Anda di halaman 1dari 11

Oleh :

Lidwina Inge Nurtjahyo


METODE KAJIAN
SENGKETA DAN MODEL
PENYELESAIANNYA
Monday, February 8, LINK 1
2021
A. PENGANTAR
Sistem Hukum yang beragam  dapat
ditemukan dalam proses penyelesaian
sengketa (c/o: Mtengeti-Migiro,1993; Anne
Griffiths, 2005; Holleman, 1946).
Fase ketiga dalam perkembangan
Antropologi Hukum Antropologi
penyelesaian sengketa (Benda-Beckmann
dalam Ihromi 1989:5).
Data tentang hukum de facto  kajian
proses sengketa, penyelesaian perselisihan,
dan proses pengadilan (Galanter, 1981;
Irianto dan Nurtjahyo, 2006).

Monday, February 8, LINK 2


2021
B. METODE KAJIAN
SENGKETA (1)
1960’an: hukum dikaji dengan beragam cara.
Hoebel mengklasifikasinya atas 3 alur/cara
yang selanjutnya disebut sebagai “3 Jalan
Raya Hoebel” (Ihromi, 1993):
Alur ideologis
Alur deskriptif
Alur kajian sengketa
Mana yang paling dapat mengungkapkan
hukum yang sesungguhnya hidup dalam
masyarakat?
Monday, February 8, LINK 3
2021
B. METODE KAJIAN
SENGKETA (2)
Hoebel mengkaji sengketa untuk
menemukan hukum sebagai perangkat
aturan (hukum substantif)
Nader mengkaji sengketa untuk
melihat proses sengketa (disputing
process).

Monday, February 8, LINK 4


2021
C. Tahap Eskalasi

Tahap Nader dan Todd Felstiner, Abel dan


Eskalasi Sarat
Sengketa

1 pra konflik (pre-conflict) Naming

2 Konflik (conflict) Blaming

3
Sengketa (dispute) Claiming

LINK
Monday, February 8, 5
2021
D. METODE PENYELESAIAN
SENGKETA (NADER DAN
TODD, 1978) 1
SEPIHAK
Lumping it
Avoidance:
a. Mengurangi intensitas hubungan
b. Exit (Galanter).
Coercion selfhelp
(Galanter)/Selfredress.
Monday, February 8, LINK 6
2021
D. METODE PENYELESAIAN
SENGKETA (NADER DAN
TODD, 1978) 2
DYADIC
Negotiation.
TRYADIC
Mediation
Arbitration
Adjudication

Monday, February 8, LINK 7


2021
E. ADJUDIKASI  MARC
GALANTER (1981) 1
Lembaga peradilan  tempat Tawar menawar dan
Pengaturan dalam Bayang-bayang Hukum (Galanter,
1981); tempat melakukan negosiasi (Irianto, 2000).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyelesaian
sengketa di Pengadilan: tujuan, sumberdaya, strategi
para pihak (c/o.Galanter, 1981, Irianto&Nurtjahyo, 2006).
Kasus masuk ke pengadilan  diselesaikan, dibiarkan,
ditarik kembali, atau diselesaikan secara damai/di luar
pengadilan.
Tindakan-tindakan hukum lembaga peradilan  efek
khusus dan efek umum (Galanter, 1981 atau dalam
Ihromi, 1989: 108).

Monday, February 8, LINK 8


2021
E. ADJUDIKASI  MARC
GALANTER (1981) 2
Keterbatasan Lembaga Peradilan:
1.Ada kerugian (waktu, tenaga, finansial,
hubungan sosial)
2.Proses peradilan seringkali gagal merespon
kepentingan sosial yang ada dalam suatu kasus
(Noonan, 1976).
3.Keterbatasan SDM dan kelemahan-kelemahan
dalam proses pengungkapan fakta.

Monday, February 8, LINK 9


2021
E. ADJUDIKASI  MARC
GALANTER (1981) 3
Lembaga peradilan  bargaining
endowment (Mnookin dan Kornhauser);
Shopping forum: arena terjadinya proses
tawar-menawar;
Forum shopping: para pihak yang
bersengketa memilih model penyelesaian
sengketa /sistem hukum;

Monday, February 8, LINK 10


2021
KEEBET VON BENDA-
BECKMANN: RESULTS
DEPEND ON
Goals and Motivations
Expectations where interests are best served
 Constellation of parties
Interests
 Position and roles of the parties
Relationships between the parties
 Resources, capabilities, and power

Monday, February 8, LINK 11


2021

Anda mungkin juga menyukai