Anda di halaman 1dari 126

RAHASIA KONSEP

KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT COPY KE :………


DIREKTORAT INTELIJEN KEAMANAN DARI : ……...COPIES
Jalan Jend. Ahmad Yani No. 1 Pontianak
Nomor : R/Kirka Intel/ 14 / VII/2015/Ditintelkam

PERKIRAAN KEADAAN INTELIJEN KEAMANAN POLDA KALBAR


DALAM MENGHADAPI PILKADA SERENTAK 7 (TUJUH) KABUPATEN
DI PROV. KALBAR (KAB. BENGKAYANG, SAMBAS, SEKADAU, MELAWI,
SINTANG, KAPUAS HULU DAN KAB. KETAPANG) TAHUN 2015/2016

BAB I

PENDAHULUAN

1. UMUM.

a. Reformasi 1998 menjadi tonggak bersejarah penerapan prinsip -prinsip


demokrasi di indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sejalan
dengan konstitusi (UUD 1945). Kehidupan demokrasi telah memberikan
ruang kebebasan bagi masyarakat untuk berserikat, berkumpul dan
menyampaikan pendapat yang dijamin oleh konstitusi serta diberikan hak
politik yang luas untuk terlibat dalam roda pemerintahan.

b. Proses pendewasaan demokrasi berlangsung mulai dari tahap transisi


demokrasi, dengan mulai melakukan pembelajaran terhadap setiap prinsip -
prinsip demokrasi, dengan menguatkan dan mematangkan dasar - dasar
dalam kehidupan berdemokrasi menuju konsolidasi demokrasi hingga
tahap pemantapan demokrasi. Pada tahap pemantapan demokrasi ini,
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ditandai dengan ciri -
ciri akuntabilitas pemerintah, tegaknya supremasi hukum, kuatnya
partisipasi masyarakat dalam politik, rakyat mematuhi hukum, serta
terselenggaranya pemilu yang aman dan demokratis.

c. Polri sebagai alat negara bersama stakeholders bertugas dan bertanggung


jawab untuk mengawal dan menjaga proses demokrasi agar pemantapan
demokrasi dapat terwujud dan menjadi landasan menuju Indonesia menjadi
negara yang aman, sejahtera, adil dan makmur. Salah satu peran Polri
adalah menjaga dan mengawal pemilukada yang memiliki kerawanan agar
berlangsung dengan aman, jujur, adil dan demokratis.

RAHASIA
RAHASIA
2

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud.

Penyusunan Perkiraan Keadaan Intelijen Keamanan Polda Kalbar dibuat


guna memberi gambaran tentang situasi dan kondisi wilayah Kalimantan
Barat kepada pimpinan dalam rangka menghadapi Pilkada serentak
terutama 7 (tujuh) Kabupaten di Prov. Kalbar (Kab. Bengkayang, Sambas,
Sekadau, Melawi, Sintang, Kapuas Hulu dan Kab. Ketapang) yang akan
dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015.

b. Tujuan.

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan pimpinan untuk menentukan


kebijaksanaan di bidang pembangunan kekuatan, pembinaan kekuatan dan
penggunaan kekuatan dalam menyukseskan penyelenggaraan Pilkada
serentak 7 (tujuh) Kabupaten di Prov. Kalbar (Kab. Bengkayang, Sambas,
Sekadau, Melawi, Sintang, Kapuas Hulu dan Kab. Ketapang) yang akan
dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015 dapat berjalan dengan
dengan aman, tertib dan lancar.

3. Ruang Lingkup Tata Urut

Ruang Lingkup Perkiraan Intelijen Keamanan Polda Kalbar dalam menghadapi


Pilkada 7 (tujuh) Kabupaten di Prov. Kalbar (Kab. Bengkayang, Sambas,
Sekadau, Melawi, Sintang, Kapuas Hulu dan Kab. Ketapang) meliputi
perkembangan lingkungan strategis global, regional, maupun nasional serta
perkiraaan Ancaman meliputi, Potensi Gangguan (PG), Ambang Gangguan (AG)
dan Gangguan Nyata (GN) diseluruh wilayah Indonesia khususnya Kalimantan
Barat.

4. Tata Urut.

a. BAB I PENDAHULUAN.

b. BAB II PRA ANGGAPAN.

c. BAB III PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS.

d. BAB IV PERKIRAAN ANCAMAN MENGHADAPI PEMILUKADA


SERENTAK 7 KABUPATEN DI PROV. KALBAR.

e. BAB V PENUTUP.

RAHASIA
RAHASIA
3

BAB II
PRA ANGGAPAN

5. Penyelenggaraan pemerintahan pada era kepemimpinan nasional yang


terbentuk melalui pelaksanaan pemilu 2014, akan diwarnai oleh semakin
menguatnya tuntutan terhadap kesejahteraan, demokratisasi, penegakan hukum,
penghormatan terhadap HAM dan lingkungan hidup serta adanya perseteruan
legislatif antara KIH dengan KMP yang dinamikanya dapat mempengaruhi
kebijakan eksekutif;

6. Secara umum pembangunan demokrasi di indonesia sejak tahun 1998 hingga


saat ini yang ditandai dengan penyelenggaraan pemilu dengan sistem multi
partai yang dilaksanakan secara langsung, mengalami perkembangan yang
sangat cepat dan telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional, yang
menempatkan indonesia sebagai peringkat ke 3 negara - negara demokrasi di
dunia.

7. Pemilihan kepala daerah serentak 2015 merupakan pemilihan kepala daerah


tahap pertama yang diperuntukkan bagi bagi wilayah dengan masa jabatan
kepala daerah yang berakhir pada 2015 hingga semester pertama 2016.
pemilihan kepala daerah serentak tahap kedua dilaksanakan pada Febuari 2017
yang diperuntukkan bagi wilayah dengan masa jabatan kepala daerah yang
berakhir pada semester kedua 2016 dan 2017. Sedangkan pemilihan kepala
daerah serentak tahap ketiga dilaksanakan pada Juni 2018 pada semua wilayah
dengan masa jabatan kepala daerah yang berakhir masa jabatannya pada 2018
dan 2019. Pengaturan tahapan pemilihan kepala daerah serentak tersebut
ditujukan agar pemilihan kepala daerah serentak di seluruh indonesia dapat
terlaksana pada tahun 2027.

8. Pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak yang akan dilaksanakan pada


tanggal 9 Desember 2015 di wilayah Prov. Kalbar terdapat di 7 kabupaten (Kab.
Bengkayang, Sambas, Sekadau, Melawi, Sintang, Kapuas Hulu dan Kab.
Ketapang). Dalam pelaksanaannya memiliki implikasi yang berbeda, disatu sisi
pelaksanaan secara serentak dapat menghemat anggaran negara yang cukup
signifikan, disisi lain, proses politik Pilkada serentak juga memiliki potensi
kerawanan yang jika tidak diantisipasi dengan baik, dapat memicu konflik yang
berpotensi mengancam stabilitas politik dan keamanan nasional.

RAHASIA
RAHASIA
4

BAB III

PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS

9. Global

a. Politik

1) Konflik dan krisis juga masih akan mewarnai tahun 2015. konflik di
Timur Tengah terutama aksi brutal milisi teror Islamic State Di Irak
Dan Suriah-ISIS masih akan berlanjut. Begitu juga aksi serangan
Taliban di Afghanistan atau Pakistan diprediksi akan naik pasca
penarikan mundur pasukan aliansi internasional, isaf. Di eropa, konflik
Ukraina dan Rusia. Merosotnya harga minyak mentah di pasar dunia,
diduga akan memicu destabiliasasi baru di negara-negara produsen
yang dikuasai rezim, mulai dari Guinea di Afrika sampai ke Venezuela
di Amerika Latin. Amerika Serikat akan makin kehilangan pengaruh di
Timur Tengah atau hegemoninya di Asia.

2) Negara-negara kekuatan utama dunia dan Iran secara resmi


menghasilkan sebuah kesepakatan bersejarah yang memastikan Iran
tidak akan mengembangkan persenjataan nuklir. Indonesia
menyambut baik tercapainya kesepakatan di lausanne, swiss atas
kerangka yang akan menjadi dasar rencana aksi komprehensif
bersama untuk program nuklir iran.

3) Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumpulkan menteri-


menteri keamanannya setelah memberitahu Presiden Amerika Barack
Obama melalui telepon bahwa perjanjian kerangka kerja dengan iran
mengancam keberadaan israel. Netanyahu dalam sebuah pernyataan
mengatakan bahwa perjanjian itu merupakan ancaman besar bagi
Israel, kawasan itu dan dunia karena akan meningkatkan ekonomi
Iran, meningkatkan agresinya di kawasan itu dan meningkatkan resiko
persaingan senjata nuklir dan perang.

4) Peta kekuatan dunia yang semula hanya didominasi oleh Amerika


Serikat, telah berubah menjadi beberapa kutub yaitu Amerika Serikat,
China dan Rusia. Sehingga Amerika Serikat tidak lagi sebagai aktor
tunggal seperti terlihat dalam kasus Suriah, Mesir, Tunisia dan Libya.

b. Ekonomi

1) Krisis ekonomi yunani dalam jangka pendek akan memberi dampak


terhadap pasar keuangan global, terutama nilai tukar euro terhadap
dolar AS yang menurun. konsekuensinya dolar AS kian kuat di dunia.
Di indonesia penguatan dolar AS mengakibatkan nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS melemah. berdasarkan data bank Indonesia, nilai
tukar rupiah terhadap mata uang Amerika Serikat mencapai Rp13.286
rupiah per US$1.Jika pelemahan rupiah terus berlanjut, beban sektor

RAHASIA
RAHASIA
5

industri akan semakin berat karena sebagian besar input produksi


berasal dari impor.

2) Ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami kontraksi pada kuartal


I/2015 karena menguatnya Dolar AS (USD) dan gangguan di
pelabuhan pantai barat, meski aktivitas perlahan mulai pulih.
pemerintah memangkas estimasi produk Domestik Bruto (PDB),
menyusul PDB kuartal I AS yang mengalami kontraksi 0,7% dibanding
periode yang sama tahun sebelumnya dan di bawah perkiraan tumbuh
0,2%. Melebarnya defisit perdagangan dan menyusutnya akumulasi
persediaan bisnis dari estimasi sebelumnya menyumbang penurunan,
begitu juga dengan tingkat belanja konsumen.

4) Minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) menurun menjadi


USD 47/barel, mendekati level terendah empat bulan di perdagangan
asia, dikutip dari reuters, penurunan harga itu terjadi setelah aksi jual
di pasar saham China, yang menambah kekhawatiran banjir pasokan
minyak, meskipun melemahnya Dolar AS (USD) menyebabkan harga
lebih murah.

5) International Monetary Fund (IMF) meminta jepang mengendalikan


utang raksasanya, yang kini tembus USD 11 triliun atau sekitar Rp148
ribu triliun (kurs Rp13.464/USD), atau sekitar 245% dari produk
domestik bruto (PDB). Jika pemerintah negeri sakura tersebut gagal
mengendalikan utang fantastisnya, maka total utang jepang akan
mencapai tiga kali lipat dari ukuran ekonomi pada 2030.

6) Masalah pengangguran menjadi isu ekonomi dan politik yang dihadapi


pemimpin Negara-negara dunia, pengangguran merupakan
perwujudan dari sejumlah kesalahan structural, pertambahan populasi
penduduk dunia, perbedaan yang melebar antara miskin dan kaya
serta kesenjangan antara pendidikan, keahlian dan pekerjaan.

c. Sosial Budaya

1) Tekanan gelombang pengungsi akibat konflik dan krisis di Timur


Tengah dan Afrika ke Eropa akan terus memicu ledakan sosial di
tahun 2015. Di sejumlah negara mulai marak aksi protes warga yang
menamakan dirinya pembela nilai eropa dengan mengusung moto anti
islam dan kebencian terhadap warga asing atau anti politik suaka.
Sementara di sisi lannya, sumber ketegangan sosial yakni konflik dan
krisis di timur tengah dan afrika tetap tidak terselesaikan.

2) Lingkungan hidup menjadi salah satu isu global yang dihadapi oleh
Negara maju maupun Negara berkembang pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam yang tidak memperhatikan daya
dukung lingkungan menyebabkan kerusakan yang mengancam
eksistensi manusia. Berbaga kerusakan lingkungan seperti
menipisnya lapisan ozone, panas global, hujan asam, perubahan
iklim, merosotnya keanekaragaman hayati, degradasi tanah, erosi

RAHASIA
RAHASIA
6

lahan, pencemaran udara, air, banjir dan sebagainya akan berdampak


terhadap gangguan kemananan lingkungan.

3) Pluralisme sebagai konsep toleransi antara umat beragama yang


dikembangkan dalam rangka menciptakan perdamaian dunia, dalam
implementasinya terdapat perbedaan pemahaman dan penolakan
yang menorah terjadinya konflik rasisme.

d. Keamanan

1) Meskipun kebijakan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan


Presiden Barack Obama telah mengarah pada upaya-upaya
menigkatkan perdamaian dunia, namun isu terorisme global masih
tetap menjadi kekhawatiran ancaman bagi stabilitas perdamaian
dunia.

2) Upaya kelompok yang mengatasnamakan negara Islam di Irak dan


Suriah atau yang lebih dikenal dengan nama ISIS untuk menginspirasi
warga Amerika yang bermasalah melakukan aksi kekerasan telah
menjadi ancaman teror yang lebih berbahaya bagi AS ketimbang
serangan eksternal oleh Al Qaeda.

3) Isu kejahatan lintas Negara (trans National crime) seperti terorisme,


elicit drugs, trafficking, trafficking in person, arm smuggling, people
smuggling, cyber crime, money laundrey dll mejadi perhatian semua
negara di dunia dalam mewujudkan keamanan.

4) Tindakan Israel yang melakukan serbuan dan penangkapan terhadap


jamaah masjidil Aqsa, telah memancing reaksi keras dari dunia islam.
Kecaman yang muncul dari beberapa negara islam, seperti Yordania,
dan juga organisasi kerjasama islam atau OKI.

10. Regional

a. Politik

1) Amerika Serikat telah mengalihkan fokus politik luar negerinya dari


Timur Tengah ke Asia Pasifik. Perubahan kebijakan juga berpotensi
menimbulkan polemik di kawasan. berakhirnya perang di Afghanistan
dan Irak, perjanjian Amerika Serikat-Iran untuk sementara
menghentikan program pengayaan uranium Iran, dan bahwa konflik
Syria sepertinya tidak berada dalam kepentingan strategis Amerika
Serikat.

2) Asia Tenggara yang dimotori oleh ASEAN tumbuh secara ekonomi.


Kawasan ini menempati posisi strategis secara ekonomi dan militer
karena menghubungkan Pasifik dan Samudera Hindia. Dalam dua
dasawarsa terakhir, negara-negara ASEAN juga mengembangkan
kekuatan militer dengan penekanan pada kekuatan laut dan udara.
Asia Tenggara, seperti halnya dengan Asia Timur, masih menghadapi
sengketa dan konflik teritorial di kawasan baik yang bersifat

RAHASIA
RAHASIA
7

multilateral seperti konflik laut China Selatan maupun yang bersifat


bilateral sesama negara ASEAN. dalam situasi seperti itu, ASEAN
terus berusaha untuk mengembangkan modalitas hubungan internal.

3) Pada tanggal 19 s/d 24 April 2015 pelaksanaan Konferensi Asia Afrika


ke-60 di Bandung dan Jakarta. Pada Konferensi Asia Afrika
mengundang 106 wakil negara dan 19 organisasi internasional untuk
berpatisipasi dalam acara tersebut. Tema yang akan diusung dalam
Peringatan ke-60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika
adalah "Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan". Kerjasama
selatan-selatan memberikan kontribusi terhadap upaya untuk
mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan dunia. Rangkaian
peringatan diisi dengan pertemuan secara maraton mulai dari
pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM), pertemuan para menteri Asia
Afrika (Asian African Ministerial Meeting), KTT Bisnis Asia Afrika
(AABS), KTT Asia Afrika (Asian African Summit), Konferensi Parlemen
Asia Afrika, di Jakarta, hingga puncak Peringatan 60 Tahun KAA
berupa napak tilas (historical walks) dan penandatanganan deklarasi
di Gedung Merdeka, Bandung.

4) Kunjungan kerja Presiden RI Ir. JOKO WIDODO menghadiri


undangan presiden Tiongkok Xi Jinping, dalam rangka menghadiri
pertemuan tahunan boao forum for asia (BFA). Tahun ini bertepatan
dengan peringatan 65 tahun penggalangan hubungan diplomatik
Tiongkok dan Indonesia, sekaligus genap 10 tahun penjalinan
hubungan kemitraan strategis dan 60 tahun pembukaan konferensi
Asia Afrika di Bandung.

5) Pemerintah Jepang memastikan akan terlibat dalam latihan perang


gabungan yang digagas oleh Amerika Serikat (AS). Dalam latihan
yang akan dimulai pada awal Juli, Jepang bukan akan hanya
bergabung dengan AS, tapi juga dengan Australia. Keputusan jepang
untuk menerima tawaran As ini, seperti dilansir reuters pada Selasa
(26/5/2015), dinilai bisa memanaskan hubungan dengan China.
Latihan perang ini memang dilangsungkan ketika hubungan AS dan
China terus menegang akibat isu Laut China Selatan.

6) Jepang mengecam China yang telah membangun pangkalan militer di


kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Tokyo menuduh Beijing
bergerak dengan taktik ”tangan tinggi” untuk menguatkan klaimnya
atas kawasan Laut China Selatan. Jepang telah menerbitkan laporan
pertahanan tahunan yang telah direvisi pada selasa (21/7/2015).
laporan setebal 500 halaman yang disetujui oleh pemerintah Perdana
Menteri Shinzo Abe, termasuk memuat hasil citra satelit yang
mengungkap proyek pulau buatan China di Laut China Selatan.

b. Ekonomi

1) Pemerintah Korea Utara (Korut) dilaporkan terus "menjual" rakyat


mereka, untuk menjadi pekerja di luar negeri. Hal ini dilakukan guna
mendanai program nuklir mereka, termasuk untuk pengembangan

RAHASIA
RAHASIA
8

senjata nuklir. Melansir ABC pada selasa (21/7/2015), pemimpin


tertinggi korut KIM JONG-UN setidaknya sudah mengizinkan
pengiriman warganya untuk menjadi tenaga kerja di lebih dari 40
negara. Beberapa di antara mereka bekerja di pertambangan di
Mongolia, industri tekstil di China, atau proyek konstruksi di Timur
Tengah.

2) Kesepakatan beberapa negara yang ada di Asia Tenggara untuk


melakukan kerjasama ekonomi pada akhir tahun 2015 dengan
membentuk masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan tujuan untuk
menciptakan kawasan ekonomi asen yang kompetitif dan terintergrasi.
kerjasama tersebut apabila bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh
indonesia akan berdampak positif terhadap pembangunan ekonomi
nasional, dan sebaliknya apabila produksi yang dihasilkan indonesia
tidak bisa bersaing, indonesia akan dikuasai oleh produk – produk dan
invenstor dari negara luar. Peluang tersebut harus benar-benar
dipersiapkan dan ditata oleh pemerintah Indonesia sehingga
keberadaan mea dapat menguntungkan bagi perekonomian nasional.

3) Indonesia sebagai bagian dari ASEAN harus bisa mengantisipasi


berbagai peluang dan ancaman dari hadirnya MEA pada tahun 2015.
Tanpa persiapan dan antisipasi yang baik, sudah pasti Indonesia
hanya akan menjadi negara "jajahan" dari tenaga kerja dan produk-
produk negara tetangga. masyarakat ekonomi asean ibarat dua mata
pisau bagi indonesia, bisa menjadi peluang yang membawa manfaat
dan berkah atau juga bisa menjadi musibah bagi kita. pada saat
indonesia menjadi produsen yang banyak mengekspor atau pelaku
usaha, maka manfaat dapat dirasakan dari mea tersebut. namun jika
menjadi sasaran empuk importir atau pengguna produk, maka yang
dirasakan kepahitan. jawabannya kembali pada kesiapan indonesia
menghadapi MEA tahun 2015 ini. memasuki pasar global, berarti
menyiapkan produk dan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya
persaingan tinggi. Indonesia tidak boleh hanya terpaku pada kekayaan
alam yang dimilikinya. karena di pasar bebas, inovasi dan
produktivitas lebih menuntut untuk dikembangkan dari pada hanya
sekadar membanggakan kekayaan alam tapi tidak mengolahnya
sendiri dengan bijaksana.

c. Sosial Budaya

1) Human Rights Working Group (HRGW), Weaving Women’s Voices In


Asean (WEAVE), dan Asean Youth Forum sebagai lembaga sosial
masyarakat (NGO) Asia Tenggara, telah menyusun sebuah usulan
untuk mendesak pemerintah ASEAN bertindak cepat dalam
menyelesaikan krisis etnis Rohingya. Permasalahan Etnis Rohingya
bukan lagi masalah Myanmar sendiri, ASEAN harus segera bertindak,
bahkan harus campuri urusan dalam negeri Myanmar jika perlu, untuk
mencari akar permasalahannya,” ujar anggota asean youth forum,
Joel Mark, ketika ditemui wartawan di hotel Ritz Carlton mega
kuningan jakarta, selasa (26/5/2015).

RAHASIA
RAHASIA
9

2) Perkembangan teknologi dan informasi telah memberikan dampak


terhadap penyebaran informatika melalui media elektronika (Website,
Twitter, Facebook) memberikan dampak negatif terhadap Life Sytle
masyarakat dikawasan regional.

3) Masalah ketenaga kerjaan dikawasan regional menjadi perhatian dan


memerlukan diplomasi antar Negara berkaitan dengan jaminan
perlindungan dan keamanan bagi tenaga kerja asing oleh Negara –
Negara dikawasan regional.

d. Keamanan

1) Lebih dari 100 orang tewas di Irak, jumat, 17 Juli 2015, dalam
serangan bunuh diri paling mematikan, yang terjadi saat umat muslim
dunia tengah merayakan kegembiraan Idul Fitri 1436 H. Dikutip dari
reuters, Sabtu 18 Juli 21015, polisi irak menyebut, serangan itu
menghancurkan beberapa bangunan di Khan Bani Saat, sekitar 30
kilometer dari Baghdad. Serangan bom bunuh diri juga terjadi di Turki
yang menewaskan setidaknya 30 orang dan melukai lebih dari 100
orang yang terjadi pada hari Senin (20/7/15).

2) Ancaman OKI untuk membekukan keanggotaan Suriah dari organisasi


Negara-negra muslim, agar Suriah segera menghentikan aksi-aksi
kekerasan terhadap rakyatnya dan membentuk pemerintahan yang
demokratis dengan prinsip-prinsip menghormati HAM, ancaman
tersebut nampaknya belum juga menghentikan aksi kekerasaan yang
terjadi di Suriah dan bahkan konflik yang terjadi semakin meluas dan
menimbulkan gelombang pengungsian kenegara perbatasan Turki,
Lebanon, Yordania dan beberapa Negara Arab lainnya.

3) Potensi konflik antar Negara tetangga yang dilatar belakangi berbagai


masalah (Politik, Ekonomi, Budaya dan Keamanan) perbatasan
memicu keteganggan antar Negara kawasan regional dan
meningkatnya kerawanan berbatasan :

a) Kamboja – Thailand

Masih terjadinya konflik tapal batas dan kejahatan perdaganggan


manusia dan Narkoba antar kedua Negara menimbulkan
keteganggan dan kerawan perbatasan kedua Negara dan antar
Negara ASEAN.

b) Thailand – Negara Kawasan ASEAN

Instabilitas Politik di Thailand juga dapat melemahkan keamanan


didaerah perbatasan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tingkat
transit para pelaku penyelundup senjata ringan (small arms)
kewilayah konflik di Indonesia.

c) Myanmar - ASEAN

RAHASIA
RAHASIA
10

Penerapan Politik dalam negeri Myanmar otoriter dan represif


terhadap rakyatnya serta perlakuan melanggar HAM terhadap
Aung San Suu Kyi menarik perhatian internasioanal dan ASEAN
untuk memberikan tekanan kepada pemerntah berkuasa.

d) Indonesia – Australia

(1) Konsep keamanan laut laut Australia Marine Identification Zone


(AMIZ) yang menjangkau perairan utara Indonesia meliputi laut
Halmahera, sampai dengan perairan Selandia Baru dapat
menimbulkan sengketa perbatasan;

(2) Protes Austarlia terhadap pelaksanaan hukuman mati 2 WNA


nya Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dalam kasus
Narkoba. Aksi penyuapan petugas Autralia terhadap nelayan di
NTT yang menyebabkan terganggunya hubungan Bilateral;

(3) Dukungan Australia terhadap kelompok separatis di Indonesia


merupakan bagian dari kebijakan Geopolitik dan Geostrategi
Australia;

(4) Masalah illegal Migrant menuju Negara Australia melalui


Negara Indonesia.

e) Indonesia – Papua New Guinea ( PNG )

(1) Dijadikan PNG sebagai tempat pelarian dan persembunyian


TPM / OPM, menimbulkan kecurigaan keterlibatan pemerintah
PNG;

(2) Masalah perbatasan RI dan PNG yang belum dapat ditentukan


secara yuridis formal menimbulkan kerawanan perbatsan.

f) Indonesia – Singapura

(1) Belum diratifikasikannya MOU tentang perjanjian ekstradisi dan


kerjasama pertahanan kedua Negara, sehingga menyulitkan
pengambilan pelaku kejahatan korupsi yang bersembunyi di
Singapura;

(2) Belum selesainya masalah perbatasan di Segmen Timur :


batas antara Batam – Changi dan Bintan – Pedra Branca, telah
membuka peluang terjadinya konflik perbatasan kedua Negara.

g) Indonesia – Timor Leste

(1) Penetapan batas landas kontinen RI – Australia di laut timur


dan arafura yang dibuat setiap tahun 1971 hingga 1997 yang
dirundingkan kembali secara trilateral bersama Australia dan
Timur Leste, karena tidak sesuai dengan geomorfologi dan

RAHASIA
RAHASIA
11

geologi yang terdapat dilaut timur sehingga sangat merugikan


Indonesia;

(2) Ketergantungan perekonomian masyarakat di Republik


Demokratik Timur Leste (RDTL), memicu terjadinya
penyeludupan komoditas dikedua Negara;

(3) Belum tuntasnya penetapan batas wilayah kedua Negara


menimbulkan konflik perbatasan.

h) Indonesia – Papua Nugini

Isu Melansian Brotherhood ( Persaudaraan Melanesia ) masih


tetap digunakan sebagai strategi penyusunan kekuatan Negara-
negara melansia, yang dapat memberikan pengaruh terhadap
pergerakan separatis papua merdeka ditingkat intrenasional.

i) Indonesia – Malaysia

(1) Badan Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga


Kerja Indonesia Pontianak mencatat pada semester pertama
2015 sebanyak 1.421 pekerja migrant bermasalah dipulangkan
melalui PPLB Entikong.

(2) Masalah Blok Ambalat dan pelanggaran batas wilayah RI di


Kalimantan Timur baik wilayah udara maupun laut oleh
Malaysia memicu keteganggan kedua Negara;

(3) Klaim terhadap budaya Indonesia oleh Malaysia seperti Reok


Ponorogo, Batik, Angklung, Keris, Kerajinan Bidai Rotan, dan
lain lain;

(4) Kelompok Al Jemaah Al Islamiyah yang berbasis di Malaysia


telah membangun jaringan terorisme dengan kelompok garis
keras / radikal di Indonesia.

4) Dengan maraknya kejahatan-kejahatan lintas negara (transnational


crime) khususnya di kawasan Asia Tenggara, negara-negara anggota
ASEAN secara berkala menyelenggarakan rangkaian
pertemuan Senior Official Meeting on Transnational Crime (SOMTC).

11. Nasional

a. Kondisi Geografis, Demografi Dan Sumber Daya Alam

Kondisi geografis, Demografi dan Sumber Daya Alam, merupakan faktor-


faktor yang dapat mempengaruhi dinamika kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya dan keamanan nasional. Keberhasilan mengelola faktor-
faktor tersebut akan menjadikan peluang dan kekuatan dalam menunjang
kepentingan nasional. Kegagalan dalam pengelolaan faktor-faktor tersebut
akan menjadi kendala dan ancaman.

RAHASIA
RAHASIA
12

b. Idiologi

1) Meskipun hal ini telah menjadi kesepakatan bersama, atau tepatnya


sebagian besar rakyat Indonesia, masih ada yang beranggapan
bahwa empat pilar (Pancasila, UUD’45, Bhineka Tunggal Ika dan
NKRI) adalah sekedar berupa slogan-slogan, yang kurang atau tidak
bermakna dalam menghadapi era globalisasi. Bahkan ada yang
beranggapan bahwa empat pilar tersebut sekedar sebagai jargon
politik.

2) Sejalan dengan perkembangan kehidupan demokrasi pasca


reformasi, timbul keinginan dari kelompok masyarakat tertentu yang
berupaya merubah Pancasila dengan ideologi lain yang berorientasi
kepada agama, faham liberal, dan faham sosialis / komunis, seperti :
kelompok masyarakat tertentu menghendaki pedoman hidup bangsa
indonesia berpegang pada prinsip kebenaran ajaran agama yang
dianutnya; serta kelompok faham liberal, dengan memanfaatkan
momentum reformasi, tuntutan demokratisasi dan ham mempengaruhi
para politisi. lsm, cendekiawan dan berbagai elemen potensi bangsa
menuntut dan memperjuangkan ”kebebasan” tanpa mengindahkan
pancasila sebagai falsafah bangsa indonesia.

3) Pada dasarnya, setiap negara di dunia akan terancam oleh ideologi-


ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar negara. Syarat
lainnya bagi ideologi tersebut untuk diperhitungkan sebagai ancaman
adalah ia termanifestasi ke dalam gerakan radikal yang tidak
mengakui perbedaan dalam interaksi sosial politik dalam masyarakat
yang plural. Jika kedua prasyarat tersebut sudah terpenuhi –
bertentangan dengan ideologi negara dan termanifestasi – ideologi
akan menjadi ancaman keamanan negara dan masyarakat. dengan
kata lain, selama ideologi tersebut belum terwujudkan dalam sebuah
gerakan, atau masih dalam angan-angan saja, maka ia belum dapat
dikatakan sebagai sebuah ancaman yang harus dihadapi dengan
instrumen kekerasan.

c. Politik
1) Pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak yang dilaksanakan
pada tanggal 9 Desember 2015 terdiri 8 Provinsi, 170 Kabupaten, dan
26 Kota yang habis masa jabatannya pada 2015 ditambah 68 kepala
daerah yang akhir masa jabatannya pada periode Januari-Juni 2016.

2) Konflik internal di Parpol, khususnya di Partai Golkar dan Partai


Persatuan Pembangunan (PPP). Akan berpengaruh terhadap
keikutsertaan dalam pilkada serentak tahun 2015

3) Kondisi politik nasional masih dihadapkan pada upaya untuk


melanjutkan reformasi pada setiap aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara, dinilai cukup berhasil, namun pelaksanaanya masih diliputi
suasana eforia demokrasi, sehingga sering bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

RAHASIA
RAHASIA
13

4) Pada pemilu legislatif 2014, perolehan suara sebagai berikut : partai


nasdem 8.402.812 (6,72 persen); Partai Kebangkitan Bangsa
11.298.957 (9,04 persen); Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79
persen); partai demokrasi indonesia perjuangan 23.681.471 (18,95
persen); partai golkar 18.432.312 (14,75 persen); Partai Gerindra
14.760.371 (11,81 persen); Partai Demokrat 12.728.913 (10,19
persen); Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen); Partai
Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen); Partai Hanura
6.579.498 (5,26 persen); Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46
persen); Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91
persen); total suara sah parpol 124.972.491.

6) Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pemilu legislatif


2014 yang dilaksanakan di 34 provinsi, secara umum telah berjalan
dengan baik, walaupun dalam pelaksanaannya masih diwarnai
dengan adanya berbagai penyimpangan, kendala, kejadian dan
permasalahan. Bawaslu RI menyampaikan bahwa telah terjadi
sebanyak 3507 pelanggaran yang jenisnya bermacam-macam, dari
pelanggaran pidana, administrasi, etik, dan beberapa tidak masuk
pelanggaran. Total pelanggaran mencapai 3.507 kasus, dengan
rincian, pelanggaran pidana 209 kasus, administrasi 3.238 kasus,
pelanggaran kode etik dan dibawa ke DKPP 42 kasus. Bukan kategori
pelanggaran pemilu 18 kasus. Pada tahapan pemutakhiran daftar
pemilih tetap, pendaftaran peserta, dan kampanye, terjadi 3.282
pelanggaran. Sementara pelanggaran pada masa tenang,
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara jumlahnya
mencapai 225 kasus, pidana, 132 kasus, administrasi 81 kasus dan
kode etik 12 kasus. Pada masa tenang terjadi pelanggaran praktik
politik uang, surat suara DPD hilang, kemudian pertemuan terbatas
seperti kampanye, kampanye melalui media televisi dan alat peraga
masih terpasang.

7) Untuk pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2014, diperoleh hasil
penghitungan suara di 33 provinsi sebagai berikut : a. Pasangan
PRABOWO-HATTA peroleh 62.576.444 suara atau 46,85 %. B.
Pasangan JOKOWI-JK memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 %.
Sementara hasil di luar negeri sebagai berikut : a. Pasangan
PRABOWO-HATTA memperoleh 313.600 suara (46.26 %). B.
PASANGAN JOKOWI-JK memperoleh 364.257 suara (53,74 %).
Partisipasi pemilih secara keseluruhan sebesar 69,58 % dengan total
pengguna hak pilih 134.953.967 orang. Kpu kemudian menetapkan
pasangan no urut 2 JOKOWI-JUSUF KALLA sebagai presiden dan
wakil presiden terpilih. Atas adanya penetapan perolehan suara
pilpres oleh kpu, kubu PRABOWO-HATTA menyatakan menolak hasil
penetapan perolehan suara Pilpres oleh KPU, dengan melakukan
beberapa hal, seperti : jumpa pers, menyampaikan kekecewaan
prabowo terhadap pilpres yang dianggap gagal melalui youtube;
menggugat ke MK; PTUN; melaporkan ke mabes Polri dan DKPP;
dan berbagai aksi – aksi unjuk rasa.

RAHASIA
RAHASIA
14

8) Perubahan PKPU no 9 tahun 2015 ttg pencalonan Kada menjadi


PKPU No 12 tahun 2015 tentang perubahan PKPU No 9 tahun 2015
tentang pencalonan Kada serentak yang harus segera disosialisasikan
oleh KPU, Parpol dan Pemda dengan perubahannya antara lain :

a) Berkaitan dengan pengaturan konsekuwensi yang timbul atas


keputusan MK, diantaranya menghapus klausul konflik
kepentingan dengan pentahana, menghapus larangan bagi
mantan Napi untuk mencalonkan diri & kewajiban bagi PNS, TNI
& Polri Pegawai & Pejabat BUMN serta angtota DPRD setelah
ditetapkan sebagai calon Kada / Wakada.

b) Berkaitan dengan peraturan tambahan yang sebelumnya hanya


diterapkan melalui edaran (SE) KPU sekarang dituangkan dalam
peraturan tambahan PKPU No. 12 tahun 2015.

c) Berkaitan dengan pengaturan Partai yang berpengurus ganda


(dualisme kepengurusan) agar dapat mengajukan paslon dalam
Pilkada serentak 2015 agar bersepakat untuk mempersiapkan
paslon kadanya dengan nama yang sama-sama diakui / diusung
bersama karena jika tidak maka pada saat pendaftaran akan
ditolak.

d. Ekonomi

1) Penurunan harga minyak mentah dunia sampai harga us$ 62,01 /


barel tidak mempengaruhi harga BBM dalam negeri dimana ketentuan
kebijakan tersebut diambil oleh pemerintah sebagai terobosan untuk
menutupi beban subsidi yang selama ini dikeluarkan. Kebijakan
tersebut bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berseberangan
dengan pemerintah untuk mengkritisi langkah ekonomi yang diambil
pemerintah dengan memanfaatkan kepentingan masyarakat.

2) Lambanya pembangunan infrastruktur dan penyerapan anggaran oleh


beberapa kepala daerah karena transisi dari pemerintahan indonesia
dan juga ada kekhawatiran akan proses hukum dari kegiatan
pembangunan yang menyimpang mengakibatkan perekonomian
secara nasional melambat karena perputaran uang/belanja barang
minim. kondisi tersebut bisa berdampak terhadap kredibilitas / kinerja
pemerintah yang dianggap tidak maksimal.

3) Pada bulan juli 2015 diterbitkannya kebijakan pemerintah untuk


menaikkan pajak bea masuk produk makanan dan minuman serta
garmen dalam rangka peningkatan pendapatan negara dan juga
melindungi produk dalam negeri. kondisi tersebut jika dikaitkan
dengan letak geografis indonesia yang berbatasan langsung dengan
negara luar (Malaysia, Timor Leste, Filipina) rentan dimanfaatkan oleh
pelaku usaha ilegal untuk memasukkan produk luar dengan tidak
menggunakan jalur resmi.

RAHASIA
RAHASIA
15

4) Pemberlakukan penggunaan BBM jenis Pertalite (RON 90) untuk


menghapuskan BBM jenis Premium (RON 88) dengan wilayah
sasaran uji coba saat ini baru dikawasan pulau jawa dan bali diklaim
pemerintah kualitasnya lebih bagus namun harganya masih diatas
premium sebesar Rp.8000,- / liter. pengenalan produk tersebut
direncanakan akan dilakukan dalam 2 tahun masa uji coba dan sudah
dapat memenuhi kebutuhan konsumen di indonesia. kebijakan
tersebut akan dimanfaatkan oleh kelompok- kelompok yang kontra
dengan pemerintah dengan pertimbangan tidak pro rakyat dan
pemerintah tidak bisa menyiapkan sumber energi yang dapat
membantu ekonomi rakyat.

5) Turunnya harga komoditi karet yang dipengaruhi oleh permintaan


pasar dunia sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat
petani karet di indonesia dan pendapatan ekonomi nasional.
pengelolaan tanaman karet di tingkat petani tidak dilakukan secara
maksimal karena biaya operasional lebih besar dibandingkan dengan
hasil produksi sehingga petani karet banyak melakukan aktifitas yang
lain untuk memenuhi kebutuhan.

6) Prospek ekonomi tahun 2015-2019.


(a) Prospek ekonomi tahun 2015-2019 sangat ditentukan oleh tujuan
pembangunan ekonomi, masalah yang harus diselesaikan dan
tantangan yang harus dihadapi, kebijakan yang akan ditetapkan,
serta sasaran yang ingin dan diperkirakan dicapai dalam periode
tahun 2015-2019.
(b) Untuk mencapai pertumbuhan yang cukup tinggi perlu
diupayakan langkah-langkah yang sungguh-sungguh dan cermat
untuk mendorong investasi, ekspor, konsumsi, maupun
pengeluaran pemerintah. Langkah - langkah tersebut juga harus
didukung dengan kebijakan fiskal dan moneter yang efektif.
Disamping itu pula perlu dilakukan akselerasi industri baik untuk
memenuhi kebutuhan ekspor maupun kebutuhan dalam negeri.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga harus disertai upaya-
upaya keberpihakan untuk mengurangi kesenjangan yang
diharapkan dapat memperluas kesempatan kerja yang pada
akhirnya dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan memperkecil
kesenjangan. Transformasi ekonomi melalui industrialisasi yang
berkelanjutan ini menjadi kunci keberhasilan pembangunan
nasional.
7) Moneter.

(a) Mengacu kepada permasalahan dan tantangan yang harus


dihadapi, serta tujuan yang ingin dicapai, kebijakan di bidang
moneter diarahkan untuk tetap fokus pada upaya menjaga
stabilitas ekonomi dan sistem keuangan melalui penguatan
bauran kebijakan sehingga tetap kondusif bagi pengembangan
sektor riil guna mendukung strategi re-industrialisasi dalam
rangka transformasi ekonomi. Kebijakan moneter akan tetap
diarahkan pada pencapaian sasaran inflasi dan penurunan defisit
RAHASIA
RAHASIA
16

transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat melalui kebijakan


suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya.

(b) Beberapa hal penting terkait strategi kebijakan moneter ke


depan, di antaranya adalah: (I) meningkatkan koordinasi para
pemangku kebijakan (bi dan K/L terkait) untuk meningkatkan
efektivitas kebijakan sehingga mendukung percepatan
pertumbuhan ekonomi; (ii) penguatan kebijakan struktural sangat
dibutuhkan untuk menopang keberlanjutan pertumbuhan
ekonomi, termasuk implementasi peta-jalan (roadmap)
pengurangan subsidi bbm secara bertahap bersama dengan
konversi konsumsi energi terbarukan yang lebih ramah
lingkungan, kebijakan di sektor keuangan, terutama terkait
pendalaman pasar keuangan, dan kebijakan di sektor riil; (iii)
kedisiplinan dalam menjaga stabilitas dan kesinambungan
pertumbuhan ekonomi merupakan aspek yang sangat krusial
karena kebijakan tidak hanya dapat dengan menggunakan satu
jenis kebijakan, tapi perlu dengan satu bauran kebijakan; (iv)
respon kebijakan yang kuat (bold) mensyaratkan pentingnya
dukungan sistem keuangan dan neraca korporasi yang sehat; (v)
komunikasi yang intensif sangat penting untuk menjangkar
persepsi pasar.

(c) Dengan strategi dan arah kebijakan tersebut di atas, dalam


periode 2015-2019, perekonomian indonesia diperkirakan dapat
tumbuh lebih tinggi dengan laju inflasi yang lebih rendah dan nilai
tukar yang stabil, sehingga dapat dicapai postur transaksi
berjalan yang lebih sehat. Inflasi akan dapat dikendalikan rata-
rata sekitar 4,0 –5,0 persen pada periode tahun 2015-2019. Nilai
tukar diperkirakan akan dapat terjaga sebesar Rp 12.000/USD
hingga tahun 2019.

8) Neraca pembayaran
(a) Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan
meningkat tajam mulai tahun 2017 dengan berbagai langkah
reformasi secara komprehensif yang dilakukan, neraca
pembayaran yang sebelumnya menghadapi tekanan akibat krisis
ekonomi kinerjanya membaik.
(b) Defisit transaksi berjalan diperkirakan menurun cukup tajam dan
bergeser menjadi surplus dalam periode tahun 2015-2019.
Transaksi berjalan tahun 2015 yang diperkirakan mengalami
defisit sebesar usd19,5 miliar berangsur-angsur turun dan
bergeser menjadi surplus sebesar usd4,8 miliar pada tahun
2019.
(c) Di sisi lain, neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan
meningkat cukup besar dan mencatat surplus sebesar usd38,8
miliar pada akhir tahun 2019, jauh meningkat jika dibandingkan
surplus transaksi modal dan finansial pada tahun 2015 yang
diperkirakan sebesar USD 27,5 miliar. Perbaikan neraca
transaksi modal dan finansial tersebut diperkirakan tidak lepas
RAHASIA
RAHASIA
17

dari meningkatnya nilai penanaman modal asing (FDI) ke


Indonesia.
(d) Perbaikan neraca transaksi modal dan finansial juga bersumber
dari investasi portofolio yang juga menunjukkan surplus sejak
tahun 2015. Diperkirakan investasi portofolio meningkat kurang
lebih usd1,3 miliar dalam lima tahun ke depan. Dengan
demikian, secara keseluruhan neraca pembayaran indonesia
diperkirakan mencatat surplus sebesar usd8,2 miliar pada tahun
2015 dan menjadi usd17,2 miliar tahun 2016.
9) Keuangan negara dan fiskal.
(a) Kebijakan fiskal pada tahun 2015-2019 diarahkan untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan
serta mendorong strategi re-industrialisasi dalam rangka
transformasi ekonomi dengan tetap mempertahankan
keberlanjutan fiskal melalui peningkatan mobilisasi penerimaan
negara dan peningkatan kualitas belanja negara serta
optimalisasi pengelolaan risiko pembiayan/utang.

(b) Sasaran peningkatan penerimaan negara akan dicapai melalui


reformasi perpajakan secara komprehensif dan optimalisasi
penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Sasaran peningkatan
kualitas belanja negara akan dicapai melalui penyempurnaan
perencanaan penganggaran negara, peningkatan kualitas
pelaksanaan anggaran negara, dan peningkatan kualitas
pengelolaan desentralisasi fiskal dan keuangan daerah. Sasaran
penurunan rasio utang pemerintah akan dicapai melalui
peningkatan pengelolaan risiko pembiayaan anggaran.

(c) Alokasi belanja diarahkan pertama untuk mendanai belanja yang


mendukung kebutuhan dasar operasionalisasi pemerintahan
seperti gaji dan upah serta belanja yang diamanatkan
perundangan (mandatory spending) seperti pendanaan sistem
jaminan sosial nasional, anggaran pendidikan, penyediaan dana
desa dan lainnya. Kedua, alokasi untuk mendanai isu strategis
jangka menengah yang memegang peran penting dalam
pencapaian prioritas nasional seperti pembangunan infrastruktur
konektivitas, pemenuhan alutsista tni, ketahanan pangan dan
energi. Ketiga, alokasi mendanai prioritas pada
kementerian/lembaga sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(d) Dalam implementasi pelaksanaannya, peningkatan kualitas


belanja melalui efisiensi dan efektifitas sangat dibutuhkan. Untuk
mendukung, upaya tersebut, secara berkesinambungan terus
dilakukan reformasi perencanaan dan penganggaran melalui
penerapan prinsip-prinsip kerangka pengeluaran jangka
menengah (medium term expenditure) serta memperkuat
anggaran berbasis kinerja (performance based budgeting) yang
telah diterapkan di RPJMN sebelumnya.

RAHASIA
RAHASIA
18

10) Kebutuhan investasi dan sumber pembiayaan


(a) Salah satu tujuan dari reformasi secara komprehensif adalah
untuk mendorong investasi menjadi lebih efisien. Efisiensi
tersebut diukur dengan menurunnya incremental capital output
ratio (icor). Pada tahun 2015, icor yang diperkirakan sebesar 4,5,
menurun secara bertahap dan mencapai 3,6 dalam tahun 2019.
(b) Berdasarkan perkiraan tingkat efisiensi investasi tersebut, untuk
mencapai sasaran pertumbuhan yang telah ditetapkan
dibutuhkan jumlah investasi selama lima tahun sebesar
Rp.26.809 triliun(harga berlaku) atau meningkat dengan rata-rata
16 persen per tahun. Peranan investasi masyarakat meningkat
dari 29,3 persen produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2015
menjadi 31,7 persen PDB pada tahun 2019, sedangkan peranan
investasi pemerintah pusat dan daerah diproyeksikan meningkat
menjadi sebesar rata-rata 5,3 persen pada periode yang sama.
Dengan demikian, jumlah investasi pemerintah pusat dan daerah
pada tahun 2015-2019 diperkirakan akan mencapai rp.3.949
triliun.
(c) Pembiayaan kebutuhan investasi tersebut dibiayai terutama dari
tabungan dalam negeri, baik yang bersumber dari tabungan
pemerintah maupun dari tabungan masyarakat.

e. Sosial Budaya

1) Kondisi cuaca kemarau dan perubahan iklim yang terjadi dibeberapa


wilayah sentra produksi pangan berdampak pada kegagalan panen
sehingga program pemerintah untuk swasembada pangan terancam
tidak mencapai target. kesejahteraan masyarakat dengan kondisi
tersebut dapat terganggu mengingat permintaan dan pasokan pangan
kurang yang mempengaruhi nilai penjualan.

2) Mengindonesia dengan mengesampingkan perbedaan suku, agama,


dan golongan apapun memang menjadi arus utama fenomena
indonesia saat ini. Fenomena yang selalu disebutkan oleh prof.
Azyumardi azra dari universitas islam negeri jakarta di setiap forum
diskusi kebangsaan yang dihadirinya. “proses mengindonesia terus
berjalan dan tidak dapat dihentikan,” tegasnya. Proses yang
mengesampingkan perbedaan itu sudah lama dipraktikkan
masyarakat, seperti di desa adat bali yang membuat pedanda dan
pemuka islam bali asli terlibat bersama dalam perayaan agama
masing-masing. Juga oleh sejumlah desa adat di maluku, tempat
warga nasrani membantu membangun masjid dan warga muslim
membantu membangun gereja, serta pada hampir semua suku di
papua tempat keluarga muslim dan nasrani biasa saling membantu
dalam kegiatan bersama.

3) Kehidupan bermasyarakat atau sosial tersebut sering ternodai oleh


tragedi kemanusiaan di berbagai tempat, yang kemudian tersiar ke
seluruh indonesia. Awal reformasi sudah diwarnai dengan kerusuhan
dan penjarahan di jakarta. Lalu muncul konflik berdarah yang
RAHASIA
RAHASIA
19

memakan korban jiwa dalam jumlah besar di Ambon dan Halmahera


Utara, Poso, hingga Sambas dan Sampit.

4) Pelanggaran keadaban umum atau perilaku, baik yang dimunculkan


semena-mena di depan publik, baik berupa pelanggaran ketertiban
lalu lintas, demonstasi buruh menuntut upah dengan menutup jalan
tol, pertengkaran artis yang diangkat oleh pemberitaan infotainment,
pornoaksi dan perekamannya yang dilakukan oleh siswa-siswa SMP,
maupun perkelahian pelajar dan bahkan mahasiswa oleh sebab yang
tidak penting.

5) Kenyataan itu mengundang pertanyaan besar, apakah masyarakat


sudah sedemikian jenuh dengan kehidupan sosial bangsa yang
banyak diwarnai keruwetan, ataukah indonesia belum cukup kokoh
dan matang sebagai bangsa untuk menghadapi perubahan dunia
yang kompleks sehingga harus terjebak dalam keruwetan sosial yang
menyebar.

6) Dunia jelas tengah berubah. Di tengah perubahan tersebut, indonesia


dituntut memperkuat posisinya di kancah global ketika sebagian
masyarakat sendiri masih berpolemik dan berkonflik secara internal.
Indonesia diharapkan menjadi bangsa dan negara yang kokoh saat
sebagian masyarakat belum siap dan mapan secara sosial budaya.
Apalagi ada kecenderungan melunturnya nilai - nilai luhur
keberagaman atau kebhinekaan dalam pergaulan hidup antar
kelompok bangsa.

7) Kesehatan.

a) pembangunan kesehatan diprioritaskan untuk penanganan


berbagai penyakit menular seperti : TBC, malaria, DBD, antraks,
flu burung, (H5N1), HIV/AIDS, flu babi dan tidak menular lainnya,
faktor penyebabnya antara lain :

(1) pelayanan kesehatan oleh pemerintah belum dapat


menjangkau keseluruhan pelosok tanah air, pada umumnya
baru pada tingkat kecamatan;
(2) masih mahalnya pelayanan jasa kesehatan dan obat-
obatan, sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat
menengah kebawah;
(3) masih buruknya budaya sehat;
(4) terjadinya endemu flu babi;
(5) meningkatnya penyalahgunaan narkotika.

b) masalah cap halal pada obat-obatan yang dianjurkan oleh mui


masih terjadi perbedaan antara mui dengan menteri kesehatan,
berkaitan rencana penyusunan ruu tentang produk kesehatan
yang berisikan jaminan halal. menteri kesehatan nafsiah mboi
menerangkan bahwa obat-obatan yang beredar di masyarakat
banyak mengandung enzim babi, oleh sebab itu agar dilakukan

RAHASIA
RAHASIA
20

pengecualian tidak masuk dalam pasal-pasal RUU sertifikasi


jaminan halal, karena merupakan produk farmasi/kesehatan.

8) Adat dan budaya

a) kemajemukan adat dan budaya daerah serta keindahan alam


merupakan potensi nasional yang mempunyai daya tarik
terhadap wisatawan asing, apabila tidak dikelola dengan baik
merupakan potensi timbulnya konflik;

b) transformasi budaya dalam proses modernisasi tidak dapat


dihindarkan, cenderung semakin berpengaruh luas pada sistem
nilai, norma, dan tatalaku masyarakat yang dapat menimbulkan
gejala krisis identitas. penanaman nilai-nilai luhur budaya bangsa
yang bersumber dari kebhinekaan masyarakat telah dilakukan
secara berkelanjutan, namun belum mampu menjadi andalan
untuk menangkal dan menyaring pengaruh budaya asing;

c) perkembangan masyarakat yang mengarah kepada sikap dan


perilaku yang tidak sesuai dengan nilai budaya bangsa antara
lain:

(1) individualistis;
(2) materialistis;
(3) konsumtif;
(4) perilaku anarkis destruktif;
(5) merosotnya nilai-nilai budi pekerti, kepedulian sosial,
kegotongroyongan, persatuan dan kesatuan bangsa;
(6) gaya hidup bebas;
(7) menurunnya kesadaran hukum masyarakat.

9) Organisasi masyarakat/LSM

a) UU No 17 tahun 2013 tentangormas sebagai salah satu


landasan hak-hak setiap warga negara untuk berkumpul dan
berserikat. Apabila pelaksanaanya tidak dilakukan sesuai
dengan kaedah hukum namun terdapat beberapa kritikan antara
lain :
(1) Bertentangan dengan kovenan hak sipil politik
(2) karena sarat melanggar HAM.
(3) UU Ormas dinilai membelenggu kebebasan berekspresi,
kebebasan berkeyakinan sehingga harus dibatalkan
(4) sarat dengan kepentingan pihak tertentu.

b) pemberlakuan UU organisasi kemasyarakatan akan


menimbulkan beberapa permasalahan berupa :

(1) aksi penolakan terhadap UU Ormas oleh berbagai elemen


masyarakat;

RAHASIA
RAHASIA
21

(2) statement/pernyataan sikap dari ormas/lsm asing terhadap


pemerintah karena dianggap membatasi kebebasan
berserikat dan berkumpul masyarakat;
(3) pemanfaatan Ormas/LSM untuk kepentingan kelompok
tertentu;
(4) aksi-aksi yang dilakukan Ormas/LSM dengan mengatas
namakan rakyat untuk mengkritisi kebijakan pemerintah.
10) Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

pelanggaran hak asasi manusia (HAM) khususnya yang berkaitan


dengan perlindungan perempuan dan anak di indonesia didominasi
oleh tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), disebabkan
penerapan konvensi hak anak (KHA) dan UU perlindungan anak
belum terealisasi dengan baik. Permasalahan timbul akibat dari
penerapan konvensi hak anak:

a) kasus KDRT yang terjadi di beberapa daerah yang dilakukan


oleh suami terhadap istri atau sebaliknya. (perkembangan
terakhir telah muncul unjuk rasa dengan isu protes atas
perlakuan yang tidak wajar / sewenang-wenang oleh suami
terhadap istri);

b) kasus kekerasan yang terjadi pada anak seperti seksual, phisik


dan phisikis. dari ketiga jenis kasus tersebut, kekerasan seksual
terhadap anak cenderung meningkat yang dilakukan oleh orang
tua kandung/tiri, teman, tetangga, guru dan keluarga lain;

c) kasus penculikan dan perdagangan anak;

d) eksploitasi anak untuk bekerja sebagai pengemis, pekerja seks


komersial (protitusi anak), serta pelaku-pelaku kriminalitas
jalanan yang dilakukan anak-anak.

11) Pariwisata.

pembangunan pariwisata diharapkan mampu menggali dan


mengembangkan potensi pariwisata untuk menghasilkan devisa,
meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan pendapat
masyarakat, meningkatkan wawasan kebangsaan, dan melestarikan
kekayaan serta keragaman budaya. sebagian masyarakat belum
memiliki kesadaraan terhadap arti pentingnya pariwisata (sadar
wisata), sehingga pembangunan pariwisata belum optimal dan
menggangu kenyaman wisatawan, terutama di beberapa daerah
seperti sumatera dan daerah indonesia timur.

12) Pendidikan.

pembangunan pendidikan telah ditunjang dengan penetapan 27,5%


dari APBN. realisasi penggunaan APBN ditahun 2014 memunculkan
beberapa permasalahan antara lain :
RAHASIA
RAHASIA
22

a) Penerapan Sisdiknas 2013 belum dapat terlaksana disebabkan


ketidaksiapan Kurikulum, Biaya, Tujuan Pendidikan,
Disahkannya UU BHP, Kontroversi UN dan Fasilitas Sekolah.

b) pendistribusian dan penyerapan dana pendidikan dan dana


bantuan operasional sekolah (BOS), kurang disertai pengawasan
yang ketat sehingga terjadi korupsi oleh pihak – pihak yang
terkait, antara lain dalam bentuk tidak sesuai peruntukan dan
sasarannya, pengelembungan anggaran (mark-up) serta
penggunaan anggaran secara fiktif;

c) pelaksanaan uji kopetensi guru (UKG), mendapatkan penolakan


dari organisasi-organisasi guru, karena mereka beranggapan
bahwa uji kopetensi guru (UKG) tidak adil karena hanya menguji
dua kopetensi dari 4 (empat) kopetensi yang wajib dipenuhi oleh
para guru;

d) belum adanya kejelasan dari pemerintah tentang status guru


honorer dan masih banyaknya guru honorer yang belum
diangkat menjadi CPNS/PNS, maka aksi-aksi unjuk rasa dari
para guru honorer tersebut terus terjadi, sampai pemerintah
mengatakan mereka menjadi PNS.

13) Lingkungan hidup.

a) dalam pengelolaan sumber daya alam strategis yang ada


didaerah, cenderung terjadi eksploitasi secara besar-besaran
mengakibatkan habisnya cadangan SDA.

b) pemanfaatan sumber daya alam cenderung mementingkan


perekonomian daerah pada jangka pendek serta masih
terjadinnya pengelolaan sumber daya alam secara illegal, seperti
:penebangan liar, penambangan liar dan kegiatan pertambangan
yang tidak ramah lingkungan, yang dapat mengorbankan
kepentingan jangka panjang dengan terjadinya kerusakan
lingkungan hidup seperti : pencemaran air, penurunan kondisi
hutan, kerusakan das, kerusakan habitat ekosistem pesisir laut,
ancaman terhadap keanekaragaman hayati, dan terjadinya
pemanasan global;

c) tidak menyatukan kegiatan perlindungan fungsi lingkungan hidup


dengan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam sehingga
sering melahirkan konflik kepentingan antara ekonomi sumber
daya alam (pertambangan dan kehutanan) dengan lingkungan;

d) kebijakan ekonomi selama ini lebih berpihak kepada kegiatan


eksploitasi sumber daya alam, yang cenderung mengabaikan
lingkungan hidup.

