Abstrak
Abstract
This research is motivated by the implementation of a new regulation that requires local governments to use
a planning document compiler application using the SIPD application and changes in the nomenclature of activity
programs carried out by the Regional Government. Focusing on the effectiveness of using the application, the obstacles
faced and the efforts made on the quality of the RKPD documents produced. The results of the analysis show that the
use of the SIPD application is still ineffective in the first year of implementation. The obstacle to the effectiveness of its
use is a lack of understanding of the application and changes in the nomenclature of activity programs that confuse
local governments in the process of drafting RKPD documents. From the problems faced, efforts have been made to
solve the problem, namely by way of socializing the use of new applications and nomenclature changes, as well as
assistance in the preparation of the Regional Apparatus Work Plan document by Bappeda of Nganjuk Regency as
the basis for drafting the RKPD document of Nganjuk Regency.
Keyword: SIPD, Planning, RKPD, Bappeda of Nganjuk Regency
62
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
63
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
64
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
65
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
66
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
67
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
68
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
69
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
70
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
akan mempengaruhi kualitas dari dokumen SIPD; b) aplikasi SIPD dapat membantu
perencanaan tahunan atau RKPD. program perencanaan pembangunan daerah
Hal ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Nganjuk, dapat diketahui
keadaptasian berupa kualitas produk dan bahwa antara sistem aplikasi lama yakni e-
perwujudan keinginan penerima program, planning dengan aplikasi baru yaitu SIPD
sudah lebih mudah di dalam dapat disinergikan, yakni berfungsi sama
pendokumentasian serta tersinergikannya untuk mengusulkan program prioritas.
antara program yang diusulkan dengan Kemudahan tersebut tentunya agar dapat
alokasi anggaran yang ada. Tetapi dengan mendukung proses pembangunan daerah,
adanya perubahan aturan dalam penentuan maka masing-masing OPD telah diberikan
program kegiatan dan perubahan nama kemudahan.
program kegiatan atau nomenklatur, Hal ini menunjukkan bahwa
berdampak pada tidak selarasnya antara kelangsungan hidup yang diperoleh dari
dokumen perencanaan 5 tahun atau RPJMD adanya aplikasi SIPD dapat
dengan dokumen perencanaan tahunan atau dipertanggungjawabkan sebagai aplikasi
RKPD. Namun walaupun terdapat penyusun dokumen perencanaan di
permasalahan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk. Pada aspek aplikasi
tetap bisa bertahan dan menerima SIPD dapat membantu program perencanaan
perubahan-perubahan yang terjadi. Itu pembangunan daerah di Kabupaten Nganjuk
membuktikan bahwa organisasi sudah dalam menyelaraskan kemudahan
tanggap terhadap perubahan eksternal dan mengusulkan program prioritas. Hal ini
internal dengan mekanisme penerapan sebagaimana pada Pasal 96 Peraturan Menteri
aplikasi SIPD. Sebagaimana dikemukakan Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
oleh Gibson (Tika, 2012: 129-130) Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan,
mengemukakan kriteria efektivitas terdiri dari Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan
lima unsur, yaitu sebagai berikut: Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Keadaptasian, Keadaptasian mengacu kepada Peraturan Daerah Tentang Rencana
tanggapan organisasi terhadap perubahan Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
eksternal dan internal. Perubahan-perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
eksternal seperti persaingan, keinginan, Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
pelanggan, kualitas produk dan sebagainya Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
merupakan adaptasi terhadap lingkungan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Berdasarkan hasil penelitian dan Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
teori mengenai keadaptasian menunjukkan Daerah bahwa: Penyelarasan program dan
bahwa keadaptasian yang dihasilkan dari kegiatan pembangunan Daerah
adanya SIPD, berupa kualitas produk yang kabupaten/kota dengan sasaran dan prioritas
dihasilkan seperti adanya pendokumentasian pembangunan Daerah provinsi sebagaimana
program dan kegiatan dapat disesuaikan dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) huruf d
meskipun dokumen RPJMD dan RKPD berupa program dan kegiatan Daerah
menjadi tidak selaras. kabupaten/kota yang diselaraskan dengan
Kelangsungan Hidup program Daerah provinsi melalui APBD
Berdasarkan hasil penelitian provinsi untuk dibahas dan disepakati dalam
terhadap dua dimensi pada aspek Musrenbang RKPD provinsi.
kelangsungan hidup yang terdiri dari dimensi Berdasarkan hasil penelitian dan
pertanggungjawaban untuk memberi teori mengenai kelangsungan hidup
pemahaman terkait aplikasi SIPD dan menunjukkan bahwa yang dihasilkan dari
dimensi SIPD sebagai aplikasi yang mampu adanya SIPD berupa bentuk
mendukung pembangunan daerah di pertanggungjawaban sebagai aplikasi
Kabupaten Nganjuk secara berkelanjutan, penyusun dokumen perencanaan
dapat diketahui bahwa; a) bentuk pembangunan daerah. Sementara untuk
pertanggungjawabannya, Bappeda selalu aplikasi SIPD dapat membantu program
memberikan pendampingan kepada pembangunan daerah di Kabupaten Nganjuk
Perangkat Daerah yang masih kesulitan untuk yakni aplikasi SIPD dapat membantu
memahami maupun mengoperasikan aplikasi program perencanaan pembangunan daerah
71
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
72
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
memikirkan dengan matang tentang sistem sudah ditutup. Hal itu berdasar karena
perencanaan kegiatan yang akan pengusulan waktu telah diatur dalam
diusulkan pada aplikasi SIPD. peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan hasil penelitian Kepuasan
terkait hambatan pada efektivitas penerapan Berdasarkan hasil penelitian
SIPD aspek produksi diketahui bahwa belum terkait hambatan pada efektivitas penerapan
terbiasanya penerapan SIPD secara SIPD pada aspek kepuasan yang terdiri dari;
terprosedur, karena masih sedikitnya a) penerimaan sikap pegawai di Kabupaten
pemahaman terkait nomenklatur program Nganjuk terhadap aplikasi SIPD Kabupaten
kegiatan sesuai aturan yang baru gangguan Nganjuk; b) keluhan-keluhan yang dirasakan
server yang kurang memadai mengakibatkan pegawai terkait Penerapan SIPD di
sulitnya mengakses aplikasi SIPD, serta Kabupaten Nganjuk, menunjukkan bahwa:
perangkat daerah perlu kematangan dalam 1. Kurang pahamnya atau dirasa sulitnya
perencanaan sebelum dilakukan pengisian penggunaan aplikasi SIPD oleh user,
pada aplikasi. mengakibatkan pegawai perlu menyikapi
Efisiensi dengan lebih mendalami dalam
Berdasarkan hasil penelitian menguasai SIPD.
terkait hambatan pada efektivitas penerapan 2. Keluhan-keluhan yang dirasakan
SIPD pada aspek efisiensi yang terdiri dari; a) pegawai adalah perangkat daerah harus
SIPD yang diterapkan di Kabupaten Nganjuk lebih mematangkan perencanaan
dapat menghemat waktu dalam proses program kegiatan yang akan diusulkan
perencanaan pembangunan daerah; dan b) pada aplikasi SIPD, sehingga ketika
aplikasi SIPD yang diterapkan di Kabupaten batas waktu input kegiatan selesai,
Nganjuk dapat meminimalisir pemborosan perencanaan dari OPD sudah mendekati
biaya, menunjukkan bahwa: sempurna sesuai kebutuhan dari OPD
1. Usulan program yang belum selesai dari terkait.
OPD akan terhambat dengan adanya Berdasarkan hasil penelitian
batasan waktu yang sudah ditentukan oleh terkait hambatan pada efektivitas penerapan
aturan perundang-undangan. Karena SIPD pada aspek kepuasan diketahui bahwa
apabila Batasan waktu terlewati makan OPD masih perlu pendalaman dalam
secara otomatis usulan dari masing- memahami program kegiatan yang sudah
masing OPD akan terkunci dan perlu tertera sesuai tugas dan fungsi masing-masing
kewenangan dari Bappeda untuk OPD, sehingga sosialisasi terhadap
membuka kunci akses SIPD, namun bila perubahan nomenklatur program dan
hal tersebut dilakukan, akan menjadi kegiatan yang baru dirasa perlu diadakan.
