Anda di halaman 1dari 6

Apakah mata uang kripto dapat menggantikan mata uang

konvensional ?
 

DISUSUN OLEH :

Fascal Harya Putra


Hasbi Hussein Deri
M.Zikrillah Ihsan
Kevin Putrayudha Naserwan
Ahmad Kholis Alghozwani

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2022
Kerangka Karangan :
Pendahuluan :
-Sejarah awal terciptanya mata uang kripto
-Awal mula terkenalnya mata uang kripto di masyarakat

Isi / Pembahasan:
- cara kerja uang kripto 
- kelebihan dan kekurangan kripto

Penutup / Kesimpulan:
Apakah mata uang kripto memiliki potensi untuk menggantikan mata uang konvensional ?
Apakah mata uang kripto dapat menggantikan mata uang konvensional ?

Apa itu cryptocurrency ? Intinya, cryptocurrency adalah mata uang digital yang dapat
kamu gunakan sebagai alat transaksi di dunia virtual. Meskipun tidak hadir dalam bentuk
fisik, mata uang ini memiliki nilai yang cukup tinggi, sehingga sering diperjualbelikan oleh
investor. Pada awalnya mata uang kripto diperkenalkan oleh ahli kriptografi asal Amerika
Serikat yang bernama David Chaum. Pada 1983, ia menggunakan uang elektronik kriptografi
atau yang disebut e-cash. Lalu, pada 1995, David menerapkannya melalui Digicash, yang
merupakan bentuk awal pembayaran elektronik kriptografi. 
Selanjutnya, pada tahun 1998, Wei Dai menerbitkan deskripsi 'b-money' yang
memiliki ciri sebagai sistem kas elektronik terdistribusi. Tidak lama setelah itu, Nick Szabo
seorang pakar komputer dari Amerika menggambarkan mengenai bit gold, di mana bit gold
digunakan sebagai sistem mata uang elektronik yang mengharuskan pengguna untuk
melengkapi bukti fungsi kerja dengan solusi yang secara kriptografi disatukan dan
diterbitkan. 
Kemudian pada tahun 2009, muncullah bitcoin sebagai mata uang kripto
terdesentralisasi pertama oleh Satoshi Nakamoto. Bitcoin diketahui dibuat menggunakan
SHA-256, fungsi hash kriptografi, sebagai skema pembuktian kerjanya. Lalu, pada April
2011 dibentuklah Namecoin sebagai upaya untuk membentuk DNS terdesentralisasi, yang
akan membuat sensor internet sangat sulit. Tidak lama setelah itu, muncullah Litecoin pada
Oktober 2011 dimana ini merupakan kripto pertama yang sukses menggunakan script SHA-
256.
Pada awalnya perjalanan kripto tidaklah selalu mulus, ini dikarenakan nilainya yang
kadang naik dan kadang turun secara tidak konsisten, seperti pada tahun 2013 harga Bitcoin
rontok. Namun mata uang ini menjadi booming pada tahun 2017, ketika harga Bitcoin
memecahkan nilai sampai US$10 ribu per keping namun kembali anjlok tidak lama kemudian
pada Oktober 2018. Eksistensi kripto kembali booming pada era pandemi, tepatnya mulai
akhir maret 2020 hingga saat ini. Seiring melejitnya popularitas bitcoin, berbagai aset kripto
pun mulai bermunculan, contohnya Etherium(ETH), Binance(BNB),Dogecoin(DOGE) USD
Coin(USDT) hingga Shiba Inu(SHIB).
Cryptocurrency berjalan pada publik terdistribusi yang disebut blockchain, catatan
semua transaksi yang diperbarui dan dipegang pemegang mata uang. Unit cryptocurrency
dibuat melalui proses yang disebut mining (penambangan), yang melibatkan penggunaan
daya komputer untuk memecahkan masalah matematika rumit yang menghasilkan koin.
Pengguna juga dapat membeli mata uang dari broker, kemudian menyimpan dan
membelanjakannya menggunakan dompet kriptografi. Cara kerja mata uang kripto utamanya
dapat dipahami melalui tiga kata kunci utama: digital, transkripsi, dan desentralisasi. Tidak
seperti mata uang konvensional, misalnya Rupiah yang dikontrol oleh otoritas pusat, mata
uang kripto dikelola penuh oleh pengguna melalui internet. 

Boomingya kripto pada akhir-akhir ini tidak terlepas dari adanya kelebihan yang 
diberikan oleh mata uang ini, beberapa kelebihan kripto diantaranya adalah:

Kecepatan dan Kemudahan. Kelebihan yang pertama dari Cryptocurrency adalah tentang
kecepatan dan juga kemudahan. Mata uang kriptografi sengaja diciptakan sebagai solusi dari
rumitnya transaksi keuangan dan perbankan konvesional. Dengan menggunakan
Cryptocurrency, kita bisa melakukan transaksi dengan lebih cepat dan praktis. Misalnya
untuk melakukan transfer ke rekening luar negeri, kita biasanya harus melakukan transaksi
tersebut pada hari dan jam kerja. Sedangkan untuk transaksi menggunakan Cryptocurrency,
kita bisa melakukannya kapan saja tanpa harus menunggu jam dan hari kerja.
 
Keamanan. Faktor kedua yang membuat para investor di mata uang kriptografi atau mata
uang digital tertarik adalah keamanan. Keamanan menjadi hal yang sangat penting mengingat
belakangan ini banyak terjadi peretasan dan pencurian data. Pihak seperti bank yang kita
percaya untuk menjamin kerahasiaan data nasabahnya saja bisa membocorkan data tersebut
kepada pihak lain. Oleh sebab itulah, sebagian orang lebih memilih untuk menyembunyikan
identitasnya saat bertransaksi. Kita bisa melakukan transaksi keuangan tanpa harus
menampilkan identitas asli kita dengan Cryptocurrency seperti bitcoin.
Beberapa orang yang sudah membeli bitcoin saat harganya masih rendah, kini menjadi kaya
mendadak sebab menjual bitcoinnya saat nilai tukarnya sudah melambung tinggi.
Potensi Kenaikan harga Mata Uang. Keunggulan dari Cryptocurrency yang ketiga yaitu
potensi kenaikan nilai mata uang yang begitu besar. Hal ini tentu akan memberikan
keuntungan pada pemilik mata uang ini. Potensi kenaikan harga inilah yang seringkali
membuat orang tergiur untuk berinvestasi pada Cryptocurrency.
 
Menghindari pemalsuan uang. Memalsukan uang kertas bukan lagi hal baru di Indonesia
dan juga dunia. Orang-orang tak bertanggung jawab melakukan transaksi menggunakan uang
palsu untuk membeli sesuatu. Kejahatan seperti carding juga rawan terjadi pada pengguna
kartu kredit dan debit. Nah, mata uang berbasis kriptografi ini dirancang agar tidak mudah
diretas dan digunakan untuk bertransaksi oleh orang lain. Cryptocurrency pun tidak dapat
dipalsukan, jadi kita sebagai penggunanya merasa lebih aman.

Walaupun mata uang ini memberikan banyak kelebihan namun mata uang ini juga
memiliki beberapa kekurangan, beberapa kekurangan mata uang ini adalah: 

Belum mendapat perizinan secara penuh. Di beberapa negara masih belum


memperbolehkan mata uang ini dan masih dianggap ilegal. Sehingga, untuk beberapa negara,
cryptocurrency tidak berlaku sebagai alat pembayaran online yang sah.
 
Membuka celah keamanan. Banyak orang yang memanfaatkan cryptocurrency untuk tujuan
kejahatan. Mereka dapat melakukan transaksi secara ilegal tanpa diketahui dengan
memanfaatkan celah pada kode cryptography.
 
Sistem password. Jika anda tidak hafal atau lupa dengan kata sandi anda, maka akan sangat
beresiko untuk kehilangan uang pada akun yang telah dibuat.
 
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan mata uang ini, menurut beberapa artikel dan
analisis dari para ahli bahwa mata uang kripto masih jauh untuk menggantikan mata uang
konvensional. Menurut Indra Utoyo, Direktur PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI
mengatakan, Bitcoin memiliki beberapa masalah yang membuatnya susah menggantikan
mata uang konvensional. Misal, Bitcoin tidak punya underlying dan tidak terpusat. Selain itu,
Bitcoin tidak memiliki mekanisme deposit dan kredit laiknya mata uang konvensional.
Intinya, dari segi fungsi, Bitcoin dinilai hanya dapat memenuhi sebagian fungsi mata uang
yaitu sebagai alat pembayaran.
DAFTAR PUSTAKA
https://money.kompas.com/read/2017/07/10/113000626/
bitcoin.bisa.gantikan.mata.uang.konvensional.
https://www.inews.id/finance/keuangan/sejarah-dan-perkembangan-mata-uang-kripto-dimulai-
dengan-kemunculan-bitcoin/2
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211109101745-92-718525/sejarah-panjang-bitcoin-
hingga-booming-kripto/1
https://www.sekawanmedia.co.id/blog/pengertian-cryptocurrency/

Anda mungkin juga menyukai