Anda di halaman 1dari 26

STRATEGI PENCAPAIAN APBD KOTA KENDARI

KELAS XI MIPA 1

ASMA

ELYA ENJEL

ENDANG SRIWAHYUNINGSI

MUH. ISRA

MUH. RISKI

PUTRI HELENA

RAHMA AULIA PUTRI

SEPTIANA DIAN

SRI MARLIANTY AKBAR

SUCI NURFAUZIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

SMAN 9 KENDARI

TAHUN 2020

MU
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena


dengan rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Strategi Pencapaian APBD Kota Kendari
“.

Pembuatan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu mata


pelajaran “ekonomi”. Disamping itu,makalah ini diharapkan dapat menjadikan
sarana pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Selain itu, kami juga menyadari akan segala kekurangan dan


ketidaksempurnaan,baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajiannya.
Oleh karena itu,kami dengan senang hati menerima saran dan kritik demi
perbaikan makalah ini kedepannya.

Kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat


khususnya bagi para pembaca.

Waalaikumsallam wr.wb

Kendari,26 Januari 2020


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR
ISI................................................................................................................ ii

BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................. 1

A. LATAR
BELAKANG.............................................................................................. 1

B. RUMUSAN
MASALAH......................................................................................... 2

C.
TUJUAN.............................................................................................................
.. 2

BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................. 3

A. SUMBER PENERIMAAN APBD KOTA KENDARI TAHUN


2019................... 3

B. JENIS PENGELUARAN APBD KOTA KENDARI TAHUN


2019......................... 14
C. STRATEGI YANG DILAKUKAN PEMERINTAH UNTUK MEWUJUDKAN

PENGELUARAN RAPBD TAHUN


2019................................................................. 18

D. MENGAPA APBD PENTING BAGI KOTA


KENDARI........................................ 19

BAB III
PENUTUP.................................................................................................. 20

A.
KESIMPULAN....................................................................................................
20

B.
SARAN..............................................................................................................
20

DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 21
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pelaksanaan kebijakan fiskal, Anggaran Pendapatan dan


Belanja Daerah (APBD) diharapkan pada kondisi yang sulit dan dilematis.
Disatu sisi seiring dengan kompleknya kadar permasalahan justru
dibutuhkan untuk menciptakan stabilitas guna mempercepat usaha
pembangunan perekonomian nasional. Disisi lain,APBD dihadapkan pada
suatu kondisi yang sulit,berkaitan dengan keterbatasan mobilisasi sumber-
sumber pembiayaan. Dengan demikian,pemerintah menghadapi
permasalahan perekonomian yang komplek dan harus diselesaikan dengan
anggaran yang terbatas.

APBD merupakan singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah. APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD yang
ditetapkan dengan peraturan daerah. Suatu daerah tidak akan dapat
menjalankan kegiatan pemerintahannya tanpa adanya APBD, oleh karena itu
setiap tahunnya APBD ditetapkan guna meningkatkan efektifitas dan
efisiensi perekonomian daerah berdasarkan fungsi alokasi APBD.

Dalam upaya meningkatkan APBD kota kendari,pemerintah kota


kendari telah melakukan berbagai cara. Cara yang dilakukanpun tidak
semuanya sia-sia,ada yang berhasil bisa meningkatakan APBD,namun
pemerintah kota kendari masih harus menyiapkan lagi berbagai strategi
untuk meningkatkan APBD.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka pokok


permasalahannya sebagai berikut :

A. Apa sajakah sumber-sumber penerimaan APBD kota kendari tahun


2019?
B. Apa sajakah jenis-jenis pengeluaran APBD kota kendari tahun 2019?
C. Apa strategi yang dilakukan pemerintah kota kendari untuk
merealisasikan RAPBD tahun 2019?
1. Apa strategi yang dilakukan untuk merealisasikan penerimaan?
2. Apa strategi yang dilakukan untuk merealisasikan pengeluaran?
D. Mengapa APBD penting bagi Kota Kendari?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu,dapat menganalisis strategi-


strategi pemerintah Kota Kendari dalam APBD,menganalisis pendaptan dan
pengeluaran dalam APBD Kota Kendari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sumber-Sumber Penerimaan APBD Kota Kendari


Tahun 2019

Dalam hal ini, sumber-sumber penerimaan APBD Kota Kendari


meliputi beberapa hal,yaitu:

1. Pendapatan
Pendapatan menurut ilmu ekonomi adalah jumlah harta kekayaan
awal periode ditambah perubahan penilaian yang bukan diakibatkan
perubahan modal dan utang.

Pendapatan terbagi atas:

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH


Pendapatan asli daerah (PAD) adalah pendapatan yang bersumber
dari pajak daerah, hasil retribusi daerah, basil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan, dan pendapatan asli daerah lain yang sah,yang bertujuan
untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan
dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.
Sedangkan pengertian pendapatan asli daerah berdasarkan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan
Daerah pasal 1 ayat 18 bahwa “Pendapatan hasil daerah, selanjutnya
disebut PAD adalah pendapatan yang dipungut berdasarkan peraturan
daerah perundang-undangan.”

Menurut Warsito (2001: 128) Pendapatan asli daerah (PAD) adalah


pendapatan yang bersumber dan dipunggut sendiri oleh pemerintah daerah.
Sumber PAD terdiri dari pajak daerah, restribusi daerah, laba dan badan
usaha milik daerah (BUMN), dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah
Pendapatan Asli Daerah Kota Kendari tahun 2019 sejumlah
Rp.509.452.351.268,00, yang mana pendapatan tersebut sudah dikatakan
oleh Wakil Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, dalam rapat koordinasi PBB-P2
tingkat Kota Kendari. Pendapatan Asli Daerah Kota Kendari (PAD) Kota
Kendari di sector pajak bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan
(PBB-P2) sangat berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah.

Pendapatan Asli Daerah ini diperoleh dari pendapatan Pajak Daerah,


Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

a). Pendapatan Pajak Daerah

Dari data ringkasan APBD Kota Kendari tahun 2019


pendapatan yang paling banyak menyumbang terhadap APBD
yaitu pendapatan pajak daerah yang menyumbang sebesar
Rp.108.871.000.000,00.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyebutkan, dari rata-rata


kenaikan penerimaan pajak tersebut rinciannya peningkatan pada
pajak restoran sebesar 188%, pajak hiburan sebesar 195%, pajak
hotel meningkat 150%, serta pajak parkir meningkat 72%,
sedangkan berdasarkan data perbandingan kenaikan pajak daerah
tahun 2019 hingga November mencatat, untuk pajak hiburan
mencapai Rp.7,3 miliar sedangkan tahun lalu senilai Rp.7,2 miliar,
selanjutnya untuk pajak hotel mencapai Rp.10,8 miliar
dibandingkan tahun lalu senilai Rp.8,7 miliar, sedangkan untuk
pajak restoran mencapai Rp.13,7 miliar di bandingkan tahun lalu
senilai Rp.12,2 miliar, selanjutnya untuk pajak air tanah tahun ini
sebesar Rp.406 juta dimana pada tahun sebelumnya sebesar Rp.
389 juta. Penyebab dari kenaikan pajak pada tahun ini dari tahun
sebelumnya yaitu dampak dari pemasangan 367 alat perekam
pajak di tempat-tempat usaha yang ada di Kota Kendari yang mulai
berjalan efektif sejak oktober 2019.

b). Hasil Retribusi Daerah

Menurut UU No. 28 Tahun 2009 tentang pajak dan retribusi


daerah, retribusi daerah merupakan pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah unutk
kepentingan pribadi atau badan

Retribusi daerah dibagi menjadi 3 jenis, seperti yang tertuang


dalam UU No. 28 Tahun 2009, yaitu Retribusi Jasa Umum,
Retribusi Jasa Umum, dan Retribusi Perizinan Tertentu.

Dari data ringkasan APBD Kota Kendari tahun 2019 Hasil


Retribusi Daerah Kota Kendari menyumbang terhadap APBD kota
kendari sebesar Rp.147.656907.311,00. Menurut Jony
Hermansyah pajak yang ditarik dari retribusi daerah yang meliputi
jasa parkir di kawasan Lippo plaza dari target Rp.750.000.000,00
terealisasi Rp.832,281 juta dan hasil retribusi sewa rumah dinas
dari target Rp.30.000.000,00 tercapai 34,655 juta lebih.

c). Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Dari data ringkasan APBD Kota Kendari tahun 2019 pada Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan menyumbang
kepada APBD Kota Kendari sebesar Rp.3.500.000.000,00.
Kekayaan yang dipisahkan tersebut terdiri atas, pendapatan bagian
laba atas penyertaan modal pada BUMD dan Bank Sultra.
d). Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Dari data ringkasan APBD Kota Kendari tahun 2019 pada Lain-
Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah menyumbang kepada
APBD Kota Kendari sebesar Rp.249.424.443.957,00. Menurut Jony
Hermansyah penerimaan pajak dari lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah meliputi denda pajak kendaraan bermotor dari
target Rp.1,806 miliar tercapai Rp.4,945 miliar lebih atau terealisasi
273,82%

2. DANA PERIMBANGAN

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari


pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah (otonomi) untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
Desetralisasi. tujuan utama dana perimbangan yaitu
a). memberikan sumber dana bagi daerah otonomi untuk
melaksanakan urusan yang diserahkan yang menjadi tanggung
jawabnya.
b). mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, dan anatar pemerintah daerah.
c). meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik dan
mengurangi kesenjangan kesejahteraan dan pelayanan publik antar
daerah.
d). meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas pengelolaan
sumber daya daerah , khususnya sumber daya keuangan.
Asni Boneo (sekwan) membacakan lampiran keputusan
rancangan perubahan APBD-P 2019 pada rapat paripurna yang
dihadiri Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Kota
Kendari bahwa Total keseluruhan dana perimbangan sebelum
perubahan yaitu sebesar Rp.948.632.410.000,00 dan setelah
perubahan dana perimbangan tetap sebesar Rp.948.632.410.000,00

Sumber dana perimbangan yaitu:


a). Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil bukan Pajak

Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan


APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka
persentase untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi. dana bagi hasil diukur dari total
penerimaan dana bagi hasil yang bersumber dari pajak dan bukan
pajak (sumber daya alam).
Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak terdiri atas Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB), dan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan
Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal
21.
Dana Bagi Hasil yang bersumber dari sumber daya alam berasal
dari:
1). Kehutanan

Penerimaan Kehutanan yang berasal dari penerimaan Iuran


Hak Pengusahaan Hutan (IHPH) dan Provisi Sumber Daya Hutan
(PSDH) yang dihasilkan dari wilayah Daerah yang bersangkutan
dibagi dengan imbangan 20% untuk Pemerintah dan 80% untuk
Daerah. Dana bagi hasil dari penerimaan IHPH yang menjadi
bagian Daerah dibagi dengan rincian 16% untuk provinsi, dan 64%
untuk kabupaten/kota penghasil. Dana bagi hasil dari penerimaan
PSDH yang menjadi bagian Daerah dibagi dengan rincian 16%
untuk provinsi yang bersangkutan, 32% untuk kabupaten/kota
penghasil, dan 32% dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk
kabupaten/kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.
Penerimaan Kehutanan yang berasal dari dana reboisasi dibagi
dengan imbangan sebesar 60% untuk Pemerintah yang digunakan
untuk rehabilitasi hutan dan lahan secara nasional; dan 40% untuk
Daerah yang digunakan untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan
di kabupaten/kota penghasil.
2). Pertambangan umum

Penerimaan Pertambangan Umum yang dihasilkan dari wilayah


Daerah yang bersangkutan, dibagi dengan imbangan 20% untuk
Pemerintah dan 80% untuk Daerah.

Penerimaan Pertambangan Umum terdiri atas Penerimaan


Iuran Tetap (Land-rent); dan Penerimaan Iuran Eksplorasi dan
Iuran Eksploitasi (Royalti). Land-rent adalah seluruh penerimaan
iuran yang diterima negara sebagai imbalan atas kesempatan
penyelidikan umum, eksplorasi, atau eksploatasi pada suatu
wilayah kuasa pertambangan. Royalti adalah iuran produksi yang
diterima negara dalam hal pemegang kuasa pertambangan. Dana
Bagi Hasil dari Penerimaan Negara Iuran Tetap (Land-rent) yang
menjadi bagian Daerah dibagi dengan rincian: 16% untuk provinsi
yang bersangkutan; dan 64% untuk kabupaten/kota penghasil.
Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara Iuran Eksplorasi dan
Iuran Eksploitasi (Royalti) yang menjadi bagian Daerah dibagi
dengan rincian: 16% untuk provinsi yang bersangkutan; 32% untuk
kabupaten/kota penghasil; dan 32% untuk kabupaten/kota lainnya
dalam provinsi yang bersangkutan. Bagian kabupaten/kota
dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk semua
kabupaten/kota dalam provinsi yang bersangkutan.

3). Perikanan

Penerimaan Perikanan yang diterima secara nasional dibagi


dengan imbangan 20% untuk Pemerintah dan 80%) untuk seluruh
kabupaten/kota. Penerimaan Perikanan terdiri atas: Penerimaan
Pungutan Pengusahaan Perikanan; dan Penerimaan Pungutan
Hasil Perikanan. Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara sektor
perikanan dibagikan dengan porsi yang sama besar kepada
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

1) Pendapatan Pajak Daerah


Dari data ringkasan APBD Kota Kendari tahun2019,
pendapatan pajak daerah ini menyumbang sebesar Rp.108

a. Dana pertimbangan
Dana pertimbangan adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah (otonom) untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi. Total keseluruhan dana pertimbangan
Rp.948.632.410.000,00

Dana pertimbangan meliputi bagi hasil pajak atau bagi hasil


bukan pajak Rp.35.283.477.000,oo, dana alokasi umum
Rp.705.042.979.000,00, dana alokasi khusus Rp.208.306.454.000,00.

3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah


Lain-lain pendapatan daerah yang sah adalah seluruh pendapatan
daerah selain pendapatan asli daerah dan pendapatan transfer, yang
meliputi hibah, dana darurat, dan lain-lain pendapatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan (UU 23 Tahun 2014
tentang Pemerirntahan Daerah). Total keseluruhan adalah
Rp.185.700.630.939,00.

a). Pendapatan Hibah


Dana Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari
pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya, perusahaan
daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan
tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan
untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
jumlah keseluruhan bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Kota
Kendari tahun 2019 yaitu sebesar Rp. 35.283.477.000,00

b). Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya

jumlah keseluruhan dana bagi hasil pajak dari provinsi dan


pemerintah daerah Lainnya Kota Kendari tahun 2019 yaitu
seebesar Rp. 92.615.407.286,00

c). Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

Dana penyesuaian adalah dana yang bersumber dari


pendapatan APBN yang dialokasikan untuk mendukung program/
kebijakan tertentu pemerintah yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan kegiatannya sudah menjadi urusan daerah.
Misalnya dana penyesuaian pada tahun anggaran 2013 digunakan
untuk mendanai program yang terkait dengan peningkatan kualitas
pendidikan, insentif daerah dan proyek daerah dalam rangka
menjalankan fungsi desentralisasi.

Dari ringkasan APBD Kota Kendari tahun 2019 jumlah


keseluruhan dana penyesuain dan otonomi khusus Kota Kendari
yaitu sebesar Rp. 32.358.142.000,00
d). Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

Dari ringkasan APBD Kota Kendari tahun 2019 jumlah


keseluruhan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah
daerah lainnya yaitu sebesar Rp. 100.000.000,00
B. Jenis-Jenis Pengeluaran APBD Kota Kendari
Tahun 2019
Anggaran pendapatan belanja Negara (APBD) adalah anggaran
pendapatan dan belanja Negara. Belanja Negara sangat berperan penting
dalam usaha mencapai kesejahteraan rakyat.Belanja Negara dipergunakan
untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintah pusat dan pelaksanaan
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.
Pasal 11 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan
Negara yang menetapkan klasifikasi jenis belanja Negara terdiri dari Belanja
pegawai,Belanja barang,belanja modal,pembayaran bunga utang
,subsidi,hibah,bantuan sosial,dan belanja daerah.
1. Belanja pegawai

Pengeluaran yang merupakan kompensasi terhadap pegawai baik


dalam bentuk uang atau baran,yang harus dibayarkan kepada pegawai
pemerintah didalam maupun diluar negeri baik kepada pejabat
Negara,pegawai sipil,dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang
belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan,kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Jenis belanja pegawai meliputi gaji, tunjangan, honorarium, lembur,
kontribusi sosial dan belanja lainnya yang berhubungan dengan pegawai
pemerintahan.

2. Belanja Barang

Belanja barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis pakai
untuk memproduksi barang dan jasa, baik yang dipasarkan maupun yang
tidak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk
diserahkan atau tidak dipasarkan untuk diserahkan atau dijual kepada
masyarakat dan belanja perjalanan. Belanja barang terdiri atas belanja
pengadaan barang dan jasa belanja pemeliharaan serta belanja perjalanan.

Pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis


pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang
tidak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk
diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan.

Belanja barang dikelompokan menjadi tiga ketegori:

a. Belanja pengadaan barang dan jasa

Merupakan pengeluaran yang antara lain dilakukan untuk membiayai


keperluan kantor sehari-hari.pengadaan barang yang habis pakai seperti Alat
Tulis Kantor (ATK), pengadaan/penggantian peralatan kantor, langganan
daya dan jasa, lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang
bersifat non-fisik dan secara langsung menunjang tugas pokok fungsi
Kementerian/Lembaga, pengadaan kantor yang nilainya tidak memenuhi
syarat nilai kapitalisasi minimum yang diatur Pemerintah Pusat dan
pengeluaran jasa nonfisik (contoh biaya pelatihan dan penelitian).

b. Belanja Pemerintahan
Adalah pengeluaran yang dimaksudkan untuk mempertahankan asset
tetap atau asset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal tanpa
memperhatikan besar kecilnya jumlah belanja. Contoh : pemeliharaan tanah,
pemeliharaan gedung dan bangunan kantor, rumah dinas, kendaraan
bermotor dinas, dan lain-lain sarana yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemerintahan

c. Belanja Pengeluaran : Merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk


membiayai perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan

3. Belanja Modal

Pengeluaran anggaran yang digunakan, dalam rangka memperoleh


atau menambah aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih
dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset
tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset Tetap tersebut
dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja
bukan untuk dijual.
4. Pembayaran bunga utang

Pengeluaran pemerintah untuk pembayaran bunga (interest) yang


dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding)
baik utang dalam maupun luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi
pinjaman jangka pendek atau jangka panjang. Jenis belanja ini khusus
digunakan dalam kegiatan dari Bagian Anggaran Pembiayaan dan
Perhitungan.

5. Subsidi

Pengeluaran atau alokasi anggaran yang diberikan pemerintah kepada


perusahaan negara, lembaga pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang
memproduksi, menjual, mengekspor atau mengimpor barang dan jasa untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak agar harga jualnya dapat dijangkau
masyarkat. Belanja ini antara lain digunakan untuk penyaluran subsidi
kepada masyarakat melalui BUMN/BUMD dan pemsahaan swasta.

6. Hibah
Pengeluaranpemerintah berupa transfer dalam bentuk uang, barang
atau jasa, bersifat tidak wajib yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya dan tidak mengikat serta tidak terus menerus kepada
pemerintahan negara lain, pemerintah daerah, masyarakat dan organisasi
kemayarakatan serta organisasi intemasional.

7. Bantuan Sosial
Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna
melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Bantuan sosial dapat
langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga
kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk lembaga non
pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan. Pengeluaran ini dalam
bentuk uang/ barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat, bersifat tidak terus menerus dan
selektif.
8. Belanja Daerah
Bagian belanja pemerintah pusat berupa pembagian dana APBN
kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang
besarnya berdasarkan perhitungan-perhitungan berdasarkan kriteria-kriteria
yang ditetapkan dengan Undang-undang dan peraturan-peraturan. Belanja
daerah terbagi atas dua kelompok besar yaitu Dana Perimbangan,
merupakan Pengeluaran/alokasi anggaran untuk pemerintah daerah berupa
dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus yang ditujukan
untuk keperluan pemerintah daerah, dan Dana Otonomi Khusus dan
Penyesuaian, merupakan Pengeluaran/alokasi anggaran untuk pemerintah
daerah berupa dana otonomi khusus dan dana penyesuaian yang ditujukan
untuk keperluan pemerintah daerah.
C. Strategi yang Dilakukan Pemerintah Kota Kendari
Untuk Merealisasikan RAPBD Tahun 2019
Pada dasarnya, pemerintah meminta OPD (Organisasi Perangkat
Daerah) agar dapat merealisasikan RAPBD Kota Kendari tahun 2019 dan
program kerja tahun 2019 yang belum terlaksana dengan cara mengadakan
lelang proyek.
OPD (Organisasi Perangkat Daerah) adalah lembaga pada
pemerintahan daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemeriintahan di daerah.
OPD (Organisasi Perangkat Daerah) pada pemerintahan Kota
Kendari terdiri dari:
1) Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia.
2) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah.
3) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
4) Dinas Kesehatan.
5) Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari.
6) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
7) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Kendari.
8) Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga.
9) Dinas Perhubungan.
10) Dinas Sosial Kota Kendari.
11) Dinas Tenaga kerja dan Perindustrian.
12) Inspektorat Kota Kendari.
13) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kendari.
14) Sekretariat Daerah Kota Kendari.

Dimana maksud dari lelang proyek disini agar program kerja tahun
2019 yang belum terlaksana tidak menumpuk dengan program kerja tahun
2020 yang akan dilaksanakan nantinya. Sehingga,anggaran dapat terkelola
dan terealisasi dengan baik dan lancar.
1. STRATEGI YANG DILAKUKAN UNTUK MEREALISASIKAN
PENERIMAAN DAERAH

a). Pendapatan Pajak Daerah


Pemerintah melaksanakan reformasi pajak secara konsisten dan
berkelanjutan, dengan meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dalam
bentuk kemudahan pelaporan, pembayaran, dan kemudahan akses
informasi perpajakan.
Meningkatkan efektivitas penyuluhan dan hubungan masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak. meningkatkan
ekstensifikasi, intensifikasi, dan penegakan hukum perpajakan.
Meningkatkan kapasitas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang meliputi
penguatan sumber daya manusia, teknologi informasi, dan anggaran.

b). Hasil Retribusi Daerah


Memaksimalkan penerimaan retribusi badan dan perorangan melalui
retribusi penerbitan izin, jasa umum dan jasa usaha.

c). Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan


Memaksimalkan pendapatan BUMD dengan pengelolaan kekayaan
daerah secara korporasi sehingga menghasilkan manfaat bagi peningkatan
perekonomian daerah.

Dalam upaya untuk meningkatkan penerimaan perpajakan,pemerintah


saat ini sudah menyiapkan langkah-langkah yang dinilai dapat mendukung
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Adapun strategi yang dilakukan yaitu:
1. melaksanakan reformasi pajak secara konsisten dan berkelanjutan,lalu
meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dalam bentuk kemudahan
pelaporan,pembayaran,dan kemudahan akses informasi perpajakan.
2. pemerintah mengklaim akan meningkatkan efektivitas penyuluhan dan
hubungan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan
kepatuhan wajib pajak.
3. meningkatkan estensifikasi,intensifikasi dan penegakan hukum perpajakan
4. meningkatkan efektivitas pemeriksaan dan penagihan dan meningkatkan
kapasitas Direktor Jenderal Pajak (DJP) yang meliputi penguatan sumber
daya manusia,teknologi informasi,dan anggaran.
5. Memanfaatkan hasil kebijakan pengampunan pajak, yaitu perliuasan basis
pajak dan peningkatan kepatuhan wajib pajak serta melakukan identifikasi
dan penggalian potensi pajak dengan kerja sama internasional,dan
pelaksanaan program keterbukaan informasi keuangan untuk kepentingan
perpajakan.
Untuk menggenjot penerimaan pajak,pemerintah tengah berupaya
untuk meningkatkan kualitas belanja negara,kinerja realisasi belanja
negara,dan juga belanda modal. Selain itu,pemerintah juga akan
memaksimalkan belanja negara investasi guna meningkatkan produktivitas
dan daya saing sumber daya manusia dan perekonomian
Indonesia,melakukan disiplin anggaran dan penghematan belanja yang
bersifat konsumtif,seperti belanja barang operasional,rapat,dan perjalanan
dinas yang tidak memengaruhi pelayanan kepda masyarakat dan tidak
mengganggu program-program prioritas.

2. STRATEGI YANG DILAKUKAN UNTUK MEREALISASIKAN


PENGELUARAN DAERAH

Dalam menyongsong Tahun 2020, Pemkot Kendari menetapkan prioritas


RKPD sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan publik berbasis informasi dan teknologi
2. Pembangunan sumber daya manusia
3. Peningkatan dan pembangunan infrastruktur
4. Peningkatan nilai tambah ekonomi
5. Penataan daerah dan aliran sungai
6. Penataan lingkungan perumahan dan kawasan pemukiman
7. Sinkronisasi arah dan kebijakan pembangunan pemerintah kota dan
pemerintah provinsi serta pemerinta pusat untuk mendorong dan
mempercepat pembangunan kota kendari.
A. Pentingnya APBD bagi kota kendari
APBD disetiap daerah memiliki anggaran yang berbeda baik dalam
pendapatan dan belanja daerah. Masing-masing daerah memiliki potensi
yang tentunya berbeda-beda. Dari masing-masing daerah akan memiliki
pajak dan retribusi daerah yang berbeda.
1. APBD bisa digunakan sebagai dasar untuk menentukan besarnya tarif dan
target besarnya pajak dan retribusi daerah setelah APBD ditetapkan.
2. APBD sebagai sarana untuk menunjukan tingkat kemampuan daerah
sebagai daerah otonom. Dengan membandingkan antara PAD dan dana
perimbangan.
3. APBD sebagai sarana melakukan pengawasan kepada daerah yang lebih
efektif dan efisien.
4. APBD merupakan pemberian kuasa Kepada kepala daerah untuk
menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerah secara mandiri.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa APBD itu pentng karena APBD bias
digunakan sebagai dasar untuk menentukan target besarnya pajak dan
retribusi daerah setelah APBD ditetapkan. Maka pengeluaran pemerintah
akan terkendali baik dalam pembangunan, belanja daerah, dan pendapatan
daerah.karena jika APBD sudah ditetapkan pemerintah daerah akan lebih
mudah dalam mengawasi dan mengevaluasi APBD pada tahun berikutnya
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya


sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sektor pendapatan daerah
memegang peranan yang sangat penting, karena melalui sektor ini dapat
dilihat sejauh mana suatu daerah dapat membiayai kegiatan pemerintah dan
pembangunan daerah.

2. Jenis-jenis pengeluaran APBD terdiri atas belanja tidak langsung yaitu


kegiatan belanja daerah yang dianggarkan dan tidak memiliki hubungan
apapun secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja langsung adalah adalah kegiatan belanja daerah yang dianggarkan
dan berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan pemerintah daerah.

3. Pada dasarnya, pemerintah meminta OPD (Organisasi Perangkat Daerah)


agar dapat merealisasikan RAPBD Kota Kendari tahun 2019 dan program
kerja tahun 2019 yang belum terlaksana dengan cara mengadakan lelang
proyek. OPD atau Organisasi Perangkat Daerah adalah lembaga pada
pemerintahan daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

4. Jadi, dapat disimpulkan bahwa APBD itu pentng karena APBD bias
digunakan sebagai dasar untuk menentukan target besarnya pajak dan
retribusi daerah setelah APBD ditetapkan. Maka pengeluaran pemerintah
akan terkendali baik dalam pembangunan, belanja daerah, dan pendapatan
daerah.karena jika APBD sudah ditetapkan pemerintah daerah akan lebih
mudah dalam mengawasi dan mengevaluasi APBD pada tahun berikutnya
B. SARAN

Untuk meningkatkan APBD Kota Kendari pemerintah harus tepat dalam


mengambil keputusan agar tidak terjadi kesalahan di tahun kemudian, lalu
masyarakat juga berperan penting dalam peningkatan APBD kota kendari
dengan cara membayar pajak tepat waktu karna sumber terbesar
pendapatan APBD Kota Kendari yaitu berasal dari sektor perpajakan
DAFTAR PUSTAKA

https://www.msn.com/id-
id/?cobrand=acer17win10.msn.com&ocid=ACERDHP17&pc=ACTE&AR=3
(sumber-sumber penerimaan APBD kota kendari tahun 2019)

https://www.kajianpustaka.com/2015/06/pendapatan-asli-daerah-pad.html.
(pendapatan asli daerah)

https://www.nafiun.com/2013/11/jenis-jenis-pengeluaran-negara-dan-
daerah.html (jenis-jenis pengeluaran negara dan daerah)

https://id.wikipedia.org/wiki/Belanja_langsung (Belanja langsung)

http://www.wikiapbn.org/dana-perimbangan/ (dana perimbangan)

https://www.kajianpustaka.com/2015/06/pendapatan-asli-daerah-pad.html
(pendapatan asli daerah)

https://id.wikipedia.org/wiki/Dana_Alokasi_Umum (Dana Alokasi Umum)

http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/pengertian-dana-alokasi-khusus-
dak.html (dana alokasi khusus)

http://belajar-keuangan-daerah.blogspot.com/2017/10/daerah-harus-
memperhatikan-apbd-karena.html (pentingnya apbd bagi Kota Kendari)

https://id.wikipedia.org/wiki/Dana_Hibah (dana hibah)

http://kppnmetro.org/belanja-pegawai/ (belanja pegawai)

https://id.wikipedia.org/wiki/Belanja_tidak_langsung (belanja tidak langsung)

Anda mungkin juga menyukai