Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD)

DALAM PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH


PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD)
KOTA MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana

Disusun Oleh:
Raden Roro Frielenia An Nisa Kusumawardhani

312131878

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2023
2
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH
(SIPD) DALAM PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
KEUANGAN DAERAH PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN
ASET DAERAH (BPKAD) KOTA MAGELANG

Raden Roro Frielenia An Nisa Kusumawardhani


Program Studi Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara
Jalan Seturan Raya, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta 55281
Email: niakusuma88@gmail.com

ABSTRAK
SIPD merupakan pengelolaan informasi pembangunan daerah, informasi keuangan daerah, informasi
pemerintahan daerah lainnya yang berhubungan guna digunakan pada pelaksanaan pembangunan daerah.
Pemerintah daerah wajib menerapkan SIPD mulai tahun 2021 selaras terhadap Permendagri Nomor 70 Tahun
2019. Merujuk pada Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 Pasal 1 ayat 16 tentang Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah, menjelaskan bahwa informasi keuangan daerah merupakan sistem yang dipakai guna pengelolaan data
serta informasi juga penyusunan, peninjauan, serta evaluasi dokumen pengelolaan keuangan daerah melalui
elektronik. Informasi keuangan daerah dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (untuk
setelahnya disingkat BPKAD), yang mana dijelaskan dalam Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 Pasal 1 ayat 5,
bahwasanya BPKAD ialah lembaga provinsi, kabupaten/kota yang membantu urusan pemerintah di bidang
keuangan. Berdasarkan pada hasil observasi awal, penerapan SIPD keuangan daerah di BPKAD Kota Magelang
belum maksimal dalam penerapannya pada tahap pengelolaan keuangan daerah. Beberapa bidang pada BPKAD
belum menerapkan SIPD, antara lain: perencanaan dan penganggaran sudah menerapkan SIPD, pelaksanaan dan
penatausahaan belum menerapkan SIPD, pelaporan serta pertanggungjawaban laporan keuangan daerah belum
menerapkan SIPD. Penulis tertarik guna meneliti terkait penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)
dalam Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) Kota Magelang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif, metode
analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan proses penarikan kesimpulan.
Kata kunci: Sistem Informasi Pemerintah Daerah, Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah

I. PENDAHULUAN

Perubahan sistem pemerintahan di Indonesia yang disingkat SKPD) diminta untuk menerapkan aturan
awalnya sistem sentralisasi menjadi sistem otonom baru tersebut.
memberikan pengaruh secara signifikan terhadap Pemerintah daerah wajib menerapkan SIPD
pelaksanaan serta ruang lingkup kerja secara umum, mulai tahun 2021 selaras terhadap Permendagri
sehingga berpengaruh terhadap transformasi sistem Nomor 70 Tahun 2019. Merujuk pada Permendagri
pemerintah daerah. Konteks tersebut diyakinkan Nomor 70 Tahun 2019 Pasal 1 ayat 16 tentang
melalui munculnya aturan baru yaitu Permendagri Sistem Informasi Pemerintahan Daerah,
Nomor 70 Tahun 2019 mengenai Sistem Informasi menjelaskan bahwa informasi keuangan daerah
Pemerintahan Daerah (untuk selanjutnya disingkat merupakan sistem yang dipakai guna pengelolaan
SIPD). Dalam Permendagri Nomor 70 Tahun 2019, data serta informasi juga penyusunan, peninjauan,
dijelaskan bahwa SIPD merupakan, pengelolaan serta evaluasi dokumen pengelolaan keuangan
informasi pembangunan daerah, informasi keuangan daerah melalui elektronik. Informasi keuangan
daerah, informasi pemerintahan daerah lainnya yang daerah dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan dan
berhubungan guna digunakan pada pelaksanaan Aset Daerah (untuk setelahnya disingkat BPKAD),
pembangunan daerah. Dengan peraturan ini, seluruh yang mana dijelaskan dalam Permendagri Nomor 70
Satuan Kerja Perangkat Daerah (berikutnya Tahun 2019 Pasal 1 ayat 5, bahwasanya BPKAD
ialah lembaga provinsi, kabupaten/kota yang

3
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membantu urusan pemerintah di bidang keuangan. Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah,
Hal tersebut menjadi alasan peneliti dalam memilih dan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tantang
lokasi penelitian di BPKAD Kota Magelang, yang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
mana pengelolaan keuangan daerah yang Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
diselenggarakan oleh BPKAD merupakan gambaran Daerah.
pengelolaan keuangan daerah yang dilaksanakan 2. Kurang adanya upaya yang maksimal dari
oleh SKPD di jajaran Pemerintah Kota Magelang BPKAD Kota Magelang kepada Mendagri
secara umum. supaya SIPD keuangan daerah dapat diterapkan
Berdasarkan pada hasil observasi awal, di Kota Magelang. Keterbatasan komunikasi dan
penerapan SIPD keuangan daerah di BPKAD Kota koordinasi dengan Kemendagri apabila terdapat
Magelang belum maksimal dalam penerapannya kendala dalam melakukan proses input SIPD.
pada tahap pengelolaan keuangan daerah. Beberapa Respon yang didapat dari Kemendagri cukup
bidang pada BPKAD belum menerapkan SIPD, lama, sehingga memperhambat proses input
antara lain: perencanaan dan penganggaran sudah dalam SIPD yang mengakibatkan proses tersebut
menerapkan SIPD, pelaksanaan dan penatausahaan tidak dapat diselesaikan.
belum menerapkan SIPD, pelaporan serta 3. Kurangnya kompetensi sumber daya manusia di
pertanggungjawaban laporan keuangan daerah BPKAD Kota Magelang yang menangani
belum menerapkan SIPD. pengelolaan keuangan daerah untuk
Pengelolaan keuangan daerah pada tahap penyelenggaraan serta penatausahaan keuangan
pelaksanaan dan penatausahaan belum dapat daerah.
menerapkan SIPD keuangan daerah dikarenakan: 4. Dikarenakan pada tahap pelaksanaan dan
1. SIPD belum bisa optimal penggunaannya pada penatausahaan keuangan daerah tersebut belum
tahap mekanisme penyelenggaraan serta menerapkan SIPD Keuangan Daerah, maka
penatausahaan yang selaras terhadap aturan yang kondisi ini mengakibatkan proses untuk
berlaku yaitu PP Nomor 12 Tahun 2019 pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan
mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah, daerah juga belum dapat menerapkan SIPD.
Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
SIPD adalah suatu sistem informasi yang II. LANDASAN TEORI
bersifat one data yang mencakup pembangunan
daerah, keuangan daerah, serta pemerintahan daerah TEORI IMPLEMENTASI
lainnya yang saling terintegrasi. Kendala pada Teori implementasi Mazmanian serta Sabatier
pelaksanaan dan penatausahaan yang belum dapat menjelaskan hubungan antara keputusan dan
menerapkan SIPD keuangan daerah, maka pencapaiannya, formula dan implementasinya, serta
dilakukan pendampingan aplikasi yaitu kesungguhan para pelaksana guna meraih target
menggunakan Sistem Informasi Manajemen yang sudah ditetapkan (Syahruddin, 2020:49).
Keuangan Daerah (untuk selanjutnya disingkat Implementasi merupakan tahapan mewujudkan
SIMDA) yang seharusnya sudah tidak digunakan. target rencana, harus diamati ialah persiapan
Terakhir SIMDA digunakan pada tahun 2020. penerapan, yakni memikirkan dengan matang serta
Meskipun SIMDA masih dapat diterima sebagai memperhitungkan serangkaian probabilitas
suatu sistem informasi dalam penyajian manajemen kesuksesan serta kegagalan, termasuk hambatan
pengelolaan keuangan daerah, namun SIMDA tidak ataupun kemungkinan yang ada serta keterampilan
terintegrasi dengan sistem informasi pembangunan organisasi yang dibebankan pekerjaan pelaksanaan
daerah serta sistem pemerintahan daerah lainnya, rencana (Syahruddin, 2020:3).
sehingga untuk melakukan proses penginputan ke
SIMDA dari SIPD harus bekerja dua kali. SISTEM INFORMASI
Perkembangan informasi selanjutnya, telah Sistem (system) adalah rangkaian dua ataupun lebih
dirilis SIPD-RI dari Kemendagri pada Desember indikator yang saling berkaitan serta berinteraksi
2022 dan akan diterapkan pada tahun 2024. SIPD- guna meraih target, terdiri atas subsistem yang
RI merupakan transformasi dari SIPD, sehingga mendukung sistem yang lebih besar (Romney dan
BPKAD Kota Magelang harus segera dapat Steinbart, 2015: 3). Informasi (information) ialah
menerapkan SIPD secara optimal sebelum SIPD-RI data yang sudah diatur serta diolah guna memberi
mulai ditetapkan. arti serta memperbaiki proses pengambilan
Berlandaskan latar belakang di atas, jadi keputusan (Romney dan Steinbart, 2015: 4). Sistem
penulis tertarik guna meneliti dan mengambil judul informasi ialah metode terorganisir guna
“Penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah menghimpun, memproses, mengolah, serta
(SIPD) dalam Pelaksanaan dan Penatausahaan melaporkan informasi sehingga organisasi bisa
Keuangan Daerah pada Badan Pengelola Keuangan meraih target serta sasarannya (Romney dan
dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Magelang.” Steinbart, 2015).

