“TRANSFORMASI POLRI YANG PRESISI SIAP MENDUKUNG PENANGGULANGAN

PARIPURNA COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENJAGA

STABILITAS KEAMANAN DALAM NEGERI GUNA MENGAWAL PEMBANGUNAN NASIONAL
MENUJU INDONESIA MAJU”
 PEMBEKALAN PRESIDEN RI RAPIM TNI-POLRI 2021
MELAKSANAKAN PENGENDALIAN COVID-19 DENGAN SECARA AKTIF MENDISIPLINKAN 3M,
1 MENDUKUNG 3T, DAN PPKM BERSKALA MIKRO

MENDUKUNG PELAKSANAAN VAKSINASI MASAL UNTUK MENGHASILKAN HERD IMUNITY. TNI-

2 POLRI BERPERAN DALAM KELANCARAN PROSES DISTRIBUSI, PENGAMANAN VAKSIN, TERMASUK
VAKSINATOR

MENDUKUNG IKLIM USAHA DAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF (STABILITAS POLHUKAM,
3 MELINDUNGI PARA BIROKRAT DAN PELAKU USAHA YANG BERINOVASI YANG DIDASARKAN PADA
NIAT BAIK)

MENGHORMATI HAK ASASI MANUSIA, MENJUNJUNG TINGGI DEMOKRASI, DAN MEMBERIKAN

4 RASA KEADILAN KEPADA MASYARAKAT

MENGHORMATI KEBEBASAN PENDAPAT JANGAN SAMPAI TERJADI PERPECAHAN. KHUSUS UNTUK

POLRI, AGAR SELEKTIF DALAM MENERAPKAN PASAL-PASAL DALAM UU ITE DALAM RANGKA
5 MEMBERIKAN RASA KEADILAN DENGAN MENGEDEPANKAN EDUKASI DAN LANGKAH PERSUASIF
MELALUI MEDIASI MAUPUN RESTORATIVE JUSTICE SEHINGGA DAPAT MENGHINDARI
KRIMINALISASI DENGAN PENGGUNAAN PASAL-PASAL KARET

JAGA PROFESIONALITAS DAN SINERGISITAS TNI DAN POLRI, SEBAGAI PENJAGA KEKUATAN DAN
6 INOVASI BANGSA MENUJU INDONESIA MAJU
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
MELAKSANAKAN PENGENDALIAN COVID-19 DENGAN
1 SECARA AKTIF MENDISIPLINKAN 3M DI TEMPAT DAN
MOBILITAS TINGGI, MEMPERKUAT 3T, DAN PPKM BERSKALA
MIKRO
 SIAPKAN PERSONEL DI POSKO PPMK MIKRO
 Bhabinkamtibmas: 13.877 pers
 Tambahan Personel Polri: 34.905 pers
 SAMPAI DENGAN TANGGAL 16 FEBRUARI 2021 JUMLAH
POSKO YANG SUDAH BERDIRI DI 7 PROVINSI SEBANYAK
17.722 POSKO DARI 20.324 DESA/ KELURAHAN, DENGAN
PERSENTASE KETERPENUHAN POSKO 87,2%  16.566
POSKO SUDAH IDEAL DAN 1.156 POSKO BELUM IDEAL
 AKAN TERUS DITURUNKAN TIM PENGAWAS DAN CEK
LANGSUNG APAKAH DATA INI HANYA ANGKA ATAU
MEMANG BENAR SESUAI DENGAN REALITA DI LAPANGAN.
 KESIMPULAN DARI TIM PENGAWASAN DIV PROPAM 
KEGIATAN PPKM DI 7 POLDA SECARA UMUM SUDAH
SEMAKIN MEMBAIK, MESKIPUN MASIH DITEMUKAN
BEBERAPA KEKURANGAN, KHUSUSNYA TERKAIT KOORDINASI
ANTAR INSTANSI DALAM HAL SOSIALISASI DAN PEMENUHAN
SARPRAS.
 AGAR PARA KASATWIL AKTIF MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP POSKO
PPKM SKALA MIKRO, MEMBUAT SOP, MEMPERHATIKAN KELENGKAPAN POSKO,
SARANA PRASARANA KESEHATAN, DAN KESELAMATAN ANGGOTA YANG
MELEKAT PADA POSKO.
 MEMPERCEPAT SOSIALISASI 3M;
 MEMPERKUAT PELAKSANAAN 3T;
 TINGKATKAN KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT GUNA
PENCAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM PPKM SKALA MIKRO SESUAI INSTRUKSI
PEMERINTAH PUSAT;
 40.336 PERSONEL BHABINKAMTIBMAS YANG TELAH DISIAPKAN SEBAGAI
TRACER  KAKORBINMAS SEGERA BERKOORDINASI DENGAN JAJARAN
PUSDOKKES UNTUK PELATIHAN TRACER DAN KASATWIL HARUS MEMASTIKAN
PELAKSANAAN DI LAPANGAN BERSINERGI DENGAN BABINSA DAN DINAS
KESEHATAN SETEMPAT DAN APARAT DESA (LINMAS), PERLIBATAN TOMAS
AGAR MASY MAU DI TES
 CEK BETUL MASALAH KESIAPAN ISOLASI MANDIRI KHUSUSNYA KELURAHAN
BESAR;
 TEMPAT ISOLASI MANDIRI KERJA SAMAKAN AGAR BETUL SIAPDI BALAI DESA,
KELURAHAN/HOTEL/TEMPAT PENGINAPAN
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
MENDUKUNG PELAKSANAAN VAKSINASI
MASAL UNTUK MENGHASILKAN HERD
IMUNITY. TNI-POLRI BERPERAN DALAM
2 KELANCARAN PROSES DISTRIBUSI,
PENGAMANAN VAKSIN, TERMASUK
VAKSINATOR
 TNI-POLRI BERPERAN DALAM KELANCARAN
PROSES DISTRIBUSI, PENGAMANAN VAKSIN,
TERMASUK TURUT MENJADI VAKSINATOR
 Saat ini telah didistribusikan ke dinas-dinas
kesehatan di tingkat provinsi maupun
kabupaten/kota sebanyak 2.922.640 vial vaksin
 Kasatwil cek apakah sudah benar-benar
diterima dengan aman, dan pastikan
pelaksanaan program vaksinasi di daerah
berjalan lancar.
 Pusdokkes harus memastikan program
vaksinasi Tahap II juga memprioritaskan
seluruh personel Polri dengan kedepankan
tenaga kesehatan dan Bhabinkamtibmas.
Termasuk menentukan agar anggota yg
bertugas di front liner untuk mendapatkan
vaksin, apalagi yg bertugas di tempat mobilitas
tinggi  s.d. 15 Feb 2021 sebanyak 19.798
personel Polri terkonfirmasi positif.
MASIH ADA SEBAGIAN MASY TDK PERCAYA DGN VAKSIN DAN MENOLAK UTK DIVAKSINASI
 Lakukan edukasi langsung dan ruang siber serta galang tokoh-tokoh untuk menyampaikan
bahwa vaksin bertujuan untuk membangun kekebalan kelompok (herd immunity);
 Segera bentuk satgas vaksinator
 Tahap awal, disiagakan 63 personel sebagai satgas vaksinator dan akan terus bertambah,
atur yang di pusat dan rayonisasi di daerah;
 Polri telah menyiagakan 13.500 personel tenaga kesehatan. 730 orang diantaranya telah
dilatih untuk menjadi vaksinator oleh bapelkes, dan 12.770 personel lainnya akan
dilakukan pelatihan mulai tgl 16-27 februari 2021 secara bertahap
ADANYA PENILAIAN BAHWA KEDATANGAN VAKSIN MERUPAKAN BISNIS SEMATA  LAKUKAN
EDUKASI, APABILA SUDAH MELAKUKAN HOAKS SEGERA LAKUKAN TINDAKAN PREVENTIF DAN
REPRESIF;
ADANYA AKSI SABOTASE TERHADAP KENDARAAN PENGANGKUT, TEMPAT PENYIMPANAN
VAKSIN, DAN PROSES VAKSINASI  LAKUKAN PENGAMANAN MAKSIMAL SECARA TERPADU,
KITA TELAH MENGERAHKAN 83.566 PERSONEL (TIDAK BOLEH UNDERESTIMATE);
ADANYA VAKSIN PALSU  LAKUKAN PENYELIDIKAN DAN PENEGAKAN HUKUM;
ADANYA CUACA EKSTREM YANG MELANDA BEBERAPA DAERAH  KOORDINASIKAN DENGAN FORKOPIMDA
TERKAIT TEMPAT DAN SARANA PENYIMPANAN YANG AMAN DAN BAIK (PENYIMPANAN SALAH BISA
RUSAK);
KEBERADAAN DATA PESERTA VAKSIN YANG TIDAK VALID  KOORDINASIKAN DENGAN SATGAS
PC DAN DINAS KESEHATAN DAERAH.
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
 Polri juga mulai mengoptimalkan strategi kuratif yaitu
mendorong lebih banyak Donor Plasma Convalesen bagi
para penyintas Covid-19 termasuk personel Polri
 Saat ini sebanyak total 356 personel Polri telah menjadi
pendonor Plasma Convalesen
 Terdapat kendala yang dihadapi  kita masih kekurangan
kantong plastik hemonitik untuk plasma darah  hasil
berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan, untuk
percepatan tindak lanjut silahkan para Kasatwil
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan PMI di
wilayahnya.
 Dari data s.d. saat ini sebanyak 18.136 personel Polri
sebagai penyintas Covid-19 (sembuh), untuk dapat
mendukung terapi penyembuhan Covid-19  jajaran
Pusdokkes segera melakukan screening sehingga dapat
diketahui jumlah personel yang dapat menjadi donor plasma
convalesen dan dapat dimanfatkan di lingkungan Internal
Polri maupun masyarakat
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
MENDUKUNG IKLIM USAHA DAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF
3  POLRI MELINDUNGI PARA BIROKRAT DAN PELAKU USAHA YANG
BERINOVASI YANG DIDASARKAN PADA NIAT BAIK

 KITA SEMUA TENTU BERHARAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI

KUARTAL I TAHUN 2021 INI MENJADI POSITIF, SETELAH DALAM 3
KUARTAL BERTURUT-TURUT DI TAHUN 2020 PERTUMBUHANNYA
NEGATIF
 SITUASI PANDEMI COVID-19 INI JUGA MENYEBABKAN TERJADINYA
PENURUNAN KINERJA INVESTASI SEPANJANG 2020 INI DAN JUGA
BERDAMPAK PADA SEKTOR TENAGA KERJA.
 DATA REALISASI INVESTASI PERIODE TRIWULAN 1 DAN
TRIWULAN 2 TAHUN 2020, INDONESIA TERNYATA MENGALAMI
PERLAMBATAN SEBESAR 4,3% DIBANDING TAHUN 2019;
 CAPAIAN REALISASI INVESTASI PADA TRIWULAN 1 TAHUN 2020
ADALAH RP. 210,7 TRILIUN DAN MENURUN MENJADI RP. 191,9
TRILIUN PADA TRIWULAN 2 TAHUN 2020;
 DAMPAK PADA SEKTOR TENAGA KERJA MENYEBABKAN
PENINGKATAN ANGKA PENGANGGURAN DI INDONESIA.
JUMLAH PENCARI KERJA SAAT INI SEKITAR 7 JUTA, SEDANGKAN
ANGKATAN KERJA PER TAHUN SEKITAR 2,9 JUTA (DATA:
KEMENAKER 2020).
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
 DUKUNGAN POLRI TERHADAP PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

 Menjamin program pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional

agar terlaksana dengan baik di masyarakat;
 Terkait program padat karya dari pemerintah dorong sehingga
multiplier effect terasa;
 Melakukan pendampingan dan pengawasan untuk memastikan
program PEN dapat terlaksana dengan benar, tepat sasaran dan
akuntabel;
 Berperan aktif memberikan informasi yang benar kepada masyarakat;
 Menjamin kebijakan fiskal moneter dan investasi.
 Berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga serta pemangku
kepentingan lainnya dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan;
 Melakukan komunikasi dengan serikat pekerja guna menjaga stabilitas
keamanan;
 Pemetaan kerawanan kamtibmas guna mencegah terjadinya tindak
pidana.
 Melaksanakan pengamanan Program Prioritas Nasional
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
SATGAS KEAMANAN INVESTASI POLRI
 MONITORING, KOORDINASI DAN MERUMUSKAN SOLUSI DALAM MENJAMIN KEAMANAN
INVESTASI DISELURUH WILAYAH INDONESIA  MASALAH TANAH, LOKASI DI MASY AGAR
DIKAWAL;
 MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH PROAKTIF KOORDINATIF SESUAI KETENTUAN HUKUM YANG
BERLAKU
 MELAKSANAKAN KERJA SAMA DAN KOORDINASI DENGAN STAKEHOLDER TERKAIT  BKPM
BERIKAN PELAYANAN CEPAT, JANGAN SAMPAI TERHAMBAT MASALAH REKOM TEKNIS;
 MELAKUKAN ANALISA DAN EVALUASI UNTUK MENGETAHUI DINAMIKA PERKEMBANGAN
INVESTASI;
 MELAKSANAKAN PUBLIKASI DAN SOSIALISASI YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN
INVESTASI.

SATGAS PANGAN POLRI SATGAS PEN POLRI

 MEMASTIKAN KECUKUPAN STOCK BAHAN PANGAN.
 MEMASTIKAN KELANCARAN DISTRIBUSI PANGAN MULAI DARI PRODUSEN HINGGA
MENUJU RETAIL DAN ATAU END USER.
 MEMONITOR HARGA BAHAN PANGAN  TERUTAMA MENJELANG PUASA JUGA ADA
ISU.
 MELAKUKAN UPAYA KOORDINASI, KOLABORASI DAN KERJASAMA DENGAN
KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT DAN PARA PEMANGKU USAHA.
 MENJAGA KESEIMBANGAN SUPPLY DAN DEMAND.
 MELAKUKAN PENEGAKAN HUKUM YANG MERUPAKAN UPAYA TERAKHIR TERHADAP
KARTEL YANG MENGAKIBATKAN KELANGKAAN DAN HARGA NAIK.
 PERTUKARAN DATA DAN INFORMASI TERKAIT JENIS KEGIATAN, BESARAN
ANGGARAN, DAN PENDISTRIBUSIAN SERTA PENYERAPAN ANGGARAN PEN;
 MENGAMANKAN, NEBGAWASI, DAN MEMBERI PENDAMPINGAN
PELAKSANAAN PROGRAM PEN DAN REFOCUSING ANGGARAN;
 RESPONSIF TERHADAP BERBAGAI INFORMASI, PENGADUAN, LAPORAN
MAUPUN ISU-ISU DUGAAN PENYIMPANGAN DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM PEN.
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
Pencegahan korupsi khususnya terkait anggaran PEN
Khusus yang perlu eksekusi cepat dan bersifat penunjukan langsung
Insert Langkah proaktif Polri kerja sama dengan Aparat Pengawas
Internal Pemerintah (APIP);

Declare  pemberian pernyataan atau deklarasi dan sosialisasi kepada

pelaksana kegiatan yang dinilai memiliki resiko korupsi;

Assist  pendampingan oleh Polri bekerjasama dengan instansi yang

berkompeten yang menyediakan ruang konsultasi dan solusi;

Warning  Polri bersama dengan APIP memberikan peringatan dan

koreksi terhadap indikasi penyimpangan

Strike  tahapan ini dikatakan sebagai upaya terakhir (ultimum

remedium) yang terpaksa dilakukan setelah upaya-upaya pencegahan
dilakukan oleh Polri dan APIP.

MOMENTUM PENANGANAN PANDEMI INI HARUS KITA JADIKAN SEBAGAI

LOMPATAN BESAR AGAR BANGSA INDONESIA DAPAT SETARA DENGAN
NEGARA-NEGARA MAJU LAIN DI DUNIA
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
MENGHORMATI HAK ASASI MANUSIA, MENJUNJUNG TINGGI DEMOKRASI, DAN
4 MEMBERIKAN RASA KEADILAN KEPADA MASYARAKAT

 Segera persiapkan sarana dan prasarana bagi masyarakat kelompok rentan

dan berkebutuhan khusus khusus di tingkat polres dan polsek  Aslog
segera koordinasi dengan Asrena untuk datakan kebutuhan anggaran untuk
menyeragamkan pelayanan-pelayanan bagi masyarakat kelompok rentan
dan berkebutuhan khusus khusus; Kasatwil segera tindaklanjuti sebagai
bentuk percapatan pelayanan kepada masyarakat.
 Terapkan res-toratif justice sebagai bentuk penyelesaian perkara untuk
menciptakan penegakan hukum yang berkeadilan  Wakabareskrim segera
buat direktif yang lebih jelas sebagai pedoman para penyidik di
kewilayahan.
 Percepat penyelesaian penanganan kasus-kasus yang menjadi perhatian
publik seperti perkara penyerangan FPI di KM 50 dan pelanggaran Prokes
MRS  Wakabareskrim segera berkoordinasi dengan Irwasum,
Kadivpropam, dan Kapolda Metro Jaya untuk menuntaskan secara cepat
dan profesional dengan mempertimbangkan rekomendasi Komnas HAM.
 Termasuk proaktif terhadap kasus-kasus yang dilaporkan masy kecil yang
selalu terkesan di pingpong dan tidak dapat informasi.
 E-manajemen penyidikan dan desk pengaduan terkait pelayanan kepolisian
harus dibangun di Polres, Polda, dan Mabes.
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
MENGHORMATI KEBEBASAN PENDAPAT JANGAN SAMPAI TERJADI PERPECAHAN. KHUSUS UNTUK POLRI, AGAR SELEKTIF DALAM
MENERAPKAN PASAL-PASAL DALAM UU ITE DALAM RANGKA MEMBERIKAN RASA KEADILAN DENGAN MENGEDEPANKAN EDUKASI DAN
5 LANGKAH PERSUASIF MELALUI MEDIASI MAUPUN RESTORATIVE JUSTICE SEHINGGA DAPAT MENGHINDARI KRIMINALISASI DENGAN
PENGGUNAAN PASAL-PASAL KARET

 SELAMA 6 TAHUN TERAKHIR, KASUS UU ITE MENJADI YANG TERBANYAK. ADANYA 
ISTILAH "PASAL KARET" DALAM PENERAPAN UU ITE JUGA SERING MENJADI
PEMBAHASAN DITENGAH MASYARAKAT YANG MENIMBULKAN MULTITAFSIR.
 GAKKUM YG TEGAS NAMUN TETAP HUMANIS DENGAN PENYELESAIAN
PERMASALAHAN DI LUAR PERADILAN (RESTORATIVE JUSTICE).
 TINDAK PIDANA YANG DAPAT DISELESAIKAN DENGAN CARA RESTORATIVE JUSTICE
(RJ), SBB :
 PASAL 27 AYAT 3 UU ITE (delik aduan)
 PASAL 207 KUHP
 PASAL 310 KUHP
 HARUS DILAKUKAN GELAR PERKARA S.D. TINGKAT
 PASAL 311 KUHP
 DELIK ADUAN HARUS KORBAN YANG LAPOR LANGSUNG TIDAK LEWAT
PENGACARA;
 TERHADAP TP PENCEMARAN NAMA BAIK/FITNAH/PENGHINAAN TDK DILAKUKAN
PENAHANAN DAN DAPAT DISELESAIKAN DGN CARA RESTORATIVE JUSTICE
 KASUS-KASUS UJARAN KEBENCIAN, SARA, HOAX YANG BERPOTENSI 
MERESAHKAN MASYARAKAT SAMPAI DGN MENIMBULKAN KONFLIK
HORIZONTAL/VERTIKAL MAUPUN MEMECAH BELAH BANGSA, MAKA GAKKUM
HARUS DILAKUKAN SECARA TEGAS/MUTLAK APALAGI SUDAH ADA AKIBAT DARI
HOAKS TERSEBUT.
BEBERAPA ATURAN DALAM PASAL PERUNDANG-UNDANGAN YANG BISA MEMECAH-BELAH
BANGSA (DISINTEGRASI DAN INTOLERANSI), ANTARA LAIN:
 UU ITE : PASAL 28 AYAT 2;
 PASAL 156 KUHP;
 PASAL 156 A KUHP;
 PASAL 4 UU NO. 40 TAHUN 2008 TERKAIT PENGHAPUSAN
DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS;
 PASAL 14 AYAT 1 UU NO. 1 TAHUN 1946 TERKAIT
PERATURAN TINDAK PIDANA.
MABES SESUAI DENGAN TR YANG DIKELUARKAN
BARESKRIM POLRI (ASISTENSI OLEH DIT SIBER TERKAIT
PENYIDIKAN DAN PENETAPAN TERSANGKA) GUNA
MENCIPTAKAN TRANSPARANSI BERKEADILAN.
POLRI SUDAH MEMBENTUK UPAYA PENCEGAHAN
MELALUI VIRTUAL POLICE DAN VIRTUAL ALLERT
(DALAM BENTUK VIDEO ANIMASI)  UNTUK
MEMONITOR, MENGEDUKASI, MEMBERIKAN
PERINGATAN SERTA MENCEGAH MASYARAKAT DARI
POTENSI TINDAK PIDANA SIBER.
 TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI
JAGA PROFESIONALITAS DAN SINERGISITAS TNI DAN POLRI, SEBAGAI
6
PENJAGA KEKUATAN DAN INOVASI BANGSA MENUJU INDONESIA MAJU
 JAGA PROFESIONALITAS DAN SINERGISITAS TNI DAN POLRI, SEBAGAI
PENJAGA KEKUATAN DAN INOVASI BANGSA MENUJU INDONESIA MAJU
 Kegiatan bersama di satuan terdepan (Kodim/Batalyon dengan
Polres), ke depan lakukan pemantapan sinergisitas TNI-Polri tidak
hanya pada tataran penugasan tapi juga dapat terwujud melalui
program dan integrasi atau pelatihan bersama sampai ke tingkat
pelaksana;
 Penanganan di daerah konflik seperti di Sulawesi Tengah (Satgas
Tinombala) dan di Papua (Satgas nemangkawi);
 Penanganan bencana alam, kebakaran hutan, dan SAR terhadap
kecelakaan transportasi;
 Penanganan paham radikal dan intoleransi yang mengancam
keutuhan NKRI dengan mengedepankan adalah moderasi beragama,
yang harus didukung kehadiran tiga pilar  Babinsa,
Bhabinkamtibmas, Kades/Lurah dan libatkan tokoh agama dari awal
sehingga partisipasi masyarakat betul-betul terlibat (manfaatkan
tokoh untuk aktif), Dinas agama terlibat dari awal untuk beri edukasi
TINDAK LANJUT PENEKANAN PRESIDEN RI

POLRI JUGA BERKOMITMEN MENGUATKAN SINERGISITAS

DENGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA YANG HADIR DALAM
RAPIM POLRI 2021: KEMENKOPOLHUKAM RI,
KEMENPPN/BAPPENAS RI, KEMENDAGRI RI,
KEMENKUMHAM RI, BIN, BNPT, BNN, BSSN, DAN BNPB,
DALAM UPAYA PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN
EKONOMI NASIONAL SERTA PEMELIHARAAN KEAMANAN
DAN KETERTIBAN MASYARAKAT.

TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN KAMI SAMPAIKAN

ATAS KERJA SAMA DAN DUKUNGAN YANG SENANTIASA
DIBERIKAN TERHADAP POLRI.
 KONSEP TRANFORMASI PRESISI
TRANSFORMASI MENUJU POLRI YANG PREDIKTIF,
RESPONSIBILITAS, TRANSPARANSI BERKEADILAN YANG
DIPERKENALKAN SEBAGAI KONSEP

POLRI YANG
“TRANSFORMASI MENUJU POLRI YANG PRESISI” HADIR MELALUI
PENEKANAN PADA UPAYA PENDEKATAN PEMOLISIAN YANG PREDIKTIF

PREDIKTIF DIIMPLEMENTASIKAN DALAM MODEL PEMOLISIAN PREDIKTIF

ATAU PREDICTIVE POLICING YANG MENGEDEPANKAN KEMAMPUAN
UNTUK MEMPREDIKSI SITUASI DAN KONDISI YANG MENJADI ISU DAN
PERMASALAHAN SERTA POTENSI GANGGUAN KAMTIBMAS

JANGAN SAMPAI MENJADI SEBUAH JARGON SEMATA, NAMUN MERUPAKAN IKHTIAR KITA BERSAMA
UNTUK MEWUJUDKAN POLRI YANG LEBIH BAIK. SESUAI DENGAN HARAPAN MASYARAKAT
 ROAD MAP TRANSFORMASI POLRI
B. TRANSFORMASI OPERASIONAL
A. TRANSFORMASI ORGANISASI
1. PENATAAN KELEMBAGAAN 1. PEMANTAPAN KINERJA HARKAMTIBMAS
2. PERUBAHAN SISTEM DAN METODE 2. PENINGKATAN KINERJA PENEGAKAN HUKUM
ORGANISASI 3. PEMANTAPAN DUKUNGAN POLRI DALAM
3. MENJADIKAN SDM POLRI YANG UNGGUL DI PENANGANAN COVID-19 (PC)
ERA POLICE 4.0 4. PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN)
4. PERUBAHAN TEKNOLOGI KEPOLISIAN 5. MENJAMIN KEAMANAN PROGRAM PRIORITAS
MODERN DI ERA POLICE 4.0 NASIONAL
6. PENGUATAN PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

TRANSFORMASI
D. TRANSFORMASI PENGAWASAN
C. TRANSFORMASI PELAYANAN PUBLIK MENUJU POLRI YANG
1. PENGAWASAN PIMPINAN TERHADAP SETIAP
1. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEGIATAN
PUBLIK POLRI
2. PENGUATAN FUNGSI PENGAWASAN
2. MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK POLRI
3. PENGAWASAN OLEH MASYARAKAT (PUBLIC
YANG TERINTEGRASI
COMPLAINT)
3. PEMANTAPAN KOMUNIKASI PUBLIK

AGAR PARA KAPOLDA DAN KAPOLRES AGAR SEGERA MENJELASKAN PROGRAM INI
KEPADA SELURUH TOKOH MASYARAKAT.
 HARAPAN MASYARAKAT

“Polri harus tulus, ikhlas, dekat dengan

masyarakat, serta kehadirannya harus memberikan
rasa aman dan pelayanan prima kepada
masyarakat. Kehadiran Polri mampu menjadi
problem solver permasalahan-permasalahan yang
ada di masyarakat.”
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
TINGKATKAN KESEJAHTERAAN PERSONEL MELALUI PROGRAM
1 PERUMAHAN DAN KESEHATAN.
 SAMPAI DENGAN TAHUN 2020, DARI 426.927 PERSONEL POLRI, YANG
SUDAH MEMILIKI RUMAH PRIBADI 287.534 PERSONEL, SEDANGKAN
YANG BELUM MEMILIKI RUMAH PRIBADI 129.223 PERSONEL.
 KEPADA AS SDM KAPOLRI, SEGERA DATAKAN DENGAN VALID JUMLAH
PERSONEL POLRI YANG BELUM MEMILIKI RUMAH, BAIK RUMAH PRIBADI
MAUPUN RUMAH DINAS / RUSUN.
 KOOORDINASIKAN DENGAN SLOG POLRI LAKUKAN TEROBOSAN
DENGAN MENGGANDENG PIHAK-PIHAK TERKAIT.
 PEMENUHAN RUMDIN BAGI ANGGOTA TIDAK AKAN MUNGKIN
DILAKUKAN HANYA DENGAN MENGANDALKAN ANGGARAN POLRI
SEMATA.
 SUDAH ADA BEBERAPA POLDA YANG MEMBANGUN PERUMAHAN UNTUK  KAPUSDOKKES:
ANGGOTA MELALUI SKEMA RUMAH BERSUBSIDI DENGAN
 MAPPING AMBIL LANGKAH BERSAMA AS SDM
MENGGANDENG ASABRI, KEMENTERIAN PUPR, PENGEMBANG, DAN
PERBANKAN.  PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN RS YANG
LAYAK TOLONG SEGERA DIBUAT ROAD MAP.
 PERAWATAN TERHADAP ANGGOTA YANG MENGALAMI PENYAKIT
MENAHUN HARUS RUTIN JEMPUT BOLA  ADA HARAPAN SEMBUH DAN  REKRUITMEN DOKTER DAN PERAWAT SEGERA DILAKSANAKAN
HIDUP
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
2 LAKSANAKAN SISTEM POINT DALAM PEMBINAAN KARIER PERSONEL
 PADA TAHUN 2020, PERSONEL YANG MENDAPATKAN HAR KAPOLRI
DALAM BENTUK PROMOSI PENDIDIKAN, FUNGSI OPERASIONAL SELALU
MENDAPATKAN PROPORSI YANG LEBIH BESAR DIBANDINGKAN FUNGSI
PENDUKUNG (DIATAS 50%).
 KEPADA AS SDM POLRI, SEGERA SUSUN METODE PENILAIAN KINERJA
SESUAI TANTANGAN DAN WILAYAH TUGAS YANG BERKEADILAN BAGI
SELURUH ANGGOTA POLRI;
 FUNGSI OPERASIONAL DAN FUNGSI PEMBINAAN HARUS
MENDAPATKAN KESEMPATAN YANG SAMA UNTUK MEMPEROLEH
REWARD PEMBINAAN KARIR;
 UKURAN KEBERHASILAN MASING-MASING FUNGSI HARUS
BERBEDA-BEDA DISESUAIKAN DENGAN TUGAS POKOKNYA;
 LAKSANAKAN SISTEM POINT DALAM PEMBINAAN KARIER
PERSONEL SEHINGGA SEMUA ANGGOTA MENDAPAT KESEMPATAN
DAN PANGGUNG YANG SAMA SESUAI PRESTASI YANG DIMILIKI.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
3 TINGKATKAN SINERGISITAS TNI–POLRI MELALUI GIAT BERSAMA SAMPAI PADA LEVEL PELAKSANA.

 SESUAI ARAHAN PRESIDEN KEMARIN, TNI DAN POLRI HARUS MENJADI GARDA TERDEPAN DALAM MENDUKUNG
PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL.
 SAYA PERINTAHKAN KEPADA SELURUH KASATWIL UNTUK MEMPEDOMANI APA YANG MENJADI PENEKANAN
SAYA PADA SAAT RAPIM TNI-POLRI, BAHWA SINERGISITAS DAN SOLIDITAS TNI-POLRI ADALAH HARGA MATI
DALAM MENGHADAPI TANTANGAN TUGAS KE DEPAN.
 SEBAGAIMANA TELAH DILAKSANAKAN SECARA SERENTAK APEL KESIAPAN TENAGA KESEHATAN SEBAGAI
VAKSINATOR DAN BHABINKAMTIBMAS SEBAGAI TRACER, SEGERA LAKUKAN UPAYA PENANGANAN COVID-19
DENGAN CARA PENGUATAN 3T DAN PROGRAM VAKSINASI.
 PEDOMANI ARAHAN PRESIDEN DENGAN SELALU MENJAGA SINERGISITAS DAN SOLIDITAS TNI-POLRI PADA SEMUA
TINGKATAN. MULAI DARI PUCUK PIMPINAN TERTINGGI HINGGA TINGKATAN TERENDAH, DIMANAPUN DAN
KAPANPUN.
 SEGERA LAKUKAN PENGGELARAN PASUKAN DALAM RANGKA MENDISIPLINKAN MASYARAKAT AGAR
MENINGKATKAN DISIPLIN MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN.
 LAKUKAN UPAYA PROAKTIF DARI POLRI UNTUK BERSINERGI DENGAN TNI YAITU PADA TINGKAT
BHABINKAMTIBMAS PERLU MELAKUKAN HARMONISASI AKSI BERSAMA BABINSA DALAM OPERASIONAL DENGAN
CARA MELAKSANAKAN PATROLI GABUNGAN.
 LAKUKAN KERJASAMA MELALUI KEGIATAN PELATIHAN TERINTEGRASI DI LEVEL PIMPINAN HINGGA PELAKSANA.
 AS SDM KOORDINASI DENGAN TNI:
 PROGRAM APA SAJA YANG BISA DILAKSANAKAN UNTUK GIAT YANG BERSIFAT INTEGRASI.
 PERTUKARAN SEKOLAH DITINGKATKAN
 BINA TRADISI BERSAMA-SAMA BAGAIMANA DILAKSANAKAN
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
4 MINIMALISIR KOMPLAIN MASYARAKAT TERKAIT PELAYANAN KEPOLISIAN.

 KEPADA KAKORLANTAS, AGAR SEGERA

MENJABARKAN RENCANA AKSI PADA
PROGRAM: PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK MELALUI MODERNISASI
FASILITAS, SARANA DAN PRASARANA

 SEGERA SUSUN MODUL PELATIHAN DALAM

RANGKA PENINGKATAN KUALITAS “SDM YANG
MELAYANI” SEHINGGA TERBANGUN BUDAYA
MELAYANI YANG LEBIH BAIK PADA SETIAP
PELAYANAN KEPOLISIAN.

 KAKORLANTAS SEGERA SUSUN STANDARISASI

DAN PENYEDERHANAAN REGULASI/
PERATURAN KEPOLISIAN YANG
TERINVENTARISIR MENJADI SATU.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
SEGERA BERLAKUKAN LAYANAN KEPOLISIAN DENGAN NOMOR
5 TUNGGAL (110) YANG TERKONEKSI PADA COMMAND CENTER
AGAR DAPAT SEGERA MERESPON PENGADUAN MASYARAKAT.

 SAYA TEKANKAN KEPADA KADIV TIK UNTUK SEGERA

BERKOORDINASI DENGAN SELURUH JAJARAN SATWIL DAN
DAPAT MENJALANKAN PERANNYA UNTUK MELAKUKAN
PERCEPATAN PROGRAM INI DALAM BEBERAPA BULAN
MENDATANG. SEHINGGA KE DEPAN, KEBUTUHAN MASYARAKAT
AKAN PELAYANAN KEPOLISIAN DAPAT SEGERA DIDAPAT
SEMUDAH MASYARAKAT MEMESAN LAYANAN PESAN ANTAR
MAKANAN MELALUI TELEPON ATAU SMARTPHONE.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
LAYANAN PUBLIK YANG CEPAT, MUDAH, DAN
TERUKUR BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI AGAR
6 SEGERA DIREALISASIKAN DALAM PELAYANAN SIM,
STNK DAN SKCK.

 SAYA TEKANKAN KEPADA KAKORLANTAS DAN

KABAINTELKAM, DALAM PROSES PELAYANAN
PUBLIK PENERBITAN SIM, STNK, DAN SKCK AGAR
DILAKUKAN DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI
INFORMASI SEHINGGA LEBIH AKUNTABEL,
RESPONSIF DAN TIDAK MEMERLUKAN WAKTU YANG
LAMA. BANGUN JARINGAN DATA YANG BAIK
DILENGKAPI INFRASTRUKTUR YANG MODERN
SEHINGGA PROGRAM INI DAPAT DILAKUKAN DI
SELURUH SATWIL DI INDONESIA. SAYA JUGA
MENGHARAPKAN KE DEPAN DAPAT DIWUJUDKAN
BIG DATA DARI SELURUH DATA PELAYANAN PUBLIK
YANG MUDAH DIAKSES DAN TERINTEGRASI 
TERHUBUNG DENGAN TIK DAN PIK
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
SEGERA PERSIAPKAN SARANA DAN PRASARANA BAGI MASYARAKAT KELOMPOK
7 RENTAN DAN BERKEBUTUHAN KHUSUS KHUSUS DI TINGKAT POLRES DAN POLSEK.
 DI BEBERAPA POLRES SEPERTI POLRESTA MALANG KOTA, POLRES TANGSEL,
POLRES
 APABILA MEMERLUKAN DUKUNGAN ANGGARAN AGAR PARA KAPOLDA UNTUK
SEGERA MENGAJUKAN.
 ASLOG KAPOLRI BERKOORDINASI DENGAN ASRENA KAPOLRI DAN PARA
KAPOLDA
 SEGERA BUATKAN PEDOMAN PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA RAMAH
ANAK DAN DISABILLITAS. JADIKAN PEDOMAN TERSEBUT SEBAGAI DASAR
BAGI SELURUH JAJARAN POLDA DAN POLRES.
 SEGERA LAKUKAN PENDATAAN SECARA CEPAT DAN TEPAT KEBUTUHAN BAIK
BARANG MAUPUN ANGGARAN UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN
TERHADAP KELOMPOK RENTAN DAN DISABILITAS DI KESATUAN WILAYAH
SEHINGGA SERAGAM. APABILA MEMERLUKAN DUKUNGAN ANGGARAN
AGAR PARA KAPOLDA MENGAJUKAN KEPADA SAYA;
 SUSUN BLUE PRINT SECARA LENGKAP;
 SEGERA LAKUKAN LELANG PENGADAAN DALAM WAKTU YANG TIDAK
TERLALU LAMA SESUAI DENGAN ARAHAN BAPAK PRESIDEN BAHWA
PENGADAAN DAN LELANG BARANG DAN JASA DILAKUKAN SECARA DINI.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
8 MAKSIMALKAN REKRUTMEN PROAKTIF.
 SAYA AKAN MENAMBAH KUOTA PADA DAERAH YANG BELUM ADA
BHABINKAMTIBMAS DAN BAKOMSUS (TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KESEHATAN) TERLEBIH PADA DAERAH YANG AKAN DIBANGUN RUMAH
SAKIT POLRI. KASATWIL HARUS AKTIF MENCARI TALENTA SEBAGAI
PERENCANAAN REKRUTMEN PROAKTIF KE DEPAN.
 AS SDM KAPOLRI KOORDINASI DENGAN ASRENA KAPOLRI DAN PARA
KAPOLDA
 SEGERA SUSUN RENCANA KEBUTUHAN SDM UNTUK REKRUITMEN
PROAKTIF SESUAI KEBUTUHAN ORGANISASI;
 SUSUN KONSEP KEPUTUSAN KAPOLRI SEBAGAI DASAR DALAM
MELAKUKAN REKRUITMEN PROAKTIF PENAMBAHAN KUOTA PADA
DAERAH YANG BELUM ADA BHABINKAMTIBMAS DAN BAKOMSUS
(TEKNOLOGI INFORMASI DAN KESEHATAN);
 LAKUKAN REKRUITMEN PROAKTIF MELALUI TIGA JALUR (AFFIRMATIVE,
TALENT SCOUTING, DAN PENGHARGAAN) DENGAN PROPORSI YANG
SAMA;
 PARA KASATWIL HARUS AKTIF MENCARI DAN MENDATAKAN
TALENTA/POTENSI-POTENSI MASYARAKAT YANG AKAN DIIKUTKAN
DALAM REKRUITMEN PROAKTIF.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
TRANSFORMASI POLSEK SEBAGAI BASIS RESOLUSI HARUS SUDAH BERJALAN DAN REALISASIKAN
9 BHABINKAMTIBMAS SEBAGAI PUSAT INFORMASI DAN PROBLEM SOLVER.

 ASRENA SEGERA SUSUN BLUE PRINT TERKAIT POLSEK-POLSEK PADA WILAYAH TERTENTU YANG
TIDAK LAGI DIBEBANKAN TUGAS PENYIDIKAN DENGAN KRITERIA:
 POLSEK YANG TIDAK MELAKUKAN PENYIDIKAN BERLAKU UNTUK POLSEK TIPE B (URBAN),
POLSEK TIPE C (RURAL), DAN POLSEK TIPE D (PRARURAL);
 POLSEK YANG TIDAK MELAKUKAN PENYIDIKAN DIPERTIMBANGKAN DENGAN KRITERIA
SBB: HANYA MENERIMA 10 LP PERTAHUN, LOKASI POLSEK TIDAK BERBEDA PULAU
DENGAN POLRES INDUK, DAN WAKTU TEMPUH POLSEK KE POLRES MAKSIMAL 1 JAM
MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR;
 POLSEK YANG TIDAK MELAKUKAN PENYIDIKAN HARAP MENGEDEPANKAN PERAN
BHABINKAMTIBMAS, LANGKAH-LANGKAH PREVENTIF, DAN FUNGSI DETEKSI DINI
DALAM PENYELIDIKAN, PENGAMANAN, DAN PENGGALANGAN. HARAP DALAM
PELAKSANAAN DAPAT DIAWASI OLEH IRWASUM DAN KADIVPROPAM.
 KEPADA KABAHARKAM DAN KAKORBINMAS SEGERA SUSUN PROGRAM DAN MODUL
PELATIHAN KEPADA SELURUH BHABINKAMTIBMAS DI KEWILAYAHAN. KOORDINASIKAN
PELAKSANAANNYA DENGAN KALEMDIKLAT POLRI  DIHARAPKAN MELALUI PELATIHAN YANG
DIBERIKAN, DAPAT MENGHASILKAN OUTPUT YANG MAMPU MELAKSANAKAN LANGKAH-
LANGKAH PREVENTIF, MENGGALANG KEMITRAAN, MELAKUKAN FUNGSI DETEKSI DINI SERTA
MENYELESAIKAN MASALAH DENGAN MENJUNJUNG TINGGI KEADILAN RESTORATIF.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
SEGERA BENTUK VIRTUAL POLICE YANG BERPERAN SEBAGAI
10 SARANA EDUKASI KEPADA MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN
MEDIA SOSIAL PADA RUANG SIBER.

 KEPADA KADIVHUMAS DAN WAKABARESKRIM SEGERA

BUAT TIM VIRTUAL POLICE. BENTUK BLUE PRINT YANG
MENGATUR SOP KERJA DAN KOORDINIR
PELAKSANAANNYA SAMPAI KE TINGKAT POLRES.
 KOORDINASIKAN PETA KERAWANAN DAN RUANG YANG
BISA MENJADI CELAH PELANGGARAN HUKUM DENGAN
DIRSIBER SEHINGGA FUNGSI PENCEGAHAN DAPAT
TEPAT SASARAN DALAM MENEKAN JUMLAH TINDAK
PIDANA.
 LIBATKAN TOKOH/PUBLIC FIGURE YANG BISA
MENSOSIALISASIKAN VIRTUAL POLICE, SEHINGGA
DUKUNGAN MASYARAKAT DAPAT MENJADI KEKUATAN
POSITIF DALAM MENDUKUNG KINERJA POLRI MENJAGA
HARKAMTIBMAS.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
LAKSANAKAN PERLUASAN ETLE. BAGI WILAYAH YG BELUM
BISA MENERAPKAN ETLE, LAKUKAN PROSES TILANG SESUAI
11 PROSEDUR. TIDAK ADA ISTILAH TITIP SIDANG DAN AWASI
PELAKSANAANNYA SCR PENUH.

FUNGSI LALU LINTAS SEBAGAI SALAH SATU

ETALASE POLRI YANG HARUS SELALU
TAMPIL MAKSIMAL DALAM MEMBERIKAN
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT.
TERKAIT PERMASALAHAN TILANG SAYA
PERINTAHKAN KEPADA KAKORLANTAS
POLRI UNTUK SEGERA LAKUKAN
KOORDINASI DENGAN JAJARAN
KEWILAYAHAN. DATAKAN KOTA MANA SAJA
YANG DIMUNGKINKAN DAPAT DITERAPKAN
E-TLE DALAM WAKTU SINGKAT. KEMUDIAN
SIAPKAN RANCANGAN DAN BENTUK TIM
ASISTENSI GUNA PERCEPATAN
REALISASINYA.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
TERAPKAN RESTORATIF JUSTICE SEBAGAI BENTUK
12 PENYELESAIAN PERKARA UNTUK MENCIPTAKAN PENEGAKAN
HUKUM YANG BERKEADILAN.

SEMANGAT KEADILAN RESTORATIF SEBAGAI PILIHAN

PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN MENJADI
CONCERN SAYA DALAM TRANSFORMASI MENUJU POLRI
YANG PRESISI. OLEH KARENA ITU SAYA PERINTAHKAN
AGAR KADIVKUM POLRI DAN WAKABARESKRIM POLRI
SEGERA LAKUKAN KOORDINASI DENGAN JAJARAN
LAINNYA UNTUK MERUMUSKAN KONSEP TERSEBUT KE
DALAM PAYUNG HUKUM YANG LEBIH TINGGI. CONTOHNYA
DALAM PENANGANAN KASUS ITE, DALAM RANGKA
MEMBERIKAN RASA KEADILAN HARUS MENGEDEPANKAN
EDUKASI SERTA LANGKAH-LANGKAH YANG PERSUASIF.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
PERCEPAT PENYELESAIAN PENANGANAN KASUS-KASUS YANG
13 MENJADI PERHATIAN PUBLIK SEPERTI PERKARA PENYERANGAN FPI
DI KM 50 DAN PELANGGARAN PROKES MRS.

 SAYA PERINTAHKAN, AGAR JAJARAN BARESKRIM POLRI SEGERA

MENINDAKLANJUTI REKOMENDASI DARI KOMNAS HAM TERSEBUT.
GUNAKAN FAKTA-FAKTA DALAM PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN
UNTUK MEMBUAT JELAS PERISTIWA TERSEBUT GUNA
MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM. TERUS KAWAL PROSES INI
SAMPAI DENGAN TUNTAS. TINGKATKAN KORDINASI DENGAN
KEJAKSAAN DAN PENGADILAN SAMPAI TAHAP AKHIR.
 KEMUDIAN TERKAIT PERKARA PEMBUNUHAN PENDETA YEREMIA
ZANAMBANI DI PAPUA DAN PERKARA UJARAN RASISME OLEH
AMBRONCIUS NABABAN, SAYA PERINTAHKAN KAPOLDA BESERTA
JAJARAN APABILA MENEMUKAN KENDALA DALAM PENYIDIKAN
LAKUKAN KOORDINASI DENGAN BARESKRIM POLRI. KEMUDIAN
APABILA MEMERLUKAN DUKUNGAN OPERASIONAL DAN
ANGGARAN SEGERA AJUKAN KEPADA SRENA DAN SLOG.
KEHADIRAN POLRI HARUS SELALU MEMBERIKAN RASA AMAN
KEPADA MASYARAKAT SERTA MENJADI PROBLEM SOLVER ATAS
SETIAP PERMASALAHAN YANG TERJADI DI TENGAH MASYARAKAT.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
TINGKATKAN DAN KEMBANGKAN PROGRAM KAMPUNG TANGGUH
14 UNTUK PENANGANAN COVID-19 DI SELURUH DAERAH.

 SAAT INI PEMERINTAH MEMBERLAKUKAN PPKM BERSKALA

MIKRO DI JAWA DAN BALI. PPKM BERSKALA MIKRO
DIHARAPKAN DAPAT MENGENDALIKAN PENYEBARAN COVID-19
DAN MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL.
PPKM BERSKALA MIKRO DILAKUKAN MELALUI PENENTUAN
ZONA HINGGA KE TINGKAT RT/RW DAN MEMBANGUN POSKO
PADA DESA ATAU KELURAHAN. POLRI BERSAMA DENGAN TNI
DAN PEMDA SEBENARNYA TELAH LEBIH DULU
MENGEMBANGKAN KAMPUNG TANGGUH NUSANTARA.
NAMUN, HINGGA SAAT INI BELUM SEMUA DESA ATAU
KELURAHAN MEMILIKI KTN (19.169 DARI 83691
DESA/KELURAHAN ATAU 22,90 %).

 PENEKANAN SAYA ADALAH AGAR SELURUH KASATWIL

MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KTN KHUSUSNYA PADA
DAERAH-DAERAH ZONA MERAH COVID-19 YANG DISESUAIKAN
DENGAN SE SATGAS PC NOMOR 9 TAHUN 2021. SE TERSEBUT
MENGATUR TENTANG 3 ASPEK MELIPUTI ASPEK SDM, ASPEK
LOKASI, DAN ASPEK SARANA DAN PRASARANA. SEHINGGA
KTN YANG TERBENTUK DAPAT MENJADI PUSAT PENGENDALIAN
COVID-19 DI TINGKAT DESA/KELURAHAN.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
LAKUKAN PENDAMPINGAN PD SETIAP PROGRAM PEMERINTAH
15 TERKAIT PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL.

 ANGGARAN YANG BESAR INI HARUS DIKAWAL OLEH POLRI

BERSAMA DENGAN APH DAN APIP SEHINGGA DAPAT TEPAT
SASARAN DAN MENCAPAI HASIL YANG DITARGETKAN. PERAN
POLRI DISINI ADALAH MELAKUKAN UPAYA DALAM
PENDAMPINGAN DAN PENCEGAHAN KORUPSI (PREVENTIVE
STRIKE) DIMANA PENEGAKKAN HUKUM SEBAGAI UPAYA TERAKHIR
(ULTIMUM REMEDIUM). BARESKRIM SUDAH MEMBUAT KONSEP
PENCEGAHAN YAITU: INSERT  DECLARE  ASSIST  WARNING
 STRIKE.
 AGAR BARESKRIM SEGERA MEMBUAT TR DAN ATAU JUKRAH
SEHINGGA TAHAPAN INI DAPAT SEGERA DIMENGERTI DAN
DIIMPLEMENTASIKAN OLEH SELURUH JAJARAN.
 SATGAS PEN AGAR FOKUS PADA KOMUNIKASI DAN
MEMBANGUN SINERGI DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN
TERKAIT SEBAGAI PENDAMPINGAN (ASISTENSI) DALAM
PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL.
 PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI
SEGERA BERLAKUKAN SISTEM PENGADUAN ONLINE YANG DAPAT
16
DIMANFAATKAN MASYARAKAT SEBAGAI SARANA KONTROL.

 SELAMA INI MASYARAKAT MASIH “ENGGAN” DAN

“BINGUNG” UNTUK MEMBUAT LAPORAN PENGADUAN
TERHADAP POLRI. TERDAPAT BEBERAPA MEKANISME
KONTROL DI INTERNAL POLRI SEPERTI WAS SIDIK,
PROPAM, DAN ITWASUM. AKIBATNYA, ANGGOTA
TERLAPOR BISA BEBERAPA KALI DIPERIKSA AKIBAT
PENGADUAN YANG SAMA. SAYA INGIN MEKANISME
PENGADUAN INI DISEDERHANAKAN SEHINGGA
MASYARAKAT MAUPUN ANGGOTA BISA LEBIH
DIMUDAHKAN.
 PENEKANAN SAYA AGAR DIVKUM DAN ITWASUM BEKERJA
LEBIH CEPAT UNTUK MEWUJUDKAN SISTEM
PENGAWASAN YANG BARU. LAKUKAN SOSIALISASI
KEPADA SELURUH MASYARAKAT DAN YANG TERPENTING
ADALAH SISTEM INI BENAR-BENAR TERLAKSANA
DENGAN BAIK BUKAN HANYA SEKEDAR “LIP SERVICE”
YANG AKHIRNYA TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN.
 ANEV PROGRAM 100 HARI KERJA KAPOLRI

 HARI INI MEMASUKI HARI KE 19 SEJAK analisa

PROGRAM DITETAPKAN, SAYA MINTA
SELURUH SATKER MABES DAN POLDA
JAJARAN SEGERA MENJABARKAN PROGRAM 100 hari
TERSEBUT KE DALAM RENCANA AKSI SERTA
MENINDAKLANJUTI DENGAN BAIK.

 ANALISA DAN EVALUASI TERHADAP 60 hari

PROGRAM 100 HARI KAPOLRI AKAN

DILAKUKAN SECARA BERTAHAP, MULAI DARI
HARI KE-30, HARI KE-60, DAN HARI KE-100 analisa
30 hari

0 20 40 60 80 100 120
 INOVASI KORLANTAS POLRI DALAM PERCEPATAN PROGRAM 100 HARI KAPOLRI

SAMSAT ONLINE NASIONAL ETLE (Electronic Traffic Law

(SAMOLNAS) Enforcement).

WAJIB PAJAK DAPAT MELAKUKAN PEMBAYARAN
PKB DAN SWDKLLJ DARI MANAPUN; STIKER
PENGESAHAN DIKIRIM MELALUI JASA PENGIRIMAN
SESUAI DENGAN ALAMAT STNK
TIDAK ADA INTERAKSI LANGSUNG/FISIK ANTARA
PETUGAS DAN PELANGGAR SEHINGGA MENJADI
METODE YANG PALING TEPAT DI ERA “NEW NORMAL”.
KHUSUS ETLE, SAYA MINTA TERUS DIKEMBANGKAN
KE BERBAGAI KOTA DI INDONESIA
 Ke pada be be rapa Satwil dan Satke r yang te lah
me re spo n dan me laksanakan de ngan c e pat
pro gram 100 hari ke rja Kapo lri.
Dalam 100 hari ke de pan saya me nunggu
pe lunc uran/launc hing pro gram-pro gram te rse but

Se m o g a ke g ia ta n ini d a p a t m e m b e rika n m a nfa a t

b e sa r d a la m m e wujud ka n institusi Po lri y a ng se m a kin
d ic inta i m a sy a ra ka t.
 TEST

 TEST