Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH REKAYASA HIDROLOGI

“SUNGAI CISADANE”

Disusun Oleh :

Muhammad Farid Abdillah (116130133)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

0
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai adalah  aliran air alami dari daerah hulu ke daerah hilir. Aliran alami
sungai merupakan sumber utama untuk memenuhi air bagi manusia. Selain
sungai yang terbentuk secara alami.. Keberadaan sungai memberikan manfaat
yang besar kepada manusia hal ini dapat dilihat dari banyaknya penggunaan air
sungai menunjang kehidupan baik kehidupan rumah tangga, pertanian, dan
industri.

Salah satu sungai yang saya ketahui banyak dimanfaakan oleh


masyarakat Provinsi Banten khususnya di wilayah Tangerang adalah Sungai
Cisadane. Oleh karena itu, saya memilih “Citra Karakteristik Sungai Cisadane di
Provinsi Banten” sebagai judul karya tulis saya. Selain mempunyai manfaat
untuk kehidupan, sungai ini mempunyai keunikan-keunikan tersendiri yang
mempengaruhi budaya masyarakat di sekitar sungai.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebgai berikut :

1. Bagaimana gambaran lokasi di Sungai Cisadane?


2. Apa karakteristik dari Sungai Cisadane?
3. Apa keunikan dari Sungai Cisadane?
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari karya tulis adalah sebgai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaran lokasi dari Sungai Cisadane.


2. Untuk mengetahui karakteristik dari Sungai Cisadane.
3. Untuk mengetahui keunikan dari Sungai Cisadane.

1
1.4 Kerangka Teori

Dalam kerangka teori ini saya akan menjelaskan teori yang berhubungan dengan
bidang yang akan dikaji

1. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi


punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada
daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut
dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama
(Asdak, 1995).
2. Menurut Peraturan Pemerintah republik indonesia nomor 38 Tahun
2011 Pasal 1 butir 1 menyatakan : “Sungai adalah alur  atau wadah
air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air
di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan
dan kiri oleh garis sempadan”.
1.5 Sumber Data

Sumber yang saya pakai untuk melengkapi karya tulis ini adalah :

https://lukmansabani.wordpress.com/2015/12/18/explore-tangerang-sungai-
cisadane-1.

1.6 Metode dan Teknik

Saya menggunakan metode deskriptif untuk menyusun karya tulis ini.


Sedangkan teknik yang saya gunakan untuk mendapatkan atau mengumpulkan
data dengan cara studi pustaka serta menggunakan internet.

BAB II

PEMBAHASAN

2
2.1 Gambaran Lokasi Sungai Cisadane

Sungai Cisadane merupakan sungai yang melewati dua provinsi sekaligus, yaitu
melalui wilayah Provinsi Jawa Barat dan wilayah Provinsi Banten. Menurut web
wikipedia Aliran sungai ini berasal dari anak-anak sungai yang berhulu di lereng
Gunung Pangrango dan Gunung Salak di daerah Bogor, antara lain: Cisodong,
Cibogo, Citempuan, Ciaten, Cisidangbarang, dan Cipanas. Dari lereng Gunung
Pangrango, aliran Cisadane mengalir ke wilayah Bogor menuju arah utara
melintasi wilayah Tangerang, bermuara di Tanjung Burung, dan selanjutnya ke
Laut Jawa.

Berdasarkan data dari Tim Cisadane Update Daerah Aliran Sungai


(DAS) Cisadane secara keseluruhan terletak antara 106º17’-107º BT dan
6º02’-6º54’ LS dengan batas-batas wilayah sebagai berkut :

 Bagian Utara : dibatasi oleh laut Jawa 


 Bagian Barat : dibatasi oleh DAS Cimanceuri 
 Bagian Timur : dibatasi oleh DAS Angke 
 Bagian Selatan : dibatasi oleh DAS Cimandiri dan DAS Citarik 2.

Untuk lebih jelasnya gambaran DAS Cisadane bisa dilihat pada gambar
dari salah satu anggota Tim Cisadane Update.

