Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, setiap
Instansi Pemerintah merencanakan pelaksanaan pengadaan PNS dan
melakukan seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil, bagi peserta yang
dinyatakan lulus seleksi instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan
dan pelatihan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil. Menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
pengelolaan pegawai negeri sipil dilakukan untuk menghasilkan pegawai
negeri sipil yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, beban
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam
melaksanakan tugasnya ASN harus berdasarkan pada kode etik dan perilaku,
serta dituntut memiliki dan menerapkan nilai – nilai dasar ASN. Dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen ASN
pelaksanaan pelatihan prajabatan (Pendidikan dan pelatihan terintegrasi) bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil tidak dapat dilaksanakan dalam masa percobaan
karena kondisi tertentu, pengangkatan CPNS menjadi PNS dapat dilakukan
setelah CPNS mengikuti dan lulus pelatihan prajabatan. Kondisi tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri berdasarkan
pertimbangan ketersediaan anggaran, sarana, dan prasarana pelatihan, sumber
daya manusia pelatihan, dana atau kebijakan strategis nasional. Untuk
merealisasikannya diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang

1
inovatif dan terintegrasi. Dalam hal ini, Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil mengatur mengenai penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal serta kompetensi sosial kultural
dengan kompetensi bidang. Kompetensi yang akan dibangun dalam pelatihan
CPNS diantaranya adalah menunjukan sikap bela negara, mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS dalam melaksanakan tugas jabatan, kedudukan dan
peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Calon
Pegawai Negeri Sipil diharapkan mampu menerapkan hal ini saat bertugas di
tempat kerja dan mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan
merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS
yang profesional sesuai bidang tugas.
Dalam pengaktualisasian nilai-nilai dasar profesi PNS sebagai
internalisasi materi yang diterima selama mengikuti Diklat Pelatihan Dasar
harus memiliki keterkaitan yang kuat antara materi yang diberikan selama
pembelajaran dengan implementasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang akan
dibuat/direncanakan harus memiliki nilai strategis yang tinggi terutama dalam
mengimplementasikan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan oleh
setiap peserta pada lingkup unit kerjanya.
Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib
kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2009
dijelaskan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah
pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang
digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Penulis sebagai salah satu peserta Pelatihan Dasar CPNS saat ini
bertugas di Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah Badan Keuangan Daerah

2
Kabupaten Solok. Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah adalah satu dari
lima bidang yang ada di Badan Keuangan Daerah Kabupaten Solok. Selama
sembilan bulan penulis bekerja di Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah
melaksanakan kewajiban sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di
bidang ini banyak sekali hal-hal yang menjadi perhatian penulis, seperti Pajak
Daerah dan Retribusi, Pajak Daerah Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB), sistem pembayaran yang belum cashless dan yang
paling menjadi perhatian penulis adalah masalah Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2). Dalam hal ini penulis mengamati
bagaimana kondisi masyarakat Kabupaten Solok masih belum sadar akan
pentingnya membayar PBB P2 dan Bagaimana cara pembayaran PBB P2
melalui online.
Dalam 5 tahun terakhir ini realisasi dari target PBB P2 Kabupaten Solok
mengalami fluktuasi yakni pada Tahun 2016 sebesar 58,91%, Tahun 2017
67,40%, Tahun 2018 sebesar 71,18%, Tahun 2019 sebesar 66,02%, dan
Tahun 2020 sebesar 70,95%. Dengan alasan tersebut, maka penulis
Menyusun Rancangan Aktualisasi ini Dengan Judul “Pembuatan Video
Edukasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Terhadap PBB
P2 dan Pembayaran Online Di Kabupaten Solok”

B. Identifikasi Isu
Setelah bekerja selama kurang lebih 9 bulan di bidang pengelolaan
pendapatan daerah, penulis menjumpai beberapa isu diantaranya:

1. Belum Tersedianya QRIS untuk Pembayaran Pajak dan Retribusi di


Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah
Isu ini dibuat karena pemerintah menghadapi era digital yang biasa dikenal
dengan industri 4.0 dimana pemerintah  dan BI mengkampanyekan
budaya cashless agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga
keamanannya. (Whole of Government) 

3
2. Rendahnya Kesadaran Dan Pengetahuan Masyarakat Terhadap
Pentingnya Membayar PBB-P2 serta Bagaimana Cara Pembayaran PBB
P2 Secara Online
Isu ini dibuat karena realisasi PBB P2 selama 5 tahun terakhir belum
mencapai angka 100% ini menandakan bahwa masyarakat masih enggan
dalam membayar PBB P2. Isu ini dibuat karena pembayaran PBB P2 masih
dilakukan dengan cara manual yaitu membayar melalui Bapak Jorong atau
pihak yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk melakukan pemungutan atau
Wajib Pajak datang langsung ke Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah
Badan Keuangan Daerah yang mana hal ini kurang efektif menurut penulis
karena jarak yang cukup jauh anatara Badan Keuangan Daerah dengan
beberapa wilayah yang ada. (Pelayanan Publik dan Whole of Government)

3. Masih Belum Terlaksananya Digitalisasi Pengurusan BPHTB


Isu ini dibuat karena pengurusan BPHTB masih manual sedangkan
Kabupaten/Kota lain yang ada di Sumatera Barat sudah menerapkan e-
BPHTB. (Whole of Government)

C. Perumusan dan Penetapan Isu


Dalam perumusan isu dan penetapan isu penulis menentukan dengan
menggunakan metode USG. Metode Urgency, Seriousness, Growth, (USG)
adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10.
Urgency, dilihat dari seberapa mendesaknya suatu masalah harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness, dilihat dari beberapa
seriusnya masakah yang harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan. Growth, dilihat dari seberapa cepat pertumbuhan masalah tersebut
jika tidak ditangani dengan segera. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Berikut adalah pemberian nilai isu menggunakan skala

4
Likert :

Tabel 1.1 Analisa Isu

No Identifikasi Isu U S G Tota Rankin


l g

1 Belum Tersedianya QRIS untuk


Pembayaran Pajak dan Retribusi di 3 4 3 10 2
Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah

2 Rendahnya Kesadaran dan


Pengetahuan Masyarakat Terhadap
Pentingnya Membayar PBB-P2 serta
4 3 4 11 1
Belum Optimalnya Pengetahuan
Wajib Pajak Terhadap Cara
Pembayaran Pajak Secara Online

3 Masih Belum Terlaksananya Digitalisasi


3 2 3 8 3
Pengurusan BPHTB

Keterangan :
U = Urgency S = Seriousness G = Growth.
Angka 1 : sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 2 : tidak mendesak/gawat dan dampak
Angka 3 : cukup mendesak/gawat dan dampak;
Angka 4 : mendesak/gawat dan dampak
Angka 5 : sangat mendesak/gawat dan dampak

Berdasarkan tabel analisa isu diatas maka isu yang terpilih adalah Rendahnya
Kesadaran dan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pentingnya Membayar PBB-
P2 serta Belum Optimalnya Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Cara Pembayaran
Pajak Secara Online

Isu ini diangkat karena :


1. Urgency, mendesak karena jika kesadaran masyarakat masih

5
kurang maka realisasi PBB P2 tidak akan maksimal.
2. Seriousness, jika tidak ditangani maka saat pembagian Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) masyarakat masih enggan
untuk membayar PBB P2 dan pembayaran masih dengan cara
konvensional serta kurang efektif.
3. Growth, jika tidak ditindak lanjuti dengan cepat maka program
pemerintah untuk cashless tidak terlaksana.
Isu terpilih terkait dengan Pelayanan Publik dan Whole of Government.
karena dengan penyampaian data menggunakan videotron membuat pekerjaan
menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang PBB P2. Dalam pelaksanaan kegiatan ini akan berhubungan
dengan SKPD yang ada seperti bagian Humas Sekretariat Daerah dan Kominfo di
Kabupaten Solok sehingga dapat mewujudkan Whole of Goverment.

6
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM
1. GAMBARAN UMUM INSTANSI
Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Solok merupakan unsur
pendukung penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pengelolaan
keuangan dan dan barang milik daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala
Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Solok
melalui Sekretaris Daerah.
Pembentukan Badan Keuangan Daerah berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Solok Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Solok. Struktur Organisasi Badan Keuangan
Daerah Kabupaten Solok berdasarkan kepada Peraturan Bupati Kabupaten
Solok Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas,dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Keuangan Daerah Kabupaten
Solok.
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Solok beralamat di Komplek
Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Solok, Jl. Lintas Solok Padang KM. 20
Arosuka.

7
Gambar 2.1 Lokasi BKD Kabupaten Solok

8
2. VISI DAN MISI INSTANSI
a. Visi
Visi Badan Keuangan Daerah adalah Terwujudnya Penyelenggaraan
Pengelolaan Keuangan Dan Barang Milik Daerah yang Profesional,
Transparan Dan Akuntabel.
b. Misi
Misi Badan Keuangan Daerah adalah:
1. Meningkatkan kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Meningkatkan kualitas Pengelolaan Barang Milik Daerah.
3. Meningkatkan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah.
Meningkatkan Pengendalian dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan den
Belanja Daerah

3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Badan Keuangan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan Kabupaten Solok bidang keuangan.
a. Tugas
Sesuai dengan Peraturan Bupati Solok Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Keuangan Daerah Kabupaten
Solok dan Fungsi Badan Keuangan Daerah Kabupaten Solok, maka tugas
Badan Keuangan Daerah adalah : Membantu Bupati dalam melaksanakan
fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan.
b. Fungsi
Adapun fungsi yang diatas, dilaksanakan dalam mencapai/mengelola
kegiatan tugas pokok adalah :
a. Penyusunan kebijakan teknis pemerintah di bidang keuangan;
b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang keuangan;
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis
di bidang keuangan;
d. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah di bidang keuangan; dan

9
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsi selaku PPKD yang melaksanakan fungsi Bendaharan Umum
Daerah.

10
1. STUKTUR ORGANISASI
Adapun Struktur Organisasi Badan Keuangan Daerah sebagai berikut :

11
Sebagaimana gambar di atas masing masing unsur dari organisasi
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Solok mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut:
1. Sekretariat
1.1 Sekretariat mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program dan anggaran meliputi penyusunan Renstra,
Renja, dan RKA;
b. Penyelenggaraan administrasi perkantoran yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, rumah tangga, hokum, organisasi, dan
hubungan masyarakat;
c. Penyelenggaraan urusan keuangan dan kelengkapan yang meliputi
perbendaharaan, pendapatan, pengelolaan barang milik daerah,
tidak lanjut laporan hasil pemeriksaan, monitoring, dan pelaporan.
1.2 Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan;
c. Subbagian Keuangan.
2. Bidang Perencanaan Anggaran Daerah
2.1 Bidang Perencanaan Anggaran Daerah mempunyai fungsi:
a. Koordinasi pengalokasian anggaran dalam penyusunan kebijakan
umum anggaran plafon prioritas anggaran sementara (KUA PPAS)
dan kebijakan umum perubahan anggaran plafon prioritas
anggaran sementara (KUPA PPAS) perubahan;
b. Koordinasi penyusunan rencana kerja dan anggaran
(RKA)/dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) SKPD dana tau
rencana kerja dan anggaran perubahan (RKAP)/dokumen
pelaksanaan perubahan anggaran (DPPA) SKPD;
c. Penyusunan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan Kepala
Daerah tentang penjabaran APBD;
d. Penyusunan peraturan kepala daerah tentang teknis penyusunan
anggaran SKPD;

12
e. Mengkoordinasikan perencanaan anggaran pendapatan;
f. Mengkoordinasikan perencanaan anggaran belanja daerah;
g. Mengkoordinasikan perencanaan anggaran pembiayaan;
h. Penyediaan anggaran kas.
2.2 Bidang Perencanaan Anggaran Daerah terdiri dari:
a. Subbidang perencanaan anggaran daerah I
b. Subbidang perencanaan anggaran daerah II
c. Subbidang perencanaan anggaran daerah III
3. Bidang Perbendaharaan Keuangan Daerah
3.1 Bidang Perbendaharaan Keuangan Daerah mempunyai fungsi:
a. Mengkoordinasikan pengelolaan kas daerah;
b. Mengkoordinasikan pemindahbukuan uang kas daerah;
c. Mengkoordinasikan penatausahaan pembiayaan daerah;
d. Mengkoordinasikan pengelolaan dana perimbangan dan dana
transfer lainnya
e. Mengkoordinasikan pemprosesan, penerbitan, dan pendistribusian
lembar SP2D;
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan penelitian kelengkapan
dokumen SPP dan SPM, pemberian pembebanan rincian
penggunaan atas pengesahan SPJ gaji dan non gaji serta
penertiban SKPP;
g. Mengkoordinasikan penyusunan laporan realisasi penerimaan dan
pengeluaran kas daerah, laporan aliran kas, dan pelaksanaan
pemungutan/pemotongan dan penyetoran perhitungan pihak ketiga
(PFK);
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan piutang dan utang daerah yang
timbul akibat pengelolaan kas, pelaksanaan analisis pembiayaan
dan penempatan uang daerah sebagai optimalisasi kas;
i. Mengkoordinasikan rekonsiliasi data penerimaan dan pengeluaran
kas serta pemungutan dan pemotongan atas SP2D dengan instansi
terkait;

13
j. Mengkoordinasikan penyusunan petunjuk teknis administrasi
keuangan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas
serta penatausahaan dan pertanggungjawaban (SPJ);
k. Mengkoordinasikan pelaksanaan penertiban SPD
restitusi/pengembalian kelebihan penerimaan.
3.2 Bidang Perbendaharaan Keuangan Daerah terdiri dari:
a. Subbidang pengelolaan kas daerah;
b. Subbidang Perbendaharaan I;
c. Subbudang Perbendaharaan II;
4. Bidang Akuntansi dan Pelaporan
4.1 Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai fungsi:
a. Pengoordinasian pembukuan anggaran (akuntansi) penerimaan kas
daerah;
b. Pengoordinasian pembukuan anggaran (akuntansi) pengeluaran
kas daerah;
c. Pengoordinasian kegiatan penyusunan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
d. Pengoordinasian kegiatan penyusunan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD pemerintah provinsi;
e. Pengoordinasian kegiatan penyusunan rancangan peraturan daerah
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD provinsi dan
kabupaten/kota;
f. Pelaksanaan konsolidasi sekuruh laporan keuangan SKPD, BLUD,
dan PPKD;
g. Penyusunan tanggapan terhadap laporan hasil pemeriksaan (LHP)
badan pemeriksa keuangan (BPK) atas laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
h. Pelaksana rekonsiliasi realisasi pendapatan dan belanja serta
pembiayaan;
i. Penyusunan analisis laporan pertanggungjawaban pelaksana
APBD;

14
j. Penyusunan kebijakan dan panduan teknis operasional
penyelenggaraan akuntansi pemerintah daerah;
k. Penyusunan system dan prosedur akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah daerah;
l. Pelaksanaan verifikasi dan pengujian atas bukti memorial;
m. Pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi tentang penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah sesuai system akuntansi
pemerintah daerah;
n. Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi, dan penyelesaian tuntutan
perbendaharaan dan tuntutan kerugian daerah.
4.2 Bidang Akuntansi dan Pelaporan terdiri dari:
a. Subbidang akuntansi penerimaan;
b. Subbidang akuntansi pengeluaram;
c. Subbidang akuntansi dan pelaporan
5. Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah
5.1 Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah mempunyai fungsi:
a. Mengoordinasikan penyusunan standar harga berdasarkan jenis
dan tipe barang;
b. Mengoordinasikan penyiapan bahan pertimbangan persetujuan
dalam penyusunan rencana kebutuhan barang milik daerah;
c. Mengoordinasikan penyiapan bahan pertimbangan persetujuan
dalam penyusunan rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan
barang milik daerah;
d. Melaksanakan penatausahaan barang milik daerah;
e. Mengoordinasikan pelaksanaan inventarisasi barang milik daerah;
f. Mengoordinasikan pelaksanaan pengamanan fisik, administrasi
dan hokum barang milik daerah;
g. Mengoordinasikan penyiapan dokumen pengajuan usulan
pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah;
h. Mengoordinasikan hasil penilaian barang milik daerah;
i. Meneliti dokumen usulan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan,

15
dan penghapusan barang milik daerah;
j. Mengoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi dalam rangka
penyusunan laporan barang milik daerah;
k. Mengoordinasikan penyusunan dan penghimpunan laporan barang
milik daerah dan SKPD;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan pengelolaan
barang milik daerah;
5.2 Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah terdiri dari:
a. Subbidang perencanaan dan pemanfaatan barang milik daerah
b. Subbidang pengamanan, penilaian, dan penghapusan barang milik
daerah
c. Subbidang penataan usahaan barang milik daerah
6. Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah
6.1 Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah mempunyai fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan program di
bidang pendataan, penetapan, penagihan, pembukuan, dan
pelaporan pendapatan daerah;
b. Pelaporan dan evaluasi kegiatan pendataan, penetapan, penagihan,
pembukuan, dan pelaporan pendapatan daerah.
6.2 Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah terdiri dari:
a. Subbidang pendataan dan penetapan
b. Subbidang penagihan
c. Subbidang pembukuaan dan pelaporan

B. DESKRIPSI KHUSUS
1. PROGRAM DAN KEGIATAN SAAT INI
Penulis selama bertugas pada Bidang Pengelolaan Pendapatan
Daerah dengan uraian SKP sebagai berikut:
a. Menyediakan data untuk perencanaan pendapatan daerah;
b. Melengkapi bahan untuk proses verifikasi dan validasi BPHTB tahun 2021
c. Menyiapkan dokumen pendukung pengadaan barang cetakan untuk

16
kebutuhan pengelolaan pendapatan daerah;
d. Memfasilitasi rapat-rapat koordinasi dalam rangka intensifikasi dan
ekstensifikasi pendapatan daerah;
e. Menyiapkan bahan dan data untuk pendataan, pendaftaran, penetapan, dan
pencetakan SPPT PBB-P2;
f. Menyediakan bahan dan data pendataan serta penetapan pajak dan
retribusi daerah tahun 2021;
g. Mempersiapkan barang cetakan untuk kebutuhan pengelolaan pendapatan
daerah yang tersedia;
h. Menyediakan draft dan bahan yang dibutuhkan untuk produk hukum
penunjang pendapatan daerah.

2. ROLE MODEL
Role Model merupakan pegawai atau siapa saja sosok tokoh panutan
yang bekerja di unit kerja atau instansi yang memiliki karakter kepribadian
dan kompetensi yang dibutuhkan di tempat kerja sehingga layak untuk
dijadikan teladan berdasarkan materi-materi yang telah dipelajari pada agenda
nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis menetapkan Role
Model pada Bapak YOSEPH WALLESKA SUTIKNO, SST.PA.,MM Beliau
saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah
pada Badan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Solok. Penulis
menganggap beliau sebagai Pegawai yang dapat memberikan teladan dan
contoh baik dari segi personalnya maupun kinerjanya karena menerapkan
nilai-nilai ANEKA dalam kesehariannya. Beliau bekerja penuh tanggung
jawab dan kerja keras (Anti Korupsi) dengan menyelesaikan pekerjaan
secara tuntas dengan hasil yang terbaik.
Beliau jujur dan transparan dengan tidak berbohong dan tidak berbuat
curang dalam bekerja, yaitu dengan mengikuti aturan dan spesifikasi yang
telah ada. Hal ini menunjukkan perwujudan dari nilai Anti Korupsi. Beliau
bersikap adil dan netral kepada semua rekan kerja tanpa membeda-bedakan

17
yang mencerminkan nilai Akuntabilitas. Beliau juga bersikap ramah dan
sopan dengan sesama rekan kerja atau kepada rekanan yang merupakan
perwujudan dari nilai Etika Publik. Oleh karena itu penulis menetapkan
beliau sebagai Role Model.

Gambar 2.3 Foto Role Model

18
BAB III
RENCANA AKTUALISASI, TAHAPAN KEGIATAN
DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN

Unit Kerja : Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah Badan Keuangan Daerah Kabupaten Solok
Identifikasi Isu : Belum Tersedianya QRIS untuk Pembayaran Pajak dan Retribusi di Bidang Pengelolaan
1
Pendapatan Daerah
Rendahnya Kesadaran Dan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pentingnya Membayar PBB-
2
P2 serta Bagaimana Cara Pembayaran PBB P2 Secara Online
3 Masih Belum Terlaksananya Digitalisasi Pengurusan BPHTB
Isu yang diangkat pada
Rendahnya Kesadaran Dan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pentingnya Membayar PBB-P2
bidang pengelolaan :
serta Bagaimana Cara Pembayaran PBB P2 Secara Online
pendapatan daerah BKD
Gagasan Pemecahan Isu di
Pembuatan Video Edukasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Terhadap PBB P2 dan
bidang pengelolaan :
Pembayaran Online Di Kabupaten Solok
pendapatan daerah BKD

19
Tabel 3.1
Tahapan Kegiatan dan Output yang Dihasilkan

Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
Whole of Sesuai dengan -
Bertemu dengan
Goverment karena visi BKD yaitu
mentor untuk Terlaksananya
dalam kegiatan ini Terwujudnya
1 membicarakan tentang     pertemuan dengan  
adanya koordinasi Penyelenggaraa
aktualisasi yang akan mentor
dengan pihak terkait, n Pengelolaan
dilaksanakan
yaitu mentor. Keuangan Dan
    1 Membuat Screenshot pesan 1 Saya akan membuat Barang Milik
agenda untuk pada WhatsApp janji pertemuan Daerah yang
melakukan Handphone dengan mentor Profesional,
pertemuan menggunakan Transparan
dengan mentor. bahasa yang Santun Dan Akuntabel
(Etika Publik) serta
dengan mewujudkan
menggunakan Misi BKD yang
WhatsApp agar lebih ketiga yaitu
efektif (Komitmen Meningkatkan
Mutu) serta tidak Pengelolaan
lupa mengucapkan Pendapatan
terima kasih sebagai Asli Daerah.
bentuk rasa
menghargai

20
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
(Nasionalisme)
mentor
Saya akan bertemu
dengan mentor tepat
waktu sesuai dengan
waktu yang telah
Bertemu ditentukan sebagai
dengan mentor bentuk disiplin
Foto saat
untuk (Anti Korupsi) dan
melakukan
    2 membicarakan 2 selama diskusi saya
pertemuan dengan
aktualisasi akan sungguh-
mentor
yang akan sungguh
dilakukan mendengarkan
sebagai bentuk
kepercayaan
kepada mentor
(Akuntabilitas)
    3 Mencatat hasil Foto dan notulensi 3 Saya akan
pertemuan mendokumentasikan
dengan mentor dan mencatat hasil
terkait pertemuan dengan
rancangan mentor secara jelas
aktualisasi (Akuntabilitas) dan

21
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
bertanggungjawab
dengan apa yang
ditulis
(Akuntabilitas)
2 Mempersiapkan materi Mempersiapkan Sesuai dengan
pembuatan video Materi pembuatan visi BKD yaitu
edukasi video Terwujudnya
Penyelenggaraa
mengimplementasik
Tersedianya Materi n Pengelolaan
      an Manajemen Keuangan Dan
Pembuatan Video
ASN karena Barang Milik
berhubungan dengan Daerah yang
lingkungan kerja Profesional,
. Transparan
1 Mencari Foto, Screenshot 1 Saya akan Dan Akuntabel
referensi Referensi dan hasil melakukan serta
print referensi penelusuran melalui mewujudkan
internet untuk Misi BKD yang
mencari referensi ketiga yaitu
format video edukasi Meningkatkan
agar lebih efektif Pengelolaan
dan efisien Pendapatan
(Komitmen Mutu) Asli Daerah.

22
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
dengan
menggunakan
komputer secara
mandiri (Anti
Korupsi).
    Saya akan diskusi
dalam menelaah
referensi dengan
Foto, Video, Catatn
Menelaah cara bertukar
2 diskusi, Telaahan 2
referensi pendapat atau
referensinya
pikiran bersama
rekan kerja
(Nasionalisme)
3 Membuat Foto hasil 3 Berdasarkan hasil
kesimpulan kesimpulan analisa informasi,
tentang saya akan membuat
informasi kesimpulan secara
format video jelas
edukasi (Akuntabilitas)
dengan
menggunakan kertas
bekas sehingga lebih
efisien

23
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
(Komitmen Mutu)
Manajemen ASN Sesuai dengan
Tersedianya karena kegiatan ini visi BKD yaitu
    rancangan format   berhubungan dengan Terwujudnya
video edukasi meningkatkan Penyelenggaraa
profesionalitas.. n Pengelolaan
Untuk membuat Keuangan Dan
rancangan format Barang Milik
Membuat rancangan
3 video edukasi, saya Daerah yang
format video edukasi
Membuat akan merancang Profesional,
Foto rancangan
rancangan dengan kreatif Transparan
1 format video 1
format video (Komitmen Mutu) Dan Akuntabel
edukasi
edukasi menggunakan serta
komputer sehingga mewujudkan
lebih efektif Misi BKD yang
(Komitmen Mutu) ketiga yaitu
    2 Konsultasi Video dan 2 Saat melakukan Meningkatkan
dengan mentor Notulensi konsultasi Pengelolaan
terkait (Nasionalisme) Pendapatan
rancangan dengan mentor saya Asli Daerah.
format video akan bertutur kata
edukasi santun (Etika
Publik) serta saya

24
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
akan mencatat segala
arahan dan saran
yang diberikan
mentor sebagai
bentuk sikap
tanggung jawab
(Akuntabilitas)
Saya menggunakan
kertas bekas untuk
mencetak rancangan
format video edukasi
Mencetak hasil sehingga lebih
3 rancangan Foto Kegiatan 3 efisien (Komitmen
video edukasi Mutu) dan
melakukan
pencetakan secara
mandiri (Anti
Korupsi)
4 Membuat video     Tersedianya video   Pelayanan publik Sesuai dengan
edukasi yang sudah edukasi tentang karena kegiatan ini visi BKD yaitu
dirancang. pentingnya dapat meningkatkan Terwujudnya
membayar PBB P2 pengetahuan Penyelenggaraa
dan video edukasi masyarakat tentang n Pengelolaan

25
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
cara pembayaran Keuangan Dan
PBB P2 secara PBB P2 Barang Milik
online Daerah yang
    Membuat Profesional,
Saya akan membuat
video edukasi Transparan
video edukasi
tentang Foto Kegiatan dan Dan Akuntabel
1 1 sebagai salah satu
pentingnya Video Edukasi serta
bentuk inovasi
membayar mewujudkan
(Komitmen Mutu)
PBB P2 Misi BKD yang
Membuat ketiga yaitu
video edukasi Saya akan membuat Meningkatkan
tentang cara Foto Kegiatan dan video secara Pengelolaan
2 2 Pendapatan
pembayaran Video Edukasi mandiri (Anti
PBB P2 secara Korupsi) Asli Daerah.
online
3 Menggabungka Foto kegiatan dan 3 Saya akan
n dua video Video Edukasi mengirimkan surat
yang telah secara adil
dibuat (Nasionalisme)
kepada SKPD terkait
permintaan data,
sehingga dapat
menciptakan

26
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
lingkungan kerja
yang non
diskrimintaif (Nilai
Dasar/Etika
Publik)
Pelayanan publik Sesuai dengan
karena kegiatan ini visi BKD yaitu
ditujukan untuk Terwujudnya
Berkoordinasi dengan masyarakat. Whole Penyelenggaraa
Teruploadnya video
Kominfo untuk of Goverment n Pengelolaan
5     edukasi pada  
menayangkan video karena kegiatan ini Keuangan Dan
videotron
edukasi di videotron berhubungan dengan Barang Milik
koordinasi dengan Daerah yang
mentor dan SKPD Profesional,
lainnya. Transparan
    1 Mengirimkan Foto Kegiatan 1 Saya akan Dan Akuntabel
surat mengantarkan serta
pemberitahuan sendiri surat mewujudkan
kepada pemberitahun Misi BKD yang
kominfo tersebut ke Kominfo. ketiga yaitu
Mandiri (Anti Meningkatkan
Korupsi) Pengelolaan

27
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
Saat memberikan
video edukasi
tersebut saya akan
memberikan
informasi secara
Memberikan benar dan tidak
data video Foto kegiatan dan menyesatkan (Kode
  2 2
edukasi kepada hasil video edukasi Etik/Etika Publik)
Kominfo dan menjalankan
tugas secara
profesional dan
tidak berpihak
(Nilai Dasar/Etika Pendapatan
Publik) Asli Daerah.

Saya akan
menunggu sampai
Menunggu kominfo selesai
Kominfo mengupload video
    3 Foto Kegiatan 3
Mengupload edukasi tersebut ke
video tersebut videotron
kedisiplinan (Anti
Korupsi)

28
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si

Sesuai dengan
Evaluasi dan Adanya kesimpulan visi BKD yaitu
6 Menyimpulkan dan evaluasi Terwujudnya
Kegiatan dari kegiatan Penyelenggaraa
n Pengelolaan
Keuangan Dan
Barang Milik
Daerah yang
Profesional,
Melakukan evaluasi
Transparan
dari kegiatan dengan
Melakukan Dan Akuntabel
Hasil/kesimpulan cermat dan
1 evaluasi dari 1 serta
dan Foto Kegiatan memperhatikan
kegiatan mewujudkan
mutu (Komitmen
Misi BKD yang
Mutu)
ketiga yaitu
Meningkatkan
Menghadap Menghadap atasan Pengelolaan
atasan untuk Lembar diskusi untuk melakukan Pendapatan
2 melakukan dengan atasan 2 diskusi atas kegiatan Asli Daerah.
diskusi atas dan foto kegiatan serta menyimpulkan
evaluasi hasil dan

29
Kontribusi Penguata
N Tahapan Keterkaitan Substansi Terhadap Visi n Nilai
Kegiatan Output/ Hasil
o kegiatan Mata Pelatihan – Misi Organisa
Organisasi si
mengevaluasi video
edukasi, maka
dengan ini saya
kegiatan menerapkan prinsip
Kerja Sama (WoG)
dan Profesionalitas
(MASN)

Tabel 3.2
Jadwal Rencana Aktualisasi

RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI


NO KEGIATAN MINGG MINGG MINGG MINGG MINGG MINGGU
U1 U 2 U3 U4 U5 6
Bertemu dengan mentor untuk membicarakan tentang
1            
aktualisasi yang akan dilaksanakan
2 Mempersiapkan materi pembuatan video edukasi            
3 Membuat rancangan format video edukasi            

30
4 Membuat video edukasi yang sudah dirancang            
Berkoordinasi dengan Kominfo untuk menayangkan
5            
video edukasi di videotron

6 Evaluasi kegiatan

31
DAFTAR PUSTAKA

BPSDM. 2021. Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) golongan II angkatan II di Kabupaten Solok
Sumatera Barat
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negra. Lembaran Negara RI tahun 2014 Nomor 6.
Sekretariat Negara : Jakarta
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Pegawai Negeri Sipil

32
33

Anda mungkin juga menyukai