PENDAHULUAN
Bangunan merupakan upaya negara untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-
hak sipil warga Negara atas barang. Jasa, dan pelayanan administrasi yang
salah satu tujuan didirikan Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) dijelaskan :
1
2
pengelolaannya ditangani oleh Pemerintah Daerah mulai tahun 2010 yang artinya
tidak lama setelahnya adanya undang-undang tersebut disahkan. Pajak Bumi dan
karena sangat kompleksnya permasalahan dan persiapan data serta sarana dan
adanya dukungan oleh pihak-pihak terkait peralihan Pajak Bumi dan Bangunan
pemerintahan daerah, maka dari itu mekanisme penarikan Pajak Bumi dan
dan lebih sempitnya pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dijalankan dan
dilakukan penarikannya langsung oleng Petugas pemungut desa atau yang disebut
dengan kolektor pajak. Setelah itu, pihak pemerintah desa menyerahkan langsung
terjadinya data dan informasi pada instansi pemerintah yang dapat dianalisis dan
oleh petugas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, dituntut reformasi kebijakan
atau petugas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, proses pelayanannya serta
sumber daya manusia atau petugas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan,
pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang dapat memberi kontribusi pada
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dicapai apabila pelaksanaan otonomi daerah
pemerintahan di daerah.
Ciamis dalam hal ini merupakan suatu lembaga yang secara langsung
perlu secara lebih dini menyesuaikan diri untuk memenuhi berbagai kebutuhan
akibat bertambahnya tugas dan tanggung jawab daerah, terutama dalam hal
yang dapat mencapai tujuan organisasi, harus memiliki sumber daya manusia
daerah baik melalui cara intensifikasi maupun melalui cara ekstensifikasi dengan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada salah satu Desa di Kabupaten Ciamis,
yaitu Desa Ciomas ternyata diperoleh data yang menunjukan belum mencapai
target sesuai dengan yang di tentukan, maka hal ini dapat dilihat selama rentang
waktu dalam lima tahun terakhir dari tahun 2016 sampai dengan 2018 pendapatan
pajak yang bersumber dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tidak pernah
mencapai target. Untuk lebih jelasnya, diuraikan ke dalam table sebagai berikut :
Tabel 1.1
Data Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Desa Ciomas
Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis (2016 s.d 2018)
Penerimaan Persentase
Jenis/Nama Pajak Tahun
Target Realisasi (%)
2016 93.902.051 89.127.880 94,91
Pajak Bumi dan
2017 94.108.881 78.118.449 83
Bangunan (PBB)
2018 93.803.946 68.233.449 72,74
Sumber : Desa Ciomas Kecamatan Panjalu
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 di
Desa Ciomas Kecamatan Panjala Kabupaten Ciamis belum memenuhi target yang
telah ditentukan. Hal ini menunjukkan masih ada sebagian wajib pajak yang tidak
wajib pajak tentang arti pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan guna
awal yang penulis lakukan, kinerja petugas pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan yang selama ini dilakukan di wilayan Desa Ciomas Kecamatan Panjalu
Kabupaten Ciamis kurang sesuai dengan ketentuan dalam pelaksanaannya. Hal ini
langsung melalui Bank atau Kantor Pos. Dalam hal ini pemungutan Pajak
seharusnya dapat dicapai rata-rata sebesar 8,33 persen per Bulan, akan
identitas yang ada pad KTP dan luas yang dicantumkan bukan hasil
didasarkan pada presentase bagi hasil dari setiap target Pajak Bumi dan
target pajak.
Ciamis”.
Ciamis?
pemungut pajak?
pajak bumi dan bangunan oleh petugas pemungutan Pajak Bumi dan
Kabupaten Ciamis.
8
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Galuh Ciamis,
Kabupaten Ciamis.
pajak bumi dan bangunan. Mengacu pada hal tersebut, maka pada hakekatnya
bahwa permasalahan yang berkaitan dengan urusan pajak merupakan bagian dari
ilmu administrasi publik, hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan oleh oleh
keterampilan (skills), dan sebagai serangkaian tugas”. Selain itu, jelas bahwa
(2011:24), bahwa ”pelaksanaan adalah salah satu kegiatan yang dapat dijumpai
Administrasi publik merupakan seni dan ilmu (art and science) yang
ditujukan untuk mengatur “public affairs” dan melaksanakan berbagai
tugas yang ditentukan. Administrasi publik sebagai disiplin ilmu bertujuan
untuk memecahkan masalah publik melaui perbaikan-perbaikan terutama
dibidang organisasi, sumber daya manusia dan keuangan.
penerima jasa atau pelayanan tersebut, dan sebaliknya apabila kinerja suatu
maka akan timbul berbagai permasalahan dan ketidakpuasan yang dirasakan oleh
penerima jasa atau pelayanan, maka secara otomatis, tujuan organisasi pun tidak
tercapai. Tercapai tidaknya suatu tujuan organisasi, dilihat dari kinerja pegawai
pendapatan dari kas Pajak Bumi Bangunan. Semakin baik kinerja petugas
pemungutan Pajak Bumi Bangunan (PBB), maka akan semakin baik pula
apabila kinerja petugas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan buruk, maka
11
Bangunan dituntut untuk bekerja secara maksimal agar menghasilkan kinerja yang
optimal. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual
seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
(2011:67).
adalah :
1. Faktor kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill).
Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan
yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan
pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja
yang diharapkan.
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.
mampu mencapai kinerja maksimal jika memiliki motif berprestasi tinggi. Motif
berprestasi yang perlu dimiliki pegawai harus ditumbuhkan dari diri sendiri selain
dari lingkungan kerja. Hal ini karen motif berprestasi harus ditumbuhkan dari
12
dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan
kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah dan maksimal.
Mangkunegara (2011:67) :
1. Kualitas
Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan
apa yang seharusnya dikerjakan.
2. Kuantitas
Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam
satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja
setiap pegawai itu masing-masing.
3. Pelaksanaan Tugas
Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan
pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.
4. Tanggungjawab
Tanggungjawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban
karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.
Dimensi di atas adalah tolak ukur untuk mengukur Kinerja petugas dalam
Gambar 1.1.
Kerangka Pemikiran Penelitian
ksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Ciomas Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis dapat berpengaruh te
rut Mangkunegara (2011:67), Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam menilai kinerja yang me
as.
itas.
sanaan Tugas
ungjawab.
mpu menumbuhkan terciptanya Kinerja yang Optimal dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Ciomas Kecam
penyelesaian yang tepat agar hal tersebut dapat diatasi. Dengan menerapkan
Dimensi kinerja dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, diharapkan dapat
Kuantitas, Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab. Hasil dari proses tersebut,
maka Kinerja Petugas Pelaksanaan Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Ciomas
terciptanya Kinerja yang Optimal dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan