Anda di halaman 1dari 11

CITIZEN PROJECT PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DAERAH KOTA CIMAHI

KELOMPOK : Nabil Fadhillah (10518027)


Regi Sacharissa (10518025)
Ivan Firmansyah (10518030)
Ilham Nurfajrian (10518016)
Abstrak
Pajak reklame merupakan salah satu sumber pendapatan pajak daerah yang cukup potensial dan
memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendapatan pajak daerah.Banyaknya iklan di daerah-
daerah seharusnya memberikan pengaruh positif terhadap penerimaan Pajak Daerah Kota
Cimahi.Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kontribusi pajak reklame terhadap
pajak daerah pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah Pemerintah Kota Cimahi. Menggunakan
metode Observasi, dan wawancara.Mekanisme pemungutan pajak reklame pada BAPPENDA meliputi
pendaftaran dan pendataan. pelaksaaan penetapan pajak dan perhitungan pajak reklame, dan
pelaksanaan penyetoran dan penagihan.Dari hasil pengumpulan data, pertumbuhan pajak reklame
pada Pajak Daerah Kota Cimahi dari tahun 2013-2018 adalah sebesar 19,6% dan untuk kontribusi
pajak reklame terhadap pajak daerah pada tahun 2013 hanya 1,23% dan pada tahun 2018
kontribusinya semakin kecilyaiti hanya 0,72%.

Kata kunci : Pajak,Reklame,Iklan.


Pendahuluan
Pajak merupakan salah satu sumber terbesar bagi Anggaran pendapatan dan Belanja Negara
(APBN),pajak memiliki peranan penting bagi kelangsungan pembangunan Negara.pajak
digunakan untuk membiayai pembangunan nasional yang berguna bagi kepentingan
masyarakat .
Pajak juga sebagai salah satu sumber penerimaan daerah yang sangat mendukung
pembangunan.terutama bagi pemerintah daerah yaitu sebagai sumber pendapatan pajak
daerah.pungutan pajak kepada masyarakat sudah diatur dalam undang-undang nomor 18
tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Seiring kemajuan jaman,terjadi tingkat perkembangan teknologi yang sangat cepat
salah satunya dibidang komunikasi. Iklan salah satu bentuk komunikasi yang saat ini telah
banyak dijumpai pada banyak media-media komunikasi iklan juga merupakan hal yang
sangat penting bagi perusahaan dalam mempromosikan barang atau jasa. Contoh iklan
reklame Antara lain reklame papan/billboard, reklame kain/spanduk, reklame sembaran,
reklame neon box, reklame peragaan, reklame udara, reklame suara, reklame film/slide.
Belakangan ini pemasangan iklan reklame di Indonesia sudah menjadi trend
dikalangan masyarakat . Media ini dianggap efektif untuk menarik perhatian dan
memberikan informasi terhadap produk yang ditawarkan kepada masyarakat yang melihat
ikalan tersebut.
Pajak Reklame adalah pajak yang dipungut oleh daerah atas penyelenggaraan
reklame berdasarkan peraturan hyang ditetapkan oleh daerah melali benda, alat, perbuatan
atau media dengan tujuan komersial dengan memperkenalkan atau menarik perhatian
orang terhadap suayu barang atau jasa ditempat umum.
Banyaknya iklan melalui reklame di daerah-daerah tersebut seharusnya memberikan
pengaruh positif terhadap penerimaan Pajak daerah kota Cimahi. Pajak Reklame merupakan
salah satu sumber pendapatan pajak daerah yang cukup cukup potensial dan memiliki
peranan penting dalam meningkatkan pendapatan pajak daerah
METODE
Adapun Metodelogi Yang Digunakan Penulis Dalam Proses penulisan Dan penyusunan
program dapat di jabarkan sebagai berikut :
1. Observasi :
Untuk mendapatkan data serta informasi yang dibutuhkan, tentunya penulis harus melakukan
observasi secara langsung. Adapun observasi yang penulis lakukan yakni mengamati secara langsung
keadaan yang sebenarnya sedang terjadi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan penulis
bahas.
2. Wawancara :
Selain mencari data bukti fisik, penulis juga melakukan sesi wawancara, diskusi dan konsultasi.
Duduk bersama dan bertukar pikiran dengan orang yang berkompeten dibidang ini seperti dengan
Bidang Perencanaan Pengendalian Operasional dan Bidang Penetapan.
3. Studi Kepustakaan
Penulis mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literature yang
berhubungan erat dengan permasalahan yang akan penulis bahas.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian :
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Pemeritah Kota Cimahi Jl. Rd.Demang
Hardjakusumah Blok Jati, Cihanjuang, Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat 40513. Untuk
pencarian data, penulis mencarinya di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemerintah Kota
Cimahi

PEMBAHASAN

Salah satu upaya dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak adalah memberikan pelayanan
yang baik kepada WajibPajak. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat
meningkatkan kepuasan kepada Wajib Pajaksebagai pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan
dalambidang perpajakan.Paradigma baru yang menempatkan aparat pemerintah sebagai abdi
negara dan masyarakat (Wajib Pajak)harus diutamakan agar dapat meningkatkan kinerja pelayanan
publik.Petugas Pajak harus senantiasa melakukan perbaikan kualitas pelayanan dengan tujuan agar
dapat meningkatkan kepuasan dan kepatuhan Wajib Pajak.

Proses Pendaftaran Wajib Pajak

Apabila Anda hendak mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWPD sebagai Wajib Pajak
Orang Pribadi,ada baiknya anda membaca dahulu persyaratan yang tertera dibawah ini agar tidak
bingung saat sudah ditempat.

Calon Wajib Pajak Daerah (WPD) datang langsung ke Badan Pengelolaan


Pendapatan Daerah Kota Cimahi untuk mengukuhkan dirinya sebagai Wajib Pajak Daerah. Kegiatan
pendaftaran dan pendataan diawali dengan pengisian formulir pendaftaran wajib pajak yang
diberikan oleh Seksi Pendataan dan Penagihan. Pengisian formulir pendaftaran harus jelas dan
lengkap, kemudian dikembalikan kepada Seksi Pendataan dan penagihan untuk dicatat dalam Daftar
Induk Wajib Pajak. Adapun persyaratan yang harus disertakan untuk mendapatkan NPWPD ( Pajak
Reklame) . Prosedur yang harus dilalui apabila ingin melakukan pendaftaran adalah sebagai berikut:

1. Pemohon (Wajib Pajak) menyampaikan Berkas dan formulir Permohonan Reklame pada loket
pendaftaran Badan Pengelola Pendapatan Daerah.

2. Petugas pendaftaran Badan Pengelola Pendapatan Daerah menerima formulir, memeriksa dan
meneliti kelengkapan berkas yang disampaikan. Jika lengkap maka akan diproses lebih lanjut dan
pemohon diberi nomor pendaftaran. Jika tidak lengkap dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi.

3. Berkas yang sudah lengkap akan diproses:

a. Jika hasil pemeriksaan telah memenuhi persyaratan maka akan diproses lebih lanjut, jika tidak
memenuhi persyaratan maka dibuatkan surat penolakan dan disampaikan kepada wajib pajak dalam
jangka waktu 3 hari.

b. Permohonan baru reklame selain billboard akan diteruskan keproses berikutnya.

c. Untuk Permohonan perpanjangan izin reklame, data objek dalam formulir akan dicocokkan dengan
data base. Jika cocok dilanjutkan proses berikutnya dan jika tidak cocok maka dalam jangka waktu 2
hari, formulir berserta kelengkapannya dikembalikan ke pemohon.

4. Proses selanjutnya adalah memasukan data ke dalam komputer untuk pembuatan berkas yang
digunakan dalam perhitungan

5. Berkas akan dilakukan proses perhitungan pajak dan pencetakan Nota Perhitungan Pajak serta
akan dikoreksi dan ditandatangani oleh Kepala seksi Perhitungan dan Kepala bidang Penetapan.

6. Pemohon ( Wajib Pajak ) mengambil berkas nota pada Bidang Pendataan dan melakukan
pembayaran pajak ke loket pembayaran.

7. Setelah Nota Perhitungan Pajak dibayar, maka akan dicetak Surat Ketetapan

Pajak Daerah (SKPD) oleh Bidang Penetapan.

Mekanisme Pemungutan Pajak Reklame pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah


Pemerintah Kota Cimahi

Untuk mendapatkan data wajib reklame, dilaksanakan pendaftaran dan pendataan wajib
pajak yang memiliki objek pajak di Kota Cimahi. Badan Pengelola Pendapatan Daerah Pemerintah
Kota Cimahi dalam melaksanakan pemungutan pajak reklame mempunyai tahapan – tahapan atau
pelaksanaan sebagai berikut :

1. Pengusaha yang menyelenggarakan reklame sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Pemerintah Kota Cimahi;

2. Pendaftaran paling sedikit melampirkan fotokopi KTP/Kuasa, Surat Kuasa jika menguasakan,
Surat Ijin Usaha Perdagangan ( SIUP ) atau sejenisnya;

3. Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah ( SPTPD ) dengan benar,
lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin, dan menandatangani ;

4. Wajib pajak mengambil SPTPD di Perangkat Daerah yang membidangi pengelolaan pemungutan
pajak daerah dan setelah diisi lengkap beserta lampirannya disampaikan ke Perangkat Daerah;

5. Lampiran SPTPD paling sedikit gambar/foto reklame/ denah/ ukuran/ naskah reklame ;

6. Batas waktu penyampaian SPTPD , paling lama 7 (tujuh) hari setelah penyelenggaraan reklame
atau berakhirnya jatuh tempo ;

7. Apabila formulir pendapatan tidak disampaikan sesuai batas waktu, dapat diterbitkan surat
teguran. Pada saat akan menyelenggarakan reklame maka dilakukan ketetapan pajak dan
perhitungan pajak sebagai berikut :

a. Pajak dipungut berdasarkan penetapan oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk dilakukan
secara tunai ;

b. Besarnya pajak terutang dihitung dengan cara mengalikan tariff dengan dasar pengenaan pajak ;

c. Wajib pajak dengan penetapan jumlah pajak terutang ditetapkan dengan

menerbitkan SKPD ;

Badan Pengelola Pendapatan Daerah Pemerintah Kota Cimahi dalam

melaksankan pembayaran dan penagihan pajak reklame mempunyai tahapan –

tahapan atau pelaksanaan sebagai berikut

1. Pembayaran pajak dapat dilakukan melalui Bank yang ditunjuk oleh Bupati, selanjutnya disetor
pada rekening Kas Umum Daerah dalam waktu yang ditentukan dalam SKPD;
2. Wajib Pajak menerima tanda bukti pembayaran / Slip Setoran dari Bank selanjutnya diserahkan
kepada bendahara penerima, bendahara penerima menyerahkan SSPD ( Surat Setoran Pajak Daerah
) dan STS yang telah divalidasi

3. SKPD yang tidak atau kurang bayar setelah jatuh tempo pembayaran dikenakan sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2% ( dua persen ) sebulan dihitung sejak pajak terutang dan
ditagih dengan menggunakan STPD;

4. Jumlah kekurangan pajak dalam STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar
2% ( dua persen ) sebulan.

Berdasarkan hasil pengamatan pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kota Cimahi dalam
pelaksanaan tugasnya masih menemui banyak hambatan. Hambatan hambatan tersebut yaitu :
1. Keterlambatan Penyampaian Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
Ketidakjelasan data yang akan dimasukan ke dalam komputer menyebabkan SKPD tidak bisa
dicetak sehingga terjadi keterlambatan penyampaian dan penandatanganan oleh Kepala
Badan.
2. Sistem Komputerisasi Pendapatan Asli Daerah apabila terjadi kerusakan dalam sistem
komputerisasi, penetapan pajak tidak dapat dilakukan.
3. Sanksi Administrasi, Sanksi yang diterapkan Pemerintah Kota Cimahi belum dilaksanakan
secara utuh ( kurang tegas ).
Adapun upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada yaitu :
1. Memberikan petunjuk kepada petugas pendataan agar jelas dalampengisian data yang
digunakan untuk mencetak SKPD denganpelatihan serta memberikan buku panduan
pendataan.
2. Memperbaharui sistem komputerisasi yang ada dengan sistem yang terbaru.
3. Memberikan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang tidak memenuhi
kewajibannya, dalam membayar pajak daerahnya khususnya pajak reklame.
Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Cimahi

Badan Pengelola Pendapatan Daerah Pemerintah Kota Cimahi melakukan pengumpulan data per 5 (
lima ) tahun untuk mengamati pertumbuhan Pajak Daerah Kota Cimahi salah satunya pajak reklame
dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak reklame terhadap Pajak Daerah Kota Cimahi.
Adapun laju pertumbuhan pajak reklame sebagai berikut :

Laju Pertumbuhan Pajak Reklame Kota Cimahi Tahun 2013 - 2017


Tahun Target ( Rp ) Realisasi ( Rp )
2013 1.481.087.199 1.783.275.198
2014 2.133.723.900 2.239.080.538
2015 1.902.145.000 2.209.522.607
2016 1.564.398.734 1.568.673.807
2017 1.715.772.595 2.134.111.358
Tabel 3.5 Target dan Realisasi Pajak Reklame
Sumber : Badan Pengelola Pendapatan Daerah Pemerintah Kota Cimahi

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Tahun 2013 - 2017

Gambar 3.2 Target dan Realisasi Pajak Reklame


Sumber : Badan Pengelola Pendapatan Daerah Pemerintah Kota Cimahi

 Tahun 2013 realisasi penerimaan pajak reklame adalah Rp 1.783.275.198 , target


penerimaan pajak reklame Rp 1.481.087.199. Pada tabel 4.1 persentase perbandingan
realisasi pajak dan target penerimaan pajak rekalme lebih dari 100% yaitu sebesar 120,40%
. ( 100 : 1.481.087.199 ) x ( 1.783.275.198 - 1.481.087.199 )
 Tahun 2014 realisasi penerimaan pajak reklame adalah Rp 2.239.080.538 , target
penerimaan pajak reklame Rp 2.133.723.900. Pada tabel 4.1 persentase perbandingan
realisasi pajak dan target penerimaan pajak rekalme lebih dari 100% yaitu sebesar 104,94%.
( 100 : 2.133.723.900 ) x ( 2.239.080.538 - 2.133.723.900 )
 Tahun 2015 realisasi penerimaan pajak reklame adalah Rp 2.209.522.607 , target
penerimaan pajak reklame Rp 1.902.145.000. Pada tabel 4.1 persentase perbandingan
realisasi pajak dan target penerimaan pajak rekalme lebih dari 100% yaitu sebesar 116,16%.
( 100 : 1.902.145.000 ) x ( 2.209.522.607 - 1.902.145.000 )
 Tahun 2016 realisasi penerimaan pajak reklame adalah Rp 1.568.673.807 , target
penerimaan pajak reklame Rp 1.564.398.734. Pada tabel 4.1 persentase perbandingan
realisasi pajak dan target penerimaan pajak rekalme lebih dari 100% yaitu sebesar 100,27%.
( 100 : 1.564.398.734 ) x ( 1.568.673.807 - 1.564.398.734 )
 Tahun 2017 realisasi penerimaan pajak reklame adalah Rp 2.134.111.358 , target
penerimaan pajak reklame Rp 1.715.772.595. Pada tabel 4.1 persentase perbandingan
realisasi pajak dan target penerimaan pajak rekalme lebih dari 100% yaitu sebesar 124,38%.
( 100 : 1.715.772.595 ) x ( 2.134.111.358 - 1.715.772.595 )
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan Atas Mekanisme Pemungutan Pajak Reklame pada Badan PengelolaPendapatan Daerah
Pemerintah Kota CimahiMekanisme pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Badan Pengelola

Pendapatan Daerah Pemerintah Kota Cimahi meliputi pendaftaran dan pendataan,

pelaksanaan penetapan pajak dan perhitungan pajak reklame, dan pelaksanaanpenyetoran dan
penagihan.Dari keseluruhan pelaksanaan perhitungan dan pemungutan pajak daerahkhususnya pajak
reklame telah sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku,yaitu Peraturan Walikota Cimahi Nomor
14 Tahun 2013 tentang Perubahan atasPeraturan Walikota Cimahi Nomor 43 Tahun 2011 tentang Tata
Cara PemungutanPajak Reklame di Kota Cimahi.Dalam Pelaksanaan kegiatan perpajakan, sistem
pemungutan pajak daerahkhususnya pajak reklame yang dilaksanakan oleh Badan Pengelola
PendapatanDaerah Pemerintah Kota Cimahi termasuk ke dalam Official assessment system yaitusistem
pemungutan pajak yang diberi kewenangan kepada Badan PengelolaPendapatan Daerah Pemerintah Kota
Cimahi sebagai lembaga pemungut danpengelola pajak daerah untuk menentukan besarnya pajak
terutang oleh wajib pajak.

Kesimpulan atas Pertumbuhan Pajak Reklame Tahun 2013 – 2017 Badan

Pengelola Pendapatan Daerah Pemerintah Kota CimahiPertumbuhan pajak dari tahun 2013 sampai 2017
pada Badan PengelolaPendapatan Daerah Pemerintah Kota Cimahi sudah baik, dilihat dari realisasi
tahun2013 sampai 2017 yang selalu mencapai dari target yang telah ditetapkan danpeningkatannya stabil
setiap tahunnya tidak mengalami penurunan. Pertumbuhanpajak reklame dari tahun 2013 – 2017 yaitu
sebesar 19,6%.5.1.3 Kesimpulan atas Kontribusi Pajak Reklame terhadap Pajak Daerah BadanPengelola
Pendapatan Daerah Pemerintah Kota CimahiKontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah tidak terlalu
besar, pada tahun2013 kontribusinya 1,23%, pada tahun 2014 kontribusinya sebesar 1.16%, pada tahun
2015kontribusinya turun menjadi 0,96%, pada tahun 2016 kembali turun menjadi 0,62%, dan padatahun
2017 mengalami kenaikan meskipun kecil sebesar 0,72%.Kontribusi kecil disebabkan potensi pajak
reklamenya juga yang kecil jikadibandingkan dengan jenis pajak daerah lainnya, dibandingkan dengan
wilayah lain.Selain potensi reklamenya yang masih rendah, masih terdapat pula pemasanganreklame liar
di Kota Cimahi semisal reklame kain, spanduk dan sejenisnya yang tidakterdapat tanda telah lunas
membayar pajak reklame pada Badan PengelolaPendapatan Daerah ( BAPPENDA ) Kota Cimahi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran kepada BadanPengelola Pendapatan
Daerah Pemerintah Kota Cimahi. Sarannya adalah sebagaiberikut :
1. Ada kejelasan waktu sosialisasi baik secara lisan semisal Wajib Pajakdiundang ke BAPPENDA maupun
secara tulisan semisal menerbitkansurat edaran;

2. Memberikan pemahaman kepada Wajib Pajak tentang sanksi administrasiberupa bunga yang diterima
jika melanggar ketentuan semisal WajibPajak tidak tepat waktu dalam memperpanjang masa
tayang/masa berlaku

Anda mungkin juga menyukai