Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH SANKSI PAJAK TERHADAP KETEPATAN WAKTU

PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR


(Studi Kasus pada Kantor Bersama SAMSAT Soebandai Kabupaten Jember)

Alex Iskandar
Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRAK

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak ang diterima oleh Pemerintah
Daerah yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang pajak
daerah atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor. Unit Pelayanan
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur adalah salah satu instansi yang
bertujuan meningkatkan pendapatan daerah, serta meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Tujuan dari kerja praktik adalah untuk mengetahui peranan tarif pajak
progresif kendaraan bermotor, karena tarif pajak progresif tersebut memberikan
pengaruh positif terhadap pendapatan asli daerah terutama pada penerimaan pajak
kendaraan bermotor. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis untuk membuat
laporan tugas akhir dengan judul “Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Ketepatan Waktu
Pembayaran Pajak Kendaraan Berotor”. Metode yang digunakan dalam laporan tugas
akhir yaitu metode anasisis deskriptif yaitu menggambarkan mengenai masalah yang
sedang berlangsung berdasarkan data yang diperoleh dan cara untuk memperoleh data
tersebut dengan studi lapangan dan studi kepustakaan.

Kata Kunci : Pajak Kendaraan Bermotor, Pendapatan Provinsi.

ABSTRACT

Motor vehicle tax (PKB) is the tax that was received by Local Governments are based
on the Government Regulation Number 65 Year 2001 about local tax is the tax on
ownership and/or self-control motor vehicle. east java provincial revenue service unit
is one of the institution aimed at improving regional revenue, and enchance the
quality of services to the public. The purpose of safety practice is to know the role
tariff progresive taxmotor vehicle, because of the tariff progresive tax to give the
influence posiyively to the Oroginal Regional mainly on the receiving tax Motor
Vehicle. based on theses issues, The Author interested in order to make a report final,
entitled “The Effect Of Tax Sanctions On The Timeliness Of Motor Vehicle Tax
Payments”. The methods used in the final analysis methods descriptive describe
issues that have been taking place based on the data and how to obtain data with
field studies and literature.

Keywords : Motor Vehicle Tax, Income Province


PENDAHULUAN Salah satu pajak yang sangat
Pajak merupakan salah satu berpengaruh dalam pendapatan kas
sumber pendapatan terbesar dalam suatu daerah adalah Pajak Kendaraan
pemerintahan daerah, salah satu sumber Bermotor (PKB). Pajak Kendaraan
pendapatan daerah adalah untuk Bermotor (PKB) adalah pajak yang
mendukung terealisasinya program- dikenakan terhadap semua jenis
program pemerintah. Penggunaan uang kendaraan bermotor yang menggunakan
pajak meliputi mulai belanja pegawai jalur darat. Jenis- jenis kendaraan
sampai membiayai berbagai proyek bermotor bemacam-macam mulai dari
pembangunan, pembangunan sarana mobil, sepeda motor, bus, truk ringan,
umum seperti jalan, jembatan, sekolah, sampai truk berat dan sejenisnya. Dari
rumah sakit maupun puskesmas, kantor dasar pengenaan ini dapat disimpulkan
polisi dan lain sebagainya dibiayai bahwa pungutan pajak kendaraan
dengan uang yang berasal dari pajak. bermotor bertujuan untuk menutup
Uang pajak juga digunakan untuk dampak negatif seperti dampak
pembiayaan dalam rangka pemberian lingkungan dan kerusakan jalan yang
rasa aman bagi seluruh lapisan disebabkan oleh penggunaan kendaraan
masyarakat, setiap warga negara mulai bermotor.
saat dilahirkan sampai meninggal dunia, Sanksi pajak merupakan salah satu
menikmati fasilitas atau pelayanan alat untuk mencegah terjadinya
pemerintah yang semuanya dibiayai pelanggaran atas norma perpajakan.
dengan uang yang berasal dari pajak. Yang termasuk dalam sanksi pajak
Dengan demikian jelas bahwa adalah sanksi administrasi atau sanksi
pemerintah menerima pajak bagi suatu denda. Sanksi perpajakan merupakan
negara menjadi sangat dominan dalam jaminan bahwa ketentuan peraturan
menunjang jalannya roda pemerintahan perundang-undangan perpajakan (norma
dan pembiayaan pembangunan (Rizya perpajakan) akan dituruti, ditaati dan
Sanjaya, 2011). dipatuhi. Dengan kata lain sanksi
perpajakan merupakan alat pencegah
agar wajib pajak tidak melanggar norma Sumber Data : Kantor Bersama
perpajakan (Mardiasmo, 2016). SAMSAT Soebandi tahun 2014-2016
Ketepatan waktu pembayaran (data diolah).
pajak adalah sikap atau perilaku Dari daftar realisasi tingkat
pembayaran pajak oleh wajib pajak kepatuhan pembayaran Pajak Kendaraan
sebelum jatuh tempo atau melebihi batas Bermotor yang disajikan pada tabel
waktu pembayaran pajak. Batas waktu diatas dapat diketahui bahwa pada setiap
pembayaran dan penyetoran pajak yang tahunnya jumlah wajib pajak yang
terutang untuk suatu masa pajak adalah terdaftar pada Kantor Bersama
30 hari setelah batas waktu pembayaran SAMSAT Soebandi mengalami
pajak yang telah ditentukan. peningkatan. Hal ini dapat dipengaruhi
Tabel 1.1 Wajib Pajak pada Kantor oleh berbagai faktor, salah satunya
Bersama SAMSAT Soebandi adalah tingkat kebutuhan masyarakat
terhadap sebuah alat transportasi, tingkat

Jumlah Jumlah Jumlah kemampuan masyarakat untuk membeli


Tahu
Wajib Wajib Wajib kendaraan bermotor yang sangat tinggi
n
Pajak Pajak Pajak yang dan mudahnya persyaratan untuk
Terdaftar yang Menunggak menjadikan hak milik atas kendaraan
Membayar bermotor tersebut.
Dari tabel yang telah dipaparkan
2 23 127. 7.51
diatas juga dapat diketahui bahwa
014 1.140 132 9
tingkat kepatuhan pembayaran pajak
2 25 12.3 yang dilakukan wajib pajak kendaraan
015 4.720 134.687 51 bermotor yang terdaftar pada Kantor
Bersama SAMSAT Soebandi masih
2 22 143. 10.7
tergolong sangat rendah dan juga masih
016 3.650 730 67
adanya keterlambataan dalam
pembayaran pajak dari tanggal yang
sudah ditentukan. Hal ini bisa saja di
pengaruhi oleh faktor-faktor tertentu Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 berbunyi,
yang daapat mempengaruhi tingkat “Pajak adalah kontribusi wajib kepada
kepatuhan dan ketepatan waktu negara yang terutang oleh orang pribadi
pembayaran pajak kendaraan bermotor. atau badan yang bersifat memaksa
Oleh karena itu penulis berkeinginan berdasarkan Undang-Undang, dengan
untuk meneliti pengaruh dari sanksi tidak mendapatkan imbalan secara
pajak terhadap ketepatan waktu langsung dan digunakan sebagai
pembayaran pajak wajib pajak keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kendaraan bermotor pada Kantor kemakmuran rakyat” (Mardiasmo,
Bersama SAMSAT Soebandi. 2016).

TINJAUAN PUSTAKA Pajak Daerah


Landasan Teori Menurut Darwin (2010: 99)
Teori Atribusi (Atribution Theory) Pajak Daerah secara umum adalah pajak
yang dipungut oleh daerah berdasarkan
Atribusi merupakan salah satu
peraturan pajak yang ditetapkan oleh
proses pembentukan kesan. Atribusi
daerah untuk kepentingan pembiayaan
mengacu pada bagaimana orang
rumah tangganya sebagai badan hukum
menjelaskan penyebab perilaku orang
publik. Ketentuan pokok dalam pajak
lain atau dirinya sendiri. Atribusi adalah
dan retribusi daerah ditetapkan dengan
proses dimana orang menarik
Undang-Undang. Undang-Undang yang
kesimpulan mengenai faktor-faktor yang
berlaku sekarang adalah Undang-
mempengaruhi perilaku orang lain.
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pengertian Pajak
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
Definisi pajak menurut Undang-
sedangkan peraturan mengenai pungutan
Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang
pajak daerah ditetapkan dalam peraturan
perubahan ke-Empat atas Undang-
daerah.
Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Subjek Pajak Kendaraan Bermotor pajak atau subjek pajak menerima SPPT
adalah orang pribadi atau badan yang PBB. Tanggal jatuh tempo ini ditentukan
memiliki atau menguasai kendaraan oleh Kepala Daerah. Apabila wajib pajak
bermotor tersebut, sedangkan wajib melakukan pembayaran pajak setelah
pajaknya adalah orang pribadi atau lewat jatuh tempo, maka akan dikenakan
badan yang memiliki kendaraan sanksi administratif sesuai dengan
bermotor. Dalam hal wajib pajak badan, ketentuan yang berlaku yaitu dikenakan
kewajiban perpajakannya diwakili oleh sanksi administratif berupa bunga
pengurus atau kuasa badan tersebu sebesar 2% sebulan.
(Darwin, 2010: 105).
METODE PENELITIAN
Sanksi Perpajakan Populasi
Menurut Mardiasmo (2016), Populasi adalah wilayah
Sanksi perpajakan merupakan jaminan
generalisasi yang terdiri atas objek atau
bahwa ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan (norma subjek yang mempunyai kualitas dan
perpajakan) akan dituruti, ditaati dan
karakteristik tertentu yang di tentukan
dipatuhi. Atau bisa dengan kata lain
sanksi perpaakan merupakan alat oleh peneliti untuk dipelajari dan
pencegah (preventif) agar wajib pajak
kemudian ditarik kesimpulannya
tidak melanggar norma perpajakan.
(Sugiyono, 2015).
Ketepatan Waktu Pembayaran Pajak
Populasi dalam penelitian ini
Daerah
adalah semua wajib pajak kendaraan
Menurut Darwin (2010: 157),
bermotor yang terdaftar pada Kantor
tanggal jatuh tempo pembayaran dan
Bersama SAMSAT Soebandi Kabupaten
penyetoran pajak daerah yang terutang
Jember yang membayar pada tahun
adalah 30 hari setelah saat terutangnya
2016.
pajak, kecuali PBB Pedesaan dan
Perkotaan. Jatuh tempo pembayaran Sampel
PBB Pedesaan dan Perkotaan adalah Sampel adalah bagian dari jumlah
dalam jangka waktu 6 bulan sejak wajib dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar penelitian adalah lebih dari 30 dan
dan peneliti tidak mungkin mempelajari kurang dari 500. Penentuan jumlah
semua yang ada pada populasi, misalnya sampel mengacu pada rumus Slovin
karena keterbatasan dana, tenaga dan dengan tingkat kesalahan sebesar 10%
waktu, maka peneliti dapat mengguakan atau 0,1 yaitu sebagai berikut :
sampel yang diambil dari populasi itu. 𝑵
n=
𝟏+𝑵.𝒆𝟐
Apa yang dipelajari dari sampel itu,
Keterangan :
kesimpulannya akan dapat diberlakukan
n = Besaran Sampel
untuk populasi, untuk itu sampel yang
N = Besaran Populasi
diambil dari populasi harus betul-betul
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang
reprentatif (mewakili). Sampel yang
diinginkan (persen kelonggaran
diambil oleh peneliti adalah kecamatan
ketidaktelitian karena
yang terdaftar pada Kantor Bersama
kesalahan penarikan sampel).
SAMSAT Soebandi (Sugiyono, 2015).
Berdasarkan data dari SAMSAT
Teknik pengambilan sempel dalam
Patrang Kabupaten Jember tahun 2016,
penelitian ini menggunakan teknik
tercatat sebanyak 223.650 wajib pajak.
Cluster Sampling (Area Sampling) yaitu
Mengacu pada rumus tersebut, maka
teknik sampling daerah digunakan untuk
jumlah sampel dalam penelitian di atas
menentukan sampel bila objek yang akan
diketahui populasi penelitian tahun 2016
diteliti atau sumber data yang luas, misal
sebanyak 223.650 orang. Oleh karena
penduduk dari suatu negara, propinsi
populasi penelitian dirasakan terlalu
atau kabupaten. Untuk menentukan
besar, maka diambil sampel dengan
penduduk mana yang akan dijadikan
menggunakan rumus Slovin untuk
sumber data, maka pengambilan
menghitung ukuran sampel didasarkan
sampelnya berdasarkandaerah populasi
pada pendugaan proporsi populasi
yang telah ditentukan (Sugiyono, 2015).
(Arikunto, 2014).
Roscoe (1975) dalam Wanantika
𝑵
(2015) menyatakan bahwa ukuran n =𝟏+𝑵 (𝑴𝑶𝑬)²

sampel yang lebih tepat untuk banyak Keterangan :


n = Jumlah sampel 99
N = jumlah populasi 3 37.193 18
Kaliwat 37.19 ×
13.257
Moe = Margin of Error Max (kesalahan es 3
99
yang masih ditoleransi, diambil
4 Arjasa 4.898 4.898 2
10 persen) ×
223 .650
223 .650 99
n = 1+223 .650 (0.1)²
5 Kalisat 6.829 6.829 4
223 .650 ×
n = 1+223 .650 223 .650
0.01
99
223 .650
n= 3.588
1+2237 ,50 6 Mayang 3.588 9
×
223 .650
223 .650
n = 2237 ,50 99
n = 99,95 dibulatkan menjadi 100 7 Silo 7.886 7.886 8
×
223 .650
responden. 99
Dengan demikian besarnya sampel
8 Ledok 3.639 3.639 4
×
(sample size) yang digunakan dalam 223 .650
Ombo
99
penelitian ini adalah sebesar 99,95
9 Sumber 2.616 2.616 5
responden. Apabila dilakukan ×
223 .650
Jambe
pembulatan menjadi 100 responden. 99

10 Sukowo 4.008 4.008 2


×
223 .650
Tabel 3.1 Penentuan Sampel Kantor no
99
Bersama SAMSAT Soebandi
11 Pakusari 4.418 4.418 2
×
N Kecama Juml Proposi Sam 223 .650
o. tan ah onal pel 99
WP 11.088
12 Termpur 11.08 × 6
KB 223 .650
ejo 8
99
1 Sumbers 37.36 37.364 20
×
223 .650 5.104
ari 4 13 Mumbul 5.104 × 3
99 223 .650
sari
99
2 Patrang 23.95 23 .952 13
×
223 .650 2.033
2 14 Jelbuk 2.033 × 2
223 .650
99 jumlah responden cukup besar dan
tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner
Jumlah 223.6 100
50 dapat berupa pertanyaan atau pernyataan
tertutup atau terbuka dapat diberikan
Sumber : Kantor Bersama SAMSAT Soebandi
kepada responden secaralangsung atau
Kabupaten Jember, 2016 (data diolah).
dikirim melalui pos atau internet
Teknik Pengumpulan Data (Sugiyono, 2015).
Wawancara (Interview) Dokumentasi
Wawancara digunakan sebagai Menurut Arikunto (2014)
teknik pengumpulan data apabila peneliti ”Dokumentasi adalah mencari data atau
ingin melakukan studi pendahuluan variabel yang berupa catatan, transkip,
untuk menemukan permasalahan yang buku, surat kabar, majalah, prasasti,
harus diteliti dan apabila peneliti ingin notulen, raport, agenda dan sebagainya”.
mengetahui hal-hal dari responden yang Dibandingkan dengan metode lain,maka
lebih mendalam dan jumlah metode ini agak tidak begitu sulit, dalam
respondennya sedikit atau kecil arti apabila ada kekeliruan sumber
(Sugiyono, 2015). datanya masih tetap, belum berubah.
Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik Teknik Analisis Data
pengumpulan data yang dilakukan Analisis data merupakan salah satu
dengan cara memberi seperangkat tahap kegiatan penelitian berupa proses
pertanyaan atau pernyataan tertulis penyusunan dan pengolahan terhadap
kepada responden untuk dijawabnya. data yang telah dikumpulkan dari hasil
Kuesioner merupakan teknik survey dilapangan. Kegiatan dalam
pengumpulan data yang efisien bila menganalisis data adalah
peneliti tahu dengan pasti variabel yang mengelompokkan data berdasarkan
akan diukur dan tahu apa yang bisa variabel dari suatu responden,
diharapkan dari responden. Selain itu, menyajikan data tiap variabel yang
kuesioner juga cocok digunakan bilaa diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan diperoleh dari kuisioner serta
melakukan perhitungan untuk menguji penjelasannya sehingga mudah dipahami
hipotesis yang telah diajukan. dan diinterpretasikan. Statistik deskriptif
pada umumnya digunakan oleh peneliti
Uji Instrumen
untuk memberikan informasi
Uji Validasi
karakteristik variabel penelitian yang
Uji validasi digunakan untuk
utama dan data demografi responden.
mengukur sah atau valid tidaknya suatu
Ukuran yang digunakan dalam statistik
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
deskriptif antara lain berupa frekuensi,
valid jika pertanyaan pada kuesioner
tendensi sentral (rata-rata, median,
mampu untuk mengungkapkan sesuatu
modus), dispersi (deviasi standar dan
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
varian), dan koefisien korelasi antar
(Ghozali, 2013).
variabel penelitian. Analisis statistik
deskriptif memberikan gambaran umum
Uji Reliabilitas
mengenai data penelitian melalui data
Reabilitas sebenernya adalah alat
sampel atau populasi, tujuan analisis
untuk mengukur suatu kuesioner yang
