Anda di halaman 1dari 17

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAJAK DAERAH DAN

RETRIBUSI DAERAH STUDI PELAKSANAAN DI UNIT


PELAYANAN PAJAK DAERAH SAMSAT
KOTA BINJAI

Oleh:
Ria Sintha Devi1
Novi Juli Rosani Zulkarnaen2
Rani Ika Pratiwi3
Universitas Darma Agung1,2,3

E-mail:
riasinthadevi04@gmail.com
novijulirosanizulkarnaen@gmail.com
rani.ikapratiwi@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the implementation of regulations along with the
impacts and obstacles experienced by the UPPD Samsat Binjai regarding regional
taxes and regional levies in the fields of Motor Vehicle Taxes, Transfer Fees for
Motorized Vehicles and Surface Water Taxes and their relationship with the Civil
Code (Burgerlijk Wetboek). ). The researcher uses normative and juridical
empirical/sociological research, empirical juridical implementation studies in the
form of interviews, observations and valid data from the Regional Tax Service Unit
of Samsat Binjai. The key instrument in this research is the researcher himself and
this research uses qualitative descriptive data analysis techniques. The final result
of this study is that the implementation of the regulation has been optimal even
though in the field it is not always smooth but still on the regulations that are set
and are closely related to the Civil Code because tax law takes the basics of tax
collection and so on based on article 1233 of the Criminal Code concerning
engagement (verbintenis) .

Keywords: Regional Tax, Regional Tax Service Unit, Implementation

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan peraturan beserta dampak
dan hambatan yang di alami UPPD Samsat Binjai mengenai pajak daerah dan
retribusi daerah dalam bidang Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor serta Pajak Air Permukaan serta hubungannya dengan Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). Peneliti menggunakan
jenis penelitian normatif dan yuridis empiris/sosiologis, studi pelaksanaan yuridis
empiris berupa wawancara, observasi dan data valid dari Unit Pelayanan Pajak
Daerah Samsat Binjai. Instrument kunci dalam penelitian ini adalah peneliti itu
sendiri dan penelitian ini menggunakan teknik analis data deskriftif kualitatif. Hasil
akhir penelitian ini bahwa pelaksanaan tentang pengaturan telah optimal meskipun

JURNAL RECTUM, Volume 3, Nomor 2, Juli 2021; 195-211 195


di lapangan tidak selalu lancar tetapi tetap pada peraturan yang di tetapkan dan
berhubungan erat dengan KUHPerdata dikarenakan hukum pajak mengambil dasar-
dasar pemungutan pajak dan lain sebagainya berdasar pada pasal 1233 KUHPer
tentang perikatan (verbintenis).
Kata Kunci : Pajak Daerah, Unit Pelayanan Pajak Daerah, Pelaksanaan

1. PENDAHULUAN merupakan pembaharuan dari


Seiring berkembangnya PerdaProvsu Nomor 1 Tahun 2011,
efektifitas otonomi daerah yang Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
dimulai pada tanggal 1 Januari 2001 2018 Tentang Pajak Daerah dan
pemerintah pusat telah memberikan peraturan gubernur / daerah lain
kekuasaan pada pemerintah daerah sebagainya. Dengan keluarnya
untuk memungut pajak dan retribusi peraturan-peraturan pelaksanaan
daerah dalam rangka membiayai pendamping ini dapat memperluas
pembangunan daerah yang telah cakupan dan berkreatifitas dalam
tertuang dalam anggaran pendapatan pengembangan dan realisasi Undang-
dan belanja daerah.Dengan lahirnya Undang tersebut.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun Penulis memilih Unit
2009 tentang Pajak Daerah dan Pelayanan Pajak Daerah Samsat
Retribusi Daerah membawa pengaruh Binjai dikarenakan Binjai termasuk
besar terhadap pelaksanaan penyumbang pendapatan yang besar
pemungutan dan penagihan pajak dan dalam bidang Pajak Kendaraan
retribusi daerah. Sebagai payung Bermotor, Bea Balik Nama
hukum Undang-Undang Nomor 28 Kendaraan Bermotor, dan Pajak Air
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Permukaan pada Provinsi Sumatera
Retribusi daerah membawa pegaruh Utara yang ditandai dengan
besar terhadap Unit-Unit Pelayanan banyaknya poensi-potensi yang di
Daerah yang tersebar di seluruh miliki oleh Unit Pelayanan Pajak
Sumatera Utara terutama Unit Daerah Samsat Binjai.
Pelayanan Pajak Daerah Samsat
Binjai.
Lahirnya Undang-Undang pokok 2. TINJAUAN PUSTAKA
tersebut maka seluruh pemerintahan Menurut pasal 1 angka (1)
daerah menngeluarkan peraturan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
pendamping Undang-Undang Nomor 2009 tentang ketentuan umum dan
28 Tahun 2009 untuk memperjelas tata cara perpajakan, yang dimaksud
pelaksanaan dan teknis dalam bidang pajak adalah kontribusi wajib kepada
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), negara yang terutang oleh orang
Bea Balik Nama Kendaraan. pribadi atau badan yang bersifat
Bermotor (BBNKB), dan Pajak Air memaksa berdasarkan Undang-
Permukaan (PAP). Dengan hal ini Undang, dengan tidak mendapatkan
Provinsi Sumatera Utara imbalan secara langsung dan
mengeluarkan beberapa peraturan digunakan untuk keperluan negara
pelaksanaan seperti Perda Provinsi bagi sebesar-besarnya kemakmuran
Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2011 rakyat.
Tentang Pajak Daerah Provinsi Dalam definisi pajak di atas
Sumatera Utara dan Perubahannya pajak tidak lagi dinyatakan sekedar
Nomor 1 Tahun 2015 yang sebagai pungutan atau iuran yang
196 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
STUDI PELAKSANAAN DI UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA BINJAI
Ria Sintha Devi, Novi Juli Rosani Zulkarnaen, Rani Ika Pratiwi
bersifat memaksa akan tetapi semua jenis jalan baik darat maupun
ditempatkan sebagai kontribusi wajib air.Pajak ini dibayar di muka dan
kepada negara (Indonesia) oleh warga dikenakan kembali untuk masa 12
negara dan penduduk maupun bukan bulan atau 1 tahun.
penduduk yang memiliki kepentingan 2. Bea Balik Nama Kendaraan
dengan Indonesia (tercermin dalam Bermotor (BBNKB).
perkataan tertuang oleh pribadi atau Dalam Undang-Undang
badan). Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak
Menurut undang-undang Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 1
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak angka 14 dan menurut Peraturan
Daerah dan Retribusi Daerah, pajak Daerah Nomor 9 Tahun 2010 tentang
daerah Pajak Daerah adalah Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
kontribusi wajib kepada daerah yang (BBNKB), Bea Balik Nama
terutang oleh orang pribadi atau Kendaraan Bermotor adalah pajak
badan yang bersifat memaksa atas penyerahan hak milik kendaraan
berdasarkan undang-undang dengan bermotor sebagai akibat perjanjian
tidak mendapatkan imbalan secara dua pihak atau pembuatan sepihak
langsung dan digunakan untuk atau keadaan terjadi karena jual beli,
keperluan daerah bagi sebesar- tukar menukar, hibah, warisan, atau
besarnya kemakmuran rakyat. pemasukan ke dalam badan usaha.
Wewenang pemungutan pajak daerah 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan
di laksanakan oleh pemerintah daerah Bermotor (PBB-KB)
dan hasilnya digunakan untuk Bahan bakar kendaraan bermotor
membiayai pengeluaran pemerintah yang dimaksud adalah semua jenis
daerah dan melaksanakan bahan bakar baik yang cair maupun
penyelenggaraan pemerintahan dan gas yang digunakan untuk kendaraan
pembangunan di daerah. Karena bermotor.Pajak PBB-KB ini dipungut
pemerintahan di Indonesia terbagi atas bahan bakar kendaraan bermotor
menjadi dua yaitu pemerintah yang disediakan atau dianggap
provinsi dan pemerintah kabupaten / berguna untuk kendaraan bermotor,
kota, yang diberi kewenangan untuk termasuk bahan bakar yang
melaksanakan otonomi daerah, maka digunakan untuk kendaraan yang
pajak daerah di Indonesia juga dibagi beroperasi di atas air.
menjadi dua yaitu pajak provinsi dan
pajak kabupaten / kota. 4. Pajak Pengambilan dan
Unsur-unsur yang ada dalam pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah /
daerah pada dasarnya sama seperti Pajak Air Permukaan
unsur pajak lainnya yakni subjek Pajak Air Permukaan adalah
pajak daerah, objek pajak daerah, dan pajak atas pengambilan dan atau
tarif pajak daerah. Berikut ini jenis- pemanfaatan air permukaan. Air
jenis pajak daerah beserta Permukaan adalah semua air yang
penjelasannya : terdapat pada permukaan tanah, tidak
Pajak Provinsi termasuk air laut, baik yang berada di
1. Pajak Kendaraan Bermotor laut maupun di darat. Pajak Air
dan Kendaraan di Atas Air. Permukaan semula bernama Pajak
Pajak Kendaraan Bermotor Pengambilan dan Pemanfaatan Air
merupakan pajak terhadap seluruh Bawah Tanah dan Air Permukaan
kendaraan beroda yang digunakan di (PPPABTAP) berdasarkan Undang-

JURNAL RECTUM, Volume 3, Nomor 2, Juli 2021; 195-211 197


Undang Nomor 34 Tahun 2000. undang Nomor 34 Tahun 2000
Hanya saja berdasarkan Undang- tentang perubahan atas undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009, undang Nomor 18 Tahun 1997, yang
PPPABTAP dipecah menjadi dua di maksud retribusi dalah pungutan
jenis pajak, yaitu Pajak Air daerah sebagai pembayaran atas jasa
Permukaan dan Pajak Air Bawah atau pemberian izin tertentu yang
Tanah. Pajak Air Permukaan khusus disediakan dan/atau diberikan
dimasukkan sebagai Pajak Provinsi, oleh Pemerintah Daerah untuk
sedangkan Pajak Air Bawah Tanah kepentingan orang pribadi atau badan.
ditetapkan menjadi Pajak Retribusi dikelola langsung oleh
Kabupaten/Kota. Dinas Pendapatan Daerah
5. Pajak Rokok (Dispenda). Jenis retribusi daerah
Pajak Rokok merupakan dikelompokkan dalam tiga bagian
pungutan atas cukai rokok yang menurut undang-undang Nomor 28
dipungut oleh pemerintah pusat. Tahun 2009, yaitu:
Objek pajak dari Pajak Rokok adalah 1. Retribusi Jasa Umum
jenis rokok yang meliputi sigaret, Retribusi Jasa Umum
cerutu, dan rokok daun.Konsumen merupakan pungutan atas pelayanan
rokok telah otomatis membayar pajak yang disediakan atau diberikan
rokok karena WP membayar Pajak pemerintah daerah untuk tujuan
Rokok bersamaan dengan pembelian kepentingan dan kemanfaatan umum
pita cukai.Wajib pajak yang serta dapat dinikmati oleh orang
bertanggung jawab membayar pajak pribadi atau badan.
adalah pengusaha pabrik 2. Retribusi Jasa Usaha
rokok/produsen dan importir rokok Retribusi Jasa Usaha
yang memiliki izin berupa Nomor merupakan pungutan atas pelayanan
Pokok Pengusaha kena Cukai. yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah dengan menganut prinsip
Subjek pajak dari Pajak Rokok ini komersial, baik itu pelayanan dengan
adalah konsumen rokok. menggunakan/memanfaatkankekayaa
n daerah yang belum dimanfaatkan
Pajak Kabupaten / Kota secara optimal dan/atau pelayanan
diantaranya ialah pajak yang dikutip oleh pemerintah daerah sepanjang
oleh kabupaten/ kota berdasarkan belum dapat disediakan secara
ketentuan Bupati ataupun walikota. memadai oleh pihak swasta.
Adapun yang termasuk pajak 3. Retribusi Perizinan Tertentu
Kabupaten / Kota ialah Pajak Hotel, Retribusi Perizinan Tertentu
Pajak Restoran, Pajak Reklame, Pajak merupakan pungutan atas pelayanan
Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, perizinan tertentu oleh pemerintah
Pajak Mineral Bukan Logam dan daerah kepada pribadi atau badan
Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air yang dimaksudkan untuk pengaturan
Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, dan pengawasan atas kegiatan
Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan pemanfaatan ruang, penggunaan
Perkotaan, Pajak Perolehan Hak Atas sumber daya alam, barang, sarana,
Tanah dan Bangunan. atau fasilitas tertentu guna
Menurut undang-undang melindungi kepentingan umum dan
Nomor 28 Tahun 2009 yang juga menjaga kelestarian lingkungan.
merupakan perubahan atat undang-
198 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
STUDI PELAKSANAAN DI UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA BINJAI
Ria Sintha Devi, Novi Juli Rosani Zulkarnaen, Rani Ika Pratiwi
3. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan 4. HASIL PENELITIAN
adalah penelitian normatif dan yuridis A. Pelaksanaan Peraturan
empiris/sosiologis. Langkah pertama Bidang PKB, BBNKB dan PAP
yang dilakukan penelitian hukum
normatif yang didasarkan pada bahan 1. Pajak Kendaraan Bermotor
hukum sekunder yaitu peraturan yang Berdasarkan peraturan
berkaitan dengan Pajak Daerah dan Gubernur Provinsi Sumatera Utara
Retribusi Daerah serta langkah dalam Nomor 12 Tahun 2019 berikut
penelitian yuridis empiris peneliti pelaksanaan pemungutan PKB :
melihat ataupun turun lansung pada a. Pendaftaran
Unit Pelaksanaan Pajak Daerah 1). Setiap wajib pajak wajib mengisi
SAMSAT Kota Binjai untuk melihat Surat Pendaftaran dan Pendataan
tingkat kesadaran masyarakat (wajib Kendaraan Bermotor (SPPKB) sesuai
pajak) terhadap peraturan yang ada. identitas dan data asli pemilik
Penelitian ini berfokus pada data kendaraan bermotor di tandatangani
Primer dan data Sekunder. Peneliti oleh wajib pajak itu sendiri ataupun
mengumpulkan data Primer melalui yang telah di beri kuasa terhadap
catatan hasil wawancara, hasil wajib pajak dan di sampaikan kepada
observasi lapangan dan data-data Badan Pengelolaan Pajak dan
mengenai capaian realisasi dan lain Retribusi Daerah (BPPRD) Provsu
sebagainya yang di dapatkan di Unit melalui Unit Pelayanan Pajak Daerah
Pelayanan Pajak Daerah Samsat (UPPD) .
Binjai Serta data Sekunder penulis 2). Kendaraan bermotor baru dan
mengumpulkan melalui studi pustaka, mutasi masuk dari luar provinsi,
literatur, buku, penelitian terdahulu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
seperti jurnal tentang pajak, buku- kalender, dengan ketentuan:
buku yang berkaitan dengan pajak a). Kendaraan bermotor baru yang
daerah, undang-undang no 28 tahun berasal dari dealer/sub dealer,
2009 dan lain sebagainya. dihitung sejak tanggal faktur;
Setelah penulis memperoleh b). Kendaraan bermotor yang berasal
data dalam penelitian ini, peneliti dari Korps Diplomatik/ Korps
akan menganalisa data-data tersebut Konsuler, tenaga ahli asing yang
untuk menarik kesimpulan diperbantukan di Indonesia dan
berdasarkan pedoman penyusunan Badan-badan Internasional, dihitung
tugas akhir (skripsi) 2020, Program sejak tanggal kuitansi pembelian dan
Sarjana (S1) ilmu hukum, Fakultas c). Kendaraan bermotor mutasi masuk
Hukum Universitas Darma Agung, dari luar provinsi, dihitung sejak
analisis data berupa dua hal yaitu tanggal Surat Keterangan Fiskal
untuk penelitian yuridis normative Antar Daerah.
atau dokrin mengunakan analisis 3). Bila ada perubahan terhadap
silogisme dan inter prestasi. kendaraan bermotor pada saat masa
Sedangkan, penelitian hukum pajak masi berlaku seperti rubah
doctrinal analisis data dapat bentuk, penggantian mesin ataupun
dilakukan dengan mengunakan perubahan terhadap fungsinya maka
deskritif kualitatif. Dalam penelitian wajib pajak harus melaporkannya
ini penulis menggunakan analisis data dengan menggunakan SPPKB.
deskriptif kualitatif.

JURNAL RECTUM, Volume 3, Nomor 2, Juli 2021; 195-211 199


4). Pengembalian formulir Pembayaran PKB
pendaftaran bagi kendaraan bermotor wajib dilakukan paling lambat pada
mutasi masuk antar Kabupaten/Kota tanggal jatuh tempo. Besaran Pajak
dalam Provinsi dan mutasi masuk yang harus dibayar yang tercantum
dalam satu Kabupaten/Kota, dalam NPPKB dan SKPD/dokumen
disampaikan paling lambat 30 (tiga lain yang dipersamakan, harus
puluh) hari kalender. dilunasi sekaligus. Pembayaran
5). Pendaftaran kendaraan bermotor dianggap sah, apabila bukti
yang melakukan pembayaran pajak penerimaan SKPD/ dokumen lain
tahunan, paling lambat pada tanggal yang dipersamakan, telah divalidasi
berakhirnya masa PKB, tanpa sebagai bukti pembayaran atas pajak
menggunakan formulir pendaftaran, terutang. Dan Pembayaran PKB
dengan ketentuan dalam hal akhir diterima oleh Bendahara Penerimaan
masa pajak bertepatan dengan hari Pembantu pada BP2RD Provsu yang
libur atau hari yang diliburkan, maka ditunjuk oleh Gubernur melalui
pendaftaran dilakukan pada hari kerja petugas Bank yang ditunjuk,
berikutnya, dengan tidak dikenakan selanjutnya ditatausahakan dan
sanksi administratif berupa denda. disetorkan ke Kas Daerah, paling
6).Dalam hal keadan kahar yang lambat 1x 24 jam.
menyebabkan pelayanan pendaftaran Adapun pemungutan pajak
tidak bisa dilakukan karena sesuatu yang terhutang di wilayah daerah
hal seperti kerusakan software, tempat kendaraan bermotor terdaftar
hardware, jaringan komputer, sarana yang dilakukan bersamaan dengan
penunjang lainnya dan hal lain yang penerbitan Surat Tanda Nomor
dapat dipertanggungjawabkan Kendaraan Bermotor dan dikenakan
bertepatan dengan tanggal untuk masa pajak 12 (dua belas) bulan
berakhirnya masa PKB, maka berturut-turut terhitung mulai pada
pendaftaran dilakukan pada hari kerja saat pendaftaran Kendaraan Bermotor
berikutnya dengan tidak dikenakan dengan pembayaran sekaligus di
sanksi administratif berupa denda, muka. Untuk Pajak Kendaraan
serta dibuatkan berita acara yang Bermotor yang karena keadaan Kahar
ditandatangani Kepala UPPD dan (force majeure) masa pajak tidak
Instansi terkait dalam SAMSAT. sampai 12 (dua belas) bulan, dapat
dilakukan restitusi atas pajak yang
b. Penetapan sudah di bayar untuk porsi masa pajak
Jika objek dan subjek pajak yang belum di lalui.
serta besaran PKB nya diketahui Dengan adanya kelebihan
berdasarkan SPPKB maka diterbitkan bayar atas Pajak Kendaraan Bermotor
Setelah diketahui dengan jelas dan inilah wajib pajak dapat mengajukan
pasti obyek dan subyek PKB berdasar permohonan pengembalian kelebihan
SPPKB, kemudian pemungutan PKB bayar atas pajak kepada Kepala
dibarengi dengan diterbitkan Surat Daerah melalui Kepala Unit
Ketetapan Kewajiban Pembayaran Pelayanan Pajak Daerah.
(SKKP) untuk pemberi tahuan Kepala Daerah dalam jangka waktu
besaran pajak tertuang untuk tahun paling lama 12 (dua belas) bulan sejak
pselanjutnya. diterimanya permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran
c. Pembayaran / Pemungutan pajak harus memberikan keputusan.
200 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
STUDI PELAKSANAAN DI UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA BINJAI
Ria Sintha Devi, Novi Juli Rosani Zulkarnaen, Rani Ika Pratiwi
Apabila jangka waktu telah administratif berupa denda sebesar
terlampaui dan kepala UPPD tidak 2% (dua persen) per bulan, dan untuk
memberikan keputusan maka masa pajak satu tahun ke depan, tidak
keputusan permohonan pengembalian dikenakan sanksi administratif berupa
kelebihan bayar atas Pajak Kendaraan benda dan ;
Bermotor dianggap dikabulkan dan b. Apabila masa pajak tidak
Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih melebihi 15 (lima belas) hari
Bayar (SKPDLB) harus dapat kalender, dikenakan sanksi
diterbitkan dalam jangka waktu administratif berupa denda sebesar
paling lama 1 (satu) bulan. 2% (dua persen) dari pokok pajak
Pengembalian kelebihan pembayaran terutang.
pajak tersebut dilakukan dalam 3). Dalam hal pengisian formulir
jangka waktu paling lama 2 (dua) pendaftaran tidak dilakukan dan/atau
bulan sejak diterbitkannya SKPDLB. tidak disampaikan dalam jangka
Berdasarkan observasi penulis waktu yang ditentukan :
pada bulan mei 2020 di UPPD Binjai a.Kendaraan bermotor baru,
di temukan kesalahan internal yang dikenakan sanksi administratif berupa
mengakibatkan wajib pajak denda sebesar 25% (dua puluh lima
melakukan pembayaran berlebih ke persen) dari pokok pajak terutang;
kas daerah Provinsi Sumatera Utara. dan
Wajib pajak langsung melakukan b. kendaraan bermotor mutasi masuk
pelaporan ke admin UPPD Binjai ke dalam atau ke luar provinsi serta
setelah menerima keluhan addmin kendaraan yang mengalami
induk UPPD Binjai mengeluarkan perubahan objek dan subjek,
surat Restitusi dan menyatakan ke dikenakan sanksi administratif berupa
wajib pajak bahwa kelebihan bayar denda sebesar 2% (dua persen) per
yang terjadi sekarang akan otomatis bulan sejak saat terutang pajak.
di potong ke pajak yang akan datang
dengan wajib pajak melampirkan e. Permohonan Keringanan Denda
surat restitusi yang dikeluarkan Merujuk pada Peraturan
UPPD Binjai. Gubernur Provinsi Sumatera Utara
Nomor 12 Tahun 2009 pasal 35 syarat
d. Sanksi Administrassi untuk menajukan keringanan denda
1). Dalam hal Wajib Pajak terlambat ialah objek pajak rusak
melakukan pembayaran pajak sesuai berat, objek pajak yang hilang
dengan tanggal berakhirnya PKB, ditemukan kembali, wajib pajak
dikenakan sanksi administratif berupa pailit, kebijakan pemerintah dan
denda sebesar 2% (dua persen) per sebab lainnya yang dapat
bulan dari pokok pajak terutang, dipertanggungjawabkan. Menurut
dihitung sejak saat terutang pajak. pasal 38 Tata cara mengajukan
2). Dalam hal kendaraan bermotor keringanan denda di antaranya:
mutasi masuk dalam provinsi atau 1) Wajib pajak mengajukan
beralih kepemilikan, melakukan permohonan keringanan dan
pendaftaran setelah jatuh tempo masa pembebasan PKB dan BBN-KB
PKB, berlaku : kepada Kepala Badan melalui Kepala
a. Apabila masa pajak melebihi 15 UPPD
(lima belas) hari kalender, dikenakan
pokok tunggakan ditambah sanksi