4
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN menginformasikan bahwa pada pengkajian kualitatif
DAERAH tak memakai istilah populasi, tetapi menamakan
SIPD ialah pengelolaan informasi pembangunan social situation (situasi sosial) yang meliputi 3
daerah, informasi keuangan daerah, serta informasi elemen, yakni tempat (place), pelaku (actors), serta
pemerintahan daerah lainnya yang saling aktivitas (activity) yang saling berinteraksi (Qomar,
berhubungan guna dipakai pada pelaksanaan 2022: 81). Pada pengkajian kualitatif, sampel tidak
pembangunan daerah. Permendagri Nomor 70 disebut responden, namun disebut narasumber,
Tahun 2019 Pasal 2, menyertakan ruang lingkup partisipan, informan, teman, serta guru.
SIPD terdiri dari: Informasi pembangunan daerah, Pengambilan sampel pada pengkajian ini
Informasi keuangan daerah, Informasi pemerintahan menggunakan dua teknik yaitu teknik purposive
daerah lainnya. SIPD ditingkatkan guna sampling erta snowball sampling. Teknik purposive
menghasilkan layanan informasi Pemerintahan sampling yaitu pengkaji menetapkan informan yang
Daerah yang terkait serta terintegrasi satu bersama dianggap mengetahui dan menguasai terkait
lainnya. SIPD bisa diakses dengan website resmi persoalan dalam penerapan SIPD penatausahaan dan
Kementerian Dalam Negeri. pelaksanaan keuangan daerah di BPKAD Kota
Magelang. Informan dalam penelitian ini yaitu
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN pejabat Bidang Perbendaharaan, dan Sub. Bag
Proses pengelolaan keuangan daerah bermula Program dan Keuangan di BPKAD Kota Magelang.
melalui penerapan APBD, penyelenggaraan serta Setelah data berhasil dikumpulkan, kemudian
penatausahaan atas APBD, dan peneliti menggunakan teknik snowball sampling,
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. dimana jumlah informannya dapat bertambah sesuai
Pelaksanaan serta penatausahaan keuangan daerah kebutuhan peneliti. Informan dapat menunjuk
terdiri dari proses-proses sebagai berikut: informan lain yang dianggap juga terlibat dan
Pelaksanaan serta Penatausahaan Kas Umum memahami permasalahan dalam penerapan SIPD
Daerah, Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas penatausahaan dan pelaksanaan keuangan daerah di
Transitoris, Penyiapan DPA-SKPD, Anggaran Kas BPKAD Kota Magelang.
dan SPD, Pelaksanaan dan Penatausahaan
Pendapatan Daerah, Pelaksanaan dan Penatausahaan DATA PENELITIAN
Belanja Daerah, Pelaksanaan dan Penatausahaan 1. Data Primer
Pembiayaan Daerah. Data primer dalam penelitian ini didapat dari
wawancara dan observasi terhadap pejabat
KEUANGAN DAERAH SKPD dan PPKD terkait penerapan SIPD dalam
Keuangan daerah bisa ditafsirkan selaku seluruh hak penatausahaan dan pelaksanaan keuangan
serta kewajiban yang bisa ditaksir dengan uang, pun daerah di BPKAD Kota Magelang.
seluruh satuan, baik berwujud uang ataupun barang, 2. Data Sekunder
yang bisa dijadikan kekayaan daerah sepanjang Data sekunder pada pengkajian ini diperoleh dari
belum dipunyai ataupun dikuasai oleh negara Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
ataupun daerah yang lebih tinggi juga pihak-pihak Sistem Informasi Pemerintahan Daerah,
lain selaras ketetapan/kebijakan perundangan yang Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
berlaku (Halim dan Damayanti, 2007:24). tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
Perancangan, penyelenggaraan, penatausahaan, Peraturan Walikota Magelang Nomor 76 Tahun
pelaporan, pertanggungjawaban, serta pengawas 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
keuangan daerah termasuk pada pengelolaan Walikota Nomor 56 Tahun 2021 Tentang Sistem
keuangan daerah (Halim dan Damayanti, 2007:24). Dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah,
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun jurnal, tesis, skripsi, juga internet yang
2019 mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal mendukung.
1 ayat 1, mendefinisikan keuangan daerah sebagai, Teknik penghimpunan pada penelitian ini
seluruh hak serta kewajiban daerah pada adalah sebagai berikut:
pelaksanaan Pemerintahan Daerah yang bisa ditaksir 1. Wawancara
melalui uang juga seluruh wujud bentuk kekayaan Wawancara ialah perbincangan oleh tujuan
yang dapat dimiliki oleh daerah dalam kaitannya khusus. Percakapan dilaksanakan oleh dua
melalui hak serta kewajiban daerah tersebut. pihak, yakni pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan serta yang
III. METODOLOGI PENELITIAN diwawancarai (interviewee) yang menyuguhkan
tanggapan atas pertanyaan yang diajukan.
SAMPEL PENELITIAN Teknik wawancara yang dipakai pada
Pada penelitian kualitatif, tidak ada populasi karena pengumpulan data pada penelitian ini adalah
objek yang diteliti didasarkan pada keunikan wawancara semi tersruktur. Wawancara yang
tertentu sehingga tidak bisa mencerminkan karakter ada mengacu pada satu rangkaian pertanyaan
populasi (Qomar, 2022: 80). Sugiyono terbuka. Teknik tersebut memungkinkan

5
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertanyaan baru muncul sebab jawaban yang sesuai dengan sebenarnya. Beberapa teknik yang
disajikan oleh informan, sehingga saat sesi digunakan dalam penelitian ini untuk pengujian
berlangsung penggalian informasi bisa credibility, antara lain:
dilaksanakan kian mendalam a. Perpanjangan pengamatan
2. Dokumentasi Kegiatan memperpanjang pengamatan ini
Dokumentasi ialah tiap bahan tertulis baik bukan sekedar berkonotasi waktu, tetapi
berwujud karangan, catatan, pengumuman, lebih berkonotasi pada upaya
instruksi, dan sebagainya. Dokumentasi ini mengembangkan penelitian dengan
bertujuan untuk memperoleh data yang terdapat menambah informan, meningkatkan
dalam lokasi pengkajian sebagai pendukung keterbukaan, meningkatkan sikap saling
penyelenggaraan pengkajian. Dokumen yang mempercayai.
dipakai pada pengkajian ini berupa gambar, foto, b. Teknik Triangulasi
dan tangkapan layar (screenshot) terkait proses Triangulasi merupakan tindakan melakukan
penerapan SIPD dalam penatausahaan dan pengecekan silang antara berbagai sumber
pelaksanaan keuangan daerah di BPKAD Kota data, teknik pengumpulan data, dan waktu
Magelang, sebagai pendukung penelitian. pengumpulan data. Terdapat tiga teknik
triangulasi, yaitu:
JENIS DAN DEFINISI OPERASIONAL 1) Triangulasi sumber, yaitu mengecek
VARIABEL suatu data yang diperoleh melalui
Penelitian ini memakai variabel serta definisi beberapa sumber yang kompeten.
operasional sebagai berikut: 2) Triangulasi teknik, yaitu melakukan
1. BPKAD Kota Magelang sebagai Pejabat pengecekan data yang berasal dari
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Memiliki sumber yang serupa dengan
tugas melangsungkan pengelolaan APBD serta menggukan metode yang berlainan.
bertindak selaku Bendahara Umum Daerah. 3) Triangulasi waktu, yaitu melakukan
2. BPKAD Kota Magelang sebagai Satuan Kerja pengecekan data melalui wawancara
Perangkat Daerah (SKPD) Unsur perangkat mendalam, observasi partisipan
daerah dalam Pemerintah Daerah yang maupun teknik lainnya kepada
melangsungkan urusan Pemerintahan Daerah. informan dalam waktu yang berbeda.
3. Sistem Informasi Pemerintah Daerah pada Penelitian ini menggunakan teknik
Pelaksanaan dan Penatausahaan Pengelolaan triangulasi sumber.
Keuangan Daerah di BPKAD Kota Magelang. c. Menggunakan bahan referensi
Untuk mendukung kredibiltas data yang
MODEL PENELITIAN ditemukan, peneliti perlu menyertakan
Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dalam bukti-bukti pendukung seperti rekaman
melakukan penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah wawancara dengan tape recorder,
sebuah pendekatan yang khas dalam ilmu sosial handphone, atau alat lainnya.
yang secara fundamental mengandalkan d. Mengadakan member check
pengamatan terhadap individu dalam konteks Pengadaan member check merupakan
lingkungannya sendiri serta interaksi dengan orang- proses pengecekan dengan cara
orang yang terlibat (Kirk dan Miller, 1986). Metode menyerahkan data yang telah dianalisis
kualitatif digunakan dalam penelitian kualitatif kepada informan untuk memastikan bahwa
karena beberapa alasan. Pertama, penggunaan data yang ditemukan dan dianalisis sesuai
metode kualitatif lebih mudah dalam menghadapi dengan data yang diberikan oleh informan.
realitas yang kompleks. Kedua, metode ini 2. Pengujian Transferability
memungkinkan peneliti untuk memiliki hubungan Dalam pengujian transferability, penelitian
langsung dengan subjek penelitian. Ketiga, metode harus dapat diimplementasikan pada konteks dan
ini lebih sensitif dan mampu beradaptasi dengan situasi sosial lainnya.
baik terhadap pengaruh-pengaruh kompleks yang 3. Pengujian Dependability
mempengaruhi pola nilai yang diamati (Moleong, Dependability berkaitan dengan konsistensi
1998:5). penelitian. Pengujian dependability ini
dilakukan oleh pembimbing/promotor yaitu
TEKNIK KEABSAHAN DATA dosen pembimbing dengan melakukan
Ada 4 kriteria untuk keabsahan data, yakni derajat pemeriksaan terhadap keseluruhan proses
keyakinan (credibility), keteralihan (transferability), penelitian, mulai menentukan masalah penelitian
kebergantungan (dependability), serta kepastian hingga membuat kesimpulan, harus dapat
(confirmability) (Moleong, 1998: 173). ditunjukkan dan dibuktikan oleh peneliti.
1. Pengujian Credibility 4. Pengujian Confirmability
Pengujian credibility ini berfungsi untuk Pengujian confirmability berkaitan erat dengan
membuktikan data yang berhasil dikumpulkan pengujian dependability, sehingga pengujiannya

6
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bisa dilakukan secara bersamaan. Bila proses Berdasarkan informasi dari informan pada
penelitiannya telah dependable, maka hasil wawancara pada 3 April 2023, yaitu:
penelitiannya confirmable. “Pelaksanaan input data menggunakan SIPD pada
pelaksanaan dan penatausahaan dimulai dari tahap
TEKNIK ANALISIS DATA DPA. Mengapa kok tidak dari tahap Kas Umum
Penelitian ini menggunakan analisis data model Daerah, karena tahap Kasda dilakukan apabila ada
Miles dan Huberman. Analisis data kualitatif pemda baru. Tahap ini tidak ada di SIPD karena
mempergunakan kata-kata yang senantiasa tidak disediakan dalam aplikasi dan tahap ini
dirancang pada suatu teks yang diperluas ataupun merupakan bisnis proses pelaksanaan dan
didefunisikan. Langkah-langkah analisis data model penatausahaan secara umum.”
Miles dan Huberman (1986) yaitu:
1. Pengumpulan Data Tahap awal penginputan data pada SIPD yaitu
Pengumpulan data pada pengkajian dilakukan pengaturan awal
melalui wawancara dan dokumentasi.
2. Reduksi Data
Reduksi data ialah tahap seleksi,
memusatkan pengamatan dalam
menyederhanaan, abstraksi, serta perubahan data
yang ada oleh notulensi tertulis di lapangan
lokasi pengkajian (Ghony, et al., 2020: 183).
Reduksi data tersebut terjadi secara terus
menerus saat kegiatan pengkajian kualitatif
terlaksaba. Reduksi data ialah sebuah wujud
analisis yang menajamkan, mengklasifikasikan,
mengarahkan, membuang yang tak perlu, serta Maksud dari tahap pengaturan awal ini adalah
mengatur data sedemikian rupa, jadi dapat mengkonfigurasi siapa yang berhak menggunakan
ditarik kesimpulan finalnya dan bisa diverifikasi aplikasi SIPD. Pada tahap pengaturan awal, SIPD
(Ghony, et al., 2020: 184). Dalam mereduksi pada pelaksanaan dan penatausahaan tidak terdapat
data, peneliti berpedoman pada tujuan penelitian kendala, sehingga bisa dilanjutkan ke proses
yang akan dicapai. berikutnya.
3. Penyajian Data
Penyajian data ialah kumpulan informasi Tahap Pengisian DPA, RAK, dan Pelimpahan
terstruktur yang memberikan kemungkinan Kegiatan
terdapatnya penyimpulan serta pemutusan
tindakan. Melalui meninjau pemberian data,
pengkaji bisa mengetahui apa yang tengah
berlangsung serta apa yang perlu diperbuat
berlandaskan pengetahuan yang diperoleh
melalui pemberian itu. Wujud penyajian data
ialah teks naratif dan dapat dilengkapi dengan
matriks, grafik, tabel, ataupun yang sejenis
(Ghony, et al., 2020: 185).
4. Proses Menarik Kesimpulan
Kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan dari
proses analisis data di atas, pun dilangsungkan
verifikasi saat pengkajian dilaksanakan. Di tahun 2021, terjadi trouble waktu pelimpahan
wewenang. Aplikasi SIPD tidak bisa jalan
dikarenakan besaran anggaran yang dilimpahkan
tidak sesuai dengan DPA. Akibat trouble ini, maka
proses pelaksanaan dan penatausahaan tidak bisa
dilanjutkan hingga tahap akhir. Oleh karena itu,
proses berikutnya yaitu pembuatan SPD dilanjutkan
dengan SIMDA hingga tahun 2023 ini, SIPD belum
bisa diterapkan secara maksimal sampai tahap akhir
pada pelaksanaan dan penatausahaan.
Mengikuti perkembangan penerapan SIPD
Model Analisis Interaktif: Miles & Huberman pada pelaksanaan dan penatausahaan di BPKAD
Kota Magelang, peneliti mengikuti pelatihan SIPD
IV. PEMBAHASAN pada 29 Maret 2023 bersama para pejabat yang ada
di Bidang Perbendaharaan, Sub Bag Program dan

7
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keuangan BPKAD, dan salah satu SKPD yang hadir kebijakan perundang-undangan. Tahapan
yaitu dari Sekretariat Daerah. Saat pelatihan penatausahaan keuangan menggunakan SIPD
tersebut, SKPD dari Sekretariat Daerah masih mengalami trouble untuk tahun 2021 pada tahap
mengalami trouble pada pelimpahan kegiatan, Pengisian RAK, DPA, dan Pelimpahan
sehingga proses pelaksanaan dan penatausahaan Kegiatan, tepatnya tahap pelimpahan kegiatan.
tidak dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. Apabila Besaran anggaran yang dilimpahkan tidak sesuai
salah satu SKPD tidak dapat melanjutkan proses dengan DPA, menjadi penyebab terhambatnya
pada SIPD, maka BPKAD tidak dapat tahap pelimpahan kegiatan. Akibat hal tersebut,
menindaklanjuti tahapan keseluruhan yang ada di BPKAD tidak bisa melanjutkan menggunakan
SIPD. SIPD pada proses pelaksanaan dan
penatausahaan hingga akhir. Selanjutnya,
Tahap Pembuatan Surat Penyediaan Dana (SPD) BPKAD melakukan pelatihan SIPD dengan
oleh BUD salah satu SKPD yaitu Sekretariat Daerah pada
Mengikuti progres penatausahaan SIPD, telah 29 Maret 2023. Mengikuti progres penginputan
disepakati bahwa SKPD melakukan pelimpahan SIPD, SKPD melakukan pelimpahan kegiatan
kegiatan pada SIPD maksimal tanggal 26 April pada SIPD maksimal tanggal 26 April 2023.
2023. Berdasarkan hal tersebut, BUD melakukan Dengan adanya perintah tersebut, BUD masih
percobaan dalam tahap pembuatan SPD. Berikut melakukan percobaan pada tahap SPD. Saat ini
informasi yang didapat peneliti dari informan: masih berada pada tahap Pengesahan DPA.
“SPD diambil dari RAK dan penjadwalan 2. Upaya yang dilakukan BPKAD dalam mengatasi
pembayaran pelaksanaan anggaran yang tercantum permasalahan pada penerapan SIPD yaitu studi
dalam DPA. SPD sebagai dasar permintaan banding ke daerah lain terkait progress
pembayaran sesuai kebutuhan SKPD atau Unit penerapan SIPD dan melakukan konsultasi
SKPD setiap periodik. Kota Magelang memilih dengan Kemendagri. Dalam hal konsultasi
periode 6 bulan, jadi dana yang disediakan oleh dengan Kemendagri, BPKAD belum bisa
BUD untuk SKPD hanya sampai bulan Juni. menjalin kedekatan dan komunikasi yang lebih
Misalnya, SKPD meminta dana untuk kegiatan yang terhadap Kemendagri. Oleh karena itu, BPKAD
melebih 6 bulan, itu harus ada pergeseran SPD. hanya bisa menunggu respon terkait solusi
Apabila SPD tidak digunakan secara full, maka permasalahan SIPD. Respon yang didapat dari
sisanya bisa diinvestasikan. Tetapi, kita tidak Kemendagri terbilang cukup lama, sehingga di
melakukan investasi karena BPK melarang. Untuk tahun 2023 ini penerapan SIPD belum bisa
investasi sekarang dilakukan oleh pusat bukan dilaksanakan hingga tahap akhir pada
Pemda lagi, jadi apabila ada sisa dari SPD, akan pelaksanaan dan penatausahaan keuangan
dimasukkan ke Kas Daerah (Kasda). Untuk saat ini daerah.
kita masih dalam tahap Pengesahan DPA, untuk
tahap SPD kita masih dalam percobaan. SKPD KETERBATASAN
masih menggunakan SIMDA dalam pengerjaan Keterbatasan penelitian ini hanya menggunakan
SPD.” teknik triangulasi sumber dalam proses
Penjelasan yang didapat oleh peneliti dari pengumpulan data yaitu peneliti hanya mengecek
informan terkait proses pelaksanaan dan suatu data yang diperoleh melalui beberapa sumber
penatausahaan yang masih menggunakan bantuan yang kompeten.
SIMDA dikarenakan SIPD sendiri merupakan
aplikasi web sehingga Pemda tidak memerlukan SARAN
bantuan IT apabila terjadi masalah. Hal tersebut Berlandaskan beberapa kesimpulan dari pengkajian
berakibat apabila SIPD ada masalah, Pemda perlu ini, maka saran yang bisa diberikan untuk BPKAD
mengkomunikasikan langsung ke Kemendagri. Saat Kota Magelang ialah sebagai berikut:
ini belum ada upaya komunikasi untuk perbaikan 1. Melakukan effort lebih atau upaya maksimal
SIPD ke Kemendagri. Pihak BPKAD belum bisa dalam mengkoordinasikan dan
menjalin kedekatan dan komunikasi yang lebih mengkomunikasikan dengan Kemendagri terkait
terhadap Kemendagri. Hal tersebut yang semua kendala dan mencari solusi yang pasti
menghambat penggunaan SIPD pada proses untuk penerapan SIPD di Kota Magelang.
pelaksanaan dan penatausahaan di BPKAD tidak 2. Mengadakan bimbingan teknis (Bintek) atau
dapat dilaksanakan hingga tahap akhir. pelatihan teknis terkait penerapan SIPD dengan
narasumber Kemendagri sehingga perlu adanya
V. KESIMPULAN DAN SARAN penganggaran khusus untuk diusulkan ke SKPD
pengampu urusan pendidikan dan pelatihan
KESIMPULAN pegawai dalam hal ini adalah BKPSDM Kota
1. Penerapan SIPD pada pelaksanaan dan Magelang (Badan Kepegawaian dan
penatausahaan keuangan daerah pada BPKAD Pengelolaan Sumber Daya Manusia).
Kota Magelang belum diterapkan sesuai dengan