3
Gambar 2.1 Daerah Aliran Sungai Cisadane Wilayah Propinsi Banten

Saat ini lokasi Sungai Cisadane sudah tergolong tidak kumuh lagi
khususnya yang berada di wilayah Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang
terus berbenah dengan melakukan berbagai pembangunan di wilayahnya. Salah
satu upaya dari Pemerintah Kota Tangerang untuk merenovasi bantaran Sungai
Cisadane dengan membangun taman dan ornamen lampu hias. Upaya tersebut
sudah memperindah wajah Sungai Cisadane yang dulu kumuh dan jorok.

4
Gambar 2.1 Taman kawasan Sungai Cisadane

Sungai Cisadane pun kini menyatu dalam kehidupan masyarakat.


Interaksi warga terbangun di situ. Terutama di sore hari dan hari libur, para
orangtua membawa anak-anak mereka menikmati sore hari dengan berbagai
kegiatan. Jalur pedestrian Sungai Cisadane kini juga menjadi ikon baru bagi para
remaja Kota Tangerang. Hal itu didukung dengan dibangunnya kafe-kafe yang
menyediakan berbagai makanan dan minuman di seberang jalan bantaran
sungai. Sehingga perekonomian pun bergerak di pinggir sungai tersebut, mulai
sore hingga larut malam.

2.2 Karakteristik Sungai Cisadane


Sungai yang mata airnya berada di Gunung Salak-Pangrango dengan posisinya
sebelah selatan wilayah Tangerang ini merupakan sungai cukup besar melintasi
wilayah Tangerang. Panjang sungai sendiri sekitar 80 kilometer dan berdasarkan
data dari Tim Cisadane Update sungai ini mempunyai luas ±1.343,77 km2, debit
Sungai Cisadane tercatat sebesar 26,54 m3/detik dan maksimum adalah 484,43
m3/detik. Debit air sungai sendiri sangat bergantung curah hujan di daerah
Bogor. Jika curah hujan tinggi maka bisa dipastikan debit air tinggi bahkan
sampai akibatkan meluap yang pada akhirnya banjir di sekitar wilayah
Tangerang.
Sejak dahulu sungai Cisadane telah dimanfaatkan sebagai pengairan.
Oleh sebab itu pada zaman Belanda sudah mulai perencanaan pembangunan
bendungan, bendungan tersebut memiliki pintu air yang berjumlah sepuluh,

5
oleh karena itu bendungan tersebut diberi nama “Pintu Air Sepuluh”.
Pemerintahan Belanda membangun bendungan ini selama kurang lebih 3 tahun
lamanya terhitung mulai dari tahun 1927 hingga 1930. Dengan adanya
bendungan ini maka daerah irigasi yang ada dapat dialirkan menuju petak
sawah atau pertanian yang ada di Tangerang. 

Gambar 2.2 Bendungan pintu air sepuluh di Sungai Cisadane

Makhluk hidup yang hidup di Sungai Cisadane seperti ikan-ikan sudah


tidak pasti keberadaannya, dikarenakan masih adanya beberapa industri yang
tidak mematuhi aturan membuang limbah. Dinas Lingkungan Hidup Kota
Tangerang saja pernah mengeluarkan laporan bahwa sungai kebanggan
masyarakat Tangerang ini telah tercemar zat limbah seperti sianida, tembaga,
seng, dan bahan industri lainnya. Ironinya, air sungai digunakan sebagai bahan
baku produksi PDAM Kota dan Kabupaten Tangerang yang mensuplai
kebutuhan air bersih masyarakat.

Gambar 2.3 PDAM wilayah Tangerang

6
Untungnya masih ada perhatian pemerintah untuk menjaga kelestarian
sungai Cisadane. Setidaknya pemerintah melarang pendirian rumah sepanjang
bantaran sungai. Jika tidak, tentu limbah rumah tangga menambah pencemaran.
Mungkin bisa saja air sungai yang semula coklat berubah menjadi hitam dan bau
seperti nasib sejumlah sungai yang ada di Indonesia. Pemerintah juga bertindak
keras terhadap industri yang masih bandel membuang sampah ke sungai.
2.3 Keunikan Sungai Cisadane
Keberadaan aliran Cisadane di Tangerang nyatanya sangat penting bagi
masyarakat yang berada di wilayah Tangerang Karena aliran air Cisadane
dimanfaatkan sebagai produksi air bersih yang memasok wilayah Tangerang.
Selain air bersih, Sungai Cisadane juga sering dimanfaatkan untuk perayaan
festival lokal di Tangerang.
Sebut saja Festival Cisadane yang selalu ramai tiap acara tersebut
dilaksanakan. Festival ini bertujuan untuk memperingati hari raya Pe Liong Cun.
Jika diartikan ke Bahasa Indonesia, Pe artinya mendayung, Liong yaitu naga, dan
Cun adalah perahu. Jadi Pe Liong Cun artinya mendayung perahu naga, itu
sebabnya lomba perahu nga menjadi acara inti di festival ini

Gambar 2.4 Festival Perahu Naga di Sungai Cisadane

Lalu ada aroma mistis pun tidak bisa lepas jika membicarakan sungai
Cisadane. Sering dikabari terdapat siluman buaya putih di sungai ini. Siluman
ini berwujud buaya dan suka memangsa orang-orang yang sedang beraktifitas di

7
tepi sungai, seperti mandi atau mencuci. Sampai pertengahan 80-an masih ada
masyarakat yang menggunakan aliran sungai Cisadane untuk mandi atau cuci.
Buaya sendiri pun masih bisa ditemukan karena banyak masyarakat pernah
menemukannya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah

1. Sungai Cisadane merupakan sungai yang melewati Provinsi Jawa


Barat dan Provinsi Banten, sungai ini berhulu di lereng Gunung
Pangrango dan Gunung Salak serta berhilir di Laut Jawa. Daerah
bantaran Sungai Cisadane khususnya di wilayah Kota Tangerang kini
sudah tidak kumuh lagi
2. Sungai Cisadane mempunyai karakteristik diantaranya terdapat
bendungan yang bernama “Pintu Air Sepuluh” serta sungai ini
merupakan sumber air baku PDAM Kota Tangerang.

8
3. Sungai Cisadane mempunyai Keunikan tersendiri diantaranya
terdpat kegiatan tahunan yang diselenggarakan di sungai ini,
kegiatan tersebut bernama “Festival Cisadane” serta mempunyai
cerita mistis yaitu adanya siluman buaya putih yang suka memakan
korban jiwa.
3.2 Saran

Sungai Cisadane merupakan salah satu ciptaan Allah swt, untuk itu bagi seluruh
warga sekitar Sungai Cisadane untuk melestarikan sungai ini, agar air di sungai
tersebut tidak tercemar dan dapat berguna serta bermanfaat bagi seluruh
makhluk hidup. Selain itu pemerintah juga harus memberi dukungan penuh
terhadap masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai.

DAFTAR PUSTAKA

Nuraeni, Tiwi. 2014. “Sungai Cisadane Sisi Lain dari Kota Tangerang”. Diakses
pada 27 September 2017. Tangerang:
https://tiwinuraeni.wordpress.com/2014/11/02/sungai-cisadane-sisi-lain-dari-
kota-tangerang.

Tim Cisadane Update. 2009. “all about Cisadane watershed”. Diakses pada 28
september 2017. Bogor:http://cisadaneupdate.blogspot.co.id/.

Rombe, Marcel. 2016. “Keunikan Tangerang Dibelah Sungai Cisadane”. Diakses


pada 2 Desember 2017. Tangerang:
http://www.netralnews.com:82/news/kesra/read/23273/keunikan.tangerang.dibel
ah.sungai.cisadane.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas. 2017. “Sungai Cisadane”. Diakses pada 12


Desember 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Ci_Sadane

9
10

Anda mungkin juga menyukai