JURNAL RECTUM, Volume 3, Nomor 2, Juli 2021; 195-211 201


2) Tata cara pemberian sesuai dengan SKPD atau dokumen
keringanan dan pembebasan PKB dan lain yang dipersamakan.
BBN-KB adalah sebagai berikut : Dari peraturan Gubernur Di
a). Wajib Pajak atau kuasanya Atas penulis mengobservasi
mengajukan permohonan secara pengaplikasian di UPPD Samsat
tertulis, dilampiri : Binjai, bahwasannya untuk
1. Untuk Wajib Pajak keringanan PKB dan BBNKB
pribadi,melampirkan foto copy bobotnya ada yang 30% dan 80%.
faktur, STNK, SKPD atau dokumen Untuk bobot yang 80% harus terlebih
lain yang di persamakan; dahulu di setujui oleh kepala UPPD
2. Untuk Badan, melampirkan dan diteruskan ke Kepala BPPRD.
foto copy Akta Notaris pendirian; Kebanyaan wajib pajak yang
3. Untuk perorangan atau Badan mengajukan keringanan di UPPD
yang jatuh pailit, melampirkan foto Binjai dikarenakan kendaraan dalam
copy putusan Pengadilan Niaga; keadaan rusak berat maka dai itu
4. Untuk kendaraan yang hilang, UPPD mengharuskan wajib pajak
melampirkan keterangan dari melampirkan surat keterangan
kepolisian setempat; dan bengkel.
5. Untuk kendaraan rusak berat,
melampirkan surat keterangan 2. Bea Balik Nama Kendaraan
bengkel, di lengkapi dengan foto fisik Bermotor
kendaraan dan dibuatkan berita acara Dalam Undang-Undang
hasil pemeriksaan lapangan yang di Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 12 Ayat
tanda tangani oleh unsur BP2RD, (1) dan Ayat (2) tentang Pajak Daerah
Kepolisian dan PT. Jasa Raharja dan Retribusi Daerah tarif bea balik
(Persero); nama kendaraan bermotor ditentukan
b). Surat permohonan dilampiri berdasarkan tingkat penyerahan
rekomendasi dari kepala UPPD objek pajak yang terjadi dan jenis
setempat, disertai dengan alasan kendaraan bermotor yang diserahkan.
pemberian keringanan serta Tingkat penyerahan kendaraan
perhitungan besaran pajak. bermotor meliputi penyerahan
3) Kepala Badan paling lambat 3 pertama (yang berarti kendaraan
(tiga) bulan sejak surat permohonan baru) sebesar 20% serta penyerahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kedua dan selanjutnya (yang berarti
dan ayat (2) diterima, sudah harus penyerahan atas kendaraan bekas)
memberikan keputusan. sebesar 1% . Jenis kendaraan yang
4) Apabila setelah lewat jangka diserahkan meliputi kendaraan
waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana bermotor yang menggunakan jalan
dimaksud pada ayat (3) Kepala Badan umum dan kendaraan bermotor alat-
tidak memberikan keputusan, alat berat dan alat-alat besar yang
permohonan keringanan atau tidak menggunakan jalan umum.
pembebasan PKB dan BBN-KB Besaran tarif pajak BBNKB
dianggap dikabulkan. ditetapkan oleh peraturan daerah.
5) Setelah ditetapkan keputusan Besaran tarif pajak BBNKB
pemberian keringanan atau ditetapkan paling tinggi masing-
pembebasan PKB dan BBN-KB, masing sebagai berikut :
wajib pajak melakukan pembayaran a) Penyerahan pertama sebesar 20%
(dua puluh persen);dan
202 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
STUDI PELAKSANAAN DI UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA BINJAI
Ria Sintha Devi, Novi Juli Rosani Zulkarnaen, Rani Ika Pratiwi
b)Penyerahan kedua dan seterusnya dokumen untuk memenuhi
sebesar 1% (satu persen). persyaratan awal administrasi kepada
Sedangkan dalam Peraturan petugas kepolisian yang bertugas.
Gubernur Provinsi Sumatera Utara Dokumen yang dimaksud yakni :
Nomor 1 Tahun 2015 Perubahan atas kwitansi pembelian kendaraan
Perda Provinsi Sumatera Nomor 1 bermotor, foto copyKTP, STNK asli
Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah dan foto copyserta menunjukkan
Provinsi Sumatera Utara Pasal 21 buku hitam / BPKB yang asli dan
Ayat (1) bahwa tarif Bea Balik Nama melampirkan foto copy BPKB.
Kendaraan Bermotor ditetapkan Selanjutnya petugas menerima dan
masing-masing sebagai berikut : melakukan penelitian terhadap
a. Penyerahan pertama sebesar berkas/dokumen wajib pajak.
10 % (sepuluh persen);
b. Penyerahan kedua dan b. Registrasi Tata Usaha
seterusnya sebesar 1 % (satu persen) Kepolisian
Khusus untuk Kendaraan Selanjutnya dokumen/ berkas
Bermotor alat-alat berat dan alat-alat wajib pajak yang akan di BBNKB
besar yang tidak menggunakan jalan dilakukan pendaftaran atau peng
umum tarif pajak ditetapkan paling iputan data di pihak kepolisian
tinggi masing-masing sebagai terlebih dahulu dan diberi nomor kode
berikut: harian guna untuk pengambilan
a. Penyerahan pertama sebesar 0,50% STNK yang baru nantinya.
(nol koma lima puluh persen)
b. Penyerahan kedua dan seterusnya c. Entry Data & Print SSPD
sebesar 0,075% (nol koma nol tujuh Entry data dilakukan oleh
puluh lima persen) petugas dari Unit Pelayanan Pajak
Daerah. Entry data ini dimaksudkan
untuk mengolah dokumen wajib
pajak setelah data sudah di ubah
dengan yang baru, maka dilakukan
pencetakan SSPD (draft pajak) di
dalam draft pajak yang baru di print
nama pemilik kendaraan bermotor
yang baru sudah tercantum (data telah
diperbaharui) dan tertera biaya pajak
per item termasuk biaya BBNKB
sudah termasuk dalam draft tersebut .
Mekanisme dan proses
BBNKB pada UPPD Binjai pada d. Koreksi Kepolisian,
Loket Pertama: BPPRD, dan Jasa Raharja
Darft ataupun SSPD yang
a. Penerimaan Penelitian telah di print selanjutnya dilakukan
Dokumen pemeriksaan terhadap pihak
Wajib pajak yang akan kepolisian dan di paraf, dilanjutkan
melakukan BBNKB, pertama harus oleh korektor UPPD untuk mengecek
melakukan pengisian formulir yang besaran pengenaan pajak terhadap
telah di sediakan oleh petugas setelah kendaraan yang di BBNKB sudah
itu melengkapi dan menyerahkan tepat dengan perhitungan manual atau

JURNAL RECTUM, Volume 3, Nomor 2, Juli 2021; 195-211 203


tidak, apabila pengenaan pajak tidak pelayanan II, loket pelayanan III
sesuai maka akan di lakukan memanggil wajib pajak untuk
pencetakan ulang dan penetapan order TNKB, cetak STNK ulangan
pajak ulang, di periksa kembali oleh dilakukan oleh petugas cetak STNK
korektor setelah semuanya sudah pas dan menyampaikan kepada wajib
maka korektor membubuhkan paraf pajak estimasi untuk pengeluaran plat
pada draft SSPD dan yang terakhir yang baru kurang lebih satu bulan
pemeriksaan oleh pihak Jasa Raharja kedepan setelah penerbitan STNK.
mereka melihat apakah pengenaan b. Penerbitan & Penyerahan
pajak SWDKLLJ sudah tepat STNK Beserta SKPD
hitungannya apa belum sesuai Setelah wajib pajak
aplikasi apabila ada denda atau sanksi melakukan order TNBK petugas loket
administrasi terjadi kesalahan itung pelayanan III menyerahkan kepada
sama seperti ditahap korektor wajib pajak STNK dan SKPD yang
sebelumnya, Jasa Raharja telah dibubuhi sstampel pengesahan
membubuhkan paraf pada draft. serta sudah dapat di bawa pulang oleh
wajib pajak.
Mekanisme pada loket
pelayanan kedua yaitu sebagai 3. Pajak Air Permukaan
berikut: Pada tahun 2019 Binjai
Pembayaran PKB & BBNKB memiliki potensi Pajak Air
Setelah darft telah di periksa Permukaan yang cukup banyak yakni
dan di paraf oleh pihak Kepolisin, ada 41 titik dari 3 (tiga) daerah yang
Korektor UPPD, dan Jasa Raharja. jarak tempuhnya terjangkau menjadi
Selanjutnya draft dijalankan ke potensi binjai (Lampiran)
bagian penetapan untuk dibubuhkan Prosedur Penagihan Pajak Air
cap stampel “kasir B” yang artinya Permukaan di Unit Pelayanan Pajak
draft tersebut sudah dapat dilakukan Daerah Wilayah Kota Binjai,
pembayaran di kasir ataupun loket Prosedur PAP Sudah diatur oleh
pelayanan II. Petugas UPPD yang Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
bertugas di kasir memanggil wajib Utara Nomor 6 Tahun 2018 Tentang
pajak untuk melakukan pembayaran Pajak Daerah. Pajak Daerah terbagi
PKB dan BBNKB sesuai jumlah uang menjadi lima salah satunya Pajak Air
yang telah tertera dalam draft SSPD, Permukaan yang menjadi tugas awal
selesainya wajib pajak melakukan dari fiskus atau aparat Pemungut
pembayaran di kasir petugas Pajak di Unit Pelayanan Pajak Derah
mengarahkan wajib pajak untuk (UPPD) Binjai sendiri, yang
duduk kembali dan menunggu arahan melaksanakan tugas ini ialah staff
dan panggilan dari loket pelayanan penagihan dan pengelolaan
III. tunggakan untuk melakukan
Dan yang terakhir mekanisme Pendataan ke Wajib Pajak
dari loket pelayanan III yaitu sebagai Air Permukaan (Pajak ini merupakan
berikut: official assessment yang di tetapkan
a. Order TNKB (Tanda oleh Kepala Daerah yang
Nomor Kendaraan Bermotor) dilaksanakan oleh Badan Pendapatan
Selanjutnya setelah Daerah) jadi aparat melakukan
pembayaran di proses pada loket Pendataan ke Wajib Pajak Air
Permukaan dan meminta Wajib Pajak
204 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
STUDI PELAKSANAAN DI UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA BINJAI
Ria Sintha Devi, Novi Juli Rosani Zulkarnaen, Rani Ika Pratiwi
mengisi SP3D (Surat Pendaftaran B. Dampak dan Hambatan
&Pendataan Pajak Daerah). Dari yang Dialami UPPD Samsat Binjai
SP3D itu petugas menerbitkan SKPD Dalam Pelaksanaan Peraturan
(Surat Ketetapan Pajak Daerah)
berdaasarkan data SP3D dan 1. Pajak Kendaraan Bermotor
disampaikan langsung kepada Wajib Berdasarkan
Pajak berarti sudah menghitung Observasi penulis di pelaksanaan
besarnyanya Pajak Air Permukaan UPPD Binjai, adapun hambtan yang
yang Terutang, Setelah 30 hari sejak kerap kali sealu menjadi kendala
diterbitkannya SKPD belum terutama dalam kegiatan pemungutan
dilakukan pembayaran oleh Wajib diantaranya sebagai berikut :
Pajak, maka diterbitkan Surat a. Perilaku Wajib Pajak
Tagihan Pajak Daerah (STPD) diberi Berdasarkan hasil wawancara
tenggang waktu dan disampaikan ke dengan responden yakni wajib pajak
Wajib Pajak. di lingkungan UPPD Binjai
Kemudian Membuat Laporan menyatakan bahwa :
Realisasi Penerimaan Pajak Air “Beberapa dari wajib pajak
Permukaan dan Laporan Hasil menyatakan bahwasannya mereka
Penerimaan Tunggakan/Piutang lupa tanggal jatuh tempo dari pajak
Pajak Air Permukaan paling lambat kendaraan yang mereka miliki serta
tanggal 5 setiap bulannya. Setelah itu, masalah ekonomi untuk mereka
Membuat Rekapitulasi Data/Laporan melakukan pembayaran PKB dengan
Realisasi dan Sisa Piutang Pajak Air alasan Pajaknya terlalu besar serta ada
Permukaan pada Unit Pelayanan yang memberi alasan uang untuk
Pajak Daerah Wilayah Binjai paling membayar PKB digunakan untuk
lambat tanggal 10 setiap bulan untuk kebutuhan sehari-hari terlebih
diberikan kepada Kepala Badan. dahulu”.
Pelaksanaan Perhitungan Berdasarkan observasi penulis dalam
Pajak Air Permukaan yang terutang hal pelaksanaan teknis di lingkungan
oleh UPPD Binjai Nilai Perolehan UPPD Binjai dampak ataupun
Air dan Harga Dasar Air Permukaan hambatan lain sejauh ini yang penulis
mengacuh pada Peraturan Gubernur ketahui ialah kendaraan bermotor
Provinsi Sumatera Utara Nomor 27 yang hilang dan rusak berat akibat
Tahun 2018 tentang Pedoman kecelakaan dari kejadian ini
Perhitungan Harga Dasar Air dan mengakibatkan dominan dari wajib
Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun pajak tidak mau membayar Pajak
2011 Tentang Tata Cara Perhitungan Kendaraan Bermotor. Disamping itu
Nilai Perolehan Air, Harga Air Baku sekarang semakin maraknya kasus
dan Harga Dasar Air Untuk kemudahan mendapatkan kendaraan
Penetapan Pajak Air Permukaan, bermotor baru dengan mudah tanpa
Untuk Menghitung Nilai Perolehan membayar pajak kendaraan bermotor
Air Tanah di Kabupaten / Kota dengan menggunakan alamat pemilik
Provinsi Sumatera Utara Penetapan kendaraan yang fiktif. Sehingga saat
nilai Perolehan Air Sebagai Dasar dilakukannya penagihan terhadap
Pengenaan Pajak Air Permukaan. pajak kendaraan tersebut pada alamat
Berikut penjelasannya: yang tertera barang bukti yang berupa
kendaraan bermotor itu sendiri tidak
ada sama sekali.

