Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan perwujudan dari pengabdian dan peranan serta wajib


pajak untuk secara langsung dan sama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan
yang diperlukan untuk pembiayaan Negara dan pembangunan nasional. Tanggung
jawab atas pelaksanaan pemungutan pajak sebagai cerminan kewajiban
masyarakat itu sendiri, penerimaan pajak dan pengalokasian anggaran dari
masyarakat dibedakan menjadi penerimaan Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak
Pusat adalah pajak yang dikelola langsung pemerintahan pusat (Direktorat Jendral
Pajak) dibawah kementrian keuangan, sedangkan Pajak Daerah adalah Pajak yang
dikelola Pemerintah Daerah ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Menurut
Undang-Undang No. 27 Tahun 2007, Pajak adalah Kontribusi wajib kepada
Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Pendapatan asli daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah
yang dipungut berdasarkan peraturan daerah yang digunakan untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah yang dapat digunakan dalam melaksanakan pembangunan
daerah sesuai dengan Perundang-Undangan, hal ini termuat dalam UU nomor 33
tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antar pemerintah Daerah pasal 1 angka
18. Pendapatan daerah memaksimalkan pada penerimaan pajak daerah yang
diperoleh dari antara lain sebagai berikut:
1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
2. Pajak Bea Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)
3. Pajak Air Permukaan
4. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor(PBB-KB)
5. Pajak Rokok

Salah satu komponen dari pajak daerah ialah pajak kendaraan bermotor,
Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan yang beroda beserta gandengannya

1
2

yang digunakan semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik
berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu
sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang
bersangkutan (iksan,2008).
Kendaraan bermotor yang telah diregistrasi digolongkan menjadi dua,
yaitu registrasi baru (BN1) dan registrasi mutasi maupun Balik Nama (BN2). Data
juga digolongkan berdasarkan plat merah, kuning, dan hitam. Rata-rata registrasi
kendaraan, baik kendaraan baru maupun mutasi, terus mengalami kenaikan
disetiap tahunnya. Selain jumlah kendaraan bermotor yang mempengaruhi PKB
adalah mutasi kendaraan bermotor, mutasi kendaraan bermotor adalah mutasi atau
perpindahan administrasi identifikasi kendaraan bermotor atau dokumen
kendaraan Roda 2 atau Roda 4 dari suatu daerah ke daearah atau dari daerah ke
provinsi lain sesuai dengan perpindahan alamat baru pemilik kendaran bermotor,
mutasi kendaraan bermotor merupakan hal yang biasa terjadi.
Mengurus mutasi kendaraan identik dengan suatu yang ribet, berbeli-belit,
buang-buang waktu, pungli, calo dan sebagainya. Sehingga banyak orang yang
menyerahkan pengurusan dokumen kendaraan tersebut kebiro jasa. Sebenarnya
jika mengetahui cara dan prosedurnya, maka mengursan mutasi kendaraan sendiri
tidak serumit dan sesulit yang dibayangkan. Selain itu tidak perlu membuang-
buang uang untuk membayar biro jasa. Selain mengetahui cara dan prosesnya,
dalam mengurus sendiri proses mutasi kendaraan dibutuhkan kesabaran ketika
mengantri. Pastikan semua berkas yang dibutuhkan sudah lengkap.
Pada saat ini permasalahan yang biasanya terjadi di SAMSAT Kota Jambi
bagi masyarakat yang mengurus terkendala pada sistem pembayarannya, dimana
yang membayarkan pajak ini adalah wakilnya namun bukan pemilik asli
kendaraan disini yang biasa di jadikan masalah dan memperlambat karena
sebenarnya dalam pembayaran pajak ini harus orang yang bersangkutan, namun
tetap saja bisa di wakil kan dengan syarat-syarat tertentu yaitu Surat Kuasa yang
sudah di tanda tangani oleh pemilik asli kendaraan. Dan untuk permasalahan yang
sering kali terjadi pada masyarakat saat mengurus pajak mutasi adalah pada saat
cek fisik di daerah asal, kendaraannya telah di bawa ke daerah tujuan maka
diperlukan cek fisik bantuan di daerah tujuan lalu di kirim ke daerah asal untuk
3

meminta pengesahan. Selain itu proses yang terlalu panjang dan memakan waktu
yang lama sering kali masyarakat harus meninggalkan aktivitasnya atau meminta
izin tidak masuk agar dapat melakukan pembayaran pajak kendaraan, bila
pelayanan yang diberikan tidak tepat waktu maka masyarakat harus meluangkan
waktu lebih banyak untuk mengurus pajak kendaraan sehingga menimbulkan rasa
malas untuk mengurus pajak.
Sistem Adminitrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan salah
satu sarana pengawasan pajak kendaraan bermotor yang memberikan kontribusi
dalam penerimaan Pajak Negara, yang bekerja sama secara terpadu antara Polri,
Dinas Pendapatan Daerah, dan PT Jasa Raharja (Persero). SAMSAT memiliki
tugas untuk mengelola pembayaran pajak kendaraan masyarakat, dari pertama
kendaraan dibeli, setiap tahun dan setiap lima tahun. Jumlah dan perubahan data
yang berlangsung secara rutin dan tidak rutin memerlukan pengelolaan. Kantor
SAMSAT Kota Jambi merupakan salah satu tempat pelayanan dan pengawasan
terhadap pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Berdasarkan uraian di atas oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut tentang mutasi kendaraan bermotor yang dituangkan dalam bentuk
laporan dengan judul “Tata Cara Mutasi Kendaraan Bermotor Antar
Kabupaten dan Kota dalam Provinsi di Kantor Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota Jambi”.

1.2 Masalah Pokok Laporan


Dengan adanya Latar belakang masalah bahwa yang ada pada Kantor
SAMSAT di Kota Jambi. Dapat dirumuskan permasalahan pokok laporan sebagai
berikut : “ Bagaimana pelaksanaan Tata Cara Mutasi Kendaraan Bermotor di
Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota Jambi?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.3.1 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang Bagaimana pelaksanaan Tata Cara Mutasi
Kendaraan Bermotor dikantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
(SAMSAT) Kota Jambi.
4

2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dialami oleh wajib pajak pada
saat mengurus mutasi kendaraan bermotor dan memberikan solusi bagi
wajib pajak.

1.3.2 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan laporan ini adalah :

a. Untuk menambah pengetahuan tentang Bagaimana Tata Cara Mutasi


Kendaraan Bermotor pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu
Atap (SAMSAT) Kota Jambi.
b. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III
Perpajakan dan mendapatkan gelar ahli madya.
c. Dengan penulisan ini di harapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat tentang bagaimana Tata Cara Mutasi Kendaraan Bermotor
dikantor SAMSAT.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Jenis Data
Data yang diperoleh berasal dari hasil observasi yang berasal dari sumber yang
terdiri dari :
1. Data primer yang merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
responden berdasarkan wawancara objek yang diteliti.
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh sebagai pendukung yang
berupa buku-buku dan bahan hukum dan dokumen-dokumen ataupun
referensi lainnya yang memiliki relavansi dengan pembahasan yang
penulis teliti saat ini.

1.4.2 Metode Pengumpulan Data


Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data penulisan laporan ini
adalah :
1. Metode wawancara
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya
jawab langsung dengan kepala UPTD PPD Samsat Kota Jambi, Kasi
bidang pelayanan, dan Kasi Dinas Luar serta Karyawan/Karyawati di
Kantor UPTD PPD Samsat Kota Jambi.
5

2. Metode Dokumentasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melihat dokumen-
dokumen resmi yang dimiliki Kantor UPTD PPD Samsat Kota Jambi,
untuk melihat dan mengamati dokumen resmi tersebut penulis dibimbing
langsung oleh satu pegawai kantor UPTD PPD Samsat Kota Jambi.
3. Metode Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data dan berkenaan dengan memahami
berbagai macam bacaan untuk memperoleh data dengan menggunakan
buku-buku, penulisan ini juga dilakukan dengan cara meminjam buku-
buku dari pustaka.
4. Menelusuri/ mencari (Browsing/ Searching)
Proses pencarian data dari sekekumpulan data yang sudah ada dengan
mejelajahi dunia maya atau internet dalam mencari informasi dalam
pembuatan laporan magang.
1.4.3 Metode Analisis
Metode yang digunakan penulis dalam membuat laporan ini adalah metode
analisis deskriptif kualitatif yaitu setiap data yang akan di susun akan di
kelomopokkan terlebih dahulu, kemudian akan di analisa sesuai dengan masalah
yang akan diperoleh gambaran sebenarnya dari objek penelitian.

1.5 Waktu dan Lokasi Magang


Pelaksanaan magang dilaksanakan pada tanggal 08 februari sampai dengan 8 april
2020. Lokasi pelaksanaan magang bertempatan di Kantor UPTD PPD Samsat
Kota Jambi. Yang beralamat di jalan. Gajah Mada No.23, Lb.Bandung, Jelutung,
Kota Jambi, Jambi 3614.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan magang ini,akan dijabarkan sistematika pembahasan
untuk memberikan gambaran yang jelas tentang maksud dan tujuan penulisan
secara garis besar masing-masing Bab mencakup hal-hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulisan menguraikan tentang latar belakang pemilihan judul,
masalah pokok laporan, tujuan dan manfaat penulisan, sistematika penelitian
sehingga diharapkan dapat menggambarkan isi laporan secara garis besar.
6

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori atau konsep yang berhubungan
dengan judul dari hasil praktek magang yang digunakan untuk mendeskripsikan
rumusan masalah yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

BAB III PEMBAHASAN


Pada bab ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum di Kantor UPTD PPD
Samsat Kota jambi yang meliputi sejarah singkat dan perkembangan Kantor
UPTD PPD Samsat Kota Jambi, Visi dan Misi,pengertian Tata Cara, Pengertian
Pajak, jenis-jenis pajak, fungsi pajak, pajak kendaraan bermotor, pengertian pajak
mutasi kendaraan bermotor, dasar hukum, Tata cara mutasi kendaraan bermotor,
syarat mutasi kendaraan bermotor, jumlah wajib pajak mutasi kendaraan bermotor
antar Kabupaten dan Kota dalam Provinsi Jambi.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
pengamatan dan saran-saran yang sesuai dalam pemaparan suatu kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai