OLEH :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2016
i
ii
IDENTITAS PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA
No Data
1. Judul : Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif
“Polio” (Pot Limbah Organik) Pot Bunga Dari
Limbah Sabut Kelapa Sebagai Upaya
Pemberdayaan Ibu-ibu Rumah Tangga Di
Desa Sengkubang, Kabupaten Mempawah
2. Tema : Seni dan Budaya / Industri Kreatif
3. Organisasi Pelaksana : BEM FKIP UM PONTIANAK
4. Ketua Pelaksana :
Nama : Septian Triadi Syahputra
NPM : 121620125
Tahun Angkatan : 2012
Jurusan/Departemen : Pendidikan Kimia
Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Pontianak
Alamat perguruan tinggi : Jalan Ahmad. Yani. No. 111 Pontianak
No.hp : 089678487907
Email : Striadi40@gmail.com
4.1 Nama anggota 1 : Tuti Kurniati
NPM : 121630405
Jurusan/Departemen : Pendidikan Biologi
Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Pontianak
4.2 Nama anggota 2 : Yuda Andri Setiawan
NPM : 131620108
Jurusan/Departemen : Pendidikan Kimia
Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Pontianak
4.3 Nama anggota 3 : Frilianty Putri
NPM : 131630692
Jurusan/Departemen : Pendidikan Biologi
Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Pontianak
4.4 Nama anggota 4 : Azimah Amalia
NPM : 141620329
Jurusan/Departemen : Pendidikan Kimia
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Pontianak
5. Nama Penanggung Jawab : Aspiansyah, ST., M.Eng
NIDN : 0003077601
6. Nama Dosen Pendamping : Aspiansyah
Gelar Depan : -
Gelar Belakang : ST., M.Eng
NIDN : 0003077601
No. HP : 085245275455
Email : aspi_pbun@yahoo.co.id
7. Biaya yang diperlukan : Rp 44.470.000,-
Biaya yang diusulkan ke DIKTI : Rp 44.470.000,-
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Identitas Proposal iii
Daftar Isi iv
A. Judul 1
C. Rumusan Masalah 3
D. Tujuan 3
G. Manfaat Program 4
I. Metode Pelaksanaan 5
J. Jadwal Kegiatan 11
K. Rancangan Biaya 12
L. Lampiran 14
iv
A. JUDUL
Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif “POLIO” (Pot Limbah Organik) Pot Bunga
Dari Limbah Sabut Kelapa Sebagai Upaya Pemberdayaan Ibu-ibu Rumah Tangga Di Desa
Sengkubang, Kabupaten Mempawah.
2
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dari program ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengolah limbah sabut kelapa menjadi barang seni bernilai jual guna
meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Sengkubang?
2. Bagaimana cara memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Desa Sengkubang dengan
mengolah limbah sabut kelapa yang melimpah di lingkungan sekitar?
3. Bagaimana cara mempromosikan dan mempublikasikan produk “POLIO” pot limbah
organik dari limbah sabut kelapa sebagai sebuah Industri seni kreatif baru serta
memiliki nilai jual yang tinggi?
D. TUJUAN
1. Mengurangi dampak buruk di lingkungan sekitar limbah sabut kelapa, berupa bau tidak
sedap yang menyengat sehingga masyarakat yang tinggal di daerah tersebut menjadi
kurang nyaman.
2. Mengolah limbah sabut kelapa dari perkebunan maupun lingkungan sekitar Desa
Sengkubang menjadi produk seni bernilai jual tinggi.
3. Memberdayakan ibu-ibu rumah tangga Desa Sengkubang untuk mendapatkan
keterampilan dan meningkatkan penghasilan melalui pengolahan limbah sabut kelapa
yang diubah menjadi “POLIO”.
4. Mempromosikan dan mempublikasikan kepada masyarakat umum bahwa masyarakat
Desa Sengkubang dapat menghasilkan produk seni bernilai jual tinggi bernama
“POLIO” berupa pot limbah organik dari hasil pemanfaatan limbah sabut kelapa.
5. Direncanakan produk limbah sabut kelapa “POLIO” akan dipublikasikan melalui situs
WEB, Sosial Media dan Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Pontianak.
6. Mengembangkan Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif sebagai Desa percontohan
yang memiliki Industri Seni Kreatif baru dalam hal pengolahan limbah sabut kelapa
menjadi “POLIO” pot limbah organik yang dapat meningkatkan penghasilan bagi
masyarakatnya.
G. MANFAAT PROGRAM
1. Ibu-ibu rumah tangga di Desa Sengkubang mendapatkan pengetahuan mengenai
pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi pot bunga yang memiliki nilai seni dan
bernilai jual.
2. Memberikan kegiatan yang positif untuk masyarakat Desa Sengkubang dalam
mengolah limbah sabut kelapa menjadi produk seni kreatif.
3. Meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Sengkubang melalui pengolahan limbah
sabut kelapa.
4. Mengurangi dampak limbah sabut kelapa berupa bau menyengat di lingkungan sekitar.
5. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Sengkubang tentang cara
memasarkan dan mempublikasikan hasil kerajinan limbah “POLIO” agar dikenal oleh
masyarakat umum.
4
H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
I. METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah
2. Analisis Kebutuhan
Desa Sengkubang adalah salah satu desa di Kecamatan Mempawah Hilir. Lokasinya
strategis karena dikelilingi oleh rumah warga dan sekolah. Daerah ini dikenal sebagai
daerah padat penduduk dan mayoritas ibu-ibu rumah tangga tidak bekerja. Waktu
senggang yang ada, juga tidak digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan dan
bermanfaat. Desa Sengkubang juga memiliki fasilitas Gedung Serbaguna namun kurang
terkelola dengan baik. Sehingga diharapkan melalui Program Desa Binaan, keratifitas ibu-
ibu rumah tangga di Desa Sengkubang dapat diberdayakan dengan kegiatan pengolahan
limbah sabut kelapa. Gedung serbaguna juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat sosialisasi
dan pelatihan kepada masyarakat umum yang berkunjung. Dengan demikian secara tidak
langsung juga akan membantu proses promosi. Proses promosi dan publikasi juga akan
dilakukan melalui situs WEB, Social Media dan Majalah Ilmiah Universitas
Muhammadiyah Pontianak agar dapat menarik minat masyarakat umum untuk membeli
dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat Desa
Sengkubang.
6
b. Pemetaan kondisi masyarakat Desa Sengkubang
Dari analisis sebelumnya, akan ditemukan hubungan saling terkait antara
elemen yang satu dengan lainnya. Salah satunya adalah kesejahteraan, kesejahteraan
dipengaruhi oleh aspek kemampuan ekonomi dan pendidikan. Untuk memberdayakan
masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan maka diperlukan faktor eksternal sebagai
pemercepat seperti aspek kreatif dan mandiri.
3. Penyusunan Program
7
4. Pelaksanaan Program
a. Tahap Sosialisasi Program Desa Binaan
Pada tahap ini, akan diadakan sosialisasi tentang pengolahan limbah khususnya
sabut kelapa dan bagaimana cara menerapkan Green Life Style dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu, akan dipaparkan pula tentang pendayagunaan limbah sabut kelapa
menjadi “POLIO” pot limbah organik yang bernilai seni tinggi dan bernilai jual.
Masyarakat diharapkan dapat mengubah limbah sabut kelapa yang semula tidak berguna
dan terbuang begitu saja menjadi produk seni bernilai jual tinggi. Selain itu dapat
menyebarkan ilmu kreatif tersebut pada daerah disekitarnya.
8
5. Pelaksanaan pembuatan pot bunga organik dari limbah sabut kelapa. Melakukan
publikasi melalui banner yang dipasang di desa dan menyebar brosur di tempat-
tempat strategis. Selain itu dari pihak desa akan menyampaikan surat pemberitahuan
tentang pelatihan tersebut kepada ketua RT yang telah ditunjuk. Selanjutnya
masyarakat dilibatkan secara langsung dengan membentuk organisasi kepanitiaan
dari pihak masyrakat guna mempermudah proses pembinaan dan mengurangi resiko
ketidaksepahaman yang mungkin akan terjadi saat program berlangsung. Sehingga
dengan demikian dapat meningkatkan jumlah peserta yang hadir dalam program
pelatihan.
9
3. Pelatihan Manajemen Organisasi Masyarakat (MOM)
Adapun pelatihan yang akan diberikan adalah :
a. Memberikan penjelasan struktur Tim Pengelola yang tertata dengan benar.
b. Penyusunan tata tertib pelaksanaan program guna meningkatkan kedisiplinan
masyarakat.
c. Mekanisme pengambilan keputusan bersama guna transparansi program.
d. Bagaimana cara menjalankan proses organisasi dalam Tim Pengelola dengan
benar.
e. Bagaimana menjadi Pimpinan Tim Pengelola yang berkualitas dan mampu
menjalankan organisasinya dengan efektif.
Dengan adanya pelatihan MOM diharapkan proses pengelolaan “POLIO” oleh
Tim Pengelola dari pihak masyarakat benar-benar dapat berlangsung dengan efektif.
Hal ini perlu dilakukan demi keberlangsungan program yang berkorelasi, mengingat
pihak panitia tidak akan terus menerus melakukan kontroling. Sehingga nantinya
akan tercipta masyarakat yang mandiri dalam melanjutkan program Desa Binaan
Berbasis Ekonomi Kreatif.
d. Tahap Pelatihan Pemasaran dan Publikasi Produk Melalui Situs WEB dan Sosial
Media
Dalam Tahap ini masyarakat akan mendapatkan pelatihan tentang proses
pembuatan WEB dan cara menggunakan sosial media guna mempromosikan serta
mempublikasikan hasil karya mereka. Dengan demikian masyarakat juga akan
menambah pengetahuannya di bidang Teknologi Informatika dalam proses promosi.
11
K. RANCANGAN BIAYA
B. Peralatan Penunjang
12
22. Sendok Pengaduk 7 Buah 15.000 105.000
C. Perjalanan
Jumlah 35.000.000
13
14
15
16
17
18
BIODATA DOSEN PENDAMPING
RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jlh (Juta Rp.)
21
22
Lampiran 2 : Gambaran Iptek yang akan Diterapkan
Proses Pembuatan :
Dalam proses pembuatan ini, sabut kelapa yang di pakai adalah sabut kelapa yang
sudah digunakan warga desa untuk pembuatan minyak makan. Sabut kelapa yang di gunakan
di beli dari warga setempat. Hal ini dilakukan selain untuk menjamin kualitas produk yang
dihasilkan juga bermanfaat untuk membersihkan dan memanfaatkan sabut kelapa yang tidak
terpakai. Untuk pengemasan, produk di cetak dengan pencetak pot. Berikut adalah uraian
tahapan pembuatan pot organik.
Sabut kelapa direndam selama kurang dari 2 hari, setelah proses perendaman sabut
kelapa dikeringkan. Lalu dimasukkan kedalam mesin penghancur. Disiapkan wajan besar
yang sudah dinyalakan api, lalu dimasukkan sabut kelapa halus dan ditambahkan telur, tawas
(yang telah di haluskan), tepung kanji serta sedikit air. Setelah semua bahan tercampur,
diaduk campuran tersebut. Setelah proses pengadukan dilakukan pencetakan dengan
menggunakan mesin pres.sehingga jadilah pot organik. Untuk merealisasikan produk pot
organik dari sabut kelapa ini maka dilaksanakan tahapan kerja sebagai berikut:
23
Alur Pembuatan :
Pengeringan
Gambar 1. Gambar 2.
Mesin Pres Sabut Kelapa Pot Organik Serabut Kelapa
24
Lampiran 3 : Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama
25
Lampiran 4 : Denah Lokasi Desa Binaan
UMP MUSEUM
K
u KANTOR
s CAMAT
n
PERKEBUNN KELAPA o
GEDUNG KANTOR
SERBAGUNA DESA
Jl. Natuna 1
PERKEBUNN KELAPA
26