Anda di halaman 1dari 13

KONTRIBUSI PAJAK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

Ahmad Jalaludin A., Faizal Rakha P., Gina Anggini, Hilda Chaerunisa, Irma Dwi N., Nirma
Sri A., Reyna Yuliza M., Wanda Asri SS, Wisnu Alwi F.
Fakultas Hukum Universitas Kuningan
Email :

Abstract
This study aims to analyze the contribution of taxes to local revenue (PAD) in Kuningan
Regency, as well as identify tax revenue constraints and provide solutions that can
improve efficiency and effectiveness. The method used is juridical-normative by
reviewing the relevant legislation and analyzing tax revenue data from 2017 to 2021. The
results showed that the hotel tax, Entertainment, and street lighting is a major contributor
to pad Kuningan Regency. Street lighting tax has the highest contribution in each year.
Despite the growth in revenue, some obstacles such as payment away from the location
of residence, lack of funds when due, negative perceptions of vehicle tax, and concerns
about corruption are still obstacles. The proposed solutions involve raising awareness of
taxpayers, reforming the tax system, improving supervision and enforcement, as well as
economic development. These measures are expected to increase tax revenue and
create a conducive environment for sustainable economic growth in Kuningan
Regency.emplate
Keywords: Tax, Income

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pajak terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) di Kabupaten Kuningan, serta mengidentifikasi kendala penerimaan pajak
dan memberikan solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Metode
yang digunakan adalah yuridis-normatif dengan mengkaji peraturan perundang-undangan
terkait dan menganalisis data pendapatan pajak dari tahun 2017 hingga 2021. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pajak hotel, hiburan, dan penerangan jalan merupakan
kontributor utama PAD Kabupaten Kuningan. Pajak penerangan jalan memiliki kontribusi
tertinggi dalam setiap tahunnya. Meskipun terdapat pertumbuhan pendapatan, beberapa
kendala seperti pembayaran jauh dari lokasi tempat tinggal, kekurangan dana saat jatuh
tempo, persepsi negatif terhadap pajak kendaraan, dan kekhawatiran terhadap tindak
korupsi masih menjadi hambatan. Solusi yang diajukan melibatkan peningkatan
kesadaran wajib pajak, reformasi sistem perpajakan, peningkatan pengawasan dan
penegakan hukum, serta pengembangan ekonomi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat
meningkatkan penerimaan pajak dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Kuningan.emplate
Kata kunci : Pajak, Pendapatan

1
PENDAHULUAN
Pajak Daerah merupakan suatu iuran dari orang pribadi atau badan
yang bersifat wajib dan memaksa kepada daerah dan tidak ada imbalan
langsung seimbangnya untuk digunakan sebagai sumber pembiayaan.
Fungsi Pajak Daerah dibedakan pemungutannya menjadi duamacam,
fungsi pendanaan yaitu sumber untuk membiayai pemerintah, dan fungsi
mengatur yang artinya sebagai alat ukur pemerintah dalam bidang sosial
ekonomi.1
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2022 Pasal 20 menyebutkan,
“Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disingkat PAD adalah
pendapatan Daerah yang diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolban kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.”
Pelaksanaan otonomi daerah yang dititikberatkan pada Daerah
Kabupaten dan Daerah Kota dimulai dengan adanya penyerahan sejumlah
kewenangan (urusan) dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang
bersangkutan. Penyerahan berbagai kewenangan dalam rangka
desentralisasi ini tentunya harus disertai dengan penyerahan dan
pengalihan pembiayaan. Sumber pembiayaan yang paling penting adalah
sumber pembiayaan yang dikenal dengan istilah Pendapatan Asli Daerah
(PAD) di mana komponen utamanya adalah penerimaan yang berasal dari
komponen pajak daerah dan retribusi daerah.2
Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah agar
dapat melaksanakan otonomi, pemerintah melakukan berbagai kebijakan
perpajakan tentang pajak daerah dan retribusinya yaitu UU No. 1 Tahun

1
Regina Trisnasari, Suci Nasehati Sunaningsih, “Analisis Kontribusi Pajak Dan Retribusi
Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah,” Gorontalo Accounting Journal, Vol. 5 No. 1,
(2022), hal, 19.
2
Aldi Syaputra, “Evaluasi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pajak Daerah di
Kabupaten Pasaman,” Diss. Universitas Negeri Padang, (2022).

2
2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah. Pemberian wewenang dalam pengenaan pajak dan
retribusi daerah, diharapkan dapat lebih mendorong Pemerintah Daerah
terus berupaya untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah,
khususnya yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah.3

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pendahuluan di atas, yang menjadi rumusan masalah
adalah :
1. Berapa persen kontribusi pajak terhadap Pendapatan Asli Daerah?
2. Bagaimana kendala penerimaan pajak terhadap Pendapatan Asli
Daerah dan apa solusinya?

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah yuridis-normatif yaitu melalui analisis
peraturan perundang-undangan yang ada dengan mengkaji suatu masalah
hukum yang berkaitan dengan norma-norma hukum yang berlaku. Metode
ini menggunakan bahan hukum yang terdiri dari undang-undang, peraturan
perundang-undangan, putusan pengadilan, dan dokumen-dokumen lain
yang berkaitan dengan masalah hukum yang diteliti. Data yang diambil
dari bahan hukum tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk
mencapai kesimpulan mengenai masalah hukum yang sedang diteliti yaitu
menganalisis dan mengevaluasi kontribusi Pajak Daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Persentase Kontribusi Pajak Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Negara Kesatuan Republik Indonesia terbagi atas beberapa Provinsi
yang didalamnya terdapat Kabupaten dan Kota. Setiap wilayah
memiliki hak dan kewajiban untuk mengatur sendiri pemerintahannya
yang bertujuan untuk menaikkan efisiensi dan efektifitas
3
Shandy, N. A. R., & Wardhana, A. F. G., “Bagaimana Hubungan Pusat dan Daerah Pasca
Penetapan Undang-Undang Cipta Kerja? Kasus Penetapan Pajak Daerah,” As-Siyasi:
Journal of Constitutional Law, Vol. 2 No. 1, (2022).

3
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada warga
4
masyarakat.
Sumber-sumber pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli
daerah
itu sendiri yang terdiri dari :
a) Pajak Daerah.
b) Retribusi Daerah.
c) Perusahaan Daerah.
d) Lain-lain usaha daerah yang sah.5
Berdasarkan dari Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BAPPENDA)
Kabupaten Kuningan, diperoleh data jumlah hotel di Kabupaten
Kuningan pada tahun 2017-2021. Pada tahun 2017 terdapat 18 hotel
dengan hotel berbintang berjumlah 3 dan hotel non berbintang 15.
Pada tahun 2018 terdapat 20 hotel dengan hotel berbintang berjumlah
3 dan hotel non berbintang 17. Pada tahun 2019 terdapat 25 hotel
dengan hotel berbintang berjumlah 4 dan hotel non berbintang 21.
Pada tahun 2020 terdapat 27 hotel dengan hotel berbintang berjumlah
6 dan hotel non berbintang 21. Dan pada tahun 2021 terdapat 56 hotel
dengan hotel berbintang berjumlah 10 dan hotel non berbintang 46.6
Daerah Kabupaten Kuningan mendapatkan hasil Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dari berbagai pajak yang ada. Salah satu yang
berkontribusi dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini adalah pajak
hotel, pajak hiburan dan pajak penerangan jalan.7 Pada tahun 2017
jumlah pajak daerah Kabupaten Kuningan yang terealisasi adalah
sebesar Rp. 77.750.000.000.- Pendapatan ini bersumber dari berbagai

4
Ani Suryaningsih, “Analisis Kontribusi Pajak Daerah dan Restribusi Daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Blitar,” Jurnal Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK),
Vol. 5 No. 1, (2023), hal. 1.
5
Asmaniar, A. (2023). Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Bone (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
6
Dnur Toibah, Skripsi, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, (2023).
7
IJAH, S. R. (2023). PENGARUH RETRIBUSI METROLOGI LEGAL DAN PAJAK REKLAME
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
SEBAGAI VARIABEL (Doctoral dissertation, S1-Ekonomi Syariah).

4
pajak yang ada. Salah satu yang berkontribusi yaitu pajak hotel, pajak
hiburan dan pajak penerangan jalan. Pajak hotel yang diterima Rp.
3.750.000.000.- pajak hiburan yang diterima Rp. 1.800.000.000.- dan
pajak penerangan jalan yang diterima Rp. 20.050.000.000. Pada tahun
2018 jumlah pajak daerah Kabupaten Kuningan yang terealisasi adalah
sebesar Rp. 86.510.000.000.- Pendapatan ini bersumber dari berbagai
pajak yang ada. Salah satu yang berkontribusi yaitu pajak hotel, pajak
hiburan dan pajak penerangan jalan. Pajak hotel yang diterima Rp.
4.250.000.000.- pajak hiburan yang diterima Rp. 2.100.000.000.- dan
pajak penerangan jalan yang diterima Rp. 21.500.000.000.8
Pada tahun 2019 jumlah pajak daerah Kabupaten Kuningan yang
terealisas adalah sebesar Rp. 90.875.000.000.- Pendapatan ini
bersumber dari berbagai pajak yang ada. Salah satu yang berkontribusi
yaitu pajak hotel, pajak hiburan dan pajak penerangan jalan. Pajak hotel
yang diterima Rp. 4.500.000.000.- pajak hiburan yang diterima Rp.
2.117.000.000.- dan pajak penerangan jalan yang diterima Rp.
23.100.000.000. Pada tahun 2020 jumlah pajak daerah Kabupaten
Kuningan yang terealisasi adalah sebesar Rp. 80.865.500.000.-
Pendapatan ini bersumber dari berbagai pajak yang ada. Salah satu
yang berkontribusi yaitu pajak hotel, pajak hiburan dan pajak
penerangan jalan. Pajak hotel yang diterima Rp.2.150.000.000.- pajak
hiburan yang diterima Rp. 900.000.000.- dan pajak penerangan jalan
yang diterima Rp. 20.850.000.000. Pada tahun 2021 jumlah pajak
daerah Kabuapten Kuningan yang terealisasi adalah sebesar Rp.
93.422.750.000.- Pendapatan ini bersumber dari berbagai pajak yang
ada. Salah satu yang berkontribusi yaitu pajak hotel, pajak hiburan dan
pajak penerangan jalan. Pajak hotel yang diterima Rp. 3.057.500.000.-
pajak hiburan yang diterima Rp. 710.250.000.- dan pajak penerangan
jalan yang diterima sebesar Rp. 22.500.000.000.-9

8
Ibid, hal. 4-5.
9
Ibid, hal. 5

5
Berdasarkan data di atas, berikut penyajian data mengenai jumlah
pajak dari masing-masing jenis pajak (pajak hotel, pajak hiburan, pajak
penerangan jalan), dan total pajak daerah yang terealisasi pada setiap
tahunnya dari tahun 2017 hingga 2021.
Tabel 1
Pajak hotel, pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan dari tahun 2017-2021
Jumla Pajak
Tahu Pajak hotel Pajak hiburan Total pajak
h hotel penerangan
n (Rp) (Rp) daerah
(Rp) jalan (Rp)
3.750.000.00 1.800.000.00 20.050.000.00 77.750.000.00
2017 18
0 0 0 0
4.250.000.00 2.100.000.00 21.500.000.00 86.510.000.00
2018 20
0 0 0 0
4.250.000.00 2.117.000.00 23.100.000.00 90.875.000.00
2019 25
0 0 0 0
2.150.000.00 20.850.000.00 80.865.500.00
2020 27 900.000.000
0 0 0
3.057.500.00 22.500.000.00 93.422.750.00
2021 56 710.250.000
0 0 0

Persentase Kontribusi Setiap Pajak per Tahun :


Tahun 2017 :
a) Pajak hotel: (3.750.000.000 / 77.750.000.000) x 100% = 4.83%

b) Pajak hiburan: (1.800.000.000 / 77.750.000.000) x 100% = 2.31%

c) Pajak penerangan jalan: (20.050.000.000 / 77.750.000.000) x 100%

= 25.79%
Tahun 2018 :
a) Pajak hotel: (4.250.000.000 / 86.510.000.000) x 100% = 4.92%

b) Pajak hiburan: (2.100.000.000 / 86.510.000.000) x 100% = 2.43%

c) Pajak penerangan jalan: (21.500.000.000 / 86.510.000.000) x 100%

= 24.85%
Tahun 2019 :
a) Pajak hotel: (4.500.000.000 / 90.875.000.000) x 100% = 4.96%

b) Pajak hiburan: (2.117.000.000 / 90.875.000.000) x 100% = 2.33%

c) Pajak penerangan jalan: (23.100.000.000 / 90.875.000.000) x 100%

= 25.43%
Tahun 2020 :

6
a) Pajak hotel: (2.150.000.000 / 80.865.500.000) x 100% = 2.66%

b) Pajak hiburan: (900.000.000 / 80.865.500.000) x 100% = 1.11%

c) Pajak penerangan jalan: (20.850.000.000 / 80.865.500.000) x 100%

= 25.78%
Tahun 2021 :
a) Pajak hotel: (3.057.500.000 / 93.422.750.000) x 100% = 3.27%

b) Pajak hiburan: (710.250.000 / 93.422.750.000) x 100% = 0.76%

c) Pajak penerangan jalan: (22.500.000.000 / 93.422.750.000) x 100%

= 24.11%
Mahkamah Konstitusi telah memutuskan bahwa penarikan pajak
penerangan jalan hanya berlaku hingga 12 Desember 2021. Direktur
Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Astera Primanto Bhakti
telah menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan konsultasi
publik atas Rancangan Peraturan Pemerintah mengenai Pemungutan
Pajak Barang dan Jasa Tertentu atas Tenaga Listrik (RPP PBJT-TL).
Penyusunan RPP PBJT-TL ini berjalan dikarenakan MK memutuskan
bahwa pemungutan PPJ sesuai dengan yang tercantum dalam Undang
-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) hanya dapat
berjalan hingga 12 Desember 2021.10
Berdasarkan data yang diambil dari website Badan Pusat Statistik
Kabupaten Kuningan, berikut adalah data realisasi Pendapatan
Pemerintah Kabupaten Kuningan dari tahun 2020-2022
Tabel 211
Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Kuningan Tahun 2020-2022
Realisasi
Pendapatan
No. 2020 2021 2022
Pemerintah
Kabupaten

10
Putri Novani Khairizka, “Pajak Penerangan Berakhir 12 Desember 2021, Seperti Apa
Kelanjutannya?,” Pajakku,
https://www.pajakku.com/read/62f213caa9ea8709cb18b8f3/Pajak-Penerangan-Berakhir
-12-Desember-2021-Seperti-Apa-Kelanjutannya, (diakses pada 10 Januari 2024).
11
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, “Realisasi Pendapatan Pemerintah Kab.
Kuningan (Ribu Rupiah), 2020-2022,”
https://kuningankab.bps.go.id/indicator/101/165/1/realisasi-pendapatan-pemerintah-kab
-kuningan-.html, (diakses pada 10 Januari 2024).

7
Kuningan
Pendapatan
1. Asli Daerah 298 717 221,45 306 347 712,79 346 583 473 409,00
(PAD)
Pajak Daerah 84 317 475,25 92 330 861,23 107 678 513 745,00
Retribusi
53 528 563,40 68 274 451,36 77 239 874 431,00
Daerah
Hasil
Perusahaan
Milik Daerah
dan
6 853 812,20 5 907 864,25 7 138 783 168,00
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yang
Dipisahkan
Lain-lain PAD
154 017 370,61 139 834 535,95 154 526 302 065,00
yang Sah
Dana
2. 1 650 118 409,17 1 711 546 828,08 1 757 353 847 913,00
Perimbangan
Bagi Hasil
47 520 507,81 55 314 936,37 83 910 077 498,00
Pajak
Bagi Hasil
38 686 836,47 48 166 941,80 -
Bukan Pajak
Dana Alokasi
1 122 096 015,00 1 111 944 421,00 1 107 697 897 206,00
Umum
Dana Alokasi
411 815 049,88 496 520 528,91 565 745 873 209,00
Khusus
Lain-lain
3. Pendapatan 807 509 033,67 970 781 093,52 9 755 148 980,00
yang Sah
Pendapatan
11 600 679,79 83 321 748,80 9 755 148 980,00
Hibah
Dana Darurat - - -
Dana Bagi
Hasil Pajak
dari Provinsi 120 497 630,68 117 886 826,37 -
dan Pemda
Lainnya
Dana
Penyesuaian
350 969 050,00 307 497 659,80 -
dan Otonomi
Daerah
Bantuan
Keuangan dari
Provinsi atau
220 035 555,21 62 074 858,55 -
Pemerintah
Daerah
Lainnya

8
Lainnya - - 566 158 780 086,00

2. Kendala dan Solusi Penerimaan Pajak Terhadap Pendapatan Asli


Daerah
 Kendala Penerimaan
Pajak Terhadap
Pendapatan Asli
Daerah :
1. Pembayaran jauh dari lokasi tempat tinggal dan prosesnya lama
Soal jarak ini kerap jadi alasan utama. Solusi untuk masalah ini
sebenranya tidaklah sulit, sebab Dinas Pendapatan Daerah
(Dispenda) Provinsi Jawa Barat telah melakukan berbagai
terobosan. Tidak hanya membuat samsat outlet, namun adanya
drive thru, samsat keliling hingga pembayaran via ATM dapat
menjadi kemudahan wajib pajak.
2. Tidak ada uang saat jatuh tempo
Disini wajib pajak diuji dalam manajerial keuangan. Sebetulnya
banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kondisi
seperti itu, sebut saja dengan cara menabung. Hal itu, membuat
wajib pajak tidak akan bingung saat akan membayar pajak, sebab
sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.
3. Mahal pajak kendaraan
Mahal dan tidak pajak kendaraan tentu saja disesuaikan dengan
harga, tahun jenis, dan merek kendaraan. Sebab, kendaraan dengan
CC dan tahun pembuatan di bawah 2014, sesuai NJKB
terbaru,mayoritas mengalami penurunan setelah dilakukan
penyesuaian.
4. Pikiran Negatif
Beberapa gelintir malas bayar pajak karena berpikiran negatif, takut
uang tidak sampai ke kas negara karena tindak korupsi. Alasan

9
keempat ini mungkin sudah mulai harus dihilangkan, sebab dengan
semangat reformasi birokrasi pemerintah terus bekerja keras
menghilangkan tindakan-tindakan tidak terpuji ini. Bahkan khusus di
Jawa Barat, pihak Dispenda telah melakukan penandatangaan MoU
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menumpas
korupsi.

 Solusi Penerimaan
Pajak Terhadap
Pendapatan Asli
Daerah :
1. Peningkatan Kesadaran Wajib Pajak: Edukasi dan kampanye untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar
pajak dengan benar.
2. Reformasi Sistem Perpajakan: Membuat sistem perpajakan yang
lebih transparan, sederhana, dan mudah dipahami bagi wajib pajak.
3. Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum: Memperkuat
pengawasan terhadap pelaksanaan pajak serta menegakkan
hukum terhadap pelanggaran perpajakan.
4. Pengembangan Ekonomi: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
untuk memperkuat basis pajak dan mengurangi dampak
ketidakpatuhan pajak akibat kondisi ekonomi yang lemah.
KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, terdapat dua (2)
kesimpulan dari dua rumusan masalah yang dipaparkan. Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Kuningan, khususnya dari sektor pajak,
mengalami pertumbuhan dari tahun 2017 hingga 2021. Jumlah hotel yang
meningkat seiring waktu juga berkontribusi signifikan terhadap
penerimaan pajak daerah. Pajak hotel, hiburan, dan penerangan jalan
menjadi sumber pendapatan utama, dengan penerangan jalan
mendominasi kontribusinya.
Meskipun terdapat pertumbuhan pendapatan, terdapat beberapa
kendala yang dihadapi, seperti pembayaran yang jauh dari lokasi tempat
tinggal, kekurangan dana saat jatuh tempo, persepsi negatif terkait
mahalnya pajak kendaraan, dan kekhawatiran terhadap tindak korupsi.
Untuk mengatasi kendala tersebut, pemerintah setempat telah melakukan

10
terobosan, seperti penyediaan layanan pembayaran pajak yang lebih
mudah dan edukasi kepada wajib pajak.
Solusi untuk meningkatkan penerimaan pajak dan mengatasi kendala
tersebut melibatkan peningkatan kesadaran wajib pajak melalui edukasi
dan kampanye, reformasi sistem perpajakan untuk membuatnya lebih
transparan dan mudah dipahami, peningkatan pengawasan serta
penegakan hukum terhadap pelanggaran perpajakan, dan pengembangan
ekonomi untuk memperkuat basis pajak.

Pentingnya pendapatan pajak dalam pembangunan daerah tidak dapat


diabaikan, dan langkah-langkah tersebut dapat membantu menciptakan
lingkungan yang lebih kondusif untuk peningkatan penerimaan pajak serta
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten
Kuningan.

SARAN

1. Teknologi dan Inovasi : Mengembangkan sistem pembayaran pajak


online yang mudah diakses dan digunakan oleh wajib pajak, termasuk
pemanfaatan aplikasi seluler.
2. Peningkatan Ketersediaan Layanan : Mempercepat proses administrasi,
pembayaran, dan pengurusan pajak untuk mengurangi beban waktu dan
biaya bagi wajib pajak.
3. Kolaborasi dengan Swasta : Membangun kemitraan dengan perusahaan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi sistem pajak.
4. Reformasi Harga Pajak Kendaraan : Melakukan evaluasi terhadap
kebijakan harga pajak kendaraan dengan mempertimbangkan daya beli
masyarakat.
5. Transparansi Penggunaan Dana Pajak : Menerapkan mekanisme
akuntabilitas yang memastikan dana pajak digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan prioritas pembangunan.
6. Penegakan Hukum dan Anti-Korupsi : Meningkatkan pengawasan dan
penegakan hukum terhadap pelanggaran perpajakan.

11
7. Pemberdayaan Ekonomi Lokal : Mendorong usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) sebagai potensi pajak yang dapat dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Asmaniar, A. (2023). Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bone (Doctoral
dissertation, Universitas Hasanuddin).
IJAH, S. R. (2023). PENGARUH RETRIBUSI METROLOGI LEGAL DAN
PAJAK REKLAME TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) SEBAGAI VARIABEL (Doctoral
dissertation, S1-Ekonomi Syariah).
Shandy, Nabila Alif Radika, & Allan Fatchan Ghani Wardhana. (2022).
“Bagaimana Hubungan Pusat dan Daerah Pasca Penetapan Undang
-Undang Cipta Kerja? Kasus Penetapan Pajak Daerah.” As-Siyasi:
Journal of Constitutional Law.
Suryaningsih, Ani. (2023). “Analisis Kontribusi Pajak Daerah dan Restribusi
Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Blitar.”
Jurnal Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK). Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Kesuma Negara.
Syaputra, Aldi. (2022). “Evaluasi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan
Terhadap Pajak Daerah di Kabupaten Pasaman.” Diss. Universitas

12
Negeri Padang.

Artikel Internet :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan. “Realisasi Pendapatan
Pemerintah Kab. Kuningan (Ribu Rupiah), 2020-2022.”
https://kuningankab.bps.go.id/indicator/101/165/1/realisasi-
pendapatan-pemerintah-kab-kuningan-.html. (Diakses pada 10
Januari 2024).
Putri Novani Khairizka. (2021). “Pajak Penerangan Berakhir 12 Desember
2021, Seperti Apa Kelanjutannya?.” Pajakku.
https://www.pajakku.com/read/62f213caa9ea8709cb18b8f3/Pajak
-Penerangan-Berakhir-12-Desember-2021-Seperti-Apa-
Kelanjutannya. (Diakses pada 10 Januari 2024).

13

Anda mungkin juga menyukai