JURNAL RECTUM, Volume 3, Nomor 2, Juli 2021; 195-211 205


penghapusan denda di bulan April
b. Pemahaman Tentang Pajak sampai dengan Juni 2020 yang lalu.
Kendaraan Bermotor Akan tetapi terhitung sampai bulan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Juli sekarang ini perekonomian masi
responden yakni wajib pajak di belum pulih seutuhnya
lingkungan UPPD Binjai menyatakan mengakibatkan beberapa wajib pajak
bahwa : mangkir dari kewajibannya
“Alasan wajib pajak Adapun hambatan bagi UPPD
menunggak ataupun tidak patuh Binjai berdasarkan hasil wawancara
terhadap peraturan dikarenakan dengan responden yakni wajib pajak
sebagian wajib pajak menganggap di lingkungan UPPD Binjai
pajak kendaraan bermotor yakni menyatakan bahwa :
pengesahan setiap tahun tidak terlalu “Mereka merasa kesulitan pada masa
penting dan sebagian dari mereka pandemi sekarang, beberapa wajib
menunggak untuk lima tahun kedepan pajak enggan melakukan
agar pengurusannya sekaligus dengan pembayaran di kantor UPPD
ganti plat”. dikarenakan mereka takut berdesak
“Alasan wajib pajak yang lainnya ada desakan walaupun protokol
yang menganggap pengurusan pajak kesehatanya sudah sesuai”.
kendaraan bermotor susah untuk kami “Beberapa wajib pajak yang lain
para orang tua, sehingga mereka mengaku kesulitan ekonomi pada saat
memilih menggunakan jasa calo pandemi sekarang ini, mereka
dengan tarif administrasi berfariasi” berharap ada kelonggaran untuk
Dari sample wawancara tersebut beberapa bulan kedepan ”. “Sebagian
dapat penulis lihat pada beberapa wajib pajak mengira bahwa kebijakan
orang masih ada yang kurang perduli Gubernur dalam hal keringanan
terhadap pajak kendaraan bermotor pandemi covid-19 ialah dihapuskan
dan menghiraukan informasi yang pajak ataupun biaya bea balik nama
telah lengkap tertulis dengan bagan ternyata hanya denda administrasi
ataupun banner di depan kantor dan nyasaja buat apa toh kami membayar
juga selalu ada pemandu baik dari pokok pajak nya juga”
pihak kepolisian maupun Unit Dari paradigma wajib pajak ini
Pelayanan Pajak Daerah Binjai yang berdampak terhadap pelaksanaan
siap melayani selama jam kerja di pemungutan Pajak Kendaraan
pintu masuk. Bermotor dan Bea Balik Nama
c. Bencana Nasional Kendaraan Bermotor dikarenakan
(PandemiCovid-19) mangkirnya wajib pajak dan merasa
Faktor bencana nasional tetap juga kurang di ringankan di
ataupun yang lainnya menjadi masa pandemi sekarang ini.
kendala yang tidak terduga-duga
berdampak bagi Unit Pelayanan Pajak 2. Bea Balik Nama Kendaraan
Daerah Binjaidalam hal penyusunan Bermotor
target kerja. Bencana nasional yang Dalam pelaksanaan terhadap
sedang di hadapi sekarang yakni peraturan mengenai pajak daerah
Covid-19 mengakibatkan kerap kali Unit Pelayanan Pajak
kelumpuhan ekonomi yang cukup Daerah Wilayah Binjai terdapat
signifikan.Dalam hal ini pemerintah kendala-kendala dalam pemungutan
memberi beberapa kelonggaran atau
206 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
STUDI PELAKSANAAN DI UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA BINJAI
Ria Sintha Devi, Novi Juli Rosani Zulkarnaen, Rani Ika Pratiwi
pajak, kendala-kendala tersebut di BBNKB sekarang, toh biayanya masi
antaranya: bisa di pakai untuk yang lain dulu”
a. Masyarakat atau wajib pajak Dari sampel di atas penulis dapat
Berdasarkan hasil wawancara dengan mengobservasi dan menarik
responden menyatakan bahwa : kesimpulan bahwa minimnya
“Sebagian dari mereka tidak pengetahuan tentang Bea Balik Nama
melakukan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ini akan
Kendaraan Bermotor dikarenakan berdampak terhadap wajib pajak itu
keberatan atas biaya BBNKB yang sendiri, apabila wajib pajak tidak
lumayan mahal dan sebagian lagi sesegera mungkin melakukan
mereka terkendala maslah ekonomi BBNKB ketika pemilik kendaraan
dan masihh minimnya pengetahuan sebelumnya membeli kendaraan baru
mengenai pentingnya melakukan dan dia menyadari bahwasannya dia
BBNKB”. menjadi wajib pajak progresif maka
Dari wawancara tersebut penulis dia akan melakukan pemblokiran atas
mengobservasi kasus yang umum kendaraan sebelumnya, hal inilah
terjadi pada wajib pajak apabila yang akan merepotkan pemilik
dalam keadaan wajib pajak tidak kendaraan ke 2 (dua) apabila sudah
melakukan BBNKB terhadap terlanjur di blokir oleh pemilik
kendaraan bermotor yang sudah kendaraan pertama.
dijualnya, kemudian dia membeli Maka dalam hal ini lebih mudah
kendaraan yang baru atas nama yang wajib pajak melakukan BBNKB
sama dengan kendaraannya maka sebelum kendaraan tersebud di blokir
mau tidak mau wajib pajak saat urusannya lebih mudah di banding
pembayaran pajak kendaraan barunya setelah saat sudah di blokir
otomatis dikenakan pajak progresif dikarenakan data kendaraan bermotor
terhadap kendaraannya yang baru. tersebut langsung terhapus oleh sistim
aplikasi Samsat Online Provinsi
b. Pemahaman Tentang Bea Sumatera Utara.
Balik Nama Kendaraan Bermotor
3. Pajak Air Permukaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Dalam hal pelaksanaan
responden yakni wajib pajak di peraturan UPPD Binjai menemui
lingkungan UPPD Binjai menyatakan beberapa hambatan dalam
bahwa: menjalankan kewajibannnya,
hambatan-hambatan tersebut antara
“Sebagian Besar wajib pajak tidak lain :
melakukan BBNKB ialah karna a. Jumlah Staf Penagihan dan
mereka masi dapat melakukan Pengelolaan Tunggakan masih
pengesahan pembayaran pajak kurang.
tahunan dengan nama pemillik
kendaraan sebelumnya, jadi untuk apa Seksi Penagihan dan
di BBNKB kalo nama pemiliknya Pengelolaan Tunggakan di
masi bisa digunakkan”. “Wajib pajak lingkungan Unit Pelayanan Pajak
yang lain juga berpendapat, Daerah Wilayah Binjai hanya
stempelnya ini masi 3 lagi yang memiliki 2 (dua) orang staf saja
kosong mba jadi sayang kalo mau di dibantu dengan 3 (tiga) orang
honorium. Dengan jumlah anggota

JURNAL RECTUM, Volume 3, Nomor 2, Juli 2021; 195-211 207


yang hanya 5 orang tersebut tidak Ketetapan Mengenai Pajak Daerah
sebanding dengan potensi Pajak dan Retribusi Daerah
AirPermukan yang terdapat 41 titik
potensi pajak yang menjadi potensi Falsafah pemungutan pajak
untuk wilayah binjai ada di wilayah berdasarkan pancasila, secara
Binjai. Jumlah staf yang mencukupi konstitusional dasar hukum dan
dibutuhkan untuk mensurvei sumber hukum tertinggi atas atauran
sekaligus memastikan meter air yang mengenai pajak ialah Pasal 23 A
digunakan pada potensi-potensi Pajak Undang-Undang Negara Republik
Air Permukaan tersebut. Indonesia Amandemen IV. Pasal
b. Tidak semua tunggakan pajak 23A menyebutkan “Pajak dan
ditindaklanjuti dengan Surat Paksa Pungutan lain yang bersifat memaksa
Selama masa penulis untuk keperluan negara diatur dengan
mengobservasi belum ada tunggakan undang-unfang”. Ketentuan UUD ini
yang di tagih menggunakan surat memberikan kewnangan terhadap
paksa hanya saja Unit Pelayanan aturan yang ada di bawahnya untuk
Pajak Daerah Binjai terus lebih lanjut membahas tentang pajak
menghimbau kepada wajib pajak serta regulasi dan komperhensif nya.
Pajak Air Permukaan melalui Beberapa sumber dari hukum pajak
Whatsup Group.Apabila biaya ini sendiri di antaranya Undang-
penagihan pajak terlalu besar Undang Nomor 14 Tahun 2002
sedangkan wajibb pajak tidak mampu tentang Pengadilan Pajak, Undang-
membayar maka dari keadaan ini Undang Nomor 28 Tahun 2007
dapat meriugikan kas daerah Provinsi tentang Ketentuan Umum dan Tata
Sumatera Utara. Cara Perpajakan dan dirubah terakhir
c. Wajib Pajak masih ada yang kali dalam Undang-Undang Nomor
kurang peduli. 19 Tahun 2009 dan salah satu
Wajib pajak kadang kala Undang-Undang nya yang menjadi
sering mangkir dalam pembayaran pembahasan penulis pada tulisan
pajaknya ataupun wajib pajak sering ilmiah ini yakni Undang-Undang
menunda-nunda sehingga hutang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
pajak yang tertera bertumpuk Daerah dan Retribusi Daerah.
ditambah lagi dengan wajib pajak Hukum Pajak Daerah yang
melakukan keterlambatan bayar dari merupakan bagian dari Hukum Pajak
waktu yang telah di tetapkan maka merupakan Hukum Publik, akan
denda adminitstrasi perbulan bunga tetapi hukum pajak mempunyai
sebesar 2% (dua persen). Kurangnya hubungan yang erat dengan hukum
pengetahuan wajib pajak mengenai perdata (privat) dan saling
kewajibannya menjadi rendahnya bersangkutan. Hal itu dikarenakan
kepatuhan membayar pajak. Wajib kebanyakan dari Hukum Pajak
pajak terlibat tunggakan berjalan di mencari dasar kemungkinan
karenakan mangkirnya dari pemungutannya atas kejadian-
pembayaran sebulan sebelumnya dan kejadian, keadaan-keadaan dan
wajib di bayarkan ke kas daerah. perbuatan-perbuatan hukum yang
bergerak dalam lingkungan perdata,
C. Hubungan KUHPer seperti pendapatan, kekayaan,
Terhadap Peraturan dan perjanjian, penyerahan, pemindahan

208 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH


STUDI PELAKSANAAN DI UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA BINJAI
Ria Sintha Devi, Novi Juli Rosani Zulkarnaen, Rani Ika Pratiwi
hak karena warisan, kompensasi, bidang perpajakan baik Pajak Pusat
pembebasan utang dan sebagainya. maupun Pajak Daerah Provinsi
Dari sudut pandang Hukum ataupun Kota dalam posisi yang lebih
Perdata, Pajak yang ditinjau dari segi signifikan oleh karena dilengkapi
hukum merupakan perikatan yang dengan kewenangan hukum publik.
timbul karena Undang-Undang Kewenangan tersebut menyebabkan
(Undang-Undang Perpajakan) yang aparatur pemerintah dapat melakukan
mewajibkan seseorang yang segala hal dan tindakan mengenai
memenuhi syarat-syarat yang kepentingan terhadap penegakan
ditentukan oleh (Tatbestand) untuk hukum pajak terhadap Wajib Pajak itu
membayar sejumlah uang kepada kas sendiri.
negaranya yang dapat dipaksakan.
Menurut Pasal 1233 KUHPerdata, 5. KESIMPULAN
Perikatan terjadi dengan perjanjian itu Dari penelitian penulis diatas
dapat lahir baik karena persetujuan dapat diambil beberapa kesimpulan
maupun karena Undang- diantaranya yakni:
Undang.Inilah dasar timbulnya 1. Pelaksanaan Pemungutan dan
hutang pajak yang tertuang dalam Penagihan PKB, BBN-KB dan PAP
Undang-Undang.Bahwa jika di UPPD Samsat Binjai telah sesuai
pemungutan pajak berdasarkan terhadap (SOP) peraturan yang
hukum (ada Undang-Undangnya), mengatur per item pajak tersebut
maka hak dan kewajiban subyek dimulai dari Pendaftaran,
pajak berhubungan dengan subyek Pemungutan serta Penagihan terhadap
hukum perdata melalui Perikatan tunggakan pajak seperti PKB dan
(Verbintenis). BBN-KB telah diatur dalam
Dalam hukum pajak juga Peraturan Gubernur Provinsi
diatur mengenai hubungan antara Sumatera Utara Nomor 12 Tahun
penguas dalam fungsinya selaku 2019 dan PAP diatur dalam Peraturan
Fiscus (pemungut pajak) dengan Daerah Provinsi Sumatera Utara
masyarakat sebagai wajib pajak.Pada Nomor 6 Tahun 2018. Sejauh ini
dasarnya hubungan ini adalah UPPD telah optimal dalam hal
Perikatan (Verbintenis) pemerintah pelaksanaan peraturan.
dan rakyat sebagai subjek pajak. 2. Proses yang terjadi di lapanga
Perikatan yang merupakan peristiwa tidak selalu berjalan lancar namun
hukum antara pemerintah dengan masih mengacu pada aturan yang di
masyarakat sebagai wajib pajak tetapkan, dampaknya ialah dalam hal
memberikan tempat yang berbeda capaian target realisasi kedepan dan
keada para pihak.Hal tersebut hambatan yang dirasakan UPPD
mengingat dalam hal ini Fiscus Binjai ialah perilaku wajib pajak,
dilekati oleh adanya kewenangan kurang pengetahuannya wajib pajak
hukum publik untuk kepentingan akan pentingnya PKB dan BBNKB,
negara.Adanya hbungan hukum serta bencana nasional covid-19 yang
seperti itulah yang menyebabkan melanda saat ini. Dalam hal PAP
penempatan hukum pajak kedalam dampak pada UPPD ialah perihal
bagian lapangan hukum publik. capaian target dan hambatannya
Perikatan pajak yang kurangnya jumlah staf yang tidak
merupaan perikatan hukum publik menjadi persoalan terhadap UPPD.
menempatkan aparatur pemerintah di

JURNAL RECTUM, Volume 3, Nomor 2, Juli 2021; 195-211 209


3. Dalam hubungannya dengan Pajak dengan Surat
hukum perdata ialah Perikatan Paksa,Rajawali Pers, Jakarta
(Verbintenis) Pasal 1233 KUHPer 2004
peristiwia hukum ini dapat dilihat ------------,Hukum Pajak Elementer,
antara pemerintah yang menjadi Graha Ilmu, Yogyakarta :2010.
pemungut pajak dan masyarakat Tunggal,Amin Widjaja, Pelaksanaan
sebagai subjek dan dilengkapi dengan Pajak Penghasilan
kewenangan hukum publik dengan ini Perseorangan, Rineka Cipta,
masyarakat sebagai subjek pajak Jakarta:1991.
otomatis di ikat oleh peraturan Utomo, Dwiarso, dkk, Perpajakan
perundang-undangan yang berlaku Aplikasi dan Terapan.,
mengenai pajak dan lain sebagainya. Andi,Jakarta & Udinus
Semarang: 2011.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku B. Perundang-undangan
Bohari, H , Pengantar Hukum Pajak.,
Rajawali Pers , Jakarta :2012 Undang-Undang Dasar 1945
Brotodiharjo, Santoso, Pengantar Kitab Undang-Undang Hukum
Ilmu Hukum Pajak,Eresco, Perdata
Bandung:1991. Undang-Undang Nomor 16 Tahun
devi, Ria Sintha, Perkembangan 2009, Ketentuan Umum dan
Hukum Dagang di Indonesia, Tata Cara Perpajakan.
CV. Sentosa Deli Mandiri, Undang-Undang Nomor 28 Tahun
Medan, 2020. 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Devito, Joseph A,Komunikasi Antar Retribusi Daerah.
Manusia., Karisma Publishing Undang-Undang Nomor 34 Tahun
Group Pamulang-Tanggerang 2000 Tentang Pajak Daerah dan
Selatan: 2011. Retribusi Daerah
Dwiyanto, Agus, Mewujudkan Good Peraturan Menteri Dalam Negeri
Governance Melalui Pelayanan Republik Indonesia Nomor 48
Publik, Gajah Mada Univercity Tahun 2015 tentang Perubahan
Press: 2005. Atas Peraturan Menteri Dalam
Ismail, Tjip, Pajak Daerah dan Negeri Nomor 101 Tahun 2014
Retribusi Daerah (Edisi3)., tentang Perhitungan Dasar
universitas Pengenaan Pajak Kendaraan
terbuka,Jakarta:2010. Bermotor dan Bea Balik Nama
Mulyono, Djoko, Ketentuan Umum Kendaraan Bermotor Tahun
Perpajakan, Andi Press, 2015
Yogyakarta: 2006. Peraturan Presiden Republik
Siahaan, Marihot Pahala, Pajak Indonesia Nomor 5 Tahun 2015
Daerah dan Retribusi Daerah , tentang Penyelenggaraan Sisten
Rajawali Pers, Jakarta :2010. Administrasi Manunggal Satu
-------------, Hukum Pajak Material Atap Kendaraan Bermotor
,Graha Ilmu, Yogyakarta :2010. Peraturan Menteri Dalam Negeri
------------, Utang Pajak, Pemenuhan Nomor 29 Tahun 2012 tentang
kewajiban, dan Penagihan Perhitungan Dasar Pengenaan
210 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
STUDI PELAKSANAAN DI UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA BINJAI
Ria Sintha Devi, Novi Juli Rosani Zulkarnaen, Rani Ika Pratiwi
Pajak Kendaraan Bermotor dan
Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor
Peraturan Pemerintah Nomor 65
Tahun 2001 tentang Pajak
Daerah
Peraturan Gubernur Sumatera Utara
Nomor 12 Tahun 2019
Pedoman dan Tata Cara
Pemungutan Pajak Kendaraan
Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor
Peraturan Gubernur Sumatera Utara
Nomor 11 Tahun 2014
Penghitungan Dasar Pengenaan
Pajak Kendaraan Bermotor dan
Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Tahun 2014
Peraturan Gubernur Sumatera Utara
Nomor 24 Tahun 2011 Tentang
Tata Cara Perhitungan Nilai
Perolehan Air, Harga Air Baku
Dan Harga Dasar Air Untuk Di
Provinsi Sumatera Utara
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
Utara Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Pajak Daerah Provinsi
Sumatera Utara
Peraturan Daerah Sumatera Utara
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Perubahan atas Peraturan
Daerah Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Pajak Daerah Provinsi
Sumatera Utara
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
Utara Nomor 9 Tahun 2010
tentang Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBNKB)

JURNAL RECTUM, Volume 3, Nomor 2, Juli 2021; 195-211 211

Anda mungkin juga menyukai