52 • Januari 2018
LAPORAN UTAMA 9
30 OPINI
Bhayangkara FC Perbedaan Antara Pendapat dan Ujaran Kebencian............................ 32
Berhasil Mengukir Terorisme dan Dendam Terhadap Polri.............................................. 36
Prestasi Sebagai
TEKNO
Juara 1 Liga 1 2017
Ledakan Aplikasi Elektronik Polri...................................................... 39
Bagaimana Teknologi Mengubah Dunia Polisi.....................................44
PARIWISATA
Objek Wisata Religi dan Wisata Alam di Kompleks Sespim Polri....... 48
PENERBIT : Lembaga Penerbitan Majalah Sespim Polri Sanyata sumanasa Wira PENANGGUNG
JAWAB : Kepala Sespim Polri PEMIMPIN UMUM : R. Eko Wahyu Prasetyo PEMIMPIN REDAKSI:
ASM Romli REDAKTUR : Syarief Hidayat Wartawan : Ngadiman D, SEKRETARIS : Bambang
Widigdo BENDAHARA : Ani Juanita SIRKULASI : Rose Mustika IKLAN : H. Darlius Syam
ALAMAT REDAKSI : Jl. Maribaya No. 53 Lembang Bandung 40391
Tlp (022) 2786825 Psw 191 fax 2786762, 2785937
E-MAIL. : majalah_ssw@yahoo.com
B
uku “Democratic Policing” yang dipimpin oleh Shire Reeve
kebutuhan akan rasa aman di
ini merupakan karya yang kemudian dikenal dengan
dalam kehidupan masyarakat
paling terkini mengenai istilah “Sheriff” yang banyak
sehingga pada masyarakat pra
paradigma pemolisian era digunakan di daerah bekas jajahan
modern membentuk konsep
demokrasi di Indonesia yang Inggris, seperti Amerika, Australia,
kepolisian dalam bentuk kerabat
ditulis secara kolaborasi oleh Kanada, India dan lainnya.
(kin policing) yakni sistem
Kapolri Jenderal Pol. Drs. H. Konsep inilah yang menjadi cikal
kepolisian yang dibangun atas asas
Muhammad Tito Karnavian, bakal polisi sipil (civilian police)
kekerabatan. Konsep kin policing
MA.,P.h.D dan Prof (Ris) H. dalam negara-negara demokrasi.
kemudian mengalami evolusi di
Hermawan Sulistyo, MA.,Ph.D. Berangkat dari landasan
Anglo-Saxon Inggeris pada masa
Kedua penulis ini memang filosofis ini, penulis buku
Raja Alfred Yang Agung dengan
tidak diragukan lagi dalam menegaskan bahwa akar kelahiran
membentuk konsep pemolisian
membahas isu-isu kepolisian, konsep pemolisian tumbuh dan
“Tything”.
tidak saja kapasitas mereka berkembang dari masyarakat,
Tything adalah komunitas
sebagai akademisi yang memiliki bukan dari kekuasaan negara.
penjaga keamanan dan ketertiban
reputasi internasional tetapi juga Karena itu, polisi bukan
masyarakat yang terdiri dari
Muhammd Tito Karnavian sendiri merupakan alat kekuasaan
10 (sepuluh) anggota keluarga
sebagai Kapolri yang memahami negara melainkan mengabdi dan
dimana masing-masing keluarga
betul problem dan tantangan yang melindungi masyarakat secara
menunjuk salah seorang dari
dihadapi institusi Polri. Buku umum. Masyarakat memiliki
anggota untuk menjadi pemimpin
ini mengupas landasan filosofis, kapasitas yang besar dan kuat
yang disebut “Tythingman”. Dari
sosiologis dan yuridis dimensi- untuk menentukan bentuk
komunitas 10 tyhthing (100
dimensi pemolisian sehingga polisi serta pengawasan terhadap
keuarga) menjadi komunitas
sangat komprehensif. implementasi tugas dan fungsi
yang lebih besar yang disebut
pemolisian. Puncaknya, arah
“Hundred” dengan pimpinan
Sejarah Kepolisian. perubahan kepolisian modern
disebut “Hundredman”. Kelipatan
Pada dimensi filosofis fungsi terjadi di Inggris pada tahun 1829
dari jumlah komunitas Hundred
pemolisian lahir karena adanya oleh Bapak Pemolisian Modern,
dinamakan komunitas “Shire”
Sirt Robert Peel.
Polri di Alam Demokrasi. utama negara demokrasi. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Perkembangan dan kerangka ini, konsep pemolisian kepolisian. Landasan dasar HAM
perubahan dinamika lingkungan di era demokrasi mengacu pada ini digunakan sebagai tolok
strategis berdampak pada orientasi pemolisian berbasis ukur akuntabilitas baik kepada
dinamika strategi dan sistem penegakan hukum dan pemolisian pihak eksternal maupun internal
keamanan nasional suatu negara. berbasis hak asasi manusia. kepolisian sendiri. Prinsip HAM
Universalisasi demokratisasi, Berangkat dari sejarah yang dimaksud adalah aturan
globalisasi, kemajuan sains dan demokratisasi di Indonesia, atau norma HAM internasional
teknologi, menjadi faktor-faktor penulis buku ini menegaskan yang mengikat secara hukum
yang secara langsung maupun bahwa Reformasi 1998 menandai bagi negara-negara yang telah
tidak langsung memaksa era baru Polri sebagai institusi meratifikasinya. Dengan
beberapa negara di dunia untuk sipil. Status Polri sebagai institusi demikian, Polri dalam hal ini
menata ulang strategi dan sistem sipil sejalan dengan norma dituntut adanya kesesuaian antara
keamanan dalam rangka meraih universal yang tertuang dalam fungsi pemolisian dengan prinsip-
kepentingan nasionalnya (national Resolusi PBB Nomor 143 tanggal prinsip HAM. Dengan demikian,
interest). 14 Juli Tahun 1960 tentang Polisi penegakan hukum melalui
Di Indonesia, titik awal Non-Combatant. Dengan status fungsi pemolisian dalam rangka
sejarah demokratisasi dimulai ini, semua norma atau kaidah menciptakan kondisi keamanan
sejak reformasi 1998. Reformasi dalam masyarakat sipil berlaku (security) harus berjalan seimbang
ini berdampak adanya tuntutan bagi semua anggota Polri. dengan kebebasan (freedom)
terhadap Polri untuk melakukan HAM. Lebih dari itu, hak Ecosoc
perubahan di tingkat sistem, Keseimbangan Hukum dan juga menjadi perhatian dari fungsi
struktur dan kultur institusi Polri, HAM. pemolisian di era demokrasi.
yang kemudian dikenal dengan Democratic policing sebagai Paradigma democratic policing
Reformasi Polri. Reformasi ini paradigma pemolisian pada era yang digambarkan penulis dalam
bertujuan untuk mengubah citra demokrasi membangun landasan buku ini secara umum adalah
Polri dari militeristik ke polisi sipil filosofis mengenai pemolisian pentingnya memperhatikan
(civilian police) di era demokrasi yang memberikan penghormatan dimensi HAM, hak Ecosoc
yang menjunjung tinggi hak asasi terhadap Hak Asasi Manusia serta penghormatan terhadap
manusia dan civil society, serta (HAM) dan Hak Ecosoc sebagai civil society sebagai paradigm
profesional dan akuntabel. salah satu kovenan Hak Asasi pemolisian di alam demokrasi.
Dalam konteks negara Manusia (HAM) yang memuat Di atas semua itu, buku
demokrasi, polisi sebagai alat penegasan hak-hak dasar ini memberikan kontribusi
negara di bidang penegakan ekonomi, sosial dan budaya setiap penting bagi pembentukan
hukum dan pemeliharaan manusia. Oleh karena itu, penulis paradigma atau discourse baru
keamanan dan ketertiban memaknai democratic policing pemolisian yang mampu
masyarakat memerlukan sebagai konsep pemolisian yang merespon perubahan jaman di era
keselarasan dengan struktur mengacu pada orientasi utama demokrasi. Oleh karena itu, buku
sosial sehingga peran Polri sejalan penegakan hukum (rule of law) ini sangat langka di Indonesia dan
dengan kebutuhan masyarakat. dan penghormatan terhadap hak harus menjadi rujukan standar
Sejalan dengan pemikiran ini, asasi manusia. policing bagi segenap anggota
Reformasi Polri harus mengacu Dalam iklim demokrasi Polri. Di samping, pemerhati
pada orientasi utama penegakan landasan dasar konsep pemolisian kepolisian di kalangan akademisi
hukum (rule of law) dan hak tidak bisa menghindar dari dan civil society.
asasi manusia sebagai instrumen prinsip-prinsip HAM dalam
Dampak Demokratisasi
terhadap Pemolisian di
Indonesia.
Dinamika politik dalam
negeri turut mempengaruhi
perubahan sistem dan
nomenklatur institusi negara.
Gejolak ekonomi yang berujung
mungkin terdapat pada masa Polri yang mudah diawasi masyarakat agar tidak terdapat
Orde Baru. Jikapun ada, Polisi langsung oleh masyarakat. kesalahpahaman informasi dari
berpihak kepada penguasa. Kondisi ini tidak memiliki kedua pihak. Upaya Polri pada
Komitmen Polri dalam konotasi yang negatif, tetapi saat ini adalah dengan terdapatnya
melakukan reformasi terdapat juga positif, bahwa berarti Polri divisi khusus menangani
pada prinsip-prinsip yang menjadi transparan sehingga hubungan dengan masyarakat.
tertuang dalam Reformasi Polri. mampu dengan mudah diawasi Sebagai sumber legitimasi Polri,
Perlahan-lahan Polri kembali oleh masyarakat. keamanan dan ketenteraman
menjadi institusi sipil dan Bagi Polri pada masa masyarakat merupakan tanggung
menjadi bagian dari masyarakat. demokrasi, transparansi jawab utama aparat kepolisian.
Konteks pemolisian seperti diperlukan, karena dengan Keberadaan hak asasi
Pemolisian Masyarakat atau konsep Pemolisian Demokratis, manusia bukanlah menjadi suatu
Polmas diadopsi dengan baik polisi sebagai aparatur yang hambatan bagi polisi untuk
dengan landasan dasar Pemolisian memiliki kewajiban untuk melakukan upaya keamanan.
Demokratis. Asas Polisi adalah menjaga masyarakat tidak bisa Justru hak asasi manusia
Publik dan Publik adalah Polisi, semena-mena melanggar hak menjadi faktor yang dapat
serupa dengan prinsip-prinsip asasi manusia meskipun untuk mengukur keterlibatan polisi
demokrasi. melindungi kepentingan umum. dalam melakukan tugasnya
Permasalahan yang Oleh karena itu dibutuhkan di masyarakat. Kapolri Tito
dihadapi oleh Polri pada saat sebuah sistem hubungan Karnavian pernah menyebutkan
ini adalah budaya korup yang masyarakat yang memiliki akar bahwa Polri adalah Masyarakat
masih sulit dihapuskan. Korup kuat hingga pada tingkat dasar dan Masyarakat adalah Polri,
bukan hanya berarti materi masyarakat, untuk membangun seirama dan integral dengan
namun juga kewenangan, seperti opini publik tentang Polri. kata – kata Abraham Lincoln,
penyalahgunaan kewenangan Pada masa komunikasi “Government of the people, by the
yang kerap terjadi. Namun Polri dan informasi terbuka, legalitas people and for the people.”
bukan satu-satunya institusi yang dan keabsahan dari informasi Berhubung Polri merupakan
menghadapi proses perubahan menjadi penting untuk institusi sipil dalam sistem
budaya ini. Institusi eksekutif, dipercayai masyarakat. Hal ini demokrasi, maka polisi dari
legislatif dan yudikatif juga memiliki manfaat bagi Polri masyarakat, oleh masyarakat dan
mengalami proses perubahan untuk membuka ruang bagi untuk masyarakat adalah tujuan
budaya yang serupa. masyarakat memberikan pendapat utama bagi Kepolisian Republik
Namun sorotan yang besar atau berkontribusi bersama Indonesia. Untuk mendukung
kepada Polri terhadap proses dalam membangun keamanan visi pemolisian demokratis ini,
perubahan budaya ini, karena lingkungan yang komprehensif. dibutuhkan kerjasama setiap
Polri merupakan institusi yang Oleh karena itu, Polri sebagai elemen pemerintahan, agar
memiliki relasi paling dekat institusi atau organisasi mendukung secara institusional
dengan masyarakat. Sehingga pemerintahan, perlu membuka dan elemen masyarakat, agar
sorotan tajam diarahkan kepada dan mengatur regulasi hubungan mendukung secara kultural.
1. The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century, merupakan buku yang ditulis oleh Samuel P. Huntington
dalam rangka mengamati fenomena demokratisasi di berbagai belahan dunia setelah melewati masa otoritarian. Samuel
P. Huntington. The Third Wave: Democratization in The Late Twentieth Cnetury. University of Oklahoma Press, 1991
2. Hermawan Sulistyo. 2016. “Polri dalam Arsitektur Negara”. Pensil 324, Jakarta. Hlm: 99.
3. Lauren M. McLaren. Constructing Democracy in Southern Europe: A Comparative Analysis of Italy Spain and Turkey.
Routledge, Taylor and Francis Group, 2008 Hlm: 191.
4. Ibid. Hlm: 102.
D
emocratic Policing dunia yang menolak demokrasi. lagi dengan apa yang telah
merupakan paradigma Satu contoh, negara yang menjadi paradigma sepuluh tahun
kekinian dengan tugas menganut komunis murni adalah yang lalu. Apalagi kondisi seperti
dan tanggung jawab polisi Korea Utara. Negara komunis pada Orde Baru.
terhadap masyarakat yang lainnya, tidak lagi mengaku Kapolri Jenderal (Pol) Prof.
dilayaninya. Kenapa demokrasi, sebagai negara komunis tapi Dr. H.M. Tito Karnavian telah
karena demokrasi adalah mengaku sebagai negara sosialis, memberikan pengarahan secara
instrumen yang mayoritas dipakai dan mereka menjalankan sistem lengkap, tentang bagaimana
oleh bangsa-bangsa di dunia, regulasi perekonomian liberal. memainkan dan menjalankan
merupakan tatanan kehidupan Oleh paradigma itu, Polri tugas dan fungsinya.
berbangsa dunia saat ini. memaknai tugas dan fungsinya Di dunia sosial ada yang
Hanya segelintir negara di tentu saja tidak bisa disamakan kepo, meminjam istilah yang
keren berkembang di Medsos saat ketinggalan dengan bangsa-bangsa polisi ingin berpartisipasi untuk
ini, mengapa Polri saat ini ikut lain. meningkatkan kesejahteraan
mengurus stabilitas harga bahan Semua ini tidak lain masyarakat.
pokok, di era tataran masyarakat adalah sebagai pengejawantahan
demokratis saat ini. sebagai prinsip-prinsip dalam Hak Ekonomi, Sosial,
Para polisi terkesan campur Democratic Policing. Bayangkan,
tangan dalam kegiatan pasar, nanti seandainya terusan
dan Budaya
Polisi bukan hanya untuk
dan itu bagus. Pertanyaan atau di Semenanjung Malaka di
melindungi HAM yang biasa
kegelisahan di media sosial tahun 2019 jadi sesuai dengan
kita kenal, tetapi juga bertugas
itu bagus. Artinya Polri harus skedulnya, akan menjadi
memastikan bagaimana
menjelaskan, mengapa Polri persoalan di kawasan itu.
masyarakat terlindungi hak-
mengurus soal bawang merah, Sementara, Batam
haknya secara ekonomi, sosial dan
bawang putih, minyak goreng, masih berkutat tentang
budaya. Itulah peran polisi dalam
dan lainnya. Malah polisi di kegelisahan-kegelisahan, tentang
Democratic Policing.
Batam saat ini mengurusi kewenanangan BP Batam dengan
Polisi harus melindungi
bagaimana tugas Menteri Pemerintah Kota. Tiba-tiba
hak ekosob (ekonomi, sosial, dan
Keuangan bisa meningkatkan muncul persoalan terusan ini,
budaya). Kalau dulu kita melihat
penerimaan negara. Dengan maka habislah. Tidak ada lagi
kehilangan kunci pun lapor ke
berpartisipasi dalam operasi high kapal-kapal yang akan melalui
polisi sekarang suatu keniscayaan,
risk importer, ini tentunya penting tempat yang secara geopolitik dan
itulah makna polisi bahwa benar-
di kawasan kita. geostrategisnya itu dibutuhkan
benar memperhatikan hak-hak
Oleh sebab itu paradigma oleh Selat Malaka, di mana Batam
dasar manusia bukan hak-hak
yang berkembang dengan istilah atau Kepulauan Riau berada di
atas individu, tetapi hak-hak
Democracy Policing merupakan sana.
ekonomi, sosial, dan budaya.
keniscayaan yang harus Ini yang harus kita
Bangsa-bangsa lain, kepolisiannya
disosialisasikan. Bahwa ini bukan pahami, mengapa Democratic
sudah menghargai hak-hak ekosob
sesuatu yang baru, tetapi adalah Policing ini harus kita pahami
masyarakat.
praktek yang oleh Bapak Kapolri bersama dalam lingkungan
Polisi juga menjamin
dimodifikasikan, dan ini adalah masyarakat demokratis sekarang.
masyarakat mendapatkan
paradigma dunia yang harus kita Bukan polisi ingin mengambil
kemudahan dalam mengakses,
terapkan. Kalau tidak kita akan peranan yang lebih, tetapi
atau mendapatkan bahan pokok
seperti bagian hak mereka untuk
hidup. Oleh sebab itu, polisi
mengurusi sembako. Kalau polisi
tidak mengurusi sembako, akan
ada kerugian Rp.400 triliun
karena meningkatnya harga
sembako. Ini suatu keniscayaan,
di mana Kepri termasuk lima
besar peperangan pasar secara
kotor.
Oleh karena itu, jika
ada pengusaha bermain kotor
seperti memainkan barang,
menimbunkan barang,
mempermainkan pasar seolah-
Bela Bangsa, Cegah terkait konstelasi keamanan Agraria juga Gubernur, kenapa
Batam. bikin kebijakan tidak mengajak
Intimidasi
Yang perlu kita pikirkan saya? Itulah makna dari
Generasi muda dan
bersama, bagaimana pengusaha Democratic Policing.
pemangku kebijakan harus
domestik dan asing tertarik Polisi ingin diikutsertakan
mau dan bersemangat bersatu
menanamkan modalnya, bukan dalam kebijakan yang
membangun bangsa ini. Badan
tertarik memilih berinvestasi diambil oleh pemerintah,
yang mempunyai wewenang
apakah di Vietnam, Myanmar, yang berimplikasi terhadap
untuk mengambil keputusan,
atau negara lain. Saya ingin warganegara, terkait persoalan
harus membela bangsa.
menekankan, peran polisi ini keamanan yang akan dihadapi
Polisi harus mencegah
bukan sekadar menjaga keamanan nanti. Jadi, polisi ingin mengikuti
adanya intimitasi, atau tindakan
negara, tetapi bagaimana dengan progres itu sejak awal, sehingga
kekerasan baik verbal maupun
kenyaman investasi, menjadikan kami bisa mengantisipasi apa
fisik terhadap warga negara
masyarakat tidak gemar demo langkah-langkah yang harus
Indonesia dari mana pun yang
yang deskruktif. diambil, dan ini yang ingin kita
bekerja di wilayah ini. Tegasnya,
Selama dua tahun terakhir, kembangkan bahwa polisi tidak
urusan tugas dan wewenang polisi
sejak saya memimpin Polda, ingin sok-sok an. Bukan, hanya
bukan hanya masalah hitam putih
sudah tidak banyak lagi demo ingin mengembangkan apa yang
keamanan, tapi cakupan luasnya
yang destruktif. Mereka saya bisa untuk dikembangkan.
adalah sebagaimana digambarkan
ajak diskusi, nyanyi ke panggung Hari ini yang problem
dalam contoh tersebut di atas.
gembira bersama Polwan, taksi online, tapi saya yakin
Polisi bertugas memberikan
bersama pemerintah daerah dan persoalan taksi ini ada permainan
keamanan, kenyamanan untuk
pemangku kepentigan. Ketika di balik itu. Rekan-rekan polisi
perusahaan baik pengusaha asing,
ingin menyampaikan aspirasi, jika jangan terbawa irama politik.
mau pun lokal. Polisi memberikan
mereka ingin menyampaikan jam Pak Kapolrestra harus tahu itu.
kesan positif yang berantai,
11.00. Maka jam 11.00 harus Irama ini harus diikuti dengan
termasuk pada pertumbuhan
selesai. Mereka dibubarkan. irama yang baik, namanya irama
ekonomi wilayah dan sumbangsih
Yang dulunya ketika demokratis.
pertumbuhan ekonomi nasional.
demonstrasi pos polisi Sekarang ini perlu kita
Kalau kemarin hiruk pikuk,
dihancurkan, sekarang pos polisi pikirkan bersama bagaimana
katanya Batam terpuruk ternyata
menjadi tempat untuk duduk- pengusaha tadi tidak pergi.
berita investasi naik, sudah mulai
duduk, menyimpan logistik Iklim keamanan yang kondusif
cerah. Pejabat kemarin sudah
aman dan damai. Itu adalah tidak hanya bisa terwujud,
dipecat diganti yang baru, kita
pengorbanan polisi, yang dengan hanya semata-mata kerja polisi,
berkutat dengan kinerja yang lalu,
anggarannya mengajak mereka melainkan bahu-membahu dari
yang diidentifikasikan sebagai
diskusi. semua komponen pemangku
hasil yang sekarang. Kita berkutat
Kini, kita kembangkan yang kepentingan. Termasuk teman-
ribut pada masalah mafia lahan.
namanya Democratic Policing, teman generasi muda.
Saya dalam sambutan,
dengan pendekatan kemanusiaan, Mari semua komponen
kepada bapak BP Batam yang
terhadap semua yang terjadi. bahu membahu, dengan semua
baru, bapak harus berhati-hati
Alhamdulillah tidak ada lagi, sejak komponen yang ada di wilayah
kepada orang yang datang saat
saya datang. kepulauan. Tugas pengamanannya
pelantikan dengan merayu-
Ketika berlangsung berbeda karakter dengan wilayah
rayu, sebenarnya mereka adalah
demonstrasi WTO, saya panggil, daratan, seperti Polda yang
kelompok-kelompok yang
saya langsung marahi Pak mayoritasnya wilayah darat,
mempunyai kepentingan. Artinya,
Darmin, Pak Roso, Menteri sehingga kerjasama dengan unsur
saya sudah memberikan warning
P
ekerjaan dan organisasi Polisi yang ideal di mana dan kebijakan dalam membangun
di sektor modern mulai pun adalah polisi yang cocok Polri sebagai polisi sipil yang
berubah dari pekerjaan dengan masyarakat. Berubah dari profesional dan demokratis.
yang bersifat craft menjadi brawn menjadi brain. Dari polisi
pekerjaan yang berbasis yang antagonis menjadi polisi
pengetahuan (knowledge based yang protagonis (Satjipto
works). Rahardjo : 2000)
Kebutuhan sumberdaya Polisi yang
manusia juga berubah ke arah modern dan
pekerja yang berpengetahuan demokratis adalah
(knowledge workers). Karena itu, polisi sipil dengan
pekerjaan yang bersifat rutin birokrasi yang modern
(meanigless repetitive task) mulai dengan sistem yang
diganti dengan tugas pekerjaan impersonal. Untuk
yang menekankan pada inovasi menjadi profesionl
dan perhatian (innovation and adalah dengan
caring ). memahami corak
Keterampilan dan keahlian masyarakat dan
tunggal mulai ditinggalkan diganti kebudayaannya
dengan profesionalisasi dengan (Parsudi
keahlian ganda. Di samping itu Suparlan: 1999).
penugasan yang bersifat individual Senjata polisi
mulai berubah menjadi pekerjaan bukan water canon,
tim (team work)”. (Osborne, david gas air mata, atau
dan Ted Gaebler: 1999). peluru karet,
Bagaimana dengan institusi melainkan simpati
kepolisian? dari masyarakat
Tugas polisi yang kompleks (Sir Robert Mark
tidak dapat lagi sebagai craft dalam Reiner :
(seni) tetapi sebagai profesi. Yaitu 2000).
para anggotanya dituntut untuk Sejalan
profesional berlandaskan ilmu dengan pemikiran
pengetahuan (Harsja W Bachtiar: tersebut, Polri
1994) menyusun strategi
memang harus jauh dari watak situasi perkelahian antar 2. Penegakan hukum dan
kekerasan. kelompok masyarakat, maka
peraturan;
Kebingungan ini masih polisi harus berada di tengah-
3. Etika kepolisian dan HAM;
bisa dirasakan pada tingkatan tengah dan dengan diskresi serta
4. Akuntabilitas dan
operasionalisasi pemolisian. kewenangan yang dimilikinya
transparansi kepolisian;
Dalam konteks aktualisasi hak dapat mengambil keputusan
demokrasi, posisi dan tugas polisi guna menghentikan pertikaian 5. Isu-isu organisasi dan
seringkali memang sulit. dan menindak sesuai hukum manajemen kepolisian.
