Dalam lima tahun terakhir pemerintahan Banggai Laut yang berjalan telah menghasilkan
penilaian negatif publik baik pemerintah pusat maupun masyarakatnya terhadap praktek Korupsi,
Kolusi serta Nepotisme yang telah menghasilkan fakta penangkapan Bupati Banggai Laut periode
sebelumnya oleh KPK-RI. Dampak dari itu adalah dimana Kabupaten Banggai Laut menjadi Zona
Merah pemantauan KPK-RI dalam hal pelaksanaan pemerintahannya khususnya disektor
pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Salah satu tujuan yang tertuang dalam Visi dan Misi Bupati terpilih Pilkada 2020 Bapak
Sofyan Kaepa,SH dan Bapak Ablit, SH adalah perwujudan Good Governance melalui transparansi dan
akuntabilitas publik pada beberapa sektor terkait pelayanan publik. Sehingga dianggap perlu realisasi
dan pelaksaan capaian visi dan misi tersebut. Oleh karena `itu, arah kebijakan pembangunan
aparatur daerah dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme dan
untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik di daerah agar mampu mendukung keberhasilan
pembangunan di bidang-bidang lainnya.
Solusi Konstruktif
Tawaran Program
Setelah melakukan koordinasi dengan Bupati Banggai Laut serta Kepala Dinas Komunikasi
dan Informasi maka didapatkan kesepakatan untuk melaksanakan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektornik (SPBEr) di Kabupaten Banggai Laut secara serius, bertahap dan menyeluruh. Dari Hasil
koordinasi tersebut, saat ini sedang diusulkan program SPBEr melalui Dinas Komunikasi dan
Informasi pada tahap pertama ini yang meliputi :
1. Belanja Modal dan Pengadaan Barang, berupa perangkat keras Komputer serta kebutuhan
wajib yaitu perangkat Server utama dengan segala perangkat fasilitasnya.
2. Pengadaan/pembuatan perangkat Lunak (Software) meliputi :
a. Pelengkapan dan pemfungsian secara total Website Pemerintah Daerah Banggai Laut
b. Aplikasi Admin Pemerintah Daerah
c. Aplikasi E-Racik Kominfo
d. Aplikasi E-Lapkim
e. Simpegda
f. Pengaduan Masyarakat
g. Ukuran kepuasan masyarakat
h. Tandatangan Elektornik oleh pejabat penting daerah
i. Dan sebagainya.
3. Pelaksanaan Sosialisasi yang melibatkan seluruh Kantor dan Instansi baik Vertikal maupun
Horisontal, swasta maupun Negeri, Sekolah, serta seluruh Desa tentang kewajiban seluruh
pihak untuk segera menggunakan SPBEr yang terkoneksi langsung dengan Pemerintah
Daerah sebagai bentuk kontroling langsung pemerintah daerah.
4. Pelaksanaan Bimbingan Tekhnis (Bintek) tentang tatacara pengoperasian SPBEr.
Pada Tahapan awal pelaksanaan Program SPBEr tersebut, dapat dilihat pada situs
www.banggailautkab.go.id yang merupakan pra penyempurnaan website pemda sebelum
dilaksanakan secara maksimal program SPBEr di Banggai Laut. Dalam situs tersebut akan nampak
begitu banyaknya informasi penting seluruh wilayah Kabupaten Banggai Laut dari segala sektor jika
program ini segera di laksanakan dengan serius seluruh pihak yang diwajibkan mengintegrasikan
data kedalam satu kontrol pemerintah daerah.
Pada tahapan awal pelaksanaan Program SPBEr ini diawalai pada Kantor Badan Kepegawaian
Daerah (BKD), Kantor Organisasi dan Tatalaksana (Ortal), Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo), Kelurahan Lompio, Kelurahan Dodung dan Kelurahan Tanononunungan. Oleh karena
itu pada tahapan ini relaisasi program SPBEr membutuhkan anggaran sebesar Rp.400.000.000
(Empat Ratus Juta Rupiah) yang bersumber dari APBD Banggai Laut T.a 2019-2020, yang selanjutnya
sebagai lanjutan program akan dianggarkan pada tahun tahun berjalan.
PENUTUP
Demikianexecutive summary ini dibuat dan disampaikan, kiranya dapat dijadikan
referensi awal dalam perumusan kebijakan khususnya anggaran penunjang
pelaksanaan program SPBEr di Kabupaten Banggai Laut.