Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Topik
Samsat yang merupakan singkatan dari Sistem Administrasi Manunggal
Satu Atap adalah suatu sistem kerjasama secara terpadu antara Polri, Dinas
Pendapatan Daerah, dan PT Jasa Raharja (Persero) dalam pelayanan untuk
menerbitkan STNK dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang dikaitkan
dengan pemasukan uang ke kas Negara melalui Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLJJ), dan dilaksanakan pada satu kantor
yang dinamakan "Kantor Bersama Samsat".
Secara umum pajak masih kurang popular di kalangan masyarakat. Hal ini
bisa dimaklumi karena pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor
privat ke sektor publik, yang mana masyarakat merasa terbebani oleh pengenaan
pajak tersebut. Pemerintah maupun masyarakat mempunyai posisi yang sama
kuatnya untuk menentukan bagaimana sebaiknya pajak harus ditetapkan, sehingga
pemenuhan kewajiban perpajakan dapat dilaksanakan dengan taat asas, dalam hal
ini siapa yang dikenakan pajak, kapan dikenakan pajak, berapa jumlah pajak yang
harus dibayar sesuai tarif pajak yang ditentukan berdasarkan Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Khususnya
Pajak Kendaraan Bermotor.

Dalam hal ini, aturan yang ditetapkan dalam UU Nomor 22 Tahun 1999
yang telah diubah dengan UU Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah, UU Nomor 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 33
Tahun 2004 Tentang Pertimbangan Keuangan Pemerintahan Pusat dan Daerah
serta UU Nomor 18 Tahun 1997 yang telah diubah dengan UU Nomor 34 Tahun
2000 yang telah di sempurnakan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kiranya tetap menjadi bahan acuan
dasar dalam membuat Peraturan Daerah. Dengan Undang-undang tersebut maka
Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota
telah diberikan wewenang untuk mengatur rumah tangga daerahnya sendiri
melalui sistem Otonomi Daerah. Masing-masing daerah tentu berusaha untuk
mengisi pundi-pundi anggarannya yang telah ditetapkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), diantaranya dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Perolehan dana melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat
berupa Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
Oleh Sebab itu, Penetapan Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor layak
dijadikan sebagai topik yang penulis bahas dalam laporan magang ini dengan
judul Mekanisme Penetapan Pajak Kendaraan Bermotor pada Unit
Pelayanan Pendapatan Daerah Samsat Banjarbaru.

B. Ruang Lingkup Bidang Kegiatan Magang


Selama kegiatan magang berlangsung, penulis diberikan bimbingan dan
kepercayaan serta tanggung jawab dalam bagian Pelaksana Administrasi
Pencatatan SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) seksi Pelayanan PKB dan
BBN-KB. Yang melaksanakan tugas sebagai berikut:

Melaksanakan pencatatan dan mengadministrasikan pemakaian SKPD

dilingkungan UPPD Samsat Banjarbaru.


Melaksanakan penatausahaan barang kuasi/ berharga (SKPD) berkenaan

dengan pemakaian SKPD pada kasir.


Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan langsung sesuai
dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam memperoleh data-data dan informasi guna penyusunan laporan akhir

ini, penulis secara langsung melaksanakan praktek kerja lapangan pada Kantor
Samsat Banjarbaru (observasi), dan penulis juga melakukan tanya jawab kepada
pihak-pihak yang terkait (wawancara/ interview).
C. Tujuan Kegiatan Magang
Tujuan Diadakan kegiatan magang yang ingin dicapai penulis:
1. Mendapatkan data penting dan informasi dalam rangka penyusunan
laporan akhir.
2. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang penulis peroleh selama
mengikuti perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE
Indonesia) Banjarmasin.
3. Guna merangsang Mahasiswa untuk beraktivitas dalam melakukan

pekerjaan secara efisien dan efektif melalui kegiatan Magang ini.


D. Manfaat Kegiatan Magang
3

Manfaat yang ingin dicapai selama mengikuti kegiatan magang:


1. Meningkatkan kemampuan analisis penulis terhadap permasalahan di
lapangan kerja yang berkaitan dengan teori yang telah penulis peroleh
selama mengikuti perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

2.

Indonesia (STIE Indonesia) Banjarmasin.


Penulis ingin memperoleh pengalaman kerja yang nantinya akan

3.

berguna secara langsung ditempat kerja.


Untuk menciptakan rasa tanggung jawab,

profesionalitas

serta

kedisiplinan yang nantinya sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia


kerja.
E. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Magang
Magang ini telah dilaksanakan kurang lebih selama 3 (tiga) bulan pada
objek yang telah ditentukan oleh pihak Sekolah Tinggi Ilmu Ekomoni Indonesia
(STIE Indonesia) Banjarmasin, maupun pembimbing dari Unit Pelayanan
Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terhitung mulai dari tanggal 15
September s/d 15 Desember 2014.

BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG
A. Sejarah Singkat Perusahaan
sampai dengan tahun 1974

Proses perpanjang STNK harus membuang waktu cukup lama karena mesti
mendatangi tiga kantor. Membayar pajak harus datang ke kantor pajak. Esoknya,
mereka yang hendak membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan (SWDKLLJ) dan harus mendatangi kantor Asuransi Jasa Raharja. Dan
mereka pun harus mendatangi kantor polisi lalu lintas untuk memperoleh STNK.
Masing-masing instansi belum terintegrasi.
1974-1976
Dengan Tujuan Registrasi dan Identifikasi Forensik Ranmor dan data
pengemudi lebih akurat, kecepatan dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat,
dilakukan ujicoba pembentukan SAMSAT di Polda Metro Jaya.
1976-1988
Berdasarkan INBERS 3 Menteri, Menhankam, Menkeu & Mendagri No. Pol.
KEP/13/XII/1976, No.KEP-1693/MK/IV/12/1976, 311 TAHUN 1976 bahwa
Konsep SAMSAT diberlakukan di seluruh Indonesia Kepolisian RI, PT Jasa
Raharja (Persero) & Dinas Pendapatan Provinsi bersama-sama. Meski demikian
masing-masing instansi menerbitkan tanda bukti untuk setiap pelunasan
kewajiban di SAMSAT.
1988-1993
Berdasarkan

INBERS,

Menhankam,

Menkeu

&

Mendagri

No.

INS/03/X/1988, No. 5/IMK.013/1988, No. 13A Tahun 1988 dilakukan


penyederhanaan dokumen yaitu

Formulir permohonan/pendaftaran STNK/Pajak/SWDKLLJ digabung jadi


satu.

Tanda Pelunasan Pembayaran SWDKLLJ PT Jasa Raharja (Persero) yang


tercantum dalam STNK/STCK berlaku sebagai pengganti polis Asuransi
(sertifikat)
1993-1999
Diberlakukan revisi masa berlaku STNK dan TNKB dari 1 tahun menjadi 5

tahun namun setiap tahunnya melakukan pengesahan STNK berdasarkan INBERS


Panglima Angatan Bersenjata, Menkeu & Mendagri No. INS/02/II/1993, No.
01/IMK.01/1993, No.2A Tahun 1993. Mekanisme Perpanjangan STNK dibentuk
5 pokja (loket) untuk pelayanan.
1999-Sekarang
Berdasarkan INBERS Menhankam, Menkeu & Mendagri No. Pol.
INS/03/M/X/1999, No. 6/IMK.014/1999, No. 29 Tahun 1999 menetapkan
penyempurnaan dan penyederhanaan sistem operasi pelayanan dari 5 loket
menjadi 2 loket.
-

Pembayaran SWDKLLJ yang tertera pada SKPD berfungsi sebagai pengganti


polis asuransi (sertifikat).

Tanda Pelunasan dan Pengesahan digabung dengan Surat Ketetapan Pajak


Daerah (SKPD) yang telah divalidasi cash register sebagai tanda bukti
pembayaran.

B. Struktur Organisasi Perusahaan


UPPD Banjarbaru dipimpin Kepala Unit dan dibantu Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Kepala Seksi Pelayanan PKB & BBN-KB, dan Kepala Seksi Pendapatan
lainnya.
a. Kepala Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Banjarbaru
- Menyusun rencana teknis operasional pengelolaan dan pelayanan
-

pendapatan daerah.
Mengkaji, menganalisis teknis operasional pengelolaan dan pelayanan

pendapatan daerah.
Melaksanakan kebijakan teknis Dinas Pendapatan Daerah.
Melaksanakan pemungutan Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan

Penerimaan Lain-lain.
Melaksanakan koordinasi pungutan pendapatan daerah dan pendapatan

lainnya.
Melakukan pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas Dinas.
Membina, membimbing dan memberikan arahan terhadap staff.
Melakukan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan tugas staff.
Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala

Dinas berupa laporan bulanan, Triwulan dan Tahunan.


- Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
b. Kepala sub bagian Tata Uaha
- Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan sub bagian
Tata Usaha.

Menyusun rencana dan melaksanakan urusan administrasi kepegawaian,


keuangan, dokumentasi, informasi dan perpustakaan, perlengkapan,

rumah tangga, surat menyurat dan pelaporan.


Membagi tugas, membina dan membimbing dan memberi arahan kepada

staf sub bagian Tahta Usaha.


Melakukan koordinasi dengan Kepala Seksi di UPPD Banjarbaru.
Mengusulkan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala.
Mengusulkan bantuan kesra, ijin belajar, dan cuti.
Membuat laporan bulanan, Triwulanan dan Tahunan bidang ke Tata

Usahaan.
Membuat Daftar Urut Kepegawaian ( DUK ).
Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala UPPD.
Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UPPD yang

berkaitan dengan tugas-tugas sub. bagian Tata Usaha.


- Mengatur kebersihan, keindahan dan keamanan.
- Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
c. Kepala Seksi Pendapatan Lainnya
- Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tugas Seksi
-

Pendapatan Lain-lain.
Menyusun rencana kegiatan administrasi dan operasional seksi

pendapatan lain-lain.
Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan atas pendataan dan

penerimaan pendapatan lain-lain.


Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan penerimaan pendapatan

lain-lain yang pungutannya dilakukan oleh dinas-dinas.


Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, Kepala Sub Bagian Tata
Usaha dan para Kepala Seksi di Lingkungan Unit Pelayanan Pendapatan

Daerah Banjarbaru.
Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala UPPD.
Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait yang berada di Kota.
Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UPPD yang
berkaitan dengan tugas-tugas seksi pendapatan lain-lain.

Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala UPPD.


Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

d. Kepala Seksi Pelayanan PKB & BBN-KB


- Menyiapkan bahan untuk menyelenggarakan pengelolaan administrasi
dan pelaksanaan pemungutan, pengelolaan doleansi, monitoring, evaluasi
-

dan pelaporan kegiatan pemungutan PKB/BBNKB.


Menyusun rencana kegiatan tahunan, meliputi target penerimaan dan
estimasi KBM baru serta pengelolaan administrasi dan pelaksanaan
pemungutan, pengelolaan doleansi, monitoring, evaluasi dan pelaporan

kegiatan pemungutan PKB/BBNKB.


Membina, membimbing dan memberikan tugas dan arahan kepada staff

seksi pajak kendaraan bermotor dalam pelaksanaan tugas.


Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, Kepala Sub Bagian Tata
Usaha dan para Kepala Seksi di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan


Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala UPPD.
Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan staf seksi PKB.
Melaksanakan waskat terhadap staff seksi pajak kendaraan bermotor

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UPPD yang

berkaitan dengan tugas-tugas seksi pajak kendaraan bermotor.


Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala UPPD.
Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Bagan 2.1 : Struktur Organisasi Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Banjarbaru

Kepala UPPD Banjarbaru


Drs. H. AM. ROBENIANSYAH, M.Ap
NIP. 19630916 199201 1 001

Jafung

Kasi Pelayanan PKB & BBN-KB


NURIKHWAN, S.E
NIP. 19780830 200501 1 010

Kasubbag Tata Usaha


Hj. NOOR HASANAH
NIP. 19590519 198003 2 005

Kasi Pendapatan Lainnya


Hj. SORAYA AYU AMINAH, S.E
NIP. 19640119 198602 2 005

Sumber: Unit Pelayanan Pendapatan (UPPD) Samsat Banjarbaru

C. Aspek-aspek Kegiatan Perusahaan


1. Ketentuan
Pemungutan pajak merupakan peralihan kekayaan dari rakyat kepada negara yang
hasilnya juga akan dikembalikan kepada rakyat atau pajak juga dapat diartikan
sebagai pungutan yang dilakukan pemerintah berdasarkan peraturan perundangundangan perpajakan yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran
umum pemerintah yang balas jasanya tidak secara langsung diberikan kepada
pembayarannya, sedangkan pelaksanaannya dapat dipaksakan.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang pengertian Pajak sebagai berikut:
a. P.J.A.Andriani

10

Pajak ialah Iuran rakyat kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh
Wajib Pajak dan Wajib Pajak membayarnya menurut perundang-undangan
dengan tidak mendapat kontraprestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk
dan

digunakan

untuk

membiayai

pengeluaran-pengeluaran

umum

berhubungan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.


b. H. Rochmat Soemitro, SH
Pajak ialah Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang
dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki beberapa pengertian
penting antara lain:
a. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara, maksud iuran disini
adalah suatu kewajiban untuk mengalihkan kekayaan ke kas negara untuk
membiayai pengeluaran umum, biaya pengeluaran rutin dan biaya
pembangunan.
b. Pajak tidak dapat ditunjuk kontraprestasi langsung secara individual,
maksudnya adalah seorang Wajib Pajak yang telah membayar pajak, maka
tidak dapat ditunjuk kontraprestasi tertentu kepada mereka yang membayar
pajak juga, melainkan disampaikan secara umum, sehingga yang tidak
membayar pajak juga menikmati hal pembayaran tersebut.

11

c. Pajak dapat dipaksakan, maksudnya bila hutang pajak tidak dibayar oleh
wajib pajak, maka hutang pajak tersebut dapat ditagih dengan menggunakan
kekerasan seperti surat paksa.
d. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang, maksudnya adalah pajak
dipungut dengan menggunakan undamg-undang serta aturan pelaksananya.

Berdasarkan kewenangan pemungutan pajak maka pajak terbagi atas dua


bagian yakni Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Dan sejalan dengan Undang-undang
Nomor 22 Tahun 1999 Dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 yang telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang
Nomor 33 Tahun 2004 melalui Sistem Otonomi Daerah, maka daerah diberikan
wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri
sehingga masing-masing daerah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraannya
melalui Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
Dalam hal pemungutan pajak diserahkan kepada Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah. Pada umumnya pemerintah daerah hanya dapat memungut
pajak:
a. Pajak Provinsi, Dikhususkan pada Pemerintah Provinsi.
b. Pajak Kabupaten / Kota, Dikhususkan pada Pemerintah Kabupaten dan
Pemerintah Kota.
Salah satu pajak yang dipungut Pemerintah Provinsi adalah Pajak Kendaraan
Bermotor sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah yang dipungut atas

12

kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor yang ada dilingkungan


wilayah Kantor Dispenda kendaraan tersebut terdaftar.
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan atau
penguasaan kendaraan bermotor beserta gandengannya yang digunakan disemua
jenis jalan darat dan digerakkan oleh peralatan tekhnik berupa motor atau
peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi
tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor, termasuk alat-alat besar yang
bergerak.

a. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah


-

Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah.

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No.5 Tahun 2011 Tentang


Pajak Kendaraan Bermotor.

b. Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau
badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang dan dapat

13

dipaksakan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang


digunakan

untuk

membiayai

penyelenggaraan

pemerintah

daerah

dan

pembangunan daerah.
Pajak daerah sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) diharapkan
menjadi salah satu sumber pembiayaaan penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan daerah, dan yang menjadi Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Provinsi Kalimantan Selatan untuk UPPD Samsat Banjarbaru adalah:

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air


Permukaan.

c. Bagi Hasil Penerimaaan Pajak


Berdasarkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, disebutkan bahwa pembagian hasil penerimaan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk Daerah Provinsi paling banyak 70%
2. Untuk Daerah Kabupaten / Kota paling sedikit 30 % dengan
memperhatikan aspek Pemerataan dan Potensi Daerah Kabupaten / Kota
yang bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar Daerah
Kabupaten / Kota.

14

d. Penetapan dan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor.


1) Penetapan dan Pemungutan PKB
Penetapan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dimulai dari penghimpunan
data Objek Pajak dan Subjek Pajak atau Retribusi. Penetapan Pajak dilaksanakan
dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah dan dokumen lain yang
dipersamakan. Pemungutan Pajak merupakan salah satu kebijakan Pemerintah
Daerah dalam mengenakan Pajak terhadap Wajib Pajak secara efektif dan adil.
Penetapan sangat tergantung pada tingkat kualitas dan kemampuan Kinerja
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tugasnya didalam usaha-usaha dan upaya
peningkatan yang dapat dilakukan melalui berbagai cara untuk mencapai
peningkatan yang telah ditetapkan bersama.
2) Manfaat Pentingnya Penetapan dan Pemungutan Pajak Kendaraan
Bermotor
Secara terperinci manfaat dan pentingnya Penetapan dan Pengenaan dapat
dilihat sebagai berikut:

Penetapan dan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor yang efektif dan


efisien dapat memungkinkan tercapainya tujuan yang ingin dicapai.

Dengan adanya Penetapan dan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor


dapat dihindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan terhadap suatu
hal yang ingin dicapai.

Dengan adanya Penetapan dan Pemungutan dapat meyatukan pendapat


bahwa satuan organisasi yang ada didalamnya dapat sama-sama dalam
menjalankannya.

15

Dengan adanya Penetapan dan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor


dapat meningkatkan pendapatan daerah dan tingkat kepatuhan dari Wajib
Pajak.

e. Pelaksanaan Penetapan dan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor


Dalam rangka memenuhi sumber-sumber pembiayaan Pemerintah dan
Pembangunan Daerah, Pajak Kendaraan Bermotor diserahkan sebagai Pajak
Daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 yang telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Daerah yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri.
Untuk itu dalam Penetapan dan Pemungutan PKB Dinas Pendapatan Daerah
melakukan segala usaha dan kegiatan Pemungutan, Penagihan, Pengumpulan baik
terhadap sumber-sumber Pendapatan Daerah maupun dengan penggalian sumbersumber Pendapatan baru diantaranya adalah:

Melakukan Penetapan dan Pemungtan PKB

Melakukan Koordinasi atas PKB serta pelaksanaanya oleh Dinas


Pendapatan tempat Wajib Pajak terdaftar.

Seiring dengan itu Pemerintah mengambil langkah penyederhanaan ekonomi


daerah dalam rangka penerimaan tersebut dengan tujuan untuk memberikan
landasan dan pedoman yang kuat dalam Pemungutan Pajak Daerah, dan juga
bertujuan untuk mengoptimalkan Penerimaan Daerah.

16

2. Objek dan Subjek Pajak Daerah


Adapun yang dimaksud dengan Kendaraan Bermotor adalah semua
kendaraan roda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan disemua
jenis jalan darat dan digerakkan oleh peralatan tekhnik berupa motor atau
peralatan lainnya yang befungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi
tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk
alat-alat berat yang bergerak.
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak yang dipungut atas
kepemilikan dan atau penguasaan Kendaran Bermotor. Dan yang dikecualikan
dari Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasan
Kendaraan Bermotor:

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Kedutaan, konsulat perwakilan Negara Asing dan perwakilan lembagalembaga internasional dengan asas timbal balik.

Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pabrikan atau importir kendaraan bermotor baru yang semata-mata


digunakan untuk pameran, untuk dijual, dan tidak dipergunakan dalam lalu
lintas bebas.

Wisatawan asing yang berada di daerah untuk jangka waktu sembilan


puluh hari berturut-turut.

Kendaraan Bermotor yang disegel atau disita oleh Negara.

17

Sedangkan yang menjadi Subjek Pajak sekaligus Wajib Pajak Kendaraan


Bermotor dan Diatas Air adalah Orang Pribadi atau Badan yang memiliki dan atau
menguasai Kendaran Bermotor. Dan yang betanggung jawab atas Pembayaran
Pajak Kendaraan Bermotor adalah:

Untuk Orang Pribadi adalah orang yang bersangkutan, kuasanya atau ahli
warisnya.

Untuk Badan adalah pengurus dan kuasanya.

18

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan Magang
1. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Penghitungan PKB
a. Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
Dasar pengenaan PKB dihitung sebagai perwakilan dari dua unsur pokok,
yaitu:
a) Nilai Jual Kendaraan Bermotor ( NJKB), yaitu nilai jual kendaraan bermotor
yang diperoleh berdasarkan harga pasaran umum atas suatu kendaraan
bermotor sebagimana tercantum dalam tabel Nilai Jual Kendaraan Bermotor
yang berlaku.
b) Bobot, yang mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan dan
pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.

NJKB diperoleh berdasarkan harga pasaran umum atas suatu kendaraan


bermotor. Jika harga pasaran umum atas suatu kendaraan bermotor tidak
diketahui, NJKB ditentukan berdasarkan faktor-faktor berikut ini:

Harga kendaraan bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan tenaga yang

sama.
Penggunaan kendaraan bermotor untuk umum atau pribadi.
Harga kendaraan bermotor dengan merek kendaraan bermotor yang sama.
Harga kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan kendaraan bermotor

yang sama.
Harga kendaraan bermotor dengan pembuatan kendaraan bermotor.
Harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor sejenis.

19

Harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen pemberitahuan impot


barang (PIB).

Sedangkan Bobot yang dihitung untuk Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan


Bermotor dihitung berdasarkan faktor-faktor:

Tekanan gandar, yang membedakan atas dasar jumlah sumbu/as, roda, dan

berat kendaraan bermotor.


Jenis bahan bakar kendaraan bermotor yang dibedakan menurut solar,

bensin, gas, listrik, tenaga surya atau jenis bahan bakar lainnya.
Jenis, penggunaan, tahun pembuatan dan ciri-ciri mesin kendaraan
bermotor yang dibedakan berdasarkan jenis mesin 2 tak atau 4 tak dan isi.

b. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor


Tarif Pajak Untuk Kendaraan Bermotor adalah:

1,5% (satu koma lima persen) Untuk Kendaraan Bermotor Bukan Umum.

1% (satu persen) Untuk Kendaraan Umum.

0,2% (nol koma dua persen) Untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat
dan alat-alat besar.

Kepemilikan kendaraan bermotor pribadi kedua dan seterusnya dikenakan


tarif progresif.
Besarnya tarif progresif untuk kendaraan bermotor ditetapkan sebagai
berikut :

kepemilikan kedua sebesar 2 % (dua persen);


kepemilikan ketiga 2,5% (dua koma lima persen);
kepemilikan keempat sebesar 3 % (tiga persen); dan
20

kepemilikan kelima dan seterusnya sebesar 3,5% (tiga koma lima persen).

Kepemilikan kendaraan bermotor didasarkan atas nama dan/atau alamat yang


sama. Besarnya pokok pajak kendaraan bermotor yang terhutang dihitung dengan
cara mengalikan tarif Pajak Kendaraan Bermotor dengan Dasar Pengenaan Pajak
Kendaraan Bermotor. Sedangkan Kendaraan Bermotor yang terhutang dipungut di
Wilayah Daerah tempat kendaraan terdaftar.

c. Perhitungan Pajak Kendaraan bermotor


Besarnya pokok Pajak Kendaraan Bermotor yang terhutang dihitung
dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum,
perhitungan PKB adalah sesuai dengan rumus sebagai berikut:
Pajak terhutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
= Tarif Pajak x (NJKB x bobot)

d. Masa Pajak, Saat Pajak Terhutang dan Wilayah Pemungutan Pajak PKB
Pajak yang terhutang merupakan PKB yang harus dibayar oleh wajib pajak
pada suatu saat, dalam masa pajak, atau dalam tahun pajak menurut ketentuan
peraturan daerah tentang Pajak Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah provinsi setempat. Saat pajak terhutang dalam masa pajak
terjadi pada saat pendaftaran kendaraan bermotor.

21

Pada PKB pajak terhutang dikenakan untuk masa pajak 12 (dua belas) bulan
berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran kendaraan bermotor. Pemungutan
PKB merupakan suatu kesatuan dengan pengurusan administrasi kendaraan
bermotor lainnya. PKB dibayar sekaligus di muka untuk masa pajak 12 (dua
belas) bulan kedepan. Kewajiban pajak yang berakhir sebelum 12 (dua belas)
bulan karena sesuatu hal, besarnya pajak yang terhutang dihitung berdasarkan
jumlah bulan berjalan. Hal ini berarti PKB yang karena suatu dan lain hal (mutasi
daerah tempat pendaftaran kendaraan bermotor atau kendaraan bermotor yang
rusak atau tidak dapat digunakan lagi karena force majuere) masa pajak tidak
sampai 12 (dua belas) bulan, dapat dilakukan restitusi.
PKB yang terhutang dipungut di wilayah Provinsi tempat kendaraan bermotor
terdaftar. Hal ini terkait dengan kewenangan pemerintah provinsi yang hanya
terbatas atas kendaraan bermotor yang terdaftar dalam lingkup wilayah
administrasinya.

2. Sistem Penilaian Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor


a. Tatacara Pemungutan Pajak Daerah
Pemungutan adalah suatu rangkaian yang dilakukan dari penghimpun data
Objek dan Subjek Pajak, penentuan besarnya pajak yang terhutang sampai pada
kegiatan penagihan pajak kepada wajib pajak serta pengawasan penyetoran.

22

Pemungutan pajak daerah pada umumnya tidak dapat diborongkan atau


tidak bisa diberikan kepada pihak ketiga. Pajak Daerah dipungut berdasarkan
penetapan Kepala Daerah atau dengan kata lain dibayar sendiri oleh Wajib Pajak.
Wajib Pajak membayar pajak dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah
(SKPD) yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk.
Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dikeluarkan oleh pejabat daerah
yang ditunjuk khusus bagi pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terdiri
dari 5 (lima) lembar, antara lain:
1) Lembar ke-1 untuk Wajib Pajak
2) Lembar ke-2 untuk Dispenda Kota Pematangsiantar
3) Lembar ke -3 untuk Jasa Raharja
4) Lembar ke-4 untuk Bendaharawan Khusus Penerima
5) Lembar ke-5 untuk Kantor Bersama SAMSAT

Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajibannya harus menggunakan Surat


Ketetapan Pajak Daerah (SKPD). Setelah itu kepada waib pajak yang telah
mendapat Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dapat dikeluarkan Surat
Pemberitahuan Pajak Kendaraan Bermotor (Super-PKB).

b. Proses Pemungutan PKB/BBN-KB


1) Pendaftaran
Dalam hal ini yang harus dilakukan oleh WP pajak sendiri adalah:
a) Pengambilan Formulir SPT;

23

b) Pengisian Formulir SPT;


c) Pendaftaran Berkas;
d) Menyampaikan berkas kepada petugas checking.
2) Penetapan
Yang dilakukan pada bagian Penetapan ini adalah:
a) Membuat Perhitungan dan Penetapan (Pembukuan);
b) Membuat nomor Kohir;
c) Mencek Ketetapan tanda lembar SKPD;
d) Menyampaikan kertas kepada proyektor.
3) Final Checking
Hal yang dilakukan Korektor adalah:
a) Meneliti kebenaran dan perhitungan dan penetapannya;
b) Meneliti data pajak dalam ketetapan PPKB/BBN- KB;
4) Pembayaran
Pada bagian ini pembayaran pajak yang menjadi tanggung jawab dari hasil
pembayaran pajak yang dibayarkan oleh Wajib Pajak adalah dengan melakukan
hal-hal sebagai berikut:
a) Menerima Pembayaran dari Wajib Pajak (di loket kasir);
b) Membukukan hasil penerimaan;
c) Menyampaikan SKPD pada loket;
d) Menyampaikan berkas kepada petugas kartu box (arsip);
e) Menyetorkan hasil penerimaan kasir kepada bendaharawan;
f) Mentetorkannya kepada Bank;

24

g) Menyampaikan berkas belum bayar Penagihan.


5) Pengesahan
6) Dicetak Pajak yang akan dibayar (STNK,TNKB,TCKB,BTCKB,BPKB)
7) Penerimaan
8) Diarsipkan
c. Kegiatan Pelayanan Pemungutan PKB/BBN-KB
Bahwa pemungutan PKB/BBN-KB dilaksanakan pada Kantor Bersama
SAMSAT dengan Instansi yang terkait yaitu: Polri, Dispenda, dan Jasa Raharja.
Dalam pelaksanaan pelayanan, para petugas diarahkan untuk lebih
memprioritaskan Wajib Pajak yang langsung dari pada kuasa Wajib Pajak, untuk
itu disiapkan loket-loket bagi Wajib Pajak. Bentuk Loket Pelayanan yang
diberikan:
1. Loket Pendaftaran dan Penetapan.
2. Loket Pembayaran dan Penyerahan.

Mekanisme Pelayanan Pada Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD)


Samsat Banjarbaru
Bagan 2.2 : Mekanisme Pelayanan pada UPPD Samsat Banjarbaru

25

B. Pembahasan
1. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPPD
Kantor Samsat Banjarbaru
Tabel 3.1 : Target dan Realisasi Penerimaan PKB Periode 2011-2014
Target

Realisasi

Realisasi x 100

(Rp)

Penerimaan PKB

Target

2011

31.889.000.000

33.383.614.325

104,69%

2012

44.856.651.000

41.490.572.250

92,50%

2013

48.947.933.000

47.646.456.225

98,14%

2014

52.387.871.000

46.461.667.250

88.69%

Tahun

Sumber : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kantor Samsat Banjarbaru

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat disimpulkan bahwa realisasi penerimaan PKB


selama periode 2011-2014 selalu berubah. Dan jika dilihat dari 4 Tahun berturutturut tersebut dapat dilihat bahwa realisasi yang tertinggi terjadi pada tahun 2011.
Dan jika dilihat penerimaan PKB dari Tahun 2011-2014 dapat disimpulkan
bahwa penerimaan PKB untuk Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD)

26

Samsat Banjarbaru cukup baik. Dan kalupun ada penurunan penerimaan PKB,
tidak terlalu menurun (realisasi tahun 2012).
Hal ini terjadi dikarenakan WP mulai sadar dalam menunaikan kewajiban
perpajakannya guna mendorong perekonomian daerah dan ikut berpartisipasi
dalam pembangunan daerah yang nantinya akan dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat.
2. Hambatan-hambatan dalam Pelaksanaan Penetapan atau Penagihan pada
Kantor SAMSAT UPPD Banjarbaru
1

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan penetapan ataupun


penagihan adalah karena banyak Wajib Pajak yang kurang mengerti
mekanisme pajak progresif. Karena untuk Provinsi Kalimantan Selatan
pajak progresif baru berjalan mulai 1 Januari 2014, yang membuat para
Wajib Pajak kekurangan informasi mengenai Pajak Progresif tersebut.

3. Upaya-upaya untuk Meningkatkan Penerimaan PKB


Untuk mencapai tingkat penerimaan yang telah ditetapkan dan guna
meningkatkan pendapatan daerah dari PKB, pihak Dispenda melalui kerja sama
dengan instansi pemungut (SAMSAT) dan instansi lainnya yang terkait
melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

Menjalin koordinasi dengan aparat kepolisian dengan melakukan razia


kendaraan bermotor.

Memotivasi wajib pajak agar mau membayar piutang Pajak Kendaraan


Bermotor.

Melakukan sosialisasi tentang pajak progresif.

27

Samsat Jemput Antar.

Samsat Keliling.

BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan dari apa yang telah di bahas, maka penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan sebagai hasil akhir dari keseluruhan Pelaksana Magang
Mahasiswa (BPMK) yang dilaksanakan pada Unit Pelayanan Pendapatan Daerah
(UPPD) Samsat Banjarbaru.
1. Pajak Daerah khususnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah jenis
pajak daerah provinsi yang memberikan kontribusi cukup besar dalam
rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan
Selatan. Dasar Hukum pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) itu
sendiri adalah Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5
Tahun 2011 Tentang Pajak Kendaraan Bermotor.

2. Sistem pemungutan pajak daerah yang dipergunakan dalam Pemungutan


Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yaitu Sistem Official Assessment, Hal
tersebut dapat dijelaskan dari proses pemungutan pajak berdasarkan

28

penetapan Kepala Daerah dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak


Daerah (SKPD).
3. Realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor berdasarkan data yang
diperoleh mengalami perubahaan kearah yang lebih baik. Hal ini terjadi
dikarenakan Wajib Pajak mulai sadar dalam melakukan kewajiban
perpajakannya guna mendorong perekonomian daerah.
4. Dalam pelaksanaan Penetapan atau Penagihan Pajak Kendaraan Bermotor
UPPD Samsat Banjarbaru mengalami hambatan yaitu masih banyaknya
Wajib Pajak yang kurang mengerti mekanisme pajak progresif
dikarenakan pajak progresif baru berjalan mulai 1 Januari 2014, dan
kurangnya informasi tentang pajak progresif.

B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan dari hasil pengamatan selama
Pelaksanaan Magang adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kerjasama yang baik dengan instansi terkait, yaitu
kepolisian, Dispenda, dan Jasa Raharja.
2. Agar meningkatkan frekuensi razia secara rutin di lapangan sehingga
masyarakat lebih diingatkan akan pemenuhan kewajibannya.
3. Mencetak buku panduan atau buku pedoman untuk dibagikan kepada
Wajib Pajak yang menjelaskan tentang pajak Progresif dan pentingnya
membayar PKB guna meningkatkan pendapatan Provinsi Kalimantan
Selatan khususnya Kota Banjarbaru
4. Dalam memberikan pelayanan pihak instansi untuk lebih memprioritaskan
Wajib Pajak daripada kuasa Wajib Pajak.

29

5. Memberikan penjelasan kepada Wajib Pajak mengenai uraian tentang


mekanisme/prosedur

pemungutan

PKB

dan

peranannya

terhadap

pembangunan daerah melalui penyuluh-penyuluhan ataupun brosur-brosur


maupun spanduk-spanduk yang dapat menunjang peningkatan kesadaran
masyarakat.

30

DAFTAR PUSTAKA
Yunita, Mutiara Nurul (2010). Mekanisme Penetapan Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB) pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT)
Pematangsiantar. Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. FISIP Universitas
Sumatera Utara.
Asih, Woro Wiryanigtyas (2009). .Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan
Bermotor di Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah
(UP3AD) Kabupaten Pemalang. Tesis. Program Studi Magister Kenotariatan
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2011 Tentang


Pajak Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.

31

LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
:1
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
15
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
SENIN
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
16
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
SELASA
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
17
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
RABU
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
18
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
KAMIS
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
19
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
JUMAT
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
20
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
SABTU
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Banjarbaru,
Mengetahui:

Desember 2014

32

Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.


NIDN. 0019097901

LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
:2
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
22
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
SENIN
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
23
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
SELASA
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
24
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
RABU
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
25
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
KAMIS
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
26
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
JUMAT
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
27
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
SABTU
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian

33

Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.


NIDN. 0019097901

LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
:3
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
29
1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
SENIN
September
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
30
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
SELASA
September
laporan harian. Laporan bulanan.
2014
Laporan 3 bulanan.
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
1 Oktober 1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
RABU
2014
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
2 Oktober 1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
KAMIS
2014
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Mencatat SKPD yang diterima dari loket
3 Oktober 1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
JUMAT
2014
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian

34

SABTU

Libur
Idul
Adha

4 Oktober
2014

Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.

NIDN. 0019097901
LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
:4
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
6 Oktober
SENIN
Izin
2014

SELASA

7 Oktober
2014

RABU

8 Oktober
2014

KAMIS

9 Oktober
2014

Mencatat SKPD yang diterima dari loket


1, 2, 3, online, dan samling. Menyusun
arsip. Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian

35

JUMAT

10 Oktober
2014

SABTU

11 Oktober
2014

Membantu petugas loket 1, 2, 3.


Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.

NIDN. 0019097901
LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
:5
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
13 Oktober
SENIN
Izin
2014

SELASA

14 Oktober
2014

RABU

15 Oktober
2014

Membantu petugas loket 1, 2, 3.


Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian

36

KAMIS

16 Oktober
2014

JUMAT

17 Oktober
2014

SABTU

18 Oktober
2014

Membantu petugas loket 1, 2, 3.


Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.


NIDN. 0019097901

LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
:6
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
20 Oktober Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SENIN
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
21 Oktober Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SELASA
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian

37

RABU

22 Oktober
2014

KAMIS

23 Oktober
2014

JUMAT

24 Oktober
2014

SABTU

25 Oktober
2014

Membantu petugas loket 1, 2, 3.


Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
-

Libur 1
Muharra
m

Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.


NIDN. 0019097901

LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
:7
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
27 Oktober Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SENIN
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian

38

SELASA

RABU

KAMIS

JUMAT

SABTU

Membantu petugas loket 1, 2, 3.


28 Oktober Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
29 Oktober Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
30 Oktober Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
31 Oktober Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian. Laporan Bulanan.
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
1 November Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.


NIDN. 0019097901

LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
:8
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET

39

SENIN

3 November
2014

SELASA

4 November
2014

RABU

5 November
2014

KAMIS

6 November
2014

JUMAT

7 November
2014

SABTU

8 November
2014

Membantu petugas loket 1, 2, 3.


Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.

NIDN. 0019097901
LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
40

Minggu ke
HARI

:9
TANGGAL

SENIN

10
November
2014

SELASA

11
November
2014

RABU

12
November
2014

KAMIS

13
November
2014

JUMAT

14
November
2014

SABTU

15
November
2014

URAIAN KEGIATAN
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian

KET

Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.


NIDN. 0019097901

LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
41

Tempat Magang
Minggu ke
HARI
SENIN

SELASA

RABU

KAMIS

JUMAT

SABTU

: Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat


Banjarbaru
: 10
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
17
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
18
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
19
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
20
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
21
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
22
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.


NIDN. 0019097901

LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

42

Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie


NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
: 11
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
24
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SENIN
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
25
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SELASA
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
26
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
RABU
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
27
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
KAMIS
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
28
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
JUMAT
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
29
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SABTU
November
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian. Laporan Bulanan
Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.

NIDN. 0019097901
LAPORAN MINGGUAN

43

KEGIATAN MAGANG MAHASISWA


Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
: 12
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
1 Desember Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SENIN
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
2 Desember Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SELASA
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
3 Desember Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
RABU
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Sakit
4 Desember
Tanpa
KAMIS
2014
Keteranga
n
Sakit
5 Desember
Tanpa
JUMAT
2014
Keteranga
n
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
6 Desember Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SABTU
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.

NIDN. 0019097901

44

LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
: 13
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
8 Desember Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SENIN
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
9 Desember Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SELASA
2014
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
10
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
RABU
Desember
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
11
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
KAMIS
Desember
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
12
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
JUMAT
Desember
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Membantu petugas loket 1, 2, 3.
13
Mencatat SKPD. Menyusun arsip.
SABTU
Desember
Rekapitulasi hasil akhir. Membuat
2014
laporan harian
Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.

45

NIDN. 0019097901
LAPORAN MINGGUAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Nor Fajar Ikhsan Nuarie
NPM
: 2011220206
Tempat Magang : Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kantor Samsat
Banjarbaru
Minggu ke
: 14
HARI
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
KET
Hari
Terakhir
Pelaksanaan
Magang
15
SENIN

Desember
2014

SELASA

16
Desember
2014

RABU

17
Desember
2014

KAMIS

18
Desember
2014

JUMAT

19
Desember
2014

SABTU

20
Desember
2014
Banjarbaru,
Desember 2014
Mengetahui:
Dosen Supervisi,

Hj. Henny Septiana Amalia, S.E., M.Si.

46

NIDN. 0019097901

47

Anda mungkin juga menyukai