Anda di halaman 1dari 9

EDUKASI PAJAK Abstraksi

DANA DESA PADA Pemerintah menyalurkan dana desa sejak tahun 2015 dalam rangka
pemerataan pembangunan. Dana desa yang bersumber dari
DESA CILEUNGSI penerimaan negara dan menjadi bagian dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara harus dikelola secara tertib dan transparan dan
KIDUL KABUPATEN berlandaskan prinsip keuangan negara. Salah satu prinsip pokok dalam
belanja negara adalah pengenaan pajak untuk setiap transaksi
BOGOR pengeluaran yang dikelola para aparatur negara. Demikian juga
seharusnya hal ini berlaku untuk penggunaan dana desa oleh
perangkat desa. Masih adanya temuan terkait pajak atas dana desa
menunjukkan lemahnya kemampuan aparatur di desa dalam
memahami prinsip pengelolaan keuangan negara. Hal ini antara lain
I G M Artha Dharmakarja1, disebabkan karena perangkat desa yang rata-rata berstatus bukan
Guntoro Bayuaji2 pegawai negeri, keterbatasan pengalaman. Selama ini desa hanya
bergantung pada dana yang dikumpulkan sendiri secara swadaya
1)Jurusan
sehingga dalam penggunaannya tidak pernah dikenakan potongan
Akuntansi, Politeknik atau pungutan pajak. Untuk meningkatkan kesadaran dalam
Keuangan Negara STAN membayar pajak serta mempertanggungjawabkan penggunaan dana
2)Jurusan Akuntansi, Politeknik
publik, maka penulis merasa perlu melakukan kegiatan pengabdian
Keuangan Negara STAN masyarakat bersama dengan mahasiswa. Desa Cileungsi Kidul
Kabupaten Bogor terpilih sebagai lokasi penelitian dengan
pertimbangan adanya temuan pajak terutang penggunaan dana
Article history desa. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi peraturan perpajakan,
Received : diisi oleh editor pendampingan proses pembayaran dan pelaporan pajak secara
Revised : diisi oleh editor online, dan membantu adminsitrasi pelaporan dana desa
Accepted : diisi oleh editor menggunakan aplikasi Siskeudes. Sosialisasi pajak tersebut telah berjalan
secara efektif dengan tingkat pemahaman mencapai 80%. Selain itu,
*Email : hasil pendampingan pajak telah memberikan manfaat bagi bendahara
dharmakarja@pknstan.ac.id desa yang mampu membuat laporan pajak secara online.

Kata Kunci: dana desa, pajak, sosialisasi.

Abstract
The government has channeled village funds since 2015 in the
framework of equitable development. Village funds sourced from state
revenue and become part of the State Budget must be managed in an
orderly and transparent manner and based on the principle of state
finance. One of the main principles in state expenditure is the taxation of
each expenditure transaction managed by the government officials.
Likewise, this should apply to the use of village funds by village officials.
The persistence of findings related to taxes on village funds shows the
weak ability of the apparatus in the village to understand the principles
of state financial management. This is partly since village officials are on
average non-civil servant status, limited experience. So far, villages have
only relied on funds collected by themselves, so that in their use they
have never been subject to tax deductions or levies. To increase
awareness in paying taxes and to account for the use of public funds,
the authors feel the need to do community service activities together
with students. The village of Cileungsi Kidul, Bogor Regency was chosen
as the location of the study considering the existence of an unpaid tax
finding on the use of village funds. The activities carried out in the form of
socialization of tax regulations, assistance in the payment process and
tax reporting online, and assist administration of village fund reporting
using the Siskeudes application. The tax socialization has been carried
out effectively with an understanding level reaching 80%. In addition, the
results of tax assistance have provided benefits for village treasurers who
are able to make tax reports online.

Keywords: village fund, tax, socialization.

© 2019 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat
diterbitkannya paper pengabdian masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penulis.
I G M Artha Dharmakarja dkk, Sembadha 2019

© 2019 Unit Penerbitan PKN STAN. All rights reserved


PENDAHULUAN adalah penjual atau pengusaha kena pajak
(PKP) memungut pajak dari si pembeli. Pembeli
Pemerintah telah membuat kebijakan pada saat menjual BKP/JKP memungut PPN
dalam rangka pemerataan pembangunan terhadap pembeli berikutnya. Atas pajak yang
dengan cara mengucurkan dana desa sejak dipungutnya, Penjual atau PKP wajib
tahun 2015. Berdasarkan data Anggaran menerbitkan faktur pajak minimal dua rangkap.
pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Tarif PPN sebesar 10% dari harga jual dan harga
pemerintah telah menyalurkan dana sebesar 20 yang harus dibayar oleh pembeli adalah sebesar
triliun rupiah tahun 2015, 47 triliun rupiah tahun 110 %.
2016, 60 triliun rupiah tahun 2017, 60 triliun rupiah
tahun 2018, dan terus meningkat sampai 70 triliun Melihat besarnya dana desa yang
rupiah tahun 2019. Dana tersebut diterima oleh disalurkan oleh pemerintah maka kita dapat
lebih dari 74 ribu desa se-Indonesia, dan saat ini mengetahui besarnya potensi pajak yang bisa
setiap desa memperoleh dana sekitar 945 juta dikumpulkan dari penggunaannya. Untuk itu,
rupiah. Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat
Jenderal Pajak mempunyai peluang untuk
Dana Desa disalurkan melalui Kantor menggali potensi ini dengan memberikan
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sosialisasi perpajakan kepada para pengelola
berdasarkan kinerja penyerapan dan capaian dana desa. Sosialisasi perpajakan adalah salah
output. Penyaluran melalui KPPN di daerah satu tugas bidang penyuluhan pada Direktorat
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan Jenderal Pajak untuk memberikan pengertian,
dan memperkuat governance dan akuntabilitas informasi, dan pembinaan kepada masyarakat
Dana Desa. Penyaluran dana desa dilakukan mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dalam dua tahap, yaitu dengan perpajakan dan peraturan perpajakan.
a. Tahap I sebesar 60% pada bulan Maret dan Kegiatan ini dapat dilakukan dalam bentuk
paling lambat bulan Juli, sosialisasi secara langsung maupun tidak
b. Tahap II sebesar 40%, paling cepat bulan langsung. Sosialisasi secara langsung biasanya
Agustus. dilakukan dengan cara interaksi langsung
petugas/penyuluh pajak dengan masyarakat
atau para wajib pajak, misalnya sosialisasi pajak
Penggunaan dana yang bersumber dari
di sekolah-sekolah, seminar, workshop, forum
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
diskusi, perlombaan perpajakan seperti cerdas
(APBN), harus dikelola sesuai dengan prinsip
cermat dan ajang debat, maupun konsultasi
pengelolaan keuangan. Prinsip ini juga berlaku
langsung di kantor pelayanan pajak dan lokasi-
untuk transaksi belanja yang dilakukan oleh
lokasi sasaran penyuluhan pajak. Sosialisasi tidak
aparat desa dalam menggunakan dana desa,
langsung biasanya berupa penyebaran berita
antara lain berupa pengenaan pajak atas setiap
dan informasi perpajakan melalui media
transaksi belanja yang bersumber dari APBN
informasi seperti televisi, radio, koran, majalah,
sesuai ketentuan perpajakan. Pengelolaan
brosur, artikel dan situs internet. Materi sosialisasi
keuangan desa telah diatur dalam Peraturan
berupa pengetahuan mengenai ketentuan
Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014.
umum di bidang perpajakan, jenis pajak yang
Salah satu kewajiban yang termuat dalam
berlaku di indonesia mulai dari subyek pajak,
peraturan tersebut adalah adanya kewajiban
objek pajak, tarif pajak, perhitungan pajak
untuk memungut pajak penghasilan (PPh) dan
terutang, pencatatan pajak terutang, pengisian
pajak lainnya. Hal ini menjadi tugas bendahara
pelaporan pajak sampai tahap
desa sebagai wajib pungut PPh dan pajak
pembayarannya. Dengan adanya
lainnya, serta wajib menyetorkan seluruh
pengetahuan pajak maka pengelola keuangan
penerimaan potongan dan pajak yang
dana desa akan memperoleh informasi yang
dipungutnya ke rekening kas negara. Terdapat
dapat digunakan untuk melakukan tindakan,
perbedaan istilah antara pemotong pajak dan
mengambil keputusan, dan membuat strategi
pemungut pajak. Pemotong pajak biasanya
untuk memaksimalkan pemanfaatan dana desa.
digunakan untuk pemungut PPh atas
pengeluaran yang sudah jelas/pasti sebagai
penghasilan oleh penerimanya. Pemotong pajak Rendahnya pengetahuan aparatur desa
digunakan untuk PPh pasal 21 (PPh perorangan) tentang pajak mengakibatkan masih adanya
dan pasal 23 (PPh badan), sedangkan temuan pemeriksaan oleh aparat Inspektorat
pemungut pajak digunakan untuk PPN dan PPh Kabupaten. Inspektorat Kabupaten bertindak
Pasal 22. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) selaku sebagai Aparat Pengawasan Internal
dikenakan terhadap penyerahan barang kena Pemerintah (APIP) melakukan pemeriksaan
pajak (BKP) dan jasa kena pajak (JKP) oleh pertanggungjawaban dana desa yang dimuat
pengusaha. Prinsip dasar cara pemungutan PPN dalam laporan pertanggungjawaban
I G M Artha Dharmakarja dkk, Sembadha 2019

pelaksanaan APBDesa. Dalam laporan tersebut mempunyai sedikit pengalaman dan


disampaikan juga kewajiban perpajakan yang pengetahuan pajaknya masih terbatas.
harus dipenuhi oleh pengelola keuangan desa. Berdasarkan wawancara dengan petugas di
Laporan pertanggungjawaban ini merupakan kantor pajak setempat, Desa Cileungsi Kidul
persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka terakhir melaporkan pajak ke KPP tahun 2016.
pencairan dana desa tahap berikutnya. Tugas Kantor Pelayanan Pajak setempat juga
Inspektorat Kabupaten dalam memeriksa menyampaikan bahwa sosialisasi yang dilakukan
penggunaan dana desa terkait kepatuhan belum sampai menjangkau seluruh desa di
pada peraturan perpajakan, mirip dengan tugas wiayah Kabupaten Bogor.
kantor pajak. Dari hasil pemeriksaan diketahui
bahwa masih banyak desa yang belum Berdasarkan musyawarah desa dan
menjalankan kewajiban pajak sepenuhnya. Atas kemudian dituangkan dalam APBDDes telah
hasil audit tersebut maka pengelola keuangan disepakati bahwa dana desa tersebut
dana desa diperintahkan melakukan digunakan untuk melakukan kegiatan
pemungutan dan pemotongan atas pajak pembangunan peningkatan mutu jalan, yaitu:
terhutang dan menyetorkan ke kas negara. 1. Melakukan plesterisasi atas jalan yang
Akibatnya pemerintah desa harus membayar semula berupa tanah;
pajak terutang dengan menggunakan dana kas 2. Melakukan pengaspalan atas jalan yang
milik desa, karena dana desa sudah habis semula sudah diplester;
digunakan. Hal ini tentu menjadi beban bagi 3. Melakukan perbaikan atas jalan aspal yang
desa yang mempunyai keterbatasan anggaran. sudah rusak.

Hal ini penulis temukan di desa Cieungsi


Kidul kabupaten Bogor Jawa Barat pada saat
melakukan pengabdian masyarakat yang
dirangkai dengan kegiatan kuliah kerja
mahasiswa pada tanggal 22 sampai dengan 26
Juli 2019. Desa cileungsi kidul berada di bawah
kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Provinsi
Jawa Barat yang berbatasan dengan:
Utara : Desa Cileungsi, Desa Cipenjo
Selatan : Desa Dayeuh
TImur : Desa Mekarsari
Barat : Desa Cileungsi, Desa wanaherang

Desa Cileungsi Kidul saat ini dipimpin oleh


kepala desa Edi Supriatman. Meskipun
menyandang status sebagai desa, namun
wilayahnya sudah berkembang mirip seperti Gambar 1: Proses pengerjaan
kota karena berada di pinggir jalan perlintasan pengaspalan jalan
Jakarta – Cianjur. Desa Cileungsi Kidul memiliki
potensi sebagai daerah perindustrian dan jasa. Selain itu, dana desa tersebut digunakan
Desa Cileungsi kidul berpenduduk 32.665 jiwa juga untuk melakukan perbaikan saluran
dengan 8.352 kepala keluarga. Desa Cileungsi drainage di lingkungan perumahan warga.
Kidul mendapatkan alokasi dana desa tahun
2019 sebesar Rp960.457.359. Desa Cileungsi Kidul
memiliki potensi lain yaitu bersebelahan dengan
tempat wisata Taman Buah Mekarsari. Seperti
dilansir dari situs Mekarsari, Taman Buah
Mekarsari mempunyai rata rata 6.000 wisatawan
per minggu dan dapat melonjak menjadi
200.000 wisatawan jika memasuki periode liburan
sekolah. Jika dimanfaatkan dengan baik maka
potensi ini dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat desa. Selain itu, desa Cileungsi Kidul
memiliki banyak UMKM dalam bidang makanan
seperti pabrik bakso, tahu, tempe dan kerupuk.
Penggunaan dana desa belum dirasakan oleh
sebagian besar UMKM.

Sebagai desa yang baru terbentuk pada


tahun 2014, maka aparatur desanya masih
I G M Artha Dharmakarja dkk, Sembadha 2019

pelatihan serta menggandeng pihak perguruan


tinggi (akademisi) melakukan kajian sebagai
dasar pembuatan kebijakan menutup celah
penghindaran pajak.

METODE PENELITIAN

Penelitian tentang pelaksanaan


pengabdian masyarakat ini menggunakan
metode penelitian kualitatif. Data yang
digunakan adalah hasil wawancara dengan
informan, yaitu para pegawai dan warga di
lingkungan desa Cileungsi Kidul, pegawai
kecamatan Cileungsi,dan petugas pada KPP
setempat. Selain itu, penulis melakukan studi
literatur, baik berupa peraturan di bidang
perpajakan, dana desa dan artikel jurnal
Gambar2: Plakat sebagai informasi sumber Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
pembiayaan pembangunan jalan yang bersifat objektif, berupa penjelasan atas
penggunaan dana desa dan laporan
keuangannya serta manfaat sosialisasi dan
Berdasarkan pernyataan dari Sekretaris edukasi peraturan pajak terkait dana desa.
Desa Cileungsi Kidul, Bapak Gugun Gunawan, Penjelasan tersebut disertai dengan gambar
bahwa pada bulan April 2019 terdapat laporan kegiatan, baik kegiatan pemanfaatan dana
hasil audit atas kecamatan Cileungsi yang desa maupun proses sosialisasi perpajakan di
dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bogor balai desa dan edukasi secara langsung berupa
nomor 12/LHP/XIV.2/04/2019 tanggal 15 April pendampingan kepada bendahara desa.
2019. Hasil audit tersebut menyatakan bahwa
terdapat beberapa transaksi yang belum PEMBAHASAN
dikenakan pajak berupa PPN, PPh 22, PPh 23.
Nilai pajak yang belum dibayar berkenaan Sebelum melakukan kegiatan pengabdian
dengan pengelolaan keuangan dana desa masyarakat, penulis dan mahasiswa melakukan
sebesarRp14.280.200 dengan rincian sebagai identifikasi permasalahan dan menyusun prioritas
berikut: sebagai berikut:
1. PPN sebesar Rp4.800.000 (33,6%); 1. Adanya temuan atas tagihan pajak
2. PPh 22 sebesar Rp 4.480.200(31,4%); terutang menunjukkan keterbatasan
3. PPh 23 sebesar Rp5.000.000(35%) pemahaman pengelola keuangan dana
desa, baik aparat desa, pemborong, toko
Atas hal tersebut bendahara desa bangunan maupun warga masyarakat yang
melakukan langkah sebagai berikut: terllibat dalam kegiatan tersebut.
1. Menyetorkan Pajak senilai Rp14.280.200 2. Bendahara desa belum mempunyai EFIN.
sesuai dengan laporan hasil audit torat EFIN (Electronic Filing Identification Number)
Kabupaten Bogor; adalah nomor identitas yang diterbitkan oleh
2. Melaporkan penyetoran pajak tersebut Direktorat Jenderal Pajak kepada Wajib
kepada Kecamatan Cileungsi. Pajak yang melakukan transaksi elektronik
dengan Ditjen Pajak, seperti lapor SPT melalui
TINJAUAN PUSTAKA e-Filing dan pembuatan kode billing
pembayaran pajak.
3. Aplikasi Siskeudes (Sistem Keuangan Desa)
Hasil penelitian Indrianasari (2018)
belum sepenuhnya digunakan sebagai
menunjukkan bahwa pengenaan pajak dalam
sarana pencatatan dan pelaporan. Aplikasi
pengelolaan dana desa tahun 2016 belum
Siskeudes adalah sebuah aplikasi
sepenuhnya dilaksanakan di desa Kutorenon
pengelolaan keuangan desa yang
Sukodono Kabupaten Lumajang. Penelitian lain
dikembangkan oleh Badan Pengawasan
yang dilakukan Ardiansyah dan Utomo (2018)
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam
menyimpulkan pelaksanaan pemeriksaaan
rangka meningkatkan kualitas tata kelola
pajak daerah tidak optimal diakibatkan adanya
keuangan desa.
permasalahan belum adanya Peraturan Daerah
yang mengatur khusus tentang pemeriksaan
pajak dan masalah kelembagaan dan Sumber Sebagai tindak lanjut atas hal tersebut,
Daya Manusia. Solusi yang ditawarkan antara maka penulis bersama dengan mahasiswa
lain menganggarkan biaya Pendidikan dan melakukan beberapa kegiatan. Pertama, kami
melakukan sosialisasi perpajakan dana desa
I G M Artha Dharmakarja dkk, Sembadha 2019

