Bitcoin adalah teknologi baru yang belum pernah kita lihat sebelumnya, jadi cara
yang lebih baik adalah dengan melihat Bitcoin sebagai kombinasi berbagai hal
berbeda yang kita tahu:
Kedua, Bitcoin mirip seperti emas - inilah mengapa banyak orang menyebut Bitcoin
sebagai ‘emas digital’ atau ‘Emas 2.0’. Bayangkan Bitcoin sebagai emas yang
berfungsi sebagai uang, namun Bitcoin sangat mudah untuk ditransfer
(dipindahtangankan).
Ketiga, Bitcoin mirip seperti internet karena tidak ada satupun orang atau entitas
yang mengontrolnya, jadi siapapun dapat menggunakannya sesuai keinginan
mereka. Ini adalah karakteristik yang sangat unik.
Tiga karakteristik ini mendukung satu sama lain, dan menyatu sedemikian rupa.
Rincian mendalam akan kami jelaskan di bagian selanjutnya. Untuk saat ini,
bayangkan apa yang terjadi jika Anda meletakkan sebuah pot besar dan
melemparkan kartu kredit, sepotong emas, dan sedikit ‘internet’ ke dalamnya -
menyatukan semua itu - hingga mengeluarkan sesuatu yang baru
Blockchain adalah sebuah sistem penyimpanan data digital yang terdiri dari banyak
server (multiserver). Pada teknologi blockchain, data yang dibuat oleh satu server
dapat direplikasi dan diverifikasi oleh server yang lain.Oleh karenanya, blockchain
sering diibaratkan sebagai buku kas induk bank yang memuat semua data transaksi
nasabah. Namun, buku kas induk ini dapat diakses oleh semua pengguna
blockchain dan tidak terbatas pada petugas bank yang memiliki otoritas saja.
Dengan blockchain, sebuah transaksi tidak perlu lagi bergantung pada satu server,
karena transaksi yang dilakukan akan tereplikasi ke seluruh jaringan yang ada.
Lantaran sifat jaringan adalah peer to peer, pengguna blockchain juga dapat
terhindar dari berbagai fraud yang bisa terjadi karena adanya modifikasi data atau
peretasan. Pada blockchain, Setiap block (area khusus yang menampung seluruh
perubahan transaksi) terdiri dari hash, yang merupakan identitas dari sebuah data
digital. Nah, setiap block ini memuat hash dari block sebelumnya. Setiap block pada
sistem ini saling terkait dan jika ada upaya untuk mengubah data pada satu block,
maka harus mengubah data pada block yang lain. Masing-masing block yang
dilindungi oleh kriptografi ini saling terhubung sehingga membuat suatu jaringan.
Awalnya blockchain digunakan dalan sektor keuangan sebagai jurnal yang terbuka,
terdistribusi dan terdesentralisasi.
Melalui blockchain, transaksi antara akan jauh lebih efisien dibanding transaksi
konvensional yang masih membutuhkan keberadaan perantara.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BLOCKCHAIN DAN BITCOIN
Kebanyakan orang menganggap Bitcoin dan Blockchain adalah hal yang sama.
Padahal kenyataannya berbeda.
Bitcoin adalah salah satu jenis mata uang digital atau biasa disebut Cryptocurrency.
Pada dasarnya, bitcoin diciptakan untuk mempermudah transaksi antar Negara,
untuk mengurangi campur tangan pemerintah terhadap suatu transaksi, dan
Memudahkan seluruh proses transaksi tanpa campur tangan pihak ketiga.
Bitcoin sebenernya belum diakui secara formal sebagai media pembayaran tetapi
kebanyakan orang di dunia menggunakan bitcoin untuk melakukan berbagai jenis
transaksi. Karena tidak berwujud, transaksi menggunakan bitcoin sangat aman dan
terjamin. Dan Blockchain lah cara yang tepat untuk melakukan jenis transaksi seperti
ini.
Blockchain ialah sebuah Ledger atau diibaratkan sebuah buku besar yang
berfungsi menyimpan data transaksi dan membantu transaksi berjenis peer-to-
peers. Blockchain bersifat terbuka, aman, dan mudah diakses semua orang.
Karena itu Blockchain berperan sebagai Ledger dan menampung semua transaksi
bitcoin. Blockchain telah tumbuh dan berkembang pesat, dan kini Blockhain bahkan
melayani transaksi terkecil sekalipun di berbagai jenis industry.
Blockchain memaksa teknologi untuk beradaptasi dengan berbagai bidang dan
industri sehingga teknologi tersebut dapat diubah sesuai dengan standar kualitas
tinggi yang diperlukan oleh setiap perusahaan.
Meskipun Bitcoin dan Blockchain memiliki keterkaitan yang erat, namun keduanya
jelas berbeda.
Hal ini karena Blockchain public maupun private bersifat desentralisasi, jaringan
peer-to-peer otonom yang memverifikasi transaksi (melalui node jaringan) – yang
pada dasarnya menjamin untuk kedua pihak yang terlibat dalam transaksi tanpa
perlu Otoritas Central. Begitu transaksi diverifikasi oleh Node network, transaksi
tersebut dicatat dalam Ledger publik terdistribusi yang disebut blockchain.
Blockchain biasanya bersifat publik, tetapi pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi
bitcoin dapat mengenkripsi informasi tertentu sehingga tetap rahasia. Teknologi
Blockchain memungkinkan dana atau uang untuk ditransfer ke mana saja di dunia
dengan aman, murah, dan selesai dalam hitungan menit. Aplikasi untuk teknologi
blockchain tidak terbatas. Blockchain dapat digunakan untuk membangun sistem e-
voting, pencegahan penipuan, pembayaran internasional, dan masih banyak lagi.
Saat ini banyak perusahaan terkenal termasuk Overstock, Microsoft, dan Expedia
memungkinkan pelanggannya untuk membayar dengan menggunakan Bitcoin.
Beberapa perusahaan seperti Overstock menerima tidak hanya Bitcoin tetapi jenis
cryptocurrency lainnya. Beberapa bank dan lembaga keuangan terbesar di dunia
sekarang memandang blockchain sebagai teknologi inovatif yang dapat digunakan
untuk melakukan transaksi berbasis mata uang kertas. Dengan minat yang begitu
besar pada teknologi cryptocurrency ini, masa depan terlihat cerah untuk Bitcoin dan
blockchain.
TAMBANG BITCOIN
Penambangan Bitcoin (Bitcoin Mining) adalah salah satu cara untuk mendapatkan
Bitcoin. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kita dapat melihat Bitcoin sebagai
suatu sistem kas global yang besar yang menyimpan sejarah transaksi (atau
‘pergerakan uang’) dari satu orang ke orang lainnya. Ketika transaksi Bitcoin
diproses di jaringan Bitcoin -- artinya Bitcoin sedang dipindah dari satu orang ke
orang lainnya -- seseorang perlu memastikan bahwa semua transaksi telah direkam
dengan benar dan sistem kas telah tersinkronisasi di seluruh dunia.
Dalam hal Bitcoin, proses ini bukan dilakukan oleh perseorangan atau perusahaan,
namun oleh ribuan komputer di seluruh dunia yang terhubung dengan internet.
Komputer ini dikenal sebagai miners atau ‘penambang’. Secara sederhana, mereka
adalah ‘komputer yang memproses transaksi’.
Untuk melakukan pemrosesan ini dengan cara yang aman, komputer-komputer perlu
melakukan kalkulasi kompleks yang memakan usaha computing yang sangat besar,
sehingga dibutuhkan juga energi yang besar serta alat-alat khusus yang canggih.
Seseorang -- pemilik dari komputer-komputer ini -- perlu membayar untuk alat-alat
dan listrik tersebut, jadi mereka harus mendapatkan kompensasi dari seluruh usaha
dan uang yang mereka habiskan untuk mendukung jaringan ini. Mereka
mendapatkan kompensasi melalui Bitcoin yang baru ditambang. Bitcoin baru yang
ditambang bertindak sebagai penghargaan dan insentif untuk mereka yang
berkontribusi untuk sistem yang mendukung proses transaksi.
Cara lain untuk mengerti hal ini adalah dengan membayangkan apa yang terjadi jika
bank besar membangun sistem pemrosesan transaksi global terbesar di dunia:
mereka akan menghabiskan milyaran dollar lalu mengenakan biaya transaksi kecil
pada para pengguna untuk menutup biaya pembangunan sistem.
Dengan Bitcoin mining, biaya untuk sistem global ini dibagi ke ribuan komputer, dan
mereka menutup biaya mereka dengan Bitcoin yang baru ditambang. Singkat cerita,
ini adalah demokratisasi infrastruktur finansial.