v 8.0.6 - WML 3
FILE - CEK PLAGIAT SINURA REVISI.DOCX
93 BAB I
PENDAHULUAN
Pajak merupakan kewajiban serta bentuk keikutsertaan rakyat negara dalam rangka
menciptakan tanah air serta negara nya. terdapat hukum yg mengikat dan kentara dalam
pemungutan pajak supaya nanti didalam pelaksanaannya sesuai dengan amanat Undang-
Undang. Pajak daerah dan retribusi daerah telah diatur pelaksanaannya pada UU No.34
Tahun 2000. Selain mengatur pajak daerah dan retribusi daerah dalam pemungutannya,
mempercepat pembangunan wilayah yang sudah diatur dalam UU No.23 Tahun 2014
dan mengurus setiap urusan rumah tangganya sendiri, hal ini bertujuan buat
bisa menaikkan kiprah warga . Selain itu juga otonomi wilayah dibutuhkan mampu
bimbingan, pembinaan dan penilaian. Disamping itu pemerintah jua harus memberikan
fasilitas yang berupa kemudahan, donasi dan dorongan pada wilayah agar pada
melaksanakan swatantra daerah bisa dilakukan secara efisien serta efektif sesuai
pemerintahan daerah, setiap pemda pada dalam era swatantra wilayah wajib lah bisa
terdiri dari:
2. Dana Perimbangan
Indikator untuk menilai kemandirian suatu wilayah dapat dilihat dengan besaran
Pendapatan orisinil wilayah tersebut. galat satu sumber dana Pendapatan asli daerah
terbesar yaitu asal dari sektor pajak. dari jenis nya pajak dibagi atas pajak pusat serta
pajak wilayah. Pajak pusat ialah pajak yg dipungut eksklusif oleh pemerintah sentra serta
digunakan buat membiayai penyelenggaraan negara. Pajak sentra terdiri asal 3 Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penghasilan, Pajak Penjualan atas
Pajak daerah ialah pajak yg dipungut oleh pemda dan digunakan buat membiayai
tempat tinggal tangga daerah tadi. hasil dari pemungutan pajak wilayah dikembalikan
pada masyarakat dalam bentuk pelayanan dan juga pembangunan daerah guna
Pemerintah Daerah sinkron dengan undang-undang No. 25 tahun 1999 ihwal otonomi
daerah yang menyatakan bahwa pemerintah serta warga pada wilayah dipersilahkan buat
tidak lagi memdominasi Pemerintah Daerah. peran pemerintah sentra pada konteks
pemerintahan daerah serta perimbangan keuangan antara pusat dan wilayah telah
menempatkan pajak serta retribusi wilayah menjadi sumber penerimaan wilayah, bahkan,
dalam undang-undang angka lima tahun 1974 pajak dan retribusi wilayah dimasukkan
duduk perkara fundamental yg dihadapi oleh seluruh pemda kabupaten serta kota ialah
bagaimana menaikkan PAD agar bisa lebih mandiri pada penyelenggaraan swatantra
16 Kota Tangerang Selatan termasuk kota terbesar pada Provinsi Banten serta pula
kota ketiga terbesar pada kawasan Jabotabek mempunyai banyak pos pendapatan
berasal sektor pajak wilayah. Adapun asal-sumber penerimaan asal pajak daerah yg
dihimpun pemkot Tangerang buat dijadikan sumber dana PAD ialah: (1) Pajak Hotel, (2)
Pajak Restoran, (3) Pajak Reklame, (4) Pajak Hiburan, (5) Pajak penerangan Jalan, (6)
Pajak atas Penyelenggaraan Parkir swasta, (7) 76 Pajak Air Tanah, (8) Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan. Letak kota Tangerang yang dekat menggunakan mak
Kota Negara tentu nya sangat strategis buat dijadikan tempat transit atau hunian
sementara bagi masyarakat yg bekerja di mak Kota dan sekitarnya, hal ini diperkuat jua
sang eksistensi Bandar Udara utama Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta yang
berada pada kota Tangerang. dampak asal hal yg diuraikan diatas, membentuk usaha
perhotelan pada 16 Kota Tangerang Selatan semakin menjamur. Para investor poly
berinvestasi di sektor hunian sementara berupa hotel yg nanti nya memberikan dampak
di masa awal pandemic covid-19 melanda di Indonesia tahun 2020 tepatnya pada bulan
Maret, PAD kota Tangerang selatan mengalami penurunan pendapatan. Lantaran selama
(PSBB) yang diterapkan sejak bulan Mei 2020. Selama bulan Mei 2020, PAD kota
Tangerang Selatan hanya mencapai 68 miliar rupiah yang berbanding terbalik dengan
PAD pada bulan Januari hingga dengan Februari 2020 yg angkanya mencapai 200 miliar
rupiah.
berdasarkan data yg dihimpun, salah satu sektor pajak daerah yg paling terdampak
mengatakan bahwa ada penurunan pendapatan sektor perhotelan sebanyak 42% selama
pandemic covid-19.
(Walakandou: 2013) meneliti wacana analisis kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD
pada Kota Manado. akibat penelitian tadi berkata bahwa penerimaan PAD kota Manado
selalu tidak bisa mencapai target disetiap tahunnya. 5 Ketidakcapaian target PAD
membayar pajak, tetapi penerimaan pajak hotel memberikan donasi yang relatif
di penelitian ini, penelitian serius di pendapatan wilayah pada pajak hotel yg 8 ada di
ada pada 3 jenis pajak daerah yg diteliti, tempat dilakukannya penelitian, serta juga
rentang saat penelitiannya. untuk itu peneliti tertarik buat meneliti tentang “ANALISIS
2018-2021.
2. Menganalisis kontribusi pajak hotel pada PAD di kota Tangerang Selatan tahun
2018-2021.
1. Bagi Penulis
Menambah khasanah keilmuan serta asal pustaka (referensi) pada bidang pengembangan
2. Bagi Pemerintah
kebijakan strategis untuk menaikkan realisasi pajak daerah kota Tangerang Selatan.
b. dibutuhkan bisa sebagai bahan masukan bagi 8 Pemerintah Kota Tangerang Selatan
dan Dinas Pengelolaan Keuangan daerah Kota Tangerang Selatang dalam menerapkan
3. Bagi Peneliti
menjadi bahan berita serta bisa dijadikan surat keterangan bagi penelitian-penelitian
atau uraian yang menyebutkan keterkaitan atau korelasi antara variabel satu dengan
variabel lainnya”.
PAD adalah suatu bentuk penerimaan yang asal asal wilayah, dimana penerimaan
tersebut bersumber serta dikelolah oleh daerahnya masing-masing. PAD merupakan
penerimaan yang dari dari asal ekonomi asli daerah, yg merupakan hak pemda. PAD
terdiri asal 4 hasil pajak daerah, retribusi wilayah, bagi usaha milik daerah
dan pendapatan orisinil wilayah yg legal buat mengelolah daerahnya secara berdikari.
Pajak hotel artinya pajak atas pelayanan yg disediakan oleh hotel. Hotel dari 39
Undang-undang nomor 28 Tahun 2009 perihal pajak daerah serta retribusi daerah
terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang meliputi juga motel, losmen, gubuk
dan tempat tinggal kos menggunakan jumlah kamar lebih berasal sepuluh.
Pajak hotel adalah pajak yang dipungut sang pemerintahan wilayah, baik
Kabupaten/Kota. 1 Objek pajak hotel adalah pelayanan yg disediakan sang hotel dengan
pelayanan cuci, seterika, transportasi, dan fasilitas homogen lainnya yang disediakan atau
dan jumlah rumusan problem yg harus dijawab pada penelitian, teori yg berguna untuk
penelitian dalam tahu variabel yg akan diterliti sebagai akibatnya penelitian dapat terarah.
Gambar 1.
Paradigma Penelitian
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penelitian, persoalan penelitian, tujuan dan manfaat
Bab ini menguraikan ihwal teori-teori yg dipergunakan menjadi dasar pembahasan pada
penelitian ini. Disini mengungkapkan tentang pendapatan asli daerah, pajak, pajak hotel,
Bab ini memberikan penerangan tentang jenis penelitian, kawasan serta waktu penelitian,
metode pengumpulan data, sumber data serta jenis data, populasi dan sampel, metode
penelitian.
Bab ini berisi perihal konklusi tentang proses pembahasan dan analisis data yang
diperoleh berasal akibat penelitian dan saran yang diperlukan bisa bermanfaat bagi
TINJAUAN PUSTAKA
1. Efektivitas
2018) efektivitas pada dasarnya bekerjasama 60 dengan pencapaian tujuan atau target
kebijakan, efektivitas ialah hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yg
wajib dicapai.
asal pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa efektivitas artinya suatu akibat dari
tingkatan pencapaian suatu program yg sudah ditetapkan organisasi pada bentuk tujuan
organisasi.
dua. donasi
artinya keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri juga sumbangan. Berarti dalam hal ini
menggunakan tujuan biaya atau kerugian atau bersama. Pengertian donasi dikaitkan
dengan penelitian ini yaitu sumbangan yg diberikan pajak serta retribusi wilayah terhadap
pendapatan orisinil daerah. 20 Hal yang bersifat materi misalnya seseorang individu
menyampaikan pinjaman terhadap pihak lain demi kebaikan beserta. donasi 72 dalam
pengertian sebagai tindakan yaitu berupa perilaku yg dilakukan sang individu yang lalu
memberikandampak baik positif juga negatif terhadap pihak lain. menjadi contoh, seorang
melakukan kerja bakti pada wilayah rumahnya demi menciptakan suasana asri di wilayah
tempat ia tinggal sehingga menyampaikan dampak positif bagi penduduk juga pendatang.
20 dengan kontribusi berarti individu tadi pula berusaha mempertinggi efisisensi serta
dari (Phaurela Artha, 2018:65) pajak hotel ialah pajak atas pelayanan yg disediakan
oleh hotel dengan pembayaran. Pajak hotel ialah sumbangan 6 atas pelayanan yang
disediakan oleh hotel pada para tamu atau konsumen yg memakai pelayan yg diberikan
hotel (UU No. 28 tahun 2009 pasal 1 nomor 20 perihal pajak wilayah dan retribusi
daerah). dari perda Kota Tangerang angka 11 Tahun 2010 perihal pajak hotel, hotel ialah
bangunan yang spesifik disediakan bagi orang buat bisa menginap/istirahat, memperoleh
pelayanan, dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran termasuk bangunan
lainnya yg menyatu, dikelola serta pada miliki 94 oleh pihak yang sama, kecuali buat
pertokoan dan perkantoran. Pengusaha hotel ialah orang pribadi atau badan yg
menyelenggarakan usaha hotel buat serta atas namanya sendiri atau buat serta atas
nama pihak lain yg menjadi tanggungannya. 77 Pengenaan pajak hotel tidak mutlak
terdapat pada semua daerah kabupaten atau kota yang terdapat di Indonesia. hal ini,
berkaitan dengan wewenang yg diberikan pada pemerintah 3 kabupaten atau kota buat
mengenakan atau tidak mengenakan suatu jenis pajak kabupaten/kota. sang sebab itu,
buat bisa dipungut di suatu daerah kabupaten atau kota, pemda wajib terlebih dahulu
menerbitkan Peraturan Daerah ihwal pajak hotel. Peraturan itu akan menjadi landasan
hukum operasional pada teknis aplikasi pengenaan serta pemungutan pajak hotel di
daerah kabupaten atau kota yang bersangkutan. dalam pemungutan pajak hotel terdapat
a. Hotel artinya banguan yang khusus disediakan bagi orang buat bisa menginap/istirahat,
memperoleh pelayanan, dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk
bangunan lainnya yg menyatu, dikelola, dan dimiliki oleh pihak yg sama, kecuali oleh
b. rumah penginapan adalah penginapan dalam bentuk dan penjabaran apa pun bersama
7 c. Pengusaha hotel adalah orang langsung atau badan dalam bentuk apa pun yang
pada lingkungan perusahaan atau pekerjaannya melakukan usaha pada bidang jasa
penginapan.
d. Pembayaran ialah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima menjadi imbalan atas
e. Bon penjualan (Bill) adalah bukti pembayaran, yang sekaligus menjadi bukti pungutan
pajak, yang dibuat oleh wajib pajak di ketika mengajukan pembayaran atas jasa
pemakaian kamar atau daerah penginapan beserta fasilitas penunjang lainnya pada
subjek pajak.
a. Undang-Undang angka 28 Tahun 2009 ihwal Pajak wilayah serta Retribusi daerah.
b. Peraturan Daerah Kabupaten/kota angka 11 Tahun 2010 yang mengatur tentang pajak
hotel.
Objek pajak hotel ialah berbagai macam pelayanan yg disediakan sang hotel yg buat
jumlah kamar 10 (sepuluh) atau lebih yang menyediakan fasilitas seperti tempat tinggal
penginapan;
telex, foto copy, pelayanan cuci, setrika, taksi dan pengangkutan lainnya yang disediakan
c. Fasilitas olah raga dan hiburan yg disediakan khusus buat tamu hotel, bukan untuk
awam termasuk pusat kebugaran (fitness center), kolam renang, tenis, golf, karaoke,
d. Jasa persewaan ruangan buat aktivitas program atau pertemuan pada hotel;
a. Penyewaan rumah atau kamar, apartemen serta/atau fasilitas tempat tinggal lainnya yg
c. Fasilitas olah raga dan hiburan yang pada sediakan pada hotel yg digunakan sang
oleh umum
f. Pelayanan yg disediakan dihotel terhadap Duta akbar dan Staf Konsulat Jenderal.
sesuai Undang-undang nomor 28 Tahun 2009 pasal 33 ihwal subjek pajak hotel
adalah orang pribadi atau badan yg melakukan pembayaran kepada orang eksklusif atau
badan yang mengusahakan hotel. Secara sederhana yg menjadi subjek pajak ialah
wajib pajak hotel adalah orang eksklusif atau badan yang mengusahakan hotel, yaitu
orang pribadi atau badan pada bentuk apapun yg dalam lingkungan perusahaan atau
pekerjaannya melakukan usaha dibidang penginapan, termasuk di dalamnya pengusaha
daerah 78 kos, wisma, pondok wisata, serta gedung rendezvous yang bertanggung jawab
berdasarkan Peraturan Daerah nomor 11 Tahun 2010 perihal pajak hotel, hotel artinya
menggunakan dipungut bayaran, yang meliputi juga motel, losmen, gubuk, pariwisata,
dan rumah kos menggunakan jumlah kamar lebih asal 10 (sepuluh). Pajak hotel dipungut
atas pelayanan yg disediakan sang hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang
Dasar pengenaan pajak hotel merupakan jumlah pembayaran atau yang seharusnya
dibayar kepada hotel. Jika pembayaran ditentukan sang hubungan spesial, 61 harga jual
atau penggantian dihitung atas dasar harga pasar yg wajar di saat pemakaian jasa hotel.
Tarif pajak hotel ditetapkan sebanyak 10% (sepuluh %). Besaran utama 1 pajak hotel
yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebanyak 10% dengan jumlah
menambahkan pajak hotel atas pembayaran pelayanan pada hotel dengan memakai tarif
pajak 10%. dalam hal pengusaha hotel tak menambahkan pajak sebagaimana diatas,
Besarnya utama pajak hotel yg terutang dihitung menggunakan cara mengalihkan tarif
pajak menggunakan dasar pengenaan pajak. Secara awam 14 perhitungan pajak hotel
dan penggalian potensi yg dimiliki sang daerah. pada era swatantra wilayah ini, daerah
dituntut buat mencari cara lain lain yg bisa dimanfaatkan menjadi bentuk penemuan
berasal sektor pajak wilayah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik wilayah, yang akan
terjadi pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain pendapatan orisinil
wilayah yg sah.
pemda buat mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai menggunakan potensi wilayah,
sehingga analisis pendapatan asli wilayah menjadi salah satu faktor yang krusial pada
a. Pajak daerah
Pajak wilayah yang selanjutnya disebut pajak adalah kontribusi wajib kepada wilayah yg
terutang sang orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa sesuai Undang-Undang
dengan tak mendapatkan imbalan secara langsung serta digunakan buat keperluan
b. Retribusi wilayah
pembayaran atas jasa atau anugerah biar eksklusif yg spesifik disediakan dan /atau
diberikan sang pemda buat kepentingan orang langsung atau badan.
pengelolaannya diserahkan pada Badan usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan
perjuangan Milik wilayah (BUMD). Pengelolaan kekayaan negara yg dipisahkan ini adalah
subbidang keuangan negara yang spesifik terdapat pada negara-negara non publik. akibat
pengelolaan kekayaan wilayah yang dipisahkan ialah bagian berasal PAD wilayah tadi yg
antara lain bersumber dari bagian untung dari perusahaan wilayah, bagian laba berasal
lembaga keuangan bank, bagian untung atas penyertaan modal pada badan usaha
lainnya.
Lain-lain pendapatan asli daerah artinya asal pendapatan wilayah ini tidak tergolong pada
asal pendapatan murni daerah ataupun pendapatan yang berasal dari hadiah pemerintah.
2) Jasa giro;
4) laba selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing serta komisi, potongan ataupun
bentuk lain menjadi akibat asal penjualan serta/atau pengadaan barang serta/atau jasa
oleh wilayah.
a. Banyaknya asal pendapatan kabupaten / kota yg akbar akan tetapi digali sang 79
b. BUMD belum poly memberikan keuntungan kepada Pemerintah Daerah. misalnya Bank
d. Adanya kebocoran-kebocoran.
e. Adanya porto pungut yg masih tinggi.
dalam upaya menaikkan PAD, 13 daerah tidak boleh menetapkan perda ihwal
pendapatan yg mengakibatkan ekonomi biaya tinggi serta tidak boleh menetapkan perda
dalam rangka pelaksanaan swatantra 100 daerah dan desentralisasi fiskal, Pemerintah
Daerah diperlukan memiliki kemandirian yang lebih besar . tapi, ketika ini masih banyak
1) Tingginya taraf kebutuhan wilayah (fiscal need) yang tidak seimbang dengan kapasitas
fiskal (fiscal capacity) yang dimiliki wilayah, sebagai akibatnya menyebabkan fiscal gap.
publik yang sebenarnya bisa dijual ke warga , direspon secara negatif. 21 Keadaan
4) Berkurangnya dana donasi asal pemerintah pusat (Dana Alokasi umum asal pusat
pada pada Undang-Undang angka 28 Tahun 2009 wacana pajak wilayah dan retribusi
wilayah. Pajak daerah adalah donasi wajib kepada daerah yang terutang sang orang
dari (Agus Sambodo, 2015:340), pajak daerah adalah donasi harus kepada daerah
yang terutang sang orang langsung atau badan yg bersifat memaksa sesuai undang-
undang, dengan tidak menerima imbalan secara langsung serta dipergunakan buat 4
Sedangkan pengertian lain menurut Isdijoso pada (Yoyo Sudaryo, 2017: 104), 65
pendapatan asli daerah adalah akumulasi berasal pos penerimaan pajak yg berisi pajak
wilayah serta pos retribusi wilayah, pos penerimaan non pajak yang berisi asal hasil
perusahaan 102 milik daerah, pos penerimaan investasi, serta pengelolaan asal daya
alam.
penerimaan berasal pajak 3 daerah itu sendiri yang kemudian bisa mensugesti
penerimaan dari PAD pada suatu wilayah. 30 dari Undang-Undang nomor 28 Tahun 2009
perihal pajak daerah dan retribusi wilayah dinyatakan bahwa terdapat jenis-jenis asal
1) Pajak Hotel
Pajak Hotel adalah pajak yg dipungut sang Pemerintah Daerah atas pelayanan yang
disediakan oleh hotel. Hotel merupakan bangunan atau daerah yang menyediakan jasa
penginapan atau 1 peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran,
yg meliputi pula motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, bungalow, tempat
tinggal penginapan serta 6 sejenisnya, serta rumah kos menggunakan jumlah kamar
lebih berasal sepuluh. (Pasal 33 nomor dua Undang-Undang nomor 28 Tahun 2009
Pajak Restoran artinya pajak yang dipungut sang Pemerintah Daerah atas pelayanan
rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, jasa makanan nikmat /katering, serta
sejenisnya. (Pasal 1 angka 22 UU nomor 28 Tahun 2009 ihwal Pajak wilayah serta
Retribusi daerah.
3) 3 Pajak Hiburan
Pajak Hiburan adalah pajak yang dipungut sang Pemerintah Daerah atas
serta keramaian menggunakan nama dan bentuk apapun yg ditonton dan dinikmati oleh
setiap orang dengan dipungut bayaran sang Pemerintah Daerah. (Pasal 1 nomor 24 UU
4) Pajak Reklame
Pajak Reklame ialah pajak yg dipungut sang Pemerintah Daerah atas penyelenggaraan
reklame. Reklame merupakan benda, indera, atau media yang bentuk susunan serta corak
jasa, orang, atau badan, yang bisa ditinjau, didengar, dirasakan serta dinikmati oleh umum
Pajak penjelasan Jalan adalah pajak yang dipungut oleh pemda atas penggunaan
energi listrik, baik yang didapatkan sendiri juga diperoleh berasal asal lain.
aktivitas pengambilan mineral bukan logam serta batuan, baik dari sumber alam di pada
serta/atau bagian atas bumi buat dimanfaatkan.Mineral Bukan Logam serta Batuan adalah
mineral bukan logam serta batuan sebagaimana dimaksud pada dalam peraturan
7) Pajak Parkir
penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan
penyediaan tempat penitipan tunggangan bermotor dan garansi kendaraan bermotor yang
memungut porto.Parkir ialah tunggangan tidak bergerak suatu tunggangan yang bersifat
sementara.
Pajak Air Tanah adalah pajak yang dipungut sang pemda atas pengembalian serta/atau
pemanfaatan air tanah. Air tanah ialah air yg ada dalam lapisan tanah atau batuan
Pajak Sarang Burung Walet adalah pajak yg dipungut oleh Pemerintah Daerah atas
adalah burung yang dari berasal keluarga Apodidae. Apodidae berasal dari bahasa Yunani
kuno, yaitu apous yang berarti “tanpa kaki”.Hal ini disebabkan burung walet mempunyai
kaki yang sangat pendek, selain itu burung walet jua jarang berdiri pada tanah, burung
walet lebih senang bergelantung pada bagian atas yang tegak lurus,
Pajak Bumi serta 27 Bangunan Perdesaan dan Perkotaan artinya pajak yang dipungut
sang Pemerintah Daerah atas bumi dan /atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan /atau
dimanfaatkan sang orang langsung atau badan, kecuali daerah yang dipergunakan buat
bumi yang mencakup tanah dan perairan pedalaman dan lau daerah
tidak semua pajak daerah yg terdapat diatas dipungut oleh suatu wilayah, sebab Jika
potensi suatu daerah kurang memadai maka suatu daerah boleh tidak memungut pajak
daerah sesuai dengan kebijakan daerah yang telah ditetapkan oleh Peraturan Daerah.
campuran pajak buat wilayah 63 provinsi dan pajak buat daerah kabupaten/kota dapat
ditetapkan bila suatu wilayah setingkat dengan daerah provinsi, akan tetapi tidak
Jakarta.
menurut buku Wealth of Nations yang ditulis oleh Adam Smith yg dikutip dari buku yang
a. Equity
wajib terdapat keadilan serta persamaan hak serta kewajiban pada antara wajib pajak
dalam suatu negara. Persamaan hak serta kewajiban berarti tak boleh ada diskriminasi di
kemampuan harus pajak buat membayar pajak serta sesuai dengan manfaat yang diminta
harus pajak berasal pemerintah. Keadilan mensyaratkan bahwa setiap sumbangan harus
pajak untuk pemerintah sebanding menggunakan kepentingan serta manfaat yang diminta.
1) Keadilan Horizontal
Keadilan horizontal berarti beban pajak yang sama bagi semua harus pajak yg
memperoleh penghasilan sama dengan jumlah dengan jumlah tanggungan yg sama pula
2) Keadilan Vertikal
Keadilan vertikal berarti pemungutan pajak adil. Bila wajib pajak dalam syarat ekonomi yg
b. Certainly
Penetapan pajak harus jelas, tidak dilakukan secara seweenang-wenang. harus pajak
harus mengetahui jelas dan absolut besarnya pajak terutang, kapan harus dibayar, serta
aturan terhadap 3 hak dan kewajiban wajib pajak sebagai akibatnya akan menaikkan
c. 11 Convenience
Pemungutan pajak harus memperhatikan kenyamanan asal harus pajak, dalam arti pajak
harus dibayar harus pajak di ketika yang tidak menyulitkan wajib pajak, yaitu di saat
memperoleh penghasilan.
d. Economics
porto buat pemungutan pajak wajib seminim mungkin. dengan biaya pemungutan yang
prinsip tadi pemerintah bisa melakukan rasionalisasi pada pemungutan pajak sebagai
pada praktik menghimpun pajak, pemerintah selalu berusaha buat menaikkan penerimaan
Ekstensifikasi ialah usaha buat memperbanyak subyek serta obyek pajak serta
dengan baik.
menurut (Resmi: 2019) mengatakan bahwa 54 negara memiliki hak untuk memungut pajak
a. 2 Teori asuransi
Teori ini menyatakan bahwa negara bertugas buat melindungi orang serta segala
seperti halnya dalam perjanjian asuransi (pertanggungan), untuk melindungi orang serta
b. Teori Kepentingan
Teori ini awalnya hanya memberikan pembagian beban pajak yg wajib dipungut berasal
semua penduduk. Pembagian beban ini wajib didasarkan atas kepentingan masing-
masing orang dalam tugas-tugas pemerintah, termasuk proteksi atas jiwa orang-orang itu
beserta harta bendanya. oleh sebab itu, sudah sewajarnya Jika biaya -biaya yang
Teori ini dinyatakan bahwa dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada jasa-jasa yg
diberikan oleh negara kepada warganya, yaitu proteksi atas jiwa dan harta bendanya.
buat kepentingan tadi, diharapkan biaya -biaya yang wajib dipikul oleh segenap orang yg
menikmati proteksi itu, yaitu dalam bentuk pajak. Teori ini menekankan pada asas
keadilan, bahwasannya pajak harus sama berat buat setiap orang. Pajak wajib dibayar
dari gaya pikul seorang. Daya pikul seseorang dapat diukur berdasarkan besarnya
seorang.
antagonis dengan ketiga teori sebelumnya yang tidak mengutamakan kepentingan negara
di atas kepentingan warganya, teori ini mendasarkan di paham Organische Staatsleer.
Paham ini mengajarkan bahwa karena sifat suatu negara, ada hak mutlak untuk
memungut pajak.
Teori ini tidak mempersoalkan berasal mula negara memungut pajak, namun hanya
melihat pada efeknya dan memandang pengaruh yg baik itu menjadi dasar keadilannya.
Sistem pemungutan pajak dibagi menjadi tiga sistem Resmi (2019) yaitu sebagai berikut :
banyak tergantung pada aparatur perpajakan (peranan mayoritas terdapat pada aparatur
perpajakan).
Sistem pemungutan pajak yg memberi kewenangan wajib Pajak dalam memilih sendiri
perpajakan yang berlaku. 53 dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung
dan memungut pajak sepenuhnya berada pada tangan wajib Pajak. wajib Pajak disebut
memiliki kejujuran yang tinggi, serta menyadari akan pentingnya membayar pajak.
3. Witholding System
55 Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang pada pihak ketiga yg ditunjuk buat
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh harus pajak sinkron menggunakan
Pajak menjadi galat satu penerimaan pemerintah bertujuan buat membiayai pembangunan
Pajak mempunyai fungsi budgetair, adalah pajak adalah salah satu asal penerimaan
pemerintah buat membiayai pengeluaran baik rutin juga pembangunan. sebagai asal 103
pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan aneka macam jenis pajak seperti
Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta Pajak Penjualan atas
Barang Berharga 3 (PPnBM), Pajak Bumi serta Bangunan (PBB), dan sebagainya.
Pajak memiliki fungsi pengatur, ialah pajak menjadi indera buat mengatur atau
melaksankan kebijakan pemerintah pada bidang sosial serta ekonomi dan mencapai
tujuan-tujuan tertentu diluar bidang keuangan. Beberapa model penerapan pajak menjadi
fungsi pengatur :
a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah. Pajak Penjualan atas
Barang glamor (PPnBM) dikarenakan di waktu terjadi transaksi jual beli barang glamor.
Semakin 15 mewah suatu barang maka tarif pajaknya meningkat sehingga barang tadi
b. Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan, dimaksudkan agar pihak yang
negara.
seperti industri semen, industri rokok, industri baja dan lain-lain, dimaksudkan agar
terdapat fokus produksi terhadap industri tadi sebab bisa merusak lingkungan atau 74
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Peneliti melakukan penelitian ini pada tempat kerja Badan Pendapatan wilayah
Juni 2022.
sebab tujuan utama dari penelitian adalah menerima data. di penelitian ini, metode
Dokumentasi
Studi Kepustakaan
berdasarkan (Sugiyono, 2017: 113) metode studi pustaka merupakan penelitian yang
materi pembahasan guna dijadikan dasar pada melakukan evaluasi dan perbandingan
dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-kitab literatur, buku teks, dan catatan
kuliah. menggunakan metode ini akan menerima gambaran tentang analisis efektivitas
serta donasi pemungutan pajak hotel PAD 16 Kota Tangerang Selatan Tahun 2018-2021.
sumber Data
sumber data ialah kawasan dimana data ini diperoleh dengan menggunakan metode-
Data primer
berdasarkan (Sugiyono, 2017;40) data primer adalah sumber data yg berasal dari asal
orisinil atau pertama. Data primer 5 dalam penelitian ini diperoleh asal data penerimaan
pajak wilayah di BAPENDA Kota Tangerang Selatan buat mengetahui efektivitas serta
dapat diperoleh asal brosur, buku-kitab dana artikel yg didapat dari internet yg
berhubungan dengan penelitian. Data sekunder 52 pada penelitian ini di dapat dari
Jenis Data
menurut (Sugiyono, 2018: 13) data 56 kuantitatif merupakan metode penelitian yang
diukur menggunakan rumus dalam perhitungan pendapatan wilayah. Data kuantitatif tadi
diperoleh dari beberapa laporan dan juga data mengenai pajak hotel. Data tadi antara lain
artinya 5 target dan realisasi penerimaan PAD Kota Tangerang Selatan periode
2018-2021, sasaran serta realisasi pajak hotel Kota Tangerang Selatan periode
2018-2021, beberapa literatur mirip kitab serta yang akan terjadi penelitian lain serta
beberapa data dari Badan Pendapatan wilayah bagian Pengelolaan Keuangan 16 Kota
Tangerang Selatan.
Metode analisis data artinya suatu proses mencari serta menyusun data yg didapat
menjadi suatu kategori, menjabarkan data tadi, lalu memilih data yg akan dipelajari
ataupun diteliti. Metode analisis data yang dipergunakan di penelitian ini buat menghitung
taraf 38 efektivitas penerimaan pajak hotel serta kontribusi pajak hotel terhadap
atau keadaan-keadaan atas suatu objek pada bentuk uraian kalimat dan data
nomor sesuai isu-info yang berafiliasi pribadi menggunakan penelitian ini. akibat analisis
berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. bila 81 suatu organisasi berhasil
mencapai tujuan, maka organisasi tadi dikatakan sudah berjalan dengan efektif.
Adapun rumus yg dipergunakan dalam menghitung efektivitas pajak hotel ialah menjadi
berikut:
besar dapat dikatakan 105 bahwa pemungutan pajak hotel semakin efektif, demikian pula
57 Tabel 3.1
Persentase Efektivitas
Keterangan
>100%
Sangat Efektif
90%-100%
Efektif
80%-90%
Cukup Efektif
60%-80%
Kurang Efektif
<60%
Tidak Efektif
Sumber: Kepmendagri No.690.900.327 (Pratama, Safri & Zahro, 2016)
dari tabel diatas membagikan bahwa bila presentase 67 yang dicapai lebih asal 100%
berarti sangat efektif dan bila presentase kurang berasal 60% berarti tidak efektif.
dari Mahmudi pada (Fitriya dan Suparno: 2019) 89 kontribusi adalah sesuatu yg diberikan
beserta-sama menggunakan pihak lain buat tujuan biaya atau kerugian tertentu atau
beserta.
kontribusi artinya sumbangan 59 atau sesuatu yang diberikan terhadap suatu aktivitas
Berikut rumus buat menghitung besarnya kontribusi asal 5 pajak hotel terhadap
Menggunakan analisis ini penulis akan mengetahui seberapa besar kontribusi 6 pajak
hotel terhadap penerimaan pendapatan asli daerah kota Tangerang Selatan tahun
2018-2021.
kontribusi bisa dikategorikan pada kategori yg sangat baik apabila rasio memberikan
angka >50%. Kriteria kontribusi pada hidangkan pada tabel dibawah ini:
57 Tabel 3.2
Persentase (%)
Kriteria Kontribusi
>50
Sangat Baik
40,10-50,00
Baik
30,10-40,00
Cukup Baik
20,10-30,00
Sedang
10,00-20,00
Kurang Baik
<10
Sangat Kurang
BAB IV
Kota Tangerang Selatan merupakan wilayah otonom yg terbentuk pada akhir tahun
2008 sesuai Undang-undang angka 51 Tahun 2008 ihwal Pembentukan Kota Tangerang
baru tadi, artinya pemekaran dari Kabupaten Tangerang, dilakukan dengan tujuan
dan bisa memberikan kemampuan pada pemanfaatan potensi daerah guna meningkatkan
Kota Tangsel memiliki motto “Cerdas, modern dan Religious”, sifat-sifat mulia yg
sebagai tantangan serta asa seluruh pihak. Berharap mempunyai masa depan yg
terukur, setidaknya mengacu pada konsep kehidupan yang ingin diwujudkan: cerdas-
terkini-religius.
kehidupan yang satu sama lain saling terkait, tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan
formal terstruktur mayoritas membuat perilaku manusia. seorang atau suatu kelompok
kehidupan, hampir bisa dipastikan manakala sekelompok orang atau dominan rakyat
sebuah daerah sudah hingga pada fase kehidupan cerdas serta modern, maka
sesungguhnya masyarakat tadi dapat juga dikatakan sudah masuk di fase religius.
buat bisa menyampaikan ilustrasi 16 Kota Tangerang Selatan berasal aneka macam
adanya gambaran tersebut akan bisa diketahui konflik serta potensi yang bisa
dikembangkan bagi pembangunan Kota. 32 Profil Kota Tangerang Selatan ini diharapkan
bisa menjadi salah satu referensi bagi para pihak, termasuk Pemerintah Kota sendiri
maupun rakyat Kota Tangerang Selatan dan para ahli pembangunan juga para penanam
kapital serta calon penanam kapital pada pengambilan kebijakan atau keputusan lain.
28 Kota Tangerang Selatan terletak pada bagian timur Provinsi Banten yaitu di titik
koordinat 106°38’ – 106°47’ Bujur Timur serta 06°13’30” – 06°22’30” Lintang Selatan serta
luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha. Batas wilayah Kota Tangerang Selatan ialah
menjadi berikut:
dua. Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Depok.
mandiri, hening dan Asri” sedangkan Misi Kota Tangerang Selatan merupakan:
5. menaikkan fungsi dan kiprah kota sebagai sentra perdagangan dan jasa
3. Keadaan Penduduk, Sosial Budaya, serta Potensi Pariwisata Kota Tangerang Selatan
Jumlah penduduk artinya aset bagi 13 suatu daerah yang memiliki kiprah cukup akbar
pada memilih akselerasi pembangunan wilayah jika didukung dengan kualitas yg baik.
dan konsumen. Perkembangan penduduk suatu wilayah ditentukan sang taraf kelahiran,
kematian, dan migrasi penduduk. sesuai hasil Sensus Penduduk tahun 2010 sang BPS
8 Kota Tangerang Selatan jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan adalah 1.290.322
jiwa, kepadatan penduduk pada daerah ini mencapai 8.856 orang/Km2 di tahun 2010.
sedangkan perempuan 638.041 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah sebesar 102,23, yg
yg menjadi ukuran pembangunan dalam pemenuhan tiga unsur, yaitu peluang berumur
panjang dan sehat, pengetahuan dan ketrampilan yg memadai serta peluang buat
Selatan tahun 2010, sesuai perhitungan sementara BPS Kota Tangerang Selatan, ialah
sebesar 75,38 semakin tinggi asal nomor perbaikan tahun 2009 yang sebanyak 75,01.
angka tersebut termasuk ke pada kategori “menengah atas” dan termasuk pada kategori
tinggi di Provinsi Banten. Pendidikan 54 merupakan salah satu sektor yang penting
dalam hal peningkatan kualitas insan. Indikator pendidikan yaitu nomor melek
alfabet (AMH) dan rata-rata usang sekolah (RLS) digunakan menjadi variabel pada
menghitung Indeks Pembangunan insan (IPM) selain indikator kesehatan serta indikator
ekonomi. 19 AMH Kota Tangerang Selatan tahun 2010 sesuai perhitungan sementara
BPS merupakan sebanyak 98,15% (meningkat 0,01% dari angka perbaikan tahun 2009
yang sebanyak 98,14%) sedangkan RLS tahun 2010 sebanyak 10,15 tahun (meningkat
dari nomor perbaikan tahun 2009 yaitu sebesar 9,95 tahun). Komposisi penduduk
taraf pendidikan SLTA berjumlah paling besar yaitu 32,35%. Penduduk dengan tingkat
Kota Tangerang Selatan dikenal dengan kota terkini yg kaya akan wisata kulinernya
pada tempat BSD. Hal ini menandakan bahwa 90 Kota Tangerang Selatan memiliki
perekonomian di Kota Tangerang Selatan serta di Banten pada umumnya. Selain ada
potensi wisata makanan pada tempat BSD-Serpong, juga ada wisata alam mirip Situ
Gintung di Ciputat, Situ Pamulang, sangkar Jurang pada Jurangmangu, Taman Kota pada
Serpong, Waterpark dan lain-lain. Kota Tangerang Selatan sebagai kota yang
buat menuju kawasan wisata yang ada pada Jakarta, hal ini akan menghipnotis tingkat
keramaian masyarakat yang melintasi Kota Tangerang Selatan yang hendak berwisata.
dipimpin sang kepala Badan yang berkedudukan dibawah serta bertanggungjawab kepada
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas serta Fungsi, serta tata Kerja Badan Pendapatan
kebijakan teknis, aplikasi kebijakan, aplikasi 24 evaluasi dan pelaporan dan aplikasi
administrasi terkait dengan Pajak daerah Non PBB-P2 serta BPHTB, Pajak wilayah PBB-
6. Mengevaluasi yang akan terjadi aplikasi acara kerja Badan Pendapatan daerah; dan
tangerang selatan unggul menuju kota lestari, saling terkoneksi, efektif serta efisien”.
tiga. meningkatkan ekonomi berbasis nilai tambah tinggi pada sektor ekonomi kreatif.
a. kepala Badan
bidang pendapatan.
Sub Bagian awam serta Kepegawaian terdiri berasal bagian rapikan usaha memiliki tugas
Pendapatan.
Sub Keuangan serta Perlengkapan tugasnya adalah: Menyusun planning, membagi tugas,
memberi petunjuk dan menilai pelaksanaan tugas bahwa di Sub Bagian Keuangan serta
Perlengkapan.
(RASK) dan Dokumen aturan Satuan Kerja (DAKS) dari masing-masing satuan kerja
tugasnya;
c. Bidang Pendapatan
pendaftaran dan Pendapatan wajib Pajak serta wajib Retribusi wilayah sesuai ketentuan
yg berlaku.
dua) Seksi registrasi dan Pendapatan menyelenggarakan fungsi;
b) Menyiapkan penyusunan bahan aplikasi bahan dan pendataan serta investigasi harus
d) Menginventarisir formulir pendaftaran yang telah diisi oleh harus pajak daerah
e) membuat laporan perihal formulir pendaftaran yang belum dan telah diterima;
g) Menghimpun dan mencatat data 34 obyek dan subyek pajak, retribusi wilayah serta
pendapatan-pendapatan lainnya;
i) menghasilkan buku induk pajak dan retribusi wilayah serta pendapatan wilayah lainnya;
ketetapan;
tugasnya;
3) Seksi Dokumentasi serta pusat Data elektronika (PED) yaitu menyiapkan bahan
penyimpanan serta pemeliharaan data 3 wajib pajak serta harus retribusi wilayah
dan memelihara perangkat pengelolaan data; Dokumentasi serta sentra data elektronika
menyelenggarakan fungsi;
b) Menghimpun, mengelola dan menyusun data registrasi serta pendataan wajib 10 pajak
retribusi daerah baik secara manual juga elektronik;
c) Mengimput serta mencetak data harus 14 pajak dan wajib retribusi daerah melalui
d) Memelihara buku induk harus pajak dan wajib retribusi daerah serta pendapatan
wilayah lainnya;
e) membentuk kartu serta memberikan kartu pengenal angka utama harus Pajak wilayah
g) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan kartu serta harus 42 pajak serta retribusi
d. Bidang Penelitian
1) Seksi Analisa serta Perhitungan terdiri asal menyusun rencana, memberikan petunjuk
dan penilaian pelaksanaan aktivitas staf serta melakukan analisis perhitungan penetapan
b) Melakukan analisis terhadap data objek pajak buat menghitung 27 besarnya jumlah
pajak yang wajib dibayar sang harus pajak 4 dan retribusi daerah serta sumber
pendapatan lainnya;
c) membuat nota perhitungan atas pajak dan retribusi wilayah serta sumber pendapatan
lainnya;
d) Meneliti serta menandatangani akibat perhitungan pajak serta retrubusi daerah serta
tugasnya;
serta menilai aplikasi kegiatan staf dan melaksanakan legalisasi penerbitan referensi
b) Melakukan analisis terhadap data objek pajak buat menghitung 27 besarnya jumlah
pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak serta retribusi daerah dan asal pendapatan
lainnya;
d) memasak data serta menghasilkan daftar himpunan utama 42 pajak serta retribusi
daerah;
wilayah;
g) Melakukan koordinasi dengan unit kerja 44 lain yang berkaitan menggunakan bidang
tugasnya;
1) Seksi Penagihan yaitu menyusun rencana, memberi petunjuk serta menilai pelaksanaan
b) Melakukan pemantauan terhadap harus pajak serta retribusi daerah yg masa pajaknya
kewajibannya;
f) membuat surat panggilan, 30 surat teguran dan surat tagihan paksa terhadap
i) Melakukan koordinasi menggunakan unit kerja lain yg berkaitan dengan unit tugasnya;
tiga) Seksi Pembukuan yaitu menyusun rencana, memberi petunjuk serta menilai
a) Membagi tugas serta memberi petunjuk kepada staf buat kelancaran pelaksanaan
tugas;
dan Bangunan (PBB), bagi yang akan terjadi dan penerimaan wilayah lainnya
dan persediaan benda berharga dan membuat laporan tunggakan orisinil wilayah
c) mendapatkan serta mencatat Surat Ketetapan Pajak daerah (SKPD) atau Surat
Ketetapan Retribusi daerah (SKRD) dan surat ketetapan lainnya yang sudah dibayar
lunas dan menghitung tunggakan dan membuat laporan berkala mengenai realisasi
penerimaan;
berkala;
rencana, memberi petunjuk serta evaluasi pelaksanaan tugas staf dan rencana
pengendalian operasional;
fungsi;
a) Memberi petunjuk serta bimbingan, pengawasan pada staf buat kelancaran membagi
pelaksanaan tugas;
petunjuk serta evaluasi pelaksanaan tugas aktivitas staf yang menyusun konsep
pelaksanaannya.
c) Mengkoordinasi menggunakan unit kerja terkait atas suatu Peraturan Daerah pada
bidang pendapatan;
lainnya;
1) Tugas utama UPTD yaitu pajak bumi anggunan memiliki tugas melaksanakan sebagian
tugas dinas dalam menunjang kemampuan teknis, aplikasi teknis serta operasional dalam
dua) Fungsi 14 dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 4 UPTD
1) Melaksanakan planning kerja di bidang pajak bumi serta bangunan sesuai planning yg
ditetapkan;
pendaftaran dan pendataan serta pemeriksaan objek pajak bumi serta bangunan.
4.2.1 Sasaran 5 dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Kota Tangerang Selatan Tahun
2018-2021
berdasarkan data berasal Badan Pendapatan wilayah Kota Tangerang Selatan, maka
diperoleh data target serta realisasi pajak hotel Kota Tangerang Selatan tahun 2018-2021
Tabel 4.1.
Target dan Realisasi Pajak Hotel Kota Tangerang Selatan Tahun 2018-2021
No.
Tahun
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
1.
2018
27.378.000.000
30.080.370.086
2.
2019
30.000.000.000
29.610.170.591
3.
2020
20.000.000.000
20.946.179.408
4.
2021
22.000.000.000
24.881.025.890
Tahun 2018-2021
Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data target dan realisasi pendapatan asli daerah
pada Badan Pendapatan 91 Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2018-2021 yang
Tabel 4.2.
No.
Tahun
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
1.
2018
1.455.524.000.000
1.621.706.431.210
111,42
2.
2019
1.619.035.000.000
1.817.505.710.180
112,26
3.
2020
2.00.193.000.000
1.538.705.693.440
76,93
4.
2021
1.513.974.000.000
1.713.725.351.200
113,19
4.3.1 Efektivitas Pajak Hotel 107 Kota Tangerang Selatan Tahun 2018-2021
asal kinerja sebuah instansi seperti BAPENDA Kota Tangerang Selatan bisa dilihat dari
besar efektivitas, yaitu menggunakan melihat besar realisasi yang diterima dengan
sasaran yg direncanakan. Untuk itu dalam menghitung besar efektivitas berasal pajak
hotel di BAPENDA 8 Kota Tangerang Selatan Tahun 201-2021 peneliti memakai rumus
sebagai berikut:
Efektivitas =
Berikut ini adalah perhitungan tingkat efektivitas pajak hotel Kota Tangerang Selatan tahun
2018-2021:
Efektivitas =
Efektivitas =
= 109,87%
Efektivitas =
Efektivitas =
= 98,70%
Efektivitas =
Efektivitas =
= 104,73%
Efektivitas =
Efektivitas =
= 113,1%
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas, maka analisas efektivitas 3 dari pajak hotel
Kota Tangerang Selatan Tahun 2018-2021 dapat dimasukan kedalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.3.
Target
Realisasi
Kriteria
2018
27.378.000.000
30.080.370.086
109,87
Sangat Efektif
2019
30.000.000.000
29.610.170.591
98,70
Efektif
2020
20.000.000.000
20.946.179.408
104,73
Sangat Efektif
2021
22.000.000.000
24.881.025.890
113,1
Sangat Efektif
Rata-rata
106,6%
Sangat Efektif
Berdasarkan tabel 4.3. diketahui bahwa dalam tahun 2018-2021 pajak hotel Tangerang
Selatan 5 dapat mencapai target yang telah ditetapkan (>100%). Di tahun 2018
penerimaan pajak hotel sudah memenuhi target. Namun, dalam tahun 2019 14
penerimaan pajak hotel tidak mencapai target yang ditetapkan karena BAPENDA Kota
Tangerang Selatan menaikan data targetnya sehingga realisasi tidak tercapai. Di tahun
2020 BAPENDA Kota Tangerang Selatan menurunkan data 5 target PAD di masa
realisasi penerimaan pajak hotel sudah memenuhi target yang ditetapkan. Selanjutnya
pada tahun 2021 BAPENDA Kota Tangerang Selatan menaikan data target PAD-nya
karena pembatasan kegiatan masyarakat sudah normal dan kegiatan perhotelan sudah
mulai dibuka. Sehingga data realisasi penerimaan pajak hotel sudah memenuhi target
yang ditetapkan.
92 Tingkat efektivitas pajak hotel untuk tahun 2018, 2020, dan 2021 dapat dikategorikan
“Sangat Efektif” karena telah mencapai target yang telah ditetapkan dan di tahun 2019
wajib pajak yang dapat melunasi kewajibannya tidak tepat waktu. Walaupun demikian
4.3.2. 10 Kontribusi Pajak Hotel Terhadap PAD Kota Tangerang Selatan Tahun
2018-2021
Untuk mengetahui tingkat kontribusi dalam pencapaian target pajak hotel di Kota
Tangerang Selatan terhadap Pendapatan Asli Daerah dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut:
Kontribusi
Berikut ini adalah perhitungan tingkat kontribusi pajak hotel di Kota Tangerang Selatan
Kontribusi
= 2,07%
Kontribusi
= 1,63%
Kontribusi
= 1,36%
Kontribusi
= 1,45%
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka analisis kontribusi dari pajak hotel Kota
Tangerang Selatan Tahun 2018-2021 dapat dimasukan kedalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4.
Perhitungan Kontribusi Pajak Hotel Terhadap PAD Kota Tangerang Selatan Tahun
2018-2021
No.
Tahun
Persentase (%)
Kriteria
1.
2018
30.080.370.086
1.455.524.100.000
2,07
Sangat kurang
2.
2019
29.610.170.591
1.817.505.710.180
1,63
Sangat kurang
3.
2020
20.946.179.408
1.538.705.693.440
1,36
Sangat kurang
4.
2021
24.881.025.890
1.713.725.351.200
1,45
Sangat kurang
Rata-rata
1,62%
Sangat kurang
Berdasarkan tabel 4.4. diatas, 5 kontribusi pajak hotel terhadap PAD Kota Tangerang
Selatan dapat diketahui bahwa dari tahun 2018-2021 mengalami penurunan setiap
tahunnya yang bisa dikategorikan sangat kurang berkontribusi terhadap Pendapatan Asli
Daerah.
Pada tahun 2018 sampai tahun 2021 kontribusi pajak hotel hanya menyumbangkan
rata-rata sebesar satu koma enam puluh dua persen yang berada dikriteria sangat kurang
berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Hal ini menunjukan 4 bahwa pendapatan
asli daerah dikota Tangerang Selatan sebagian berasal dari pajak daerah yang lain,
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD
yang sah.
BAB V
5.1. Kesimpulan
sesuai yang akan terjadi analisis 108 pada bab sebelumnya, peneliti dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
rata efektivitas dengan kategori sangat efektif. 98 Hal ini menunjukan bahwa pemda Kota
Tangerang Selatan pada nilai sangat efektif karena sudah berhasil melampaui target
informasi teknologi, sosialisasi kewajiban pajak, dan lain-lain. waktu indonesia dilanda
pandemi covid-19, pemda 16 Kota Tangerang Selatan menyesuaikan data targetnya pada
perusahaan ditutup. tetapi selesainya kegiatan warga telah normal, pemda Kota
Tangerang Selatan menaikan data sasaran penerimaan pajak daerahnya. serta alhasil
tahun 2021 penerimaan pajak daerahnya melampaui data target yg ditetapkan. Selain itu
ditentukan jua sang faktor lain yaitu pencerahan 10 pengusaha hotel itu sendiri sebab
lainnya.
dua. sementara itu, yang akan terjadi analisis kontribusi penerimaan pajak hotel yg
dilakukan pada kantor Badan Pendapatan 8 wilayah Kota Tangerang Selatan tahun
Pendapatan asli wilayah pada 16 Kota Tangerang Selatan. Hal ini menandakan bahwa
hanya sebagian kecil pajak hotel berkontribusi terhadap PAD serta selebihnya asal asal
pajak daerah yg lain, retribusi 13 daerah, yang akan terjadi pengelolaan kekayaan wilayah
5.2. Saran
buat membentuk penelitian 22 yang lebih baik lagi, maka peneliti menyampaikan saran
sebagai berikut:
kontribusi dari 5 pajak hotel terhadap Penerimaan orisinil daerah menggunakan cara
melakukan pendataan terbaru bagi wajib pajak baru yg memiliki usaha dibidang
hukuman tegas pada harus pajak supaya penerimaan pajak hotel dapat dipergunakan
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat memberikan penelitian yang lebih baik lagi, misalkan
dengan metode analisis yang tidak sama, atau menambah variabel lain seperti
penerimaan pajak daerah lainnya atau menambah tahun penerimaan pajak sehingga bisa