untuk memberikan pengetahuan dasar karena nilainya masih dibawah ketentuan


perpajakan, menentukan jenis pajak dan minimal. Potongan pajak PPh Pasal 21 ini
besaran tarifnya, melakukan perhitungan pajak, sudah cukup tertib dilakukan oleh
serta cara pembayaran dan pelaporannya. bendahara desa.
2. Dalam proyek dibutuhkan sarana dan
prasarana berupa alat tulis kantor untuk
pengelolaan administrasi, makanan dan
minuman, dan bahan bangunan untuk
pekerjaan fisik bangunan. Atas pembelian
barang ini yang senilai lebih dari dua juta
rupiah dikenakan PPh Pasal 22. Tarifnya
adalah sebesar 1,5% untuk yang punya
NPWP dan 3% untuk yang tidak punya NPWP.
PPh Pasal 22 menjadi beban penjual barang,
dan bukan menjadi beban dana desa. Jadi
bendahara desa wajib memotong pajak
atas pembayaran barang kepada penjual.
Gambar 3: Sesi pemaparan materi perpajakan di Bendahara desa yang tidak memungut
balai desa Cileungsi Kidul tanggal 23 Juli 2019 pajak ini menjadi temuan aparat Inspektorat
Kabupaten. Pihak penjual tidak bersedia
Acara ini diikuti oleh perangkat desa dipungut atas pajak terutang ini. Akibatnya
(Sekretaris desa, Bendahara dan staf keuangan untuk menutup utang pajak ini dibebankan
desa), masyarakat desa (Ketua RW dan Ketua pada dana kas desa sebesar Rp4.480.200,-.
RT, pelaksana kegiatan swakelola dan 3. Untuk menyusun perencanaan dan
pemborong/penyedia barang dan jasa), pelaksanaan proyek menggunakan jasa
termasuk petugas keamanan dari kepolisian pihak ketiga yang juga merupakan warga
sektor setempat.Dalam sosialisasi ini dijelaskan setempat. Pihak pemborong dalam
peran bendahara desa selaku pihak yang melaksanakan proyek pembangunan jalan
melakukan pemotongan dan/atau pemungutan menyewa beberapa alat berat dan sarana
pajak atas pengeluaran yang berasal dari APBN, transportasi. Atas biaya sewa peralatan ini
APBD, atau APBDes. Bendahara desa harus seharusnya dikenakan pajak PPh Pasal 23
mengerti aspek-aspek perpajakan, terutama yang dibebankan kepada penjual atau
yang berkaitan dengan kewajiban untuk penyedia jasa. Tarif pajaknya adalah
melakukan pemotongan dan/atau pemungutan sebesar 2% untuk rekanan yang punya NPWP
Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan dan sebesar 4% untuk rekanan yang tidak
Nilai (PPN), serta Bea Meterai. Kewajiban punya NPWP. Bendahara desa yang tidak
perpajakan bagi bendahara desa adalah memungut pajak atas transaksi ini menjadi
mendaftarkan diri menjadi Wajib Pajak, temuan pemeriksaan, dan selanjutnya
melakukan pemotongan dan/atau pemungutan menyetorkan utang pajak sebesar
PPh, PPN dan Bea Materai, serta melakukan Rp5.000.000,- yang dibebankan pada dana
penyetoran dan pelaporan pajak yang telah kas desa.
dipotong/dipungut. Berdasarkan peraturan 4. Pembelian sarana dan prasarana berupa
Direktorat Jendral Pajak nomor S-154/PJ/2015, alat tulis kantor, makanan dan minuman,
dinyatakan bahwa bendahara desa wajib dan bahan bangunan, selain dikenakan
memiliki NPWP, melakukan pembinaan dan pajak PPh pasal 22, juga dikenakan PPN. PPN
memenuhi kewajiban perpajakan. terutang atas semua BKP dan JKP dengan
nilai di atas satu juta rupiah dan tidak
Untuk memudahkan pemahaman, contoh terpecah-pecah. Namun tidak semua
yang digunakan adalah kegiatan yang telah barang dikenakan PPN, seperti:
dan sedang dikerjakan oleh warga masyarakat a. Makanan dan minuman yang dijual di
yaitu pembangunan jalan. Hal-hal yang rumah makan;
ditemukan dan perlu dicermati dalam b. Tanah urug;
menentukan pajak kegiatan ini antara lain: c. Pasir, pasir urug;
1. Dalam kegiatan pembangunan sarana fisik d. Batu kerikil, batu koral dan batu kali;
jalan, perangkat desa terlibat sebagai e. Semua barang hasil pertambangan
tenaga pembina dan pengawas. Atas tugas yang diambil langsung dari alam atau
tersebut diberikan honor atau insentif yang sumbernya tanpa ada proses
kemudian dikenakan pajak. Perangkat desa pengolahan lebih lanjut.
yang berstatus bukan pegawai negeri, Sedangkan jasa yang tidak dikenakan PPN,
dikenakan PPh Pasal 21 sebesar 5% yang contohnya adalah:
bersifat final. Sedangkan upah yang diterima a. Jasa Pendidikan;
oleh warga masyarakat selaku pekerja b. Jasa kesehatan;
proyek tersebut tidak dikenakan pajak c. Jasa keagamaan;
I G M Artha Dharmakarja dkk, Sembadha 2019

d. Jasa perhotelan;
e. Jasa boga atau ketering.

Tarif PPN adalah sebesar 10%. PPN menjadi


beban dana desa dan seharusnya
dianggarkan dalam APDes, dan tidak
dibebankan kepada penjual. Untuk itu
dalam menyusun anggaran, aparat desa
harus mampu menyusun rencana anggaran
biaya dengan baik dan memperhitungkan
beban pajak. Tidak adanya alokasi Gambar 4: Sesi penutupan acara sosialisasi
anggaran untuk membayar PPN antara panitia dan perangkat desa
mengakibatkan utang pajak harus dibayar
dengan dana kas desa sebesar
Rp4.800.000,- Untuk membantu bendahara desa
Sesuai ketentuan perpajakan, PPN melakukan transaksi pembayaran dan
dikenakan atas transaksi BKP dan JKP yang pelaporan secara online, maka kami melakukan
diserahkan oleh Pengusaha Kena Pajak koordinasi dengan kantor pajak setempat. Pada
(PKP). Sebagai contoh, jika pembangunan kesempatan ini, kami juga sempat melakukan
jalan menggunakan jasa kontraktor, maka wawancara dengan petugas pajak mengenai
kontraktor memiliki kewajiban untuk dana desa. Dalam penjelasannya, petugas
memungut PPN, sepanjang kontraktor pajak Irene Tirtania selaku Account Representatif
tersebut merupakan PKP. Dalam hal (AR) Desa Cileungsi Kidul menyatakan bahwa
kontraktor yang digunakan bukan PKP, maka Desa Cileungsi Kidul terakhir melaporkan pajak
wajib pajak yang akan harus melakukan ke KPP tahun 2016.
penyetoran dan pelaporan PPN. Namun
dalam prakteknya, terkadang hasil Cara memperoleh dan mengaktifkan EFIN
pemeriksaan merekomendasikan untuk adalah dengan mengisi formulir yang telah
membayar pajak atas seluruh transaksi disediakan, menunjukkan KTP dan NPWP asli,
pembelian BKP dan JKP, tanpa memandang menyampaikan copy KTP dan NPWP beserta
status penjualnya PKP atau bukan. alamat email yang digunakan. Setelah
Sedangkan dalam kenyataannya, memperoleh EFIN, aparat desa diberikan
pembelian barang dalam proyek bimbingan teknis melakukan registrasi di situs
pembangunan di desa dilakukan di toko- aplikasi DJP online, membuat laporan termasuk
toko kecil yang bukan PKP. Selain itu, perhitungan pajaknya dan mengirimkan berkas
pembelian barang kepada PKP maupun isian tersebut melalui email.
bukan PKP belum menjadi perhatian yang
penting bagi para pengelola dana desa.
Untuk itu perlu penegasan lebih lanjut dari Pendampingan berikutnya berupa
para petugas pajak dan pemeriksa pemanfaatan aplikasi Siskeudes untuk
keuangan di daerah untuk menyepakati membantu aparat desa dalam Pengelolaan
penetapan PPN. Dalam contoh pembelian Keuangan Desa mulai dari tahap perencanaan,
barang dan jasa di desa Cileungsi Kidul, pelaksanaan, penata usahaan, pelaporan dan
pemeriksa dari Inspektorat Kabupaten pertanggungjawaban secara komputerisasi.
Aplikasi ini terus diperbarui dan disesuikan
memerintahkan pembayaran atas
dengan peraturan Pengelolaan Keuangan Desa
pembayaran PPN terutang sebesar
yang terbaru. Tujuan aplikasi Siskeudes ini adalah
Rp4.800.000,-.
untuk lebih memudahkan desa dalam membuat
Peraturan APBDes dan sebagai perwujudan
Setelah selesai memberikan penjelasan,
pengelolaan keuangan desa yang lebih
dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab untuk
transparan, akuntabel, tertib dan disiplin.
memberi kesempatan kepada aparat desa dan
warga mengetahui lebih dalam atas materi
yang diberikan. Untuk menguji daya serap KESIMPULAN
peserta sosialisasi, di akhir acara dilakukan kuis
dan peserta terbaik memperoleh hadiah. Hasil Berdasarkan temuan Inspektorat Kabupaten
jawaban peserta yang benar mencapai 80%. Bogor atas utang pajak yang bersumber dari
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan dana desa, bendahara desa
kegiatan sosialisasi ini berjalan cukup efektif. Cileungsi Kidul telah menyetorkan tagihan pajak
tersebut sebesar Rp 14.280.200,- ke rekening kas
negara. Untuk mengantisipasi terulangnya hal ini
maka penulis dan beberapa mahasiswa
melakukan kegiatan pengabdian masyarakat.
Kegiatan tersebut berupa pemberian sosialisasi
I G M Artha Dharmakarja dkk, Sembadha 2019

peraturan perpajakan. Sosialisasi ini bertujuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


memberikan pengetahun perpajakan dalam 230/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas
rangka penyusunan rencana, pelaksanaan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
pertanggungjawaban anggaran yang 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan
bersumber dari dana desa. Dengan adanya Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan
sosialisasi dan pendampingan maka diharapkan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan
perangkat desa mampu lebih mandiri dan Belanja Negara.
dapat memperoleh manfaat dana desa secara Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
optimal, efektif dan efisien. Penulis menyarankan (2017). Buku Saku Dana Desa. Jakarta:
agar Kantor Pelayanan Pajak terus melakukan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
penyuluhan perpajakan terutama dalam rangka Direktorat Sistem Perbendaharaan. 2018.
penggunaan dana desa di wilayahnya. Selain Panduan Teknis Bendahara Pengeluaran.
itu, aparat Inspektorat Kabupaten agar Jakarta: Direktorat Jenderal
melakukan koordinasi dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan, Kementerian Keuangan RI.
Pajak untuk membahas adanya perbedaan Direktorat Peraturan Perpajakan II. 2016.
penafsiran terutama dalam penerapan aturan Bendahara Mahir Pajak: Edisi Revisi 2016.
pengenaan PPN. Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak.
Direktorat Sistem Perbendaharaan. 2016. Modul
PUSTAKA Penyuluh Perbendaharaan. Jakarta:
Direktorat Sistem Perbendaharaan.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Nomor Per-3/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Penatausahaan, Pembukuan dan,
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 6 Pertanggungjawaban Bendahara Pada
Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Satuan Kerja Pengelola Pendapatan dan
Tata Cara Perpajakan. Belanja Negara Serta Verifikasi Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara.
Indrianasari, Neny T. 2018. Implementasi
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Perpajakan Dalam Penggunaan Dana Desa
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Tahun 2016 (Studi Pada Desa Kutorenom
Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Kecamatan Sukodono). Jurnal Ilmiah Ilmu
Umum dan Tata Cara Perpajakan. Akuntansi, Keuangan dan Pajak. Volume 2,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Number 2,
Perbendaharaan Negara. (http://ejournal.stiewidyagamalumajang.ac.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang id/index.php/asset).
Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nuryamin, Muhammad. 2017. Pelatihan
Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan penyusunan rencana kegiatan dalam
Umum dan Tata Cara Perpajakan. kebijakan dana desa. Prosiding Seminar
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2015 tentang Nasional Lembaga Pengabdian Kepada
Desa. Masyarakat Universitas Negeri Makassar.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 (ojs.unm.ac.id/semnaslpm/article/download/
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- 7682/4459).
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Dana Priyanto, Rame dan Utomo, Rachmad. 2018.
Desa. Upaya Optimalisasi Perpajakan Di Kota Bogor
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Melalui Penyelenggaraan Pelatihan
tentang Dana Desa yang bersumber dari Perpajakan Bagi Decision Maker. Sembhada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 2018 Seminar Hasil Pengabdian Kepada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Masyarakat.
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Ardiansyah, Benny G. dan Utomo, Rachmad.
Desa. 2018. Penguatan Kapasitas Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Daerah Dengan Pemeriksaan Pajak.
tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Sembhada 2018 Seminar Hasil Pengabdian
Pendapatan dna Belanja Negara. Kepada Masyarakat.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor Widowati, Rizky. Kepatuhan Wajib Pajak Melalui
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Sosialisasi Perpajakan, Sanksi Perpajakan,
Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Pengetahuan Pajak Dan Pelayanan Fiskus.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (http://eprints.dinus.ac.id/17635/1/jurnal_1501
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1.pdf)
162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Hasniati, Tikson, Deddy T., dan Syahruddin,
Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Muhammad H. 2017. Peningkatan Kesadaran
Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Masyarakat Dalam Pengawasan Dana Desa
Belanja Negara. Di Kecamatan Mappakasunggu. Abdimas.
I G M Artha Dharmakarja dkk, Sembadha 2019

Vol. 21 No. 2. Makassar: Universitas


Hasanuddin.
Wardani, Dewi K. Dan Wati, Erma. 2018.
Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Dengan
Pengetahuan Perpajakan Sebagai Variabel
Intervening (Studi Pada Wajib Pajak Orang
Pribadi Di KPP Pratama Kebumen). Jurnal
Nominal. Volume VII. Nomor 1. Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa.
Yani, Ahmad. 2018. Menyoal Kerangka Dasar
Pajak Desa. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
(https://news.ddtc.co.id/menyoal-kerangka-
dasar-pajak-desa-11868).
I G M Artha Dharmakarja dkk, Sembadha 2019

LAMPIRAN

Peserta sosialisasi perpajakan yang berhasil memperoleh nilai


tertinggi dalam menjawab soal kuis seputar pajak dana desa

Kunjungan tim pemeriksa


Kabupaten Bogor ke lokasi proyek
di desa Cileungsi Kidul

Informasi APBDes desa Cileungsi Kidul


yang dipasang di depan kantor desa
Peserta sosialisasi perpajakan yang masih antusias sebagai wujud transparansi pengelolaan
mengikuti kuis berhadiah seputar pajak dana desa di sesi Keuangan desa
acara terakhir

Kunjungan tim pemeriksa Kabupaten


Bogor ke lokasi proyek di desa

Anda mungkin juga menyukai