Sidratahta Mukhtar
Diterbitkan oleh:
AYNAT PUBLISHING, Yogyakarta
bekerjasama dengan
PUSAT STUDI KEPOLISIAN DAN DEMOKRASI (PUSKAD), Jakarta
Dicetak oleh:
CV. Arti Bumi Intaran
Mangkuyudan MJ III/216 Yogyakarta
Sidratahta Mukhtar
DAFTAR ISI
PENGANTAR PENULIS — v
BAB I
DEMOKRATISASI DAN REFORMASI KEPOLISIAN — 1
Memahami Teori Pemerintahan Demokratis — 16
Sistem Pemerintahan Di Indonesia Pasca Amandemen UUD
1945 — 21
BAB II
POSISI POLRI DALAM DINAMIKA SISTEM DEMOKRASI — 25
Perkembangan Polri Pada Awal Kemerdekaan — 27
Polri Pada Masa Orde Baru — 33
BAB III
PROBLEMATIKA POSISI POLRI DALAM STRUKTUR KEKUASAAN — 39
Polri Dalam Era Reformasi — 39
BAB IV
PEMAHAMAN KONSEP KEAMANAN NASIONAL DAN POSISI
POLRI — 69
x Sidratahta Mukhtar
BAB V
POSISI IDEAL POLRI DI BAWAH PRESIDEN — 95
Pengantar — 95
Perkembangan Dan Capaian Polri Di Bawah Presiden — 96
Posisi Polri Di Bawah Presiden: Tantangan Dan Peluang — 117
1
Larry Diamond, Indonesia’s Place in Global Democracy, dalam Edward
Aspinall and Marcus Mietzner (ed.) Problems of Democratisation in Indonesia.
Singapore, ISEAS, 2010. Hal 21-24
2
Maswadi Rauf, Perkembangan Sistem Politik Indonesia, Bahan Ceramah yang
2 Sidratahta Mukhtar
5
Geneva Centre for the Democratic Control of Armed Forces (DCAF) The
Swedish Police Act
4 Sidratahta Mukhtar
6
Farouk Muhammad, Hermawan Sulistyo dan Said Saile, Kinerja Polri Pasca
Mandiri (Jakarta: PPITK PTIK, 2003) hal 20-22.
7
Ibid hal 48-49
8
Sidratahta Mukhtar, Manajemen Keamanan Negara I dan II, makalah, FGD
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 5
10
Indria Samego, Reformasi Polri: Community policing dan Permasalahanya,
dalam T. Hari prihatono, dkk (ed), National Security Framework, Police Reform:
Taking the Heart and Mind,(Jakarta: Propatria, 2008) hal 102-103. Lihat juga, Muradi,
Penantian Panjang Reformasi Polri, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2009) hal 33-34
11
Lihat Propatria Institute, Monograph No. 9, Komisi Kepolisian Nasional,
Jakarta, 9 Oktober 2007 hal 1-2
12
Pada tanggal 29 September 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat
pemerintah yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri mengangkat Raden Said
Soekanto Tjokodiatmodjo sebagai kepala kepolisian RI. Lihat Memet Tanumidjaja,
Sejarah Angkatan, Jakarta, Pusat Sejarah ABRI, 1971 hal 3
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 7
16
Awaluddin Djamin, Op Cit hal 12
17
Salim Said, Tumbuh dan Tumbangnya Dwifungsi, Perkembangan Pemikiran
Politik Militer Indonesia 1958-2000, Jakarta: Aksara Kurnia, 2002 hal 14-15
18
Awaluddin Djamin, Op Cit hal 21-22
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 9
19
Awaluddin Djamin, I. Ketut Ratna, I. Gede Putu Gunawan dan G. Ambar
Wulan, Sejarah Perkembangan Kepolisian di Indonesia: Dari Zaman Kuno sampai
Sekarang (Jakarta: Yayasan Brata bakti, 2006) hal. 379-492.
20
Wawancana dengan Adrianus Meliala, Evaluasi Reformasi Institusi Polri,
Guru Besar ilmu kriminologi FISIP UI, di Depok, 01 Agustus 2010.
10 Sidratahta Mukhtar
21
Samuel P Huntington, The Third Wave: Democratization in the Late
Twentienth Century (Norman and London: University of Oklahoma Press, 1993).
Juga lihat Indria Samego, Demokratisasi dan Keamanan, Makalah disampaikan
pada Seminar Nasional CIDES, Kepemimpinan SBY, Gerakan Terorisme dan Masa
Depan Demokratisasi di Indonesia, Jakarta, 22 Oktober 2009.
22
Konsep pemolisian demokratis yang secara umum diadopsi dan
dipraktekkan di banyak Negara mencakup antara lain, (1). Sebuah birokrasi
yang mengadopsi struktur militer dengan diskresi terbatas, dan mencoba
membuat langkah-langkah pemeriksaan yang terukur. (2). Pemisahan kepolisian
dari organisasi militer dan berupaya mengembangkan kompetensi lembaga
kepolisian lebih baik lagi dari sebelumnya. Lihat Bruce and Rachel Neild, The Police
that We Want: A Handbook for Oversight of Police in South Africa,Johannesburg-
Open Society Initiative, 2005. Lihat juga Bibit S. Rianto, Pemolisian Demokratis,
Makalah Hasil Penelitian 2008, Mabes Polri, 2008.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 11
25
Arief Budiman, Teori Negara, Negara, Kekuasaan dan Ideologi, Gramedia,
Jakarta, 2002 hal 2-3
26
Ibid hal 34
27
Ralph B. Kimbrough, Power Structure and Educational Change, dalam Edgar
L. Morphet and Charles O. Ryan (ed.), Designing Education Future, New York:
Citation Press. 1967. Hal 116
28
Ibid hal 118-119
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 13
29
Ibid hal 118-119
30
Robert A Dahl, On Democracy, New Harven, NY, 1999.
14 Sidratahta Mukhtar
31
Jeremi H. Scolnick, On Democratic Policing, http://www.policefoundation.
org/pdf/62.pdf (Diakses, 20 pebruari 2011)
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 15
32
George E. Berkley, The Democratic Policeman (Boston:Beacon Press, 1969)
hal. 196-197
16 Sidratahta Mukhtar
33
Lihat Farouk Muhammad, Reformasi Kultural Polri dalam Konteks Pergeseran
Paradigma Kepolisian Abad 21, Pidato Guru Besar Kepolisian di PTIK, 2004.
34
Lihat Taliziduhu Ndraha, Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru), Penerbit
Rineka Cipta, 2003, hal 69
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 17
35
Ibid, hal 74-75
Trubus Rahardiansah, Sistem Pemerintahan Indonesia, Teori dan Praktek
36
dalam Perspektif Politik dan Hukum, Penerbit Universitas Trisakti, 2010, hal 168
37
John Pieris, Pembatasan Konstitusional Kekuasaan Presiden RI, Pelangi
Cendekia, Jakarta, 2007, hal 100-101
18 Sidratahta Mukhtar
38
Ibid, hal 102, dan lihat Sidratahta Mukhtar dalam State Departement report,
dalam Spring Fellow Congress, 2-5 May, 2010.
39
John Pieris, Op Cit, hal 43-44
40
Nurliah Nurdin, Analisis Penerapan Sistem Presidensil dalam Menjaga
Stabilitas Pemerintahan, Jurnal Ilmu Pemerintahan Edisi 27 Tahun 2008, hal 114-
115
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 19
41
Juan Linz, Presidential or Parliamentary Democracy: Does its make difference?:
Johns Hopkins University,1994
20 Sidratahta Mukhtar
1
Awaloedin Djamin, Masalah dan Isu Manajemen Kepolisian Negara RI dalam
Era Reformasi, Yayasan Brata Bakti, Jakarta, 2005, hal 268
26 Sidratahta Mukhtar
2
Awaloedin Djamin, Ketut Ratta, Gde Putu Gunawan dan Ambar Wulan,
Sejarah Perkembangan Kepolisian di Indonesia, Dari Jaman Kuno Sampai Sekarang,
Yayasan Brata Bhakti, Jakarta, hal 57-58
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 27
3
Ibid, hal 58
4
Awaloedin Djamin, Masalah dan Isu Manajemen Kepolisian Negara R.I.
dalam Era Reformasi, Yayasan Brata Bakti, Jakarta, 2005, hal 122. Sejumlah daerah
lain seperti Aceh, Tapanuli, Padang, dan lainnya mendeklarasikan organisasi
kepolisian daerah mereka masing-masing menjadi bagian dari bagian dari Polri.
5
Pada tanggal 29 September 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat
pemerintah yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri mengangkat Raden Said
Soekanto Tjokodiatmodjo sebagai kepala kepolisian RI. Lihat Memet Tanumidjaja,
Sejarah Angkatan, Jakarta, Pusat Sejarah ABRI, 1971 hal 3
28 Sidratahta Mukhtar
6
Awaluddin Djamin, Menuju Polri Mandiri Yang Profesional, Pengayom,
Pelindung dan Pelayan Masyarakat, Jakarta, YTKI, Cetakan Kedua, 2000.
7
Awaloedin Djamin, masalah dan isu…Op Cit, hal 124-125
8
Brigade Mobil berawal dari Satuan Polisi Istimewa yang bermarkas
di Yogyakarta, dan kemudian dibentuk secara formal pada 6 Mei 1952 yang
didirikan oleh Mochammad Jasin, yang dibentuk sebagai pasukan pemukul
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 29
11
Ibid hal 4-5. Jawatan kepolisian yang berpusat di Jakarta berusaha
menyatukan segenap potensi yang ada ditubuh Kepolisian, seperti di Sulawesi
Selatan terdapat Polisi Gerilya karena merasa ikut berjuang dalam revolusi fisik.
Kantor Jawatan Kepolisian di Yogyakarta dan Bukittinggi mengintegrasikan diri
kepada Jawatan Kepolisian Indonesia. Jawatan Kepolisian Negara yang terakhir
melebur diri adalah Kepolisian NIT setelah terbentuknya Republik Indonesia.
Lihat juga Achmad Turen, dkk. Jenderal Polisi R.S. Soekanto Bapak Kepolisian
Negara RI, Djakarta: YBB, 2000. Hal 99
12
M. Tanumidjaja, Sejarah Angkatan Kepolisian, Pusat Sejarah ABRI, Jakarta,
1971, hal 151-152
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 31
13
Anomimous, Sejarah Perjuangan ABRI, Pusjarah dan Tradisi ABRI, Jakarta,
1993, hal 83
14
Ibid, hal 84
Lihat SK Presiden No. 154/1959, tanggal 15 Juli 1959 tentang pembentukan
15
Departemen Kepolisian.
32 Sidratahta Mukhtar
16
Awaluddin Djamin, Op Cit hal 12
17
Salim Said, Tumbuh dan Tumbangnya Dwifungsi, Perkembangan Pemikiran
Politik Militer Indonesia 1958-2000, Jakarta: Aksara Kurnia, 2002 hal 14-15
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 33
18
Untung S Rajab, Kedudukan dan Fungsi Polisi Republik Indonesia dalam
Sistem Ketatanegaraan, CV Utama, Bandung, 2003, hal 70
19
Awaluddin Djamin, Op Cit hal 21-22
20
Pada tanggal 29 September 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat
pemerintah yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri mengangkat Raden Said
Soekanto Tjokodiatmodjo sebagai kepala kepolisian RI. Lihat Memet Tanumidjaja,
Sejarah Angkatan, Jakarta, Pusjarah ABRI, 1971 hal 3
34 Sidratahta Mukhtar
21
Awaluddin Djamin: Menuju Polri Mandiri Yang Profesional, Pengayom,
Pelindung dan Pelayan Masyarakat, Jakarta, YTKI, Cetakan Kedua, 2000.
22
Ibid hal 4-5. Jawatan kepolisian yang berpusat di Jakarta berusaha
menyatukan segenap potensi yang ada ditubuh Kepolisian, seperti di Sulawesi
Selatan terdapat Polisi Gerilya karena merasa ikut berjuang dalam revolusi fisik.
Kantor Jawatan Kepolisian di Yogyakarta dan Bukittinggi mengintegrasikan diri
kepada Jawatan Kepolisian Indonesia. Jawatan Kepolisian Negara yang terakhir
melebur diri adalah Kepolisian NIT setelah terbentuknya Republik Indonesia.
Lihat juga Achmad Turen, dkk. Jenderal Polisi R.S. Soekanto Bapak Kepolisian
Negara RI, Djakarta: YBB, 2000. Hal 99
23
Lihat SK Presiden No. 154/1959, tanggal 15 Juli 1959 tentang pembentukan
Departemen Kepolisian.
24
Awaluddin Djamin, Op Cit hal 12
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 35
27
ICG Indonesia: Reformasi Kepolisian Nasional, 20 februari 2001, hal 4
28
Salim Said, Polisi Republik Indonesia Dalam Pusaran Politik, Naskah Pidato
Dies Natalis ke 54 PTIK, Jakarta, tanggal 17 Juni 2000
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 37
29
Awaluddin Djamin, Op Cit hal 21-26
30
Salim Said, Op Cit
BAB III
1
Awaluddin Djamin, dkk., Sejarah Perkembangan Kepolisian di Indonesia: Dari
Zaman Kuno sampai Sekarang (Jakarta: Yayasan Brata bakti, 2006) hal. 379-492.
2
Awaluddin Djamin, Posisi Polri dalam Kabinet Persatuan, Jurnal Polisi
Indonesia, 4/2002
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 41
3
Lihat Farouk Muhammad, Reformasi Kultiral Polri Dalam Konteks Pergeseran
Paradigma Kepolisian abad 21, Pidato pengukuhan profesor, PTIK, 18 September
2004. hal 12-13
4
Wawancara dengan Tumbul Siregar, SH, MA, alumni Fakultas Hukum UI
dekade 1960an, akademisi.
42 Sidratahta Mukhtar
5
Sidratahta, Op Cit hal 5
6
Farouk Muhammad, Menuju Reformasi Polri, PTIK Press-Restu Agung,
Jakarta, 2005, hal 5
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 43
7
Farouk Muhammad,ibid, hal 27
44 Sidratahta Mukhtar
10
Sidratahta, Wawancara/Talkshow keamanan dalam negeri pada Indovision
tahun 2008
46 Sidratahta Mukhtar
11
Draft RUU Kamnas, 2004, lihat naskah akademik
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 47
12
Propatria Institute, Kajian Kritis Terhadap UU No 2/2002 tentang Kepolisian
Nasional Republik Indonesia (Polri).
48 Sidratahta Mukhtar
13
Ojo Ruslani, Posisi Polri Sebagai Kelompok Kepentingan Institusional Dalam
Sistem Politik Indonesia, Pascasarjana ilmu politik Universitas Nasional, Jakarta,
2004.(tidak dipublikasikan)
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 49
14
Propatria, Op Cit, hal 30-31
Samuel Walker, Police Accountability: The Role of Citizen Oversight, Wadsworth,
15
USA, 2001.
50 Sidratahta Mukhtar
16
Wawancana dengan Adrianus Meliala, Evaluasi Reformasi Institusi Polri,
Guru Besar ilmu kriminologi FISIP UI, di Depok, 01 Agustus 2010.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 51
19
Pacivis UI merupakan lembaga riset dan kajian keamanan yang bergengsi di
Universitas Indonesia, dikelola oleh sejumlah ahli strategi dan pertahanan pada
jurusan ilmu hubungan internasional, seperti Edy Prasetyono, Andi Widjajanto,
Makmur Keliat, Hariyadi Wirawan dan lainnya.
20
Makmur Keliat, Telaah Regulasi Polri: Amandemen atau Undang-Undang
Baru, dalam Dwi Ardhanariswati dan kawan-kawan, Sistem Keamanan Nasional
Indonesia: Aktor, Regulasi dan Mekanisme Koordinasi, (Jakarta: Pacivis UI, 2008)
hal 29-31
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 53
21
Lembaga Strategic Asia merupakan lembaga pengganti United Nation
Supporting Facilities (Unsfir) sebuah lembaga yang salah satunya merumuskan
transformasi militer Indonesia, tokoh utama dilembaga ini antara lain; Letjen
Purn. Agus Widjojo (mantan Kaster TNI), Dr. Satish Misha, konsultan ahli PBB, dan
Dr. Nasir Tamara, doktor alumni Sorborne University, Paris.
22
Tim Peneliti Strategic Asia, Rekomendasi Kebijakan Sektor Pertahanan:
Tantangan Untuk Pemerintahan Baru, Policy Brief Strategic ASIA ( Jakarta:
Agustus 2009, 5 Februari 2009). hal 3-4
54 Sidratahta Mukhtar
23
Wawancara dengan Letjen Djaja Suparman di Jakarta, September 2013,
mantan Pangkostrad TNI dan Inspektorat Mabes TNI.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 55
24
Lihat Laporan Transparency International (TI) di Berlin.
Terkait KPK ini, merupakan hasil diskusi dengan Ronny F. Sompie, Kadiv
25
peradilan, pajak, BPN, imigrasi, Bea dan Cukai serta militer.) masih
dipersepsikan sangat korup. Menurut versi ini bahwa lembaga
peradilan merupakan lembaga yang paling tinggi tingkat
inisiatif meminta suap hingga 100 persen, disusul Bea dan Cukai
95 %, Imigrasi 90 %, BPN 84 %, polisi 78 %, pajak 76 %. Kondisi
tersebut di atas, sejalan dengan hasil kesimpulan penelitian
Komisi Hukum Nasional (KHN) tentang evaluasi pelaksanaan
reformasi kepolisian. Studi KHN menemukan bahwa lambannya
gerak maju reformasi kepolisian berpengaruh pada penegakan
hukum dan keadilan yang pada akhirnya perlindungan dan
penegakan hak asasi manusia menjadi terpuruk, kurangnya
rasa aman masyarakat, korupsi semakin menggurita dan mafia
hukum di semua sektor. Reformasi juga menyebabkan terjadinya
pemusatan kewenangan keamanan dan penegakan hukum
pada istitusi kepolisian. 26
26
Lihat Laporan Penelitian KHN tentang Kajian Evaluasi Terhadap
Pelaksanaan Reformasi Kepolisian, dipresentasikan dalam Lokakarya Penelitian
KHN RI tahun 2010, Jakarta, 20 Oktober 2010. hal 75-76
27
Mabes Polri, Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi Polri, Jakarta, Juli 2009.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 57
28
Ibid hal 3, 18-20 dan 80-83
58 Sidratahta Mukhtar
29
Ibid hal 144-145
30
Farouk Muhammad, Kepolisian dan Politik, Jurnal polisi Indonesia, PTIK,
Jakarta, 2000. Hal 12-13. Juga Suwarni, Reformasi Kepolisian: Studi Atas Budaya
Organisasi dan Pola Komunikasi, Yogyakarta, UII Press, 2009.hal 213
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 59
31
T Hari Prihatono dan kawan-kawan, Police Reform…Op Cit hal 126-127
Adapun bunyi dari Tri Brata dalam versi baru adalah sebagai berikut; (1).
32
Berbakti kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa; (2). Menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kemanusiaan
dalam menegakkan hukum negara kesatuan Republik Indonesia; (3). Senantiasa
melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dengan keikhlasan untuk
mewujudkan keamanan dan ketertiban. (Keputusan Kapolri No. Pol: Kep/17/
VI/2002 tanggal 24 Juni 2002). T Hari Prihatono, Ibid hal 128
60 Sidratahta Mukhtar
Sumber diolah dari hasil penelitian IDSPS, AJI, FES dan Propatria Institute (Edisi VII/10/2008)
dan Police Reform: 2008).
62 Sidratahta Mukhtar
35
Makmur Keliat, Telaah Regulasi Polri….Op Cit hal 34-35
36
M. Nurhasim, dkk, Reformasi Sektor Keamanan: TNI dan Polri: Jakarta, Ridep
Institute dan FES, 2005. Hal 60
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 63
37
Propatria Institute merupakan lembaga riset dan kajian tentang reformasi
sektor keamanan, lembaga ini adalah lembaga yang menyiapkan naskah
akademik dan draft RUU Keamanan Nasional dan merupakan mitra strategis
Kementerian Pertahanan (Kemhan), didalamnya terdapat dewan eksekutif yang
dipimpin Hari Prihatono, dan pada dewan ahli melibatkan banyak ahli-ahli
yang kredibel seperti Kusnanto Anggoro, Andi Widjajanto, Fajrul Falaak, dan
sebagainya.
38
Monografh No 7, 12 September 2006, hal; 39
64 Sidratahta Mukhtar
39
Draft RUU Keamanan Nasional Versi Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
tanggal 11 Juli 2011
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 65
40
ibid
66 Sidratahta Mukhtar
41
Farouk Muhammad, Polri dalam Sistem Pertahanan dan Keamanan,
makalah Seminar Nasional IODAS, Jakarta, 25 agustus 2008, hal 4-5
42
Ibid, hal 6
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 67
Dalam konteks itu, pada bab berikut ini akan membahas teori
dan konsep keamanan nasional, mengingat para policy makers
bidang pertahanan dan keamanan mendasarkan pada konsepsi
ini ketika membahas kebijakan negara dalam keamanan
nasional.
BAB IV
2
Edy Prasetyono, Konsep-Konsep Keamanan”, dalam Merumuskan Kembali
Kebangsaan Indonesia, Indra J Piliang, Edy Prasetyono, Hadi Soesastro (eds),
(Jakarta: CSIS, 2006), hal 267-269
3
Prof. Dr. Farouk Muhammad, Keamanan dan Aktor Keamanan, makalah
ilmiah: Makalah, Jakarta, 2003.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 71
4
Barry Buzan, People, States and Fear: an Agenda for International Security
Studies in the Post-Cold War. (Boulder: Lynne Rienner Publisher, 1991)., hal 19-20
72 Sidratahta Mukhtar
5
Dikutip dari Sidratahta Mukhtar, Keamanan Nasional, makalah disampaikan
pada RDPU RUU Kamnas DPD RI, Juni 2011.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 73
6
Lihat George Junus Aditjondro, Munir, Imam Prasodjo dan Bambang
Widjodjanto dalam Indonesia Di Tengah Transisi, Propatria, 2002.
7
Agus Widjojo merupakan “jenderal intelektual” dikalangan TNI dan pernah
menjabat Kaster TNI menggantikan SBY dan mantan Wakil Ketua MPR RI
mewakili unsur TNI.
74 Sidratahta Mukhtar
8
Agus Widjojo, Rekomendasi Kebijakan Sektor Pertahanan, Tantangan Untuk
Pemerintahan Baru, Policy Brief. Strategic Asia, Agustus 2009. Hal 1-2, Lihat juga,
Sidratahta Mukhtar, Militer dan Demokrasi: Pemikiran Jend (Purn.) Agus Widjojo
tentang reformasi TNI dalam Konsolidasi Demokrasi Indonesia (2013).
9
Farouk Muhammad, dikenal sebagai “jenderal intelektual” dikalangan Polri,
dan mantan Gubernur PTIK.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 75
13
Barry Buzan, People, States and Fear: an Agenda for International Security
Studies in the Post-Cold War. (Boulder: Lynne Rienner Publisher, 1991).halaman 19-
20
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 77
14
Farouk Muhammad, Rumah Baru Bagi Polri, Harian Seputar Indonesia,
20,pebruari 2007
15
Juwono Sudarsono, Materi Paparan, Cikeas Bogor, 11 Februari 2007, Lihat
Gubernur Lemhanas RI, Op Cit hal 5
78 Sidratahta Mukhtar
16
Lihat Naskah Akademik RUU Kamnas Versi DPD RI (2011) dan juga Andi
Widjajanto, Potensi Pelanggaran Etika dalam Sishankamrata, Kompas, 14 Agustus
2000
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 79
17
Sidratahta Mukhtar, Keamanan Nasional, Teori dan Prakteknya di Indonesia,
Makalah ini disampaikan pada disampaikan sebagai makalah dalam Rapat
Dengar Pendapat (RDP) RUU Keamanan Nasional Komite I Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) Republik Indonesia, tanggal 13 Juni 2011.
18
Kusnanto Anggoro, Rekam Jejak Proses ”reformasi sektor keamanan
Indonesia”, Propatria, 2006 dan (Anak Agung Banyu,2007 tentang reformasi
sektor keamanan).
80 Sidratahta Mukhtar
19
Propatria Institute, Arah Kebijakan Keamanan Dalam Negeri 2004-2009,
dalam Kusnanto Anggoro, Rekam Jejak Proses “SSR” Indonesia 2000-2005. Jakarta:
Propatria Institute, 2006. Hal 317-319
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 81
20
Muradi, Reformasi Polri…Op Cit hal 61-63
82 Sidratahta Mukhtar
21
Muradi, Dinamika Politik Pertahanan dan Keamanan di Indonesia, Mudya
Padjajaran, Bandung, 2012, hal 18-19
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 83
22
Sidratahta Mukhtar, dkk, hasil penelitian KHN tentang Kompolnas, tahun
2008. op cit hal 21-23
84 Sidratahta Mukhtar
23
Kesimpulan ini didasarkan pada studi penulis bersama rekan-rekan di
Komisi Hukum Nasional dalam beberapa tahun terakhir, khususnya ketika
mengadakan penelitian pengawasan terhadap Polri pada tahun 2008 lalu.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 85
24
Dana Polri Minim Dicari Terobosan Atasi Kekurangan. http//antikorupsi.
org/indo/content/view, diakses tanggal 12 pebruari 2011.
86 Sidratahta Mukhtar
25
Ibid hal 34
26
Dr. M. Gaussyah, Sampai Kapan Polisi Bisa Memilih, Kemitraan Bagi
Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta, 2013, Hal 5
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 87
29
Irjen Pol. Sisno Adiwinoto, Waketum ISPPI, Jakarta, mantan Kapolda dan
Kadiv Humas Mabes Polri.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 89
30
Pendapat Mayor Teguh, SIK, MIK, Kasat Obyek vital nasional di lingkungan
kompleks DPR/MPR/DPD, tanggal 21 Desember 2014,
31
Diskusi dengan Kompol Dr. Muhammad Nasir,M.Si, Kapolsek Pulo Gadung,
tanggal 19 Desember 2014.
90 Sidratahta Mukhtar
34
https://adhikusumaputra.wordpress.com/2008/08/15/teropong-10-tahun-
reformasi-polri-perlu-perubahan-mental-dan-moral/. Diakses tanggal 2 Januari
2015.
92 Sidratahta Mukhtar
35
Untuk lebih jelasnya, lihat Farouk Muhammad, Menuju Reformasi Polri,
PTIK press dan Restu Agung, Jakarta. 2005, hal 83-85
36
Lihat Said Saile, Hermawan Sulistyo, dkk, Kinerja Polri Pasca Mandiri, PPITK
dan Restu Agung, Jakarta
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 93
Pengantar
Kebijakan pemerintahan Abdurrahman Wahid untuk
memisahkan Polri dari ABRI sebagai institusi pertahanan negara
pada tahun 1999 menandai perubahan besar di Kepolisian
Republik Indonesia. Mandat kebijakan itu dilahirkan pertama kali
oleh MPR, sebuah lembaga tertinggi negara pada awal reformasi
menuju demokrasi. Kemudian, pemerintah sipil dan DPR yang
lahir dari proses demokratisasi mendorong konsensus bangsa
bagi Polri mandiri itu dengan regulasi UU Kepolisian Negara (UU
No 2 tahun 2002). UU Kepolisian negara merupakan desakan
masyarakat Indonesia yang mendorong agar Polri menjadi bagian
utama dari masyarakat sipil atau polisi sipil (civilian in uniform).
Atas desakan rakyat dan mandat reformasi total pada tahun 1998,
memungkinkan Polri melakukan perubahan secara cepat dan
mendasar yang meliputi; perubahan instrumental, perubahan
institusional dan perubahan kultural. Sebagaimana diketahui
luas bahwa posisi kelembagaan Polri dari masa ke masa baik pada
pemerintahan Orde Lama, Orde Baru maupun pada awal reformasi
1
Muradi, Op Cit
98 Sidratahta Mukhtar
2
Lihat studi doktoral Muradi di Australia…Op Cit
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 99
3
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/09/06/30/
59228-kapolri-reformasi-polri-dengan-soft-power-, diakses tanggal 2 Januari
2014.
4
http://www.sumbarsatu.com/Berita/8413-Menteri-PANRB--Polri-Berhasil-
Lakukan-Reformasi-Birokrasi-.html, diakses tanggal 2 Januari 2015.
100 Sidratahta Mukhtar
5
Bambang Indriyanto, makalah yang berjudul “Menuju Reformasi Birokrasi
Polri” di Jakarta, 11 Februari 2010.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 101
6
Wawancara pribadi dengan mantan Menpan RI, Feisal Tamin, di Jakarta,
tanggal 10 Mei 2010. Lihat arahan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara, pada seminar “strategi pengembangan budaya kerja aparatur Negara
dan implementasinya, tanggal 30 Agustus 2001.
7
Ibid hal 1
102 Sidratahta Mukhtar
8
Ibid hal 3
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 103
9
Ibid hal 5-7
10
Feisal Tamin, Strategi Good Governance dan Pengembangan SDM Aparatur
Pemerintahan dalam Kebijakan Otonomi Daerah, disampaikan selaku Menpan
dalam seminar nasional yang diselenggarakan Universitas Prof. Dr. Moestopo, di
Jakarta, 15 Februari 2003.
104 Sidratahta Mukhtar
11
Quo Vadis Reformasi Birokrasi?, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi
Indonesia, Samarinda: PKP2A III LAN
106 Sidratahta Mukhtar
18
Wawancara pribadi dengan Irjen. Ronny F Sompi, Kepala Devisi Humas
Polri, tanggal 5 Januari 2014.
19
Sidratahta Mukhtar, dkk, hasil penelitian KHN tentang Kompolnas, tahun
2008. Ringkasan Makalah disampaikan pada FGD di Hotel Borobudur, November
2008, hal 21-23
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 109
20
Wawancara dengan Debora Djihartin, SH, Kabag Administrasi Polwiltabes
Surabaya, di Surabaya, tanggal 31 Maret 2008. Wawancara disurabaya dilakukan
atas dukungan Kapolwiltabes Surabaya, Anang Iskandar, saat ini adalah Komjen
Polri yang menjabat sebagai Kepala BNN RI.
110 Sidratahta Mukhtar
21
Wawancara mendalam dan diskusi dengan Kombes Pol. Anang Iskandar,
Kapolwiltabes Surabaya, saat ini menjabar Kepala Badan Narkotika Nasional
(BNN), di Surabaya, tanggal 31 Maret 2008.
22
Wawancara Anang Iskandar, ibid
Farouk Muhammad, Hermawan Sulistyo dan Said Saile, Kinerja Polri Pasca
23
24
Wawancara dengan AKBP Drs. Anwar Dia, SH, MH, Kabagbin Poltabes
Makassar, di Makassar, tanggal 12 Mei 2008. Lihat Debora Djihartin, SH, Kabag
Administrasi Polwiltabes Surabaya, di Surabaya, tanggal 31 Maret 2008
112 Sidratahta Mukhtar
25
Diskusi dengan Irjen Ronny F Sompi, Kepala Devisi Humas Polri, tanggal 5
Januari 2015.
26
ibid
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 113
27
Indria Samego, Op Cit, hal 38-39, lihat juga Sidratahta Mukhtar, Standar
Profesi Polri, dimuat pada harian Republika, september 2009.
114 Sidratahta Mukhtar
31
Lihat Komjen Pol. Drs. Sutarman, Penguatan Fungsi Kepolisian
Guna Mewujudkan Keamanan Dalam Negeri Dalam Rangka Mendukung
Pembangunan Nasional, Disampaikan dalam Fit and Proper Test Calon Kapolri di
Komisi III DPR RI, tanggal 17 Oktober 2013, hal 4
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 119
32
Ringkasan Draft Kritik Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terhadap RUU
Kamnas, tanggal 9 Juli 2011.
33
DPD RI, ibid
34
DPD RI, ibid
35
DPD RI, ibid
36
Soal kamnas; jangan ada ego sektoral”: http://nasional.kompas.com/
read/2008/03/26/2040527/Soal.Kamnas.Jangan.ada.Ego-Sektoral.
122 Sidratahta Mukhtar
37
Pandangan Al Araaf, anggota Tim Ahli RUU Kamnas DPD, dan Sidratahta
Mukhtar sebagai anggota Tim Ahli Panja RUU Kamnas yang pimpin oleh Irjen
(P) Prof. Farouk Muhammad, anggota DPD RI wakil Provinsi NTB, kini wakil ketua
DPD RI periode 2014-2019
38
Analisa dari laporan RUU Kamnas versi DPD, Agustus 2011.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 123
39
Analisa dari Draft RUU Kamnas Versi DPD RI (2011).
124 Sidratahta Mukhtar
40
ibid
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 125
41
Pernyataan Kapolri Sutarman, tanggal 26/2/2014
42
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/02/27/kapolri-sutarman-
tolak-polri-berada-di-bawah-kementerian, diakses tanggal 5 Januari 2015
43
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/01/nfwtl0-
polisi-dibawahi-kementerian-jk-itu-baru-wacana, diakses tanggal 6 Januari 2015
128 Sidratahta Mukhtar
45
Wawancara Prof. Adrianus Meliala, Op Cit.
46
Wawancara Kapolri Sutarman, Op Cit.
130 Sidratahta Mukhtar
47
Antara,diakses dari situs :http://www.dephan.go.id/modules.php?name=
News&file=article&sid=7530 Diakses tanggal 5 Januari 2015
48
http://nasional.inilah.com/read/detail/2162272/polri-di-bawah-
kementerian-akan-tumpang-tindih,diakses tanggal 6 Januari 2015
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 131
49
http://www.antaranews.com/berita/364621/polri-di-bawah-kemendagri-
dinilai-kurang-tepat, diakses tanggal 5 Januari 2015.
50
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/12/17344151/Kadiv.Humas.Polri.
Ikuti.Saja.Aturan.Polri.di.Bawah.Presiden, diakses tanggal 5 Januari 2015
132 Sidratahta Mukhtar
51
ibid
52
http://www.tempo.co/read/news/2014/11/29/078625230/p-Ruhut-Tolak-Ide-
Polri-di-Bawah-Komando-Menteri 28 November 2014. diakses tanggal 5 Januari 2015.
Mengukuhkan Peran Ideal POLRI Di Bawah Presiden 133
53
Kapolri ibid hal 10-14
134 Sidratahta Mukhtar
A. Buku
Anggoro, Kusnanto, (Editor), Rekam Jejak Proses “SSR” Indonesia
2000-2005 (Jakarta: Propatria Institute, 2006)