permasalahan baru dan sorotan dari Keadaptasian
pemeriksa karena perubahan tersebut Berdasarkan hasil penelitian
akan tercatat nama dan waktu terkait hambatan pada efektivitas penerapan
penginputannya. SIPD pada aspek keadaptasian yang terdiri
2. Kegiatan program yang diusulkan ketika dari: a) hambatan pada kualitas produk yang
sistem sudah mencapai batas waktu dihasilkan BAPPEDA Kabupaten Nganjuk
pengusulan, maka sistem secara otomatis memenuhi harapan SKPD Kabupaten
akan terkunci usulan yang sudah masuk. Nganjuk; dan b) hambatan BAPPEDA dapat
Penyebabnya terjadi karena adanya dari mengetahui dan mewujudkan keinginan
aspek sarana dan prasarana atau perangkat pengguna atau penerima aplikasi SIPD,
IT dan pengguna itu sendiri dalam menunjukkan bahwa:
mengisikan data. 1. Dengan berubahnya peraturan lama
Berdasarkan hasil penelitian terkait nomenklatur program dan
terkait hambatan pada efektivitas penerapan kegiatan akan sangat berpengaruh pada
SIPD aspek efisiensi diketahui bahwa batasan kualitas dokumen perencanaan
waktu penutupan usulan program kegiatan pembangunan daerah, karena membuat
pembangunan akan secara otomatis terkunci dokumen perencanaan daerah RPJM
apabila sudah terlewati, sehingga program dan Renstra menjadi tidak selaras
yang diusulkan tidak bisa diisi lagi, ketika dengan dokumen perencanaan tahunan
73
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
atau RKPD yang akhirnya perlu sistem yang masih dalam tahap
penyikapan lagi terkait permasalahan pengembangan mengakibatkan kurang
tersebut. terintegrasinya aplikasi perencanaan dengan
2. Penerapan perencanaan pembangunan aplikasi penganggaran. Hal ini menunjukkan
secara bottom up mulai dari musrenbang bahwa hambatan efektivitas terjadi karena
tingkat desa mulai diterapkan juga adanya faktor perorangan, kelompok, dan
dengan penggunaan aplikasi SIPD, organisasi. Hal ini sebagaimana dikemukakan
membuat permasalahan baru yaitu Robbins (2008:29) mendefinisikan bahwa
karena pengajuan usulan kegiatan efektivitas organisasi adalah tingkat
melalui aplikasi merupakan hal baru bagi pencapaian organisasi yang dipengaruhi oleh
masyarakat yang awam mengenai hal perorangan, kelompok dan struktur dalam
tersebut menyebabkan masyarakat organisasi.
kesulitan ketika ingin memberikan Adanya hambatan penerapan
usulan kegiatan pembangunan daerah. SIPD dapat dijadikan untuk wadah Sistem
Berdasarkan hasil penelitian Informasi Perencanaan Pembangunan
terkait hambatan pada efektivitas penerapan Daerah (e-planning) adalah sebuah alat
aplikasi SIPD aspek keadaptasian diketahui penyusunan RKPD, KUA PPAS,
bahwa kualitas dokumen RKPD menjadi KUA/PPAS Perubahan, RKPD Perubahan
tidak selaras dengan dokumen RPJMD dan Kabupaten/Provinsi agar dapat terselesaikan
Renstra. Selain hal tersebut setiap usulan dengan mudah, cepat, tepat dan sesuai
kegiatan dari masyarakat juga harus diusulkan dengan arahan yang terkandung dalam
melalui aplikasi SIPD. Permendagri Nomor 70 tahun 2019 tentang
Kelangsungan Hidup Sistem Informasi Pemerintahan Daerah.
Berdasarkan hasil penelitian Sehingga dengan adanya alat bantu aplikasi
terkait hambatan pada efektivitas penerapan SIPD, BAPPEDA dapat memaksimalkan
SIPD pada aspek kelangsungan hidup yang sistem yang mampu menyajikan analisa yang
terdiri dari, a) hambatan pertanggungjawaban sangat informatif bagi para pemangku
pada aplikasi SIPD dalam memperbesar kepentingan yang ada di OPD Kabupaten
potensinya untuk mengembangkan aplikasi Nganjuk.
SIPD di Kabupaten Nganjuk; b) Aplikasi Upaya-upaya yang Dilakukan Untuk
SIPD dapat membantu program perencanaan Mengatasi Hambatan-hambatan Setelah
pembangunan daerah di Kabupaten Nganjuk Diterapkannya Aplikasi SIPD.
secara berkelanjutan, menunjukkan bahwa: Upaya yang dilakukan karena
1. Aplikasi SIPD belum sepenuhnya ditemukan hambatan pada aspek efektivitas
terintegrasi dan tersinergi dengan sistem penerapan aplikasi SIPD di Kabupaten
e-budgeting, dikarenakan aplikasi SIPD Nganjuk. Permasalahan tersebut berawal
masih dalam proses pengembangan yang karena ditemukannya hambatan pada
pada akhirnya akan menjadi aplikasi keefektivitasan Penerapan Aplikasi SIPD di
yang terintegrasi dengan aplikasi lainnya Bappeda Kabupaten Nganjuk. Untuk
terkait Pemerintahan Daerah. menjawab hal tersebut penulis memberikan
2. Aplikasi SIPD masih belum terintegrasi pertanyaan kepada narasumber yaitu, upaya
dengan aplikasi penganggaran. Hal apa yang dilakukan untuk mengatasi
tersebut tentunya menjadi hambatan permasalahan-permasalahan yang terjadi
yang perlu dipikirkan kembali ketika dalam penerapan aplikasi SIPD di Kabupaten
tahun anggaran sudah mulai berjalan Nganjuk?.
dengan menggunakan aplikasi SIPD Kepala Bappeda Kabupaten
terkait proses pencairan anggaran Nganjuk, Drs. Adam Muharto, M.Si
kegiatan. berpendapat, Untuk memberikan pencerahan
Inti dari pada hambatan kepada perangkat daerah dalam memahami
efektivitas penerapan aplikasi SIPD yang peraturan yang baru, kami telah melakukan
diterapkan di Kabupaten Nganjuk ini sosialisasi terhadap penerapan Permendagri
terhambat dengan kurang pahamnya nomor 90 dan Permendagri nomor 70
stakeholders dalam menerapkan aplikasi SIPD. dengan cara mengundang narasumber
Kurangnya pemahaman pegawai OPD dan langsung dari pemerintah pusat yaitu
74
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
Kementerian Dalam Negeri untuk dapat Nganjuk dan b) hambatan pada Proses
menjelaskan bagaimana mekanisme pendokumenan melalui SIPD yang
pelaksanaan peraturan yang baru. Selanjutnya, diterapkan BAPPEDA Kabupaten Nganjuk
Kabid Pengendalian dan Pelapran, Nono memberikan kemudahan bagi OPD
Agung, S.STP menjelaskan, Dalam mengatasi Kabupaten Nganjuk, menunjukkan bahwa:
permasalahan yang ada seperti kendala server, 1. dengan diterapkannya aplikasi
kami telah menyurati dan menanyakan perencanaan yang baru, pemahaman
langsung kepada pemerintah pusat, dan terhadap penggunaan aplikasi menjadi
memang server dari pemerintah pusat yang kebutuhan yang sangat penting oleh
masih belum mampu menampung karena itu Bappeda Kabupaten Nganjuk
penggunaan aplikasi untuk seluruh daerah senantiasa memberikan pendampingan
namun akan segera ditangani. Permasalahan kepada perangkat daerah yang
lain dalam membangun database system kami memerlukan penjelasan mengenai
atasi dengan cara mengerahkan personil pengoperasian aplikasi SIPD dengan cara
tambahan untuk membantu menginput menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
database. SIPD dan memberikan sosialisasi
Pak Risky Eka Wjaya selaku terhadap penggunaan aplikasi
Kasubid pendataan juga mengemukakan perencanaan yang baru beserta aturannya.
pendapatnya yaitu, Mengenai server yang 2. Adanya kegiatan mensosialisasikan kepada
macet sudah kami tanyakan ke pusat dan user yang ada di Organisasi Perangkat
pemerintah pusat akan segera menangani Daerah Kabupaten Nganjuk untuk segera
permasalahan tersebut. Kemudian mendokumentasikan usulan program
pelaksanaan sosialisasi dari Kemendagri juga kegiatan, agar usulan kegiatan yang
sangat membantu bagi kami untuk diajukan dijadikan skala prioritas dari
menjelaskan hal-hal apa saja yang perlu pembangunan daerah Kabupaten
diperhatikan pada aplikasi SIPD. Selaras Nganjuk.
dengan pendapat Pak Risky, menurut Berdasarkan hasil penelitian
operator Kabupaten dari SIPD ibu Juwita terkait upaya yang dilakukan untuk mengatasi
menyampaikan, Permasalahan sulit hambatan pada efektivitas penerapan aplikasi
mengakses aplikasi SIPD akan segera SIPD aspek produksi menunjukkan bahwa
ditangani oleh pemerintah pusat agar semua BAPPEDA melakukan sosialisasi dan
proses perencanaan dalam mengisi program pelatihan berkaitan dengan penggunaan
kegiatan dapat segera terselesaikan karena maupun pendokumentasian pada SIPD serta
permasalahan tersebut dialami juga oleh aturan-aturan yang harus dipatuhi, sehingga
pemerintah daerah lain juga selain Kabupaten usulan program pembangunan daerah
Nganjuk. Namun sebelum itu terjadi kami menjadi skala prioritas.
hanya bisa menyarankan untuk melakukan Efisiensi
proses input pada SIPD dapat dilaksanakan Berdasarkan hasil penelitian
pada malam hari ketika aplikasi SIPD sedikit terkait upaya mengatasi hambatan pada
orang yang membukanya. efektivitas penerapan aplikasi SIPD pada
Agar lebih jelas dalam menjawab aspek efisiensi yang terdiri dari, a) aplikasi
upaya-upaya yang dilakukan, berikut ini SIPD yang diterapkan oleh Kabupaten
penulis membahas upaya yang dilakukan Nganjuk untuk menghemat waktu dalam
untuk mengatasi hambatan pada efektivitas proses perencanaan pembangunan daerah;
penerapan aplikasi SIPD di Kabupaten dan b) aplikasi SIPD yang diterapkan
Nganjuk: Bappeda Kabupaten Nganjuk yang dapat
Produksi meminimalisir pemborosan biaya,
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa:
terkait upaya mengatasi hambatan pada 1. Bappeda menginformasikan kepada setiap
efektivitas penerapan aplikasi SIPD pada Organisasi Perangkat Daerah yang ada di
aspek produksi yang terdiri dari, a) aplikasi Kabupaten Nganjuk agar di dalam
SIPD yang diterapkan BAPPEDA mengusulkan program harus tepat waktu
Kabupaten Nganjuk dapat memberikan dan dapat diterima oleh user BAPPEDA
keuntungan bagi SKPD di Kabupaten Kabupaten Nganjuk.
75
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
76
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
yakni SIMDA, dengan babak yang dengan mudah, cepat, tepat dan sesuai
berbeda yakni aplikasi SIPD. dengan arahan yang terkandung dalam
2. Mengupayakan semaksimal mungkin Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
untuk dapat terintegrasi antara aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah.
perencanaan dan aplikasi penganggaran, Sehingga dengan adanya alat bantu SIPD,
dengan aplikasi SIPD. Selain itu agar Bappeda dapat memaksimalkan sistem yang
terjadi kelanjutan antara program yang mampu menyajikan analisa yang sangat
diajukan dengan anggaran yang tersedia. informatif bagi para pemangku kepentingan
Inti dari pada upaya-upaya yang yang ada di Pemerintah Daerah maupun
dilakukan untuk mengatasi hambatan- masyarakat.
hambatan dalam efektivitas penerapan Novelty (Asas Kebaruan)
aplikasi SIPD di Kabupaten Nganjuk Penerapan asas kebaruan dari apliksi
dilakukan melalui pemberian pemahaman, e-planning menjadi SIPD di dasari pada
sosialisasi, dan latihan kepada OPD dalam Permendagri nomor 90 tahun 2019 dan
menerapkan aplikasi SIPD dengan tujuan Permendagri nomor 70 tahun 2019, yang
untuk meningkatkan kapasitas bagi OPD mengharuskan seluruh daerah menggunakan
dalam mengintegrasikan sistem sebelumnya aplikasi SIPD sebagai aplikasi penyusun
yakni aplikasi perencanaan dengan aplikasi dokumen perencanaan dan penganggaran.
penganggaran. Sehingga adanya implikasi Dengan diterapkannya peraturan-peraturan
yang terwujud yakni memerhatikan faktor yang baru dan aplikasi SIPD, secara otomatis
waktu pelaksanaan dan tercapai program memrubah seluruh nama kegiatan yang sudah
secara tepat. Hal ini sebagaimana berjalan pada semua daerah di Indonesia.
dikemukakan oleh Starawaji (2009) Sehingga daerah perlu menyusun ulang
mengatakan bahwa, Pendekatan sasaran, dokumen perencanaan yang sudah ada dan
pendekatan ini mencoba mengukur sejauh menyesuaikan dengan peraturan yang baru.
mana suatu lembaga berhasil merealisasikan Pada saat ini dengan berubahnya
sasaran yang hendak dicapai. Pendekatan nomenklatur kegiatan lama berimbas pada
sasaran dalam pengukuran efektivitas dimulai kualitas dokumen perencanaan RKPD
dengan identifikasi sasaran tersebut. Selain menjadi tidak selaras dengan dokumen
tercapainya tujuan, efektivitas juga selalu perencanaan diatasnya yaitu RPJMD dan
memerhatikan faktor waktu pelaksanaan. Renstra dikarenakan penerapan peraturan
Oleh karena itu dalam efektivitas selalu tersebut adalh tahun pertama pelaksanaannya
terkandung unsur waktu pelaksanaan. Tujuan yang membuat daerah harus merevisi atau
tercapai dengan waktu yang tepat maka melakukan perubahan pada dokumen
program tersebut efektif. RPJMD dan Renstra Perangkat Daerah.
Perubahan penggunaan aplikasi Apabila dokumen RPJMD dan Renstra sudah
e-planning menjadi SIPD memang dilakukan perubahan sesuai dengan peraturan
merupakan kebijakan dari pemerintah pusat yang relevan maka menurut pendapat
untuk seluruh daerah di Indonesia, namun narasumber dan penulis akan menghasilkan
dengan penggunaan aplikasi perencanaan kualitas dokumen perencanaan yang
yang seragam di seluruh wilayah maka konsisten mulai dari RPJMD, Renstra
program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah dan RKPD
pemerintah daerah dapat tertata dan teratur Kabupaten/Kota sperti yang diungkapkan
serta pemerintah pusat juga dapat pada journal Analisis Konsistensi
mengontrol kegiatan yang dilaksanakan oleh Perencanaan dan Penganggaran di
pemerintah daerah supaya tidak sembarangan Kabupaten Pegunungan Bintangstudi Kasus
dalam melaksanakan tugas dan fungsi dari pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Organisasi Perangkat Daerah. Selain itu SIPD Informatika Tahun 2013-2015 yaitu:
juga dapat dijadikan untuk wadah Sistem Konsistensi antar dokumen perencanaan dan
Informasi Perencanaan Pembangunan penganggaran penting diperhatikan karena
Daerah sebagai alat penyusunan dokumen merupakan indikator dalam menilai kinerja
RKPD, KUA/PPAS, RKPD Perubahan, dan pemerintah daerah. Hal ini sangat
KUA/PPAS Perubahan Provinsi maupun berpengaruh terhadap capaian dari visi, misi,
Kabupaten/Kota agar dapat terselesaikan tujuan, sasaran dan kebijakan yang telah
77
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
78
Otonomi Vol. 21 Nomor 1 Edisi April 2021
79