Kelompok 1
• ANDRIANUS CANDRA TULUNG 331201300227
• WAWAN GUNAWAN 331201300233
• HERDIANA 331201300244
• SITI EVI KHOLILAH 331201300209
• ROMUALDUS HIA 331201300222
• RINI EMBUN SARI 331201300143
• MUHAMAD TAUFIK 3312013002
• TATA RIDWAN PURNAMA 331201300235
Pengertian Wajib pajak
Wajib pajak adalah setiap orang yang terlibat dalam aktivitas perpajakan termasuk
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak. Wajib pajak menurut UU No. 16 Tahun
2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah orang pribadi atau badan,
meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Sebagai wajib pajak, seseorang memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Hak dan
kewajiban inilah yang dilindungi oleh pemerintah melalui undang-undang. Kewajiban wajib
pajak di antaranya harus memiliki NPWP, membayar, memotong, dan melaporkan pajak,
kooperatif saat pemeriksaan pajak, dan lain sebagainya. Untuk hak wajib pajak, di antaranya
hak atas kelebihan pembayaran pajak, hak untuk dijaga kerahasiaannya identitasnya, hak untuk
mengangsur dan menunda pembayaran dengan melaporkan alasannya serta hak untuk
dibebaskan dari kewajiban perpajakan.
Kewajiban Wajib Pajak (NPWP)
NPWP adalah Nomer Pokok Wajib Pajak berupa sebuah kartu yang diterbitkan oleh Ditjen Pajak.
Kartu NPWP ini memuat informasi penting berupa nomor pokok wajib pajak si pemilik kartu. NPWP
berfungsi sebagai identitas atau tanda pengenal bagi wajib pajak untuk melaksanakan hak dan
kewajibannya dalam perpajakan. Kartu NPWP diterbitkan melalui Kantor Pelayanan Pajak (KKP) atau
melalui Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP). Sedangkan, untuk
mendapatkan NPWP Anda sebagai wajib pajak harus mengajukan permohonan atau membuatnya secara
online maupun offline. Setelah memiliki NPWP, Anda harus tahu apa saja hak dan kewajiban NPWP itu
sendiri. Hak-Hak bagi Pemilik Kartu NPWP Selain sebagai identitas bagi wajib pajak, kartu NPWP
diterbitkan untuk beberapa tujuan lain. Salah satunya adalah sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan. Selain itu, Keberadaan kartu ini juga berfungsi untuk menjaga ketertiban dalam hal
membayar pajak atau pengawasan administrasi perpajakan. Bukan hanya itu, kartu NPWP juga sebagai
salah satu persyaratan untuk menikmati berbagai pelayanan umum, seperti membuat paspor,
mengajukan kredit di bank, atau mengikuti lelang. Kewajiban NPWP Sejak era reformasi perpajakan
tahun 1983 silam, Indonesia menggunakan self assessment system. Berdasarkan sistem ini, seseorang
yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif harus berinisiatif untuk mendaftarkan diri
sebagai wajib pajak untuk selanjutnya melakukan daftar NPWP.
Self assessment system juga berlaku bagi wajib pajak saat melaksanakan kewajibannya.
Artinya, wajib pajak harus menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajak terutang sesuai
ketentuan yang telah berlaku. Oleh karena itu, sangat penting bagi wajib pajak untuk mengenal
kewajibannya sebagai pemilik NPWP. Kewajiban pemegang NPWP :
1. Wajib Menyampaikan Surat Pemberitahuan atau SPT
2. Wajib Membayar Pajak
Wajib Pajak akan dikenakan tarif PPh 21 dari PKP yaitu jumlah penghasilan bruto dikurangi
komponen pengurang penghasilan bruto dan komponen PTKP.
Tarif PPh 21 yang berlaku saat ini adalah :
1. Sebesar 5% untuk wajib pajak dengan penghasilan tahunan Rp50.000.000.
2. Sebesar 15% untuk wajib pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp50.000.000.
3. Lalu sebesar 25% untuk wajib pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp250.000.000.
4. Lalu sebesar 25% untuk wajib pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp250.000.000.
5. Sedangkan Wajib pajak yang tidak memiliki NPWP akan dikenakan tarif lebih tinggi 20%.
Dari perhitungan tersebut akan ditemukan tarif pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak.
Apabila jumlah penghasilan tahunan yang diterima masih di bawah PTKP, maka wajib pajak tidak perlu
membayar PPh 21. Kebingungan tentang hak dan kewajiban NPWP apa saja memang sering
menghinggapi benak para wajib pajak yang baru saja menerima NPWP. Kebanyakan dari mereka tidak
tahu langkah apa yang bisa ditempuh setelah memperoleh NPWP. Informasi di atas diharapkan dapat
membatu Anda dalam memahami hak-hak dan kewajiban NPWP yang harus Anda lakukan.Karena
begitu Anda menerima NPWP berarti Anda telah sah menjadi wajib pajak.
Pengukuhan pengusaha kena pajak WAKIL ATAU
KUASA WAJIB PAJAK
• APA ITU PENGUSAHA KENA PAJAK?
Pengusaha yang melakukan Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena.
Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai Tahun 1984 dan
perubahannya disebut dengan Pengusaha Kena Pajak atau yang biasa dikenal PKP.
TATA CARA PENGUKUHAN PKP, Permohonan pengukuhan PKP dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
1. Secara langsung; Melalui pos dengan bukti pengirim surat;
2. Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat ke KPP
atau KP2KP yang wilayah kerjanya atau Secara elektronik.
• Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP) Dasar hukum UU No.19 tahun 1997 jo UU No.19
tahun 2000 :
- Penagihan pajak: serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan
biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika
dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan
penyanderaan, menjual barang yang telah disita.
- Surat paksa: surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.
• Daluwarsa Penagihan Pajak (Pasal 22 ayat LUU KUP 1984)
Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan dan biaya penagihan
pajak, daluwarsa setelah melampaui waktu 5 tahun terhitung sejak penerbitan STP, SKPKB, SKPKBT, SK
Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding dan Putusan Peninjauan Kembali.
Penjelasan atas Pasal 33 ayat (3) UU Penanaman Modal, berbunyi "Yang dimaksud dengan tindak pidana
perpajakan adalah informasi yang tidak benar mengenai laporan yang terkait dengan pemungutan pajak
dengan menyampaikan surat pemberitahuan, tetapi yang isinya tidak benar atau tidak lengkap atau
melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada negara dan
kejahatan lain yang diatur dalam undang-undang yang mengatur perpajakan".
Selain itu, definisi mengenai tindak pidana perpajakan juga termaktub dalam aturan teknis
perpajakan. Secara spesifik, pada Pasal 1 angka 5 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
239/PMK.03/2014 s.t.d.d PMK 242/PMK.03/2014. Aturan tersebut berbunyi "Tindak Pidana di Bidang
Perpajakan adalah perbuatan yang diancam sanksi pidana oleh undang-undang di bidang perpajakan
yang meliputi Pasal 38, Pasal 39, Pasal 39A, Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 41B, Pasal 41C, dan Pasal 43
Undang-Undang KUP, Pasal 24 dan Pasal 25 Undang-Undang PBB, Pasal 13 dan Pasal 14 Undang-
Undang Bea Meterai, dan Pasal 41A Undang-Undang PPSP".
Ketentuan umum dan tata cara perpajakan diatur dalam UU 16 Tahun 2000 tentang perubahan kedua
undang-undang No 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan taat cara perpajakan. Dengan demikian
ada dua jenis wajib pajak yaitu :
• Orang perorangan atau pribadi (person) danBadanNomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP). Nomor yang
diberikan kepada wajib pajak sebagi sarana administrasi perpajakan sebagai tanda pengenal Surat
Pemberitahuan Surat Setoran Pajak. Surat setoran pajak adalah surat yang digunakan oleh wajib
pajak untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke kas negara. Surat Ketetapan
Pajak. Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang melalui surat ketetapan pajak kurang bayar
.Surat Tagihan Pajak. Surat tagihan pajak adalah surat untuk melakukan kegiatan pajak.Disamping
yang diterangkan di atas yang perlu juga diketahui dalam ketentuan umum tentang perpajakan ini
adalah sebagai berikut.
• Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau
perkerjaanya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengeskpor barang melakukan uasah
perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari laur daerah pabean, melakuakn usaha jasa
atau memanfaatkan jasa dari laur daerah pabean. Pengusaha kena pajak adalah pengusaha
sebagaimana dimaksud di atas yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau penyerahan
jasa kena pajak yang dikenakan pajak berdasarkan undang-undang pajak pertambahan nilai 1984
• Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak dalam
tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak menurut ketentaan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Sanksi dalam perpajakan
Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah nomer 74 tahun 2011 tentang cara pelaksanaan
Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap
ketentuan mengenai tata cara pengurangan ataupenghapusan sanksi administrasi,pengurangan
atau pembatalan surat ketetapan pajak atau surat tagihan pajak yang tidak benar, dan
pembatalan hasil pemerikasaan. Direktur Jendral Pajak berdasarkan permohonan WP dapat
mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan
yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan UU perpajakan dalam hal sanksi tersebut
dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan Karena kesalahannya. Mengurangkan atau
membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar. Mengurangkan atau membatalkan Surat
Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 UU KUP yang tidak benar atau
membatalkan surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan atau verifikasi yang dilaksanakan
tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil verifikasi dan/atau pembahasan akhir hasil
pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil verifikasi dengan Wajib Pajak. Sanksi administrasi
yang dapat dikurangkan atau dihapuskan berdasarkan permohonan wajib pajak meliputi :
1. Sanksi administrasi yang tercantum dalam surat ketetapan pajak
2. Sanksi administrsi yang tercantum Tagihan Pajak yang terkait dengan penerbitan surat
ketetapan pajak.
Dalam hal surat ketetapan pajak dibatalkan terhadap masa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun
pajak dan jenis pajak yang terkait dengan surat ketetapan pajak yang dibatalkan tersebut dianggap
tidak pernah diterbitkan surat ketetapan pajak dan Direktur Jendral Pajak tetap dapat menerbitkan
surat ketetapan pajak atas masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak dan jenis pajak
tersebut. Surat Tagihan Pajak yang tidak benar yang dapat dikurangkan meliputi Surat Tagihan
Pajak dengan jumlah administrasi yang tidak benar dan Surat Tagihan Pajak yang tidak benar yang
dapat dibatalkan meliputi Surat Tagihan Pajak yang seharusnya tidak diterbitkan.
Terima Kasih