Gagasan democratic terhadap pihak-pihak yang
policing, sejalan dengan cita- bertikai. Karakteristik polisi Kepolisian saat ini ditantang
cita Reformasi Kepolisian yang dapat menggunakan kekerasan untuk memenuhi tuntutan publik
dijalankan, karena tujuannya sesuai aturan hukum yang dalam menangani berbagai isu-
adalah untuk membentuk polisi berlaku bahkan menghentikan isu keamanan. Di sisi yang lain,
yang lebih menghargai prinsip- hak kebebasan seseorang dengan kepolisian menghadapi persoalan
prinsip demokratik dengan menangkapnya. kurangnya dukungan anggaran
pengembangan polisi masa depan Sistem democratic policing dalam menjalankan operasional
yang lebih modem. memiliki tujuan mewujudkan pemolisian. Pada saat yang sama,
Polisi demokratik memiliki tugas dan tanggungjawab polisi kepolisian juga membutuhkan
makna sebagai polisi yang sesuai dengan peraturan hukum cara untuk menerapkan prinsip-
menghargai hak-hak sipil, tunduk dan tidak hanya memenuhi prinsip democratic policing dalam
pada prinsip-prinsip demokrasi keinginan pimpinan, bahkan pemolisiannya.
dan good governance serta penguasa, semata. Kepolisian
melakukan pemolisian modern sebagai aparatur sipil negara harus Strategi Polri
(community policing). Dalam diposisikan dan dimanfaatkan dalam Implementasi
konteks demokratik, kepolisian secara terkendali guna
Democratic Policing
setidaknya harus memenuhi menuntaskan persoalan hukum
Polri berupaya menanggapi
unsur-unsur sebagai berikut: yang terjadi.
peristiwa-peristiwa kriminal
• Tunduk pada aturan hukum Democratic policing harus
dan membantu warga
dengan mewujudkan dipandang sebagai proses dan
memecahkan berbagai masalah
nilai-nilai yang menghormati bukan hasil. Sebagai sebuah
yang menyebabkan timbulnya
HAM, bukan hanya proses, maka setiap tindakan
kejahatan.
memenuhi keinginan kepolisian harus sesuai dengan
Pemolisian Demokratis
pemimpin atau pun norma. Agar kepolisian dapat
menuntut Polri berorientasi
penguasa; menjadi kepolisian yang
pelanggan. Keberhasilan Polri
• Turut campur tangan dalam demokratik, maka tindakan
dalam memberikan pelayanan
kehidupan masyarakat hanya polisi perlu mengacu pada
kepada masyarakat bukanlah
empat norma, yakni: memberi
dalam keadaan terbatas dan ditentukan oleh Polri sendiri
prioritas pada pelayanan; dapat
dengan terkontrol; serta melainkan juga ditentukan oleh
dipertanggungjawabkan menurut
• Bertanggung jawab secara masyarakat (yang dilayaninya).
hukum; melindungi HAM,
terbuka. Untuk mendapatkan
terutama untuk jenis kegiatan
Tiga hal tersebut harus dukungan atau legitimasi dari
politik; dan transparan.
melekat pada sistem dan masyarakat harus berupaya
Prinsip-prinsip kunci dalam
organisasi kepolisian dalam dunia bagaimana untuk memuaskan
democratic policing dapat dipecah
demokrasi. masyarakat yang dilayaninya.
menjadi lima kelompok, yaitu:
Sebagai contoh, dalam Pendekatan kepada masyarakat
1. Tujuan democratic policing; adalah mutlak terutama kepada
M
eskipun Polri tidak Gambaran sekilas tersebut Pembenahan kepolisian ini
lagi menjadi bagian tentu tidak menggembirakan jika terjadi dalam arus tarik-menarik
dari militer sesuai TAP dilihat dari upaya membenahi antara kekuatan yang ingin
MPR NomorVI/MPR-RI/2000, kepolisian yang telah dilaksanakan mengubah kepolisian secara
namun sistem relasi antara polisi selama ini. Terlebih lagi dalam mendasar dengan kekuatan status
dan masyarakat dalam paradigma langkah panjang sejak pemisahan quo. Dengan kata lain, ada kutub
negara demokrasi masih Polri dari cakupan struktur, yang menginginkan polisi sebagai
dipertanyakan. kultur dan konten militer “alat negara” dan ada kutub yang
Satjipto Rahardjo (2004) (ABRI). Pembenahan yang menginginkan polisi sebagai “alat
mengatakan, ide membentuk dilaksanakan oleh elit kepolisian politik”.
kepolisian yang demokratik dalam reformasi Polri selama ini Indikasi ini tampak dari
sesungguhnya sudah dicanangkan nampak belum mencapai hasil kecemburuan atas domain
oleh Kapolri pertama Komjen Pol yang optimal. Nilai-nilai ideal wilayah tugas polisi dan penilaian
(Pur) R. S. Soekanto. Namun, kepolisian yang demokratis belum terhadap UU Nomor 2 Tahun
hingga kini bentuk kepolisian terserap ke dalam organisasi, 2002 tentang Kepolisian Negara
yang demokratik nampak belum demikian pula terpola dalam Republik Indonesia sebagai suatu
jelas. perilaku polisi.
karya yang harus dipertahankan. yang dicetuskan Jakobin (1793) dari pikiran manusia yang bekerja
Padahal dalam UU tersebut itu sangat dipengaruhi oleh untuk itu dan kegiatannya. Jhon
terdapat pasal-pasal yang pemikiran Rousseau tentang Dewey mengatakan : “Demokrasi
dapat menyulitkan tercapainya Social Contract yang menjelaskan bukanlah ready-made-concept
pemolisian demokratik “sebenarnya manusia itu merdeka, melainkan sikap dan jiwa yang
(democratic policing). tetapi kehilangan kebebasannya harus ditemukan, dicari oleh
Tulisan ini tidak mengurangi setelah ia menjadi warga suatu setiap generasi, di setiap saat
rasa hormat dan penghargaan negara. Kebebasannya dapat (Philosophy of education)”.
atas upaya para elit kepolisian diperoleh kembali jika ia Tujuannya adalah demi mencapai
dalam membenahi Polri selama bergabung dan ikut menentukan perkembangan yang sesempurna
ini. Namun dari upaya-upaya jalannya pemerintahan”. mungkin bagi manusia sesuai
yang dilakukan nampak masih Rousseau mendasarkan dengan martabatnya.
ada celah yang perlu disikapi filsafat radikalnya karena tidak Dalam hal kepartaian di
secara kritis/akademis dalam semua orang sependapat dengan Indonesia ada kecenderungan : (1)
membangun kepolisian yang volonte generale (kemauan belum memudahkan terjadinya
demokratis ketika organisasi bersama), maka perlu diikat konsensus nasional, koalisi; dan
itu masih terikat dengan tata untuk menjaga kebersamaan yang kompromi kepentingan antara
pemerintahan yang mendekap dikendalikan oleh negara. Dalam kelompok-kelompok politik;
dirinya sebagai instrumen politik. hal ini konsep demokrasi lebih (2) belum mampu mendorong
menekankan pada kepentingan keterlepasan dari semboyan-
Transisi Demokrasi di bersama “komunal”. semboyan ideologis; (3) belum
Di sisi lain ada pandangan mampu menyerap ide-ide
Indonesia tentang demokrasi yang dan unsur-unsur kreatif yang
Ada pendapat yang
menyatakan bahwa dalam bermanfaat untuk perubahan
menyatakan sistem demokrasi
masyarakat memang ada unsur- sistem kelembagaan negara (a.l
dapat digunakan untuk
unsur yang sama tetapi tidak sistem hukum, sistem ekonomi,
menyelesaikan berbagai masalah
semua unsur itu kemudian dan sistem keamanan yang sesuai
kenegaraan. Namun ada juga
dijadikan dasar untuk “satu dengan sosial budaya bangsa
yang mengatakan, beberapa
keseragaman”. Kepentingan Indonesia (Demos, 2003).
negara yang mula-mula menganut
bersama itu bisa bertentangan Dengan acuan pemikiran
demokrasi, dalam sejarah tata-
dengan kepentingan pribadi, demokrasi tersebut jika
negaraannya berpaling dari
tetapi berdasarkan paham diproyeksikan dalam tatanan
konsep tersebut (Padmini, 1996).
demokrasi apabila kepentingan pemerintahan di Indonesia
Pilihan itu tentu ada alasannya,
pribadi merupakan pendapat dari cenderung tampak : (1) sistem
konsep demokrasi ala Barat, di
minoritas, maka ia harus tunduk ketatanegaraan R.I masih mencari
Eropa sendiri telah mengalami
pada kepentingan bersama bentuk demokrasi: (2) ada
perkembangan.
(mayoritas). Konsep demokrasi ini ketidakjelasan konsep demokrasi
Di Indonesia dalam rangka
menghargai hak-hak “individu”. dalam UUD 1945 (demokrasi
membangun negara demokrasi
Sering dilupakan, tata klasik menurut teori Rousseau
tertarik dengan teori Rousseau
pemerintahan demokrasi atau demokrasi persaingan
Social Contract. Ini dimungkinkan
sesungguhnya merupakan hasil menurut teori J. Locke dan Mill);
karena terdapat unsur grass-root
dari suatu perkembangan. Hal (3) partai belum sepenuhnya
democracy yang dianggap sama
ini tergantung dari sejarah tata menyuarakan aspirasi rakyat; dan
dengan kebiasaan akan “mufakat”
pemerintahan suatu negara (4) terjadi polarisasi kekuasaan
yang hingga kini terpatri dalam
dan kesadaran dari masyarakat. di tangan eksekutif. Kondisi ini
Pancasila.
Artinya, demokrasi hanyalah hasil menunjukkan di Indonesia sedang
Teori klasik demokrasi
tugasnya mendapat mandat itu yang menyatakan bahwa hukum, atau keduanya. Di
kekuasaan dan bertanggungjawab Kapolri merupakan pengemban negara-negara Anglo Saxon
kepada pemerintah atau tanggungjawab atas pelaksanaan mupun Eropa Kontinental peran
pemerintah kolonial, bukan dari tugas dan wewenang kepolisian kepolisian sebagai penegakan
penduduk yang dijajah. secara hierarkis. Kata hierarkhis hukum dipisahkan dengan peran
Yang ekstrem adalah di ini memperkuat kesan bahwa pencegahan kejahatan. Parameter
kepolisian bekas Uni Soviet polisi Indonesia tidak diharapkan struktur menunjukkan kekuasaan
(dulu) dan China, di kedua memberikan pertanggungjawaban polisi perlu diatur secara seimbang
negara itu tidak kenal adanya institusional pada tingkat lokal. dengan pengawasan dari
mekanisme lejitimasi. Hal ini Untuk pengembangan masyarakat.
terutama disebabkan karena demokrasi ke depan, Dalam hal ini fungsi
pengaruh partai yang sangat pertanggungjawaban kepolisian Kompolnas perlu dikeluarkan dari
besar. Akibatnya polisi tidak bisa semacam ini perlu dibenahi. lingkungan pengorganisasian Polri
dipisahkan dengan partai. Secara Idealnya di masa depan perlu dan dibentuk di seluruh propinsi.
umum dapat dikatakan bahwa menciptakan mekanisme melalui Parameter budaya menunjukkan
polisi menjadi instrumen partai mana polisi mendapatkan mandat bagaimana melembagakan
dan anggotanya sebagian juga kekuasaan dan memberikan sikap perilaku polisi yang sesuai
menjadi anggota partai. Pada pertanggungjawaban secara dengan nilai-nilai sosial budaya
gilirannya polisi kerap bertindak institusional maupun regular masyarakat.
di luar hukum dan tidak kepada publik dan lembaga Untuk mewujudkan
memiliki akuntabilitas publik perwakilan rakyat baik untuk pemolisian demokratik
(pertanggungjawaban internal tingkat nasional maupun lokal. (democratic policing) perlu
saja). Tujuannya: dilakukan pembenahan Polri
Jika melihat kepolisian di Pertama, untuk membantah secara mendasar dalam tahapan
Indonesia ada satu yang menarik. kritik bahwa Polri masih seperti panjang yang terukur. Karena
Dalam UU Nomor 2 Tahun polisi pada masyarakat kolonial itu diperlukan terutama
2002 tentang Kepolisian Negara yang dapat digunakan sebagai “kebijakan politik” dalam rangka
Republik Indonesia tidak memuat alat pemerintah. Hal ini terkait pencapaiannya dan perencanaan
pasal yang mengatur tentang dengan Pasal 2 UU Nomor 2 yang komprehensif.
pemberian mandat kekuasaan dan Tahun 2002 yang menyatakan Sejalan hal itu, perlu ada
mekanisme pertanggungjawaban fungsi kepolisian sebagai salah kemauan kuat dari elit kepolisian
kepada kepolisian secara regular. satu fungsi pemerintahan, dan sendiri untuk mengambil sikap
Meskipun terdapat pasal 11 Pasal 8 yang meletakkan Polri di melepaskan diri dari pengaruh
ayat (1) yang menyatakan, bawah Presiden. politik yang diharamkan dalam
pengangkatan dan pemberhentian Kedua, mengubah negara demokrasi. (Prof. Dr.
Kapolri dilakukan oleh Presiden pengorganisasian Polri yang Bambang Widodo Umar, Staf
dengan persetujuan DPR, menganut sistem organisasi Pengajar Dep Kriminologi FISIP-
namun aturan ini tidak bisa militer yang sentralistik (orientasi UI).*
dikatakan sebagai pasal yang ke atas) ke pengorganisasian Polri
mengatur pertanggungjawaban yang desentralistik (orientasi ke
institusi kepolisian, tetapi hanya bawah) sebagaimana negara yang Daftar Pustaka
merupakan aturan tentang demokrasi.
pengangkatan dan pemberhentian Selanjutnya parameter
Kapolri saja. fungsi menunjukkan perlu Berkley, George E.,1969. The
Masalah ini semakin kuat dinyatakan secara tegas peran Democratic Policeman.
kalau merujuk pasal 10 UU Polri sebagai kamtibmas, penegak Boston Beacon Press.
www.abb.co.id
Perbedaan Antara
Menurut pemohon
pengertian golongan bisa saja
ditafsirkan hanya berdasarkan
S
idang pengujian Pasal ada dalam masyarakat baik formal Agama, Ras (SAR).
28 ayat (2) dan Pasal maupun nonformal “Pasal 28 ayat (2) dan Pasal
45A UU No. 11 Tahun (subyektif ). 45A UU ITE tidak
2008 sebagaimana telah diubah mempunyai
dengan UU No. 19 Tahun kekuatan
2016 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE)
kembali digelar. Aturan yang
terkait penyebaran informasi
yang didasari rasa kebencian
dan permusuhan (ujaran
kebencian) dapat
dipidana ini diajukan
Habiburokhman yang
berprofesi sebagai
advokat.
Pemohon
menilai kedua
pasal itu
merugikan
pemohon lantaran
potensi dijadikan
alat
untuk
sosial saat ini tidak terbatas dan individu, kelompok, yang berkembangnya masyarakat yang
sangat besar implikasinya. Jika dianggap sebagai lawan. Masalah memunculkan berbagai golongan
disebarkan dalam bentuk hasutan ini menjadi serius jika yang tertentu, bukan berarti dibiarkan
dan menyebar dan berputar di diproduksi adalah melahirkan oleh negara.
media sosial berdampak pada kekerasan. Bahkan, keinginan “Jika dibatasi SAR, siapa
konflik dari individu, komunal, menghancurkan kelompok yang melindungi pengelompokan
dan antar kelompok yang lain. Namun, praktiknya, hate golongan berdasarkan strata
melahirkan disintegritasi. speech “bersembunyi” di balik ekonomi, gender, teknologi,
Ia menerangkan hasutan prinsip-prinsip demokrasi dengan politik dan lainnya? Maka,
akan membuat pelabelan, mengacaukan hak kebebasan mencoret konsep SARA menjadi
diskriminasi, kekerasan, dan berpendapat. SAR, adalah masalah serius
pada tingkat ekstrem dapat Karena itu, negara karena hal ini akan berpotensi
memunculkan kebencian kolektif berkewajiban memastikan pada kekacauan dan negara akan
yang berujung pada penyerangan penyebaran ujaran kebencian ini dinilai diskriminatif dan tidak
atau persekusi pada media sosial tidak boleh berkembang menjadi melakukan kewajiban melindungi
dan kehidupan nyata. Jika tidak kekerasan faktual. “Di situlah warga negaranya,” katanya.
ada upaya negara dalam hal ini, pentingnya keberadaan pasal ini,”
maka akan terjadi kekacauan, tegas Hendri. Pertahankan ‘golongan’
pembumihangusan, dan lainnya. Menurutnya, Pasal 28 ayat Lidwina Inge
Dalam kekerasan yang (2) dan Pasal 45A ayat (2) UU Nurtjahyo berpendapat, ranah
terjadi di beberapa negara, hal ini ITE negara wajib melindungi antropologi hukum dan sosiologi
diawali dengan provokasi atau semuanya, termasuk kelompok hukum, kata “golongan” dapat
hasutan yang isinya mengandung masyarakat kategori di luar suku, ditemukan ketika membahas
unsur ujaran kebencian atau hate agama, dan ras (SAR). Sementara satuan dalam masyarakat. Terkait
speech yang sifatnya menyerang kategori antar golongan terkait ras, golongan, dan kategori
Terhadap Polri
Setiap kali peristiwa
pengeboman di Indonesia terjadi,
maka media secara langsung
memberikan nama sebagai aksi
Oleh: Kompol Wirdhanto Hadicaksono, SIK, M.Si terorisme. Terminologi terorisme
dalam pemberitaan media di
Indonesia seolah telah menjadi
F
enomena terorisme makin radikal dan cepat. Perubahan yang “kebijakan wajib” yang dianut
menguat seiring dengan ingin dicapai harus diwujudkan oleh semua media. Tidak satu
menguatnya fenomena dengan segera dan untuk itu pun yang berani berbeda dengan
radikalisme. Radikalisme diperlukan kekerasan atau menggunakan pilihan kata
sendiri merupakan paham yang kekuatan. Penggunaan kekuatan yang lain. Diksi “aksi anarki”,
menggunakan unsur-unsur atau kekerasan diperlukan “perbuatan melawan hukum”,
kekuatan dan kekerasan dalam agar perubahan atau hasil yang “kekerasan”, dan kata lain yang
mencapai tujuannya. dinginkan dapat segera dicapai. semisal, jarang digunakan oleh
Orang atau Hal inilah yang melatarbelakangi media. Mereka menganggap
kelompok radikal kenyataan berkembangnya bahwa kata terorisme adalah suatu
memiliki radikalisme berbanding lurus keharusan untuk menyebut aksi-
pandangan, dengan perkembangan terorisme. aksi pengeboman yang terjadi.
dalam Upaya pemerintah Indonesia
mencapai –dalam hal ini Polri—dalam Potensi Terorisme
tujuan harus mengatasi terorisme seringkali Indonesia
menggunakan dipuji karena berhasil menangkap Indonesia memiliki potensi
cara-cara dan mengadili anggota kelompok terorisme yang sangat besar
yang teroris secara efektif seraya dan perlu langkah antisipasi
menjaga agar transisi demokrasi yang ekstra cermat. Kebijakan-
Indonesia tetap berjalan. kebijakan pemerintah yang
Akan tetapi, terdapat kadang tidak dipahami oleh
pula berbagai masalah orang tertentu cukup dijadikan
dan tantangan mengenai alasan untuk melakukan teror.
penyelenggaraan upaya Masih adanya ancaman terorisme
penanggulangan terorisme di Indonesia juga disebabkan
(anti/kontraterorisme) oleh belum adanya payung
di Indonesia, misalnya hukum yang kuat bagi kegiatan
dilema penguatan intelijen untuk mendukung upaya
mekanisme hukum yang pencegahan dan penanggulangan
represif versus kebebasan terorisme.
sipil dan hak asasi Kendala lain dalam
manusia (HAM), perdebatan pencegahan dan penanggulangan
mengenai keterlibatan dan peran
yang merupakan tugas utama akan menautkan sistem keamanan aparat kepolisian kita. Kenapa
polisi akan terganggu. kepada perangkat keamanan, aparat kita yang tewas tidak
Hal yang demikian akan yaitu polisi. Jika sudah demikian, mendapatkan simpati yang
menyebabkan para teroris semakin bisa jadi akan ada dua rongrongan mendalam atas jasa-jasa mereka?
leluasa bergerak dan memang yang mengancam keberadaan Bukankah mereka berjuang untuk
inilah tujuan dari mereka. Para negeri ini. negara kita?
teroris dan juga otak teroris Masyarakat mengharapkan Penulis berpendapat, harus
pasti cerdik atau licik dalam pengamanan dari kepolisian ada upaya untuk mengembalikan
menjalankan strateginya. Serangan sementara merekapun juga kepercayaan penuh kepada pihak
ke aparat Kepolisian bertujuan mendapatkan ancaman. Ketika kepolisian. Jangan sekalipun
untuk meruntuhkan mental performa aparat Kepolisian mengendorkan semangat kerja
Korps Kepolisian sehingga dengan menurun dan ini juga menjadikan kepolisian dengan kritik-kritik
turunnya kinerja Kepolisian, tingkat kepercayaan masyarakat yang kurang konstruktif, karena
maka semakin leluasalah mereka menurun, maka teroris akan jika ini muncul, maka bisa
melakukan gerakan. bersorak kegirangan. Penulis jadi akan ada gesekan antara
Pihak yang akan berpendapat perlu ada dukungan masyarakat dengan polisi.
mendapatkan efek ketakutan yang luar biasa terhadap aparat Selain itu, hal lain yang
adalah masyarakat awam. kepolisian, karena mereka adalah mempengaruhi adalah harus ada
Informasi tentang terorisme garda terdepan yang menjaga pemberian anggaran yang lebih
dan juga korban-korban yang keamanan masyarakat kita dari kepada intelijen Polri sehingga
diakibatkannya, pastilah akan serangan terorisme. mereka dapat mendeteksi dan
membuat masyarakat merasakan Ada beberapa hal yang melakukan aksi intelijen dengan
bahwa ancaman keselamatan dapat dilakukan dalam rangka lebih jitu dan dilengkapi dengan
pun juga mengintai mereka. memberikan dukungan kepada alat-alat yang modern.
Serentak dengan itu, masyarakat Yang tak kalah pentingnya
adalah payung hukum yang jelas
dan tegas dalam memberantas
terorisme, seperti revisi UU
Terorisme agar dipercepat
pengesahannya dan dalam
undang-undang tersebut
memberikan keleluasan kepada
Polri khususnya Densus 88/AT
untuk bergerak dalam rangka
memberantas terorisme khususnya
di area pencegahan.
* Kompol Wirdhanto
Hadicaksono, SIK, M.Si., adalah
Alumni Sespimmen Dikreg 57T.A.
2017.
Ledakan Aplikasi
Elektronik Polri
Oleh: AKBP Teuku Arsya Khadafi, SH, SIK, M.Si
S
adar atau tidak, saat ini dan layanan publik. birokrasi dengan memanfaatkan
teknologi informasi melekat Saat ini Indonesia sudah teknologi informasi untuk
kuat pada setiap sendi memasuki era digital seiring meningkatkan efektivitas dan
kehidupan manusia, jumlah dengan perkembangan teknologi efisiensi pelayanan,termasuk
populasi penduduk dunia saat informasi, lompatan teknologi jajaran kewilayahan Kepolisian
ini 7,5 milliar orang, dengan / technology leap ini tentunya Negara Republik Indonesia
jumlah pengguna internet merubah paradigma dan cara utamanya ditingkat Polda dan
sebanyak 3,8 milliar dan semakin hidup dalam berperilaku Polres
meningkat dari tahun ke tahun. sehari-hari. Sebagai contoh Hal itu tentunya
Berdasarkan data dari www. pengiriman informasi sejalan
internetworldstats.com Indonesia yang dulu
berada pada peringkat ketiga menggunakan
pengguna internet terbesar di Asia surat melalui
dengan jumlah 132 juta pengguna kantor pos
internet. sekarang
Data dari Asosiasi sudah
Pengguna Jasa Internet Indonesia tergantikan
menunjukkan bahwa pengguna oleh chats
internet di Indonesia terbesar dengan
berada di Pulau Jawa kemudian menggunakan
disusul Pulau Sumatera, Sulawesi media sosial
dan Kalimantan. Sebagian besar yang dalam
penggunaan internet tersebut hitungan
dilakukan dengan menggunakan detik
media komputer dan yang lebih sudah bisa
digandrungi lagi yaitu media diterima dan
dengan kebijakan pemerintah prioritas ke dua Kapolri Jenderal khususnya di tingkat Polres
saat ini. Presiden RI Joko widodo Prof. Drs. M. Tito Karnavian, berlomba-lomba membuat
pada saat pengarahan di kegiatan M.A., Ph.D untuk mewujudkan berbagai aplikasi elektronik
Apel Kasatwil beberapa waktu Polri yang promoter, yaitu berbasis smartphone android.
lalu juga menegaskan kepada program peningkatan pelayanan Sebagai contoh SKCK online,
jajaran Polri untuk memproses publik yang lebih mudah bagi SP2HP online, E-Tilang, Panic
digitalisasi pelayanan publik masyarakat dan berbasis teknologi Button dan layanan kepolisian
secara cepat dengan melakukan informasi. lainnya.
inovasi dan terobosan untuk Dalam implementasinya,kita • Di Polres Jember ada aplikasi
meningkatkan kedekatan Polri beberapa tahun terakhir sebagian WAR (We Are Ready)
dengan masyarakat. Ditambah jajaran kewilayahan Polri • Di Polres Tuban ada aplikasi
lagi dengan penekanan program SIBI (Sistem Siaga Bumi
Wali)
• Di Polres Deli Serdang ada
aplikasi CAMM on Hand
(Cepat, Akurat, Murah,
Mudah dalam satu
genggaman)
• Di Polres Lamongan ada
Aplikasi Soto Lamongan
(Sistem Operasional Terpadu
Online Lamongan)
• Di Polresta Banjarmasin ada
aplikasi PoCeMon (Polisi,
Cepat dan Modern)
• Di Polres Soppeng ada
aplikasi Polisiku
• Di Polda Jawa tengah ada
aplikasi SMILE Police
(Sistem Manajemen
Informasi elektronik)
• Di Polres Sukabumi kota ada
aplikasi E-Moci (Electronic
Mobile Centre and
Information)
• Dan masih banyak lagi
inovasi layanan kepolisian
dari Polda dan Polres di
seluruh Indonesia.
Berdasarkan data dari Divisi
Teknologi Informasi Komunikasi
(Div TIK) Mabes Polri, terdapat
229 aplikasi elektronik yang
terdaftar namun hasil survei
Divisi TIK Polri menyampaikan
D
unia perpolisian banyak pengadilan. Bayangkan jika terjadi saja dalam waktu sebentar lagi
berubah sejak awal perampokan bank. Drone dapat kita akan melihat seorang polisi
abad milenial. Dalam mengikuti kaburnya si perampok berpatroli dengan kacamata
waktu relatif singkat teknologi tanpa diketahui. Hal ini bisa khusus itu.
sangat pesat berkembang yang mengurangi risiko penyanderaan
mana mengubah cara seorang dan kecelakaan yang
polisi bertugas. Tahun 2000 tidak perlu.
saja komputer masih jarang
terdapat di kantor-kantor polisi. Google Glass,
Namun sekarang hal-hal yang
tak terbayangkan menjadi nyata.
Holo Lens dan
Contohnya, drone yang melayang- Augment Reality
layang di angkasa atau kacamata Bayangkan seorang petugas
dengan komputer mikro. polisi berpatroli dengan berjalan
kaki. Dia berjalan dengan
kacamata khusus yang merekam
Drone Sebagai Alat
dan menganalisa apa yang dia
Patroli lihat. Dengan monitor built-in
Sempat ditentang di awal dia memperoleh data tentang
penggunaannya, namun sekarang keadaan, bangunan atau
drone banyak didukung sebagai kendaraan yang dia
alat untuk menanggulangi dan lihat. Dengan perangkat
mencegah kejahatan. Drone lunak pengenal wajah
menjadi mata ketiga yang dapat dia mendapat informasi
diandalkan oleh petugas penegak orang-orang yang dia lewati.
hukum. Dengan begitu dia mendapat
Sebagai pesawat tak informasi seorang tersangka
berawak, drone mampu mencapai atau orang yang ada dalam
daerah yang sulit dijangkau DPO.
oleh petugas. Drone mampu Sepertinya hal itu
memberikan informasi secara real tidak mungkin. Namun,
time kepada petugas sehingga sejak ditemukannya google
mendapat informasi vital tentang glass skenario ini menjadi
perkembangan kriminal dan sangat mungkin. Perangkat
situasi berbahaya. lunak pendukungnya
Drone juga mampu sudah tersedia. Perangkat
memberikan gambar atau video lunak pengenal wajah
kejahatan yang sedang terjadi sudah ditemukan sepuluh
serta memberikan bukti untuk tahun yang lalu. Aplikasi
kepentingan penuntutan di smartphone seperti Around
K
secara umum. Kepolisian
epolisian Inggris dibentuk disebut Scotland, sehingga Metropolitan yang terus
29 September 1829. masyarakat pun akhirnya berkembang akhirnya membuat
Nama kepolisian negara menjuluki Kepolisian Inggris mereka memperoleh markas di
kerajaan ini unik: Scotland Yard, dengan nama Scotland Yard. Great Scotland Yard pada tahun
bukan England Yard. Julukan ini terus melekat, meski 1875.
Pasalnya, ketika pertama markasnya pindah ke Broadway Scotland Yard diguncang
kali dibentuk, markas besar Street tahun 1967. skandal besar yang melibatkan
kepolisian Inggris ini berada di Pembentukan Scotland empat detektif senior mereka
gedung nomer 4 Whitehall Place Yard berawal dari keprihatinan tahun 1877. Reputasi Scotland
di kota London. Gedung ini tidak aman dan nyamannya juga mulai dipertanyakan
ternyata berada di lingkungan kota London. Atas prakarsa ketika teror Jack the Ripper tak
tempat istana raja dan bangsawan Sir Robert Peel dan beberapa terpecahkan, dan gelombang
Skotlandia. anggota dewan di House of Lord, pemboman kelompok Fenian
Karena daerah ini seringkali mereka kemudian membentuk
J
ika Anda mengunjungi sebagai tempat wisata religi demikian penuturan Paur
kompleks Sespim Polri dicetuskan oleh Kasespim Polri Yanma Subbagum Sespim Polri,
di Lembang, jangan lupa Irjen Pol Drs. Wahyu Indra Kompol Albertus Eko Budiharto,
mampir ke beberapa tempat Pramugari, S.H., M.H., karena SIK yang sehari-harinya
ibadah yang berada di lingkungan melihat tempat ibadah ini cukup bertugas mengawasi dan turut
pendidikan perwira polisi ini. strategis dan berada dalam satu berkecimpung dalam kegiatan di
Anda bisa menjalankan lokasi. lapangan.
ibadah menurut keyakinan Kalaupun fasilitas ini “Dan tentunya yang menjadi
masing-masing sekaligus melihat hanya sebatas digunakan untuk salah satu faktor menguntungkan
keindahan bangunan peribadatan beribadah semata, tentunya tidak dengan adanya tempat ini yang
dalam satu lokasi. jauh berbeda dengan fasilitas dirasakan oleh masyarakat adalah
Selain Masjid “Panggilan ibadah di tempat umum lainnya. rasa aman, karena lokasi berada di
Sujud” sebagai tempat ibadah “Tempat ini direncanakan lingkungan kesatriaan kepolisian,”
pertama yang dibangun di ditata dengan diperbaiki, lanjutnya.
Kompleks Sespim, juga terdapat diperindah, dipercantik, dan Wisatawan dari Bali sudah
Vihara, Kapel Okumene, dan sudah tentu kebersihannya juga mengenal Pura di Sespim Polri
Pura yang berdiri beberapa tahun harus senantiasa terjaga. Untuk ini, karena destinasi wisatawan
yang lalu. selanjutnya yaitu mengenalkan dari Bali ke Jawa Barat yang
Gagasan menjadikan kepada masyarakat luas agar cukup tinggi, terutama dengan
keempat tempat ibadah tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya,”
adanya layanan penerbangan yang dari Bali ke Bandung. Bandung Utara khususnya
ada hampir setiap harinya dari Wilayah yang dituju Lembang, karena wilayah ini
Bandung ke Bali, serta sebaliknya wisatawan Bali adalah daerah kaya dengan lokasi wisata alam
Vihara
Komplek Sespim Polri, Sespim tidak perlu lagi waktu yang lalu. Kemudian
dengan dikelola, ditata dan mengandalkan air dari PDAM. setiap minggu ke-2 dan ke-4
selanjutnya direvitalisasi Gadog sendiri tepat untuk ada perkumpulan hiking dari
serta diperbaiki dan dengan dijadikan lokasi wisata, bahkan Bandung yang memanfaatkan
memperhitungkan jumlah selama ini sebetulnya sudah lokasi tersebut. Meskipun Gadog
warga serta debit air yang berjalan seperti kunjungan dipublikasikan secara luas namun
ada seandainya mencukupi, dari siswa-siswi SMA beberapa kemanfaatannya sudah berjalan.
Pura
SSW mendapat kesempatan termasuk hari libur – kita tular, baru dari mulut ke mulut,
berbincang dengan Kasespim mengharapnya begitu. di sini saya bertemu dengan
Polri Irjen Pol Drs. Wahyu Indra aktivis gereja yang selama ini
Pramugari, S.H., M.H. tentang Kalau untuk masyarakat mempunyai semacam organisasi
wisata religi di Sespim Polri juga luar publikasinya bagaimana ? sosial, lintas agama, yaitu Bu Eva.
sekilas tentang Gadog, berikut Sementara ini baru getok Beberapa kali ia memanfaatkan
petikannya.
Bagaimana pengembangan
tempat ibadah di Sespim Polri
ini berkaitan dengan wisata
religi ?
Intinya tempat peribadatan
di lingkungan Sespim Polri kita
jaga kebersihannya, kita jaga
keindahannya dan diharapkan
semua umat, baik umat
Islam, Hindu, Budha kalau
ada dan juga umat Nasrani
dapat memanfaatkan tempat
peribadatan ini semaksimal
mungkin baik dari lingkungan
internal atau personel kita,
maupun masyarakat luar termasuk
dari yang luar kota. Itu kita
harapkan bisa memanfaatkan
ini untuk beribadah dengan
semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, kita
optimalkan fasilitasnya dan
siapkan agar lebih memadai.
Ini supaya di samping ada daya
tarik, karena kita punya situs
ibadah – ini daya tariknya-- selain
keindahan juga situs-situs ibadah
ini bisa menambah ramainya
lingkungan Sespim Polri kalau
dikunjungi oleh masyarakat – kita
terbuka.
Kita membuka diri supaya
tempat-tempat ibadah ini bisa
dimanfaatkan dan menambah
ramai aktivitas di Sespim Polri,
baik pada saat ada kegiatan
pembelajaran, maupun di hari- Pintu Masuk Taman Salsabila
hari kita tanpa pembelajaran
Rencananya Gadog
(sumber air) akan dibuka juga?
Mata air itu kita buka sebagai
alternatif kunjungan wisata di
lingkungan Sespim Polri. Bebas.
Prasasti Taman Siapa pun boleh mengunjungi.
Kita siapkan fasilitasnya, baik
gereja ini, membina pemuda- wisata spiritual, juga supaya fasilitas ibadah maupun toilet,
pemudi di Bandung, yang mereka menyebarluaskan bahwa airnya bersih dan juga ada kebun.
diikuti oleh pemuda-pemudi luar Sespim Polri lingkungannya indah Di gadog itu ada hamparan 3
Bandung juga – berupa kegiatan dan terbuka untuk kunjungan km di lembah sana. Itu saya
sosial lintas agama . Itu getok masyarakat, selama ini orang persiapkan untuk bisa digunakan
tular. agak asing, Sespim
Saya sampaikan kepadanya Polri itu apa ya
seandainya mau memanfaatkan ? Tempatnya
lingkungan ini saya persilakan. bagaimana ? Asing.
Satu kali sudah dimanfaatkan, Hanya dengar-
yaitu menyelenggarakan semacam dengar saja.
aktivitas-aktivitas kebhinekaan, Dengan
toleransi beragama. Getok tular adanya kunjungan
dari situ ya mudah-mudahan wisata spiritual, di
nanti makin ramai, tapi sebelum antaranya umat
situasinya semakin ramai saya Hindu di sini,
terdorong untuk merapikan dulu mudah-mudahan
agar kita siap. semakin banyak
orang tahu, semakin
Kemarin ada rombongan banyak orang
dari Bali, tanggapan Bapak mengenal Sespim
bagaimana ? Polri. Hanya umat
Saya senang, sudah tiga Budhanya yang
kali saya kira kunjungan itu, belum pernah ada,
sudah terlaksana. Rombongan karena siswanya
dari Bali dengan bis mampir juga sudah beberapa
ke sini, mereka juga berdoa di tahun ini tidak
sini dan mudah-mudahan akan ada yang beragama
berlangsung terus. Budha.
Selain memperkenalkan
Pohon Gadog
Air Mancur
Toilet
itu yang penting, harus Saya mengimbau agar air Itu pesan kepada Sespim Polri,
digarisbawahi, jangan berpikir bersih yang ada di lingkungan seluruh personel Sespim Polri
untuk mengkomersilkan apa pun Sespim Polri tidak dikomesialkan, harus punya semangat itu.
yang ada di Sespim Polri, jadi tapi untuk dimanfaatkan bersama Mata air Gadog 1 saya beri
kita abdikan sepenuhnya kepada dan kalau bisa sebagai sedekah nama Salsabila. Mata air Gadog 2
personel kita dan keluarganya, jariyah. Jadi, kita sikapi ini semua saya beri nama Al-kautsar. Itu air
kepada peserta didik dan kepada sebagai jalan amal kebaikan. anugerah Allah yang tidak untuk
masyarakat. dikomersilkan.*
D
atau jaringan komputer sebagai
unia terus berubah.
unsur utamanya, istilah ini
Kini kriminalitas
juga digunakan untuk kegiatan
tidak hanya terjadi
kejahatan tradisional di mana
di dunia nyata, namun juga di
komputer atau jaringan komputer
dunia maya. Internet sebagai
digunakan untuk mempermudah
sarana komunikasi online juga
atau memungkinkan kejahatan itu
telah menjadi tempat terjadinya
terjadi.
kriminalitas yang dikenal dengan
Kapolri Jenderal Polisi
istilah Kejahatan Siber (Cyber
Tito Karnavian menyebutkan,
Crime).
kasus kejahatan di dunia siber
Bebasnya warga internet
(cybercrime) meningkat pada kasus tersebut juga mengalami
(warganet, netizen), yakni orang
2017. Peningkatan itu terjadi kenaikan. Pada 2016, penyelesaian
yang aktif di media internet
sebanyak tiga persen dari tahun kasus kejahatan siber sebanyak
(website dan media sosial),
sebelumnya. 1.119 kasus. Pada tahun ini ada
menyampaikan pendapat,
Menurut Kapolri, pada 2016 1.368 kasus yang diselesaikan.
pemikiran, dan produksi dan
tercatat ada 4.931 kasus yang Disebutkan Kapolri,
publikasi informasi, berdampak
ditangani Polri. Sedangkan tahun salah satu kasus kejahatan siber
negatif bagi suburnya ujaran
ini, aparat menangani kejahatan yang menonjol adalah ujaran
kebencian (hatespeech), penipuan,
siber sebanyak 5.061 kasus. kebencian. Secara umum, baik
hingga terorisme.
Untuk itu, pihaknya berupaya melalui media sosial maupun
Indonesia sudah membuat
untuk menguatkan Direktorat sarana lain, kasus ujaran
dan memberlakukan Undang-
Tindak Pidana Siber yang berada kebencian yang ditangani Polri
Undang Nomor 11 Tahun 2008
di bawah Bareskrim Polri. selama 2017 sebanyak 3.325
tentang Informasi dan Transaksi
“Bentuk Direktorat Siber kasus.
Elektronik (UU ITE) yang
saya perkuat, kami paham bahwa, Kasus kejahatan siber yang
menjadi dasar hukum dalam
masalah hoax (berita bohong) paling banyak disorot tahun 2017,
mendefinisikan dan menangani
penggunaan dunia siber sangat yakni kelompok Saracen yang
macam-macam kejahatan siber.
bebas ini ganggu kerawanan, menyebarkan ujaran kebencian
Kejahatan Siber didefinisikan
karena kebebasan bisa jadi dan konten bermuatan SARA.
dan diatur dalam pasal 27 hingga
berbahaya,” kata Kapolri di Tumbuh berkembangnya
37 dalam UU ITE tersebut.
Mabes Polri, Jumat (29/12/2017), kejahatan siber menjadi tantangan
Kejahatan dunia maya
dikutip Republika Online. tersendiri bagi jajaran Polri.
adalah aktivitas kejahatan dengan
Kejahatan siber sendiri Para anggota polisi diharapkan
komputer atau jaringan komputer
dikhawatirkan akan terus “melek teknologi internet” dan
menjadi alat, sasaran atau tempat
membayangi hingga 2018 ke ikut bergaul di dunia maya
terjadinya kejahatan. Termasuk
depan. Kasus-kasus tersebut agar mampu mengenal perilaku
ke dalam kejahatan dunia maya
melingkupi kejahatan siber di warga internet (netizen) dan
antara lain adalah penipuan lelang
Indonesia maupun lintas negara. bisa mendeteksi, mengantisipasi,
secara online, pemalsuan cek,
Selaras dengan dan menindak kejahatan siber.
penipuan kartu kredit/carding,
meningkatnya kasus kejahatan (ASMR/SSW).*
confidence fraud, penipuan
siber, penyelesaian perkara
identitas, pornografi anak, dll.