Anda di halaman 1dari 5

Dinas Perhubungan Kota Pontianak, di tahun 2010 berupaya mencari area parkir yang belum terdaftar, dengan cara

melaksanakan razia pada malam hari. Dinas Perhubungan Kota Pontianak, di tahun 2010 berupaya mencari area parkir yang belum terdaftar, dengan cara melaksanakan razia pada malam hari. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan PAD Kota Pontianak, kata Kepala UPTD Perpakiran Kota Pontianak, Radi Muharto, di ruang kerjanya, Rabu (27/1). Ia mengatakan, jumlah titik area parkir yang belum terdaftar masih banyak, karena itu dinas perhubungan khusus bidang perpakiran mengadakan razia malam hari. Razia ini sudah dilaksanakan selama satu Minggu dan akan berakhir pada akhir bulan ini, kata Radi dengan ramah. Dalam satu Minggu, razia yang dijalankan terdapat 18 titik area parkir yang belum resmi dilakukan di tiga kecamatan yaitu Pontianak Kota, Pontianak Selatan dan Pontianak Utara. Agar PAD kota meningkat, kita melakukan upaya penertiban sejumlah titik area parkir yang belum resmi, dengan adanya razia ini area parkir yang belum resmi banyak terjaring, dan pelaku juga merasa kelabakan akhirnya kita data dan menjadikan area parkir yang tadinya tidak resmi menjadi resmi, katanya. Menurutnya, jumlah titik area parkir yang ada di Pontianak jenis parkiran bidang umum sebanyak 179 titik, sedangkan amodemen sebanyak 296 titik. Untuk tahun 2009 target retribusi yang ditetapakan sebesar Rp 685 miliar, kemudian realisasi retribusi parkir untuk tahun 2009 sedang dalam perhitungan, lalu, target PAD untuk parkiran tahun 2010 meningkat menjadi Rp722 miliar.

s, 29 Juli 2010 , 10:12:00 Retribusi Parkir Tak Capai Target

PONTIANAK - Pendapatan dari retribusi parkir pada 2009 sebesar Rp596 juta atau 87,3 persen dari target yang sebesar Rp685 juta. Tidak tercapainya target dikarenakan banyaknya tunggakan. Pada 2009, jumlah tunggakan tersebut mencapai sekitar Rp50 juta. Tunggakan pada 2009 itu dari wajib retribusi harian dan abonemen. Tunggakan dibayar pada 2010, ujar Kepala UPTD Parkir Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kota Pontianak, Radi Muharto, Rabu (28/7).Radi menjelaskan di Kota Pontianak terdapat 173 wajib retribusi parkir dan 290 lokasi wajib retribusi abonemen. Jumlah yang disetorkan wajib retribusi abonemen berkisar antara Rp30 ribu sampai Rp2,5 juta. Dari jumlah seluruh wajib retribusi, ada beberapa yang menunggak dengan berbagai alasan. Ada yang menggunakan uang retribusi tersebut untuk keperluan mendesak lainnya seperti biaya sekolah anak. Rata-rata sebulan untuk wajib retribusi harian tunggakannya sekitar Rp23 juta. Namun, mereka membayar pada bulan berikutnya. Ada juga tunggakan karena faktor cuaca. Jika tidak ada tunggakan, pencapaiannya bisa mendekati target, kata Radi.Kendati tahun sebelumnya tidak mencapai target, pemkot meningkatkan target retribusi parkir pada 2010 menjadi Rp723 juta. Penetapan target tersebut berdasarkan kesepakatan bersama anggota dewan. Hingga April tahun ini, baru terealisasi 40 persen. Kami tetap berupaya untuk mencapai target, ujar Radi. Pada tahun ini, kata Radi, pihaknya terus berupaya meningkatkan pendapatan. Salah satunya meningkatkan tarif parkir untuk kendaraan roda enam yang bongkar muat di Pelabuhan Senghie hingga 150 persen. Senghie termasuk kawasan macet lalu lintas. Berdasarkan aturan yang ada, kita boleh menaikan tarif sampai 150 persen. Sebelumnya Rp4 ribu menjadi Rp10 ribu sekali parkir atau bongkar muat, jelas Radi.Saat ini, UPTD Parkir bersama Dishubkominfo Kota Pontianak terus menyosialisasikan kenaikan tarif sekaligus menertibkan kendaraan roda enam yang bongkar muat di sembarang tempat. Saat ini kita pemberitahuan dulu. Sudah satu minggu ini sosialisasi. Bahkan sampai ke Jalan 28 Oktober, tempat truk roda enam bongkar muat, katanya. (uni) a. (sgg)

KEPALA Dinas Pendapatan Daerah Kalimantan Barat Darwin Muhammad mengatakan sepanjang 2010 realiasi pendapatan asli daerah melampaui target yakni 117,31 persen. Target PAD semula setelah mengalami perubahan RpRp667.185.684.866 namun hingga akhir Desember 2010 terealisasi hingga Rp782.690.726.913, kata Kadispenda Provinsi Kalbar, Darwin Muhammad, kemarin (10/1). Adapun perincian dari realisasi penerimaan pajak tahun 2010 sebesar 119,17 persen, penerimaan retribusi 105,92 persen, jumlah dana perimbangan 103,12 persen, jumlah lain-lain pendapatan yang sah 86,70 persen, dan total pendapatan 108,07 persen sedangkan jumlah penerimaan 101,25 persen. Dengan terlampaui target PAD tahun 2010, maka pada tahun 2011, pihaknya menetapkan target PAD sebesar Rp733,3 miliar.Terlampauinya target Dispenda Kalbar dalam merealisasikan PAD tahun 2010, kata Darwin, tidak terlepas dari tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak khususnya pajak kendaraan tepat waktu dan mulai berkembangnya perekonomian masyarakat Kalbar. Hal ini bisa dilihat dari semakin meningkatnya jumlah masyarakat yang mampu membeli kendaraan terutama kendaraan roda dua. Hingga November 2010 saja perkembangan jumlah kendaraan yang ada di Kalbar mencapai 135.224 unit, katanya. Namun didominasi berkembangnya jumlah kendaraan roda dua sebanyak 129.44 unit. Sementara tahun 2011, kata dia, Dispenda memproyeksikan pertumbuhan kendaraan sebanyak 135.501 unit dan khusus kendaraan roda dua proyeksinya akan berkembang hingga 129.339 unit. (ash)
\

Selasa, 20 Juli 2010 , 08:45:00 Retribusi Tak Capai Target

PONTIANAK - Pendapatan asli daerah Kota Pontianak pada 2009 tidak mencapai target. Hanya teralisasi 90,20 persen atau Rp65,84 miliar dari Rp72,99 miliar yang ditargetkan. Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan permasalahan terletak pada retribusi daerah.Pajak tidak ada masalah. Yang banyak itu retribusi, ujar Sutarmidji seusai penyampaian pidato Pengantar Raperda tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaaan APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2009, Senin (19/7) pagi di DPRD Kota Pontianak.Pajak daerah ditargetkan Rp41,73 miliar dan teralisasi Rp43,50 miliar atau 104,23 persen. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditargetkan sebesar Rp1,85 miliar dan terealisasi Rp1,84 miliar atau 99,55 persen. Lain-lain PAD ditargetkan Rp8,20 miliar dan terealisasi Rp4,46 miliar atau 54,42 persen. Sutarmidji mengatakan tidak tercapainya target retribusi dikarenakan dalam penyusunan anggaran, pendapatan selalu ditingkatkan padahal defisit belanjanya cukup banyak. Tahun lalu tidak mencapai target, tahun berikutnya malah ditingkatkan. Hal tersebut yang menyebabkan retribusi tidak tercapai. Seharusnya APBD yang sehat itu sesuai dengan data dan fakta yang ada, ungkap Sutarmidji.Pada tahun ini, Pemerintah Kota Pontianak akan menyusun anggaran secara transparan. Menurut Sutarmidji, Pemerintah Kota Pontianak tidak akan melakukan penambahan belanja yang tidak penting dalam anggaran pedapatan dan belanja daerah perubahan tahun ini. Dikarenakan dananya tidak besar. Hanya terjadi beberapa pergeseran. Tambahan belanja hanya untuk penyelesaian gedung terpadu, termasuk pembiayaan cleaning service. Karena selama ini belum dianggarkan. Hal lainnya untuk penyelesaian kantor Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu di gedung terpadu sebesar Rp1 miliar.Kalau dari APBNP, kita mendapat tambahan dana sekitar Rp28 miliar, kata Sutarmidji.Peruntukan tambahan dana dalam APBNP bagi Kota Pontianak diantaranya untuk perencanaan pembangunan rumah sakit sebesar Rp1 miliar dan perbaikan gedung sekolah sebesar Rp3,8 miliar. Khusus perbaikan gedung sekolah ini diprioritaskan untuk perbaikan perpustakaan. Selain itu, ada juga penambahan dana untuk perbaikan beberapa ruas jalan dan gang sekitar Rp24 miliar. Penggunaan APBD dilakukan secara transparan. Target kita adalah wajar tanpa pengecualian. Hasil audit BPK baru-baru ini naik dua tingkat menjadi wajar dengan pengecualian, ujar Sutarmidji.Hasil temuan tersebut menyangkut administrasi kelengkapan aset. Tahun ini, pemkot akan bekerjasama dengan BPKP untuk pencatatan aset. Seharusnya ada dinas atau badan sendiri untuk mengurus aset tersebut, katanya.Ketua DPRD Kota Pontianak, Hartono Azas

memberikan apresiasi terhadap pencapaian pemkot atas hasil audit BPK tersebut. Saya berharap minimal dipertahankan. Kalau bisa ditingkatkan, katanya. (uni)

Anda mungkin juga menyukai