RENCANA KONTIJENSI
“AMAN NUSA KRAKATAU 1 – 2017
MENGHADAPI KONTIJENSI KONFLIK SOSIAL TAHUN 2017
Nomor : R / Renkon / 2 / II / 2017
RAHASIA
RAHASIA
1
I. PENDAHULUAN.
1. Umum
a. Kehidupan bangsa Indonesia akhir-akhir ini tengah dihadapkan pada
ancaman yang berkaitan dengan mengerasnya peristiwa konflik-konflik
sosial dalam masyarakat, balk yang bersifat vertikal maupun horizontal.
Konflik-konflik sosial itu pada dasarnya merupakan implikasi dari residu
produk dari sistem kekuasaan Orde Baru yang militeristik, sentralistik,
dominatif, dan hegemonik. Sistem tersebut telah menumpas
kemerdekaan masyarakat untuk mengaktualisasikan dirinya dalam
wilayah sosial, ekonomi, politik, maupun kultural. Konflik yang ada dapat
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa masyarakat
Indonesia dalam suatu interaksi sosial menyangkut suku, adat istiadat,
budaya, agama, keyakinan, kesenjangan sosial dalam pemanfaatan
sumber daya alam dan lain sebagainya.
b. Dari peristiwa konflik sosial yang terjadi di negara kita, pernah juga
dialami oleh Provinsi Lampung, mengingat kondisi masyarakatnya yang
majemuk dengan keanekaragaman suku, agama, ras, dan budaya serta
sumber daya alam, apalagi dengan pertumbuhan jumlah penduduknya
sekarang mencapai 9.327.445 jiwa dengan tingkat kepadatan mencapai
234 jiwa/kM2. Dalam perkembangan sampai saat ini pun masih
berpotensi untuk timbulnya konflik sosial. Sesuai data pemetaan potensi
konflik di Provinsi Lampug dalam kurun waktu dua tahun terakhir dan
saat ini masih terdapat 76 (tujuh puluh enam) titik potensi konflik yang
tersebar di lima betas kabupaten/kota.
c. Selain itu kondisi sosial yang terjadi di Wilayah hukurn Polda lampung
selama kurun waktu tahun 2016 telah diwarnai dengan berbagai
permasalahan dan persoalan sosial balk dalam bidang ekonomi dan sosial
budaya khususnya politilk, hat ini berpengaruh terhadap situasi
keamanan dan ketertiban masyarakat selama Tahun 2015 dan
kemungkinan berpengaruh pula terhadap situasi Kamtibmas Tahun 2017
yang akan datang.
RAHASIA
RAHASIA
2
a. Maksud
b. Tujuan
3. Ruang Lingkup
RAHASIA
RAHASIA
3
4. Tata Urut
I. PENDAHULUAN;
II. SITUASI;
III. TUGAS POKOK;
IV. PELAKSANAAN;
V. ADMINISTRASI, SARANA PRASARANA DAN ANGGARAN;
VI. KOMANDO DAN PENGENDALIAN;
VII. PENUTUP.
5. Dasar
6. Pengertian
h. Asta Siap adalah kriteria kesiapan yang harus dimiliki Kesatuan Poh
meliputi delapan kesiapan yang terdirii dari: Siap Pilun, Siap Posko, Siap
Latpraops, Siap Kondisi Kamtibmas, Siap Masyarakat, Siap Kuat Pers,
Siap Sarpras, dan Siap Anggaran dalam menghadapi Kontijensi Konflik
Sosial;
RAHASIA
RAHASIA
6
RAHASIA
RAHASIA
7
u. Situasi hijau adalah kondisi dimana massa pengunjuk rasa masih tertib
dan teratur;
a) pads perubahan/ketidakpastian;
b) ditunggangi keadaan;
c) tidak mampu mengendalikan situasi/kondisi;
d) ads pihak lain yang menungangi;
RAHASIA
RAHASIA
8
II. SITUASI.
1. Data Sitkamtibmas
3uml A
No lenis Kasus
JTP PTP
1. Pembunuhan 32 32
2. Anirat 146 110
3. Penculikan 16 17
4. Curat 1.480 754
5. Curas 950 488
6. Curanmor 1.192 567
7. Perkosaan 46 31
8. Kebakaran 27 18
9. Narkotika 1.064 1.064
10. Lundup 0 0
11. Senpi / Handak 44 40
12. Judi 127 135
13. Curi Kayu 0 0
14. Kebakaran Hutan 161 115
15. Pemerasan 167 132
16. Upal 1 1
17. Lain-lain 4.715 3.262
Jumlah 10.173 6.769
b. Data potensi konflik yang ada di Provinsi Lampung tahun 2017 sebagai
berikut :
Latar belakang permasalahan
No Polres/Ta belakang Distibusi Jumlah
Poleksosbud Sara Taswil SDA
Sara SDA
1. Bandar Lampung 9 2 Taswil 11
2. Lampung Tengah 4 permasalahan
- 5
3. Lampung Selatan 18 2 SDA 1 1
Distibusi 22
4. Lampung Timur 5
SDA 3
5. Lampung Utara 2 1
5
6. Lampung Barat 5 - -
11
7. Tulang Bawang 9 - 2
8. Tanggamus 4 - - 4
9. Way Kanan 9 - 9
10. Metro 2 - - 2
11. Mesuji 5 1 6
12. Pesawaran 9 - 1 - 10
Jumlah 81 4 7 2 94
RAHASIA
RAHASIA
9
RAHASIA
RAHASIA
10
RAHASIA
RAHASIA
11
RAHASIA
RAHASIA
12
1) Sistem Politik
RAHASIA
RAHASIA
13
2) Proses Politik
3) Budaya politik
RAHASIA
RAHASIA
14
a) Adanya kelompok yang tidak siap kalah, tetapi hanya siap menang
dalam pertarungan politik;
4) Masalah Kebangsaan
RAHASIA
RAHASIA
15
a) Masalah PHK;
b) Masalah UMR;
c) Masalah pesangon dan kesejahteraan pekerja serta upaya
penghapusan outsourching;
d) Masalah TKI;
e) dan lain-lain.
1) Agama
RAHASIA
RAHASIA
16
2) Kesehatan
4) Pendidikan
RAHASIA
RAHASIA
17
5) Pertanahan
RAHASIA
RAHASIA
18
RAHASIA
RAHASIA
19
IV. PELAKSANAAN.
a. Tujuan
b. Sasaran
1) Potensi Gangguan
2) Ambang Gangguan
a) Permasalahan Pemilukada;
b) Permasalahan sumber daya alam;
c) Permasalahan batas wilayah;
RAHASIA
RAHASIA
20
3) Gangguan Nyata
c. Target
1) Manusia/orang
2) Tempat/lokasi
RAHASIA
RAHASIA
21
3) Dan lain-lain.
1) Kawasan Industri;
2) Kawasan Pabrik dan Home industry;
3) Dan lain-lain;
3) Barang / benda
a) Setiap barang/benda yang berada di sekitar tempat kejadian
konflik Sosial, unjuk rasa dan rusuh massa (rumah, kendaraan
bermotor baik roda empat maupun roda dua), serta
barang/benda yang clipergunakan sebagai alat untuk melakuan
Tindakan Anarkis;
b) Setiap barang/benda yang berkaitan kerusuhan massa.
4) Kegiatan:
RAHASIA
RAHASIA
22
3. Cara Bertindak
a) Kasatgas Preemtif
1) Subsatgas Intelkam
2) Subsatgas Binmas
RAHASIA
RAHASIA
24
b) Kasatgas Preventif
RAHASIA
RAHASIA
25
1) Subsatgas Sabhara
RAHASIA
RAHASIA
26
2) Subsatgas Obvit
3) Subsatgas Lantas
RAHASIA
RAHASIA
27
c) Kasatgas Tindak
1) Subsatgas Gegana
2) Subsatgas PHH
d) Kasatgas Gakkum
Subsatgas Reskrim
e) Kasatgas Banops
1) Subsatgas Kesehatan
RAHASIA
RAHASIA
28
2) Subsatgas Inafis
3) Subsatgas TI
1. Menggelar jaringan komunikasi balk berupa sarana dan
prasarana telekomunikasi;
4) Subsatgas Satwa
i
a) Melakukan sterilisasi dibantu satwa K-9 pada tempat/lokas,'
terjadinya konflik;
5) Subsatgas Polair
RAHASIA
RAHASIA
29
6) Subsatgas Poludara
7) Subsatgas Propam
8) Subsatgas Humas
RAHASIA
RAHASIA
30
9) Subsatgas Sarpras
4. Penahapan
a. Tahap Persiapan :
a) Siap Pilun;
b) Siap Posko;
c) Siap Latpraops;
d) Siap Kodisi Kamtibmas;
e) Siap Masyarakat;
f) Siap Kuat Pers;
g) Siap Sarpas; dan
h) Siap Anggaran.
RAHASIA
RAHASIA
32
b. Tahap Pelaksanaan :
RAHASIA
RAHASIA
33
RAHASIA
RAHASIA
34
RAHASIA
RAHASIA
35
RAHASIA
RAHASIA
36
c. Tahap Konsolidasi :
c) Satgas 3 :
1) Sat Gegana : 15 orang;
2) Sat PHH : 220 orang;
3) Escape Brimob : 30 orang;
4) Makosat Brimob : 200 orang; (cadangan)
RAHASIA
RAHASIA
37
d) Satgas 4 :
e) Satgas 5 :
1) Subsatgas kesehatan : 15 orang;
2) Subsatgas inafis : 10 orang;
3) Subsatgas TI : 5 orang;
4) Subsatgas Satwa : 3 orang;
5) Subsatgas Polair : 60 rang;
6) Subsatgas Poludara : 2 orang;
7) Subsatgas propam : 20 orang;
8) Subsatgas Humas : 4 orang;
9) Subsatgas Sarpas : 6 orang;
10) Subsatgas cadangan :
a) Kompi Kerangka (Gabungan Staf) : 111 orang;
b) Ton Polwan : 35 orang
RAHASIA
RAHASIA
38
5) Kekuatan BKO Mabes Polri dan TNI sebanyak 1.470 orang yang
terdiri dari :
b. Peralatan :
1) Polda Lampung :
a) Helikopter;
b) Security barier;
c) Baracuda;
d) Rands;
e) Ranmor Roda-2;
f) Ranmor Roda-4;
g) Ranmor Roda-6;
h) Kommob;
i) Ambulance dan kendaraan DVI;
j) Satwa K-9;
k) Alsus PHH/Dalmas;
l) Tenda Lapangan;
m) Kit Keslap dan DVI;
n) Flash Ball / Pepper ball dan a m u n i s i;
o) Peralatan lainnya yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
dilapangan guna menghadapi kontijensi kerusuhan massa;
RAHASIA
RAHASIA
39
a) Hari "H" dan jam ,j,, pelaksanaan operasi akan ditetapkan / ditentukan
kemudian;
b) Di dalam menghadapi ancaman potensi konflik sosial/unras agar
menggunakan pola pengamanan dengan mengerahkan jumlah kekuatan
personel yang maksimal sehingga menimbulkan efek cleteren,
RAHASIA
RAHASIA
40
i) Tahap situasi aman adanya kegiatan unjuk rasa dengan massa kecil dan
teratur, Kodal berada di tangan kasat Sabhara selaku Perwira pengendali
di lapangan;
j) Tahap situasi rawan dengan adanya konflik sosial menjurus anarkis, maka
Kodal berada pads Kapolres, dengan pengerahan kekuatan maksimal
yang mendapat back-up dari polda maupun dapat meminta bantuan
Unsur TNI;
k) Tahap situasi krisis terjadi kerusuhan massa) dan huru-hara, maka kodal
berada pads Kapolda, dengan mengerahkan kekuatan maksimal, PHH
Brimob untuk melaksanakan kegiatan penyekatan dan pembubaran
massa serta perbantuan unsur TNI untuk pengamanan objek
vital/penting. Kapolda dapat mengajukan tambahan perkuatan BKO dari
Mabes Pold.
RAHASIA
RAHASIA
41
1. Administrasi
3. Anggaran
RAHASIA
RAHASIA
42
1. Komando
c. Pos komando operasi berada pada Biro Operasi Polda Lampung yang
disesuaikan dengan eskalasi kejadian :
2. Pengendalian
RAHASIA
RAHASIA
43
3. Pernyataan Resiko
a. Apabila terjadi kekurangan kekuatan personel dan sarana prasarana,
segera meminta bantuan sesuai dengan pola perbantuan yang telah
ditentukan, serta meminta bantuan aparat keamanan dan instansi
terkait untuk mengantisipasi kejadian yang lebih besar;
e. Apabila terjadi aksi rusuh massa yang meluas dan meningkat menjadi
bencana nasional, maka pimpinan segera mengalami tindakan untuk
menghindari resiko kegagalan yang lebih besar, melakukan tindakan
tegas sesuai dengan hukum yang berlaku serta mengerahkan segala
upaya yang melibatkan Plri, TNI, Kementerian/ Kelembagaan serta
segenap elemen masyarakat.
RAHASIA
RAHASIA
44
VII. PENUTUP .
Drs.%SUDIARNO
INSPEKTUR JENDERAL POLISI
RAHASIA
RAHASIA
45
KAOPSDA
KAPOLDA LAMPUNG
WAKAOPSDA
WAKAPOLDA LAMPUNG
KARENDALOPSDA
KAROOPS
KASATGASOPSDA
DIR SABHARA
WAKASATGASOPSDA
DIR BINMAS
KASETOPSDA KAPUSDATAOPSDA
RAHASIA
RAHASIA
47
RAHASIA
RAHASIA
48
RAHASIA
RAHASIA
49
D. Drs SUDJARNO
INSPEKTUR JENDERAL POLISI
RAHASIA
RAHASIA
50
RAHASIA
RAHASIA
51
I. PENDAHULUAN
RAHASIA
RAHASIA
52
5. Lampung....
RAHASIA
RAHASIA
53
1 2 3 4 5 6 7 8
5. LAMPUNG UTARA 2 - 1 - - 3
6. LAMPUNG BARAT .5 - - - - 5
7. TULANG BAWANG 9 - 2 - - 11
8. TANGGAMUS 4 - - - - 4
9. WAY KANAN 9 - - - - 9
10. METRO 2 - - - - 2
11, MESUJI 5 1 - - 6
12. PESAWARAN 1 - - 10
JUMLAH 81 4 7 2 94
a. Potensi konflik yang berasal dari aspek politik, antara lain bersumber dari
permasalahan Pilkada, permasalahan figur Kepala Daerah, konflik antara
eksekutif dan legislatif, batas wilayah dan pemekaran wilayah, konflik akibat
Perda bermasalah, konflik akibat pemberitaan media massa, konflik akibat
kebijakan dan lain-lain.
b. Konflik yang berasal dari aspek ekonomi, antara lain bersumber dari
permasalahan kenaikan harga BBM, TDL, gas LPG, konflik penambangan
sumber daya alam, konflik akibat permasalahan di bidang moneter, investasi
flktif, kredit macet, kelangkaan sembako, -pemasangan tower telekomunikasi,
konflik perebutan area melaut, konflik pertambangan, konflik trayek, dan lain
– lain.
c. Konflik yang berasal dari aspek sosial budaya, antara lain bersumber dari
permasalahan pembangunan tempat ibadah, perbeclaan aliran keagamaan /
kepercayaan, konflik antar etnis, konflik antar ormas / LSM, konflik antar
kampung, konflik terkait pertanahan / perkebunan, konflik hubungan
ketenagakerjaan, konflik pembangunan sarana umum seperti pasar dan
tempat pembuangan sampah, konflik terkait tempat hiburan dan tempat
maksiat, dan lain – lain.
d. Konflik yang berasal dari aspek keamanan, antara lain bersumber dari konflik
separatisme, konflik antara anggota TNI dan anggota Pold, konflik antara
masyarakat dengan anggota TNI dan Polri, konflik akibat premanisme, konflik
akibat ketidakpuasan penegakan hukum, dan lain – lain.
RAHASIA
RAHASIA
54
4. Kerusuhan yang terjadi minimal dipengaruhi oleh tiga faktor penting, yaitu
sumber masalah yang ada dalam suatu masyarakat, faktor yang
memfasilitasi/akselerator, dan pemicu atau penyulut kerusuhan. Hubungan
ke tiga faktor tersebut bersifat dinamik dan bukan linier.
5. Sumber masalah (root of the problem) adalah suatu keadaan yang langsung
dialami oleh masyarakat dalam kehiclupan mereka sehari-hari, muclah
dirasakan dan langsung menjadi inspirasi atas memori sosial dalam
hubungan antar etnik, suku, agama dan golong. Sifatnya sangat latent
(tersembunyi) tetapi suatu ketika dapat dengan cepat muncul ke
permukaan. Contohnya Rivalitas ekonomi pendatang dan penduduk asli
yang selalu didominasi penduduk pendatang.
Akselerator ....
RAHASIA
RAHASIA
55
6. Akselerator (adlitatkg factor) adalah suatu keadaan yang menjadi alat untuk
mempercepat sumber masalah yang telah ada, menjadi sumber-sumber
ketegangan barn, sekaligus ikut mempengaruhi konflik yang latent
(tersembunyi) menjadi konflik yang terbuka. Contohnya Pertarungan etnik
dan agama.
10. Upaya – upaya pencegahan dan penangana konflik sosial perlu dilakukan
lebih optimal, guna tercapai tujuan penanganan Konflik yaitu menciptakan
kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, damai, dan sejahtera;
memelihara kondisi damai dan harmonis dalam hubungan sosial
kemasyarakatan; meningkatkan tenggang rasa dan toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara; memelihara keberlangsungan
fungsi pemerintahan; melindungi jiwa, harta benda, serta sarana dan
prasarana umum; memberikan pelindungan dan pemenuhan hak korban;
serta memulihkan kondisi flsik dan mental masyarakat.
RAHASIA
RAHASIA
56
V. Rekomenclas, ....
RAHASIA
RAHASIA
57
V. REKOMENDASI
1. Meningkatkan koordinasi antara Polri dengan TNI, instansi terkait dan
Pemda, sehingga pencegahan dan penanganan konflik sosial dapat
dilakukan secara terpadu, meialui tahapan antara lain pencegahan konflik,
penghentian konflik dan pemulihan pasta konflik. Pencegahan konflik sosial
dilakukan dengan upaya memelihara kondisi damai dalam masyarakat,
mengembangkan sistem penyelesaian secara damai, meredam potensi
konflik dan membangun sistem peringatan dini.
Menyiapkan ....
RAHASIA
RAHASIA
58
AUTHENTIKASI :
Distribusi :
1. Kabaintelkam Polri
2. Kapolda Lampung.
3. Karo Analis BIK Polri
4. Karo Ops Polda Lampung
RAHASIA