Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan riset terbaru dari Google Temasek, di tahun 2017 penjualan e-

commerce mencapai USD 10,9 miliar. Jumlah ini meroket 41% dari angka USD 5,5

miliar yang dicapai pada tahun 2015 (iPrice, 2017). Dengan berkembangnya e-

commerce dibutuhkan alat pembayaran baru yang lebih cepat, murah, dan terjamin.

Cara pembayaran yang umum digunakan seperti transfer bank, kartu kredit, dan

muncul metode pembayaran baru yang mendapat perhatian public yaitu alat

pembayaran virtual, berdasarkan bentuknya terdapat tiga skema mata uang virtual,

yaitu (European Central Bank, 2012):

a. Skema mata uang virtual tertutup

Mata uang jenis ini merupakan bentuk mata uang yang hanya berlaku

dalam komunitas atau sistem tertentu dan tidak dapat digunakan di luar

komunitas atau sistem tersebut, contohnya adalah mata uang dalam

permainan komputer, pemain akan membayar sejumlah uang tertentu

kepada pengembang permainan kemudian pemain akan mendapat mata

uang permainan tersebut yang dapat ditukar untuk barang atau jasa yang

ada di permainan tersebut.

1
b. Skema mata uang virtual satu arah

Mata uang jenis ini merupakan mata uang yang didapatkan dengan

menukarkan uang resmi seperti Rupiah ke bentuk mata uang virtual

yang dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa virtual dan dalam

hal tertentu dapat juga digunakan untuk membeli barang atau jasa di

dunia nyata, contohnya adalah Facebook credits dan Gopay,

menggunakan Facebook credits dan Gopay pengguna dapat berbelanja

secara daring.

c. Skema mata uang virtual dua arah

Dengan skema ini pengguna dapat menjual dan membeli uang virtual

sesuai dengan nilai tukar yang berlaku, pengguna dapat menggunakan

uang virtualnya untuk membeli atau menjual produk virtual atau nyata,

contoh dari skema ini adalah ‘Liberty Reserve’ dimana pengguna dapat

membeli Liberty Reserve dan menggunakan Liberty Reserve untuk

membeli barang atau jasa tertentu.

Dalam perkembangannya, skema ketiga menjadi fenomena di masyarakat

sejak kemunculan program komputer yang dinamakan “cryptocurrency” atau “mata

uang kripto”, mata uang kripto merupakan serangkaian kode kriptografi yang

dibentuk sedemikian rupa agar dapat disimpan dalam perangkat komputer dan

dapat dipindahtangankan seperti surat elektronik dan dimungkinkan untuk

digunakan sebagai alat pembayaran. Pada dasarnya mata uang kripto sama dengan

data komputer lainnya sehingga dapat dihancurkan dan disembunyikan selain itu

alogaritma kriptografi melindungi program ini dari pemalsuan, sejauh ini sudah

2
terdapat 1754 jenis mata uang kripto dan yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar

adalah Bitcoin, Ethereum, dan XRP (CoinMarketCap, 2018).

Sejarah cryptocurrency dimulai di tahun 2009, bitcoin menjadi

cryptocurrency pertama yang kemudian menawarkan transaksi peer-to-peer yang

didalamnya memungkinkan dua orang atau lebih bertransaksi di dunia ini dengan

kecepatan surat elektronik dan dengan biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan

sistem keuangan tradisional (Dibrova, 2016). Bitcoin diluncurkan dalam

whitepaper berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System” (2008).

Bitcoin mulai mendapat perhatian ketika Bitcoin digunakan sebagai alat

pembayaran di Silkroad, yaitu sebuah pasar perdagangan obat-obatan illegal selain

itu Bitcoin mendapat dukungan dari beberapa orang penting dalam dunia teknologi

informasi dan juga Bitcoin diterima sebagai alat pembayaran di beberapa situs

seperti wordpress.com, perusahaan permainan daring Zynga inc, dan peritel daring

asal Amerika Serikat Overstock.com.

Pasar cryptocurrency telah berkembang sangat pesat, hal ini dapat dilihat

dari harga dan nilai kapitalisasi pasar yang semakin tinggi (Corbet, Meegan, Larkin,

Lucey, & Yarovaya, 2017), sebagai perbandingan dari periode bulan Maret 2017

sampai bulan Maret 2018 kapitalisasi pasar cryptocurrency terlama dan paling

terkenal, bitcoin meningkat dari $19,515,482,360 ke $177,142,308,003 dan

harganya meningkat dari $1,205.33 ke $10,486.30.

Meningkatnya kapitalisasi pasar dan nilai cryptocurrency khususnya bitcoin

menimbulkan pertanyaan kenapa bitcoin memiliki nilai? Berikut adalah beberapa

alasan kenapa bitcoin memiliki nilai (Alstyne, 2014):

3
1. Bitcoin memiliki sistem transparan sehingga semua transaksinya bisa

diaudit dan dilacak asal muasalnya.

2. Ongkos transaksi yang murah memberikan toko e-commerce untuk

memperoleh keuntungan yang lebih besar karena tidak mengalami

pemotongan seperti jika menerima pembayaran menggunakan kartu

kredit.

3. Sistem bitcoin mampu mengatasi masalah pemalsuan yang terjadi pada

kartu kredit.

4. Sudah banyak toko-toko yang menerima pembayaran dalam bentuk

bitcoin dan banyak juga orang yang sudah mengakuinya sebagai uang.

Di Indonesia, cryptocurrency juga telah berkembang, terdapat dua situs

yang menjual dan membeli cryptocurrency di Indonesia yaitu www.indodaxcom

dan www.artabit.com. Bank sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI) sudah

memberikan penjelasan terkait cryptocurrency, dalam siaran persnya BI

menyatakan (Bank Indonesia, 2014):

Memperhatikan Undang-undang No.7 Tahun 2011 tentang Mata Uang serta

UU No.23 Tahun 1999 yang kemudian diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang No.6 tahun 2009, Bank Indonesia menyatakan bahwa Bitcoin dan

virtual currency lainnya bukan merupakan mata uang atau alat pembayaran yang

sah di Indonesia. Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati terhadap Bitcoin dan

virtual currency lainnya. Segala risiko terkait kepemilikan/penggunaan Bitcoin

ditanggung sendiri oleh pemilik/pengguna Bitcoin dan virtual currency lainnya.

4
Berdasarkan pernyataan Bank Indonesia di atas, masyarakat dihimbau

untuk tidak menggunakan cryptocurrency sebagai alat bayar, namun meningkatnya

harga Bitcoin yang tidak wajar (bila dibandingkan dengan mata uang normal suatu

negara), ditengarai bukan karena semakin banyak yang menggunakannya sebagai

alat tukar, namun banyak yang membeli Bitcoin untuk tujuan investasi dengan

harapan nilainya akan berlipat ganda di masa depan (Wahyuni, 2018).

Untuk melakukan investasi di cryptocurrency dibutuhkan pengetahuan

dasar bagaimana kita untuk mendapatkan cryptocurrency tersebut, apa saja risiko

yang akan kita hadapi jika ingin berinvestasi di cryptocurrency ini dan kenapa

cryptocurrency disebut memiliki risiko tinggi jika kita ingin berinvestasi. Di

penelitian ini penulis akan menjabarkan bagaimana jika kita ingin berkecimpung

untuk melakukan investasi di cryptocurrency. Maka dari itu judul penelitian ini

adalah “CRYPTOCURRENCY DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI SEBAGAI

ALTERNATIF ALAT INVESTASI DI INDONESIA”.

5
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis

menyimpulkan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan investor terhadap cryptocurrency sebagai alat

investasi.

2. Bagaimana pelaporan dan perlakuan akuntansi untuk transaksi

cryptocurrency di beberapa negara.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dibahas di atas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Penjelasan pandangan investor terhadap cryptocurrency sebagai alat

investasi.

2. Penjelasan pelaporan dan perlakuan cryptocurrency dalam

pemahaman akuntansi di beberapa negara.

6
1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi para akademisi

Penelitian ini diharapkan mengenalkan cryptocurrency serta menjadi

acuan untuk penelitian yang sejenis dan penelitian di masa yang akan

datang.

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan memberi informasi tentang cryptocurrency

jika perusahaan atau individu mengambil keputusan untuk berinvestasi

di cryptocurrency.

3. Bagi Akuntan

Penelitian ini diharapkan memberi informasi mengenai pelaporan dan

perlakuan cryptocurrency dalam ilmu akuntansi.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai pengertian

beberapa istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Dalam penulisan

skripsi ini konsep-konsep yang digunakan dan perlu didefinisikan adalah sebagai

berikut:

7
1. Kriptografi adalah:

Teknik yang mengubah data menjadi berbeda dari aslinya dengan

menggunakan alogaritma matematika sehingga orang yang tidak

mengetahui kuncinya tidak akan dapat membongkar atau mengetahui isi

data tersebut (KBBI, 2018).

2. Cryptocurrency adalah:

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang dibentuk berdasarkan

kriptografi, cryptocurrency menggunakan kriptografi untuk keamanan

sehingga sulit untuk dipalsukan. Kunci public dan privat biasanya

digunakan untuk memindahkan cryptocurrency dari satu orang ke orang

lainnya (Technopedia Inc, 2018).

3. Bitcoin adalah:

Bitcoin adalah cryptocurrency yang diciptakan dari blok data yang di

proses yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi jual beli secara

daring. Karena jumlah Bitcoin terbatas dan nilainya tergantung pada

permintaan pasar, Bitcoin juga diperdagangkan seperti saham di

beberapa tempat (Technopedia Inc, 2018).

4. Investasi adalah:

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang

dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan

mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah,

2004).

8
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu survey secara online untuk mengetahui

kebiasaan investor berinvestasi di cryptocurrency khususnya yang terjadi di

Indonesia pada tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai