PROPOSAL
OLEH
NIM : 33119116
KUPANG 2023
BAB I
PENDAHULUAN
TINJUAN TEORI
Salah satu upaya untuk melihat kemampuan daerah dari segi keuangan
daerah dalam rangka mengurangi ketergantungan tehadap pemerintah pusat,
adalah dengan melihat komposisi dari penerimaan daerah yang ada.Semakin besar
komposisi pendapatan asli daerah, maka semakin pula kemampuan pemerintah
daerah untyk memikul tanggungjawab yang lebih besar. Tetapi semakin kecil
komposisi pendapatan asli daerah terhadap penerimaan daerah maka
ketergantungan terhadap pusat semakin besar.Sedangkan dampak yang dirasakan
masyarakaat dengan adanya peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah
adalah kelancaran pembangunan.Pembangunan meliputi berbagai sektor
diantaranya adalah pembangunan jalan, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas
lainnya.
Dalam penetapan target PAD ada beberapa hal yang dapat dijadikan
pedoman oleh dispenda sebagai dinas yang mengolah penerimaan daerah,yakni:
JUMLAH PENDUDUK
(X1) PENDAPATAN
ASLI DAERAH
JUMLAH WISATAWAN
(PAD)
(X2)
(Y)
INFLASI (X3)
2.4 Hipotesis
Menurut Darwin et al. (2021), hipotesis diartikan sebagai prediksi
atas kemungkinan hasil dari suatu penelitian. Dalam usaha pemecahan masalah
yang telah dikemukakan diatas, maka penulis membuat hipotesis dengan data
empiris dan normatif yang digunakan dalam penelitian ini. Teori normatif
adalah teori yang berlandaskan hukum atau perundang-undangan dan ketetapan
sedangkan Teori empiris ialah teori yang berlandaskan pada pengelaman
seseorang atau penelitian terdahulu.Untuk mengetahui signifikanya dari
pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen maka hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanti dan Dewi (2014)
bahwa jumlah wisatawan tidak berpengaruh terhadap PAD. Hal ini
dikarenakan, jumlah pengeluaran konsumsi dari wisatawan di Sektor
Pariwisata hanya berkontribusi sedikit pada komponen PAD, oleh karena
itu perubahan jumlah wisatawan yang masuk ke daerah tersebut tidak
terlalu mempengaruhi PAD.
Dengan adanya inflasi tidak hanya akan berpengaruh pada kenaikan harga
tetapi akan berimbas pada kondisi ekonomi lainya. Perkembangan inflasi
mempengaruhi laju perekonomian suatu negara. Setipa negara akan berusaha
agar keuangannya stabil sehingga keuangan perekonomian masyarakat dapat
berkembang. Adanya inflasi berarti harga semua barang mengalami kenaikan
dan ini akan menimbulkan efek substitusi antara pengeluaran konsumsi dan
tabungan. Kenaikan tingkat harga umum tidaklah berarti bahwa kenaikan harga
barang terjadi secara proporsional. Hal ini mendorong konsumen untuk
mengalihkan konsumsinya dari barang yang satu kepada barang lainnya. Inflasi
yang tinggiakan melemahkan daya beli masyarakat terutama terhadap produksi
dalam negeri yang akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap nilai
mata uang nasional. Hal tersebut dapat berpengaruh positif terhadap
pendapatan asli daerah. Berdasarkan hasil penelitian dari Muchtholifah (2010)
di Kota Mojokerto yang menyatakan inflasi memiliki hubungan negatif
dengan PAD akibat perubahan pola konsumsi masyarakat yang sensitif
terhadap perubahan harga. Pengurangan konsumsi ini berdampak pula pada
pengurangan penerimaan pajak dan retribusi atas barang dan jasa tersebut
yang merupakan obyek pajak dan retribusi kota/kabupaten.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan :
PAD = Pendapatan Asli Daerah
β0 = Intersep
β1, β2, β3, β4 = Koefisien Regresi
X1 = jumlah penduduk
X2= Jumlah wisatawan
X3 = InflasI
µi = error
Hasil estimasi yang dilakukan benar-benarmemenuhi uji asumsi
normalitas danterbebas dari gejala multikolinearitas, autokolerasi,
dan heteroskedastisitas maka dilakukan suatu pengujian yang
disebut sebagai uji asumsi k.
a. Uji Hipotesis
Dalam peneltian ini pengujian hipotesis yang digunakan ada 3
yakni uji Koefesien Regresi parsial (Uji t), dan Uji Koefesien
Regresi secara bersama-sama (Uji F) dan uji koefesien
determinasi (Uji R2).
1. Uji t – statistik Uji ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel independen dalam model
terhadap variabel independen. Untuk itu keputusan
signifikansi ditentukan dengan melihat probabilitas t-
statistik hasil regresi berdasarkan tingkat signifikansi yang
disyaratkan.
a. Jumlah Penduduk
HO : β1 = 0, artinya variabel Jumlah Penduduk
tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
pendapatan asli daerah.
H1 : β1 > 0, artinya variabel Jumlah Penduduk
memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan asli
daerah.
b. Jumlah wisatawan
HO : β1 = 0, artinya variabel jumlah wisatawan
tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
pendapatan asli daerah.
H1 : β1 > 0, artinya variabel jumlah wisatawan
memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan asli
daerah.
c. Inflasi
HO : β1 = 0, artinya variabel inflasi tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel pendapatan asli daerah.
H1 : β1 > 0, artinya variabel inflasi pengaruh positif
terhadap variabel pendapatan asli daerah.
2. Uji F – statistik Pengujian ini dilakukan pada model regresi
berganda dimana terdiri lebih dari satu variabel bebas. Uji
ini untuk melihat pengaruh semua variabel independen
terhadap variabel dependen. Diamana F hitung lebih besar
dari nilai F Kritis (F hitung > F Kritis) maka HO ditolak,
artinya semua variabel indenpenden memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen (Widjarno 2013).
3. Uji F – statistik Pengujian ini dilakukan pada model regresi
berganda dimana terdiri lebih dari satu variabel bebas. Uji
ini untuk melihat pengaruh semua variabel independen
terhadap variabel dependen. Diamana F hitung lebih besar
dari nilai F Kritis (F hitung > F Kritis) maka HO ditolak,
artinya semua variabel indenpenden memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen (Widjarno 2013).
Hipotesis yang digunakan: