri Keuangan.
di Indonesia. dilakukan di Indonesia. h. Biaya administrasi.
b. M e n e r i m a / m e m p e r o l e h g. Biaya beasiswa, magang, dan i. Pajak kecuali pajak penghasilan.
penghasilan dari Indonesia tidak pelatihan. 5. Kredit pajak penghasilan adalah
melalui BUT. h. Piutang yang nyata-nyata tidak pajak-pajak yang telah dibayar sendiri
3. Lampiran 2 bisa ditagih. atau telah dipotong oleh pihak lain
4. Lampiran 3 i Sumbangan dalam rangka yang berkaitan dengan transaksi
5. PPh terutang penelitian dan pengembangan antara wajib pajak dengan pihak
= 50% x 25% x Rp700.000.000,00 yang dilakukan di Indonesia lain.
= Rp87.500.000,00 yang ketentuannya diatur dengan Soal Remidi
Kegiatan ketentuan pemerintah. 1. a. Pembagian laba dengan nama
Lampiran 4 j. S u m b a n g a n d a l a m r a n g k a dan dalam bentuk apa pun seperti
Uji Kompetensi penanggulangan bencana dividen, termasuk dividen yang
I. nasional yang ketentuannya diatur dibayarkan oleh perusahaan
1. b 4. c 7. a 10. e 13. a dengan peraturan pemerintah. asuransi kepada pemegang polis,
2. c 5. a 8. d 11. e 14. b k. Biaya pembangunan infrastruktur dan pembagian sisa hasil usaha
3. e 6. b 9. c 12. c 15. c sosial yang ketentuannya diatur koperasi.
II. dengan peraturan pemerintah. b. Biaya yang dibebankan atau
1. a. Tarif PPh atas wajib pajak badan l. Sumbangan fasilitas pendidikan dikeluarkan untuk kepentingan
mulai tahun 2010 adalah 25% dari yang ketentuannya diatur dengan pribadi pemegang saham, sekutu,
penghasilan. peraturan pemerintah. atau anggota.
b. Wa j i b p a j a k d a l a m n e g e r i m. S u m b a n g a n d a l a m r a n g k a c. Pembentukan atau pemupukan
berbentuk PT yang paling sedikit pembinaan olahraga yang dana cadangan.
sahamnya 40% dijual di Bursa ketentuannya diatur dengan d. Premi asuransi kesehatan,
Efek Indonesia, mendapatkan peraturan pemerintah. asuransi kecelakaan, asuransi
tarif 5% lebih murah dari tarif yang 3. a. Te l a h d i b e b a n k a n s e b a g a i jiwa, asuransi dwiguna, dan
berlaku. biaya dalam laporan laba rugi asuransi beasiswa yang dibayar
c. Wajib pajak pribadi dengan komersial. oleh wajib pajak orang pribadi,
peredaran bruto sampai b. Wajib pajak harus menyerahkan kecuali jika dibayar oleh pemberi
Rp50.000.000.000,00 mendapat daftar piutang yang tidak dapat kerja dan premi tersebut dihitung
fasilitas berupa pengurangan tarif ditagih kepada Direktorat Jenderal sebagai penghasilan wajib pajak
50% yang dikenakan atas PKP dari Pajak. yang bersangkutan.
bagian peredaran bruto sampai c. Te l a h d i s e r a h k a n p e r k a r a e. P e n g g a n t i a n a t a u i m b a l a n
dengan Rp4.800.000.000,00. penagihannya kepada pengadilan sehubungan dengan pekerjaan
d. Atas penghasilan dari usaha yang negeri atau instansi pemerintah atau jasa yang diberikan dalam
diterima atau diperoleh wajib yang menangani piutang bentuk natura dan kenikmatan
pajak dengan peredaran bruto negara, atau adanya perjanjian di daerah tertentu dan yang
tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam tertulis, mengenai penghapusan berkaitan dengan pelaksanaan
1 tahun dikenai PPh final dengan piutang atau pembebanan utang pekerjaan yang diatur dengan
tarif 1% dari jumlah peredaran antara kreditor dan debitur yang peraturan Menteri Keuangan.
bruto setiap bulan dari setiap bersangkutan; atau dipublikasikan
tempat usaha. dalam penerbitan umum atau
khusus atau adanya pengakuan
dari debitur.

Akuntansi dan Keuangan 11


f. Jumlah yang melebihi kewajaran 2. a. PPh yang bisa dikreditkan h. Menentukan penghasilan yang
yang dibayarkan kepada tersebut berhubungan dengan dikenakan PPh final serta jumlah
pemegang saham atau kepada kegiatan usaha wajib pajak dalam yang telah dipotong/dipungut.
pihak yang mempunyai hubungan rangka mendapatkan, menagih, i. Menentukan penghasilan yang
istimewa sebagai imbalan dan memelihara penghasilan. bukan objek pajak penghasilan.
sehubungan dengan pekerjaan b. Masa bulan perolehan PPh yang 4. Lampiran 5
yang dilakukan. dikreditkan berada pada masa 5. Lampiran 6
g. Harta yang dihibahkan, bantuan tahun PPh yang terutang. Soal Pengayaan
atau sumbangan, dan warisan 3. a. Memperoleh laporan keuangan 1. Penghasilan Kena Pajak (PKP) bagi
sebagaimana dimaksud dalam komersial (laporan laba rugi) wajib pajak badan pada dasarnya
Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b beserta rincian-rinciannya adalah penghasilan neto setelah
kecuali sumbangan sebagaimana yang dihasilkan oleh sistem dikurangi dengan kompensasi
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) pembukuan. Meneliti akun- kerugian fiskal dari tahun-tahun
huruf l sampai dengan huruf m akun dalam laporan keuangan sebelumnya.
serta zakat yang diterima oleh (komersial) untuk melakukan Sementara pajak penghasilan
badan amil zakat yang dibentuk rekonsiliasi fiskal. terutang dihitung dengan tarif pajak
atau disahkan oleh pemerintah b. Menyesuaikan penyajian laporan yang berlaku.
atau sumbangan keagamaan laba rugi komersial ke dalam 2. a. PPh yang bisa dikreditkan
yang sifatnya wajib bagi pemeluk bentuk penyajian yang sesuai tersebut berhubungan dengan
agama yang diakui di Indonesia dengan ketentuan perpajakan. kegiatan usaha wajib pajak dalam
yang diterima oleh lembaga c. Melakukan rekonsiliasi fiskal dan rangka mendapatkan, menagih,
keagamaan yang dibentuk atau mengklasifikasikan pendapatan dan memelihara penghasilan.
disahkan pemerintah yang dan beban yang terdapat dalam b. Masa bulan perolehan PPh yang
ketentuannya diatur dengan laporan keuangan fiskal menjadi dikreditkan berada pada masa
berdasar peraturan pemerintah. penghasilan dan pengurangan tahun PPh yang terutang.
h. Pajak penghasilan. sesuai ketentuan perpajakan. 3. a. Pajak yang dipotong/dipungut
i. Biaya yang dibebankan atau d. Menghitung dan mengklasifikasi pihak lain.
dikeluarkan untuk kepentingan jumlah penghasilan neto menurut b. Pajak yang dibayar sendiri.
pribadi wajib pajak atau orang sifatnya yaitu penghasilan yang c. Surat Tagihan Pajak.
yang menjadi tanggungannya. pengenaan pajaknya tidak final, 4. PPh final
j. Gaji yang dibayarkan kepada penghasilan yang pengenaan = 1% x Rp3.800.000.000,00
anggota persekutuan, firma, pajaknya bersifat final, dan = Rp38.000.000,00
atau perseroan komanditer yang penghasilan yang bukan objek 5. PPh terutang
modalnya tidak terbagi atas pajak. = 50% x 25% x Rp500.000.000,00
saham. e. Menghitung penghasilan kena = Rp62.500.000,00
k. Sanksi administrasi berupa pajak.
bunga, denda, dan kenaikan serta f. Menghitung kredit pajak yang
sanksi pidana berupa denda yang dibolehkan.
berkenaan dengan pelaksanaan g. Menghitung pajak yang masih
perundang-undangan di bidang harus dibayar (lebih bayar).
perpajakan.

12 KUNCI Administrasi Pajak - Kelas XI


Modul 6 Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan
A. SPT Tahunan Wajib Pajak Badan 5. Bentuk Usaha Tetap (BUT), yaitu II.
Latihan bentuk usaha yang dipergunakan oleh 1. WP badan dalam negeri, yaitu
1. a. KPP dan KP2KP terdekat. orang pribadi yang tidak bertempat sekumpulan orang dan/atau modal
b. Drop Box. tinggal atau berada di Indonesia yang merupakan kesatuan baik yang
c. Pos/jasa ekspedisi yang disertai tidak lebih dari 183 hari dalam jangka melakukan usaha maupun yang
Bukti Pengiriman Surat ke KPP waktu 12 bulan, dan badan yang tidak tidak melakukan usaha yang meliputi
tempat WP terdaftar Mobil pajak. didirikan dan bertempat kedudukan perseroan terbatas, perseroan
d. E-filing. di Indonesia untuk menjalankan komanditer, perseroan lainnya, badan
2. WP badan dalam negeri, yaitu usaha atau melakukan kegiatan di usaha milik negara atau badan
sekumpulan orang dan/atau modal Indonesia. usaha milik daerah dengan nama
yang merupakan kesatuan baik yang B. Pengisian SPT Tahunan PPh WP dan dalam bentuk apa pun, kongsi,
melakukan usaha maupun yang Badan Terkait Aturan PP Nomor 46 koperasi, dana pensiun, persekutuan,
tidak melakukan usaha yang meliputi Tahun 2016 (Mengalami Kerugian perkumpulan, yayasan, organisasi
perseroan terbatas, perseroan pada Tahun Sebelumnya) massa, organisasi sosial politik, atau
komanditer, perseroan lainnya, badan C. Pengisian SPT Tahunan PPh WP organisasi lainnya, lembaga, yang
usaha milik negara atau badan Badan Terkait Aturan PP Nomor didirikan atau bertempat kedudukan
usaha milik daerah dengan nama 46 Tahun 2016 (Tanpa Mengalami di Indonesia.
dan dalam bentuk apa pun, kongsi, Kerugian) 2. a. Peredaran usaha.
koperasi, dana pensiun, persekutuan, Latihan b. Harga pokok penjualan.
perkumpulan, yayasan, organisasi 1. a. Lampiran Khusus 1A c. Biaya usaha lainnya.
massa, organisasi sosial politik, atau b. Lampiran Khusus 2A d. Penghasilan neto usaha.
organisasi lainnya, lembaga, yang c. Lampiran Khusus 8A-2 e. Penghasilan luar usaha.
didirikan atau bertempat kedudukan 2. a. Form 1771 – VI f. Biaya luar usaha.
di Indonesia. b. Form 1771 – V g. Penghasilan neto luar usaha.
3. a. NPWP, nama perusahaan/badan, c. Form 1771 – IV 3. P e n g h i t u n g a n n y a d e n g a n
dan alamat tercantum dengan d. Form 1771 – III menjumlahkan penghasilan bunga
lengkap dan jelas. e. Form 1771 – II tabungan ditambah penghasilan
b. Tanda tangan direktur (atau f. Form 1771 – I usaha dengan peredaran bruto
pihak yang ditunjuk dengan Surat g. Form 1771 – Induk tertentu (46).
Kuasa Khusus) dan stempel/cap 3. Berasal dari laporan keuangan. 4. a. Diisi dengan tahun pajak.
perusahaan/badan pada SPT Transkrip elemen dari neraca diisi b. Diisi dengan identitas wajib
Induk. berdasarkan neraca wajib pajak. pajak.
c. SPT terisi dengan lengkap dan Adapun transkrip elemen dari laporan c. Diisi dengan status pembukuan/
jelas (SPT Induk, Lampiran laba rugi diisi berdasarkan laporan laporan keuangan.
Umum, dan Lampiran Khusus). laba rugi wajib pajak. d. Diisi dari form 1771-II.
d. Melampirkan bukti pelunasan 4. Daftar utang dari pemegang saham e. Diisi dengan kerugian fiskal
(SSP) apabila SPT berstatus dan/atau perusahaan afiliasi. tahun sebelumnya (bila tidak ada
kurang bayar. a. Kolom pertama diisi dengan kerugian maka dikosongkan).
e. Menyertakan lampiran keterangan daftar penyertaan modal pada f. Dihitung dengan menggunakan
dan atau dokumen yang perusahaan afiliasi. tarif PPh Pasal 31E ayat (1).
disyaratkan (laporan keuangan, b. Kolom ketiga diisi dengan daftar g. Diisi dengan kredit pajak dalam
bukti potong, daftar nominatif piutang dari pemegang saham negeri (dari form 1771-III).
pengeluaran biaya promosi, dan dan/atau perusahaan afiliasi. h. Diisi dengan PPh Pasal 25 yang
lain-lain). 5. Diisi berdasarkan data rincian HPP telah dibayar.
f. Mengisi dengan lengkap dan dan biaya di laporan laba rugi. 5. B e r i s i d a f t a r p e n y u s u t a n d a n
melampirkan Daftar Pemegang Aktivitas amortisasi fiskal.
Saham/Pemilik Modal dan Guru mengarahkan peserta didik agar Soal Remidi
Daftar Susunan Pengurus dan men-download formulir SPT Tahunan 1. Bentuk usaha tetap, yaitu bentuk
Komisaris. Badan berupa lampiran khusus 8a, usaha yang dipergunakan oleh orang
g. Bagi WP yang mengirimkan 8a - 1/8a - 2/8a - 3/8a - 4/8a - 6/8a - 7/8a - pribadi yang tidak bertempat tinggal
SPT Tahunan melalui pos, jasa 8, 1a, dan formulir no. 1771. Lampiran atau berada di Indonesia tidak lebih
ekspedisi, atau kurir wajib mengisi tersebut bisa di-download melalui portal dari 183 hari dalam jangka waktu
dan menempelkan Lembar www.pajak.go.id. Setelah lampiran- 12 bulan, dan badan yang tidak
Informasi pada Amplop SPT lampiran berhasil di-download kemudian didirikan dan bertempat kedudukan
Tahunan. dicetak. Setiap lampiran tersebut dapat di Indonesia untuk menjalankan
4. KPP, KP2KP, atau diunduh di www. diisi dengan berdiskusi bersama teman usaha atau melakukan kegiatan di
pajak.go.id. kelompok Anda. Indonesia.
Uji Kompetensi 2. Pada kolom pertama diisi dengan
I. daftar pemilik modal meliputi rincian
1. b 3. d 5. b 7. a 9. d nama, alamat, NPWP, dan jumlah
2. a 4. e 6. a 8. e 10. c modal disetor serta persentase
kepemilikan modal.
Pada kolom kedua diisi dengan daftar
susunan pengurus dan komisaris
meliputi nama, alamat, NPWP, dan
jabatan.

Akuntansi dan Keuangan 13


3. a. Diisi dengan peredaran usaha Soal Pengayaan 2. a. Diisi dengan PPh Final atas bunga
dari laporan laba rugi. 1. a. Untuk SPT Nihil/Kurang Bayar tabungan dengan tarif 20%.
b. Diisi dari form 1771-II. (KB): b. D i i s i d e n g a n p e r h i t u n g a n
c. Diisi dengan pendapatan dari 1) KPP atau KP2KP. penghasilan usaha dengan
luar usaha (dari tabungan) pada 2) Drop Box. peredaran bruto tertentu sesuai
laporan laba rugi. 3) Pos/jasa ekspedisi yang dengan PP-46 dengan tarif 1%.
d. Diisi dengan jumlah seluruh disertai Bukti Pengiriman 3. a. Diisi dengan perhitungan angsuran
penghasilan neto atas penghasilan Surat ke KPP tempat WP PPh Pasal 25 Tahun berjalan.
yang dikenai PPh final. terdaftar. b. Diisi dengan PPh final dan
4. Berisi transkrip kutipan elemen- 4) E-filing. penghasilan tidak termasuk objek
elemen dari laporan keuangan. b. Untuk SPT Lebih Bayar (LB)/ pajak (dari formulir 1771-IV).
5. Penghasilan neto komersial dapat Pembetulan/SPT Tahunan yang c. Diisi dengan check list lampiran
dihitung dengan menjumlahkan disampaikan setelah batas waktu yang dilaporkan.
penghasilan neto komersial dalam penyampaian SPT/e-SPT: d. Diisi dengan tanda tangan dan
negeri dengan penghasilan neto 1) KPP tempat WP terdaftar. nama pengurus/kuasa.
komersial luar negeri. 2) Pos/jasa ekspedisi yang 4. Diisi dengan kredit pajak dalam
disertai Bukti Pengiriman negeri.
Surat ke KPP tempat WP 5. a. Jumlah harga pokok penjualan.
terdaftar. b. Jumlah biaya usaha lainnya.
3) E-filing. c. Jumlah biaya dari luar usaha.

Pelatihan Akhir Modul


I. 4. Formulir ini merupakan daftar bukti Soal Pengayaan
1. b 6. d 11. d 16. e 21. c pemotongan PPh Pasal 21 pegawai 1. Official assesment system adalah
2. b 7. e 12. c 17. b 22. a tetap/penerima pensiun. suatu sistem pemungutan pajak
3. a 8. b 13. e 18. d 23. d 5. Lampiran 7 di mana aparatur perpajakan
4. c 9. a 14. b 19. a 24. a Soal Remidi menentukan sendiri (di luar wajib
5. a 10. c 15. e 20. c 25. b 1. Pajak subjektif adalah pajak yang pajak) jumlah pajak terutang.
II. pengenaannya memerhatikan pribadi 2. NPWP adalah nomor yang diberikan
1.Pajak adalah iuran rakyat kepada kas wajib pajak (subjek), kemudian kepada wajib pajak sebagai sarana
negara berdasarkan undang-undang menetapkan objek pajaknya. dalam administrasi perpajakan yang
(dapat dipaksakan) dengan tiada 2. Pengusaha kena pajak merupakan dipergunakan sebagai tanda pengenal
mendapat jasa timbal (kontra prestasi) pengusaha yang melakukan diri atau identitas wajib pajak dalam
yang langsung bisa ditunjukkan penyerahan barang kena pajak dan/ melaksanakan hak dan kewajiban
dan digunakan untuk membayar atau penyerahan jasa kena pajak perpajakannya.
pengeluaran umum. yang dikenai pajak berdasarkan 3. Bagi pemotong atau pemungut pajak,
2. a. Sebagai identitas pengusaha Undang-Undang Pajak Pertambahan fungsi SPT adalah sebagai alat untuk
kena pajak. Nilai 1984 dan perubahannya. melaporkan pajak-pajak yang menjadi
b. Sarana untuk melaksanakan hak 3. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) tanggungan wajib pajak baik yang
dan kewajiban di bidang Pajak adalah surat ketetapan pajak yang sudah dipotong/dipungut pihak lain
Pertambahan Nilai (PPN) dan menentukan jumlah pokok pajak maupun yang harus dibayar sendiri
Pajak Penjualan Barang Mewah sama dengan besarnya jumlah kredit oleh wajib pajak.
(PPnBM). pajak atau pajak tidak terutang dan 4. Subjek pajak badan dalam negeri,
c. Alat pengawasan administrasi tidak ada kredit pajak. yaitu badan yang didirikan atau
perpajakan. 4. Lampiran 8 bertempat kedudukan di Indonesia.
3. Maksud dari lengkap, yaitu seluruh 5. PPh terutang 5. Lampiran 9
lampiran yang telah ditentukan = 50% x 25% x Rp600.000.000,00
maupun yang diperlukan harus = Rp75.000.000,00
dilampirkan serta dilengkapi pula
dengan penandatanganan SPT. Hal
ini dikarenakan bahwa SPT yang
terlanjur disampaikan, tetapi belum
ditandatangani berarti tidak lengkap
dan dianggap belum memasukkan
SPT.

14 KUNCI Administrasi Pajak - Kelas XI


Lampiran

Lampiran 1
Contoh jawaban:
Suryo pada tahun 2017 bekerja pada sebuah perusahaan dengan memperoleh gaji sebulan Rp7.000.000,00 dan membayar iuran
pensiun sebesar Rp100.000,00. Suryo sudah menikah, tetapi belum mempunyai anak. Ibu Suryo tinggal bersamanya dan menjadi
tanggungannya. Penghitungan PPh Pasal 21, sebagai berikut.
Gaji Rp 7.000.000,00
Pengurangan:
Biaya jabatan 5% X Rp7.000.000,00 = Rp350.000,00
Iuran pensiun Rp100.000,00 +
Rp 450.000,00 -
Penghasilan neto sebulan Rp 6.650.000,00
Penghasilan neto setahun adalah
12 X Rp6.650.000,00 Rp78.600.000,00
PTKP (K/0) dengan tanggungan
- untuk WP sendiri Rp54.000.000,00
- tambahan karena menikah Rp 4.500.000,00
- tanggungan 1 orang Rp 4.500.000,00 +
Rp63.000.000,00 -
Rp15.600.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun
PPh Pasal 21 terutang
5% X Rp15.600.000,00 = Rp780.000,00
PPh Pasal 21 bulan Januari
Rp780.000,00 : 12 = Rp65.000,00

Lampiran 2
Jumlah PKP tahun 2016 = Rp280.000.000,00
Kerugian tahun 2015 = Rp100.000.000,00 -
PKP tahun Rp180.000.000,00
PPh terutang = 50% x 25% x Rp180.000.000,00
= Rp22.500.000,00

Lampiran 3
Jumlah PKP yang memperoleh fasilitas: Rp 4.800.000.000,00 x Rp3.500.000.000,00 = Rp480.000.000,00
Rp35.000.000.000,00
Jumlah PKP yang tidak memperoleh fasilitas = Rp3.500.000.000,00 - Rp480.000.000,00
= Rp3.020.000.000,00
Pajak penghasilan terutang adalah:
50% x 25% x Rp480.000.000,00 = Rp 60.000.000,00
25% x Rp3.020.000.000,00 = Rp755.000.000,00 +
Total pajak terutang Rp815.000.000,00

Lampiran 4
1. Mencari PKP:
Peredaran bruto Rp4.700.000.000,00
Biaya yang dikenai PPh bersifat final Rp 430.000.000,00
Biaya yang bukan objek pajak Rp 220.000.000,00
Biaya yang dikenai PPh tidak bersifat final Rp1.050.000.000,00 +
Rp1.700.000.000,00 -
Laba usaha Rp3.000.000.000,00
Penghasilan dari luar usaha Rp 80.000.000,00 +
Rp3.080.000.000,00
Koreksi fiskal Rp1.200.000.000,00 -
Jumlah setelah koreksi fiskal Rp1.880.000.000,00
Kompensasi kerugian Rp 400.000.000,00 -
Penghasilan kena pajak Rp1.480.000.000,00
PPh terutang = 50% x 25% x Rp1.480.000.000,00
= Rp185.000.000,00

Akuntansi dan Keuangan 15


2. Jumlah PKP yang memperoleh fasilitas:
Rp4.800.000.000,00
x Rp3.800.000.000,00 = Rp480.000.000,00
Rp38.000.000.000,00
Jumlah PKP yang tidak memperoleh fasilitas:
= Rp3.800.000.000,00 - Rp480.000.000,00
= Rp3.320.000.000,00
Pajak penghasilan terutang adalah:
50% x 25% x Rp480.000.000,00 = Rp 60.000.000,00
25% x Rp3.320.000.000,00 = Rp830.000.000,00 +
Total pajak terutang Rp890.000.000,00

Lampiran 5
Rp 4.800.000.000,00
Jumlah PKP yang memperoleh fasilitas: = x Rp2.000.000.000,00
Rp48.000.000.000,00
= Rp200.000.000,00
Jumlah PKP yang tidak memperoleh fasilitas: = Rp2.000.000.000,00 - Rp200.000.000,00 = Rp1.800.000.000,00
Pajak penghasilan terutang adalah:
50% x 25% x Rp200.000.000,00 = Rp 25.000.000,00
25% x Rp1.800.000.000,00 = Rp450.000.000,00 +
Total pajak terutang Rp475.000.000,00

Lampiran 6
Penghasilan bruto Rp4.000.000.000,00
Beban usaha:
Beban pemasaran Rp2.000.000.000,00
Beban adm. umum Rp 500.000.000,00 +
Jumlah beban usaha Rp2.500.000.000,00 -
Penghasilan neto Rp1.500.000.000,00
PPh terutang:
25% x Rp1.500.000.000,00 = Rp375.000.000,00

Lampiran 7
Rp 4.800.000.000,00
Jumlah PKP yang memperoleh fasilitas: = x Rp2.500.000.000,00
Rp25.000.000.000,00
= Rp480.000.000,00
Jumlah PKP yang tidak memperoleh fasilitas:
= Rp2.500.000.000,00 - Rp480.000.000,00
= Rp2.020.000.000,00
Pajak penghasilan terutang adalah:
50% x 25% x Rp480.000.000,00 = Rp 60.000.000,00
25% x Rp2.020.000.000,00 = Rp505.000.000,00 +
Total pajak terutang Rp565.000.000,00

Lampiran 8
Gaji sebulan Rp5.000.000,00
Pengurangan:
Biaya jabatan 5% x Rp5.000.000,00 Rp 250.000,00 -
Penghasilan neto sebulan Rp4.750.000,00
Penghasilan neto setahun:
12 x Rp4.750.000,00 Rp57.000.000,00
Penghasilan tidak kena pajak:
untuk wajib pajak pribadi Rp54.000.000,00
tambahan karena menikah -
tanggungan - +
PTKP Rp54.000.000,00 -
PKP Rp 3.000.000,00
PPh Pasal 21 terutang:
5% x Rp3.000.000,00 = Rp150.000,00
PPh Pasal 21 sebulan = Rp150.000 : 12 = Rp12.500,00

Lampiran 9
Jumlah PKP tahun 2017 Rp600.000.000,00
Pengurangan kerugian tahun 2016 Rp150.000.000,00 -
PKP tahun ini Rp450.000.000,00
Pajak penghasilan terutang adalah:
50% x 25% x Rp450.000.000,00 = Rp56.250.000,00

16 KUNCI Administrasi Pajak - Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai