Nim : 33119116 Kelas : C /IV Prodi : Akuntansi Mata Kuliah : Penganggaran Pemerintah Daerah PENGERTIAN ANGGARAN
Anggaran merupakan kebutuhan dalam semua
tingkatan, baik keluarga, di daerah/kota, maupun di nasional . Dalam konteks daerah anggaran diperoleh dari pendapatan dan belanja(APBD). Anggaran adalah pernyataan tentang perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan terjadi dalam waktu tertentu dimana yang akan datang dan realisasinya di masa yang lalu. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu dimasa mendatang. Fungsi Anggaran
Fungsi anggaran ialah untuk menciptakan keteraturan sosial,menjamin hak-hak
masyarakat dan terlaksananya kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu Anggaran harus dikelola dengan transparan, tertib hukum dan akuntabilitas publik sesuai dengan prinsip- prinsip penganggaran.
Beberapa fungsi anggaran yaitu
Mendorong perencanaan Meningkatkan koordinasi Meningkatkan komunikasi Anggaran negara merupakan salah satu instrument untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara sebagaimana amanat dalam Undang – undang Dasar 1945. Pengelolaan anggaran terwujud dalam kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan daerah (APBN/D) adalah kebijakan pemerintah dalam upaya untuk mengelola sumber daya, yaitu penerimaan negara baik dari pajak yang dibayarkan oleh warga negara, maupun penerimaan dari proses pengelolaan. secara konstitusional, pengelolaan anggaran negara maupun anggaran daerah haruslah dalam kerangka untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara, melalui program-program pembangunan yang direncanakan. Peningkatan kesejahteraan dapat diwujudkan melalui program yang broerientasi pada peningkatan akses layanan dasar seperti pendidikan ,kesehatan, pembangunan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan serta pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar lainya. Dalam kontes kebijakan anggaran pola relasi antara rakyat dan pemerintah secara garis besar pendapatan merupakan kewajiban rakyat melalui pajak,retribusi sementara bagi pemerintah adalah hak untuk menerima sebagai pemasukan negara.selanjutnya bagi masyarakat adalah hak untuk mendapatkannya,sementara bagi pemerintah adalah kewajiban untuk mengolah belanja negara dalam bentuk pembangunan. Gambaran pola relasi yang ideal itu,pada kenyataanya terdapat ketimpangan relasi,karena pengelola anggaran negara dan daerah belum terjadi keseimbangan antara hak dan kewajiban terutama pada level warga negara(rakyat).hal ini di jelaskan,ketika warga negara tidak membayar pajak yang merupakan sumber penerimaan utama negara,maka negara memiliki instrumen kebijakan untuk memaksa,akan tetapi jika pemerintah lalai memenuhi pembangunan masyarakat belum jelas instrumen atau saluran untuk memaksa pemerintah menjalankan kewajibannya. Kesenjangan relasi dilihat dari potret alokasi anggaran yang lebih banyak menguntungkan pejabat negara dan birokrasi daerah. Potret ketimpangan alokasi ini tergambar dalam studi FITRA, dimana APBD sebagian besar masih dipergunakan untuk membiayai keperluan rutin birokrasi mulai dari gaji dan tunjungan serta biaya oprasionaldan honoroarium, setidaknya rata-rata daerah mengalokasikan 50-60 persen dari total APBD bahkan ditahun 2016 ada daerah yang mengalokasikan untuk belanja tersebut mencapai 75 persen. secara politik kebijakan anggaran daerah elit atau pejabat daerah lebih mementingkan belanja mobil dinas mewah daripada memperbesar alokasi anggaran untuk masyarakat. Maka tidak heran jika kemiskinan didaerah menjadi masalah yang belum terselesaikan. Perlu adanya terobosan politik untuk mengembalikan makna filosofi anggaran negara/daerah , bahwa APBN dan APBD merupakan uang rakyat yang harus sebesar besarnya dikelola untuk kesejahteraan masyarakat, memperkuat kesadaran bahwa rakyat sejatinya yang berdaulat terhadap anggaran. Oleh karena itu, rakyat tidak boleh ditinggalkan dalam setiap tahap penyusunan anggaran negara, sehingga produk kebijakan anggaran akan benar benar mengakomodir kepentingan rakyat tidak hanya kebutuhan dan kepentingan elit. THANK YOU