Dalam memenuhi ketercukupan SDM, dari 86 kebutuhan Auditor yang disyaratkan oleh
BPKP, telah tersedia 34 Auditor (45%) yang terdiri dari 24 Auditor dan 9 P2UPD.
Untuk ketersediaan anggaran, Inspektorat Kota Mataram telah diberikan alokasi 0,75%
dari APBD sesuai dengan Permendagri Nomor 64 Tahun 2020 dan telah
menganggarkan 30% dari alokasi tersebut untuk Pelatihan dalam rangka Peningkatan
Kapabilitas APIP.
Dalam pengelolaan penyaluran Whistle Blower System, Inspektorat telah menyediakan
saluran hotline.
Inspektorat menyampaikan 5 laporan hasil Probity Audit yang merupakan bagian dari
10 Proyek Strategis dengan nilai terbesar di Kota Mataram.
Dalam melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan internal maupun eksternal,
Inspektorat telah bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Mataram (Kasi Perdata Tata
Usaha Negara) dalam bentuk SKK (Surat Kuasa Khusus) untuk melakukan penagihan
terhadap tunggakan temuan pemeriksaan 10 tahun terakhir yang nilainya kurang lebih
2 Milyar, dan sudah terealisasi sebesar 65%.
7 AREA INTERVENSI INDIKATOR:
5. MANAJEMEN ASN
Terdapat beberapa hal yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mataram
antara lain:
Penerapan merit system baik dalam pengembangan karir maupun dalam menentukan
arah kebijakan kepegawaian.
Digitalisasi dalam bidang Reformasi Birokrasi, berupa SIMUTIARA (Sistem Informasi
Untuk Kepegawaian yang Terintegrasi di Kota Mataram).
Untuk peningkatan kapasitas ASN, melalui BKPSDM Kota Mataram telah melaksanakan
berbagai kegiatan Diklat dan sosialisasi yang dilaksanakan secara mandiri.
Untuk penegakan disiplin, Pejabat Pembina Kepegawaian telah membentuk Tim
Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin PNS dan BKPSDM telah melakukan pembinaan
berkelanjutan Disiplin yang berkelanjutan kepada Perangkat Daerah/Unit Kerja dengan
cara memantau langsung tingkat kedisiplinan PNS di Perangkat Daerah/Unit Kerja.
7 AREA INTERVENSI INDIKATOR:
6. OPTIMALISASI PENDAPATAN DAERAH
Pemerintah Kota Mataram telah melaksanakan berbagai program dengan didukung
sepenuhnya oleh KPK pada 2020 yakni :
1. Optimalisasi Dimensi Database
2. Optimalisasi Dimensi Piutang
3. Optimalisasi Dimensi Kepatuhan dan Pengawasan Pendapatan
Dari sisi tranparansi Anggaran Pada tahun 2020 Kota Mataram didukung KPK
mengembangkan Pola Pembayaran dengan pendekatan Nontunai yang sifatnya pilihan
terbatas, artinya WP dapat memanfaatkan fasilitas pembayaran Non tunai untuk jenis Pajak
tertentu dan Retribusi. Ini sangat berperan dalam meningkatkan kesadaran dan kepercayaan
masyarakat dalam membantu dan terlibat langsung dalam membangun daerahnya melalui
pajak dan retribusi daerah.
7 AREA INTERVENSI INDIKATOR:
7. MANAJEMEN ASET DAERAH (1)
Terkait area intervensi Manajemen Aset Daerah, Pemerintah Kota Mataram telah
memiliki Database aset secara elektronik, yaitui Simda BMD.
Dengan akan diberlakukannya Permendagri 47 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pembukuan, Inventarisasi dan Pelaporan Barang Milik Daerah maka
aplikasi yang akan digunakan adalah E-BMD.
Rekonsiliasi BMD dilaksanakan secara rutin setiap semester yaitu dua kali setahun,
setiap bulan Juni dan Desember.
Penyusunan laporan rekonsiliasi BMD per semesteran Tahun 2021 dilaksanakan
atas BMD yang pengadaannya bersumber dari dana APBD/APBN, DAK, BOS, dan
perolehan lainnya yang sah.
Secara spesifik di tahun 2021 terkait dengan diberlakukannya Permendagri 108
Tahun 2016 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMD, maka harus dilakukan
mapping ke akun Permendagri 108.
7 AREA INTERVENSI INDIKATOR:
7. MANAJEMEN ASET DAERAH (2)
Terkait Sertipikasi Aset Daerah, Sesuai amanat Permendagri 19 Tahun 2016 bahwa salah satu bentuk
pengamanan aset tanah adalah berupa adanya bukti kepemilikan / sertipikat tanah, maka terhadap tanah
yang belum bersertipikat dilakukan upaya pengamanan dengan memproses penerbitan sertipikat,
bekerjasama dengan Kantor Pertanahan Kota Mataram.
Terkait Penertiban Aset, khususnya Pemindahtanganan atas BMD berupa peralatan dan mesin / kendaraan
dinas operasional roda 4 maupun roda 2 yang sudah tidak dipergunakan dalam menunjang tusi perangkat
daerah (kondisi rusak berat) dipindahtangankan melalui mekanisme penjualan secara lelang melalui
KPKNL Mataram.
Untuk aset yang tumpang tindih dengan instansi lain khususnya dengan Pemerintah Provinsi NTB. Upaya
penyelesaiannya telah ditempuh dan rencananya Pemerintah Provinsi NTB akan menghibahkan aset
tersebut kepada Pemerintah Kota Mataram.
Saat ini proses hibah dari Pemerintah Provinsi NTB telah sampai pada dikeluarkannya Keputusan Gubernur
NTB No. 032-490 Tahun 2021 Tentang Hibah Barang Milik Daerah Pemprov NTB Berupa Tanah dan
Bangunan Kepada Pemkot Mataram. Diharapkan hibah ini dapat segera ditindaklanjuti hingga
diterbitkannya Berita Acara Serah Terima.
Terkait Penyerahan PSU dari pengembang perumahan kepada pemerintah Kota Mataram untuk dicatat
sebagai Barang Milik Daerah telah berjalan cukup baik melalui peran Tim Verifikasi Serah Terima PSU yang
anggotanya terdiri dari beberapa instansi terkait seperti Dinas Perkim, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan
Hidup, Bagian Hukum dan Badan Keuangan Daerah / Bidang Aset.
HARAPAN
Harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat membantu upaya dalam
mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di Kota Mataram melalui
“JAGA APBD UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK”
TERIMA KASIH