statistik deskriptif dalam penelitian ini
merupakan indikator dari variabel atau
adalah untuk menganalisis adanya
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
hubungan pengaruh sanksi pajak
realiabel atau handal jika jawaban
terhadap ketepatan waktu pembayaran
seseorang terhadap pernyataan adalah
pajak kendaraan bermotor.
konsisten atau stabil dari waktu kewaktu
(Ghozali, 2013).
Regresi Linier Sederhana
Menurut Siregar (2013) salah satu
Analisis Data
alat yang dapat digunakan dalam
Penelitian ini menggunakan
memprediksi permintaan dimasa akan
analisis data statistik deskriptif. Statistik
datang berdasarkan data masa lalu atau
deskriptif merupakan proses
untuk mengetahui pengaruh satu variabel
transformasi data penelitian dalam
bebas (independent) terhadap satu
bentuk tabulasi data responden yang
variabel tak bebas (dependent) adalah terdistribusi normal apabila Kolmogrov-
menggunakan regresi linier. Regresi Smirnov lebih dari 0,05 (5%).
linier sederhana digunakan hanya untuk H0 : Data residual berdistribusi normal
satu variabel bebas (independent) dan HA : Data residual tidak berdistribusi
satu variabel tak bebas (dependent) normal.
dengan rumus :
Uji Heteroskedastinitas
Y = a + b.X + e
Uji heteroskedastisitas bertujuan
Uji Asumsi Klasik menguji apakah dalam model regresi
Uji Normalitas terjadi ketidaksamaan variance dari
Uji Normalitas bertujuan untuk residual satu pengamatan ke pengamatan
menguji apakah dalam model regresi, yang lain. Jika variance dari residual
variabel pengganggu atau residual satu pengamatan ke pengamatan lain
memiliki distribusi normal. Seperti yang tetap, maka disebut homoskedastisitas
diketahui bahwa uji t dan F dan jika berbeda disebut
mengasumsikan bahwa nilai residual heteroskedastisitas. Model regresi yang
mengikuti distribusi normal. Kalau baik adalah yang Homoskedastisitas atau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik tidak terjadi Heteroskedastisitas
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel (Ghozali, 2013). Uji Heteroskedastinitas
kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi dilakukan untuk mengetahui apakah
apakah residual berdistribusi normal atau terjadi penyimpangan model karena
tidak yaitu dengan analisis grafikdan uji varian gangguan berbeda antara satu
statistik (Ghozali 2013). Salah satu alat observasi ke observasi yang lain.
uji statistik yang digunakan dalam Heteroskedastinitas dapat dideteksi
menguji normalitas residual adalah uji dengan menggunakan grafik plot antara
statistik Non Parametrik Kolmogorov- nilai variabel dependen dengan
Smirnov (K-S). Data ini dapat dikatakan residualnya. Apabila terdapat pola
distribusi tidak normal pada tingkatan tertentu, seperti titik-titik yang berbentuk
signifikasi 0,01 dan dapat dikatakan suatu pola teratur (bergelombang,
melebar dan menyempit), maka terjadi Analisis Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )
heteroskedastinitas. Apabila tidak Koefisien determinasi (𝑅2 ) pada
terdapat suatu pola yang jelas serta titik- intinya mengukur seberapa jauh
titik menyebar diatas dan dibawah angka kemampuan model dalam menerangkan
0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi variasi vaariabel dependen. Nilai
heteroskedastinitas. koefisien determinasi antara nol dan
satu. Nilai 𝑅2 yang kecil berarti
Uji Hipotesis
kemampuan variabel–variabel
Uji hipotesis dalam penelitian ini
independen dalam menjelaskan variasi
menggunakan uji (t). Uji statistik t pada
variabel dependen amat terbatas. Nilai
dasarnya menunjukan seberapa jauh
yang mendekati satu berarti variabel-
pengaruh satu variabel penjelas
variabel independen memberikan hampir
independen secara individual dalam
semua informasi yang yang dibutuhkan
menerangkan variasi variabel dependen.
untuk memprediksi variabel dependen.
Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji
adalah apakah suatu parameter (bi) sama Hasil dan Pembahasan
dengan nol atau Setelah dilakukan pengujian
Ho : bi = 0 statistik secara parsial dengan
Artinya apakah suatu variabel menggunakan uji t, maka analisis lebih
independen bukan merupakan penjelas lanjut dari variabel setiap individu
yang signifikan terhadap variabel adalah sebagai berikut : Setelah
dipenden. Hipotesis alternatifnya (HA) dilakukan uji statistik yaitu uji t, maka
parameter suatu variabel tidak sama dapat ditarik kesimpulan jika sanksi
dengan nol, atau : pajak memimiliki nilai t ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 5,685 >
HA : bi ≠ 0 t 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,393 dan tingkat signifikan
Artinya variabel tersebut sebesar 0,000 < 0,05, maka dengan kata
merupakan penjelas yang signifikan lain hipotesis nol (H0) ditolak, sehingga
terhadap variabel dependen. sanksi pajak dapat diartikan berpengaruh
terhadap ketepatan waktu. Sanksi pajak
ini diukur dengan menggunakan hal ini dapat diartikan bahwa sanksi
kuesioner yang disebarkan kepada para pajak merupakan fariabel yang
responden yang berada di wilayah berpengearuh signifikan terhadap
Kabupaten Jember, dengan item ketepatan waktu pembayaran pajak
pertanyaan diantaranya sanksi pajak kendaraan bermotor sebesar 24%. Dari
sangat diperlukan agar tercipta hasil pengujian yang telah dilakukan
kedisiplinan wajib pajak dalam sanksi pajak berupa sanksi administrasi
memenuhi kewajiban perpajakan, sanksi merupakan salah satu alat pendorong
pajak harus dilakukan dengan tegas bagi ketepatan waktu pembayaran pajak
kepada semua wajib pajak yang kendaraan bermotor. Maka bisa saja
melakukan pelanggaran, sanksi yang semakin tinggi sanksi administrasi
diberikan kepada wajib pajak harus (denda) yang diberikan terhadap para
sesuai dengan besar kecilnya pelanggar pajak (wajib pajak yang
pelanggaran yang sudah dilakukan, menunggak) maka semakin tinggi pula
penerapan sanksi pajak harus sesuai tingkat kepatuhan dan ketepatan waktu
dengan ketetapan yang berlaku. Pada pembayaran pajak, hal ini dikarenakan
saat melakukan penelitian ini peneliti ketakutan wajib pajak untuk melanggar
menyebarkan kuesioner kepada respoden norma-norma perpajakan disebabkan
dengan menyatakan pendapatnya atas oleh dikenakannya sanksi administrasi
pertanyaan yang dilakukan dengan yang tinggi. Namun
memberikan tanda (√) atau (X) pada pemberian/penentuan sanksi administrasi
kolom jawaban yang tersedia, dengan berupa denda juga harus sesuai dengan
tingkat prefensi jawaban muai dari 1 undang-undang perpajakan yang
(sangat tidak setuju) sampai dengan 5 berlaku.
(sangat setuju). Hasil penelitian ini sesuai dan
Dari penelitian ini juga dapat mendukung penelitian yang dilakukan
bahwasanya dari tampilan output SPSS oleh Citra Dewi Suleman (2015) yang
model summary besarnya ajusted R² menyatakan bahwa sanksi pajak berupa
adalah 0,240 hal ini sama dengan 24% sanksi administrasi berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap melaksanakan kewajibannya dalam
ketpatuhan wajib pajak yang salah membayar pajak masih rendah.
satunya adalah ketepatan waktu Seperti yang terjadi di Kantor
pembayaran pajak. Bersama SAMSAT Soebandi yang pada
setiap tahunnya tingkat ketidak tepatan
Kesimpulan
waktu pembayaran pajak yang dilakukan
Pemerintah daerah dalam
oleh wajib pajak masih tergolong tinggi.
pelaksanaan penarikan pajak kendaraan
Hal ini dapat di pengaruhi oleh faktor-
bermotor masih banyak engalami
faktor yang menyebabkan ketidak
kendala salah satunya adalah masih
tepatan waktu pembayaran pajak oleh
tingginya tingkat ketidak tepatan waktu
wajib pajak.
pembayaran pajak kendaraan bermotor
Penelitian kuantitatif yang
(menunggak) atau membayar pajak
menggunakan pendekatan deskriptif ini
kendaraan bermotor melebihi batas
mengambil objek penelitian pada Kantor
waktu jatuh tempo yang telah
Bersama SAMSAT Soebandi Kabupaten
ditentukan. Upaya pemungutan pajak
Jember, teknik pengambilan sampel
bukanlah hal yang mudah, beberapa
dalam penelitian ini menggunakan
permasalahan mengenai perpajakan
rumus slovin karena metode sampel pada
masih harus dihadapi oleh pemerintah
penelitian ini menggunakan custer
daerah Kabupaten Jember. Beberapa
sampling. Berdasarkan hasil penelitian
masalah yang dihadapi tersebut antara
yang sudah dilakukan maka ditarik
lain sebagai berikut : tingkat
kesimpulan sebagai berikut : sanksi
kepercayaan masyarakat Indonesia yang
pajak memimiliki nilai t ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 5,685 >
menurun terhadap aparat perpajakan,
t 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,393 dan tingkat signifikan
rasio tingkat kepatuhan pajak masih
sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti
rendah, terjadinya gap atau kesenjangan
bahwa sanksi pajak berpengaruh positif
antara jumlah pendapatan pajak yang
terhadap ketepatan waktu pembayaran
harus diterima dengan realisasinya,
pajak.
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam
peneliti bahwa untuk meningkatkan
Keterbatasan Penelitian
tingkat tetepatan waktu pembayaran
Penelitian ini telah dilakukan dan
pajak maka sanksi pajak sebaiknya
diusahakan sesuai dengan sistematis
disosialisasikan dengan baik kepada para
penelitian namun demikian penelitian ini
wajib pajak kendaraan bermotor pada
masih memiliki keterbatasan antara lain
Kantor Bersama SAMSAT Soebandi
sebagai berikut :
Kabupaten Jember agar wajib pajak
1. Faktor yang mempengaruhi
dapat memahami hal-hal yang berkaitan
ketepatan waktu pembayaran pajak
dengan sanksi pajak dan penyebab-
dalam penelitian ini hanya terdiri
penyebab dikenakannya sanksi pajak
dari satu variabel independen yaitu
kepada wajib pajak melalui sosialisasi
sanksi pajak sedangkan masih
dengan memberikan penyuluhan secara
banyak lagi faktor-faktor lain yang
gratis bagi para wajib pajak ataupun
dapat mempengaruhi ketepatan
dengan cara pemberian sosialisasisikap
waktu pembayaran pajak.
sadar akan pembayaran pajak kendaraan
2. Adanya keterbatasan dalam
bermotor melalui media radio, televisi,
penyebaran kuesioner karena
koran atau media cetak lainnya. Serta
terkadang seorang responden tidak
petugas pajak selaku fikus harus
memberikan jawaban yang sesuai
bertindak profesional dalam melayani
dengan keadaan yang
para wajib pajak dengan sebai-baiknya.
sesungguhnya.
Bagi peneliti selanjutnya
hendaknya meneliti faktor lain seperti
Saran
pengetahuan pajak, pelayanan, kesadaran
Berdasarkan kesimpulan yang
pajak atau faktor-faktor lain yang dapat
telah disimpulkan oleh pengujian yang
mempengaruhi ketepatan waktu
telah dilakukan untuk mengetahui
pembayaran pajak kendaraan bermotor
apakah sanksi pajak berpengaruh
agar penelitian ini dapat berkelanjutan.
terhadap ketepatan waktu pembayaran
pajak kendaraan bermotor maka saran
DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro, Nur, Bambang Supomo.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian 2009. Metodologi Penelitian
Tindakan Kelas. PT. Bumi Bisnis Untuk Akuntansi dan
Aksara. Jakarta. Manajemen, (Edisi Pertama).
BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
Ariska, Elia, Yuni. 2016. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kepatuhan Jatmiko, Agus, Nugroho. 2006.
Wajib Pajak dalam Membayar Pengaruh Sikap Wajib Pajak
Pajak Kendaraan Bermotor pada Pelaksanaan Sanksi Denda,
(Studi Kasus di SAMSAT Patrang Pelayanan Fiskus dan Kesadaran
Kabupaten Jember). Skripsi tidak Perpajakan Terhadap
diterbitkan. Program Pascasarjana Kepatuhnwajib Pajak (Studi
Universitas Muhammadiyah Empiris terhadap wajib pajak
Jember. Jember. orang pribadi Kota Semarang).
Tesis. Universitas Diponegoro.
Darwin. 2010. Pajak Daerah dan Semarang.
Retribusi Daerah. Mitra Wacana
Media. Jakarta. Kurniawan, Panca & Agus Purwanto.
(Eds.). 2004. Pajak Daerah dan
Dudi, Rizya Sanjaya, Maria Christiana, Retribusi Daerah di Indonesia.
Kursiyah Ratna A, Ririn Rahmita. Bayumedia Publishing. Malang.
2011. Analisa Atas Sanksi
Administrasi Perpajakan dan Mardiasmo. 2016. Perpajakan (Edisi
Pelaksanaan Penagihan Pajak Terbaru 2016). C.V Andi Offset.
Pengaruhnya terhadap Yogyakarta.
Kepatuhan Wajib Pajak di KPP
Pratama Wilayah Kota Bandung Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan
dan Cimahi. Kasus. Salemba Empat. Jakarta.

Faizah, Siti. 2009. Faktor-Faktor yang Septia Wanantika Devi. 2015. Faktor
Mempengaruhi Wajib Pajak yang Mempengaruhi Kepatuhan
dalam Membayar Pajak Bumi Membayar Pajak Wajib Pajak
dan Bangunan. Skripsi. Orang Pribadi. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang. Universitas Muhammadiyah
Semarang. Jember. Jember.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Siregar, Syofian. 2013. Metode


Multivariate dengan Program Penelitian Kuantitatif Dilengkapi
IBM SPSS 21. Badan Penerbit dengan Perbandingan
Universitas Diponegoro. Perhitungan Manual dan SPSS.
Semarang. Kencana Prenadamedia Group.
Jakarta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekaran
Kualitatif, Kualitatif dan R&D).
Penerbit CV. Alfabeta. Bandung.

Suleman, Citra, Dewi. 2015. Pengaruh


Sanksi Administrasi Pajak
Kendaraan Bermotor terhadap
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor di
SAMSAT Bone Bolango. Jurnal
Akuntansi Universitas Negeri
Gorontalo.

Susilawati, Ketut, Evi & Ketut


Budiartha. 2013. Pengaruh
Kesadaran Wajib Pajak,
Pengetahuan Pajak, Sanksi Pajak
dan Akuntabilitas Pelayanan
Publik pada Kepatuhan Wajib
Pajak Kendaraan Bermotor. E-
jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 4.2 (2013): 345-357.
Bali.

Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia.


Salema Empat. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai