Anda di halaman 1dari 7

Don`t Worry! This report is 100% safe & secure.

It`s not available publically and it`s not accessible by search engines
(Google, Yahoo. Bing, etc)

Sentence
Keyword: Cryptocurrency adalah Yuk, Kenalan dengan Cryptocurrency mulai dari Pengertian hingga Jenis dan
Kegunaannya Seiring dengan perkembangan teknologi mata uang digital, penting bagi kamu untuk memahami apa
itu cryptocurrency secara menyeluruh dan mendalam. Mengapa demikian? Karena penggunaan mata uang digital pun
semakin dimungkinkan di masa depan, dengan berbagai bank sentral dunia berupaya mengembangkannya. Mengenal
CryptocurrencyPengertian Cryptocurrency Cryptocurrency adalah mata uang digital yang berfungsi sebagai media
pertukaran, unit akun, atau penyimpan nilai, tetapi tidak memiliki status tender yang legal. Nama cryptocurrency sendiri
berasal dari gabungan dua kata, yakni kata cryptography yang artinya kode rahasia, dan currency yang berarti mata
uang. Konsep kriptografi pun sudah dikenal sejak era Perang Dunia II. Kala itu, Jerman memakai kriptografi untuk
mengirimkan kode-kode rahasia agar tidak mudah terbaca oleh pihak lawan. Meski cryptocurrency sudah dikembangkan
sejak tahun 1990-an, baru pada 2008 mulai dikenal masyarakat global. Beberapa jenis aset kripto yang sedang ramai
digunakan, antara lain Bitcoin, Litecoin, Ethereum, Monero, dan Ripple. Saat ini ada 10.000 lebih aset kripto yang
beredar di seluruh dunia, dan akan terus bertambah banyak nantinya. Cryptocurrency pun didasarkan pada blockchain,
sistem yang mencatat transaksi di seluruh jaringan komputer untuk menjaga ketertelusuran dan keamanan. Hal ini
membuat cryptocurrency memungkinkan untuk didesentralisasi. Maka dari itu, tidak ada perusahaan individu, seperti
pemerintah atau bank sentral yang harus menerbitkannya atau dapat mengubahnya. Bagaimana cara kerja Blockchain?
Blockchain sendiri adalah jenis sistem penyimpanan catatan digital yang memverifikasi, mencatat, mengidentifikasi, dan
menyimpan informasi penting, seperti data tanggal, waktu, jumlah, atau siapa saja yang melakukan transaksi
cryptocurrency dalam blok virtual menggunakan jaringan komputer di seluruh dunia yang terdesentralisasi. Untuk
membedakan antara bloknya, setiap blok dalam rantai tersebut memiliki pengidentifikasi yang dikenal sebagai hash.
Lebih jelasnya, berikut cara kerja blockchain secara sederhana: Ketika kamu melakukan transfer Bitcoin ke sesama
dompet cryptocurrency, informasi dari transaksi mu, seperti nominal jumlah dan waktu akan dicatat dalam sebuah blok
yang kemudian menjadi rantai atau catatan transaksi mu.Selanjutnya, dengan sistem jaringan komputer yang
terdesentralisasi di seluruh dunia. Maka akan terjadi proses verifikasi transaksi. Dengan banyaknya transaksi yang
terjadi, blok virtual yang mencakup setiap transaksi diberi kemampuan untuk mengidentifikasi masing-masing blok
secara otomatis yang disebut dengan hash (kode pengidentifikasi otomatis). Setelah masing-masing blok menghasilkan
hash. Rangkaian rantai blok itu pun ditempatkan ke dalam blockchain sebagai catatan semua transaksi yang kamu
lakukan. Nah, supaya kita makin paham. Yuk, kenalan sama beberapa istilah penting dalam cryptocurrency. Istilah
penting dalam CryptocurrencyBerikut istilah penting cryptocurrency lainnya yang perlu kamu ketahui. Altcoin (Alternatif
Coin) Alternatif coin merupakan jenis cryptocurrency lainnya yang juga berbasis blockchain dan terinspirasi dari Bitcoin.
Contohnya, yaitu Litecoin (LTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), dan Dogecoin. Bullish/BearishSebutan untuk para
pedagang cryptocurrency dan jenis investasi atau pasar lainnya (saham, obligasi). Bullish merupakan panggilan untuk
pedagang yang berpikir Bitcoin akan naik. Sementara Bearish berpikir sebaliknya, mereka meyakini bahwa harga Bitcoin
lama-kelamaan akan turun. Pertukaran CryptoSama seperti perdagangan saham melalui pertukaran di New York Stock
Exchange atau Nasdaq. Cryptocurrency diperdagangkan pada platform yang menghubungkan pembeli dan penjual.
ForkingForking terjadi ketika kamu membuat salinan dari codingan blockchain, dan memperbarui jaringan
cryptocurrency milikmu dengan cara memodifikasinya. Sederhananya, forking merupakan percabangan yang terjadi
dalam blockchain dan membentuk aset kripto baru. TokenKoin dalam setiap cryptocurrency dianggap token. Lebih
jelasnya, masing-masing koin (token) merupakan kode digital yang mewakili sebagian kecil mata uang kripto yang
diperdagangkan. Jenis dan Kategori CryptocurrencyJagat cryptocurrency tentunya berukuran sangat luas. Bagaimana
tidak, ada sekitar 10.000 lebih aset kripto yang terdapat di dalamnya. Dari sekian banyak aset kripto yang beredar.
Mungkin, kamu sudah mengenal sang raja aset kripto, yaitu Bitcoin. Atau Ethereum, altcoin utama setelah adanya
Bitcoin. Akan tetapi, ada pula jenis cryptocurrency lainnya yang memiliki nama berbeda dan mungkin jarang kamu
dengar sebelumnya. Dengan keadaan di atas, pasti membuatmu bertanya-tanya: Apakah sifat semua cryptocurrency
sama? Apa saja yang membedakan satu aset kripto dengan lainnya? Jawabannya, tentu sifat semua cryptocurrency
tidak sama. Setiap aset kripto punya karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Maka dari itu, dalam cryptocurrency
terdapat kategorisasi untuk koin-koin kripto berdasarkan nilai gunanya. Namun, sebelum melangkah ke sana, ada
baiknya kita pahami alasan di balik banyaknya jumlah aset kripto yang beredar saat ini. Alasan di balik Banyaknya Jenis
CryptocurrencyDi tahun 2008, kita hanya mengenal satu cryptocurrency. Tak lain dan tak bukan, adalah Bitcoin, aset
kripto pertama yang dikembangkan oleh Satoshi Nakamoto. Saat itu, sang pengembang yang tidak diketahui
identitasnya ini berharap, bahwa Bitcoin bisa menjadi mata uang digital yang bisa digunakan untuk transaksi daring.
Seluruh transaksinya dibangun di atas sebuah blockchain, teknologi yang memungkinkan penggunanya bertransaksi
dan memanfaatkan jasa keuangan tanpa harus melalui peran perantara, contohnya seperti di jasa keuangan
konvensional. Teknologi ini pun bisa dibilang cukup aman. Meski bisa diakses bebas, teknologi blockchain hanya bisa
diubah melalui satu algoritma tertentu. Contohnya algoritma milik Bitcoin yang diberi nama Proof of Work. Namun,
seiring berjalannya waktu, teknologi blockchain pun tak hanya sekedar digunakan untuk transaksi. Tetapi, juga
digunakan untuk proyek jasa keuangan, penyimpanan data pribadi, machine learning, dan lainnya. Oleh karena itu,
masing-masing blockchain tersebut pun akhirnya punya cryptocurrency sendiri yang berfungsi sebagai penggerak
teknologi tersebut. Intinya, aset kripto saat ini mewakili keragaman fungsi blockchain-nya masing-masing. Akan tetapi,
terdapat beberapa alasan lain yang mendasari banyaknya jenis cryptocurrency saat ini. Imbal Hasil yang Besar
Beberapa pendapat mengatakan, bahwa maraknya cryptocurrency disebabkan oleh suksesnya Bitcoin. Kesuksesan
tersebut dapat dilihat dari kenaikan harga Bitcoin yang fantastis, yakni mencapai di kisaran 33.000 dolar. Awalnya,
memang banyak pihak yang ragu dengan Bitcoin. Pada akhirnya, mereka pun melihat banyak sekali pihak yang
menghasilkan cuan hanya dengan menggenggam aset kripto satu ini. Oleh sebab itu lah, banyak pengembang yang
“menunggangi” kesuksesan Bitcoin dengan meluncurkan banyak aset kripto lainnya. Sayangnya, beberapa di antaranya
masih ada yang belum memiliki manfaat atau nilai guna yang jelas. ForkingAlasan lain kenapa banyak sekali jenis
cryptocurrency sekarang ini bisa juga akibat forking. Seperti yang kita ketahui, forking terjadi ketika pengembang
merasa bahwa terdapat aspek dari sistem blockchain yang ada saat ini harus diubah. Misalnya, mulai dari faktor
masalah keamanan, nilai guna, dan lainnya. Perubahan yang dilakukan pun terbagi menjadi dua kategori, yakni soft fork
dan hard fork. Proses hard fork lah yang biasanya menciptakan aset kripto baru, di mana perubahan protokol blockchain
baru membuat pengguna tidak bisa kembali mengakses protokol versi lama. Contoh saja Ethereum, aset kripto yang
telah melakukan hard fork dan menghasilkan aset kripto baru, yaitu Ethereum Classic dan Ether Zero. Bitcoin pun juga
melakukan forking yang membuahkan Bitcoin Cash dan Bitcoin Gold. Inovasi Baru Inovasi teknologi blockchain yang
semakin beragam pun memunculkan aset kripto baru untuk digunakan di dalamnya. Biasanya, munculnya blockchain
baru digunakan untuk menutupi kekurangan yang terjadi pada blockchain sebelumnya. Misalnya, algoritma blockchain
Proof of Stake milik Cardano yang dianggap bisa menutupi kekurangan algoritma Proof of Work milik Bitcoin atau
Ethereum. Mengenal 5 Jenis Cryptocurrency berdasarkan Kegunaannya Nah, seluruh cryptocurrency yang beredar
tersebut kemudian digolongkan ke dalam beberapa kategori tertentu yang disusun berdasarkan nilai guna (use case)
dan manfaatnya. Penyimpan Kekayaan (Store of Value) Jenis cryptocurrency pada kategori ini dianggap dapat
mempertahankan nilai kekayaan seseorang jauh lebih baik dibandingkan dengan uang di dunia nyata. Bahkan, jika
dibandingkan dengan emas sekali pun. Aset kripto yang masuk dalam kategori ini adalah Bitcoin dan Bitcoin Cash. Hal
tersebut dikarenakan sifat aset kripto yang satu ini hampir seperti uang fiat dan suplainya yang cukup langka. Ada tiga
keunggulan mengapa cryptocurrency dapat berfungsi sebagai alat penyimpan kekayaan. Penyimpanannya terbilang
murah dan aman, hanya membutuhkan dompet kripto untuk menyimpan koin-koin tersebut. Kelangkaan suplai. Harga
jenis cryptocurrency satu ini memang ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Namun, karena suplainya yang mulai
menipis per tahunnya, dalam hukum ekonomi biasanya harganya akan bernilai tinggi di masa depan. Selama
permintaan dan likuiditasnya juga semakin banyak. Meskipun hingga kini, belum ada penelitian yang menjelaskan
korelasi antara harga aset kripto dengan tingkat inflasi. Masyarakat tetap bisa membenamkan dananya ke kategori aset
kripto saat ini ketika inflasi meradang. Mata Uang Digital (Digital Currencies) Seperti namanya, jenis cryptocurrency ini
dirancang untuk memenuhi kebutuhan transaksi dalam keseharian. Tentunya, mata uang digital ini tidak begitu peduli
dengan mempertahankan daya beli pemiliknya untuk melakukan penyimpanan jangka panjang. Misalnya, seperti
Litecoin, Dash, Monero, dan Zcash. Meski begitu, cryptocurrency jenis ini memiliki pesaing utama yang tergolong berat,
yakni transaksi digital yang digawangi oleh Mastercard dan Visa. Dua payment gateway yang sangat terkenal. Memang,
terlihat sulit untuk digital currencies dapat bersaing dengan keduanya. Namun, digital currencies bisa lebih unggul
karena biaya transaksi yang lebih hemat dibandingkan penggunaan kartu kredit Visa atau Mastercard. Aset kripto yang
berfungsi sebagai mata uang digital pun memiliki potensi membuat penggunanya dapat menjadi lebih hemat,
dibandingkan dengan bank-bank digital tersebut. Terutama saat transfer uang dalam nominal yang besar. Koin Utilitas
(Utility Coins) Cryptocurrency jenis koin utilitas digunakan untuk menjaga keandalan dan keamanan sistem blockchain
yang memiliki fitur smart contract. Sebagai contoh, Ethereum meminta penggunanya membayar sekian Ether (ETH)
untuk menjaga keandalan sistem jaringannya. Sama halnya dengan Polkadot, yang juga mengharuskan penggunanya
membayar biaya transaksi agar bisa memiliki fitur smart contract. Sebab itu lah, masing-masing pengembang berlomba-
lomba merayu pecinta aset kripto dan menciptakan teknologi blockchain atau smart contract yang mutakhir, sehingga
koin utilitas mereka pada akhirnya akan memiliki nilai guna yang lebih. Suplai koin utilitas sendiri tidak dibatasi
(uncapped). Contoh lain aset kripto yang masuk kategori utilitas, yaitu ada Binance Coin dan Cardano. Koin Sekuritas
(Security Coins) Koin sekuritas merupakan representasi digital dari aset yang terdapat di dunia nyata, untuk kemudian
dicatat di dalam blockchain kripto. Aset kripto sekuritas adalah salah satu contoh dari regulasi yang ada saat ini.
Misalnya, USDT dan BCap. Cryptocurrency satu ini digunakan untuk meningkatkan likuiditas pada mayoritas aset sektor
swasta. Kita ambil contoh menggunakan real estate dan sekuritas swasta yang biasanya sangat mahal untuk
diperdagangkan. Biasanya butuh waktu lama untuk menemukan pembeli atau mitra penjual yang cocok untuk
menjalankan transaksi. Sementara itu, dengan koin sekuritas, akan relatif dapat langsung diperdagangkan di bursa.
Kepemilikannya pun tersebar dalam bentuk pecahan (fractional). Saat real estate tersebut diberi token, atau aset
berharga lainnya. Maka kepemilikannya dapat dipecah menjadi banyak bagian (fractional pieces). Hal tersebut
memungkinkan jenis aset ini menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh investor ritel, karena mereka dapat
membeli sebagian kecil aset tersebut dengan harga yang lebih murah. Pengelolaannya juga dapat terpisah
(unbundling). Tokenisasi sekuritas dapat memungkinkan jenis asetnya untuk memisahkan fitur-fitur tertentu dan
menjamin privasi yang lebih terjaga. Koin Meme (Meme Coins) Kemunculan koin yang satu ini memang lumayan
kontroversial. Aset kripto yang masuk jenis koin meme, yaitu Dogecoin dan Shiba Inu. Dogecoin merupakan pionir dari
golongan cryptocurrency jenis koin meme. Jenis cryptocurrency ini terinspirasi dari meme doge yang tersebar di jagat
internet. Meski memiliki blockchain-nya sendiri. Masih banyak yang meragukan nilai serta manfaat utama dari aset
kripto jenis koin meme. Namun, belakangan ini nilainya meroket berkat endorse dari influencer, pemberitaan media
yang berlebihan, hingga postingan media sosial. Kesimpulan Pada intinya, cryptocurrency kini termasuk salah satu mata
uang digital yang tidak hanya digunakan untuk transaksi harian semata. Tetapi juga sebagai aset berharga baru yang
memungkinkan kita untuk berinvestasi di dalamnya. Tujuan utama cryptocurrency sendiri sebenarnya hanya untuk
membuat transaksi digital antara dua kelompok, menjadi selancar mungkin tanpa perantara. Jika saat ini, kamu membeli
sesuatu menggunakan kartu kreditmu. Terdapat beberapa perantara atau pihak ketiga yang menjadi bagian dari
transaksi, memastikanmu memiliki cukup saldo untuk membayar dan pedagang memiliki dompet digital untuk
menerima. Nah, dompet yang digunakan dalam transaksi mata uang kripto pun dapat membantu menghilangkan
perantara ini, dan dapat mengurangi biaya transaksi tertentu. Lalu, dalam cryptocurrency pun tidak terdapat otoritas
terpusat, seperti pemerintah atau perusahaan yang mengatur dan memanipulasi sebagian besar aset kripto. Kemudian,
buat kamu yang ingin berinvestasi dalam aset kripto. Kenali lebih dulu kegunaan dari kripto tersebut. Apakah untuk
menyimpan kekayaan jangka panjang, atau hanya sekedar sebagai mata uang digital. Namun, umumnya aset kripto
tidak disarankan untuk beberapa jenis investasi penting dalam hidupmu, seperti tabungan pensiun, dijadikan dana
darurat, maupun akun pinjaman. Bagi Teman Grameds yang mau belajar lebih lanjut tentang dunia cryptocurrency.
Wajib banget baca beberapa buku ini. Ada buku berjudul Ilmu Crypto oleh Belvin Tannadi, Strategi Mudah Trading dan
Investasi Cryptocurrency karangan Ryan Filbert, serta Bitcoin Minning tulisan Dimaz Ankaa. Sama satu lagi nih, ada yang
dalam bentuk komik juga lho, berjudul Why? Cryptocurrency & Blockchain - Mata Uang Kripto dan Rantai-Blok karya
YeaRimDang. Tentunya semua buku di atas bisa kamu dapetin di Gramedia kesayangan mu atau dari Gramedia.com.
Indah Utami

Report Title: Artikel Cryptocurrency

Report Link:
(Use this link to send report to https://www.check-plagiarism.com/plag-report/62783153c303b8e9db3abaa91b6db53b8e2951645140255
anyone)

Report Generated Date: 17 February, 2022

Total Words: 2019

Total Characters: 15264

Keywords/Total Words Ratio: 0%

Excluded URL: No

Unique: 100%

Matched: 0%

Sentence wise detail:


Keyword: Cryptocurrency adalah Yuk, Kenalan dengan Cryptocurrency mulai dari Pengertian hingga Jenis dan
Kegunaannya Seiring dengan perkembangan teknologi
mata uang digital, penting bagi kamu untuk memahami apa itu cryptocurrency secara menyeluruh dan mendalam.
Mengapa demikian?
Karena penggunaan mata uang digital pun semakin dimungkinkan di masa depan, dengan berbagai bank sentral dunia
berupaya mengembangkannya.
Mengenal CryptocurrencyPengertian Cryptocurrency Cryptocurrency adalah mata uang digital yang berfungsi sebagai
media pertukaran, unit akun, atau penyimpan nilai, tetapi tidak memiliki status tender yang
legal.
Nama cryptocurrency sendiri berasal dari gabungan dua kata, yakni kata cryptography yang artinya kode rahasia, dan
currency yang berarti mata uang.
Konsep kriptografi pun sudah dikenal sejak era Perang Dunia II.
Kala itu, Jerman memakai kriptografi untuk mengirimkan kode-kode rahasia agar tidak mudah terbaca oleh pihak lawan.
Meski cryptocurrency sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an, baru pada 2008 mulai dikenal masyarakat global.
Beberapa jenis aset kripto yang sedang ramai digunakan, antara lain Bitcoin, Litecoin, Ethereum, Monero, dan Ripple.
Saat ini ada 10.
000 lebih aset kripto yang beredar di seluruh dunia, dan akan terus bertambah banyak nantinya.
Cryptocurrency pun didasarkan pada blockchain, sistem yang mencatat transaksi di seluruh jaringan komputer untuk
menjaga ketertelusuran dan keamanan.
Rangkaian rantai blok itu pun ditempatkan ke dalam blockchain sebagai catatan semua transaksi yang kamu lakukan.
Nah, supaya kita makin paham.
Yuk, kenalan sama beberapa istilah penting dalam cryptocurrency.
Istilah penting dalam CryptocurrencyBerikut istilah penting cryptocurrency lainnya yang perlu kamu ketahui.
Altcoin (Alternatif Coin) Alternatif coin merupakan jenis cryptocurrency lainnya yang juga berbasis blockchain dan
terinspirasi dari Bitcoin.
Contohnya, yaitu Litecoin (LTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), dan Dogecoin.
Bullish/BearishSebutan untuk para pedagang cryptocurrency dan jenis investasi atau pasar lainnya (saham, obligasi).
Bullish merupakan panggilan untuk pedagang yang berpikir Bitcoin akan naik.
Sementara Bearish berpikir sebaliknya, mereka meyakini bahwa harga Bitcoin lama-kelamaan akan turun.
Pertukaran CryptoSama seperti perdagangan saham melalui pertukaran di New York Stock Exchange atau Nasdaq.
Cryptocurrency diperdagangkan pada platform yang menghubungkan pembeli dan penjual.
ForkingForking terjadi ketika kamu membuat salinan dari codingan blockchain, dan memperbarui jaringan
cryptocurrency milikmu dengan cara memodifikasinya.
Sederhananya, forking merupakan percabangan yang terjadi dalam blockchain dan membentuk aset kripto baru.
TokenKoin dalam setiap cryptocurrency dianggap token.
Lebih jelasnya, masing-masing koin (token) merupakan kode digital yang mewakili sebagian kecil mata uang kripto yang
diperdagangkan.
Jenis dan Kategori CryptocurrencyJagat cryptocurrency tentunya berukuran sangat luas.
Bagaimana tidak, ada sekitar 10.
000 lebih aset kripto yang terdapat di dalamnya.
Dari sekian banyak aset kripto yang beredar.
Mungkin, kamu sudah mengenal sang raja aset kripto, yaitu Bitcoin.
Atau Ethereum, altcoin utama setelah adanya Bitcoin.
Akan tetapi, ada pula jenis cryptocurrency lainnya yang memiliki nama berbeda dan mungkin jarang kamu dengar
sebelumnya.
Dengan keadaan di atas, pasti membuatmu bertanya-tanya: Apakah sifat semua cryptocurrency sama?
Apa saja yang membedakan satu aset kripto dengan lainnya?
Jawabannya, tentu sifat semua cryptocurrency tidak sama.
Setiap aset kripto punya karakteristik dan kegunaan yang berbeda.
Maka dari itu, dalam cryptocurrency terdapat kategorisasi untuk koin-koin kripto berdasarkan nilai gunanya.
Namun, sebelum melangkah ke sana, ada baiknya kita pahami alasan di balik banyaknya jumlah aset kripto yang
beredar saat ini.
Alasan di balik Banyaknya Jenis CryptocurrencyDi tahun 2008, kita hanya mengenal satu cryptocurrency.
Tak lain dan tak bukan, adalah Bitcoin, aset kripto pertama yang dikembangkan oleh Satoshi Nakamoto.
Saat itu, sang pengembang yang tidak diketahui identitasnya ini berharap, bahwa Bitcoin bisa menjadi mata uang digital
yang bisa digunakan untuk transaksi daring.
Seluruh transaksinya dibangun di atas sebuah blockchain, teknologi yang memungkinkan penggunanya bertransaksi
dan
memanfaatkan jasa keuangan tanpa harus melalui peran perantara, contohnya seperti di jasa keuangan konvensional.
Teknologi ini pun bisa dibilang cukup aman.
Meski bisa diakses bebas, teknologi blockchain hanya bisa diubah melalui satu algoritma tertentu.
Contohnya algoritma milik Bitcoin yang diberi nama Proof of Work.
Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi blockchain pun tak hanya sekedar digunakan untuk transaksi.
Tetapi, juga digunakan untuk proyek jasa keuangan, penyimpanan data pribadi, machine learning, dan lainnya.
Oleh karena itu, masing-masing blockchain tersebut pun akhirnya punya cryptocurrency sendiri yang berfungsi sebagai
penggerak teknologi tersebut.
Intinya, aset kripto saat ini mewakili keragaman fungsi blockchain-nya masing-masing.
Akan tetapi, terdapat beberapa alasan lain yang mendasari banyaknya jenis cryptocurrency saat ini.
Imbal Hasil yang Besar Beberapa pendapat mengatakan, bahwa maraknya cryptocurrency disebabkan oleh suksesnya
Bitcoin.
Kesuksesan tersebut dapat dilihat dari kenaikan harga Bitcoin yang fantastis, yakni mencapai di kisaran 33.000 dolar.
Awalnya, memang banyak pihak yang ragu dengan Bitcoin.
Pada akhirnya, mereka pun melihat banyak sekali pihak yang menghasilkan cuan hanya dengan menggenggam aset
kripto satu ini.
Oleh sebab itu lah, banyak pengembang yang “menunggangi” kesuksesan Bitcoin dengan meluncurkan banyak aset
kripto lainnya.
Sayangnya, beberapa di antaranya masih ada yang belum memiliki manfaat atau nilai guna yang jelas.
ForkingAlasan lain kenapa banyak sekali jenis cryptocurrency sekarang ini bisa juga akibat forking.
Seperti yang kita ketahui, forking terjadi ketika pengembang merasa bahwa terdapat aspek dari sistem blockchain yang
ada saat ini harus diubah.
Misalnya, mulai dari faktor masalah keamanan, nilai guna, dan lainnya.
Perubahan yang dilakukan pun terbagi menjadi dua kategori, yakni soft fork dan hard fork.
Hal tersebut dikarenakan sifat aset kripto yang satu ini hampir seperti uang fiat dan suplainya yang cukup langka.
Ada tiga keunggulan mengapa cryptocurrency dapat berfungsi sebagai alat penyimpan kekayaan.
Penyimpanannya terbilang murah dan aman, hanya membutuhkan dompet kripto untuk menyimpan koin-koin tersebut.
Kelangkaan suplai.
Harga jenis cryptocurrency satu ini memang ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
Namun, karena suplainya yang mulai menipis per tahunnya, dalam hukum ekonomi biasanya harganya akan bernilai
tinggi di masa depan.
Selama permintaan dan likuiditasnya juga semakin banyak.
Meskipun hingga kini, belum ada penelitian yang menjelaskan korelasi antara harga aset kripto dengan tingkat inflasi.
Masyarakat tetap bisa membenamkan dananya ke kategori aset kripto saat ini ketika inflasi meradang.
Mata Uang Digital (Digital Currencies) Seperti namanya, jenis cryptocurrency ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan
transaksi dalam keseharian.
Tentunya, mata uang digital ini tidak begitu peduli dengan mempertahankan daya beli pemiliknya untuk melakukan
penyimpanan jangka panjang.
Misalnya, seperti Litecoin, Dash, Monero, dan Zcash.
Meski begitu, cryptocurrency jenis ini memiliki pesaing utama yang tergolong berat, yakni transaksi digital yang
digawangi oleh Mastercard dan Visa.
Dua payment gateway yang sangat terkenal.
Memang, terlihat sulit untuk digital currencies dapat bersaing dengan keduanya.
Namun, digital currencies bisa lebih unggul karena biaya transaksi yang lebih hemat dibandingkan penggunaan kartu
kredit Visa atau Mastercard.
Aset kripto yang berfungsi sebagai mata uang digital pun memiliki potensi membuat penggunanya dapat menjadi lebih
hemat, dibandingkan dengan bank-bank digital tersebut.
Terutama saat transfer uang dalam nominal yang besar.
Koin Utilitas (Utility Coins) Cryptocurrency jenis koin utilitas digunakan untuk menjaga keandalan dan keamanan sistem
blockchain yang memiliki fitur smart contract.
Sebagai contoh, Ethereum meminta penggunanya membayar sekian Ether (ETH) untuk menjaga keandalan sistem
jaringannya.
Sama halnya dengan Polkadot, yang juga mengharuskan penggunanya membayar biaya transaksi agar bisa memiliki
fitur smart contract.
Sebab itu lah, masing-masing pengembang berlomba-lomba merayu pecinta aset kripto dan menciptakan teknologi
blockchain atau
smart contract yang mutakhir, sehingga koin utilitas mereka pada akhirnya akan memiliki nilai guna yang lebih.
Suplai koin utilitas sendiri tidak dibatasi (uncapped).
Contoh lain aset kripto yang masuk kategori utilitas, yaitu ada Binance Coin dan Cardano.
Koin Sekuritas (Security Coins) Koin sekuritas merupakan representasi digital dari aset yang terdapat di dunia nyata,
untuk kemudian dicatat di dalam blockchain kripto.
Aset kripto sekuritas adalah salah satu contoh dari regulasi yang ada saat ini.
Misalnya, USDT dan BCap.
Cryptocurrency satu ini digunakan untuk meningkatkan likuiditas pada mayoritas aset sektor swasta.
Kita ambil contoh menggunakan real estate dan sekuritas swasta yang biasanya sangat mahal untuk diperdagangkan.
Biasanya butuh waktu lama untuk menemukan pembeli atau mitra penjual yang cocok untuk menjalankan transaksi.
Sementara itu, dengan koin sekuritas, akan relatif dapat langsung diperdagangkan di bursa.
Kepemilikannya pun tersebar dalam bentuk pecahan (fractional).
Saat real estate tersebut diberi token, atau aset berharga lainnya.
Maka kepemilikannya dapat dipecah menjadi banyak bagian (fractional pieces).
Hal tersebut memungkinkan jenis aset ini menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh
investor ritel, karena mereka dapat membeli sebagian kecil aset tersebut dengan harga yang lebih
murah.
Pengelolaannya juga dapat terpisah (unbundling).
Tokenisasi sekuritas dapat memungkinkan jenis asetnya untuk memisahkan fitur-fitur tertentu dan menjamin privasi
yang lebih terjaga.
Jika saat ini, kamu membeli sesuatu menggunakan kartu kreditmu.
Terdapat beberapa perantara atau pihak ketiga yang menjadi bagian dari transaksi, memastikanmu memiliki cukup
saldo untuk membayar dan pedagang memiliki dompet digital untuk
menerima.
Nah, dompet yang digunakan dalam transaksi mata uang kripto pun dapat membantu menghilangkan perantara ini, dan
dapat mengurangi biaya transaksi tertentu.
Lalu, dalam cryptocurrency pun tidak terdapat otoritas terpusat, seperti pemerintah atau perusahaan yang mengatur
dan memanipulasi sebagian besar aset kripto.
Kemudian, buat kamu yang ingin berinvestasi dalam aset kripto.
Kenali lebih dulu kegunaan dari kripto tersebut.
Apakah untuk menyimpan kekayaan jangka panjang, atau hanya sekedar sebagai mata uang digital.
Namun, umumnya aset kripto tidak disarankan untuk beberapa jenis investasi penting dalam hidupmu, seperti tabungan
pensiun, dijadikan dana darurat, maupun akun pinjaman.
Bagi Teman Grameds yang mau belajar lebih lanjut tentang dunia cryptocurrency.
Wajib banget baca beberapa buku ini.
Tentunya semua buku di atas bisa kamu dapetin di Gramedia kesayangan mu atau dari Gramedia.

Match Urls:
Keywords Density

One Word 2 Words 3 Words

yang 4.58% aset kripto 1.48% aset kripto yang 0.54%

crypto 2.56% mata uang 0.64% mata uang digital 0.44%

currency 2.46% kripto yang 0.59% mata uang kripto 0.15%

cryptocurrency 2.41% jenis cryptocurrency 0.49% digunakan untuk transaksi 0.15%

kripto 1.92% uang digital 0.44% uang digital yang 0.15%

Plagiarism Report
By check-plagiarism.com

Anda mungkin juga menyukai