Anda di halaman 1dari 6

BAB III

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menuliskan data yang penulis dapat setelah melakukan

penelitian di Kantor SAMSAT Medan Selatan. Berdasarkan penelitian di Kantor SAMSAT

Medan Selatan dapat diuraikan dan dideskripsikan sebagai berikut.

3.1 Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Berdasarkan data yang didapat penulis dari hasil penelitian, berikut Target dan

Realisasi Penerimaan Pajak kendaraan Bermotor di SAMSAT Medan Selatan

Tabel 3.1

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Samsat Medan Selatan

Tahun Target Realisasi Presentase

(Rp) (Rp) (%)

2018 220.357.036.445 235.098.870.147 106%

2019 223.900.569.243 227.130.749.050 101%

2020 231.619.850.037 249.689.681.069 107%

Sumber:Uppd Samsat Medan Selatan

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2018 Target

penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor sebanyak 220.357.036.445 dan Realisasi nya

sebanyak 235.098.870.147, pada tahun 2019 Target Pajak Kendaraan Bermotor sebanyak

223.900.569.243 dan Realisasi nya 227.130.749.050, pada tahun 2020 Target Pajak

Kendaraan Bermotor sebanyak 231.619.850.037 dan Realisasi nya sebanyak

249.689.681.069.
3.2 Data Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua

Berdasarkan data yang didapat penulis dari hasil penelitian, berikut Realisasi

Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua di SAMSAT Medan Selatan.

Tabel 3.2

Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua

Tahun Unit

2018 26.299

2019 16.423

2020 16.192

Sumber: Uppd Samsat Medan Selatan

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2018 Realisasi

penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua sebanyak 26.299 unit kendaraan,

pada tahun 2019 Realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua

sebanyak 16.423 unit kendaraan, pada tahun 2020 Realisasi penerimaan Pajak Kendaraan

Bermotor khususnya roda dua sebanyak 16.192 unit kendaraan.

3.3 Data Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua

Berdasarkan dari data yang didapat penulis dari hasil penelitian, berikut

Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua di SAMSAT Medan Selatan.

Tabel 3.3

Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua

Tahun Unit

2018 22.280

2019 30.282
2020 43.889

Sumber: Uppd Samsat Medan Selatan

Berdasarkan dari data diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2018 Tunggakan

Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua sebanyak 22.280 unit kendaraan, pada tahun

2019 Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua sebannyak 30.282 unit

kendaraan, pada tahun 2020 Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor khususnya roda dua

sebanyak 43.889 unit kendaraan.

3.4 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor

Adapun tarif pajak kendaran bermotor berdasarkan Undang-Undang No 28 Tahun

2009 pasal 6 ayat 1, besarnya tarif pajak PKB untuk kendaraan bermotor pribadi ditetapkan

sebagai berikut:

a) Untuk pemilik kendaraan bermotor pertama paling rendah 1% dan paling tinggi 2%

b) Untuk pemilik kendaraan bermotor kedua dan seterusnya tariff yang ditentukan secara

progresif paling rendah 2% dan paling tinggi 10%

c) Kepemilikan kendaraan bermotor didasarkan atas nama dan alamat yang sama

Dan pada pasal 6 ayat 2-4 ditentukan tarif PKB untuk kendaraan bermotor angkutan

umum, ambulans, pemadam kebakaran, pemerintah/TNI/POLRI, pemerintah daerah,

ditetapkan paling rendah sebesar 0,5% dan paling tinggi 1%.

3.5 Syarat-syarat membayar Pajak Kendaraan Bermotor

Adapun syarat-syarat membayar pajak kendaraan bermotor selama 1 dan juga 5 tahun

dikantor Samsat Medan Selatan yang harus dibawa ialah:

a) STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) yang asli

b) KTP (Kartu Tanda Penduduk) asli yang nama diSTNK dan BPKB sama dengan KTP

c) Cek fisik sepeda motor pajak 5 tahun


Apabila tidak memiliki KTP asli atau nama yang sesuai dengan STNK dan BPKB

motor, maka wajib pajak tersebut, bisa menggantinya dengan membawa Kartu

Keluarga (KK) ataupun Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang namanya juga harus sesuai

dengan yang ada di STNK dan BPKB kendaraan.

3.6 Pemanfaatan Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak merupakan sumber utama dari penerimaan kas Negara. Tanpa adanya pajak

kegiatan negara sulit untuk dijalankan, penggunaan pajak ini sendiri meliputi dari belanja

pegawai sampai pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembiayaan pembangunan yang

dimaksud adalah pembangunan jalan, sekolah, rumah sakit, jembatan, serta sarana ibadah.

Pajak ini juga digunakan untuk pembiayaan dalam meningkatkan rasa aman bagi masyarakat

dalam menikmati fasilitas atau pelayanan yang diberi oleh pemerintah.

Adapun pemanfaat pajak kendaraan adalah:

1. Kelestarian lingkungan hidup

2. Subsidi pengan dan juga bahan bakar

3. Keamanan pembangunan, perumahan

4. Transformasi masal dan dana pemilu

Pajak juga digunakan untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah itu dimulai

dari pembinaan dan modal. Dengan ini pajak sangat berpengaruh dalam menunjang

jalannya pemerintah. Dan Pemanfaatan pajak ini sendiri dibagi lagi sebagai berikut:

a) Membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara seperti untuk proyek produktif dan

proyek barang ekspor

b) Membiaya pegeluaran yang tidak produktif, misalnya membiaya pertahanan

Negara dan untuk penghematan dimasa yang akan dating


c) Membiaya pengeluaran produktif, misalnya pengeluaran untuk pertanian di

Negara ini

d) Membiaya pengeluaran untuk pendirian monument dan sarana rekreasi

3.7 Hasil Wawancara

Pada Penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan pihak Uppd Samsat

Medan Selatan yaitu Ibu Aulia Ayumi selaku Kasi Pendataan dan Penetapan Uppd Samsat

Medan Selatan.

Adapun hasil wawancara Tanya dan jawab penulis terhadap narasumber adalah

sebagai berikut:

1. Apa kegiatan kantor Samsat Medan Selatan saat ini?

Narasumber : Kalau untuk saat ini semua dikerjai di kantor Samsat

karena kondisi pandemi gerai-gerai pajak yang ada di Mall Medan ditutup dan Samsat

keliling juga ditiadakan dulu, dan kantor Samsat juga merubah jadwal operasional yang

sebelum pandemi buka dari 8 pagi sampe jam 3 sore, tapi setelah pandemi ini dari jam 8 pagi

sampe jam 2 siang aja.

2. Bagaimana Tingkat Kesadaran dan Kepatuhan masyarakat Medan dalam membayar

Pajak Kendaraan Bermotornya khususnyaa roda dua?

Narasumber : Untuk sekarang mengalami penurunan signifikan apalagi

untuk pajak ini sendiri wajib pajak belum semua patuh tapi kalau dibilang kesadarannya

dibilang rendah juga tidak, karena hal mendorong si wajib Pajak membayar pajak

kendaraanya biasa karena adanya kegiatan razia terpadu, jika tidak ada hukum yang memaksa

wajib pajak lebih enggan untuk membayar pajak kendaraanya.

3. Apakah dengan adanya sanksi pajak berpangaruh terhadap kepatuhan dalam

membayar pajak kendaraan roda dua?


Narasumber : Tidak, karena wajib pajak sendiri lebih biasa aja dalam

menghadapi sanksi telat dalam membayar pajak khususnya roda, wajib pajak tidak patuh juga

dengan adanya sanksi ini sendiri karena dianggap biaya sanksi ini tidak terlalu mahal,

meskipun kadang dari kantor Samsat ini sendiri sudah menawari keringanan dalam

membayar sanksi tetap tidak berpengaruh dalam meningkatkan kepatuhan dalam membayar

pajak

4. Kendala apa aja yang sering dihadapi dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan

dalam membayar PKB?

Narasumber : Kendala paling sering dihadapi adalah biaya, karna banyak

wajib pajak terlalu lalai dan akhirnya membuat biaya PKB meningkat akibat tidak tepat

waktu dalam membayar pajak kendaraannya. Selain itu kendala yang sering dialami wajib

pajak malas untuk antri dalam membayar pajak kendaraannya. Terakhir kendala ini yang

selalu membuat tingkat sadar dan patuh wajib pajak menurun ialah, ketika wajib pajak

memiliki atau membeli kendaraan bekas yang otomatis harusnya melakukan Bea Balik Nama

(BBN) tapi wajib pajak malas untuk mengurus itu dan akhirnya wajib pajak tidak membayar

pajak kendaraannya akibat syarat-syarat untuk membayar pajak kendaraan tidak memenuhi

syarat.

Anda mungkin juga menyukai