Anda di halaman 1dari 60

No.

52 • Januari 2018

LAPORAN UTAMA 9

Democratic Policing LAPORAN UTAMA


Sebuah Keniscayaan
Implementasi Democratic Policing di Indonesia: Tantangan
bagi Polri.............................................................................................. 5
Strategi Democratic Policing Mewujudkan Polisi Sipil Promoter........ 15
Polri dalam Masa Transisi Demokrasi................................................ 23

30 OPINI
Bhayangkara FC Perbedaan Antara Pendapat dan Ujaran Kebencian............................ 32
Berhasil Mengukir Terorisme dan Dendam Terhadap Polri.............................................. 36
Prestasi Sebagai
TEKNO
Juara 1 Liga 1 2017
Ledakan Aplikasi Elektronik Polri...................................................... 39
Bagaimana Teknologi Mengubah Dunia Polisi.....................................44

POLISI LUAR NEGERI

Kepolisian Inggris (Scotland Yard)...................................................... 46

PARIWISATA
Objek Wisata Religi dan Wisata Alam di Kompleks Sespim Polri....... 48

Institusi Polri pun memiliki VOX POP ......................................................................................... 57


klub sepakbola profesional
bernama Bhayangkara FC
yang saat ini bermain di kasta
tertinggi kompetisi sepakbola
Indonesia, Gojek Traveloka
Liga 1 2017

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 1


Dari Redaksi
P
emolisian demokratik (democratic policing) Paradigma democratic policing yang
dipandang sebagai pemolisian masa depan. digambarkan penulis dalam buku ini secara umum
Dalam konsep ini, polisi menjalankan adalah pentingnya memperhatikan dimensi HAM,
tugasnya sebagai pelayan, pelindung, dan penegak hak Ekonomi Sosial serta penghormatan terhadap
hukum dengan menghormati hak-hak sipil dan civil society sebagai paradigma pemolisian di alam
ekonomi warga negara. demokrasi. 
Pemolisian demokratik menuntut kinerja Apa sebenarnya konsep pemolisian demokratis?
kepolisian tidak bersandar pada maunya kekuasaan, Bagaimana implementasi pemolisian demokratis ini
sebagaimana di zaman raja-raja, penjajahan kolonial di tataran operasional?
Belanda atau pun Jepang; pun kekuasaan pemerintah Dua pertanyaan pokok itu kami angkat dalam
sebagaimana telah ditunjukkan dalam pemerintahan Laporan Utama SSW edisi kali ini. Kami sajikan
orde Baru, tetapi bersandar pada demokrasi, tulisan dan hasil liputan dengan berbagai narasumber
Undang-Undang, Hukum dan Hak Asasi Manusia. kompeten.
Polri tengah bergerak ke arah itu. Kapolri
Jenderal Tito Karnavian bahkan menyusun buku, SELAIN laporan utama, sebagaimana biasa,
Democratic Policing, untuk menjadi panduan bagi kami sajikan pula laporan-laporan menarik lainnya
jajaran kepolisian dalam melaksanakan tugasnya. di berbagai rubrik.
Buku itu memberikan kontribusi penting Dari lingkungan Sespim Polri, kami
bagi pembentukan paradigma baru pemolisian menurunkan laporan tentang potensi objek wisata
yang mampu merespons perubahan zaman di era religi sekaligus wisata alam.
demokrasi. Kajian tentang terorisme kaitannya dengan
“Buku ini bisa menjadi rujukan standar policing polisi juga kami sajikan sebagai panduan pemahaman
bagi segenap anggota Polri. Di samping, pemerhati dan antisipasi karena aksi teror masih potensial terus
kepolisian di kalangan akademisi,” kata Kapolri saat terjadi di tanah air, termasuk teror terhadap polisi.
peluncuran buku tersebut di Jakarta. Semoga sajian kami senantiasa mencerahkan
Dalam buku ini ditegaskan bahwa akar dan bermanfaat bagi peningkatan wawasan
kelahiran konsep pemolisian tumbuh dan pembaca. Kami juga tetap mengundang Anda untuk
berkembang dari masyarakat, dan bukan dari memberikan kontribusi tulisan untuk dimuat di
kekuasaan negara. Karena itu, polisi bukan hanya Majalah SSW dengan tema seputar kepolisian dan
menjadi alat kekuasaan negara saja, melainkan untuk hukum.*
mengabdi dan melindungi masyarakat secara umum.

PENERBIT : Lembaga Penerbitan Majalah Sespim Polri Sanyata sumanasa Wira PENANGGUNG
JAWAB : Kepala Sespim Polri PEMIMPIN UMUM : R. Eko Wahyu Prasetyo PEMIMPIN REDAKSI:
ASM Romli REDAKTUR : Syarief Hidayat Wartawan : Ngadiman D, SEKRETARIS : Bambang
Widigdo BENDAHARA : Ani Juanita SIRKULASI : Rose Mustika IKLAN : H. Darlius Syam
ALAMAT REDAKSI : Jl. Maribaya No. 53 Lembang Bandung 40391
Tlp (022) 2786825 Psw 191 fax 2786762, 2785937
E-MAIL. : majalah_ssw@yahoo.com

2 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Resensi Buku

Judul : Democratic Policing


Penulis : Jenderal Pol Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D
Prof (Ris) H. Hermawan Sulistyo, Ph.D
Penerbit : Pensil 324
Cetakan : 1, Agustus 2017
Tebal : 489 halaman

B
uku “Democratic Policing” yang dipimpin oleh Shire Reeve
kebutuhan akan rasa aman di
ini merupakan karya yang kemudian dikenal dengan
dalam kehidupan masyarakat
paling terkini mengenai istilah “Sheriff” yang banyak
sehingga pada masyarakat pra
paradigma pemolisian era digunakan di daerah bekas jajahan
modern membentuk konsep
demokrasi di Indonesia yang Inggris, seperti Amerika, Australia,
kepolisian dalam bentuk kerabat
ditulis secara kolaborasi oleh Kanada, India dan lainnya.
(kin policing) yakni sistem
Kapolri Jenderal Pol. Drs. H. Konsep inilah yang menjadi cikal
kepolisian yang dibangun atas asas
Muhammad Tito Karnavian, bakal polisi sipil (civilian police)
kekerabatan. Konsep kin policing
MA.,P.h.D dan Prof (Ris) H. dalam negara-negara demokrasi.
kemudian mengalami evolusi di
Hermawan Sulistyo, MA.,Ph.D. Berangkat dari landasan
Anglo-Saxon Inggeris pada masa
Kedua penulis ini memang filosofis ini, penulis buku
Raja Alfred Yang Agung dengan
tidak diragukan lagi dalam menegaskan bahwa akar kelahiran
membentuk konsep pemolisian
membahas isu-isu kepolisian, konsep pemolisian tumbuh dan
“Tything”.
tidak saja kapasitas mereka berkembang dari masyarakat,
Tything adalah komunitas
sebagai akademisi yang memiliki bukan dari kekuasaan negara.
penjaga keamanan dan ketertiban
reputasi internasional tetapi juga Karena itu, polisi bukan
masyarakat yang terdiri dari
Muhammd Tito Karnavian sendiri merupakan alat kekuasaan
10 (sepuluh) anggota keluarga
sebagai Kapolri yang memahami negara melainkan mengabdi dan
dimana masing-masing keluarga
betul problem dan tantangan yang melindungi masyarakat secara
menunjuk salah seorang dari
dihadapi institusi Polri. Buku umum. Masyarakat memiliki
anggota untuk menjadi pemimpin
ini mengupas landasan filosofis, kapasitas yang besar dan kuat
yang disebut “Tythingman”. Dari
sosiologis dan yuridis dimensi- untuk menentukan bentuk
komunitas 10 tyhthing (100
dimensi pemolisian sehingga polisi serta pengawasan terhadap
keuarga) menjadi komunitas
sangat komprehensif. implementasi tugas dan fungsi
yang lebih besar yang disebut
pemolisian. Puncaknya, arah
“Hundred” dengan pimpinan
Sejarah Kepolisian. perubahan kepolisian modern
disebut “Hundredman”. Kelipatan
Pada dimensi filosofis fungsi terjadi di Inggris pada tahun 1829
dari jumlah komunitas Hundred
pemolisian lahir karena adanya oleh Bapak Pemolisian Modern,
dinamakan komunitas “Shire”
Sirt Robert Peel.

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 3


Resensi Buku

Polri di Alam Demokrasi. utama negara demokrasi. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Perkembangan dan kerangka ini, konsep pemolisian kepolisian. Landasan dasar HAM
perubahan dinamika lingkungan di era demokrasi mengacu pada ini digunakan sebagai tolok
strategis berdampak pada orientasi pemolisian berbasis ukur akuntabilitas baik kepada
dinamika strategi dan sistem penegakan hukum dan pemolisian pihak eksternal maupun internal
keamanan nasional suatu negara. berbasis hak asasi manusia. kepolisian sendiri. Prinsip HAM
Universalisasi demokratisasi, Berangkat dari sejarah yang dimaksud adalah aturan
globalisasi, kemajuan sains dan demokratisasi di Indonesia, atau norma HAM internasional
teknologi, menjadi faktor-faktor penulis buku ini menegaskan yang mengikat secara hukum
yang secara langsung maupun bahwa Reformasi 1998 menandai bagi negara-negara yang telah
tidak langsung memaksa era baru Polri sebagai institusi meratifikasinya. Dengan
beberapa negara di dunia untuk sipil. Status Polri sebagai institusi demikian, Polri dalam hal ini
menata ulang strategi dan sistem sipil sejalan dengan norma dituntut adanya kesesuaian antara
keamanan dalam rangka meraih universal yang tertuang dalam fungsi pemolisian dengan prinsip-
kepentingan nasionalnya (national Resolusi PBB Nomor 143 tanggal prinsip HAM. Dengan demikian,
interest). 14 Juli Tahun 1960 tentang Polisi penegakan hukum melalui
Di Indonesia, titik awal Non-Combatant. Dengan status fungsi pemolisian dalam rangka
sejarah demokratisasi dimulai ini, semua norma atau kaidah menciptakan kondisi keamanan
sejak reformasi 1998. Reformasi dalam masyarakat sipil berlaku (security) harus berjalan seimbang
ini berdampak adanya tuntutan bagi semua anggota Polri. dengan kebebasan (freedom)
terhadap Polri untuk melakukan HAM. Lebih dari itu, hak Ecosoc
perubahan di tingkat sistem, Keseimbangan Hukum dan juga menjadi perhatian dari fungsi
struktur dan kultur institusi Polri, HAM. pemolisian di era demokrasi.
yang kemudian dikenal dengan Democratic policing sebagai Paradigma democratic policing
Reformasi Polri. Reformasi ini paradigma pemolisian pada era yang digambarkan penulis dalam
bertujuan untuk mengubah citra demokrasi membangun landasan buku ini secara umum adalah
Polri dari militeristik ke polisi sipil filosofis mengenai pemolisian pentingnya memperhatikan
(civilian police) di era demokrasi yang memberikan penghormatan dimensi HAM, hak Ecosoc
yang menjunjung tinggi hak asasi terhadap Hak Asasi Manusia serta penghormatan terhadap
manusia dan civil society, serta (HAM) dan Hak Ecosoc sebagai civil society sebagai paradigm
profesional dan akuntabel. salah satu kovenan Hak Asasi pemolisian di alam demokrasi.
Dalam konteks negara Manusia (HAM) yang memuat Di atas semua itu, buku
demokrasi, polisi sebagai alat penegasan hak-hak dasar ini memberikan kontribusi
negara di bidang penegakan ekonomi, sosial dan budaya setiap penting bagi pembentukan
hukum dan pemeliharaan manusia. Oleh karena itu, penulis paradigma atau discourse baru
keamanan dan ketertiban memaknai democratic policing pemolisian yang mampu
masyarakat memerlukan sebagai konsep pemolisian yang merespon perubahan jaman di era
keselarasan dengan struktur mengacu pada orientasi utama demokrasi. Oleh karena itu, buku
sosial sehingga peran Polri sejalan penegakan hukum (rule of law) ini sangat langka di Indonesia dan
dengan kebutuhan masyarakat. dan penghormatan terhadap hak harus menjadi rujukan standar
Sejalan dengan pemikiran ini, asasi manusia. policing bagi segenap anggota
Reformasi Polri harus mengacu Dalam iklim demokrasi Polri. Di samping, pemerhati
pada orientasi utama penegakan landasan dasar konsep pemolisian kepolisian di kalangan akademisi
hukum (rule of law) dan hak tidak bisa menghindar dari dan civil society.
asasi manusia sebagai instrumen prinsip-prinsip HAM dalam

4 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Laporan Utama

Implementasi Democratic opsi pemerintahan yang sukses


dilakukan oleh negara-negara
metropolis, terutama Amerika
Policing di Indonesia: Serikat. Huntington memberikan
beberapa asumsi tentang faktor-
faktor yang menyebabkan
Tantangan bagi Polri terjadinya proses demokratisasi di
Indonesia.
Pertama, krisis legitimasi.
Oleh: Prof (Ris) H. Hermawan Sulistyo, Ph.D
Melemahnya legitimasi rezim
otoriter itu akibat kekalahan
perang, dan kegagalan ekonomi.
Transisi Demokratisasi di kedua dari tahun 1950 hingga
1955 dan mengalami “gelombang Selain itu, semakin mendalamnya
Indonesia nilai-nilai demokrasi telah
balik kedua” dengan ditandai
Kembalinya polisi menjadi diterima oleh banyak orang.
kembali menjadi otoriter
institusi sipil bukanlah hal yang Kedua, faktor ekonomi.
(Demokrasi Terpimpin atau Orde
mudah dilakukan, khususnya Pertumbuhan ekonomi yang
Baru).
dalam konteks Indonesia. luar biasa di negara-negara yang
Tesis utama Huntington
Jika mengikuti tesis “third sudah menganut demokrasi
adalah gelombang ketiga
wave democratization”1 yang pada tahun 1960-an telah
demokratisasi dilewati oleh
dikumandangkan oleh Samuel P. mengakibatkan meningkatnya
beberapa negara yang tergolong
Huntington. Indonesia termasuk standar hidup, taraf pendidikan,
dalam negara berkembang dan
negara yang melewati proses dan semakin membesarnya posisi
terpengaruh oleh globalisasi
transisi demokrasi gelombang kelas menengah di banyak negeri.
paham “Barat” yang menawarkan

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 5


Laporan Utama

Dengan pertumbuhan ekonomi internasional. disepakati oleh masyarakat.


tersebut, negara-negara otoritarian Reformasi 1998 kuat Proses transisi demokratisasi
semakin tertinggal dalam hal dipengaruhi oleh faktor ekonomi, dari pemerintahan otoriter ini
ekonomi, semakin memperkuat yaitu krisis moneter yang dialami juga berpengaruh pada institusi
argumen bahwa legitimasi rezim oleh Indonesia semenjak beberapa militer suatu negara. Dalam
tersebut telah menurun. tahun sebelum runtuhnya Orde konteks Indonesia, pemerintahan
Ketiga, perubahan Baru. Krisis ini mendorong otoriter Orde Baru menempatkan
keagamaan. Perubahan-perubahan masyarakat Indonesia untuk militer sebagai pucuk kekuatan
yang mencolok dari kegiatan melakukan perubahan sistem kekuasaan di Indonesia. Termasuk
Gereja Katolik, serta transformasi pemerintahan yang menuntut institusi Kepolisian yang pada
gereja-gereja dari posisi sebagai digantinya sistem otoritarian masa itu menjadi satu bagian
pembela status quo menjadi menjadi demokrasi, sistem dengan institusi militer yaitu
penentang otoriterianisme dan militeristik menjadi sipil. Tentara Nasional Indonesia (TNI)
pendukung dari reformasi sosial, Namun tantangan yang kemudian disebut dengan
ekonomi dan politik. demokratisasi bukanlah hal Angkatan Bersenjata Republik
Keempat, perubahan yang mudah, berhubung “cost” Indonesia (ABRI).
kebijakan aktor eksternal. demokrasi seperti perubahan Penyatuan antara TNI
Perubahan-perubahan dalam mendasar pada konstitusi, dan Kepolisian merupakan
kebijakan para aktor politik konsolidasi antar lembaga distorsi dalam sistem keamanan
internasional. pemerintahan, hingga budaya dan pertahanan negara pada
Kelima, dampak yang membutuhkan waktu saat itu. Contoh kongkretnya
demonstrasi. Demonstrasi yang panjang untuk mengubah implementasi sifat militeristik
dilakukan terus - menerus oleh perspektif otoriter menjadi dalam menyelenggarakan
warganegara di berbagai belahan demokrasi. Kemungkinan ketertiban masyarakat.
dunia menjadi snowball effect gelombang balik yang Konsekuensi dari masuknya
(efek bola salju) untuk negara- dikemukakan oleh Huntington Kepolisian menjadi bagian
negara lain supaya melakukan juga dapat terjadi jika proses dari ABRI adalah terdapat bias
transisi menuju demokrasi transisi hingga terdapat mengenai fungsi Kepolisian
pada gelombang ketiga. Hal ini konsolidasi demokrasi tidak sebagai penegak hukum,
diperkuat oleh sarana komunikasi berjalan dengan baik dalam arti pelindung dan pembimbing
masyarakat.2 Kepolisian yang
idealnya merupakan institusi sipil
tidak mendapatkan fungsi yang
semestinya, justru disabotase
untuk kepentingan pemerintahan
yang bersifat militeristik.

Dampak Demokratisasi
terhadap Pemolisian di
Indonesia.
Dinamika politik dalam
negeri turut mempengaruhi
perubahan sistem dan
nomenklatur institusi negara.
Gejolak ekonomi yang berujung

6 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


pada krisis moneter, memaksa TNI dan tidak bersahabat dengan Polri sebagai institusi yang
pemerintahan otoriter Orde masyarakat sipil. diberikan wewenang untuk
Baru turun dari kekuasaan Hal ini kemudian pada menggunakan kekerasan demi
dan digantikan dengan wajah masa Reformasi diubah perlahan menjaga ketertiban umum,
pemerintahan yang lebih dengan mengembalikan idealnya dituntut untuk memiliki
demokratis. Demokrasi yang polisi sebagai aparatur dengan kapabilitas dan transparansi dalam
pada saat itu menjadi bagian fokus pada keamanan dan menggunakan wewenang tersebut.
dari wacana global berhasil pengamanan warganegara. Upaya Bertindak berdasarkan Rule of
memenangkan singgasana ini bukanlah hal yang mudah, Law dan menghormati Hak Asasi
kekuasaan Indonesia. karena berkaitan dengan mental Manusia (HAM) merupakan
Periode ini menjadi babak yang dibangun pada masa Orde prinsip dalam demokrasi yang
baru bagi masyarakat Indonesia Baru masih tersisa bagi anggota- diadaptasi oleh Polri. Artinya,
dan memulai proses Reformasi. anggota polisi didikan ABRI. dalam konteks operasional
Proses yang bergulir hingga Pada masa Orde Baru, aparat kepolisian harus dilatih
institusi, birokrasi dan tatanan polisi merupakan agen dalam hal hukum, harus
kenegaraan. Tak luput implikasi pemerintahan yang subjektif memahami standar-standar HAM
dari reformasi ini adalah institusi dengan kepentingan pemerintah. internasional dan harus bertindak
Kepolisian Republik Indonesia. Reformasi mengubah struktur sesuai dengan KUHP.
Militer dalam sistem demokrasi kekuasaan pemerintah dan Selain itu operasi-operasi
tidak diberikan ruang untuk memisahkan Polri dari yang dilakukannya harus diatur
melakukan intervensi terhadap kepentingan politik. Polri dengan kebijakan tertulis yang
politik, namun tunduk kepada kembali menjadi institusi sipil dapat dengan mudah diakses
pemimpin yang dilegitimasi oleh dengan tugas untuk melindungi oleh publik. Hal ini berimplikasi
masyarakat sipil.3 warganegara dari tindak kejahatan pada tanggung jawab Polri yang
Prinsip ini berdampak pada atau kriminalitas. Karena bersifat langsung kepada masyarakat
Kepolisian Republik Indonesia militeristik, pada masa Orde dan sebaliknya masyarakat bisa
dengan Penerbitan Instruksi Baru Polri kental dengan sikap mengukur kapabilitas Polri
Presiden Republik Indonesia otoritatif, dan besifat Top-Down. sebagai aparat keamanan. Dengan
Nomor 2 Tahun 1999 tentang Reformasi mengubah kata lain, manajemen, eksekusi
Langkah-Langkah Kebijakan sistem Polri sebelumnya dengan dan pembentukan semua kegiatan
dalam Rangka Pemisahan mekanisme Top-Down menjadi kepolisian harus merefleksikan
Kepolisian Negara Republik Bottom-Up, relasi dengan adanya komitmen terhadap
Indonesia, resmi memisahkan masyarakat menjadi vital karena hukum yang berlaku.
Kepolisian Republik Indonesia masyarakat lah sumber legitimasi Perubahan inilah yang
(POLRI) dari ABRI.4 Polri pada masa demokratis. kontras dengan masa Orde Baru.
Pasca pemerintahan Orde Sistem ini merupakan salah Bahwa tanggung jawab Polri
Baru terdapat fusi kepentingan satu tuntutan demokrasi yang tidak subjektif namun objektif
pengamanan dan keamanan menginginkan Polri mengikuti terhadap pelanggaran hukum
dengan kepentingan politik. Dwi arus demokratisasi. Salah oleh semua kalangan, artinya
fungsi ABRI yang diberlakukan satu upaya Polri yaitu dengan setiap orang sama di mata hukum.
pada masa Orde Baru berimplikasi pembukaan alur informasi dan Oleh karena itu tidak tertutup
pada pembentukan mental polisi komunikasi dua arah antara pihak kemungkinan bagi Polri untuk
sebagai aparat yang memiliki yang direpresentasikan dengan menindak anggota eksekutif,
mentalitas militer. Pada masa pihak yang merepresentasikan, legislatif dan yudikatif jika
Orde Baru, polisi menjadi momok yaitu Polri dan masyarakat. melakukan pelanggaran hukum.
yang memiliki wajah sama dengan Berkaitan dengan demokrasi, Hal ini sukar atau hampir tidak

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 7


Laporan Utama

mungkin terdapat pada masa Polri yang mudah diawasi masyarakat agar tidak terdapat
Orde Baru. Jikapun ada, Polisi langsung oleh masyarakat. kesalahpahaman informasi dari
berpihak kepada penguasa. Kondisi ini tidak memiliki kedua pihak. Upaya Polri pada
Komitmen Polri dalam konotasi yang negatif, tetapi saat ini adalah dengan terdapatnya
melakukan reformasi terdapat juga positif, bahwa berarti Polri divisi khusus menangani
pada prinsip-prinsip yang menjadi transparan sehingga hubungan dengan masyarakat.
tertuang dalam Reformasi Polri. mampu dengan mudah diawasi Sebagai sumber legitimasi Polri,
Perlahan-lahan Polri kembali oleh masyarakat. keamanan dan ketenteraman
menjadi institusi sipil dan Bagi Polri pada masa masyarakat merupakan tanggung
menjadi bagian dari masyarakat. demokrasi, transparansi jawab utama aparat kepolisian.
Konteks pemolisian seperti diperlukan, karena dengan Keberadaan hak asasi
Pemolisian Masyarakat atau konsep Pemolisian Demokratis, manusia bukanlah menjadi suatu
Polmas diadopsi dengan baik polisi sebagai aparatur yang hambatan bagi polisi untuk
dengan landasan dasar Pemolisian memiliki kewajiban untuk melakukan upaya keamanan.
Demokratis. Asas Polisi adalah menjaga masyarakat tidak bisa Justru hak asasi manusia
Publik dan Publik adalah Polisi, semena-mena melanggar hak menjadi faktor yang dapat
serupa dengan prinsip-prinsip asasi manusia meskipun untuk mengukur keterlibatan polisi
demokrasi. melindungi kepentingan umum. dalam melakukan tugasnya
Permasalahan yang Oleh karena itu dibutuhkan di masyarakat. Kapolri Tito
dihadapi oleh Polri pada saat sebuah sistem hubungan Karnavian pernah menyebutkan
ini adalah budaya korup yang masyarakat yang memiliki akar bahwa Polri adalah Masyarakat
masih sulit dihapuskan. Korup kuat hingga pada tingkat dasar dan Masyarakat adalah Polri,
bukan hanya berarti materi masyarakat, untuk membangun seirama dan integral dengan
namun juga kewenangan, seperti opini publik tentang Polri. kata – kata Abraham Lincoln,
penyalahgunaan kewenangan Pada masa komunikasi “Government of the people, by the
yang kerap terjadi. Namun Polri dan informasi terbuka, legalitas people and for the people.”
bukan satu-satunya institusi yang dan keabsahan dari informasi Berhubung Polri merupakan
menghadapi proses perubahan menjadi penting untuk institusi sipil dalam sistem
budaya ini. Institusi eksekutif, dipercayai masyarakat. Hal ini demokrasi, maka polisi dari
legislatif dan yudikatif juga memiliki manfaat bagi Polri masyarakat, oleh masyarakat dan
mengalami proses perubahan untuk membuka ruang bagi untuk masyarakat adalah tujuan
budaya yang serupa. masyarakat memberikan pendapat utama bagi Kepolisian Republik
Namun sorotan yang besar atau berkontribusi bersama Indonesia. Untuk mendukung
kepada Polri terhadap proses dalam membangun keamanan visi pemolisian demokratis ini,
perubahan budaya ini, karena lingkungan yang komprehensif. dibutuhkan kerjasama setiap
Polri merupakan institusi yang Oleh karena itu, Polri sebagai elemen pemerintahan, agar
memiliki relasi paling dekat institusi atau organisasi mendukung secara institusional
dengan masyarakat. Sehingga pemerintahan, perlu membuka dan elemen masyarakat, agar
sorotan tajam diarahkan kepada dan mengatur regulasi hubungan mendukung secara kultural.

1. The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century, merupakan buku yang ditulis oleh Samuel P. Huntington
dalam rangka mengamati fenomena demokratisasi di berbagai belahan dunia setelah melewati masa otoritarian. Samuel
P. Huntington. The Third Wave: Democratization in The Late Twentieth Cnetury. University of Oklahoma Press, 1991
2. Hermawan Sulistyo. 2016. “Polri dalam Arsitektur Negara”. Pensil 324, Jakarta. Hlm: 99.
3. Lauren M. McLaren. Constructing Democracy in Southern Europe: A Comparative Analysis of Italy Spain and Turkey.
Routledge, Taylor and Francis Group, 2008 Hlm: 191.
4. Ibid. Hlm: 102.

8 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Democratic Policing
Sebuah Keniscayaan
Oleh: Irjen Pol Sam Budigusdian, MH.

D
emocratic Policing dunia yang menolak demokrasi. lagi dengan apa yang telah
merupakan paradigma Satu contoh, negara yang menjadi paradigma sepuluh tahun
kekinian dengan tugas menganut komunis murni adalah yang lalu. Apalagi kondisi seperti
dan tanggung jawab polisi Korea Utara. Negara komunis pada Orde Baru.
terhadap masyarakat yang lainnya, tidak lagi mengaku Kapolri Jenderal (Pol) Prof.
dilayaninya. Kenapa demokrasi, sebagai negara komunis tapi Dr. H.M. Tito Karnavian telah
karena demokrasi adalah mengaku sebagai negara sosialis, memberikan pengarahan secara
instrumen yang mayoritas dipakai dan mereka menjalankan sistem lengkap, tentang bagaimana
oleh bangsa-bangsa di dunia, regulasi perekonomian liberal. memainkan dan menjalankan
merupakan tatanan kehidupan Oleh paradigma itu, Polri tugas dan fungsinya.
berbangsa dunia saat ini. memaknai tugas dan fungsinya Di dunia sosial ada yang
Hanya segelintir negara di tentu saja tidak bisa disamakan kepo, meminjam istilah yang

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 9


Laporan Utama

keren berkembang di Medsos saat ketinggalan dengan bangsa-bangsa polisi ingin berpartisipasi untuk
ini, mengapa Polri saat ini ikut lain. meningkatkan kesejahteraan
mengurus stabilitas harga bahan Semua ini tidak lain masyarakat.
pokok, di era tataran masyarakat adalah sebagai pengejawantahan
demokratis saat ini. sebagai prinsip-prinsip dalam Hak Ekonomi, Sosial,
Para polisi terkesan campur Democratic Policing. Bayangkan,
tangan dalam kegiatan pasar, nanti seandainya terusan
dan Budaya
Polisi bukan hanya untuk
dan itu bagus. Pertanyaan atau di Semenanjung Malaka di
melindungi HAM yang biasa
kegelisahan di media sosial tahun 2019 jadi sesuai dengan
kita kenal, tetapi juga bertugas
itu bagus. Artinya Polri harus skedulnya, akan menjadi
memastikan bagaimana
menjelaskan, mengapa Polri persoalan di kawasan itu.
masyarakat terlindungi hak-
mengurus soal bawang merah, Sementara, Batam
haknya secara ekonomi, sosial dan
bawang putih, minyak goreng, masih berkutat tentang
budaya. Itulah peran polisi dalam
dan lainnya. Malah polisi di kegelisahan-kegelisahan, tentang
Democratic Policing.
Batam saat ini mengurusi kewenanangan BP Batam dengan
Polisi harus melindungi
bagaimana tugas Menteri Pemerintah Kota. Tiba-tiba
hak ekosob (ekonomi, sosial, dan
Keuangan bisa meningkatkan muncul persoalan terusan ini,
budaya). Kalau dulu kita melihat
penerimaan negara. Dengan maka habislah. Tidak ada lagi
kehilangan kunci pun lapor ke
berpartisipasi dalam operasi high kapal-kapal yang akan melalui
polisi sekarang suatu keniscayaan,
risk importer, ini tentunya penting tempat yang secara geopolitik dan
itulah makna polisi bahwa benar-
di kawasan kita. geostrategisnya itu dibutuhkan
benar memperhatikan hak-hak
Oleh sebab itu paradigma oleh Selat Malaka, di mana Batam
dasar manusia bukan hak-hak
yang berkembang dengan istilah atau Kepulauan Riau berada di
atas individu, tetapi hak-hak
Democracy Policing merupakan sana.
ekonomi, sosial, dan budaya.
keniscayaan yang harus Ini yang harus kita
Bangsa-bangsa lain, kepolisiannya
disosialisasikan. Bahwa ini bukan pahami, mengapa Democratic
sudah menghargai hak-hak ekosob
sesuatu yang baru, tetapi adalah Policing ini harus kita pahami
masyarakat.
praktek yang oleh Bapak Kapolri bersama dalam lingkungan
Polisi juga menjamin
dimodifikasikan, dan ini adalah masyarakat demokratis sekarang.
masyarakat mendapatkan
paradigma dunia yang harus kita Bukan polisi ingin mengambil
kemudahan dalam mengakses,
terapkan. Kalau tidak kita akan peranan yang lebih, tetapi
atau mendapatkan bahan pokok
seperti bagian hak mereka untuk
hidup. Oleh sebab itu, polisi
mengurusi sembako. Kalau polisi
tidak mengurusi sembako, akan
ada kerugian Rp.400 triliun
karena meningkatnya harga
sembako. Ini suatu keniscayaan,
di mana Kepri termasuk lima
besar peperangan pasar secara
kotor.
Oleh karena itu, jika
ada pengusaha bermain kotor
seperti memainkan barang,
menimbunkan barang,
mempermainkan pasar seolah-

10 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


olah sedang menginstruksikan dijajah secara ekonomi oleh dalami. Polisi harus mendorong
harga pasar, maka polisi harus bangsa di sebelah kita seperti kemandirian ekonomi, memenuhi
melakukan tidakan secara Singapura. Ruko-ruko banyak hak-hak ekosob tadi. Itu yang
prososial atau tindakan segera kosong kenapa? Karena ruko- sebetulnya, tetapi banyak
menstabilkan situati ekosob tadi. ruko dibeli oleh orang Indonesia bertentangan kita di sini.
Ini sesuatu yang harus, kemudian tetapi duitnya dari sana. Sengaja Kebijakan pemerintah,
kita melihat mengapa kemarin dimatikan sehingga Batam kebijakan BP Batam, kebijakan
ada konflik berkepanjangan, yang kelihatan mati. Demikian pula pemerintah pusat, mana yang
seharusnya tidak demikian. dengan industri, nampaknya menguntungkan. Kadang hanya
Kegagalan demokrasi di seperti kaya tetapi juragannya untuk kepentingan jangka pendek
suatu negara, bakal menimbulkan orang Singapura. mencari keuntungan besar. Ini
kejahatan-kejahatan terorisme. Inilah yang harus kita paradigma yang harus kita ubah.
Terorisme mempunyai
persenjataan, dan kepolisian
harus mampu menghadapi ekalasi
perkembangan, ekalasi ancaman
yang ada di masyarakat. Jadi
suatu keniscayaan yang harus
ditegakkan ialah penegakan
hukum. Inilah konsep-konsep
yang harus kita pahami, sehingga
tidak perlu lagi ada perdebatan.
Mengapa masyarakat di
Jawa, Bali, Maluku, Sulawesi, dan
Sumatera ikut merasakan denyut
kehidupan di Batam atau pulau-
pulau lain di wilayah Kepulauan
Riau. Itu tidak terlepas dari
pelaksanaan tugas polisi dalam
mencegah intimidasi, baik bersifat
verbal maupun fisik pada warga
negara Indonesia dari mana pun.
Oleh sebab itu, kebijakan
kami dari Polda menyangkut
orang asing, walaupun Batam
wilayah kawasan FTZ (Free Trade
Zone/Kawasan Perdagangan
Bebas), yang didahulukan adalah
warga Indonesia.
Biasanya perilaku polisi kita,
mana yang ada duitnya banyak
itulah yang dibela. Kebijakan
saya, tidak ada lagi yang seperti
itu. Sekarang harus lebih membela
masyarakat. Kenapa? Karena,
kenyataannya kita hampir

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 11


Laporan Utama

Bela Bangsa, Cegah terkait konstelasi keamanan Agraria juga Gubernur, kenapa
Batam. bikin kebijakan tidak mengajak
Intimidasi
Yang perlu kita pikirkan saya? Itulah makna dari
Generasi muda dan
bersama, bagaimana pengusaha Democratic Policing.
pemangku kebijakan harus
domestik dan asing tertarik Polisi ingin diikutsertakan
mau dan bersemangat bersatu
menanamkan modalnya, bukan dalam kebijakan yang
membangun bangsa ini. Badan
tertarik memilih berinvestasi diambil oleh pemerintah,
yang mempunyai wewenang
apakah di Vietnam, Myanmar, yang berimplikasi terhadap
untuk mengambil keputusan,
atau negara lain. Saya ingin warganegara, terkait persoalan
harus membela bangsa.
menekankan, peran polisi ini keamanan yang akan dihadapi
Polisi harus mencegah
bukan sekadar menjaga keamanan nanti. Jadi, polisi ingin mengikuti
adanya intimitasi, atau tindakan
negara, tetapi bagaimana dengan progres itu sejak awal, sehingga
kekerasan baik verbal maupun
kenyaman investasi, menjadikan kami bisa mengantisipasi apa
fisik terhadap warga negara
masyarakat tidak gemar demo langkah-langkah yang harus
Indonesia dari mana pun yang
yang deskruktif. diambil, dan ini yang ingin kita
bekerja di wilayah ini. Tegasnya,
Selama dua tahun terakhir, kembangkan bahwa polisi tidak
urusan tugas dan wewenang polisi
sejak saya memimpin Polda, ingin sok-sok an. Bukan, hanya
bukan hanya masalah hitam putih
sudah tidak banyak lagi demo ingin mengembangkan apa yang
keamanan, tapi cakupan luasnya
yang destruktif. Mereka saya bisa untuk dikembangkan.
adalah sebagaimana digambarkan
ajak diskusi, nyanyi ke panggung Hari ini yang problem
dalam contoh tersebut di atas.
gembira bersama Polwan, taksi online, tapi saya yakin
Polisi bertugas memberikan
bersama pemerintah daerah dan persoalan taksi ini ada permainan
keamanan, kenyamanan untuk
pemangku kepentigan. Ketika di balik itu. Rekan-rekan polisi
perusahaan baik pengusaha asing,
ingin menyampaikan aspirasi, jika jangan terbawa irama politik.
mau pun lokal. Polisi memberikan
mereka ingin menyampaikan jam Pak Kapolrestra harus tahu itu.
kesan positif yang berantai,
11.00. Maka jam 11.00 harus Irama ini harus diikuti dengan
termasuk pada pertumbuhan
selesai. Mereka dibubarkan. irama yang baik, namanya irama
ekonomi wilayah dan sumbangsih
Yang dulunya ketika demokratis.
pertumbuhan ekonomi nasional.
demonstrasi pos polisi Sekarang ini perlu kita
Kalau kemarin hiruk pikuk,
dihancurkan, sekarang pos polisi pikirkan bersama bagaimana
katanya Batam terpuruk ternyata
menjadi tempat untuk duduk- pengusaha tadi tidak pergi.
berita investasi naik, sudah mulai
duduk, menyimpan logistik Iklim keamanan yang kondusif
cerah. Pejabat kemarin sudah
aman dan damai. Itu adalah tidak hanya bisa terwujud,
dipecat diganti yang baru, kita
pengorbanan polisi, yang dengan hanya semata-mata kerja polisi,
berkutat dengan kinerja yang lalu,
anggarannya mengajak mereka melainkan bahu-membahu dari
yang diidentifikasikan sebagai
diskusi. semua komponen pemangku
hasil yang sekarang. Kita berkutat
Kini, kita kembangkan yang kepentingan. Termasuk teman-
ribut pada masalah mafia lahan.
namanya Democratic Policing, teman generasi muda.
Saya dalam sambutan,
dengan pendekatan kemanusiaan, Mari semua komponen
kepada bapak BP Batam yang
terhadap semua yang terjadi. bahu membahu, dengan semua
baru, bapak harus berhati-hati
Alhamdulillah tidak ada lagi, sejak komponen yang ada di wilayah
kepada orang yang datang saat
saya datang. kepulauan. Tugas pengamanannya
pelantikan dengan merayu-
Ketika berlangsung berbeda karakter dengan wilayah
rayu, sebenarnya mereka adalah
demonstrasi WTO, saya panggil, daratan, seperti Polda yang
kelompok-kelompok yang
saya langsung marahi Pak mayoritasnya wilayah darat,
mempunyai kepentingan. Artinya,
Darmin, Pak Roso, Menteri sehingga kerjasama dengan unsur
saya sudah memberikan warning

12 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


masyarakat bahari dibutuhkan. kita yang ada di Kepri ini pariwisata di Kepri. Kebetulan
Juga kerjasama dengan negara semua adalah pintu masuk. di sini ada sekolah politeknik
tetangga Singapura dan Malaysia. Rumah orang pinggir pantai pariwisata yang brand-nya
Yang tidak satu visi dengan mereka langsung merapat, itu mendunia. Sekolah vokasi
Singapura dan Malaysia adalah tanpa pelabuhan. Jadi kalau ada yang begitu belum lulus saja
soal narkoba. Ini masih menjadi statement yang mengatakan tutup kapal- kapal pesiar dunia
persoalan yang harus kita dalami pelabuhan tikus, berarti kita sudah memesannya. Kebetulan
bersama, dan kita saling mengerti harus memagari sepanjang pantai pemiliknya adalah Pak Menpan,
sebab terkait lalu lintas negara yang panjangnya berapa ribuan tapi Pak Menpan sebelum jadi
masing-masing. mil itu. Jadi tolong pejabat kalau menteri.
Hal ini penting agar pintu ngomong itu, omongannya diatur.
masuk perairan-perairan yang Istilah pelabuhan tikus itu tidak *) Irjen Pol Sam Budigusdian, MH
ada, tidak bisa digunakan oleh ada, yang ada itu manusia, tidak (Disarikan dari paparan
siapapun untuk mengganggu ada tikusnya. pada FGD di Hotel Allium Batam
keamanan wilayah Kepri Ada satu hal lagi, mungkin 2 November 2017 dengan tema :
persisnya, Indonesia pada selama ini letak geografis Batam Democratic Policing dan Strategi
umumnya. sebagai industri. Tapi sebenarnya Pengembangan Kerjasama Keamanan
Jadi, kalau kita selalu masyarakat dunia tertarik di Kepri Perbatasan, Perairan, dan Penguatan
mengatakan jalur-jalur tikus, memiliki daya tarik pariwisata. Ekonomi Kepulauan Riau).*
sebetulnya ya memang bukan Kami sekarang membangun
jalur tikus. Sepanjang pantai pola security terhadap investasi

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 13


14 SSW NO. 52 // JANUARI 2018
Strategi Democratic
Policing Mewujudkan
Polisi Sipil Promoter
Oleh: Brigjen Pol DR. Chryshnanda DL. M.Si.

P
ekerjaan dan organisasi Polisi yang ideal di mana dan kebijakan dalam membangun
di sektor modern mulai pun adalah polisi yang cocok Polri sebagai polisi sipil yang
berubah dari pekerjaan dengan masyarakat. Berubah dari profesional dan demokratis.
yang bersifat craft menjadi brawn menjadi brain. Dari polisi
pekerjaan yang berbasis yang antagonis menjadi polisi
pengetahuan (knowledge based yang protagonis (Satjipto
works). Rahardjo : 2000)
Kebutuhan sumberdaya Polisi yang
manusia juga berubah ke arah modern dan
pekerja yang berpengetahuan demokratis adalah
(knowledge workers). Karena itu, polisi sipil dengan
pekerjaan yang bersifat rutin birokrasi yang modern
(meanigless repetitive task) mulai dengan sistem yang
diganti dengan tugas pekerjaan impersonal. Untuk
yang menekankan pada inovasi menjadi profesionl
dan perhatian (innovation and adalah dengan
caring ). memahami corak
Keterampilan dan keahlian masyarakat dan
tunggal mulai ditinggalkan diganti kebudayaannya
dengan profesionalisasi dengan (Parsudi
keahlian ganda. Di samping itu Suparlan: 1999).
penugasan yang bersifat individual Senjata polisi
mulai berubah menjadi pekerjaan bukan water canon,
tim (team work)”. (Osborne, david gas air mata, atau
dan Ted Gaebler: 1999). peluru karet,
Bagaimana dengan institusi melainkan simpati
kepolisian? dari masyarakat
Tugas polisi yang kompleks (Sir Robert Mark
tidak dapat lagi sebagai craft dalam Reiner :
(seni) tetapi sebagai profesi. Yaitu 2000).
para anggotanya dituntut untuk Sejalan
profesional berlandaskan ilmu dengan pemikiran
pengetahuan (Harsja W Bachtiar: tersebut, Polri
1994) menyusun strategi

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 15


Laporan Utama

tersebut dan menjalankan gaya


pemolisian yang bertentangan
dengan masyarakatnya) menjadi
polisi yang protagonis (terbuka
terhadap dinamika perubahan
masyarakat dan bersedia untuk
mengakomodasikannya ke dalam
tugas-tugasnya).
Polisi sipil dalam masyarakat
modern dan demokratis dapat
dipercaya hanya mungkin
dilaksanakan dengan kemampuan
yang profesional. Profesionalisme
Polri hanya mungkin
dilakukan dengan memberikan
Kebijakan dan strategi pimpinan yang dapat berupa tindak pengetahuan-pengetahuan
Polri menyatakan, Polri adalah kriminal, kerusuhan, konflik konseptual dan teoritikal
pelindung, pengayom, pelayan, sosial, dsb. Untuk mengatur mengenai berbagai permasalahan
dan penegak hukum. dan menjaga keteraturan sosial sosial dan kepolisian juga dengan
Polisi sipil dan demokratis dalam masyarakat, diperlukan modernisasi dalam kebijakan
memiliki peran dan fungsi adanya aturan, norma yang adil Kapolri Jenderal Polisi Tito
memberikan pelayanan keamanan dan beradab. Untuk menegakkan Karnavian yaitu Polri yang
dengan tujuan melindungi harkat aturan tersebut, mengajak promoter (profesional, modern,
dan martabat manusia sehingga masyarakat untuk mematuhi dan terpercaya)1.
dapat melakukan produktivitasnya serta menyelesaikan berbagai
dengan aman. masalah sosial dalam masyarakat, Polisi, Pemolisian, dan
Dapat dikatakan, prinsip diperlukan suatu institusi yang Profesionalisme
hakiki peran dan fungsi Polri dapat bertindak sebagai wasit Keberadaan dan fungsi polisi
adalah meningkatkan kualitas yang adil. Salah satunya adalah dalam masyarakat sesuai dengan
hidup masyarakat dan menyadari polisi (Suparlan;1999). tuntutan kebutuhan dalam
bahwa sumber daya manusia Menurut Rahardjo masyarakat yang bersangkutan
sebagai aset utama bangsa. (2000), sosok polisi yang ideal untuk adanya pelayanan polisi.
Dalam masyarakat yang di seluruh dunia adalah polisi Untuk mencapai pemolisian
modern dituntut adanya yang cocok masyarakat. Dengan yang efektif diperlukan petugas
produktivitas.Yang tidak prinsip tersebut, masyarakat kepolisian yang profesional.
produktif akan menjadi benalu mengharapkan adanya polisi yang Profesionalisme Polri dapat
yang menghambat atau bahkan cocok dengan masyarakatnya, dijelaskan dari profesi sebagai
dapat mematikan produktivitas. yang berubah dari polisi yang “bidang pekerjaan yang
Benalu tersebut salah satunya antagonis (polisi yang tidak dilandasi pendidikan ahli/skill
adalah gangguan keamanan peka terhadap dinamika (keterampilan, kejuruan, dsb)
tertentu”.
Profesionalisme merupakan,
kualitas dan tindak tanduk yang
1) Muhamad Tito Karnavian & Hermawan Sulistyo, Democratic merupakan ciri mutu dari orang
Policing (Jakarta : Pensil-324, 2017), hlm. 347-445 profesional. Profesionalisme

16 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Polri adalah sikap, cara berpikir, Jawa Barat). diselenggarakan antar wilayah,
tindakan, perilaku, dan Ada Polres yang membawahi fungsi/ bagian, maupun dalam
pelaksanaan pemolisiannya lebih satu wilayah kota/ kondisi yang diskenariokan,
yang dilandasi ilmu kepolisian. kabupten. Ada juga wilayah atau kondisi-kondisi kontijensi
Pemolisiannya dapat diterima dan Polsek yang lebih dari 1 baik dari faktor manusia, faktor
mendapat dukungan masyarakat. kecamatan. Pada tingkat Polpos alam maupun faktor kerusakan
Pemolisian yang sekarang dan Babinkamtibmas perlu infrastruktur. Back office ini
ini dikembangkan dalam dibuat secara konsisten atau ada merupakan sistem terpadu
negara-negara yang modern modelnya. yang mampu membangun
dan demokratis adalah pada Pro Untuk membangun database, komunikasi, komando
aktif - problem solving yang lebih sistem terpadu yang saling dan pengendalian, koordinasi,
mengedepankan crime prevention. melengkapi dan menguatkan kontrol dan monitoring,
Dalam pemolisian, Polri dalam mewujudkan dan evaluasi serta informasi, yang
berupaya meninggalkan gaya memelihara keteraturan sosial mampu memberikan pelayanan
militeristik yang diganti dengan (kamtibmas) diperlukan back prima dengan pemolisian yang
pemolisian yang sesuai dengan office (sebagai linking pin/ pusat profesional, cerdas, bermoral dan
fungsi polisi sebagai kekuatan sipil K4Ei (komunikasi, komando dan modern.
yang diberi kewenangan untuk pengendalian, koordinasi, kontrol Untuk itu dperlukan
menjadi pengayom masyarakat dan monitoring, evaluasi dan keunggulan-keunggulan dalam
dan penegak hukum. informasi). mengimplementasikannya
Back office ini merupakan meliputi keunggulan SDM, data,
Model Pemolisian ruang operasi untuk pemimpin dan kepemimpin,
Model pemolisian dapat mengharmonikan (kalau Sarpras (berbasis ilmu
dibuat tiga kategori, yaitu (1) analogikan adalah dirigen dalam pengetahuan dan teknologi),
berbasis wilayah, (2) berbasis sebuah orchestra) pekerjaan yang jejaring, dan unggul anggaran.
kepentingan, dan (3) berbasis
dampak masalah.
Ketiga kategori tersebut
memiliki pendekatan yang
berbeda, namun ada benang
merahnya yang menunjukan
adanya saling keterkaitan satu
dengan lainya.

1. Pemolisian berbasis wilayah


Model ini boleh dikatakan
sebagai model struktural dari
tingkat Mabes sampai dengan
Polpos, bahkan bisa jadi pada
Babinkamtibmas. Semua
tingkatannya di batasi wilayah
hukum (bisa mengikuti pola
pemerintahan/ ada pola-pola
khusus seperti yang diterapkan di
Polda Metro Jaya yang wilayahnya
ada 3 Propinsi (DKI, Banten, dan

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 17


Laporan Utama

2. Pemolisian berbasis tingkat lokal). dapat menjadi konflik yang dapat


kepentingan. Melalui keunggulan- mengganggu, menghambat,
Model pemolisian berbasis keunggulan tersebut di atas yang merusak bahkan mematikan
kepentingan tidak dibatasi di harmonisasikan oleh petugas- produktivitas. Pola penanganan
wilayah, namun dipersatukan oleh petugas di back office maka terhadap dampak masalah
kepentingan-kepentingan bersama walaupun pemolisiannya pada ditangani satuan-satuan tugas
yang berkaitan dengan pekerjaan/ tingkat lokal sekalipun namun (satgas).
profesi, hobi, kegiatan, kelompok- dampaknya dapat menjadi global Pemolisian yang berbasis
kelompok kemasyarakatan. karena ada sistem-sistem dasar dampak masalah merupakan
Model ini dimplementasikan dan pendukungnya yang saling pemolisian untuk menangani
secara variasi oleh fungsi- terkait. berbagai dampak yang
fungsi kepolisian yang ada pada sebenarnya bukan bagian dari
pemolisian berbasis wilayah 3. Pemolisian berbasis urusan kepolisian. Namun,
(Mabes sampai dengan Polsek) dampak masalah. ketika menjadi masalah, maka
sesuai dengan kategori-kategori Akar masalah ini bukan dampaknya akan mengganggu,
kepentinganya (internasional, tugas polisi, namun merupakan mengancam, merusak bahkan bisa
regional, nasional, maupun potensi konflik dan dampaknya mematikan produktivitas.

18 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


keamanan, bahkan pertahanan-- Pemolisian di negara-negara
sehingga mendapatkan solusi yang modern dan demokratis
tepat. adalah pemolisian yang proaktif
dan problem solving yang
Democratic Policing: dilaksanakan melalui pemolisian
komuniti (community policing).
Polisi Sipil yang
Demokratis Democratic Policing
Polisi sipil yang demokratis
Secara umum, prinsip-
adalah polisi dalam masyarakat
prinsip dalam democratic policing
yang modern dan demokrasi.
mengikuti kaidah umum sistem
Dalam menjalankan tugasnya,
demokrasi seperti partisipasi
polisi harus mendapatkan
masyarakat, kesetaraan,
dukungan atau tempat dalam
toleransi politik, akuntabilitas,
kehidupan masyarakat,
transparansi, kebebasan ekonomi,
memperbaiki kualitas pelayanan,
pengendalian penyalahgunaan
juga melibatkan warga masyarakat
kekuasaan, HAM, aturan hukum,
untuk ikut berperan aktif dan
dan profesionalisme.
peduli dalam pengambilan
Dalam Handbook of
kebijakan dalam rangka
Democratic Policing yang
menciptakan dan memelihara
dikeluarkan oleh Organization
keteraturan sosial dalam
for Security and Cooperation
masyarakat.
in Europe (OSCE), 2008,
disebutkan, tujuan Pemolisian
Polisi dalam masyarakat
Demokratik dalam kegiatan
yang demokratis pemolisiannya
kepolisian adalah untuk melayani
mengacu dasar-dasar atau prinsip-
masyarakat, bertingkah laku, dan
prinsip demokrasi yang antara
bersikap sesuai etika kepolisian,
lain :
untuk mematuhi prinsip
Di sinilah core model 1. Bedasarkan supremasi hukum tanpa pengecualian,
pemolisian berbasis dampak hukum untuk memastikan bekerja
masalah. Penanganannya 2. Memberikan jaminan dan dengan kualitas kinerja terbaik,
diperlukan keterpaduan (integrasi) perlindungan HAM berusaha untuk transparan dalam
dari pemangku kepentingan 3. Transparan semua tindakan dan perbuatan,
ataupun antar satuan fungsi. 4. Pertanggungjawaban kepada memastikan akuntabilitas
Model pemolisian berbasis publik publik dijalankan dengan baik
dampak masalah dapat menjadi 5. Berorientasi pada masyarakat (Muhamad Tito Karnavian &
wadah untuk mensinergikan dan 6. Adanya pembatasan dan Hermawan Sulistyo, 2017).2
mengharmoniskan penanganan pengawasan kewenangan Praktik penerapan democratic
berbagai masalah --ideologi, polisi policing seringkali selalu akan
politik, ekonomi, sosial budaya, menyentuh proses tentang
bagaimana dengan tindakan tegas
(beberapa kasus memerlukan
tindakan kekerasan) dikaitkan
2) Muhamad Tito Karnavian & Hermawan Sulistyo, Democratic dengan democratic policing yang
Policing (Jakarta : Pensil-324, 2017), hlm. 40-45

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 19


Laporan Utama

memang harus jauh dari watak situasi perkelahian antar 2. Penegakan hukum dan
kekerasan. kelompok masyarakat, maka
peraturan;
Kebingungan ini masih polisi harus berada di tengah-
3. Etika kepolisian dan HAM;
bisa dirasakan pada tingkatan tengah dan dengan diskresi serta
4. Akuntabilitas dan
operasionalisasi pemolisian. kewenangan yang dimilikinya
transparansi kepolisian;
Dalam konteks aktualisasi hak dapat mengambil keputusan
demokrasi, posisi dan tugas polisi guna menghentikan pertikaian 5. Isu-isu organisasi dan
seringkali memang sulit. dan menindak sesuai hukum manajemen kepolisian.
Gagasan democratic terhadap pihak-pihak yang
policing, sejalan dengan cita- bertikai. Karakteristik polisi Kepolisian saat ini ditantang
cita Reformasi Kepolisian yang dapat menggunakan kekerasan untuk memenuhi tuntutan publik
dijalankan, karena tujuannya sesuai aturan hukum yang dalam menangani berbagai isu-
adalah untuk membentuk polisi berlaku bahkan menghentikan isu keamanan. Di sisi yang lain,
yang lebih menghargai prinsip- hak kebebasan seseorang dengan kepolisian menghadapi persoalan
prinsip demokratik dengan menangkapnya. kurangnya dukungan anggaran
pengembangan polisi masa depan Sistem democratic policing dalam menjalankan operasional
yang lebih modem. memiliki tujuan mewujudkan pemolisian. Pada saat yang sama,
Polisi demokratik memiliki tugas dan tanggungjawab polisi kepolisian juga membutuhkan
makna sebagai polisi yang sesuai dengan peraturan hukum cara untuk menerapkan prinsip-
menghargai hak-hak sipil, tunduk dan tidak hanya memenuhi prinsip democratic policing dalam
pada prinsip-prinsip demokrasi keinginan pimpinan, bahkan pemolisiannya.
dan good governance serta penguasa, semata. Kepolisian
melakukan pemolisian modern sebagai aparatur sipil negara harus Strategi Polri
(community policing). Dalam diposisikan dan dimanfaatkan dalam Implementasi
konteks demokratik, kepolisian secara terkendali guna
Democratic Policing
setidaknya harus memenuhi menuntaskan persoalan hukum
Polri berupaya menanggapi
unsur-unsur sebagai berikut: yang terjadi.
peristiwa-peristiwa kriminal
• Tunduk pada aturan hukum Democratic policing harus
dan membantu warga
dengan mewujudkan dipandang sebagai proses dan
memecahkan berbagai masalah
nilai-nilai yang menghormati bukan hasil. Sebagai sebuah
yang menyebabkan timbulnya
HAM, bukan hanya proses, maka setiap tindakan
kejahatan.
memenuhi keinginan kepolisian harus sesuai dengan
Pemolisian Demokratis
pemimpin atau pun norma. Agar kepolisian dapat
menuntut Polri berorientasi
penguasa; menjadi kepolisian yang
pelanggan. Keberhasilan Polri
• Turut campur tangan dalam demokratik, maka tindakan
dalam memberikan pelayanan
kehidupan masyarakat hanya polisi perlu mengacu pada
kepada masyarakat bukanlah
empat norma, yakni: memberi
dalam keadaan terbatas dan ditentukan oleh Polri sendiri
prioritas pada pelayanan; dapat
dengan terkontrol; serta melainkan juga ditentukan oleh
dipertanggungjawabkan menurut
• Bertanggung jawab secara masyarakat (yang dilayaninya).
hukum; melindungi HAM,
terbuka. Untuk mendapatkan
terutama untuk jenis kegiatan
Tiga hal tersebut harus dukungan atau legitimasi dari
politik; dan transparan.
melekat pada sistem dan masyarakat harus berupaya
Prinsip-prinsip kunci dalam
organisasi kepolisian dalam dunia bagaimana untuk memuaskan
democratic policing dapat dipecah
demokrasi. masyarakat yang dilayaninya.
menjadi lima kelompok, yaitu:
Sebagai contoh, dalam Pendekatan kepada masyarakat
1. Tujuan democratic policing; adalah mutlak terutama kepada

20 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


para tokoh dan pemukanya petunjuk maupun pembinaan bisa terjalin dalam 24 jam
sehingga apa yang menjadi tentang masalah-masalah sosial tanpa batas ruang dan waktu
harapan masyarakat dapat yang terjadi dalam masyarakat (Chryshnanda DL, 2015 Hal 88).
didengar dan dipahami serta (masalah narkoba, kenakalan E-policing bisa juga
dalam memberikan pelayanan remaja dsb). dipahamisebagai model
senantiasa dimonitor, dievaluasi, Dalam menuju Polri pemolisian yang membawa
diukur, dan digunakan sebagai yang profesional, Polri juga community policing pada sistem
dasar untuk perbaikan terus membangun : online. Dengan demikian
menerus. (1) Kode etik Polri, Peraturan E-Policing ini merupakan model
Pemolisian Demokratis dan petunjuk-petunjuk yang pemolisian di era digital sehingga
menuntut Polri antisipatif, jelas di semua bidang yang pelayanan dapat terselenggara
yaitu mampu melihat ataupun dijadikan pedoman dalam dengan cepat, tepat, akurat,
menganalisis segala sesuatu yang pelaksanaan pemolisian baik transparan, akuntabel, informatif ,
terjadi. dari tingkat manajemen dan mudah diakses.
Polri juga menjadi maupun individu petugas E-policing juga dikatakan
fasilitator ataupun pemberi polisi. sebagai reformasi birokrasi,
sarana dan prasarana kepada (2) Standarisasi dan formalisasi karena dapat menerobos sekat-
masyarakat untuk ikut serta sekat birokrasi yang rumit yang
tugas kepolisian.
menumbuhkembangkan mampu menembus ruang dan
(3) Uji kelayakan (fit and
Siskamtibmas Swakarsa yang waktu misalnya tentang pelayanan
propper test).
dilandasi dengan pemolisian informasi dan komunikasi melalui
(4) Sistem penilaian kinerja di internet.
komuniti (Comunity Policing). semua bidang dengan
Dengan menggunakan E-Policing bukan
berdasar produktifitas dimaksudkan untuk menghapus
mekanisme pasar, Polri masing-masing bagian atau
diharapkan akan lebih kompetitif, cara-cara manual yang masih
fungsi. efektif dan efisien dalam menjalin
mendukung pelanggan
(5) Sistem penghargaan dan kedekatan dan persahabatan
untuk membuat pilihan dan
penghukuman yang objektif, antara polisi dengan masyarakat
mengkaitkan sumber daya secara
konsisten dan konsekuen. yang dilayaninya. E-Policing
langsung kepada hasil yang
dicapai. (6) Kepemimpinan dan justru untuk menyempurnakan,
Dalam rangka membangun pendelegasian wewenang. meningkatkan kualitas kinerja
Polri sebagai polisi sipil yang (7) Organisasi pembelajaran sehingga polisi benar-benar
profesional dan demokratis untuk meningkatkan menjadi sosok yang profesional,
diperlukan pembinaan SDM kemampuan SDM melalui cerdas, bermoral dan modern
Polri yang baik dalam rangka pendidikan formal ataupun (Chryshnanda DL, 2015 Hlm
menghadapi tantangan dan upaya latihan. 3).*
pemolisiannya. *) Brigjen Pol. DR.
Chryshnanda DL, M.Si. adalah
Untuk mendapatkan Modernisasi Polri Dirkamsel Korlantas Polri
kepercayaan dan dukungan melalui E-Policing
masyarakat, Polri dapat bertindak E-Policing adalah pemolisian
sebagai fasilitator, negosiator secara elektronik yang dapat
yang netral, jujur, terbuka bersih diartikan sebagai pemolisian
dan berwibawa yang dicintai secara online sehingga hubungan
dan dihormati, dipercaya serta antara polisi dengan masyarakat
bila diminta dapat memberikan

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 21


Laporan Utama

22 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Polri dalam Masa
Transisi Demokrasi
Oleh: Bambang Widodo Umar*)

M
eskipun Polri tidak Gambaran sekilas tersebut Pembenahan kepolisian ini
lagi menjadi bagian tentu tidak menggembirakan jika terjadi dalam arus tarik-menarik
dari militer sesuai TAP dilihat dari upaya membenahi antara kekuatan yang ingin
MPR NomorVI/MPR-RI/2000, kepolisian yang telah dilaksanakan mengubah kepolisian secara
namun sistem relasi antara polisi selama ini. Terlebih lagi dalam mendasar dengan kekuatan status
dan masyarakat dalam paradigma langkah panjang sejak pemisahan quo. Dengan kata lain, ada kutub
negara demokrasi masih Polri dari cakupan struktur, yang menginginkan polisi sebagai
dipertanyakan. kultur dan konten militer “alat negara” dan ada kutub yang
Satjipto Rahardjo (2004) (ABRI). Pembenahan yang menginginkan polisi sebagai “alat
mengatakan, ide membentuk dilaksanakan oleh elit kepolisian politik”.
kepolisian yang demokratik dalam reformasi Polri selama ini Indikasi ini tampak dari
sesungguhnya sudah dicanangkan nampak belum mencapai hasil kecemburuan atas domain
oleh Kapolri pertama Komjen Pol yang optimal. Nilai-nilai ideal wilayah tugas polisi dan penilaian
(Pur) R. S. Soekanto. Namun, kepolisian yang demokratis belum terhadap UU Nomor 2 Tahun
hingga kini bentuk kepolisian terserap ke dalam organisasi, 2002 tentang Kepolisian Negara
yang demokratik nampak belum demikian pula terpola dalam Republik Indonesia sebagai suatu
jelas. perilaku polisi.

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 23


Laporan Utama

karya yang harus dipertahankan. yang dicetuskan Jakobin (1793) dari pikiran manusia yang bekerja
Padahal dalam UU tersebut itu sangat dipengaruhi oleh untuk itu dan kegiatannya. Jhon
terdapat pasal-pasal yang pemikiran Rousseau tentang Dewey mengatakan : “Demokrasi
dapat menyulitkan tercapainya Social Contract yang menjelaskan bukanlah ready-made-concept
pemolisian demokratik “sebenarnya manusia itu merdeka, melainkan sikap dan jiwa yang
(democratic policing). tetapi kehilangan kebebasannya harus ditemukan, dicari oleh
Tulisan ini tidak mengurangi setelah ia menjadi warga suatu setiap generasi, di setiap saat
rasa hormat dan penghargaan negara. Kebebasannya dapat (Philosophy of education)”.
atas upaya para elit kepolisian diperoleh kembali jika ia Tujuannya adalah demi mencapai
dalam membenahi Polri selama bergabung dan ikut menentukan perkembangan yang sesempurna
ini. Namun dari upaya-upaya jalannya pemerintahan”. mungkin bagi manusia sesuai
yang dilakukan nampak masih Rousseau mendasarkan dengan martabatnya.
ada celah yang perlu disikapi filsafat radikalnya karena tidak Dalam hal kepartaian di
secara kritis/akademis dalam semua orang sependapat dengan Indonesia ada kecenderungan : (1)
membangun kepolisian yang volonte generale (kemauan belum memudahkan terjadinya
demokratis ketika organisasi bersama), maka perlu diikat konsensus nasional, koalisi; dan
itu masih terikat dengan tata untuk menjaga kebersamaan yang kompromi kepentingan antara
pemerintahan yang mendekap dikendalikan oleh negara. Dalam kelompok-kelompok politik;
dirinya sebagai instrumen politik. hal ini konsep demokrasi lebih (2) belum mampu mendorong
menekankan pada kepentingan keterlepasan dari semboyan-
Transisi Demokrasi di bersama “komunal”. semboyan ideologis; (3) belum
Di sisi lain ada pandangan mampu menyerap ide-ide
Indonesia tentang demokrasi yang dan unsur-unsur kreatif yang
Ada pendapat yang
menyatakan bahwa dalam bermanfaat untuk perubahan
menyatakan sistem demokrasi
masyarakat memang ada unsur- sistem kelembagaan negara (a.l
dapat digunakan untuk
unsur yang sama tetapi tidak sistem hukum, sistem ekonomi,
menyelesaikan berbagai masalah
semua unsur itu kemudian dan sistem keamanan yang sesuai
kenegaraan. Namun ada juga
dijadikan dasar untuk “satu dengan sosial budaya bangsa
yang mengatakan, beberapa
keseragaman”. Kepentingan Indonesia (Demos, 2003).
negara yang mula-mula menganut
bersama itu bisa bertentangan Dengan acuan pemikiran
demokrasi, dalam sejarah tata-
dengan kepentingan pribadi, demokrasi tersebut jika
negaraannya berpaling dari
tetapi berdasarkan paham diproyeksikan dalam tatanan
konsep tersebut (Padmini, 1996).
demokrasi apabila kepentingan pemerintahan di Indonesia
Pilihan itu tentu ada alasannya,
pribadi merupakan pendapat dari cenderung tampak : (1) sistem
konsep demokrasi ala Barat, di
minoritas, maka ia harus tunduk ketatanegaraan R.I masih mencari
Eropa sendiri telah mengalami
pada kepentingan bersama bentuk demokrasi: (2) ada
perkembangan.
(mayoritas). Konsep demokrasi ini ketidakjelasan konsep demokrasi
Di Indonesia dalam rangka
menghargai hak-hak “individu”. dalam UUD 1945 (demokrasi
membangun negara demokrasi
Sering dilupakan, tata klasik menurut teori Rousseau
tertarik dengan teori Rousseau
pemerintahan demokrasi atau demokrasi persaingan
Social Contract. Ini dimungkinkan
sesungguhnya merupakan hasil menurut teori J. Locke dan Mill);
karena terdapat unsur grass-root
dari suatu perkembangan. Hal (3) partai belum sepenuhnya
democracy yang dianggap sama
ini tergantung dari sejarah tata menyuarakan aspirasi rakyat; dan
dengan kebiasaan akan “mufakat”
pemerintahan suatu negara (4) terjadi polarisasi kekuasaan
yang hingga kini terpatri dalam
dan kesadaran dari masyarakat. di tangan eksekutif. Kondisi ini
Pancasila.
Artinya, demokrasi hanyalah hasil menunjukkan di Indonesia sedang
Teori klasik demokrasi

24 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


mengalami transisi demokrasi. kekuasaan politik; (2) sebagai bertanggungjawab pada Kepala
kekuatan yang menggunakan Pemerintahan, elite politik di
tindakan hukum sebagai alat parlemen, atau kepada publik?
Konsolidasi Polri dalam kepentingan; (3) sisi tersembunyi Tidak ada jawaban yang
dari negara yang ikut grouping pasti untuk hal ini. Praktik
Transisi Demokrasi politics; dan (4) bersikap ambigus di negara-negara Anglo Saxon,
Farouk Muhammad
sebagai penegak hukum dan aktor negara-negara Eropa Kontinental,
(2001) menjelaskan secara ideal
politik (Bambang Widodo, 2002). negara-negara komunis maupun
kepolisian yang demokratis
Untuk mengimbangi negara masyarakat kolonial menunjukkan
memiliki ciri profesional dan
dalam upaya mencari bentuk variasi untuk hal itu.
akuntabel.
demokrasi yang khas Indonesia Di negara-negara Anglo
Ciri profesional mengacu
(demokrasi Pancasila), konsolidasi Saxon, umumnya polisi
pada kemampuan : (1)
Polri dalam membangun mendapat mandat kekuasaan dan
menggunakan pengetahuan dan
kepolisian yang demokratik bertanggungjawab pada aturan
keahlian berdasarkan pendidikan
dapat mengacu pada parameter hukum dan kesepakatan publik.
dan latihan yang intensif, (2)
: (1) legitimasi (legitimacy); (2) Dua implikasi dari cara ini.
memberikan layanan terbaik, (3)
fungsionalisasi (function); (3) Pertama, kontrol terhadap
otonom, (4) memiliki kontrol
strukturisasi (structure); dan (4) kekuasaan polisi, termasuk
yang kuat, (5) mengembangkan
budaya (cultur). regulasi-regulasi untuk prosedur
kelompok profesi melalui
Legitimasi polisi diperlukan dan praktik kepolisian dilakukan
asosiasi, (6) memiliki kode
dengan alasan: melalui pembuatan hukum.
etik, (7) membina kebanggaan
Pertama, setiap alat negara Kedua, ada
profesi; (8) memilih profesi
harus diberikan derajat monopoli pertanggungjawaban polisi pada
sebagai pengabdian, dan (9)
tertentu oleh pemegang kekuasaan publik.
tanggungjawab atas monopoli
untuk menjalankan tugasnya. Hal Konsekuensinya:
keahlian.
ini penting bagi kepolisian karena Pertama, pertanggunjawaban
Sedangkan akuntabilitas
dalam menjalankan tugas sebagai dilakukan melalui politisi baik
kepolisian meliputi : (1)
alat negara perlu mendapat pada tataran nasional maupun
Answeribilty, mengacu kepada
mandat untuk menggunakan lokal.
kewajiban polisi memberikan
kekuatan. Kedua, bisa juga
informasi dan penjelasan atas
Kedua, di dalam negara pertanggungjawaban dilakukan
segala apa yang mereka lakukan,
demokrasi seluruh lembaga negara secara langsung kepada publik.
(2) Enforcement, mengacu kepada
harus memiliki akuntabilitas Jika merujuk pada praktik
kemampuan polisi menerapkan
untuk mejalankan fungsinya. umum yang ada di negara-
sanksi kepada pemegang
Hal ini berarti bahwa mandat negara Eropa kontinental,
kebijakan apabila mangkir dari
yang diberikan kepada polisi pemberian mandat kekuasaan
tugas negara maupun publik, (3)
untuk menggunakan kekuatan dan pertanggungjawaban polisi
Punishibility, mengacu kepada
harus disertai tanggungjawab dan lebih terkait pada pemerintahan
kesediaan polisi untuk menerima
kegagalan untuk memberikan dan kurang bertanggung jawab
sanksi bila terbukti melanggar
pertanggungjawaban harus pada publik dan hukum. Artinya,
code of conduct atau tindak pidana
diberikan sanksi. polisi bertanggungjawab secara
(Berkley, 1969).
Dari mana sebaiknya Polri langsung kepada Kepala Negara
Dalam perkembangan
mendapat mandat kekuasaan (head of state). Model ini mirip
politik di Indonesai realitas
dan kepada siapa harus dengan kepolisian di Indonesia
kepolisian cenderung masih (1)
bertanggungjawab? Apakah Polri dan masyarakat kolonial dimana
sebagai aktor pengguna kekerasan
mendapat mandat kekuasaan dan kepolisian untuk melaksanakan
yang mendapat lejitimasi dari

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 25


Laporan Utama

tugasnya mendapat mandat itu yang menyatakan bahwa hukum, atau keduanya. Di
kekuasaan dan bertanggungjawab Kapolri merupakan pengemban negara-negara Anglo Saxon
kepada pemerintah atau tanggungjawab atas pelaksanaan mupun Eropa Kontinental peran
pemerintah kolonial, bukan dari tugas dan wewenang kepolisian kepolisian sebagai penegakan
penduduk yang dijajah. secara hierarkis. Kata hierarkhis hukum dipisahkan dengan peran
Yang ekstrem adalah di ini memperkuat kesan bahwa pencegahan kejahatan. Parameter
kepolisian bekas Uni Soviet polisi Indonesia tidak diharapkan struktur menunjukkan kekuasaan
(dulu) dan China, di kedua memberikan pertanggungjawaban polisi perlu diatur secara seimbang
negara itu tidak kenal adanya institusional pada tingkat lokal. dengan pengawasan dari
mekanisme lejitimasi. Hal ini Untuk pengembangan masyarakat.
terutama disebabkan karena demokrasi ke depan, Dalam hal ini fungsi
pengaruh partai yang sangat pertanggungjawaban kepolisian Kompolnas perlu dikeluarkan dari
besar. Akibatnya polisi tidak bisa semacam ini perlu dibenahi. lingkungan pengorganisasian Polri
dipisahkan dengan partai. Secara Idealnya di masa depan perlu dan dibentuk di seluruh propinsi.
umum dapat dikatakan bahwa menciptakan mekanisme melalui Parameter budaya menunjukkan
polisi menjadi instrumen partai mana polisi mendapatkan mandat bagaimana melembagakan
dan anggotanya sebagian juga kekuasaan dan memberikan sikap perilaku polisi yang sesuai
menjadi anggota partai. Pada pertanggungjawaban secara dengan nilai-nilai sosial budaya
gilirannya polisi kerap bertindak institusional maupun regular masyarakat.
di luar hukum dan tidak kepada publik dan lembaga Untuk mewujudkan
memiliki akuntabilitas publik perwakilan rakyat baik untuk pemolisian demokratik
(pertanggungjawaban internal tingkat nasional maupun lokal. (democratic policing) perlu
saja). Tujuannya: dilakukan pembenahan Polri
Jika melihat kepolisian di Pertama, untuk membantah secara mendasar dalam tahapan
Indonesia ada satu yang menarik. kritik bahwa Polri masih seperti panjang yang terukur. Karena
Dalam UU Nomor 2 Tahun polisi pada masyarakat kolonial itu diperlukan terutama
2002 tentang Kepolisian Negara yang dapat digunakan sebagai “kebijakan politik” dalam rangka
Republik Indonesia tidak memuat alat pemerintah. Hal ini terkait pencapaiannya dan perencanaan
pasal yang mengatur tentang dengan Pasal 2 UU Nomor 2 yang komprehensif.
pemberian mandat kekuasaan dan Tahun 2002 yang menyatakan Sejalan hal itu, perlu ada
mekanisme pertanggungjawaban fungsi kepolisian sebagai salah kemauan kuat dari elit kepolisian
kepada kepolisian secara regular. satu fungsi pemerintahan, dan sendiri untuk mengambil sikap
Meskipun terdapat pasal 11 Pasal 8 yang meletakkan Polri di melepaskan diri dari pengaruh
ayat (1) yang menyatakan, bawah Presiden. politik yang diharamkan dalam
pengangkatan dan pemberhentian Kedua, mengubah negara demokrasi. (Prof. Dr.
Kapolri dilakukan oleh Presiden pengorganisasian Polri yang Bambang Widodo Umar, Staf
dengan persetujuan DPR, menganut sistem organisasi Pengajar Dep Kriminologi FISIP-
namun aturan ini tidak bisa militer yang sentralistik (orientasi UI).*
dikatakan sebagai pasal yang ke atas) ke pengorganisasian Polri
mengatur pertanggungjawaban yang desentralistik (orientasi ke
institusi kepolisian, tetapi hanya bawah) sebagaimana negara yang Daftar Pustaka
merupakan aturan tentang demokrasi.
pengangkatan dan pemberhentian Selanjutnya parameter
Kapolri saja. fungsi menunjukkan perlu Berkley, George E.,1969. The
Masalah ini semakin kuat dinyatakan secara tegas peran Democratic Policeman.
kalau merujuk pasal 10 UU Polri sebagai kamtibmas, penegak Boston Beacon Press.

26 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Demos. 2003. Demokrasi Di Atas Dilema Peran Polri. Makalah ______________. 2005. Arah
Pasir. Makalah Seminar dalam Lokakarya Nasional. Reformasi Polri. Makalah
tentang Demokratisasi di “Perdamaian dan Resolusi dalam Seminar Nasional :
Indonesia. Konflik: State of The Art& Sistem Keamanan Nasional
Dewey, John. 2001. Democracy Strategik Keamanan, Indonesia, diselenggarakan
and Education, The diselenggarakan oleh PSKO oleh Pusat Pengkajian
Pensyvania State University. – Universitas Gajah Mada, Strategi Nasional, 26 Januari
Jacobin. 2011. French Political 22 – 24 April 2002, di 2005, Jakarta.
History. Britania On line Yogjakarta.
Encyclopedia. Britania.com
J. Locke and S. Mill. 1995. Two
Treatises of Government.
University of
British
Columbia.
Padmini, Dyah. 1996.
Aktualisasi
Demokrasi.
Makalah lepas
dari STKIP
PGRI Sukabumi.
Rousseau. Jean
Jacques. 2000.
Du Contract
Social (Perjanjian
Sosial).
Visimedia.
Muhammad, Farouk,
1994. “The Role
of Police as a
Social Control
Agents Connected
With Their Jobs in
Law
Enforcement”.
Makalah. (Tidak
dipublikasikan).
Rahardjo, Satjipto.
2004. Diingatkan
Lagi, Jadilah
Polisi Sipil. Opini
Kompas.
Umar, Bambang
Widodo. 2002.

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 27


Laporan Utama

28 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Kantor Pusat
Gedung PT. Asuransi Bhakti Bhayangkara
JL. Palatehan No.5 Kebayoran Baru Jakarta
Telp.(62 21) 7204022, 7204023
Fax. (62 21) 7204021
Solusi Tepat Mengatasi Risiko Email : abb@abb.co.id

www.abb.co.id

Produk-produk Layanan Kami :


- AKDP - Asuransi Kebakaran
(As. Kecelakaan Diri Pengemudi) - Asuransi Kendaraan Bermotor
- AKDA - Asuransi Pengangkutan
(As. Kecelakaan Diri Anggota Polri) - Asuransi Kecelakaan Diri
- SiRanmor - Surety Bond
(As. Kendaraan Bermotor - SiRama (Asuransi Kecelakaan
- Asibhara Diri untuk peserta Kredit)
(As. Idaman Bhayangkara) - dan lain-lain
- ATJHK
(As. Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga)
- AKDA Extra
(As. Kecelakaan Diri Extra)

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 29


Bhayangkara FC Berhasil Mengukir
Prestasi Sebagai Juara 1 Liga 1 2017
K
epolisian sendiri ternyata Suboseto, Maldini Pali, Alsan Gayanya yang suka protes ini
tak melulu menjadi alat Sanda, dan Mukhlis Hadi Ning. mungkin karena ia seorang polisi.
negara yang menjaga Jika ada manajer yang paling Seperti penuturannya di tempat
keamanan dan ketertiban banyak kena sanksi di Liga 1 kerjanya di Regident Polda Metro
masyarakat, serta menegakkan Indonesia musim kompetisi 2016, Jaya. Ia inginnya lurus-lurus
hukum. Lebih luas daripada itu, maka AKBP Sumardji orangnya. saja. Jika ia melihat tidak sesuai
di Indonesia sendiri, Polri ikut Sanksi yang ia terima tidak kurang dengan fakta, misalnya pengawas
merambah aktivitas positif yang 21 kali dari 34 pertandingan. pertandingan atau wasit itu tidak
biasa dilakukan di kalangan sipil, Jumlah denda yang dibayarkan fair pasti diprotes.
terutama dunia olahraga. saja tidak kurang dari 460 juta Menyadari gaya protesnya
Institusi Polri pun memiliki Rupiah. tidak mengenai sasaran, Sumardji
klub sepakbola profesional Mengenai gayanya yang suka mengubahnya di 2017.
bernama Bhayangkara FC yang teriak-teriak yang berujung sanksi, “Saya ubah yang tadinya
saat ini bermain di kasta tertinggi ia mengatakan awalnya tidak tahu saya suka teriak-teriak, protes
kompetisi sepakbola Indonesia, kalau sepak bola itu beda dengan dan lain sebagainya, menjadi
Gojek Traveloka Liga 1 2017. olah raga lain. lebih menekankan bagaimana
Kehadiran Bhayangkara FC ini “Ternyata di sepak bola ini meningkatkan performa pemain.
menjadi representasi kalangan tidak seperti voli atau cabang Pada saat MC saya gunakan untuk
Polri di sepakbola Tanah Air. olahraga yang lain. Kita protes menyampaikan aspirasi. Saya
Beberapa pemain lokal yang dan teriak-teriak itu tidak ada sindir perangkat pertandingan
memperkuat Bhayangkara FC sanksi, tapi kalau di sepak bola yang tidak fair,” katanya.
saat ini sekaligus berstatus sebagai tidak bisa. Kita teriak-teriak Menurutnya kondisi
anggota polisi adalah M Sahrul apalagi sifatnya itu menghujat persepakbolaan 2017 lebih baik
Kurniawan, Putu Gede Juni sudah pasti mendapat sanksi dan daripada 2016. Kekurangan
Antara, M Fatchurohman, Wahyu denda,” tuturnya. atau ketidakadilan ia sampaikan

30 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Sumardji, Manajer Bhayangkara FC

langsung ke operator sehingga menjadi juara, ia


pertandingan. Termasuk mengatakan mampu melebur
kepemimpinan wasit di lapangan. dan selalu memotivasi pemain.
Usulan menggunakan wasit asing Motivasi utamanya adalah prestasi
juga berasal dari Bhayangkara akan berujung pada nilai si
FC dan beberapa klub lainnya. pemain. Jika pemain menyadari
Walaupun diakuinya tidak hal ini tentu akan berlatih di lingkungan sepak bola
ada jaminan wasit asing akan sungguh-sungguh. Dan begitu Indonesia, ia tidak menampik
berlaku adil di lapangan. Namun bermain akan menampilkan keberadaannya. Seperti diakuinya,
setidaknya ada upaya perbaikan ke kemampuan maksimal. Karena si ia pernah didatangi oleh penjudi.
arah yang lebih baik. pemain tahu jika ia bermain bagus Namun menurutnya hal ini masih
Menjadi manajer klub sepak dan berprestasi dia akan dilirik bisa dibenahi. Justru keberadaan
bola mungkin terjadi secara klub lain dan akan mendapat Polri di kancah sepak bola
kebetulan bagi Sumardji. Berawal tawaran yang lebih besar. nasional untuk meminimalkan
dari penunjukkannya melalui Evan Dimas dan Ilham Udin hal-hal seperti ini yang akan
surat perintah (Sprin) sebagai adalah contoh pemain binaan mencoreng nama sepak bola itu
Asisten Manajer di 2016. Awalnya Bhayangkara FC yang mendapat sendiri.
ia merasa canggung karena tidak tawaran besar dari klub luar Mengenai karirnya
begitu mengenal dunia sepak bola negeri. Walaupun sempat menjadi sebagai manajer, Sumardji
di Indonesia. Konon katanya, kontroversi kepindahan keduanya, menyerahkannya kepada
dunia sepak bola Indonesia namun ini merupakan bukti pimpinan. Ia berharap musim
banyak mafianya. bahwa prestasi berujung harga. depan ada penggantinya. Apalagi
Tugas sebagai asisten Ketika disinggung apakah sudah berhasil mengantarkan
manajer dijadikan sebagai ia tidak merasa kehilangan Evan Bhayangkara FC menjadi
tantangan dan berhasil dilalui Dimas, ia tidak keberatan. juara. Namun jika pimpinan
dengan sukses. Buktinya setahun “Saya suruh Evan Dimas mempertahankan ia mengatakan
kemudian ia diangkat menjadi keluar karena dia memimpikan siap.
manajer. Siapa sangka pula, ingin main di Selangor, oke “Kalau pimpinan merasa
Bhayangkara FC bisa menjadi silahkan. Ambil yang paling belum ada pengganti, sebagai
juara di musim 2017. mahal,” ujarnya mempersilakan. polisi, saya siap laksanakan,”
Mengenai kiat-kiatnya Mengenai isu mafia ujarnya menutup obrolan.
(Syarief HD &Bambang W).

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 31


Opini

Perbedaan Antara
Menurut pemohon
pengertian golongan bisa saja
ditafsirkan hanya berdasarkan

Pendapat dan Ujaran selera dan kepentingan penguasa.


Akibatnya, bisa membuat
masyarakat takut menyampaikan

Kebencian pendapat atau pikiran atau sikap


melalui sistem elektronik yang
merupakan hak asasi. Sebab,
Oleh: Ruchyat Suryana, SE
jika masyarakat mengkritik
pemerintah terbuka kemungkinan
Penerapan Pasal 28 ayat mengkriminalisasi masyarakat untuk dikriminalisasi dan
termasuk pemohon yang kerap dianggap menghina golongan
(2) dan Pasal 45A ayat mengeluarkan pendapat melalui (pemerintah, red).    
(2) UU ITE, negara media massa atau media sosial Karena itu, pemohon
wajib melindungi berupa kritik berbagai hal. meminta agar Mahkamah
Misalnya, definisi frasa   “antar menghapus frasa “antar golongan”
semuanya, termasuk golongan” dalam Pasal 28 dalam Pasal 28 ayat (2) dan
kelompok masyarakat ayat (2) jo Pasal 45A UU ITE Pasal 45A UU ITE karena
kategori di luar suku, dinilai multitafsir karena tidak bertentangan dengan UUD
jelas batasannya, sehingga Tahun 1945. Sehingga yang bisa
agama, dan ras (SAR). penerapannya sangat luas menjadi objek ujaran kebencian
mencakup kelompok apapun yang dan bisa dipidana adalah Suku,

S
idang pengujian Pasal ada dalam masyarakat baik formal Agama, Ras (SAR).
28 ayat (2) dan Pasal maupun nonformal “Pasal 28 ayat (2) dan Pasal
45A UU No. 11 Tahun (subyektif ). 45A UU ITE tidak
2008 sebagaimana telah diubah mempunyai
dengan UU No. 19 Tahun kekuatan
2016 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE)
kembali digelar. Aturan yang
terkait penyebaran informasi
yang didasari rasa kebencian
dan permusuhan (ujaran
kebencian) dapat
dipidana ini diajukan
Habiburokhman yang
berprofesi sebagai
advokat.
Pemohon
menilai kedua
pasal itu
merugikan
pemohon lantaran
potensi dijadikan
alat
untuk

32 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


hukum mengikat sepanjang
tidak dimaknai ‘Setiap orang
dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang
ditujukan untuk menimbulkan
rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan
atas suku, agama dan ras
(SAR)’,” demikian bunyi petitum
permohonannya.   
Sidang pengujian pasal ini
sudah memasuki keterangan
ahli dari pihak pemohon dan
ahli pemerintah. Ahli pemohon
yang memberi keterangan adalah
dosen Ilmu Komunikasi Politik
Universitas Airlangga Hendri
Subiakto dan ahli pemerintah
yakni dosen Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, Lidwina
Inge Nurtjahyo.     
Dalam keterangannya,
Hendri Subiakto menuturkan
ada perbedaan antara pendapat
(kritik) dengan ujaran kebencian.
Pendapat merupakan  penilaian
yang tentu berbeda dengan
penyebaran kebencian. “Jika
hanya mengatakan pemerintah
buruk atau gagal, maka hal dinyatakan secara verbal. Artinya, baginya merupakan larangan
tersebut hanya pendapat dan itu dalam sikap seseorang itu sudah terhadap perbuatan kejahatan
tidak dilarang, tetapi jika sudah menggunakan pikirannya yang pada hal yang serius.
mengajak orang lain membenci melahirkan setuju, tidak setuju,  “Inti larangan norma ini,
kelompok lain, maka itu persoalan suka, tidak suka, atau netral. larangan penyebaran kebencian
yang berbeda,” ujar Hendri di  “Dari aspek psikologi, dalam masyarakat yang beragam.
Gedung MK, Jakarta, Senin pendapat adalah ekspresi sikap Dengan keberadaan pasal
(5/12/2017). dan terkadang mengekspresikan tersebut, negara melindungi
 Dia mengingatkan sikap itu kadangkala mengganggu warga negara dari keberagaman.
kemerdekaan mengemukakan orang lain,” ujarnya.   Yang dilarang adalah penyebaran
pendapat adalah hak setiap warga  Menurutnya, tidak ada satu informasi yang melahirkan
negara menyampaikan secara pasal pun  yang melarang ekspresi permusuhan dan penyebaran
lisan dan tulisan secara bebas dan sikap setuju dan tidak setuju. kebencian,” terangnya.
bertanggung jawab. Pendapat atau Hal tersebut tidak ada kaitannya  Hendri menyebut
opini dalam ilmu komunikasi dengan larangan berpendapat. penyebaran ujaran kebencian
selalu terkait dengan sikap yang Terkait pasal yang diujikan, melalui internet atau media

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 33


Opini

sosial saat ini tidak terbatas dan individu, kelompok, yang berkembangnya masyarakat yang
sangat besar implikasinya. Jika dianggap sebagai lawan. Masalah memunculkan berbagai golongan
disebarkan dalam bentuk hasutan ini menjadi serius jika yang tertentu, bukan berarti dibiarkan
dan menyebar dan berputar di diproduksi adalah melahirkan oleh negara.
media sosial berdampak pada kekerasan. Bahkan, keinginan “Jika dibatasi SAR, siapa
konflik dari individu, komunal, menghancurkan kelompok yang melindungi pengelompokan
dan antar kelompok yang lain. Namun, praktiknya, hate golongan berdasarkan strata
melahirkan disintegritasi. speech “bersembunyi” di balik ekonomi, gender, teknologi,
 Ia menerangkan hasutan prinsip-prinsip demokrasi dengan politik dan lainnya? Maka,
akan membuat pelabelan, mengacaukan hak kebebasan mencoret konsep SARA menjadi
diskriminasi, kekerasan, dan berpendapat. SAR, adalah masalah serius
pada tingkat ekstrem dapat Karena itu, negara karena hal ini akan berpotensi
memunculkan kebencian kolektif berkewajiban memastikan pada kekacauan dan negara akan
yang berujung pada penyerangan penyebaran ujaran kebencian ini dinilai diskriminatif dan tidak
atau persekusi pada media sosial tidak boleh berkembang menjadi melakukan kewajiban melindungi
dan kehidupan nyata. Jika tidak kekerasan faktual. “Di situlah warga negaranya,” katanya.
ada upaya negara dalam hal ini, pentingnya keberadaan pasal ini,”  
maka akan terjadi kekacauan, tegas Hendri. Pertahankan ‘golongan’
pembumihangusan, dan lainnya. Menurutnya, Pasal 28 ayat Lidwina Inge
Dalam kekerasan yang (2) dan Pasal 45A ayat (2) UU Nurtjahyo berpendapat, ranah
terjadi di beberapa negara, hal ini ITE negara wajib melindungi antropologi hukum dan sosiologi
diawali dengan provokasi atau semuanya, termasuk kelompok hukum, kata “golongan” dapat
hasutan yang isinya mengandung masyarakat kategori di luar suku, ditemukan ketika membahas
unsur ujaran kebencian atau hate agama, dan ras (SAR). Sementara satuan dalam masyarakat. Terkait
speech yang sifatnya menyerang kategori antar golongan terkait ras, golongan, dan kategori

34 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


sosial. Ras pada pembentukannya Terkait peraturan yang
terkait karakterisitik fisiologis, dibuat Pemerintah, Lidwina
morfologis, dan kinetik. menekankan perlunya
“Kategori sosial ditentukan peran negara agar
oleh aspek yang dibentuk pihak tidak terjadi politik
luar dalam hal ini pemerintah. identitas. Dengan
Kategori ini digunakan untuk demikian,
kepentingan perencanaan lanjutnya, negara
pembangunan dan kata ini justru wajib
cenderung  fokus pada pemilahan mempertahankan
manusia. Sedangkan, kata kata “golongan”
‘golongan’ memiliki kedekatan dan memiliki arti
satu sama lain dan adanya unsur seluas-luasnya.
rasa memiliki identitas sama,” Menurutnya,
tutur Lidwina. akan selalu
“Masalah akan timbul terbentuk lapisan
bila mereka yang sama ini (golongan) baru
membedakan dengan orang dalam masyarakat dan
lain. Maka, negara punya posisi negara wajib melindungi
penting untuk menjaga tidak hal ini. “Maka, sangat
terjadinya pembeda diantaranya. tidak tepat menghilangkan
Bahkan, ‘golongan’ dapat kata ‘golongan’ dalam aturan *) Ruchyat Suryana, SE adalah
melahirkan politik golongan atau perundang-undangan,” katanya.* dosen STIE Tri Dharma
identitas,” jelas Lidwina.

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 35


Opini

Terorisme dan militer dalam kontraterorisme


di Indonesia, dan skeptisisme
terhadap program deradikalisasi

Dendam yang saat ini menjadi fokus


strategi antiterorisme (pendekatan
lunak) di Indonesia.

Terhadap Polri
Setiap kali peristiwa
pengeboman di Indonesia terjadi,
maka media secara langsung
memberikan nama sebagai aksi
Oleh: Kompol Wirdhanto Hadicaksono, SIK, M.Si terorisme. Terminologi terorisme
dalam pemberitaan media di
Indonesia seolah telah menjadi

F
enomena terorisme makin radikal dan cepat. Perubahan yang “kebijakan wajib” yang dianut
menguat seiring dengan ingin dicapai harus diwujudkan oleh semua media. Tidak satu
menguatnya fenomena dengan segera dan untuk itu pun yang berani berbeda dengan
radikalisme. Radikalisme diperlukan kekerasan atau menggunakan pilihan kata
sendiri merupakan paham yang kekuatan. Penggunaan kekuatan yang lain. Diksi “aksi anarki”,
menggunakan unsur-unsur atau kekerasan diperlukan “perbuatan melawan hukum”,
kekuatan dan kekerasan dalam agar perubahan atau hasil yang “kekerasan”, dan kata lain yang
mencapai tujuannya. dinginkan dapat segera dicapai. semisal, jarang digunakan oleh
Orang atau Hal inilah yang melatarbelakangi media. Mereka menganggap
kelompok radikal kenyataan berkembangnya bahwa kata terorisme adalah suatu
memiliki radikalisme berbanding lurus keharusan untuk menyebut aksi-
pandangan, dengan perkembangan terorisme. aksi pengeboman yang terjadi.
dalam Upaya pemerintah Indonesia
mencapai –dalam hal ini Polri—dalam Potensi Terorisme
tujuan harus mengatasi terorisme seringkali Indonesia
menggunakan dipuji karena berhasil menangkap Indonesia memiliki potensi
cara-cara dan mengadili anggota kelompok terorisme yang sangat besar
yang teroris secara efektif seraya dan perlu langkah antisipasi
menjaga agar transisi demokrasi yang ekstra cermat. Kebijakan-
Indonesia tetap berjalan. kebijakan pemerintah yang
Akan tetapi, terdapat kadang tidak dipahami oleh
pula berbagai masalah orang tertentu cukup dijadikan
dan tantangan mengenai alasan untuk melakukan teror.
penyelenggaraan upaya Masih adanya ancaman terorisme
penanggulangan terorisme di Indonesia juga disebabkan
(anti/kontraterorisme) oleh belum adanya payung
di Indonesia, misalnya hukum yang kuat bagi kegiatan
dilema penguatan intelijen untuk mendukung upaya
mekanisme hukum yang pencegahan dan penanggulangan
represif versus kebebasan terorisme.
sipil dan hak asasi Kendala lain dalam
manusia (HAM), perdebatan pencegahan dan penanggulangan
mengenai keterlibatan dan peran

36 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


terorisme adalah belum adanya berhasil melakukan pencegahan
pembinaan yang menjamin dapat dan penangkapan terhadap
mengubah pemikiran radikal beberapa gembong teroris di
menjadi moderat. Sementara Indonesia.
itu masih lemahnya sistem Efek balik dari keberhasilan
pengawasan terhadap peredaran Polri dalam menanggulangi
berbagai bahan pembuat bom, terorisme memberikan rasa
menyebabkan para teroris masih dendam yang mendalam dari
leluasa melakukan perakitan bom pelaku terorisme terhadap polisi.
yang jika tidak terdeteksi dapat Pengamat terorisme dari
menimbulkan kekacauan di Institute For Policy Analysis Of
berbagai tempat. Conflict, Sidney Jones, mengatakan
Dalam rangka memerangi aparat kepolisian harus waspada
tindakan terorisme, pemerintah terhadap serangan teror.
dilakukan sendiri-sendiri (Lone
menempatkan sisi pencegahan Musababnya, polisi masuk dalam
Wolf) maupun gerakan yang
sebagai garda terdepan dalam radar musuh bagi kelompok
berkelompok (GTM atau Group
kebijakan penanggulangan penggentar.
Teror Mandiri) bisa dikarenakan
terorisme di Indonesia melalui “Polisi adalah sasaran
adanya dendam yang mendalam,
pendekatan halus (soft approach). karena satu motivasi balas
bisa juga dikarenakan semakin
Kebijakan pencegahan dendam, Kadang polisi jadi
hilangnya wibawa kepolisian
diarahkan pada penangkalan sasaran karena para teroris
RI sehingga mereka berani
paham radikal terorisme ingin mengambil senjata.” kata
melakukan tindakan tersebut
agar tidak menular dan Sidney,(Net,29/06/2017).
karena mereka sudah tidak takut
mempengaruhi masyarakat. Sejak awal Mei 2017 polisi
lagi terhadap aparat kepolisian
Tujuan dari pencegahan ini sudah berhasil menangkap 30
kita.
adalah meningkatkan daya orang yang diyakini terkait
Penyerangan polisi di
tahan masyarakat dari pengaruh jaringan terorisme, dan
Sumatra Utara dan penusukan
paham radikal terorisme dengan penangkapan itu semakin memicu
dua anggota polisi di Jakarta,
cara pelibatan peran serta kemarahan kelompok terorisme
pasti akan mengakibatkan
seluruh komponen masyarakat terhadap polisi. Dalam beberapa
meningkatnya volume ketakutan
dalam pencegahan terorisme. bulan terakhir sejumlah personel
anggota polisi di dalam menjalani
Permasalahan terorisme hanya polisi telah gugur dan terluka
kehidupannya. Pengalaman
dapat diselesaikan melalui dalam serangan teror. Seperti
penusukan di tempat ibadah,
kerjasama dan koordinasi serangan teror bom di kampung
pastilah membuat kawan-kawan
antara berbagai pemangku melayu yang mengakibatkan
polisi merasa ngeri, karena
kepentingan (stake holder), baik tewasnya tiga aparat kepolisian,
ternyata ancaman kepada korps
instansi pemerintah maupun selanjutnya serangan terhadap
polisi meningkat dan seolah
masyarakat. Markas Polda Sumatera Utara
polisilah sasaran tembak teroris
pada hari lebaran, dan penikaman
dimanapun dan kapanpun. Hal
Polisi Ujung Tombak terhadap dua anggota Brimob di
ini pastilah akan menyebabkan
Sebagai garda terdepan Masjid Falatehan Kebayoran Baru
kinerja polisi bisa terganggu.
dalam memerangi terorisme Jakarta Selatan yang berada tepat
Mereka akan dihantui ketakutan
polisi menjadi unjung tombak di depan Mabes Polri.
saat berdinas dan juga saat di luar
dalam melakukan hal tersebut. Serangan terhadap aparat
dinas. Akibat ketakutan ini maka
Hal tersebut terbukti dengan kepolisian yang dilakukan
kinerja kepolisian juga terganggu
peran Densus 88 Polri yang telah oleh pelaku teror baik yang
sehingga tingkat pengamanan

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 37


Opini

yang merupakan tugas utama akan menautkan sistem keamanan aparat kepolisian kita. Kenapa
polisi akan terganggu. kepada perangkat keamanan, aparat kita yang tewas tidak
Hal yang demikian akan yaitu polisi. Jika sudah demikian, mendapatkan simpati yang
menyebabkan para teroris semakin bisa jadi akan ada dua rongrongan mendalam atas jasa-jasa mereka?
leluasa bergerak dan memang yang mengancam keberadaan Bukankah mereka berjuang untuk
inilah tujuan dari mereka. Para negeri ini. negara kita?
teroris dan juga otak teroris Masyarakat mengharapkan Penulis berpendapat, harus
pasti cerdik atau licik dalam pengamanan dari kepolisian ada upaya untuk mengembalikan
menjalankan strateginya. Serangan sementara merekapun juga kepercayaan penuh kepada pihak
ke aparat Kepolisian bertujuan mendapatkan ancaman. Ketika kepolisian. Jangan sekalipun
untuk meruntuhkan mental performa aparat Kepolisian mengendorkan semangat kerja
Korps Kepolisian sehingga dengan menurun dan ini juga menjadikan kepolisian dengan kritik-kritik
turunnya kinerja Kepolisian, tingkat kepercayaan masyarakat yang kurang konstruktif, karena
maka semakin leluasalah mereka menurun, maka teroris akan jika ini muncul, maka bisa
melakukan gerakan. bersorak kegirangan. Penulis jadi akan ada gesekan antara
Pihak yang akan berpendapat perlu ada dukungan masyarakat dengan polisi.
mendapatkan efek ketakutan yang luar biasa terhadap aparat Selain itu, hal lain yang
adalah masyarakat awam. kepolisian, karena mereka adalah mempengaruhi adalah harus ada
Informasi tentang terorisme garda terdepan yang menjaga pemberian anggaran yang lebih
dan juga korban-korban yang keamanan masyarakat kita dari kepada intelijen Polri sehingga
diakibatkannya, pastilah akan serangan terorisme. mereka dapat mendeteksi dan
membuat masyarakat merasakan Ada beberapa hal yang melakukan aksi intelijen dengan
bahwa ancaman keselamatan dapat dilakukan dalam rangka lebih jitu dan dilengkapi dengan
pun juga mengintai mereka. memberikan dukungan kepada alat-alat yang modern.
Serentak dengan itu, masyarakat Yang tak kalah pentingnya
adalah payung hukum yang jelas
dan tegas dalam memberantas
terorisme, seperti revisi UU
Terorisme agar dipercepat
pengesahannya dan dalam
undang-undang tersebut
memberikan keleluasan kepada
Polri khususnya Densus 88/AT
untuk bergerak dalam rangka
memberantas terorisme khususnya
di area pencegahan.

* Kompol Wirdhanto
Hadicaksono, SIK, M.Si., adalah
Alumni Sespimmen Dikreg 57T.A.
2017.

38 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Techno

Ledakan Aplikasi
Elektronik Polri
Oleh: AKBP Teuku Arsya Khadafi, SH, SIK, M.Si

smartphone baik menggunakan langsung dibalas pada saat itu


Operating System berbasis Android juga. Transaksi jual beli yang
atau iOS karena sejatinya dahulu harus bertatap muka,
smartphone saat ini sudah menjadi saat ini sudah bisa dilakukan
bagian yang tidak terpisahkan tanpa melihat batasan ruang dan
dalam kehidupan kita sehari- waktu. Yang kita kenal dengan
What is Applications hari yang digunakan untuk E-Commerce. Begitu pula dalam
Booming? Apa itu mengakses informasi, media aspek pelayanan publik, sektor
Ledakan aplikasi….. sosial, termasuk juga kegiatan swasta dan pemerintah saat ini
hiburan, pendidikan, komersial tengah berupaya memotong

S
adar atau tidak, saat ini dan layanan publik. birokrasi dengan memanfaatkan
teknologi informasi melekat Saat ini Indonesia sudah teknologi informasi untuk
kuat pada setiap sendi memasuki era digital seiring meningkatkan efektivitas dan
kehidupan manusia, jumlah dengan perkembangan teknologi efisiensi pelayanan,termasuk
populasi penduduk dunia saat informasi, lompatan teknologi jajaran kewilayahan Kepolisian
ini 7,5 milliar orang, dengan / technology leap ini tentunya Negara Republik Indonesia
jumlah pengguna internet merubah paradigma dan cara utamanya ditingkat Polda dan
sebanyak 3,8 milliar dan semakin hidup dalam berperilaku Polres
meningkat dari tahun ke tahun. sehari-hari. Sebagai contoh Hal itu tentunya
Berdasarkan data dari www. pengiriman informasi sejalan
internetworldstats.com Indonesia yang dulu
berada pada peringkat ketiga menggunakan
pengguna internet terbesar di Asia surat melalui
dengan jumlah 132 juta pengguna kantor pos
internet. sekarang
Data dari Asosiasi sudah
Pengguna Jasa Internet Indonesia tergantikan
menunjukkan bahwa pengguna oleh chats
internet di Indonesia terbesar dengan
berada di Pulau Jawa kemudian menggunakan
disusul Pulau Sumatera, Sulawesi media sosial
dan Kalimantan. Sebagian besar yang dalam
penggunaan internet tersebut hitungan
dilakukan dengan menggunakan detik
media komputer dan yang lebih sudah bisa
digandrungi lagi yaitu media diterima dan

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 39


Techno

dengan kebijakan pemerintah prioritas ke dua Kapolri Jenderal khususnya di tingkat Polres
saat ini. Presiden RI Joko widodo Prof. Drs. M. Tito Karnavian, berlomba-lomba membuat
pada saat pengarahan di kegiatan M.A., Ph.D untuk mewujudkan berbagai aplikasi elektronik
Apel Kasatwil beberapa waktu Polri yang promoter, yaitu berbasis smartphone android.
lalu juga menegaskan kepada program peningkatan pelayanan Sebagai contoh SKCK online,
jajaran Polri untuk memproses publik yang lebih mudah bagi SP2HP online, E-Tilang, Panic
digitalisasi pelayanan publik masyarakat dan berbasis teknologi Button dan layanan kepolisian
secara cepat dengan melakukan informasi. lainnya.
inovasi dan terobosan untuk Dalam implementasinya,kita • Di Polres Jember ada aplikasi
meningkatkan kedekatan Polri beberapa tahun terakhir sebagian WAR (We Are Ready)
dengan masyarakat. Ditambah jajaran kewilayahan Polri • Di Polres Tuban ada aplikasi
lagi dengan penekanan program SIBI (Sistem Siaga Bumi
Wali)
• Di Polres Deli Serdang ada
aplikasi CAMM on Hand
(Cepat, Akurat, Murah,
Mudah dalam satu
genggaman)
• Di Polres Lamongan ada
Aplikasi Soto Lamongan
(Sistem Operasional Terpadu
Online Lamongan)
• Di Polresta Banjarmasin ada
aplikasi PoCeMon (Polisi,
Cepat dan Modern)
• Di Polres Soppeng ada
aplikasi Polisiku
• Di Polda Jawa tengah ada
aplikasi SMILE Police
(Sistem Manajemen
Informasi elektronik)
• Di Polres Sukabumi kota ada
aplikasi E-Moci (Electronic
Mobile Centre and
Information)
• Dan masih banyak lagi
inovasi layanan kepolisian
dari Polda dan Polres di
seluruh Indonesia.
Berdasarkan data dari Divisi
Teknologi Informasi Komunikasi
(Div TIK) Mabes Polri, terdapat
229 aplikasi elektronik yang
terdaftar namun hasil survei
Divisi TIK Polri menyampaikan

40 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


bahwa masih banyak juga aplikasi sistem informasi dalam Peraturan menjadi 4 (empat) bagian besar,
elektronik di Polda maupun Polres Kapolri nomor 5 tahun 2015 yaitu : sistem integrasi; sumber
yang belum terdaftar di DivTIK tentang sistem informasi, ada 4 daya manusia; payung hukum;
Polri. komponen penting yang harus serta perencanaan dan anggaran.
Fenomena inilah yang kami terselenggara dengan baik dalam
sebut dengan ledakan aplikasi membangun sebuah sistem Sistem Integrasi.
elektronik Kepolisian. informasi, yaitu perangkat keras Saat ini belum ada sistem
Setelah diamati, Sebagian (hardware), perangkat lunak (soft integrasi yang secara teknis
besar aplikasi yang terserak ware) dan sumber daya manusia memetakan dan menghubungkan
tersebut tidak terintegrasi antara (brainware) serta prosedur atau aplikasi-aplikasi elektronik yang
aplikasi yang satu dengan yang aturan yang terorganisasi secara dimiliki Polda/ Polres dalam satu
lain, dan tidak memiliki pola sistematis dan terintegrasi untuk sistem jaringan (network) yang
yang jelas. Aplikasi tersebut mengumpulkan, mengolah, utuh dan aman dengan dukungan
mengikuti selera dari polda dan menyajkan data menjadi data centre yang bersifat terpusat
atau polres yang menyewa informasi yang bermanfaat di Mabes Polri dan secured
programmer atau pengembang Inilah latar belakang dan network yang berbasis enkripsi.
untuk membuatkan aplikasi tanpa esensi Orasi Ilmiah Sespimmen Meskipun begitu, Divisi TIK Polri
melibatkan pihak Mabes Polri. Dikreg ke-57 yang diharapkan telah menyusun MPTI (Master
Ditambah dengan pelaksanaan tidak hanya sekedar sebuah Plan Teknologi Informasi) Polri
“launching” aplikasi dari sebagian tinjauan ilmiah, namun juga yang mengatur pembangunan
polda atau polres yang cukup bersifat problem solving yang infrastruktur Polri untuk
“heboh” berpijak pada ketepatan dapat membawa manfaat bagi pelaksanaan tugas kepolisian,
momentum dibandingkan dengan pengembangan pelaksanaan namun MPTI tidak menyentuh
pembangunan fondasi sistem yang tugas Polri. Oleh karena itu, sisi aplikasi-aplikasi elektronik
seharusnya dilakukan terlebih analisis permasalahan dan yang dimiliki oleh Polda / Polres.
dahulu. upaya pemecahan masalah dari Idealnya, Polri memiliki
Melihat fenomena tersebut, fenomena tersebut kami bagi suatu sistem yang dapat
ada sejumlah pertanyaan
kritis sebagai permasalahan
yang akan kami soroti, yaitu
“Bagaimana mekanisme
kontrol dan keamanan data
di aplikasi tersebut? Apakah
aplikasi tersebut betul-betul
memberikan kemanfaatan atau
sekedar pencitraan semata?
Dari mana anggaran yang
digunakan? Bagaimana aspek
keberlanjutan /sustainability
dari aplikasi tersebut? Serta
Apa kriteria pemberian reward
dari sebuah inovasi layanan
kepolisian berbasis teknologi
informasi?”
Sedangkan dari perspektif
ideal, merujuk kepada konsep

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 41


Techno

mengintegrasikan seluruh aplikasi


elektronik yang dimiliki dalam
satu jaringan (network) yang
aman dengan data centre yang
terpusat di Divisi T.I.K yang
dilengkapi dengan database
server berkapasitas besar sehingga
mampu menampung seluruh
aplikasi berikut data-data yang
ada di dalamnya. Mabes Polri
menyediakan berbagai model
aplikasi elektronik, mulai dari
command centre hingga model
pelayanan publik, lalu lintas,
sabhara, binmas dan reskrim.
Polda/ polres yang ingin membuat
aplikasi tidak lagi bingung
variatif dan sesuai dengan Idealnya, tim operator
untuk mencari programmer/
kondisi kebutuhan polda/ polda/ polres sudah memiliki
pengembang untuk membuat
polres; penyiapan data centre kompetensi yang kuat untuk
aplikasi tersebut. Polda/ polres
yang dilengkapi dengan database mengelola aplikasi elektronik
hanya perlu menghubungi Mabes
server berkapasitas besar yang dari sisi client polda/ polres yang
Polri, kemudian memilih model
dapat melayani dan menampung terkoneksi dengan data centre
aplikasi yang diinginkan untuk
seluruh aplikasi elektronik polda/ Mabes Polri. Tim operator sudah
selanjutnya disesuaikan dengan
polres berikut data-data yang well-educated, well-skilled dan
kondisi terkini polda/ polres.
ada di dalamnya; dan penyiapan well-motivated.
Aplikasi elektronik yang sudah
sistem jaringan (network) yang Untuk mencapai kondisi
jadi dikelola oleh tim operator
aman berbasis enkripsi yang sumber daya manusia yang
polda/ polres yang sudah terlatih
mampu melayani aplikasi-aplikasi diharapkan tersebut, upaya-
(well-trained) dan senantiasa
elektronik yang diakses oleh upaya pemecahan masalah yang
terkoneksi secara teknis dengan
masyarakat tanpa bisa disadap isi dilakukan adalah pelatihan teknis
Mabes Polri. Aplikasi elektronik
paket-paket data yang berjalan secara bertahap terhadap tim
Polri yang sudah jadi tersebut
pada jaringan tersebut. operator agar tim operator well-
disosialisasikan kepada masyarakat
educated dan well-trained hingga
melalui Play Store di Android
Sumber Daya Manusia. menjadi well-skilled setiap saat
atau di App Store untuk iPhone.
Tim operator aplikasi dibutuhkan; peningkatan motivasi
Masyarakat men-download dan
polda/ polres masih belum tim operator agar tim operator
meng-install aplikasi tersebut,
siap untuk mengawaki atau tetap fokus pada pekerjaannya
kemudian menggunakannya
menjalankan aplikasi elektronik mengelola aplikasi-aplikasi
sambil memberikan feedback
secara komprehensif dengan dasar elektronik Polda / Polres; dan
perbaikan.
kompetensi teknis. Polda/ polres peningkatan team-work operator
Untuk mencapai kondisi
lebih banyak mengandalkan yang mampu bekerja bersama-
yang diharapkan tersebut, upaya-
programmer atau pengembang sama sebagai satu tim yang kuat
upaya pemecahan masalah yang
dari pihak luar untuk membuat dan saling melengkapi dari sisi
dilakukan adalah pembuatan
sekaligus mengelola aplikasi teknis.
model-model aplikasi elektronik
dan command centre yang bersifat dengan alasan percepatan realisasi.

42 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Payung Hukum. Perencanaan & Anggaran. APBN Polri secara reguler dan
Polri belum memiliki Perkap Program Promoter bertahap; dan pemantapan
yang secara khusus mengatur Kapolri merupakan penjabaran format program pengintegrasian
tentang pengintegrasian aplikasi dari 13 program Polri, yang aplikasi elektronik Polri dari
elektronik Polri termasuk salah satu kegiatannya adalah seluruh aspek, mulai dari
perbantuan Mabes kepada polda/ penyelenggaraan teknologi aspek teknis aplikasi elektronik
polres yang ingin membuat informasi yang esensinya adalah berikut sistem integrasinya dan
aplikasi tersebut. menekankan aspek modern penyiapan brainware (SDM)
Idealnya, sudah ada guna mempercepat anggota hingga penyusunan Perkap
Peraturan kapolri (Perkap) Polri agar dapat memahami dan sebagai payung legalitas agar
yang mengatur dengan jelas memanfaatkan perkembangan aplikasi-aplikasi elektronik tetap
tentang Sistem Integrasi Aplikasi teknologi informasi sebaik- berkelanjutan.
Elektronik Polri yang menyatukan baiknya untuk pelayanan publik Sebagaimana konsep
aplikasi-aplikasi elektronik di kepolisian dan penegakan hukum, Think Globally and act locally,
polda/ polres dalam satu sistem namun program dan kegiatan perkembangan teknologi
dan network yang sama, utuh dan tersebut belum terakomodir merupakan isu global yang
aman, yang dilengkapi dengan dalam APBN Polri TA 2017. harus disikapi secara positif
pola perbantuan dari Mabes Polri Idealnya, pembuatan untuk memberikan kemanfaatan
antara lain berupa tersedianya aplikasi-aplikasi elektronik oleh yang sebesar-besarnya dalam
berbagai macam model aplikasi- polda/ polres sudah diakomodir kehidupan manusia. Dalam
aplikasi elektronik dan program di dalam anggaran (APBN) Polri, konteks pelaksanaan tugas
berkelanjutan terhadap aplikasi- termasuk dalam pembuatan Polri, perkembangan teknologi
aplikasi tersebut. aplikasi itu sendiri. Polda/ polres informasi harus disikapi sebagai
Untuk mencapai kondisi tidak lagi mengeluarkan biaya sebuah peluang emas untuk
payung hukum yang diharapkan untuk mencari programmer/ mewujudkan sebuah efisiensi dan
tersebut, upaya-upaya pemecahan pengembang dikarenakan transparansi birokrasi. Begitu pula
masalah yang dilakukan adalah pembuatan aplikasi tersebut dengan seluruh aplikasi elektronik
pembentukan tim teknis yang sudah ditangani oleh Mabes layanan Polri yang eksistensinya
memahami teknologi informasi Polri baik sisi teknis maupun cukup menjamur utamanya di
dan bentuk-bentuk pelayanan pembiayaannya, yang sudah layanan terdepan kepolisian
kepolisian kepada masyarakat; diatur dalam Perkap. tentunya harus mendatangkan
penyusunan draft Perkap yang Untuk mencapai kondisi kemanfaatan untuk institusi Polri
berisikan tentang pola perbantuan perencanaan dan anggaran yang serta masyarakat secara luas. Oleh
Mabes Polri kepada polda/ diharapkan tersebut, upaya- karena itu fenomena ledakan
polres dan pola berkelanjutan upaya pemecahan masalah yang aplikasi Polri ini tentunya harus
dari aplikasi-aplikasi yang ada di dilakukan adalah pembuatan disikapi dan di kelola dengan
polda/ polres berupa kepastian usulan sistem integrasi yang baik dan terintegratif sehingga
aplikasi tetap berjalan meskipun berisikan rencana Perkap yang menimbulkan daya guna yang
berganti pimpinan, serta berbagai dilengkapi dengan sistem integrasi berkelanjutan (sustain), bukan
macam model-model aplikasi aplikasi elektronik berikut sekedar slogan pencitraan atau
elektronik yang tersedia; dan penyiapan brainware untuk rekayasa tampilan.
penyelesaian bahasa hukum yang mengelola aplikasi; penyusunan
ada di dalam Perkap melalui RAB (rencana anggaran dan *) AKBP Teuku Arsya Khadafi
diskusi dan advis teknis dengan biaya) dan rencana waktu untuk adalah Alumni Sespim Polri Dikreg
Divkum Polri agar tata bahasa program pengintegrasian aplikasi ke-57 T.A. 2017
sesuai dengan terminologi elektronik agar masuk ke dalam
teknologi informasi dan hukum.

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 43


Techno

Bagaimana Teknologi Me bahkan sudah mampu


memberikan pengalaman Augment
Reality dengan kamera handphone.
Mengubah Dunia Polisi Walaupun generasi pertama
Google glass belum mampu
mendukung perangkat lunak di
Oleh: Syarief Hidayat, SE
atas, namun tampaknya hal ini
hanya masalah waktu. Mungkin

D
unia perpolisian banyak pengadilan. Bayangkan jika terjadi saja dalam waktu sebentar lagi
berubah sejak awal perampokan bank. Drone dapat kita akan melihat seorang polisi
abad milenial. Dalam mengikuti kaburnya si perampok berpatroli dengan kacamata
waktu relatif singkat teknologi tanpa diketahui. Hal ini bisa khusus itu.
sangat pesat berkembang yang mengurangi risiko penyanderaan
mana mengubah cara seorang dan kecelakaan yang
polisi bertugas. Tahun 2000 tidak perlu.
saja komputer masih jarang
terdapat di kantor-kantor polisi. Google Glass,
Namun sekarang hal-hal yang
tak terbayangkan menjadi nyata.
Holo Lens dan
Contohnya, drone yang melayang- Augment Reality
layang di angkasa atau kacamata Bayangkan seorang petugas
dengan komputer mikro. polisi berpatroli dengan berjalan
kaki. Dia berjalan dengan
kacamata khusus yang merekam
Drone Sebagai Alat
dan menganalisa apa yang dia
Patroli lihat. Dengan monitor built-in
Sempat ditentang di awal dia memperoleh data tentang
penggunaannya, namun sekarang keadaan, bangunan atau
drone banyak didukung sebagai kendaraan yang dia
alat untuk menanggulangi dan lihat. Dengan perangkat
mencegah kejahatan. Drone lunak pengenal wajah
menjadi mata ketiga yang dapat dia mendapat informasi
diandalkan oleh petugas penegak orang-orang yang dia lewati.
hukum. Dengan begitu dia mendapat
Sebagai pesawat tak informasi seorang tersangka
berawak, drone mampu mencapai atau orang yang ada dalam
daerah yang sulit dijangkau DPO.
oleh petugas. Drone mampu Sepertinya hal itu
memberikan informasi secara real tidak mungkin. Namun,
time kepada petugas sehingga sejak ditemukannya google
mendapat informasi vital tentang glass skenario ini menjadi
perkembangan kriminal dan sangat mungkin. Perangkat
situasi berbahaya. lunak pendukungnya
Drone juga mampu sudah tersedia. Perangkat
memberikan gambar atau video lunak pengenal wajah
kejahatan yang sedang terjadi sudah ditemukan sepuluh
serta memberikan bukti untuk tahun yang lalu. Aplikasi
kepentingan penuntutan di smartphone seperti Around

44 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Media Sosial untuk membantu penegakan hukum pemilikkendaraan, tag reader juga
dalam pengumpulan informasi. dapat memberitahukan petugas
Menanggulangi
Domain Awareness System mobil yang dicuri. Dengan tag
Kejahatan disingkat Dashboard mengambil reader memudahkan petugas
Masyarakat dunia sekarang data dari sumber-sumber yang dalam mengidentifikasi pelaku
ini seakan menjadi satu sehingga tersedia seperti Computer Aided kejahatan.
isu privasi menjadi penting. Dispatch, laporan kejahatan dan Teknologi terus berkembang
Kita bisa melihat bagaimana histori kriminal, peta dan kamera dan mempengaruhi petugas
seseorang dengan senang hati untuk mendapatkan informasi dalam rangka penegakan
berbagi melalui facebook, Twitter realtime. Data ini diperoleh hukum. Dengan tetap mengikuti
atau Instagram apa yang sedang ketika ada panggilan telepon ketentuan dan hukum yang
dikerjakan, apa yang dipikirkan masuk. Dengan informasi berlaku penggunaan teknologi
bahkan apa yang dimakan dalam ini memungkinkan petugas akan digunakan dalam upaya
berbagai momen. memberikan respon yang lebih memerangi kejahatan serta dalam
Bagi petugas penegak cepat dan tanggap. melindungi dan mengayomi
hukum atau analis kriminal, masyarakat.
media sosial mulai menjadi
alat untuk keperluan intelijen
Tag Reader
Dipasang pada bagian (Syarief HD,
bahkan menemukan pelaku. dari berbagi
depan luar kendaraan
Ada banyak kasus dimana polisi sumber).
patroli, tag reader
berhasil menggagalkan atau
menjadi alat penting
menganggulangi kejahatan dari
dalam patroli lalu
posting di facebook atau video
lintas. Menggunakan
yang diunggap ke Youtube.
kamera yang
terkoneksi dengan
Domain Awareness data base di dalam
System kendaraan sehingga
Departemen Polisi New mampu membaca plat
York bekerja sama dengan nomer kendaraan dan
Microsoft mengembangkan mengenali pemiliknya.
sistem informasi yang dapat Selain mengenali

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 45


Polisi Luar Negeri

Kepolisian Inggris Kepolisian Metropolitan.


Lembaga ini bertanggung jawab
mengkoordinasikan semua

(Scotland Yard) penegak hukum di London,


sekaligus mereformasi dan
memperbaiki kondisi kepolisian

K
secara umum. Kepolisian
epolisian Inggris dibentuk disebut Scotland, sehingga Metropolitan yang terus
29 September 1829. masyarakat pun akhirnya berkembang akhirnya membuat
Nama kepolisian negara menjuluki Kepolisian Inggris mereka memperoleh markas di
kerajaan ini unik: Scotland Yard, dengan nama Scotland Yard. Great Scotland Yard pada tahun
bukan England Yard. Julukan ini terus melekat, meski 1875.
Pasalnya, ketika pertama markasnya pindah ke Broadway Scotland Yard diguncang
kali dibentuk, markas besar Street tahun 1967. skandal besar yang melibatkan
kepolisian Inggris ini berada di Pembentukan Scotland empat detektif senior mereka
gedung nomer 4 Whitehall Place Yard berawal dari keprihatinan tahun 1877. Reputasi Scotland
di kota London. Gedung ini tidak aman dan nyamannya juga mulai dipertanyakan
ternyata berada di lingkungan kota London. Atas prakarsa ketika teror Jack the Ripper tak
tempat istana raja dan bangsawan Sir Robert Peel dan beberapa terpecahkan, dan gelombang
Skotlandia. anggota dewan di House of Lord, pemboman kelompok Fenian
Karena daerah ini seringkali mereka kemudian membentuk

46 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Galton, juga diterapkan. jawab pada keamanan dalam
Scotland Yard juga negeri tetapi juga turut aktif
melakukan perubahan lain. dalam menangani kejahatan
Markas Polisi Metropolitan internasional.
London pindah ke gedung baru Saat ini, Scotland Yard yang
yang lebih luas dan modren. juga memiliki tugas melindungi
Sejak itu Markas Besar Polisi keluarga kerajaan Inggris, dan
Metropolitan London dikenal bertanggung jawab penuh kepada
sebagai New Scotland Yard. menteri dalam negeri.
Perkembangan teknologi Scotland Yard lazim bekerja
ikut memainkan peranan dalam sama dengan berbagai organisasi
deteksi kejahatan. New Scotland intelijen Inggris untuk bertukar
Yard -- tetap kita sebut Scotland informasi dan personil.
Yard saja -- membentuk biro-biro Lembaga kepolisian
khusus seperti biro sidik jari yang ini dikenal terlibat dalam
kemudian berganti jadi kantor penyelidikan berbagai tindak
catatan kriminal (criminal record kejahatan terkenal dalam sejarah,
office). termasuk Jack the Ripper,
Scotland Yard juga berperan Dr. Crippen, dan Kray Gang.
dalam mempopulerkan sejumlah Scotland Yard sering dijadikan
istilah umum, termasuk Black rujukan oleh lembaga kepolisian
Maria untuk van polisi, yang negara lain sebagai model bagi
menjadi populer pada tahun organisasi mereka.
1858. Untuk banyak orang,
Kepolisian Inggris juga Kepolisian Metropolitan London
yang terus menerus menguncang merupakan yang pertama dianggap memiliki reputasi
kota London. atas efisiensi serta
Pada dekade 1890- kesungguhan pelayanan
an, Scotland Yard mulai di seluruh London.
(Sumber: Blumberg, Jess. “A
bangkit. Perkembangan
Brief History of Scotland
ilmu pengetahuan juga ikut Yard”, Smithsonian.
mengubah semua bidang com, 28 September 2007;
pekerjaan para polisi di https://web.archive.org/
Scotland Yard. Ketika mobil web/20130703105844/
-- yang baru dikenal sekitar http://www.met.police.uk/
1890 -- mulai mendukung history/definition.htm).*
kecepatan kerja mereka, kasus- merekrut polisi
kasus penipuan pun semakin wanita sebagai
canggih dan merepotkan. salah satu pilar
Tapi, sekitar waktu itu penegakan hukum
pula, penyelidikan oleh detektif mereka.
dengan spesialisasi, bantuan ilmu Dalam
pengetahuan dalam seni deteksi perkembangannya,
dengan penemuan tes darah Scotland Yard
Bordet, sistem antropometrik tidak hanya
Bertillon dan sistem sidik jari bertanggung

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 47


Pariwisata

Objek Wisata Religi


dan Wisata Alam
di Kompleks Sespim Polri

J
ika Anda mengunjungi sebagai tempat wisata religi demikian penuturan Paur
kompleks Sespim Polri dicetuskan oleh Kasespim Polri Yanma Subbagum Sespim Polri,
di Lembang, jangan lupa Irjen Pol Drs. Wahyu Indra Kompol Albertus Eko Budiharto,
mampir ke beberapa tempat Pramugari, S.H., M.H., karena SIK yang sehari-harinya
ibadah yang berada di lingkungan melihat tempat ibadah ini cukup bertugas mengawasi dan turut
pendidikan perwira polisi ini. strategis dan berada dalam satu berkecimpung dalam kegiatan di
Anda bisa menjalankan lokasi. lapangan.
ibadah menurut keyakinan Kalaupun fasilitas ini “Dan tentunya yang menjadi
masing-masing sekaligus melihat hanya sebatas digunakan untuk salah satu faktor menguntungkan
keindahan bangunan peribadatan beribadah semata, tentunya tidak dengan adanya tempat ini yang
dalam satu lokasi. jauh berbeda dengan fasilitas dirasakan oleh masyarakat adalah
Selain Masjid “Panggilan ibadah di tempat umum lainnya. rasa aman, karena lokasi berada di
Sujud” sebagai tempat ibadah “Tempat ini direncanakan lingkungan kesatriaan kepolisian,”
pertama yang dibangun di ditata dengan diperbaiki, lanjutnya.
Kompleks Sespim, juga terdapat diperindah, dipercantik, dan Wisatawan dari Bali sudah
Vihara, Kapel Okumene, dan sudah tentu kebersihannya juga mengenal Pura di Sespim Polri
Pura yang berdiri beberapa tahun harus senantiasa terjaga. Untuk ini, karena destinasi wisatawan
yang lalu. selanjutnya yaitu mengenalkan dari Bali ke Jawa Barat yang
Gagasan menjadikan kepada masyarakat luas agar cukup tinggi, terutama dengan
keempat tempat ibadah tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya,”

48 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Masjid Panggilan Sujud

adanya layanan penerbangan yang dari Bali ke Bandung. Bandung Utara khususnya
ada hampir setiap harinya dari Wilayah yang dituju Lembang, karena wilayah ini
Bandung ke Bali, serta sebaliknya wisatawan Bali adalah daerah kaya dengan lokasi wisata alam

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 49


Air Mancur di samping Vihara
Pariwisata

Vihara

termasuk kuliner antara lain lainnya. dengan kelebihannya yaitu


Gunung Tangkuban Perahu, Bagi wisatawan dari Bali dari sisi kebersihan, posisinya
Maribaya, The Lodge, Dream yang pertama dicari setelah yang strategis, serta udara
Park, Taman Bunga Begonia, berwisata adalah tempat ibadah pegunungannya yang sejuk.
D’Ranch, Floating Market, Farm dan sarana yang terdekat Awalnya para wisatawan
House, dan beberapa tempat berada di Sespim Polri, sungkan memasuki area
kesatriaan Sespim Polri karena
harus melewati penjagaan
terlebih dahulu, namun dengan
keterbukaan lambat-laun hal itu
tidak menjadi persoalan lagi.
Hal lain yang medukungan
wisata religi di Sespim ini dan
tengah dikembangkan adalah
Gadog 1 dan Gadog 2. Lokasinya
tidak jauh dari komplek
kesatriaan Sespim Polri.
Dinamakan Gadog
karena terdapat pohon Gadog
yang berumur lebih dari 100
tahun yang menjadi cikal bakal
berdirinya kampung Gadog.
Di Gadog terdapat sumber air
yang menjadi kebutuhan air di
Saung tempat beristirahat

50 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Kapel Okumene

Komplek Sespim Polri, Sespim tidak perlu lagi waktu yang lalu. Kemudian
dengan dikelola, ditata dan mengandalkan air dari PDAM. setiap minggu ke-2 dan ke-4
selanjutnya direvitalisasi Gadog sendiri tepat untuk ada perkumpulan hiking dari
serta diperbaiki dan dengan dijadikan lokasi wisata, bahkan Bandung yang memanfaatkan
memperhitungkan jumlah selama ini sebetulnya sudah lokasi tersebut. Meskipun Gadog
warga serta debit air yang berjalan seperti kunjungan dipublikasikan secara luas namun
ada seandainya mencukupi, dari siswa-siswi SMA beberapa kemanfaatannya sudah berjalan.

Pura

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 51


Pariwisata

SSW mendapat kesempatan termasuk hari libur – kita tular, baru dari mulut ke mulut,
berbincang dengan Kasespim mengharapnya begitu. di sini saya bertemu dengan
Polri Irjen Pol Drs. Wahyu Indra aktivis gereja yang selama ini
Pramugari, S.H., M.H. tentang Kalau untuk masyarakat mempunyai semacam organisasi
wisata religi di Sespim Polri juga luar publikasinya bagaimana ? sosial, lintas agama, yaitu Bu Eva.
sekilas tentang Gadog, berikut Sementara ini baru getok Beberapa kali ia memanfaatkan
petikannya.

Bagaimana pengembangan
tempat ibadah di Sespim Polri
ini berkaitan dengan wisata
religi ?
Intinya tempat peribadatan
di lingkungan Sespim Polri kita
jaga kebersihannya, kita jaga
keindahannya dan diharapkan
semua umat, baik umat
Islam, Hindu, Budha kalau
ada dan juga umat Nasrani
dapat memanfaatkan tempat
peribadatan ini semaksimal
mungkin baik dari lingkungan
internal atau personel kita,
maupun masyarakat luar termasuk
dari yang luar kota. Itu kita
harapkan bisa memanfaatkan
ini untuk beribadah dengan
semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, kita
optimalkan fasilitasnya dan
siapkan agar lebih memadai.
Ini supaya di samping ada daya
tarik, karena kita punya situs
ibadah – ini daya tariknya-- selain
keindahan juga situs-situs ibadah
ini bisa menambah ramainya
lingkungan Sespim Polri kalau
dikunjungi oleh masyarakat – kita
terbuka.
Kita membuka diri supaya
tempat-tempat ibadah ini bisa
dimanfaatkan dan menambah
ramai aktivitas di Sespim Polri,
baik pada saat ada kegiatan
pembelajaran, maupun di hari- Pintu Masuk Taman Salsabila
hari kita tanpa pembelajaran

52 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Zaman saya dulu ada Pasis
mancanegara Thailand yang
beragama Budha, baru itu yang
pernah. Setelah itu tidak ada lagi.
Oleh karena itu, tempat ibadah ini
termasuk vihara bagi saya adalah
asset dari Sespim Polri yang harus
dirawat dan dijaga kebersihannya.

Rencananya Gadog
(sumber air) akan dibuka juga?
Mata air itu kita buka sebagai
alternatif kunjungan wisata di
lingkungan Sespim Polri. Bebas.
Prasasti Taman Siapa pun boleh mengunjungi.
Kita siapkan fasilitasnya, baik
gereja ini, membina pemuda- wisata spiritual, juga supaya fasilitas ibadah maupun toilet,
pemudi di Bandung, yang mereka menyebarluaskan bahwa airnya bersih dan juga ada kebun.
diikuti oleh pemuda-pemudi luar Sespim Polri lingkungannya indah Di gadog itu ada hamparan 3
Bandung juga – berupa kegiatan dan terbuka untuk kunjungan km di lembah sana. Itu saya
sosial lintas agama . Itu getok masyarakat, selama ini orang persiapkan untuk bisa digunakan
tular. agak asing, Sespim
Saya sampaikan kepadanya Polri itu apa ya
seandainya mau memanfaatkan ? Tempatnya
lingkungan ini saya persilakan. bagaimana ? Asing.
Satu kali sudah dimanfaatkan, Hanya dengar-
yaitu menyelenggarakan semacam dengar saja.
aktivitas-aktivitas kebhinekaan, Dengan
toleransi beragama. Getok tular adanya kunjungan
dari situ ya mudah-mudahan wisata spiritual, di
nanti makin ramai, tapi sebelum antaranya umat
situasinya semakin ramai saya Hindu di sini,
terdorong untuk merapikan dulu mudah-mudahan
agar kita siap. semakin banyak
orang tahu, semakin
Kemarin ada rombongan banyak orang
dari Bali, tanggapan Bapak mengenal Sespim
bagaimana ? Polri. Hanya umat
Saya senang, sudah tiga Budhanya yang
kali saya kira kunjungan itu, belum pernah ada,
sudah terlaksana. Rombongan karena siswanya
dari Bali dengan bis mampir juga sudah beberapa
ke sini, mereka juga berdoa di tahun ini tidak
sini dan mudah-mudahan akan ada yang beragama
berlangsung terus. Budha.
Selain memperkenalkan

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 53


Tangga di Gadog 1
Pariwisata

Pohon Gadog

untuk kegiatan-kegiatan outbond ataupun


kegiatan olah raga alam, bagi yang berminat
saya persilakan untuk menggunakan.

Air Mancur

Lokasi yang direncanakan


untuk out bond

54 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Mata air Al Kautsar

Ada pesan-pesan khusus menyumbang kejayaan baik keseluruhan.


untuk warga Sespim ? bagi personel itu sendiri, bagi Oleh karena itu,
Untuk warga Sespim saya keluarganya, juga menyumbang harus dirawat, harus dijaga
mengimbau supaya mencintai kejayaan bagi organisasi kebersihannya, harus dijaga
lingkungan Sespim Polri sebagai keseluruhan – organisasi Polri- kelestarian keasriannya, asri
tempat yang harus disyukuri, dan Insya Allah menyumbang yang lestari dan kemudian tidak
sebagai tempat yang akan kejayaan bagi masyarakat berpikir untuk mengkomersilkan

Toilet

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 55


Pariwisata

itu yang penting, harus Saya mengimbau agar air Itu pesan kepada Sespim Polri,
digarisbawahi, jangan berpikir bersih yang ada di lingkungan seluruh personel Sespim Polri
untuk mengkomersilkan apa pun Sespim Polri tidak dikomesialkan, harus punya semangat itu.
yang ada di Sespim Polri, jadi tapi untuk dimanfaatkan bersama Mata air Gadog 1 saya beri
kita abdikan sepenuhnya kepada dan kalau bisa sebagai sedekah nama Salsabila. Mata air Gadog 2
personel kita dan keluarganya, jariyah. Jadi, kita sikapi ini semua saya beri nama Al-kautsar. Itu air
kepada peserta didik dan kepada sebagai jalan amal kebaikan. anugerah Allah yang tidak untuk
masyarakat. dikomersilkan.*

Lembah Wadil Thuwa Gadog 2 Sespim Polri

56 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Vox Pop

Walapun begitu tentu kita ampuh sehingga orang lain akan


meyakini masih banyak polisi dengan berani melakukan hal
yang bertugas sebagaimana yang sama, di lain tempat atau
mestinya dalam melayani, lain waktu.
melindungi dan mengayomi Saya pribadi dan tentunya
Riska masyarakat. Kinerja seperti ini masyarakat umum berharap
Mahasiswa-Bandung tentunya harus terus ditingkatkan agar aktor intelektualnya dapat
sebagai komitmen. Diera juga ditangkap agar stabilitas
Polisi Harus Berani kemajuan teknologi sekarang ini negara dan masyarakat menjadi
Ungkap Kasus Besar dimana kejahatan dan tindak tenang dan aman. Dalam
kriminalitas juga semakin canggih penegakkan hukum, kepolisian
Sebagai Komitmen
maka kinerja polisi juga dituntut juga harus adil dan transparan.
Penegakan Hukum untuk lebih maju dan modern. Jangan hanya tegas dan berani
Dalam hal ini diharapkan menindak masyarakat kecil
Secara umum kinerja polisi bisa lebih berinovasi, sementara pejabat tinggi terkesan
polisi sudah cukup baik dan mengembangkan diri dan institusi mendapat keistimewaan bahkan
patut diapresiasi. Namun dalam sesuai dengan perkembangan serta terkesan dilindungi. Demikian
penegakkan hukum khususnya tuntutan zaman. Sementara dalam juga institusi kepolisian harus
pada perkara yang besar misal penegakkan hukum institusi menindak tegas kepada oknum
korupsi pejabat tinggi maka kepolisian harus bersinergi dengan polisi yang melanggar hukum. Ini
kinerja polisi harus ditingkatkan. lembaga penegak hukum lainnya tidak boleh terjadi di Negara yang
Sebagaimana disadari bersama sesuai dengan perannya masing- menjunjung tinggi supremasi
Indonesia masih menjadi negara masing. [ SSW] hukum dimana setiap warga
dengan tingkat korupsi yang Negara sama kedudukannya
tinggi. Kinerja polisi Indonesia di depan hukum dan keadilan.
tergolong masih lambat terutama
Wisnu
Mahasiswa-Bandung Dalam tindak pidana atau
dalam menangani korupsi yang pelanggaran hukum tidak boleh
terindikasi melibatkan pejabat ada yang kebal hukum, mau
tinggi. Entah apa penyebabnya, Polisi Harus Tegas anak presiden pun jika melanggar
banyak kasus korupsi yang belum Tangani Kasus Hukum hukum harus tindak tegas.
terungkap, contohnya kasus Kepolisian harus menghilangkan
e-KTP. Kita memang tidak bisa Menurutku, saat ini kesan dan praktek kebal hukum.
serta merta membandingkan kinerja polisi belum cukup baik Transparansi dan rasa keadilan
dengan negara seperti Tiongkok khususnya dalam memberantas harus ditunjukkan oleh institusi
dalam memperlakukan para dan menangani korupsi. kepolisi dalam menyelesaikan
koruptornya, namun sepatutnya Demikian dalam menciptakan kasus hukum. [SSW]
kita bisa mencontoh mereka kamtibnas khususnya masalah
dalam menindaklanjuti kejahatan kriminalitas. Begitu juga para
besar seperti korupsi. aktor-aktor intelektual misalnya
Dalam hal ketertiban dan dalam tindak pidana terorisme,
keamanan juga masih banyak korupsi dan penyebar fitnah
tindak kriminal, oknum polisi- (hate speech) terutama dalam
polisi nakal masih terlihat di pilkada belum ditangkap.
jalanan. Ini harus menjadi Kalaupun ditangkap cuma sekedar
perhatian khususnya para petinggi mendapat hukuman yang ringan.
Polri dalam mendispilinkan Untuk efek jera hal ini tidak
anggota di tingkat bawah.

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 57


Catatan Akhir

Cyber Crime Walaupun kejahatan dunia


maya atau cybercrime umumnya
mengacu kepada aktivitas
kejahatan dengan komputer

D
atau jaringan komputer sebagai
unia terus berubah.
unsur utamanya, istilah ini
Kini kriminalitas
juga digunakan untuk kegiatan
tidak hanya terjadi
kejahatan tradisional di mana
di dunia nyata, namun juga di
komputer atau jaringan komputer
dunia maya. Internet sebagai
digunakan untuk mempermudah
sarana komunikasi online juga
atau memungkinkan kejahatan itu
telah menjadi tempat terjadinya
terjadi.
kriminalitas yang dikenal dengan
Kapolri Jenderal Polisi
istilah Kejahatan Siber (Cyber
Tito Karnavian menyebutkan,
Crime).
kasus kejahatan di dunia siber
Bebasnya warga internet
(cybercrime) meningkat pada kasus tersebut juga mengalami
(warganet, netizen), yakni orang
2017. Peningkatan itu terjadi kenaikan. Pada 2016, penyelesaian
yang aktif di media internet
sebanyak tiga persen dari tahun kasus kejahatan siber sebanyak
(website dan media sosial),
sebelumnya. 1.119 kasus. Pada tahun ini ada
menyampaikan pendapat,
Menurut Kapolri, pada 2016 1.368 kasus yang diselesaikan.
pemikiran, dan produksi dan
tercatat ada 4.931 kasus yang Disebutkan Kapolri,
publikasi informasi, berdampak
ditangani Polri. Sedangkan tahun salah satu kasus kejahatan siber
negatif bagi suburnya ujaran
ini, aparat menangani kejahatan yang menonjol adalah ujaran
kebencian (hatespeech), penipuan,
siber sebanyak 5.061 kasus. kebencian. Secara umum, baik
hingga terorisme.
Untuk itu, pihaknya berupaya melalui media sosial maupun
Indonesia sudah membuat
untuk menguatkan Direktorat sarana lain, kasus ujaran
dan memberlakukan Undang-
Tindak Pidana Siber yang berada kebencian yang ditangani Polri
Undang Nomor 11 Tahun 2008
di bawah Bareskrim Polri. selama 2017 sebanyak 3.325
tentang Informasi dan Transaksi
“Bentuk Direktorat Siber kasus.
Elektronik (UU ITE) yang
saya perkuat, kami paham bahwa, Kasus kejahatan siber yang
menjadi dasar hukum dalam
masalah hoax (berita bohong) paling banyak disorot tahun 2017,
mendefinisikan dan menangani
penggunaan dunia siber sangat yakni kelompok Saracen yang
macam-macam kejahatan siber.
bebas ini ganggu kerawanan, menyebarkan ujaran kebencian
Kejahatan Siber didefinisikan
karena kebebasan bisa jadi dan konten bermuatan SARA.
dan diatur dalam pasal 27 hingga
berbahaya,” kata Kapolri di Tumbuh berkembangnya
37 dalam UU ITE tersebut.
Mabes Polri, Jumat (29/12/2017), kejahatan siber menjadi tantangan
Kejahatan dunia maya
dikutip Republika Online. tersendiri bagi jajaran Polri.
adalah aktivitas kejahatan dengan
Kejahatan siber sendiri Para anggota polisi diharapkan
komputer atau jaringan komputer
dikhawatirkan akan terus “melek teknologi internet” dan
menjadi alat, sasaran atau tempat
membayangi hingga 2018 ke ikut bergaul di dunia maya
terjadinya kejahatan. Termasuk
depan. Kasus-kasus tersebut agar mampu mengenal perilaku
ke dalam kejahatan dunia maya
melingkupi kejahatan siber di warga internet (netizen) dan
antara lain adalah penipuan lelang
Indonesia maupun lintas negara. bisa mendeteksi, mengantisipasi,
secara online, pemalsuan cek,
Selaras dengan dan menindak kejahatan siber.
penipuan kartu kredit/carding,
meningkatnya kasus kejahatan (ASMR/SSW).*
confidence fraud, penipuan
siber, penyelesaian perkara
identitas, pornografi anak, dll.

58 SSW NO. 52 // JANUARI 2018


Galeri

Upacara Penutupan Pendidikan


Sespimti Polri Dikreg ke-26 dan Sespimmen Polri Dikreg ke-57 T.A 2017
31 Oktober 2017

SSW NO. 52 // JANUARI 2018 59


Galeri

Comander Call Polri dan TNI se-Jawa Barat

Kerja bakti di Gadog 2 Penanaman Pohon di Gadog

Penanaman Pohon di Sespimma Pemotongan tumpeng dalam rangka HUT Korpri

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

60 SSW NO. 52 // JANUARI 2018

Anda mungkin juga menyukai