8
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Mengembangkan dan menguatkan keterlibatan (Inovasi dan Kreasi dalam Teknologi
SKPD yang lain dalam penyelarasan penerapan Informasi) 9 (1): 5-12.
SIPD sehingga penatausahaan pengelolaan Moleong, L. J. 1998. Metodologi Penelitian
keuangan dapat dijalankan sesuai dengan Kualitatif. Cetakan Kesembilan. PT Remaja
peraturan perundang undangan yang berlaku. Rosdakarya. Bandung.
4. Perlu dikembangkan inovasi yang relevan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
mencari terobosan untuk mencari solusi dalam Indonesia Nomor 70 Tahun 2019 Sistem
penerapan SIPD. Informasi Pemerintahan Daerah. 25
September 2019. Lembaran Negara Republik
DAFTAR PUSTAKA Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12
Afifah, S. 2022. Penerapan Sistem Informasi Tahun 2019 Pengelolaan Keuangan Daerah. 9
Pembangunan Daerah (SIPD) di Badan Desember 2005. Lembaran Negara Republik
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Indonesia Tahun 2019 Nomor 42. Jakarta.
Wonosobo. Skripsi. Program S1 Administrasi Qomar, M. 2022. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Perkantoran Universitas Sebelas Maret (UNS). Intelegensi Media (Intrans Publishing Group).
Surakarta. Malang.
Alfian, M. dan L. Marlina. 2022. Implementasi Romney, M. B, dan P.J. Steinbart. 2015. Accounting
Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Information Systems. Thirteenth Edition.
Pemerintahan Daerah (SIPD) Pada Setdakab Pearson Education, Inc. New Jersey.
Aceh Barat. Jurnal Pendidikan dan Konseling Terjemahan K. S. N. Safira dan N. Puspasari.
4(6): 1-8. 2017. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi
Balqis, N., Z. Fadhly, dan Maulyanda. 2021. Ketigabelas. Cetakan Keenam. Salemba
Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Empat. Jakarta.
Pemerintahan Daerah (SIPD) Pada Dinas Sugiyono. 2016. Memahami Penelitian Kualitatif.
Transmigrasi Dan Tenaga Kerja Kabupaten Bandung: Alfabeta.
Aceh Barat. Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Syahruddin. 2020. Implementasi Kebijakan Publik.
Praja 11(1): 1-16. Cetakan I. Nusa Media. Bandung.
Ekaputra, N.D. (2021). Efektivitas Penerapan Vitriana, N., Agustiawan, dan M. Ahyaruddin. 2022.
Aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Analisis Penerapan Sistem Informasi
Daerah (SIPD) Dalam Penyusunan Dokumen Pemerintah Daerah (SIPD) Pada Badan
RKPD Di Kabupaten Nganjuk. Jurnal Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah
Magister Manajemen 21(1): 1–18. (BPKAD) Pekanbaru. Digital Business
Ghony, D., S. Wahyuni, dan F. Almanshur. 2020. Journal 1(1), 1–14.
Analisis dan Interpretasi Data Penelitian Wilansari, I. E. Jumiati, dan L. Agustino. 2022.
Kualitatif. Cetakan Kesatu. PT Refika Implementasi Sistem Infomasi Berbasis
Aditama. Bandung. Elektronik Melalui SIPD dalam Proses
Halim, A. dan T. Damayanti. 2007. Pengelolaan Perencanaan Pembangunan di Kabupaten
Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Cetakan Lebak. Jurnal Ranah Publik Indonesia
Pertama. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Kontemporer 2(1): 1- 9.
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.
Indriantoro, N. dan B. Supomo. 2016. Metodologi
Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi &
Manajemen. Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh.
BPFE- YOGYAKARTA. Yogyakarta.
Karubaba, C. F. 2022. Implementasi Peraturan
Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 Tentang
Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD)
Di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua
Barat. Tesis (Diploma). Institut Pemerintahan
Dalam Negeri (IPDN). Jatinangor.
Kirk, Jerome & Marc L. Miller. 1986. Reliability
and Validity in Qualitative Research. Vol. 1.
Beverly Hills: Sage Publication.
Manoe, D. S., Y. Koten, dan M. P.N Rozady. 2023.
Analisis Efektivitas Penerapan Aplikasi Sistem
Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) Bidang
Anggaran Pada Badan Pengelola Keuangan
Dan Aset Daerah Kab. Sikka. Jurnal In Create

9
repository.stieykpn.ac.id

Anda mungkin juga menyukai