RAHASIA
RAHASIA
23

14) Pertanahan.

a) masalah pertanahan akan terus menjadi permasalahan yang


berkembang dimasyarakat daerah perkotaan, daerah yang baru
berkembang, daerah pemukiman, pertanian/perkebunan dan
daerah industri;

b) kompleksitas dan kerumitan masalah pertanahan, pada


umumnya pihak-pihak yang bersengketa memiliki alat bukti yang
syah atas kepemilikan tanah;

c) kasus pertanahan merupakan masalah kompleks yang timbul


akibat kebijakan pemerintah dalam pengembangan
perekonomian daerah dengan mengabaikan hak privatisasi;

d) pada awalnya kasus pertanahan hanyalah merupakan persoalan


hukum sederhana yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan hukum adat setempat, namun dalam
perkembangannya permasalahan pertanahan menjadi berkaitan
dengan ekonomi, sosial, politik, dan budaya yang dapat
mengganggu stabilitas nasioanal, yang penanganannya harus
dieselesaikan secara komprehensif.

15) TKI

a) Pemerintah Indonesia telah membebaskan 60 WNI yang


terancam hukuman mati di luar negeri sepanjang 2015. Namun
masih ada 211 WNI lainnya yang juga menjalani proses hukum
dengan ancaman hukuman mati (WNI yang terancam hukuman
mati itu mulai dari kasus narkoba hingga kasus pembunuhan).
TKI dan terancam hukuman mati paling banyak berada di
Malaysia dan Kawasan Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan
Iran.

b) 14 Tenaga Kerja Indonesia selamat dari penyekapan di sebuah


tempat penampungan TKI di Malaysia. 9 di antaranya
merupakan TKI asal Nusa Tenggara Barat. Penyelamatan TKI
setelah pihak KJRI bekerja sama dengan Polisi Diraja Malaysia
menggerebek penampungan TKI di Kuching. Pernyataan kepala
bidang penempatan dan perlindungan TKI Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat, di mataram, selasa
(21/7/2015).

16) Bencana alam.

kondisi geologi wilayah indonesia berada pada pertemuan tiga


lempeng tektonik aktif yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan,
Lempeng Eurasia dibagian utara dan lempeng Pasifik di bagian Timur.
Ketiga lempengan tersebut bergerak dan saling bertumbukan
sehingga menimbulkan bencana gempa bumi (gempa tektonik). Kabut

RAHASIA
RAHASIA
24

asap di Provinsi Riau dan Sumatera Selatan, sedangkan gempa bumi


di Malang dan Papua / Tolikara.

f. Keamanan

1) Imigran Gelap

Lemahnya pengawasan dilaut dan pintu masuk wilayah Indonesia


serta kedekatan secara geografis dengan Austarlia (salah satu Negara
tujuan imigran), telah dimanfaatkan oleh sindikat imigran gelap untuk
menuju Autralia dengan kemasan pengungsi, suaka dll.

2) Konflik Horizontal dan Vertikal

Konflik horizontal dan vertikal dengan latar belakang berbagai


permasalahan (idiologi, politik, ekonomi, dan budaya) bila tidak
ditangani secara tetap dapat menimbulkan gangguan keamanan
dalam negeri :

a) kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai


macam suku, agama dan budaya serta adat istiadat yang
cenderung dimunculkan sikap promodialisme / kedaerahan
merasa lebih dari yang lain sehingga berpotensi menimbulkan
konflik sosial;

b) tuntutan reformasi dan terhadap demokratisasi, HAM,


Lingkungan Hidup, Supremasi Hukum dan kebebasan
menyampaikan pendapat di muka umum (sesuai UU No 9/1998),
namun dalam pelaksanaannya masyarakat sering melanggar
hukum dan melakukan tindakan anarkhisme;

c) pemanfaatan lahan untuk perkebunan, pertambangan dan


pertanian oleh masyarakat maupun perusahaan menimbulkan
konflik kepemilikan, karena adanya tumpang tindih perijinan
istansi berwenang;

d) perbedaan pemahaman dan pelaksanaan ibadah antar dan intra


penganut agama serta pendirian tempat ibadah menimbulkan
konflik yang berakhir dengan tindakan anarkhis. Pada tanggal 17
Juli 2015 pukul 07.00 Wit bertempat di lapangan Makoramil
1702-11/Karubaga Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara telah
berlangsung kegiatan shalat Idul Fitri 1436 H yang dipimpim oleh
Ustad Junaedi dan berujung pada keributan antara Jemaat Gidi
yang sedang melaksanakann seminar internasional yang
dipimpin oleh Pendeta Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo
(Korlap) dengan umat muslim yang sedang melaksanakan
Shalat Ied.

RAHASIA
RAHASIA
25

3) Terorisme

a) Detasemen khusus 88 Anti Teror telah menunjukan keberhasilan


dalam upaya melakukan penangkapan terhadap para pelaku
jarigan teroris di Indonesia, mulai dari gembong teroris hingga
pengikutnya, namun demikian ancaman terror masih tetap
terjadi;

b) Doktrinasi yang dilakukan oleh kelompok terorisme dengan cara


penanaman faham-faham radikalisme, anti terhadap pemerintah
dan system demokrasi yang dilaksanakan secara langsung
maupun dengan memanfaatkan sarana media massa terutama
internet, melakukan rekruitmen terhadap masyarakat yang
mudah untuk dipengaruhi terutama masyarakat kalangan
ekonomi lemah, masyarakat yang sedang menjalani hukuman
dilembaga pemsyarakatan, kalangan masyarakat yang menjadi
korban kebijakan pemerintah, masyarakat eks narapidana
bahkan sampai dengan kalangan masyarakat terpelajar,
sehingga aksi-aksi terorisme dimungkinkan kedepan masih akan
tetap terjadi;

c) Perkembangan terhadap aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok


terorisme saat ini terkait dengan metode dan strategi yang
digunakan dapat dikatakan telah mengalami pergeseran
terutama apabila dilihat dari objek yang dijadikan sasaran yang
semula adalah terkait dengan kepentingan asing terutama
kepentingan Amerika Serikat dan sekutunya, untuk saat ini objek
yang dijadikan sasaran adalah termasuk kepentingan nasional
termasuk aparat penegak hukum dalam hal ini Polri yang
dianggap sebagai aparatThogut penghambat utama perjuangan
kelompok terorisme. Sehingga diperkirakan masih akan terus
terjadi penyerangan terhadap kepentingan serta aset-aset Polri
baik personil secara individu maupun penyerangan terhadap
markas-markas Polri diseluruh Indonesia.

4) Islamic State Of Iraq And Syria (ISIS)

Upaya kelompok yang mengatasnamakan negara Islam Iraq dan


Syiria atau yang lebih dikenal dengan nama ISIS untuk menginspirasi
warga Indonesia yang bermasalah melakukan aksi kekerasan telah
menjadi ancaman teror yang lebih berbahaya bagi terciptanya
stabilitas kamtibmas.

5) Trend Perkembangan Situasi Kamtibmas

a) Sesuai data kualitatif maupun kuantitaf trend gangguan


kamtibmas dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Hal ini
disebabkan bertambahnya jumlah penduduk dan dampak dari
pengaruh perkembangan lingkungan strategis baik global,
regional maupun nasional.

RAHASIA
RAHASIA
26

b) Puluhan kader dan simpatisan DPC Partai Kebangkitan Bangsa


Kabupaten Tasikmalaya merusak kantor DPC PKB setempat,
pada hari Minggu (26/7/2015). Simpatisan DPC Partai
Kebangkitan Bangsa kecewa terhadap keputusan Ketua Umum
PKB MUHAIMIN ISKANDAR dalam memilih calon kepala daerah
pada pemilihan kepala daerah secara serentak 2015.

c) Pada hari Selasa tanggal 28 Juli 2015 pukul 18.50 Wita telah
terjadi pengrusakan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Kabupaten Waputen, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur
(NTT) oleh pendukung salah satu bakal calon kepala daerah.
Massa ± 1.000 orang yang menyerang kantor tersebut.

12. Perkembangan Lingkungan Di Wilayah Kalimantan Barat.

a. Wilayah perbatasan Kalbar – Sarawak

memiliki potensi sumber daya alam dan letak strategis yang sangat
menguntungkan. Ketiadaan konsep dan lembaga pengelolaan (yang
tumpang tindih) menjadikan upaya pembangunan di daerah ini menjadi
sangat tidak efisien. Pendekatan sektoral yang sangat eksploitatif dan
sangat kurang / miskin mempertimbangkan kepentingan daerah –
menyebabkan kawasan ini mengalami proses degradasi (penurunan)
kualitas dan kuantitas sumber daya alam serta lingkungan, maupun sumber
daya manusianya.

“Potret” kawasan perbatasan saat ini adalah, kesejahteraan penduduk


rendah, kegiatan ekonomi tradisional, dampak positip terhadap
pembangunan daerah yang lebih luas (misalnya dalam memberi kontribusi)
dapat dikatakan tidak ada, sedang dilain sisi kualitas dan kuantitas sumber
daya alam, lingkungan, dan sumber daya manusia mengalami penurunan.

Solusi dari permasalahan ini, adalah perlunya disusun segera


rancangbangun pembangunan kawasan perbatasan dengan pendekatan
komprehensif, integratif, dan partisipatif yang mengedepankan asas
keadilan, demokrasi, dan kelestarian berdasarkan rencana tata ruang yang
disusun dengan pendekatan kombinasi regional dan sektoral – yang
disusun dari tingkat paling rendah (desa).

Pada umumnya daerah perbatasan belum mendapat perhatian secara


proporsional. Kondisi ini terbukti dari kurangnya sarana prasarana
pengamanan daerah perbatasan dan aparat keamanan di perbatasan. Hal
ini telah menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan seperti,
perubahan batas-batas wilayah, penyelundupan barang dan jasa serta
kejahatan trans nasional (transnational crimes). Kondisi umum daerah
perbatasan dapat dilihat dari aspek Panca Gatra yaitu :

1) Aspek Ideologi.

Kurangnya akses pemerintah baik pusat maupun daerah ke kawasan


perbatasan dapat menyebabkan masuknya pemahaman ideologi lain

RAHASIA
RAHASIA
27

seperti paham komunis, liberal dan kapitalis, yang mengancam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari rakyat
Indonesia. Pada saat ini penghayatan dan pengamalan Pancasila
sebagai ideologi negara dan falsafah hidup bangsa tidak
disosialisasikan dengan gencar seperti dulu lagi, karena tidak
seiramanya antara kata dan perbuatan dari penyelenggara negara.
Oleh karena itu perlu adanya suatu metoda pembinaan ideologi
Pancasila yang terus-menerus, tetapi tidak bersifat indoktrinasi dan
yang paling penting adanya keteladanan dari para pemimpin bangsa.

2) Aspek Politik.

Kehidupan sosial ekonomi di daerah perbatasan umumnya


dipengaruhi oleh kegiatan di negara tetangga. Kondisi tersebut
berpotensi untuk mengundang kerawanan di bidang politik, karena
meskipun orientasi masyarakat masih terbatas pada bidang ekonomi
dan sosial, terutama apabila kehidupan ekonomi masyarakat daerah
perbatasan mempunyai ketergantungan kepada perekonomian negara
tetangga, maka hal inipun selain dapat menimbulkan kerawanan di
bidang politik juga dapat menurunkan harkat dan martabat bangsa.
Situasi politik yang terjadi di negara tetangga seperti Malaysia
(Serawak dan Sabah) dan Philipina Selatan akan turut mempengaruhi
situasi keamanan daerah perbatasan.

3) Aspek Ekonomi.

Daerah perbatasan merupakan daerah tertinggal disebabkan antara


lain :

a) Lokasinya yang relatif terisolir (terpencil) dengan tingkat


aksesibilitas yang rendah;
b) Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat;
c) Rendahnya tingkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat
daerah perbatasan (jumlah penduduk miskin dan desa
tertinggal);
d) Langkanya informasi tentang pemerintah dan pembangunan
masyarakat di daerah perbatasan (blank spot).

Kesenjangan sosial ekonomi masyarakat daerah perbatasan dengan


masyarakat negara tetangga mempengaruhi watak dan pola hidup
masyarakat setempat dan berdampak negatif bagi pengamanan
daerah perbatasan dan rasa nasionalisme. Maka tidak jarang daerah
perbatasan sebagai pintu masuk atau tempat transit pelaku kejahatan
dan teroris.

4) Aspek Sosial Budaya.

Akibat globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


yang begitu pesat, teknologi informasi dan komunikasi terutama
internet, dapat mempercepat masuk dan berkembangnya budaya
asing ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya Kalbar.
RAHASIA
RAHASIA
28

Pengaruh budaya asing tersebut banyak yang tidak sesuai dengan


kebudayaan kita, dan dapat merusak ketahanan nasional, karena
mempercepat dekulturisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Masyarakat daerah perbatasan
cenderung lebih cepat terpengaruh oleh budaya asing, dikarenakan
intensitas hubungan lebih besar dan kehidupan ekonominya sangat
tergantung dengan negara tetangga.

5) Aspek Keamanan.

Daerah perbatasan merupakan wilayah pembinaan yang luas dengan


pola penyebaran penduduk yang tidak merata, sehingga
menyebabkan rentang kendali pemerintah, pengawasan dan
pembinaan teritorial sulit dilaksanakan dengan mantap dan efisien.
Seluruh bentuk kegiatan atau aktifitas yang ada di daerah perbatasan
apabila tidak dikelola dengan baik akan mempunyai dampak terhadap
kondisi pertahanan dan keamanan, di tingkat regional maupun
internasional baik secara langsung dan tidak langsung. Daerah
perbatasan rawan akan persembunyian kelompok GPK,
penyelundupan dan kriminal lainnya termasuk terorisme, sehingga
perlu adanya kerjasama yang terpadu antara instansi terkait dalam
penanganannya.

b. Tri Gatra.

1) Geografi.

a) Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan


daratan berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2
atau 7,53 persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau
Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan
sepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke
Timur. Dilihat dari besarnya wilayah, maka Kalimantan Barat
termasuk provinsi terbesar keempat di Indonesia. Pertama
adalah Provinsi Papua (319.036 km2), kedua adalah Provinsi
Kalimantan Timur (204.534 km2) dan ketiga adalah Provinsi
Kalimantan Tengah (153.564 km2). Dilihat dari luas menurut
kabupaten/kota, maka yang terbesar adalah Kabupaten
Ketapang (31.240,74 km2 atau 21,28 persen) kemudian diikuti
Kabupaten Kapuas Hulu (29.842 km2 atau 20,33 persen), dan
Kabupaten Sintang (21.635 km2 atau 14,74 persen), sedangkan
sisanya tersebar pada 11 (sebelas) kabupaten/kota lainnya.

b) Kalimantan Barat sebagian besar merupakan dataran rendah


dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 prosen dari luas
Indonesia yang merupakan propinsi terbesar ke empat
setelah Irian Jaya, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah,
dengan rincian sebagai berikut :

(1) Luas daratan : 110.000 Km2.


(2) Luas air : 6.760 Km2.
RAHASIA
RAHASIA
29

(3) Luas rawa-rawa : 30.047 Km2. +


Jumlah : 146.807 Km2

Propinsi Kalimantan Barat terbagi menjadi 14 daerah


Kabupaten / Kota yaitu 12 (dua belas) Kabupaten dan 2 (dua)
Kota yakni : Kabupaten Pontianak dan Kubu Raya , Sambas,
Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, Ketapang dan Kayong Utara,
Landak, Bengkayang, Sekadau dan Melawi, serta Kota
Pontianak dan kota Singkawang. Kota Pontianak juga
merangkap sebagai Ibu Kota Propinsi. Bila ditinjau luasnya
menurut Wilayah Kabupaten dan Kota ini luas terbesar adalah :

(1) Kab. Sambas : 6. 394.70 4,36


(2) Kab. Bengkayang : 5. 397.30 3,68
(3) Kab. Landak : 9. 909.10 6,75
(4) Kab. Pontianak : 1. 276.90 0,87
(5) Kab. Sanggau : 12. 857.70 8,76
(6) Kab. Ketapang : 31. 240.74 21,28
(7) Kab. Sintang : 21. 635.00 14,74
(8) Kab. Kapuas hulu : 29. 842.00 20,33
(9) Kab. Sekadau : 5. 444.30 3,71
(10) Kab. Melawi : 10. 644.00 7,25
(11) Kab. Kayong utara : 4. 568.26 3,11
(12) Kab. Kubu raya : 6. 985.20 4,75
(13) Kota Pontianak : 107.800,07
(14) Kota Singkawang : 504.000,34

c) Batas Wilayah

Provinsi Kalimantan Barat memiliki batas-batas wilayah sebagai


berikut :

(1) Utara : Sarawak (Malaysia)


(2) Selatan : Laut Jawa dan Kalimantan Tengah
(3) Timur : Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah
(4) Barat : Laut Natuna, Selat Karimata dan
semenanjung Malaysia

d) I k l i m.

(1) Angin dan udara

Faktor yang merupakan ciri umum bagi suatu daerah


rendah tropis adalah suhu udara yang relatif panas atau
tinggi, sedangkan khusus daerah Kalimantan Barat suhu
yang tinggi di ikuti pula dengan kelembaban udara yang
tinggi. Berdasarkan catatan empiris dari Stasiun Meteorolgi
Supadio Pontianak yang meliputi Stasiun Meteorologi (SM)
Supadio Pontianak, SM Pangsuma Putussibau, SM Paloh
Sambas, SM Susilo Sintang, SM Nanga Pinoh Melawi dan
Stasiun Klimatologi Siantan Kab. Pontianak, umumnya

RAHASIA
RAHASIA
30

suhu udara di daerah Kalimantan Barat cukup normal


namun bervariasi, yaitu rata-rata sekitar 25,8°C sampai
dengan 28,3°C.

(2) Curah hujan dan keadaan angin.

(a) Buletin Analisis Hujan Bulanan dan Prakiraan Hujan


Bulananan 2015 stasion Klimatologi Siantan, curah
hujan di Kalimantan Barat sebagian besar
diprakirakan antara 151-300 mm. Daerah yang
diprakirakan curah hujan Kurang dari 151 mm meliputi
sebagian Kab. Kubu Raya, Kab. Mempawah, Kota
Singkawang, Kab. Sambas, Kab. Sanggau, Kab.
Ketapang, Kab. Kayong Utara dan Kab. Sintang.
Adapun daerah yang diprakirakan curah hujan Lebih
dari 300 mm meliputi sebagian Kab. Kapuas Hulu.

Sifat hujan di Kalimantan Barat diprakirakan


umumnya Normal. Daerah yang diprakirakan sifat
hujan Bawah Normal meliputi sebagian Kota
Pontianak, Kab. Mempawah, Kota Singkawang, Kab.
Sambas, Kab. Ketapang, Kab. Kayong Utara dan Kab.
Sintang. Namun adanya perubahan cuaca / iklim yang
tidak menentu akhir-akhir ini perlu dicermati secara
khusus.

(b) Pada umumnya, kecepatan angin di Kalimantan Barat


dari beberapa stasiun meteorologi, sepanjang bulan,
secara rata-rata 3 knot/jam sedangkan maksimum
tercatat sebesar 30 knot/jam, dengan kecepatan angin
yang sering berubah – ubah dapat membuat
keselamatan para nelayan terancam terutama jalur
transportasi laut dan udara akan terjadi hambatan
dalam pelayaran maupun penerbangan.

e) Topografi.

Secara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan dataran


rendah dan mempunyai ratusan sungai yang aman bila dilayari,
sedikit berbukit yang menghampar dari Barat ke Timur
sepanjang “ Lembah Kapuas “ serta Laut Natuna / Selat
Karimata and upper kapuas mountain, those regencies are:
Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang and Kapuas Hulu.

Sebagian daerah daratan ini berawa-rawa bercampur gambut


dan hutan mangrove.

Wilayah daratan ini diapit oleh dua jajaran pegunungan yaitu,


Pegunungan Kalingkang / Kapuas Hulu di bagian Utara dan
Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjang perbatasan dengan
Provinsi Kalimantan Tengah.

RAHASIA
RAHASIA
31

Dilihat dari tekstur tanahnya maka, sebagian besar daerah


Kalimantan Barat terdiri dari jenis tanah PMK (podsolet merah
kuning), yang meliputi areal sekitar 10,5 juta hektar atau 17,28
persen dari luas daerah yang 14,7 juta hektar. Berikutnya, tanah
OGH (orgosol, gley dan humus) dan tanah Aluvial sekitar 2,0 juta
hektar atau 10,29 persen yang terhampar di seluruh Daerah
tingkat II, namun sebagian besar terdapat di Kabupaten daerah
pantai.

Situasi topografi diwilayah Kalimantan Barat dapat


diklasifikasikan sebagai berikut :

(1) Dataran rendah.

Daerah Kalimantan Barat secara umum terdiri dari


dataran rendah yang mempunyai ratusan sungai yang
aman dilayari sedangkan dilihat dari tekstur tanahnya
sebagian besar daerah Kalbar terdiri dari jenis tanah
PMK (Podsolet merah kuning) yang meliputi areal sekitar
10,5 juta hektar atau 71,28 dari luas daerah yang terdiri
dari 14,7 juta hektar. Keadaan dataran rendah di Kalbar
dapat diuraikan sebagai berikut :

(a) Dataran rendah plain 0-200 meter diatas permukaan


laut, terletak disebelah barat Kab. Sambas, bagian
Timur Kab Pontianak sepanjang aliran sungai kapuas
dan bagian tengah Kab. Ketapang.

(b) Dataran rendah alluvial berawa rawa tergenang air


pada spanjang pantai bagian barat 25-110 km dari
pantai kecuali pantai bagian utara tidak tergenang air.

(2) Dataran tinggi pegunungan.

Dipengaruhi dataran rendah yang amat luas, maka


ketinggian gunung-gunung relatif rendah serta non aktif.
Gunung yang paling tinggi adalah Batu raya di Kec.
Serawai Kab. Sintang yang mempunyai ketinggian 2.278 m
dari permukaan laut. Jauh lebih rendah dibanding G.
Semeru (Jatim,3.676 meter) atau G. Kerinci (Jambi, 3.805
meter).

Gunung lawit yang berlokasi di Kapuas Hulu Kec. Embaloh


Hulu dan lebih dahulu dikenal di Kalimantan Barat, ternyata
hanya menempati tertinggi ketiga karena mempunyai tinggi
1.767 m, sedangkan tertinggi kedua adalag gunung
Batusambung Kec. Ambalau dengan ketinggian mencapai
1.770 m

Adapun gunung-gunung yang ada di Kalimantan Barat


adalah sebagai berikut :

RAHASIA
RAHASIA
32

NAMA
NO KAB KEC KETINGGIAN
GUNUNG
1 2 3 4 5
1 SAMBAS PALOH RUMPUT 1.505 M
2 BENGKAYANG SELUAS NIYUT 1.707 M
3 LANDAK AIR BESAR BENTUANG 1.302 M
4 SANGGAU BONTI BUDUK 950 M
KARIMATA CABANG 103 M
NANGA BATU RAYA 1.031 M
TAYAP
SUKADANA PANTI 1.116 M
SANDAI SEBAYAN 1.377 M
5 KETAPANG
BIWA 1.321 M

BELIMBING BERANGIN 1.608 M


SARAN 1.758 M
SOKAN TENTUDUNG 1.122 M
SAYAN BATU 1.175 M
TUKUNG
MENUKUNG BATU BAKA 1.617 M

SINTANG AMBALAU BATU 1.270 M


5 MAHERABUT
BATU 1.556 M
BALURAN
BATU RAYA 2.278 M
BATU 1.770 M
SAMBUNG

PUTUSSIBAU CEMARU 1.681 M


HARUNG 1.359 M
LIYANG 1.394 M
CABUNG
6 KAPUAS HULU BATU 1.130 M
PIYABUNG
BUNUT HULU BUKIT 1.151 M
BETUNG
EMBALOH LAWIT 1.767 M
HULU

(3) Pegunungan tanah.

Sebagian besar luas tanah di Kalimantan Barat adalah


hutan (41,61%) dan padang / semak belukar / alang-alang
(32,24%). Adapun areal hutan terluas terletak di Kabupaten
Kapuas Hulu seluas 1.960.578 ha, sedangkan padang /
semak belukar terluas berada di Kabupaten Ketapang yaitu
seluas 1.374.146 ha. Sementara itu areal perkebunan
mencapai 1.755.558 ha atau 11,93 %.

RAHASIA
RAHASIA
33

Dari 14,68 ribu ha luas Kalimantan Barat, areal untuk


pemukiman hanya berkisar 0,83 persen. Adapun areal
pemukiman terluas berada di Kabupaten Ketapang diikuti
Kab. Sintang dan Kab. Kapuas Hulu.

(4) Sungai – sungai dan Danau.

Daerah Kalimantan Barat termasuk daerah yang dapat


dijuluki propinsi "Seribu sungai" hal itu selaras dengan
kondisi geografi yang mempunyai ratusan sungai besar
dan kecil yang diantaranya dapat dilayari, beberapa
sungai besar yang sampai saat ini masih merupakan urat
nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman,
walaupun prasarana darat telah dapat menjangkau
sebagian besar kecamatan.

Sungai besar utama adalah sungai Kapuas yang


merupakan sungai terpanjang di Indonesia (1.086 Km) yang
mana sepanjang 942 km dapat dilayari. Sungai-sungai
besar daerah yang dilalui dan panjang aliran yang dapat
dilayari adalah sebagai berikut :

PANJANG /
NO NAMA SUNGAI DAERAH YG DILALUI
KM
1 2 3 4
1 KAPUAS KAPUAS HULU, SINTANG, 1.086 KM
SANGGAU, KAB/KOTA
PTK
KAB. SINTANG
2 MELAWI 471 KM
3 KETUNGGU 186 KM
4 SEPAUK >50 KM
5 SAMBAS KAB. SAMBAS 233 KM
6 SEKAYAM KAB. SANGGAU 221 KM
7 SEKADAU 117 KM
8 BELITANG >50 KM
9 PAWAN KAB. KETAPANG / 197 KM
KAYONG UTARA
10 JELAI 135 KM
11 KENDAWANGA 128 KM
N
12 LANDAK KAB. LANDAK 178 KM
13 SILAT KAB. KAPUAS HULU >50 KM
14 BUNUT >50 KM
15 EMBALOH >50 KM
16 MENDAWAK 53 KM
17 BATU AMPAR KAB. PONTIANAK / KUBU 100 KM
RAYA
18 AMBAWANG 52 KM

RAHASIA
RAHASIA
34

19 PUNGGUR 73 KM
20 KUBU 38 KM

Jika sungai-sungai sangat menonjol jumlahnya di


Kalimantan Barat, maka sebaliknya yang terjadi dengan
danau. Dari danau-danau yang ada hanya dua yang cukup
berarti. Kedua danau ini adalah Danau Sentarum dan
danau Luar I yang berada di Kab. Kapuas Hulu.

Danau Sentarum mempunyai luas 117.500 Ha yang


kadang-kadang nyaris kering di musim kemarau, serta
Danau Luar I yang mempunyai luas sekitar 5.400 Ha.
Kedua Danau ini mempunyai potensi yang baik sebagai
objek wisata.

(5) Pulau-pulau.

Walaupun sebagian kecil wilayah Kalbar merupakan


perairan laut, akan tetapi Kalbar memiliki puluhan pulau
besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar
sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang
berbatasan dengan wilayah Propinsi Riau, Sumatera.

Pulau-pulau besarnya seperti Pulau Karimata dan Pulau


Maya, Pulau Penebangan, Pulau Bawal dan Pulau Gelam
di perairan Selat Karimata, Kab. Ketapang. Pulau besar
lainnya antara lain adalah Pulau Laut, Pulau Betangin
Tengah, Pulau Butung, Pulau Nyamuk dan Pulau Karunia di
Kab. Pontianak.

Sebagian kepulauan ini, terutama di wilayah Kab. Ketapang


merupakan Taman Nasional serta wilayah perlindungan
atau konservasi.

2) Demografi.

a) Jumlah penduduk.

Jumlah penduduk Kalimantan Barat berdasarkan hasil koordinasi


dengan Sekda Prov. Kalbar Biro Kependudukan dan pencatatan
sipil tahun 2015 :

NO KOTA / KAB LAKI PEREMPUAN JUMLAH


1 Kota Pontianak 330.108 321.490 651.598
2 Kota Singkawang 117.487 112.529 230.376
3 Kab. Sambas 322.304 304691 626.995
4 Kab. Mempawah 153.176 145.207 298.383
5 Kab. Sanggau 247.723 230.041 477.764
6 Kab. Ketapang 300.468 273.341 573.809
7 Kab. Sintang 206.835 191.727 398.562
8 Kab. Kapuas Hulu 120.786 113.406 234.192

RAHASIA
RAHASIA
35

9 Kab. Bengkayang 146.049 134.315 280.364


10 Kab. Landak 205.727 186.295 392.022
11 Kab. Sekadau 106.266 99.600 205.866
12 Kab. Melawi 117.453 108.836 226.289
13 Kab. Kayong Utara 62.484 57.959 120.443
14 Kab. Kubu Raya 308.194 288.475 596.669
Kalimantan Barat 2.745.420 2.567.912 5.313.332

Tingkat kepadatan wilayah sekitar 26 jiwa / KM2 bila


diproyeksikan dengan luas wilayah Kalbar yang 146.807 km2
yakni lebih luas dari pulau jawa (sekitar 1,1 lebih besar) yang
berpenduduk sekitar 107 juta jiwa maka penduduk Kalbar
kurang dari 3 persen dibandingkan dengan di pulau Jawa.

persebaran penduduk kalimantan barat tidak merata antar


wilayah kabupaten / kota, kecamatan, desa / kelurahan, maupun
antar wilayah kawasan pantai bukan pantai atau perkotaan dan
pedesaan. misalnya daerah pesisir yang mencakup kab.sambas,
kab. bengkayang, kab. pontianak, kabupaten ketapang,
kabupaten kayong utara, kabupaten kubu raya dan kota
singkawang yang dihuni oleh hampir 50 persen dari total
penduduk kalimantan barat dengan kepadatan mencapai 38 jiwa
lebih. sebaliknya tujuh kabupaten lain (bukan pantai) selain kota
pontianak secara rata-rata tingkat kepadatan penduduknya relatif
lebih jarang. kabupaten kapuas hulu dengan luas wilayah 29.842
km2 atau sekitar 20,33 persen dari luas wilayah kalimantan barat
hanya dihuni rata-rata 8 (delapan) jiwa per kilometer persegi,
sedangkan kota pontianak yang luasnya kurang dari satu persen
(107,80 km2) dihuni oleh sekitar 587.169 jiwa, rata-rata sekitar
5.342 jiwa per kilometer persegi.

Prosentase pemeluk agama / kepercayaan masyarakat Kalbar


adalah sebagai berikut :

(1) Islam : 55,35 %


(2) Khatolik : 24,28 %
(3) Protestan : 13,97 %
(4) Hindu : 0,23 %
(5) Budha : 5,79 %
(6) Konghucu : 0,37 %

b) Berdasarkan data BPS tahun 2014, Suku bangsa di Kalimantan


Barat, yaitu

NO SUKU BANGSA JUMLAH KONSENTRASI


1 Melayu 1.259.890 33,75%
2 Dayak 1.259.802 33,75%
3 Tionghoa 373.690 10,01%
4 Jawa 351.152 9,41%
5 Madura 205.550 5,51%
6 Bugis 123.000 3,20%

RAHASIA
RAHASIA
36

7 Sunda 45.090 1,21%


8 Banjar 24.756 0,66%
9 Batak 20.824 0,56%
10 Suku-suku lainnya 69.194 1,85%
TOTAL 3.732.950 100,00%
Sumber Bappeda Prov. Kalbar tahun 2014

c) Penyebaran penduduk

Penyebaran penduduk Kalbar tidak merata antar wilayah baik


antar Kab / Kota, Kecamatan, Desa / Kelurahan, maupun antar
kawasan pantai - bukan pantai atau Kota-Desa. Daerah pesisir di
huni hampir 50 % dari total penduduk Kalbar dengan kepadatan
mencapai 36 jiwa lebih. Sebaliknya 7 Kab. Lain (bukan pantai)
selain Kota Pontianak secara rata-rata tingkat kepadatan
penduduk relatif jarang, kondisi ini tentunya kurang
menguntungkan dalam rangka percepatan wilayah khususnya
menyangkut pengelolaaan sumber daya alam dengan segala
potensi dan keragaman yang cukup besar.

Penduduk diwilayah pesisir Kalbar yang berjumlah ± 994.349


jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2,13 % apabila dilihat dari
luas wilayah pesisir seluruhnya yakni 28.705,61 Km2 maka
kepadatan penduduk rata-rata untuk seluruh wilayah pesisir
adalah 109 jiwa per Km2, 78,25 % diantaranya hidup dengan
mata pencaharian di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan.

d) Konsentrasi penduduk.

Provinsi Kalimantan Barat dihuni oleh bermacam-macam suku


yang berdiam didaerah pedalaman, dipesisir pantai maupun di
ibukota / Kecamatan / Kabaupaten / Kodya antara lain sebagai
berikut :

(1) Suku Melayu, pada umumnya berdiam didaerah pantai


disepanjang sungai Kapuas dan ibukota - ibukota
kecamatan / Kabupaten / Kodya;

(2) Dayak, pada umumnya berdiam di daerah pedalaman


Kalbar;

(2) Suku China, pada umumnya berdiam di Ibukota


Kecamatan / Kabupaten / Kodya;

(4) Suku Jawa, Madura, Bugis dan lain-lain pada


umumnya diam di kota Kecamatan / Kabupaten dan
daerah pemukiman transmigrasi.

e) Karakteristik Penduduk.

Daerah Kalimantan Barat masih sangat rawan terhadap


masalah SARA, yang disebabkan adanya perbedaan -
RAHASIA
RAHASIA
37

perbedaan yang menyolok antara satu suku dengan suku


lainnya :

(1) Suku Melayu tingkat kehidupan ekonominya cukup baik,


mudah puas terhadap sesuatu yang dihasilkan, pada
umumnya diam didaerah pantai dan ibukota
Kecamatan / Kabupaten;

(2) Suku Dayak sangat kuat mempertahankan adat


istiadatnya / hukum adat, tingkat kehidupan ekonomi masih
lemah, cara bertani masih menggunakan alat tradisional,
jujur dan memeluk solidaritas yang tinggi, bertemperamen
tinggi dan emosional;

(3) Suku Bugis tingkat kehidupan ekonomi cukup baik, ulet


dalam bekerja, fanatis agama, bertemperamen keras,
emosional namun dalam batas-batas tertentu dalam
menghadapi masalah masih mau mengalah;

(4) Suku Madura tingkat kehidupan ekonomi cukup baik, pola


bertani cukup maju, serta mau bekerja keras, fanatis
agama, bertemperamen keras dan pendendam serta
emosional, tidak segan-segan melukai lawan.

(5) Suku China tingkat kehidupan ekonomi cukup baik, ulet


dalam bekerja, solidaritas sesama suku cukup tinggi
terutama dalam bidang ekonomi, berdiam berkelompok -
kelompok, dalam menghadapi masalah tertentu masih
mau mengalah, pandai bergaul dan cepat menyesuaikan
diri serta memiliki sifat pamrih dan asal selamat. Suku
China Khek pada umumnya sebagai petani dan peladang
serta nelayan tinggal di daerah Sambas, Kab. pontianak,
sedangkan suku China Hoklo pada umumnya sebagai
pedagang dan tinggal dikota-kota Kecamatan/Kab.
maupun Kodya Pontianak.

5) Sumber Daya Alam.

Propinsi Kalbar dengan luas 14.680.790 Ha, mempunyai berbagai


potensi sumber daya alam berupa lahan untuk pengembangan
pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan serta
dalam bentuk potensi bahan tambang dan sumber daya energi.

Dari luasan propinsi, peruntukan untuk lahan untuk pengembangan


pertanian yang meliputi lahan sawah seluas 497.440 Ha dan lahan
kering seluas 14.151.680 Ha. Pemanfaatan lahan kering meliputi
pekarangan, tegalan, ladang, pengembangan/padang rumput, tidak
diusahakan, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan, rawa, tambak
dan kolam / empang.

a) Pertanian.

RAHASIA
RAHASIA
38

Kalimantan Barat memiliki potensi yang besar dibidang


pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura. Sektor
pertanian merupakan kontributor utama dalam struktur
pereokonomian masyarakat Kalimantan Barat. Hampir 70% dari
4,12 Juta jiwa penduduknya bergerak di bidang pertanian.

Sektor pertanian masih memberikan kontribusi yang besar


terhadap pendapatan rumah tangga petani di lokasi pengkajian.

untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga pertanian di


pedesaan, kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah:

(1) meningkatkan kualitas sumberdaya manusia,


(2) mengembangkan infrastruktur di pedesaan
(3) meningkatkan aksesibilitas modal bagi petani,
(4) mengembangkan industri pedesaan/agro-industri yang
mampu memberikan nilai tambah terhadap produk primer
dan menyerap tenaga kerja di perdesaan.

b) Perkebunan.

Provinsi kalimantan barat adalah merupakan pulau yang menjadi


sasaran investasi dalam bidang perkebunan terutama kelapa
sawit, dilihat dari banyaknya ijin usaha perkebunan yang di
keluarkan oleh Pemda Provinsi Kalbar dan Pemda
Kabupaten/Kota hingga tahun 2015 sebanyak 388 perusahaan
terdaftar di wilayah Provinsi Kalimantan Barat (4.284.452,64 Ha)
dengan rincian sbb :

NO KOTA / KAB JENIS IZIN JUMLAH IJIN KET

hak guna usaha 2 perusahaan wilayah kab.


izin usaha mempawah jumlah
5 perusahaan
perkebunan seluruhnya 9
1. Mempawah
izin lokasi - perusahaan
dengan luas
info lahan 2 perusahaan
60,771.00 ha
hak guna usaha 5 perusahaan wilayah kubu raya
izin usaha jumlah seluruhnya
19 perusahaan
perkebunan 34 perusahaan
2. Kubu Raya izin lokasi 8 perusahaan dengan luas
info lahan 268,056.29 ha
2 perusahaan

hak guna usaha 9 perusahaan wilayah kab.


izin usaha sambas jumlah
22 perusahaan
perkebunan seluruhnya 29
3. Sambas
izin lokasi 3 perusahaan perusahaan
dengan luas
info lahan 4 perusahaan 277,383.00 ha
hak guna usaha 7 perusahaan wilayah kab.
izin usaha bengkayang jumlah
4. Bengkayang 14 perusahaan
perkebunan seluruhnya 38
izin lokasi 3 perusahaan perusahaan

RAHASIA
RAHASIA
39

dengan luas
info lahan 5 perusahaan
290,650.00 ha
hak guna usaha 10 perusahaan wilayah kab.
izin usaha landak jumlah
32 perusahaan
perkebunan seluruhnya 50
5. Landak
izin lokasi 5 perusahaan perusahaan
dengan luas
info lahan 3 perusahaan 539,535.00 ha
hak guna usaha 24 perusahaan wilayah kab.
izin usaha sanggau jumlah
Sanggau 16 perusahaan
perkebunan seluruhnya 42
6.
izin lokasi 1 perusahaan perusahaan
dengan luas
info lahan 1 perusahaan 419,202.10 ha
hak guna usaha 13 perusahaan wilayah kab.
izin usaha sekadau jumlah
3 perusahaan
perkebunan seluruhnya 18
7. Sekadau
izin lokasi 2 perusahaan perusahaan
dengan luas
info lahan - 348,800.00 ha
hak guna usaha 12 perusahaan wilayah kab.
izin usaha sintang jumlah
23 perusahaan
perkebunan seluruhnya 45
8. Sintang
izin lokasi 8 perusahaan perusahaan,
dengan luas
info lahan 2 perusahaan 606,798.00 ha
hak guna usaha 12 perusahaan wilayah kab.
izin usaha melawi 14
23 perusahaan
9. Melawi perkebunan perusahaan,
izin lokasi 8 perusahaan dengan luas
info lahan 2 perusahaan 150,746.00 ha.
hak guna usaha 2 perusahaan wilayah kab.
izin usaha kapuas hulu 26
20 perusahaan
10. Kapuas hulu perkebunan perusahaan,denga
izin lokasi 1 perusahaan n luas
info lahan 3 perusahaan 379,589.00 ha
hak guna usaha 18 perusahaan wilayah kab.
izin usaha ketapang jumlah
40 perusahaan
perkebunan seluruhnya 77
11. Ketapang
izin lokasi 14 perusahaan perusahaan,
dengan luas
info lahan 5 perusahaan 847,936.99 ha
hak guna usaha 2 perusahaan wilayah kab.
izin usaha kayong utara
3 perusahaan
perkebunan jumlah seluruhnya
12 Kayong utara
izin lokasi 1 perusahaan 6 perusahaan,
dengan luas
info lahan - 94.957.00 ha.
Total wilayah Kalimantan Barat jumlah seluruhnya 338 perusahaan, dengan luas
4,284,425.64 Ha.

c) Kehutanan.

(1) Keputusan menteri kehutanan nomor : 936/Menhut-II/ 2013


tanggal 20 desember 2013 tentang perubahan tata ruang
RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kalimantan Barat,
luas kawasan hutan 9.178.760 Ha, untuk APL (Areal
Penggunaan Lain) seluas 240.755 Ha, hutan produksi tetap
(HP) seluas 2.265.800 Ha , hutan produksi terbatas (HPT)
RAHASIA
RAHASIA
40

seluas 2.445.985 ha, hutan produksi yang dapat di konversi


seluas 514.350 Ha

(2) Peraturan gubernur kalimantan barat nomor 10 tahun 2014


tentang rencana tata ruang wilayah Provinsi kalimantan
barat tahun 2014-2034

Kawasan lindung nasional di Provinsi kalbar

No Kawasan lindung Lokasi


1. Suaka alam laut sambas
2. Taman wisata alam Tj. belimbing
3. Taman wisata alam sungai liku
4. Taman wisata alam gunung
asuansang Kab. Sambas
5. Taman wisata alam gunung
dungan
6. Taman wisata alam gunung
melintang
7. Taman wisata alam laut Kab. Bengkayang
bengkayang
8. Cagar alam lo fat fun fie Kota Singkawang
9. Cagar alam gunung raya passi Kota Singkawang
dan Kab.
Bengkayang
10. Cagar alam gunung niyut- Kab. Bengkayang,
penrinsen Kab. Landak dan
Kab. Sanggau
11. Cagar alam mandor Kab. Landak
12. Cagar alam muara kendawangan Kab. Ketapang
13. Cagar alam laut kepulauan Kab. Kayong Utara
karimata
14. Taman nasional gunung palong Kab. Kayong Utara
dan Kab. Ketapang
15. Taman wisata alam bukit kelam Kab. Sintang
16. Taman wisata alam baning
17. Taman nasional bukit baka- bukit Kab. Melawi
raya
18. Taman nasional danau sentarum Kab. Kapuas Hulu
19. Taman nasional betung kerihun

Kawasan lindung provinsi (kawasan hutan lindung)

No Lokasi Luas (Ha)


1. Kab. Sambas 26.433,51
2. Kab. Bengkayang 34.202,54
3. Kab. Landak 55.923,49
4. Kab. Mempawah 3.948,85
5. Kab. Sanggau 99.427,22
6. Kab. Sekadau 52.835,30
7. Kab. Sintang 473.257,00
8. Kab. Kapuas Hulu 804.376,33
RAHASIA
RAHASIA
41

9. Kab. Melawi 226.876,01


10. Kab. Ketapang 309.242,43
11. Kab. Kayong Utara 76.846,57
12. Kab. Kubu Raya 142.727, 55
Jumlah 2.306.447,58

d) Peternakan.

Data sekunder yang diperoleh dari dinas peternakan dan


kesehatan hewan provinsi kalimantan barat. Terlihat bahwa
populasi tahun 2015 untuk golongan ternak besar, tercatat
sebanyak 140.204 ekor sapi, sedangkan kerbau sebanyak 2.219
ekor. Golongan ternak kecil, populasi terbesar adalah babi yaitu
413.508 ekor, sedangkan kambing tercatat 167.471 ekor. Untuk
perkembangan populasi ternak unggas terdapat hampir seluruh
jenis ternak unggas seperti ayam ras, ayam ras pertelur dan
bebek mengalami penurunan, sedangkan untuk ayam buras
mengalami peningkatansemua jenis ternak unggas seperti ayam
buras, ayam ras, ayam ras petelur dan bebek mengalami
peningkatan.

Produksi daging, khususnya sapi dan ayam ras potong, terutama


berasal dari kota pontianak. Tetapi untuk daging lainnya terlihat
lebih merata di semua kabupaten/kota. Produksi telur pada tahun
201 secara umum meningkat jika dibanding tahun 2014, telur
ayam buras meningkat 2,34 persen, telur ayam ras yang paling
banyak dikonsumsi masyarakat naik 2,60 persen sedangkan
telur itik turun 37,62 persen dibanding tahun sebelumnya.

e) Perikanan dan Kelautan.

(1) Secara geografis, Kalimantan Barat memiliki potensi yang


cukup bagus di bidang perikanan, baik perikanan laut
maupun perairan umum. Hal ini dapat dilihat dari adanya
usaha budidaya perikanan air tawar, tambak dan laut yang
dijadikan mata pecaharian penduduk di beberapa wilayah
kalimantan barat.

(2) Usaha perikanan budidaya masih terbatas dan adanya


ketidakseimbangan pemanfaatan sumberdaya perikanan
antar kawasan. Pengembangan budidaya air tawar, tambak
dan laut masih terbatas, karena adanya permasalahan
penyediaan bahan baku pakan ikan, benih ikan unggul,
jaringan irigasi yang kurang memadai, kurangnya informasi
dan jaringan pemasaranan, terbatasnya akses permodalan,
serta kurangnya penyuluhan perikanan;

(3) Sumber daya kelautan belum dimanfaatkan secara optimal,


hal ini karena beberapa hal, antara lain:

(a) Belum adanya penataan batas maritim;


(b) Adanya konflik dalam pemanfaatan ruang di laut;
RAHASIA
RAHASIA
42

(c) Belum adanya jaminan keamanan dan keselamatan di


laut;
(d) Adanya keterbatasan kemampuan sumber daya
manusia dalam mengelola sumber daya kelautan; dan
(e) Belum adanya dukungan riset dan ilmu pengetahuan
dan teknologi kelautan.

(4) Sumber daya kelautan yang melimpah di wilayah perairan


kalimantan barat di manfaatkan / di eksploitasi oleh
nelayan-nelayan asing.

f) Pertambangan.

(1) Sebanyak 721 perusahaan mendapat izin eksplorasi


pertambangan di Kalimantan Barat, Luasan izin yang
diberikan adalah 5 juta hektar. Wilayah Kab. Ketapang
paling banyak perusahaan menerima konsesi
pertambangan dengan luas 1,3 juta ha diberikan kepada
156 perusahaan sisanya 86 perusahaan di Kabupaten
Landak dan 73 perusahaan di Kabupaten Kapuas Hulu.
Sebagian besar perusahaan pertambangan memilih tidak
melakukan reklamasi pertambangan. Eksploitasi potensi
tambang beresiko menurunkan kualitas lingkungan dan
konflik lahan," katanya. Tambang terdiri dari bauksit,
emas, batubara, zircon dan biji besi.

Pengelolaan pertambangan yang belum optimal, deposit


pertambangan yang cukup potensial adalah emas,
mangan, bauksit, pasir kwarsa, kaolin, sinabar, intan,
kecubung, granit, zeolit, gambut, dan batubara;

(2) Pengelolaan pertambangan yang belum optimal, deposit


pertambangan yang cukup potensial adalah emas, mangan,
bauksit, pasir kwarsa, kaolin, sinabar, intan, kecubung,
granit, zeolit, gambut, dan batubara;

(3) Masih adanya penambangan emas tanpa izin (PETI), galian


kaolin dan pasir yang tidak terkontrol menjadi penyebab
utama kerusakan lingkungan. Gangguan ekosistem akibat
penambangan apabila terjadi dalam skala besar akan
menyebabkan gangguan keseimbangan lingkungan yang
berdampak buruk bagi kehidupan manusia.

c. Panca Gatra.

1) Ideologi.

a) Penanaman, pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila


dan UUD 1945 tetap disosialiasasikan dan diprogramkan secara
berjenjang dan bertahap oleh Pemda baik untuk wilayah
perbatasan, pedalaman maupun pantai;

RAHASIA
RAHASIA
43

b) Diakui adanya masyarakat perbatasan yang berorientasi ke


Negara Jiran / ketetangga Kuching / Sarawak, tetapi hal tersebut
lebih didominasi faktor ekonomi dan kekerabatan dan belum
dapat sepenuhnya dikatagorikan sebagai kurangnya semangat
Nasionalisme, secara umum masyarakat perbatasan tetap cinta
Indonesia dan menyeberang ke Negara tetangga hanya mencari
nafkah;

c) Di Kalbar sampai dengan saat ini belum ditemukan adanya


gerakan yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang menuntut /
menghendaki untuk mengganti faham Pancasila dan UUD 1945
sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara.

2) Sosial Politik.

a) Perubahan yang signifikan dalam bidang politik dan


pemerintahan saat ini telah merubah penyelenggaraan
pemerintahan di daerah, yaitu yang ditandai dimulainya proses
penyelenggaraan Otonomi Daerah. Namun dalam
implementasinya penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi
daerah memerlukan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya
aparatur yang mampu mengadaptasi perubahan serta dapat
memberikan pelayan publik yang memadai. Dalam menghadapi
perubahan dan tuntutan masyarakat tersebut, penataan daerah
otonom masih belum mampu dilakukan secara optimal sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada. Penataan yang
dimaksud adalah memetakan pemekaran Provinsi dan
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

b) Kondisi stabilitas politik di Kalimantan Barat secara umum sangat


kondusif pasca Pemilu Legislatif dan Presiden 2014, akan tetapi
kondisi politik pada tingkat supra struktur antara lembaga
legislatif dengan eksekutif belum optimal dalam memperankan
fungsi-fungsi politiknya. Hal tersebut menyebabkan belum
terselenggaranya secara baik proses politik yang demokratis dan
transparan serta banyaknya kasus dan isu korupsi pada dua
lembaga tersebut yang belum terselesaikan.

c) Partisipasi masyarakat dalam berbagai matra kehidupan,


khususnya di bidang politik meningkat tajam terlebih setelah
suksesnya pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah secara
langsung yang diselenggarakan sejak tahun 2005 di wilayah
Kalbar. Pada Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2014 di
Kalimantan Barat, tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi.
Problem yang kemudian muncul ialah bagaimana lebih
meningkatkan kesadaran dan kualitas kedewasaan politik
masyarakat dan upaya-upaya untuk mengadaptasi perubahan
dinamika politik.

RAHASIA
RAHASIA
44

d) Kondisi yang ada juga menunjukkan belum terbangunnya


budaya politik yang berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi
dan semangat multikulturalisme, sehingga masih mengentalnya
fenomena primordialisme dalam proses rekrutmen politik serta
mewabahnya kecenderungan budaya politisasi pada jabatan–
jabatan karier birokrasi daerah. Kondisi tersebut sangat
merugikan dan mematikan jenjang karier aparatur serta tidak
kondusif bagi pemberdayaan kompetensi yang dimiliki aparatur.

e) Penyelenggaraan otonomi daerah yang memberikan “kekuasaan


yang besar” pada daerah juga menyebabkan terjadinya
pergeseran arena perebutan kekuasaan. Dalam konteks saat ini
ada kecenderungan di mana terjadi pengalihan lokus politik dari
birokrasi ke lembaga perwakilan rakyat, partai politik, dan
kelompok elemen masyarakat.

f) Realitas politik saat ini juga menunjukan bahwa budaya


demokrasi belum sepenuhnya menjadi referensi perilaku elit
politik dan masyarakat di daerah, yang ditandai dengan sangat
gampanganya melanggar aturan, melakukan tindakan yang
anarkis, memaksakan kehendak atas nama kepentingan
kelompok. Dinamika budaya politik saat ini menunjukkan
kecenderungan sikap dan perilaku politik yang mudah
terprovokasi yang menyebabkan munculnya prilaku politik yang
kurang sehat bagi tumbuhnya demokrasi.

g) Pemilihan Umum (Pemilu)

Sebagai perwujudan dari Demokrasi Pancasila, maka sarana


pelaksanaan atas kedaulatan rakyat salah satunya di antarannya
adalah Pemilihan Umum (Pemilu).

Dari hasil Pemilu Legislatif tahun 2014 yang lalu terdapat


3.506.277 pemilih dan TPS sebanyak 11.703. sedangkan untuk
jumlah perolehan suara Caleg dan Aleg pada Pemilu 2014
sebesar 2.718.796 suara, dengan suara terbanyak dari Partai
PDI-P sebesar 30,08 % diikuti Golkar dan Gerindra masing-
masing sebesar 12,84 % dan 8,69 %.

h) Rekapitulasi perolehan suara sah Parpol dan Caleg pada Pileg


2014 :

NO NAMA PARTAI SUARA


1. P. NASDEM 168.741
2. PKB 117.937
3. PKS 102.146
4. PDIP 817.770
5. P. GOLKAR 348.986
6. P. GERINDRA 236.281
7. P. DEMOKRAT 196.890
8. PAN 196.212
RAHASIA
RAHASIA
45

9. PPP 136.564
10. P. HANURA 86.741
11. PBB 30.813
12. PKPI 39.181
TOTAL SUARA SAH 2.718.796

i) Parpol koalisi pendukung pasangan Capres dan Cawapres 2014


di wilayah Kalbar :

(1) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa

(a) P. GERINDRA : 226.660 (8,98%);


(b) PPP : 156.715 (6,21%);
(c) PKS : 112.542 (4,46%);
(d) PAN : 216.920 (8,60%);
(e) GOLKAR : 300.027 (11,89%);
(f) PBB : 40,480 ( 1,60%)
Total : 1.053.344 (41,74%)

(2) Jokowi-JK

(a) PDIP : 592.236 (23,47%);


(b) NASDEM : 173.085 ( 6,86%);
(c) PKB : 120.311 (4,77%);
(d) P. HANURA : 156.487 (6,20);
(e) PKPI : 130.233 (5,16%)
TOTAL : 1.172.352 (46,46%)

j) Hasil rapat Pleno rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014


tingkat KPU Prov. Kalbar tanggal 18 Juli 2014

PASANGAN CALON SUARA


KABUPATEN / SUARA JMLH
NO DPT NO. NO. TIDAK
KOTA SAH SUARA
URUT 1 URUT 2 SAH
KOTA
1
PONTIANAK 416,733 182,652 126,277 308,929 1,821 310,750
KAB.
2 182,121
PONTIANAK 73,495 49,847 123,342 685 124,027
KAB. KUBU
3
RAYA 411,450 163,423 112,866 276,289 1,518 277,807
KOTA
4
SINGKAWANG 164,069 39,205 55,590 94,795 706 95,501
KAB.
5
BENGKAYANG 165,820 30,726 91,426 122,152 964 123,116
6 KAB. SAMBAS 413,405 112,819 155,003 267,822 1,829 269,651
7 KAB. LANDAK 257,593 37,623 195,610 233,233 1,411 234,644
KAB.
8
SANGGAU 314,497 67,672 191,220 258,892 1,748 260,640
KAB.
9
SEKADAU 145,466 30,996 84,313 115,309 572 115,881
10 KAB. SINTANG 288,908 70,855 170,639 241,494 1,484 242,978
11 KAB. MELAWI 152,330 59,353 81,234 140,587 798 141,385

RAHASIA
RAHASIA
46

KAB. KAPUAS
12
HULU 169,563 45,342 88,208 133,550 812 134,362
KAB.
13
KETAPANG 348,874 91,890 150,144 242,034 1,769 243,803
KAB. KAYONG
14
UTARA 75,448 26,303 20,669 46,972 416 47,388
JUMLAH 3,506,277 1,032,354 1,573,046 2,605,400 16,533 2,621,933
PROSENTASE 100.00% 29.44% 44.86% 74.31% 0.47% 74.78%

k) Pilkada serentak tahun 2015 terdapat 7 agenda Pilkada


Kabupaten (Kab. Bengkayang, Melawi, Sekadau, Sintang,
Kapuas Hulu. Ketapang dan Kab. Sambas). Berdasarkan UU No
1 Tahun 2015 tentang penetapan peraturan pemerintah
pengganti UU No 1 Tahun 2015 tentang pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota tahap pertama bulan Desember 2015 untuk
akhir masa jabatan (AMJ) 2015 dan semester pertama 2016 :

(1) Kondisi wilayah yang akan melaksanakan Pilkada :

(a) Kab. Bengkayang :

- 17 Kecamatan ;
- 124 Desa / Kelurahan;
- 623 TPS;
- Jumlah pemilih 165.820 orang;
- Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati berakhir
tanggal 10 Agustus 2015;
- Bupati dan Wakil Bupati yang menjabat saat ini
SURYATMAN GIDOT, S.Pd dan AGUSTINUS
NAON, S.Sos (2010 – 2015).

- Analisa potensi konflik Pilkada :

Sejarah konflik Pilkada :

• Pemilu Bupati Tahun 2005 : KPUD


Bengkayang menggugurkan
pasangan Calon Bupati Bengkayang
Periode 2005 – 2010 An. Drs.
Yakobus Luna, M.Si dan Suryadman
Gidot, S.Pd, dengan alasan faktor
Usia dan Kesehatan, sehingga terjadi
aksi massa yang merusak kantor KPU
dan DPRD (lokasi kantor berdekatan).
Akibat aksi massa tersebut, pasangan
calon Drs. Yakobus Luna, M.Si dan
Suryadman Gidot, S.Pd di loloskan
kembali oleh KPUD Bengkayang
untuk mengikuti Pemilukada 2005 –
2010. Pasangan Drs. Yakobus Luna,
M.Si dan Suryadman Gidot, S.Pd
memenangkan Pemilukada dan di
RAHASIA
RAHASIA
47

sahkan menjadi Bupati dan Wakil


Bupati Bengkayang periode 2005 –
2010.

• Pemilu Bupati Tahun 2010 : (salah


satu massa pasangan tidak terima
kalah dalam penghitungan suara)
yang terjadi di ktr kpu kab bky pd
jumat, 21 mei 2010 oleh sekitar 500
org yg mengakibatkan : rusaknya ktr
kpu beserta peralatan ktr kpu, dan 11
kotak suara cadangan.

Pengurus Parpol ganda :

Partai Golkar memiliki 4 Kursi di DPRD


Bengkayang, namun sampai sekarang
belum ditentukan siapa yang akan diajukan
menjadi calon Bupati / Wakil Bupati karena
masih adanya kepengurusan ganda di
tingkat Pusat.

Penyelenggara pemilu :

Terhambatnya distribusi surat dan kotak


suara di Kec. Siding karena letak geografis
yang sulit

Batas wilayah :

Permasalahan tapal batas PT. Darmex


Agro yang berada di Dsn. Pombay Ds.
Lembah Bawang Kec. Lembah Bawang
Kab. Bengkayang dengan Masyarakat Dsn.
Kedondong Ds. Seret Ayon Kec. Tebas
Kab. Sambas, yang sampai sekarang
belum terselesaikan

Gangguan kamtibmas :

Sengketa lahan di Ds. Sungai Raya Kec.


Sungai Raya Kepulauan antara PT.
Patiware dengan pihak Agus Sanjaya dkk
karena sengketa kepemilikan tanah ± 80
Ha yang digarap oleh perusahaan.

(b) Kab. Sambas :

- 19 Kecamatan;
- 184 Desa / Kelurahan;
- 1.119 TPS;
RAHASIA
RAHASIA
48

- Jumlah pemilih 457.723 orang;


- Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati berakhir
tanggal 12 Juni 2016;
- Bupati dan Wakil Bupati yang menjabat saat ini
dr. Hj. JULIARTI DJUHARDI ALWI, Mph dan Dr.
PABALI MUSA, S.Ag (2011–2016).

- Analisa potensi konflik Pilkada :

Sejarah konflik Pilkada :

Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sambas


pernah terjadi perang/ perkelahian antar
suku antara tahun 1998-1999

Pengurus Parpol ganda :

Adanya dualisme kepengurusan partai


Golkar antara kubu Agung Laksono
(diketuai oleh H.Miad yang basis massanya
di kac. Sambas) dengan kubu ARB (
diketuai oleh ketua DPRD Kab Sambas Ir.H
Hari Fidiar als H.Dede basis massa di Kec
Pemangkat)

Adanya dualisme kepengurusan PPP


antara kubu DJAN FARIDZ (diketuai oleh
suryadi aspan) dengan kubu ROMI yang
diketuai oleh Faisal (anggota DPRD kab.
Sambas)

Batas wilayah :

Kec Subah Adanya mayarakat dusun elok


kalong desa tebuah elok kec subah yg
makukan pengerjaan lahan di lokasi batas
wilayah yang masih di sengketakan antara
Elok Kolong dan Sei Enau.
-
Kec tebas tuntutan realisasi ganti rugi
lahan dmasyarakat dsa seret ayon kec
tebas kepada pt darmex sementara PT
Darmex mengklaim lokasi
berada di daerah Kab Bengkayang
sedangkan batas wilayah kec Tebas Kab
Sambas dengan Kab Bengkayang belum
jelas sawit.

Gangguan kamtibmas :

RAHASIA
RAHASIA
49

Masalah perkebunan kelapa sawit antara


masyarakat yang menuntut lahan dan
plasma kepada perusahaan PT. DARMEX
dengam masyarakat kedondong di kec
tebas.

Masalah perkebunan kelapa sawit antara


masyarakat yang menuntut lahan dan
plasma kepada perusahaan PT. BOGA dan
PT MIS dengan masyarakat Kec Subah.

Masalah perkebunan kelapa sawit antara


masyarakat yang menuntut lahan dan
plasma kepada perusahaan PT.KMP
dengan masyarakat kec sajingan.

(c) Kab. Sekadau :

- 7 Kecamatan ;
- 87 Desa / Kelurahan;
- 462 TPS;
- Jumlah pemilih 149.334 orang;
- Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati berakhir
tanggal 16 Agustus 2015.
- Bupati dan Wakil Bupati yang menjabat saat ini
SIMON PETRUS, S.Sos, M.Si dan RUPINUS,
SH, MH (2010 – 2015).

- Analisa potensi konflik Pilkada :

Sejarah konflik Pilkada :

Pada Pilkada 2010, Parpol pelopor dengan


ketua Sdr. Brayen mendukung dua paslon
bupati yakni PENSONG, SE, Msi
berpasangan dengan WELBERTUS
WELLY dan Paslon DRS. H.M ALI Msi
berpasangan dengan AHMAD
SUTARMAN, S.hut, sehingga paslon yang
ditinggalkan Drs. H.M ALI dengan AHMAD
SUTARMAN, S.hut tidak memenuhi syarat
minimal dukungan.

Pengurus Parpol ganda :

Partai golkar : Kubu ARB dan kubu AGUNG


LAKSONO ( AL ), ketua kubu ARB di Kab.
Sekadau : H. MULYADI, Ketua kubu AL di
Kab. Sekadau : MARTINUS kedua kubu
tersebut mengusung paslon : YANSEN –
SAHARUDIN.

RAHASIA
RAHASIA
50

PPP : untuk disekadau tidak terdapat


kepengurusan ganda seperti di pusat. ketua
PPP di Kab. Sekadau : SUPARDI

Pasangan calon

Terdapat Kecamatan yang memiliki


beberapa balon : Kec. Bltg Hulu : SIMSON,
ALOYSIUS dan K. AMON, Kec. Ng. Taman
: RUPINUS dan PENSONG.

Batas wilayah :

Polsek sekadau hulu potensi konflik batas


wilayah : perbatasan Ds. Sunsong Kec.
Sekadau Hulu Kab. Sekadau dengan Ds.
Bungkong Baru Kec. Sepauk Kab. Sintang.

Akan terjadi pencoblosan 2 kali oleh orang


yang sama pada TPS / Desa yang
berbatasan langsung dengan kab. melawi,
sintang dan ketapang mengingat ketiga
Kabupaten tersebut mengikuti Pilkada
serentak

Calon Incumbent :

Calon RUPINUS yang saat ini merupakan


Wakil Bupati Kab. Sekadau dan di usung
Partai PDIP, DEMOKRAT, PKPI, PKB dan
PPP.

(d) Kab. Sintang :

- 14 Kecamatan;
- 287 Desa / Kelurahan;
- 1,062 TPS;
- Jumlah pemilih 288.918 orang;
- Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati berakhir
tanggal 27 Agustus 2015.
- Bupati dan Wakil Bupati yang menjabat saat ini
Drs. MILTON CROSBY, M.Si DAN Drs.
IGNATIUS JUAN, MM (2010 – 2015).

- Analisa potensi konflik Pilkada :

Sejarah konflik Pilkada :

Perebutan dukungan Partai Politik


Pengusung pada masa bakti 2005 – 2010
antara Sdr. Drs. Askiman Vs Drs. Elyakim

RAHASIA
RAHASIA
51

Simon Djalil, MM sehingga terjadi


pengrusakan Kantor KPU Kab. Sintang
oleh pendukung Sdr Drs. Askiman.

Pengurus Parpol ganda :

Terdapat 2 Partai yang masih mengalami


dualism kepengurusan yaitu : Partai Golkar
(Harjono, s.sos, M.Si dan Drs. Inosensius)
Partai PPP (H. Abussyukur Usza, S.IP dan
H. Sofyan Hamzah, S.Pd, MM)

Batas wilayah :

Permasalahan Batas Wilayah di Desa Sinar


Pekayau Kec. Sepauk Kab. Sintang dengan
Desa Sunsong Kec. Sekadau Hulu Kab.
Sekadau yang tidak kunjung selesai.

Permasalahan Batas Wilayah di Desa


Mungguk Lawang Kab. Sintang dengan
Desa Kedempai Komplek Kab. Kapuas
Hulu yang tidak kunjung selesai.

Gangguan kamtibmas :

Banyaknya Kampanye terselubung dan


Money Politik.

Terdapat beberapa Desa yang pernah


ditemukan tindakan Money Politik
diantaranya Desa Sui Menuang, Desa
Natai Tebedak, Desa Mekar Mandiri, Desa
Linggam Permai, Desa Kerapa Sepan.

Banyaknya masyarakat yang buta huruf


dan putus sekolah, sebagai contoh
banyaknya pendaftar menjadi anggota PPS
adalah tamatan SLTP/SMP sedangkan
syarat minimal anggota PPS adalah
tamatan SLTA/SMA;

(e) Kab. Melawi :

- 11 Kecamatan;
- 169 Desa / Kelurahan;
- 546 TPS;
- Jumlah pemilih 152.650 orang;
- Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati berakhir
tanggal 19 Agustus 2015.

RAHASIA
RAHASIA
52

- Bupati dan Wakil Bupati yang menjabat saat ini


FIRMAN MUNTACO,MH DAN PANJI,S.SOS
(2010 – 2015).

- Analisa potensi konflik Pilkada :

Pasangan calon :

Pengerahan massa dari kedua belah


pasangan, salah satu calon menggunakan
ormas dari suku Dayak ( FOPAD ) dan
adanya isu korupsi.

Pengurus Incumbent

Calon incumbent memiliki masa dari


organisasi Pemuda Pancasila dan Laskar
Pemuda Melayu yang memiliki militansi

(f) Kab. Kapuas Hulu :

- 23 Kecamatan;
- 282 Desa / Kelurahan;
- 799 TPS;
- Jumlah pemilih 168.765 orang;
- Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati berakhir
tanggal 14 Agustus 2015.
- Bupati dan Wakil Bupati yang menjabat saat ini
AM NASIR,SH DAN AGUS MULYANA,SH (2010
– 2015).

- Analisa potensi konflik Pilkada :

Sejarah konflik Pilkada :

Pengerahan massa disertai pengerusakan


yg dilakukan oleh simpatisan balon tidak
terpilih An. M. AKIL MUCHTAR, SH DAN
PASANGANNYA DRS. H. NGADAN yang
terjadi pada tanggal 15 April 2000

Penyelenggara pemilu :

Ddikarenakan adanya tuntutan masyarakat


Dsn. Sui Utik Ds. Batu Lintang Kec.
Embaloh Hulu yang menginginkan adanya
jaringan listrik di Ds. Sui Utik Kec. Embaloh
Hulu sehingga kepala Dsn. Sui Utik Ds.
Batu lintang Kec. Embaloh Hulu pada
tanggal 24 April 2015 telah mengirim surat
kepada Camat Embaloh Hulu tentang

RAHASIA
RAHASIA
53

peryataan sikap masyarakat tidak bersedia


terlibat dalam susunan kepanitian dan
persiapan pemilukada tahun 2015.

Pemda Kab. Kapuas Hulu melalui


Sekretaris Daerah Kab. Kapuas Hulu An.
Ir. H. Muhammad sukri telah menyurati
kepala PLN Rayon Putussibau Nomor : 270
/ 122 / Setda / KB-B tanggal 06 Juli 2015
tentang permohonan pembangunan
jaringan listrik di Dsn. Sui Utik yang dibiayai
dengan anggaran APBD tahun 2016.

Masyarakat Dsn. Sui Utik telah menerima


dan bersedia terlibat Pemilukada 2015
dibuktikan dengan sudah terbentuk PPS
dan PPDP.

Gangguan kamtibmas :

Kepemilikan saham di goa – goa Bukit Lipis


oleh saham 12 dan Sdr, ALOYSIUS REWA
dkk serta Sdr. JOKER yang
mengatasnamakan masyarakat adat.

(g) Kab. Ketapang :

- 20 Kecamatan;
- 249 Desa / Kelurahan;
- 1.111 TPS;
- Jumlah pemilih 564.406 orang;
- Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati berakhir
tanggal 30 Agustus 2015.
- Bupati dan Wakil Bupati yang menjabat saat ini
Drs. HENDRIKUS, M.Si dan BOYMAN HARUN,
SH (2010 – 2015) .

- Analisa potensi konflik Pilkada :

Sejarah konflik Pilkada :

Polsek / Kecamatan Nanga Tayap


SEJARAH KONFLIK antara Desa Betenung
dengan Dusun Segagap tahun 2002 dan
tahun 2014 Masyarakat Melayu Mayoritas
GOLKAR dan Masyarakat Dayak
Mayoritas PDIP, yang dikwatirkan akan
terjadi Gesekan pada pelaksanaan
Pemilukada 2015 di Kecamatan Nanga
Tayap.

RAHASIA
RAHASIA
54

Pengurus Parpol ganda :

Potensi konflik PENGURUS PARTAI


GANDA tingkat Kabupaten Ketapang
(DPC) Partai Golkar telah terbentuk 2 DPC
(Kubu Abu Rizal Bakri Ketua Yasir Ansari –
Morkes Effendi & Kubu Agung Laksono
Ketua Gusti Kamboja), serta telah terbentuk
sampai ke tingkat Kecamatan se
Kabupaten Ketapang

Pasangan calon

Kabupaten Ketapang Potensi Konflik


PASANGAN CALON dari Partai PDI-P,
Ketua DPC PDIP Kab. Ketapang dan
sekarang Ketua DPRD Ketapang Sdr. BUDI
MATHIUS yang tidak dipilih sebagai
PASLON dari PDIP dikwatirkan akan
mengacaukan jalannya Pemilukada 2015 di
Ketapang, yang dipilih oleh Partai PDIP
Paslon ANDI-KUAN terjadi Pro dan kontra
oleh anggota Parati PDIP

Batas wilayah :

Polsek MH. Utara Desa Kuala Tolak dan


Desa Laman Satong, yang mengakibatkan
penghentian aktifitas PT. Kayong Agro
Lestari (KAL) dianggap lahan tersebut
masih sengketa tahun 2012.

Polsek Muara Pawan Desa Tanjung Pasar


dengan Desa Sukamaju, dipicu dengan
pembukaan lahan PT. SKM yang dianggap
telah memasuki Wilayah Desa Sukamaju
tahun 2013.

Polsek MH. Selatan Desa Pagar Mentimun


dan Desa Sungai Nanjung di KM 53,
permasalahan dipicu dengan masuknya
PT. PSL dan perusahaan Industri PT. KBS
tahun 2012.

Polsek MH. Selatan Desa SP6 Kepuluk


Sungai Melayu dengan Desa Kemuning,
dipicu dengan adanya perebutan lahan
tanam rencana pembangunan kebun SP9
Benua Indah tahun 2012.

RAHASIA
RAHASIA
55

Polsek Nanga Tayap Dusun Muara Kayong


dengan Dusun Sihit Desa Sungai Kelik,
dipicu dengan masuknya PT ALM dalam
pelaksanaan Land Clearing tahun 2009.

Gangguan kamtibmas :

Polsek / Kecamatan Manis Mata Potensi


Konflik GANGGUAN KAMTIBMAS
permasalahan pembakaran di PT. HHK
Timur

Karakteristik masyarakat

Polsek / Kecamatan Lainnya


KARAKTERISTIK MASYARAKAT yang ada
Dominan Melayu, Dayak, dan hingga saat
ini belum pernah terjadi konflik

(2) Kepala Daerah yang telah menjabat selama dua (2) periode
Bupati Sintang an. Drs. MILTON CROSBY, M.Si dan
Bupati Sekadau an. SIMON PETRUS, S.Sos.

(3) Balon Bupati dan Wakil Bupati Incamben

(a) Kab. Sambas

Bupati Dr. Hj. JULIARTI JUHARDI ALWI, MPH


(INCUMBEN 2011-2016) Wabup Ir. H. HASANUSI.
MM, Sdh duk penuh / rekom dri DPP & DPD PAN,
PDIP dan Nasdem (hasil penetapan DPP Nasdem tgl
02 Juli 2015.

(b) Kab. Bengkayang

Bupati SURYATMAN GIDOT, SPD (INCUMBEN


periode 2010-2015) YAKOBUS NAON (Wakil Bupati
periode 2010-2015).

(c) Kab. Melawi

Bupati FRIMAN MUNTACO (INCUMBENT 2010-


2015) Wabup JHON MURKANTOSudah duk penuh /
rekom dari DPP dan DPD Partai Golkar Kubu ARB.

(d) Kab. Kapuas Hulu

AM.NASIR (INCUMBENT 2010-2015) Wabup


ANTONIUS L. AIN PAMERO, SM.HK Sudah duk
penuh / rekom dari DPP dan DPD Partai Nasdem dan
PPP.

RAHASIA
RAHASIA
56

(4) Dukungan anggaran Pilkada 2015

NO POLRES RENBUT REALISASI (Rp) KEKURANGAN KETERANGAN


DIAJUKAN (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
1 SURAT PERJANJIAN
DG NOMOR :
Rp Rp 100/133/SP HIBAH/2015
SEKADAU -
1.560.000.000 1.560.000.000 TTG PEMBERIAN
HIBAH

2 MOU HUBAH NO :
033/168/KESBANGPOL-
Rp Rp D/2015 dan Nomor : B /
SINTANG -
2.043.002.000 2.043.002.000 931 / VI / 2014
BA HIBAH ADA

3 ANGGARAN AWAL
DISETUJUI 500 JT DAN
Rp Rp MENDAPAT
MELAWI -
1.200.000.000 1.200.000.000 TAMBAHAN 700 JT

4 SURAT NO : 450 / 55 /
Rp Rp SETDA / KM TGL 6 JULI
KAPUAS HULU -
4.750.000.000 4.750.000.000 2015

5 MOU HIBAH NO
181/5/Kemasy/2015 dan
Rp Rp Rp
SAMBAS B / 1220/VI/2015
1.497.333.200 1.000.000.000 497.333.200
BA HIBAH ADA

6 BENGKAYANG Rp Rp Rp BA HIBAH SUDAH ADA


1.608.708.000 1.400.000.000 208.708.000
7 Rp Rp BA HIBAH SUDAH ADA
KETAPANG -
1.799.586.000 1.799.586.000
JUMLAH Rp Rp Rp
14.458.629.200,00 13.752.588.000,00 706.041.200,00

(5) Paslon Bupati dan Wakil Bupati yang sudah mendaftar ke


KPU Kabupaten yang melaksanakan Pilkada serentak
tahun 2015 di wilayah Prov. Kalbar :

(a) Kab. Kapuas Hulu

- H. M. NASIR, SH - ANTONIUS L. AIN PAMERO


(diusung oleh gabungan Partai NASDEM 2 kursi;
GERINDRA 3 kursi; PPP 5 kursi; dan PKPI 3
kursi) total 13 kursi; Mendaftar di KPU Kab.
Kapuas Hulu pada hari Senin tanggal 27 Juli
2015 pukul 11.40 wib;

- FRANSISKUS DIAN, SH, SH - ANDI ASWAD,


SH (diusung oleh gabungan Partai PDI-P 4 kursi
dan Partai DEMOKRAT 3 kursi) total 7 kursi;
Mendaftar di KPU Kab. Kapuas Hulu pada hari
Senin tanggal 27 Juli 2015 pukul 10.15 wib.

RAHASIA
RAHASIA
57

(b) Kab. Melawi

- H.FIRMAN MUNTACO, MH - JHON


MARKANTO (diusung oleh gabungan Partai
GERINDRA 4 kursi; PAN 3 kursi; PKB 2 kursi;
Demokrat 2 kursi; GOLKAR 6 kursi) Total 17
kursi; Mendaftar di KPU Kab. Melawi pada hari
Senin tanggal 27 Juli 2015 pukul 08.00 wib;

- PANJI, S.Sos - DADI SUNARYA URFAYUSFA,


A.Md (diusung oleh gabungan Partai PDI-P 5
kursi; NASDEM 2 kursi; HANURA 1 kursi) Total 8
kursi; Mendaftar di KPU Kab. Melawi pada hari
Senin tanggal 27 Juli 2015 pukul 09.15 wib.

(c) Kab. Ketapang

- H. BOYMAN HARUN, SH - H. GURDANI


AHMAD (diusung oleh gabungan Partai
NASDEM 3 kursi dan PAN 6 kursi) total 9 kursi;
Mendaftar di KPU Kab. Ketapang pada hari
Senin tanggal 27 Juli 2015 pukul 08.00 wib;

- ANDI DJAMIRUDIN - CHANISIUS KUAN


(diusung oleh gabungan Partai PDI-P 9 kursi;
HANURA 5 kursi; DEMOKRAT 5 kursi) total 19
kursi; Mendaftar di KPU Kab. Ketapang pada
hari Senin tanggal 27 Juli 2015 pukul 09.30 wib;

- Drs. HENDRIKUS, M.Si – IR. GUSTI


KAMBOJA, MM (diusung oleh gabungan Partai
GOLKARdan GERINDRA; Mendaftar di KPU
Kab. Ketapang pada hari Selasa tanggal 28Juli
2015 pukul14.15wib;

- Ir. ASWIN FUAD, MM - Drs. SUWIGNJO (jalur


Independent dengan dukungan suara sementara
23.961 suara dari 43.036 yang ditentukan oleh
pihak KPU Kab Ketapang) Mendaftar di KPU
Kab. Ketapang pada hari Minggu tanggal 26 Juli
2015 pukul 14.50 wib;

- Ir. H. DARMANSYAH, MM - UTI RUSHAN, ST


(jalur Independent dengan dukungan suara
sementara 30.864 suara dari 43.036 yang
ditentukan oleh pihak KPU Kab Ketapang)
Mendaftar di KPU Kab. Ketapang pada hari
Selasa tanggal 28 Juli 2015 pukul 10.00 wib;

- MARTIN RANTAN, SH - Drs. SUPRAPTO (jalur


Independent dengan dukungan suara sementara

RAHASIA
RAHASIA
58

32.947 suara dari 43.036 yang ditentukan oleh


pihak KPU Kab Ketapang) Mendaftar di KPU
Kab. Ketapang pada hari Senin tanggal 27 Juli
2015 pukul 15.30 wib.

(d) Kab. Sintang

- AGRIANUS, S.SOS. M.SI - M. CHOMAIN


WAHAB, SH (diusung oleh gabungan Partai
PKB 4 kursi dan Partai GERINDRA 5 kursi) total
9 kursi; Mendaftar ke KPU Kab. Sintang hari
Selasa tanggal 28 Juli 2015 pukul 13.30 wib.

- DJAROT WINARNO,M.Pd – ASKIMAN (diusung


oleh gabungan Partai GOLKAR 3 kursi; PPP 1
kursi; NASDEM 5 kursi) total 9 kursi; Mendaftar
ke KPU Kab. Sintang hari Selasa tanggal 28 Juli
2015 pukul 15.00 wib;

- Drs. IGNASIUS JUAN, M.Si - Drs.SENEN


(diusung oleh gabungan Partai HANURA 2 kursi;
DEMOKRAT 4 kursi; PAN 2 kursi; PKPI 3 kursi;
dan PDIP 6 kursi) total 17 kursi; Mendaftar ke
KPU Kab. Sintang hari Senin tanggal 27 Juli
2015 pukul 10.00 wib.

(e) Kab. Sekadau

- HERKULANUS PENGSONG, SE.M.SI-


CRISTIAN AMON (jalur Independent dengan
dukungan suara 22.228 suara dari 20.587 suara
yang ditentukan oleh pihak KPU Kab Sekadau);
Mendaftar ke KPU Kab Sekadau hari Senin
tanggal 27 Juli 2015 pukul 15.50 wib;

- SIMSON,M.Kes - PAULUS SUBARNO (diusung


oleh gabungan Partai NASDEM 3 kursi;
GERINDRA 4 kursi; HANURA 4 kursi; PAN 3
kursi) total 14 kursi; Mendaftar ke KPU Kab.
Sekadau hari Selasa tanggal 28 Juli 2015 pukul
11.50 wib;

- RUPINUS, SH, M.Si - ALOYSIUS, SH, M.Si


(diusung oleh gabungan Partai PDIP 6 kursi;
PKPI 3 kursi; DEMOKRAT 4 kursi ; PKB 3059
suara; PPP 5747 suara) total 13 kursi; Mendaftar
ke KPU Kab. Sekadau hari Senin tanggal 27 Juli
2015 pukul 10.00 wib;

RAHASIA
RAHASIA
59

- YANSEN AKUN EFENDI – SAHARUDIN


(diusung oleh gabungan Partai GOLKAR 3 kursi;
PAN 3 kursi; PKS 736 suara; PBB 412 suara);
total 6 kursi; Mendaftar ke KPU Kab. Sekadau
hari Selasa tanggal 28 Juli 2015 pukul 15.30 wib.

(f) Kab. Bengkayang

- SURYADMAN GIDOT, S.Pd - AGUSTINUS


NAON,S.SOS (diusung oleh gabungan Partai
DEMOKRAT 4 kursi; GERINDRA 4 kursi; PAN 3
kursi; PKPI 1 kursi PKB 5216 suara;) total 12
kursi; Mendaftar ke KPU Kab. Bengkayang hari
Senin tanggal 27 Juli 2015 pukul12.00 wib.

- SEBASTIANUS DARWIS, SE.MM –


RURAHMAD (diusung oleh gabungan Partai
PDIP 6 kursi dan HANURA 4 kursi) total 10 kursi;
Mendaftar ke KPU Kab. Bengkayang hari Senin
tanggal 27 Juli 2015 pukul15.15 wib.

(g) Kab. Sambas

- dr. Hj. DJULIARTI JAWARDI,M.PH –


MURSALIN, SP (diusung oleh gabungan Partai
PDIP 4 kursi; PAN 6 kursi; NASDEM 4 kursi;
DEMOKRAT 4 kursi; PBB 1 kursi) total 19 kursi;
Mendaftar ke KPU Kab Sambas hari Minggu
tanggal 26 Juli 2015 pukul 11.14 wib;

- TONI KURNIADI, ST.MSi – Hj. EKA


NURHAYATI, SE (jalur Independent dengan
dukungan suara sementara 38.339 dari 47.025
suara yang ditentukan oleh pihak KPU Kab.
Sambas) Mendaftar ke KPU Kab Sambas hari
Minggu tanggal 26 Juli 2015 pukul 11.14 wib;

- Ust. H. ACBAH ROMIN. L.C – Hj. HAIRIAH,


SH.MH (diusung oleh gabungan Partai PKS 4
kursi; PPP 4 kursi; HANURA 3 kursi; GERINDRA
5 kursi) total 16 kursi; Mendaftar ke KPU Kab
Sambas hari Selasa tanggal 28 Juli 2015 pukul
14.15 wib.

(6) Peta Balon Kada jalur independen/perseorangan

(a) Kab. Sambas

Bupati TONI KURNIADI ST Msi (kader partai PAN)


Wabup Hj. EKA NURHAYATI SE.

RAHASIA
RAHASIA
60

(b) Kab. Sekadau

Bupati H PENGSONG, SE. MSI (pengusaha) Wabup


CRISTIANUS AMON , SE (mantan anggota KPU Kab.
Melawi ).

(c) Kab. Ketapang :

- Bupati ASWIN FUAD (mantan Kadis PU Kab.


Ketapang) Wabup Drs. SUWIGNYO (pensiunan
PNS);

- Bupati MARTIN RANTAN (agt DPRD Prov.


Kalbar dari P.Golkar) Wabup Drs. SUPRAPTO
(mantan Kadis Dukcapil Ketapang);

- Bupati Ir. H. DARMANSYAH (mantan Kadis PU


Ketapang) Wabup UTI RUSHAN, ST (pensiunan
PNS)

(7) Dinamika politik saat ini :

(a) Permsalahan dualisme kepengurusan P. Golkar dan


PPP yang berpotensi menimbulkan konflik, nama dan
pengurus Parpol :

- P. Golkar

KUBU AGUNG LAKSONO KUBU ABU RIZAL BAKRIE


NO ( HSL MUNAS ANCOL JKT TGL 6 ( HSL MUNAS NUSA DUA BALI TGL
DES 2014 ) 30 NOV 2014 )

1. Ketua DPD I Prov. Kalbar Ketua DPD Prov. Kalbar H. MORKES


MUHAMMAD RAMLI, MED EFFENDI, SH
2. Ketua DPD Kota Pontianak M. Ketua DPD Kota Pontianak HERI
MERZA BERLIANDI BUSTAMIN, SH
3. Ketua DPD Mempawah ADI Ketua DPC Mempawah H. RAHMAD
JAMHARI SATRIA, SH.MH
4. Ketua DPD Singkawang HAJJAH Ketua DPD Singkawang IWAN
MASRATNA GUNAWAN, SH
5. Ketua DPD Sambas H. MINHAD Ketua DPD Sambas Ir. H. ARIFIDIAR
ZULFAN
6. Ketua DPD Bengkayang Ketua DPD Bengkayang SYAMSUL
YOHANES PASTI RIZAL
7. Ketua DPD Kab. Landak MORI Ketua DPD Landak IRONIMUS, SE
8. Ketua DPD Kab. Sekadau Ketua DPD Sekadau H. MULYADI A.
MARTINUS YAMIN
9. Ketua DPD Kab. Sanggau Ketua DPD Sanggau FRANSISKUS
GREGORIUS KONO ASON
10. Ketua DPD DPC Kab. Sintang Ketua DPD Sintang ARJONO, S.Sos.
INOSENSIUS M.Si
11. Ketua DPD Kab. Kapuas Hulu Ketua DPD Kab. Kapuas Hulu ADE M.
RAHASIA
RAHASIA
61

MARWAN ZULKIFLY, S.AP


12. Ketua DPD Kab. Melawi ABANG Ketua DPC Kab. Melawi FIRMAN
SABRIANSAH MUNTACO, SH.MH
13. Ketua DPD Kayong Utara ABDUL Ketua DPC Kayong Utara IBRAHIMN
RANI DAHLAN
14. Ketua DPD Ketapang H. GUSTI Ketua DPC Ketapang YASIR AMSARI,
KAMBOJA A.Md
15. Ketua DPD Kubu Raya JAINUDIN Ketua DPC Kubu Raya MASDAR, AR,
SE

- PPP
KUBU SDA/DJAN FARID
KUBU ROMAHURMUZY
NO (HSL MUKTAMAR VIII JKT TGL 30-10-
(HSL MUKATAMAR VII SBY TGL 16-10-2014)
2014)
1 H. SUTARMIDJI,SH M.Hum Ketua Ketua DPW Prov. Kalbar RETNO
DPW Prov. Kalbar PRAMUDYA
2 ISKANDAR Ketua DPC Kota Ketua Plt DPC Kota Pontianak BUDI
Pontianak PRASTYO
3 GUSTI DARWIS, S.Sos Ketua Ketua DPC Mempawah BASRI HASAN
DPC Mempawah
4 DARMADI Ketua DPC Singkawang Ketua DPC Singkawang EKA CANDRA
5 SURYADI ASPAN Ketua DPC Kab. Ketua DPC Sambas FAISAL M. BAKRI
Sambas
6 SULAIMAN Ketua DPC Kab. Ketua DPC Bengkayang ILHAM
Bengkayang EFFENDI, ST.MM
7 H. GUSTI BOY SULAIMAN, Ketua DPC Landak Drs. BUDI
SP.M.Si Ketua DPC Kab. Landak BARSADI
8 M. SUPARDI, S.Sos Ketua DPC Ketua DPC Sekadau HAMID, SE
Kab. Sekadau
9 ROSIMIN, S.Sos Ketua DPC Kab. Ketua DPC Sanggau ANDI DARSUDIN,
Sanggau SE
10 SOFYAN HAMZAH Ketua DPC Ketua DPC Sintang H. ABDUS SUKUR
Kab. Sintang USZA S.PI
11 AHMAD JAIS, S.Pd. I Ketua DPC Ketua DPC Kab. Kapuas Hulu SADIQ
Kab. Kapuas Hulu ASDARKAN
12 ABANG DARMADI Ketua DPC Ketua DPC Kab. Melawi H.
Kab. Melawi TAUFIKURAHMAN
13 SEYNI, S.Pd Ketua DPC Kayong Ketua DPC Kayong Utara EFFNDY
Utara AHMAD, SP.SI
14 HAIRI, A.Md Ketua DPC Ketapang Ketua DPC Ketapang FEHRI
ERWANDI, SH
15 HIDAYAT, ST Ketua DPC Kubu Ketua DPC Kubu Raya ZAKARIA
Raya

(b) Permasalahan dukungan anggaran Pilkada 2015


(antara renbut dengan realisasi tidak sesuai) Kab.
Melawi, Kps. Hulu, Sambas & Bengkayang);

(c) Surat gelap yang ditujukan kepada balon Bupati kab.


Melawi (Firman Muntaco) dari 3 tokoh masyarakat
kepada Kapolda Kalbar terkait kepemilikan senjata api
untuk tidak diperpanjang ijinnya sehubungan yang

RAHASIA
RAHASIA
62

bersangkutan arogan, pengguna Narkoba &


tempramental, dapat dipolitisir menjadi isue politik.

(8) Kasus korupsi yang melibatkan oknum pejabat tahun 2015 :

(a) Dugaan tindak pidana korupsi pada proyek


pembangunan jalan Serawai-Ambalau kab. Sintang ta.
2012 dengan tersangka Drs. Askiman, MM, Dinas PU
Kab. Sintang, jumlah anggaran 6 M kerugian
keuangan negara Rp. 1.257.282.528,71 proses
hukum sudah tahap II;

(b) Penyalahgunaan atas penggunaan anggaran dana


pada giat sosialisasi dan pembekalan BPJS di tingkat
Puskesmas/Polides/Pustu 7 jaringannya pada Dinas
Kesehatan Kab. Melawi dengan tersangka Sdr.
SIMSON, Skm.Mkes, Dinkes Kab. Melawi, jumlah
anggaran Rp. 800.000.000,- kerugian keuangan
negara Rp. 563.875.000 proses hukum dalam proses
sidik.

(9) Data TPS, Pers PAM Polri dan Linmas :

JUMLAH AMAN RAWAN RAWAN RAWAN PERS PAM


I II III
NO POLRES KET
PEMILIH TPS 1:4: 1:3:6 1:2:4 1:1:2 POLRI LINMAS
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SEKADAU 149.334 462 104 237 120 1 166 375
2 SINTANG 288.918 1.062 324 450 262 26 388
3 MELAWI 152.650 546 18 67 111 19 215
4 KAPUAS HULU 168.765 799 29 82 132 120 363
5 SAMBAS 457.723 1119 236 552 276 47 431 2222
6 BENGKAYANG 165.820 623 56 251 250 66 289 500
7 KETAPANG 564.406 1.111 332 503 254 22 480 2222
JUMLAH

(10) Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015


Tentang : Tahapan, Program dan JadwalPenyelenggaraan
Pemilihan Gub dan Wagub, Bupati dan Wabup dan
Walikota dan Wawalikot dan Tahapan Pilkada serentak di
Prov. Kalbar tanggal 9 Desember 2015 sebagai berikut :
(a) MEI 2015

JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
DILAKSANAKAN OLEH
02 KPU KAB. BENGKAYANG,
PENDAFTARAN
1 01 MEI 2015 NOPEMBER SEKADAU, SINTANG,
PEMANTAU PEMILIHAN
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH
KPU KAB. BENGKAYANG,
07 JUNI PENYERAHAN SYARAT
2 24 MEI 2015 SEKADAU, SINTANG,
2015 DUKUNGAN
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS

RAHASIA
RAHASIA
63

(b) JUNI 2015


JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
DILAKSANAKAN OLEH KPU
KAB. BENGKAYANG,
1 3 JUNI 2015 3 JUNI 2015 PENERIMAAN DP4 SEKADAU, SINTANG,
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
KAB. BENGKAYANG,
10 JUNI
2 4 JUNI 2015 ANALIS DP4 SEKADAU, SINTANG,
2015
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
SINKRONISASI DP4
KAB. BENGKAYANG,
15 JUNI DENGAN DAFTAR
3 11JUNI 2015 SEKADAU, SINTANG,
2015 PEMILIH PEMILU
MELAWI, KAPUAS HULU,
TERAKHIR
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENELITIAN JUMLAH
KAB. BENGKAYANG,
18 JUNI MINIMAL DUKUNGAN
4 11JUNI 2015 SEKADAU, SINTANG,
2015 DAN ANALISIS
MELAWI, KAPUAS HULU,
DUKUNGAN GANDA
KETAPANG DAN SAMBAS
PENYERAHAN SYARAT DILAKSANAKAN OLEH KPU
DUKUNGAN PASLON KAB. BENGKAYANG,
19 JUNI
5 11JUNI 2015 BUPATI / WABUB SEKADAU, SINTANG,
2015
KEPADA KPU MELAWI, KAPUAS HULU,
KABUPATEN KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENYAMPAIAN SYARAT KAB. BENGKAYANG,
18 JUNI
6 16 JUNI 2015 DUKUNGAN KEPADA SEKADAU, SINTANG,
2015
KPU KABUPATEN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENYAMPAIAN SYARAT
KAB. BENGKAYANG,
22 JUNI DUKUNGAN PASLON
7 19 JUNI 2015 SEKADAU, SINTANG,
2015 BUPATI / WABUB
MELAWI, KAPUAS HULU,
KEPADA PPS
KETAPANG DAN SAMBAS
PENYAMPAIAN HASIL DILAKSANAKAN OLEH KPU
ANASILIS DP4 DAN KAB. BENGKAYANG,
23 JUNI
8 20 JUNI 2015 HASIL SINKRONISASI SEKADAU, SINTANG,
2015
KEPADA KPU MELAWI, KAPUAS HULU,
KABUPATEN KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENELITIAN
KAB. BENGKAYANG,
ADMINISTRASI DAN
9 23 JUNI 2015 06 JULI 2015 SEKADAU, SINTANG,
FACTUAL DI TINGKAT
MELAWI, KAPUAS HULU,
DESA / KELURAHAN
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
KAB. BENGKAYANG,
24 JUNI PENGUMUMAN HASIL
10 24 JUNI 2015 SEKADAU, SINTANG,
2015 ANALISIS DP4
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PENYUSUNAN DAFTAR DILAKSANAKAN OLEH KPU
PEMILIH OLEH KPU KAB. BENGKAYANG,
10 24 JUNI 2015 14 JULI 2015 KABUPATEN DAN SEKADAU, SINTANG,
PENYAMPAIAN KEPADA MELAWI, KAPUAS HULU,
PPS KETAPANG DAN SAMBAS

(c) JULI 2015

JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
DILAKSANAKAN OLEH PPS
REKAPITULASI JUMLAH
KAB. BENGKAYANG,
DUKUNGAN CALON
1 7 JULI 2015 13 JULI 2015 SEKADAU, SINTANG,
PERSEORANGAN DI
MELAWI, KAPUAS HULU,
TINGKAT KECAMATAN
KETAPANG DAN SAMBAS

RAHASIA
RAHASIA
64

DILAKSANAKAN OLEH KPU


REKAPITULASI JUMLAH
KAB. BENGKAYANG,
DUKUNGAN CALON
2 14 JULI 2015 19 JULI 2015 SEKADAU, SINTANG,
PERSEORANGAN DI
MELAWI, KAPUAS HULU,
TINGKAT KABUPATEN
KETAPANG DAN SAMBAS PS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENGUMUMAN KAB. BENGKAYANG,
3 14 JULI 2015 25 JULI 2015 PENDAFTARAN SEKADAU, SINTANG,
PASANGAN CALON MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
19 PENCOCOKAN DAN KAB. BENGKAYANG,
4 15 JULI 2015 AGUSTUS PENELITIAN DAFTAR SEKADAU, SINTANG,
2015 PEMILIH MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
KAB. BENGKAYANG,
PENDAFTARAN
5 26 JULI 2015 28 JULI 2015 SEKADAU, SINTANG,
PASANGAN CALON
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
KAB. BENGKAYANG,
1 AGUSTUS PEMERIKSAAN
6 26 JULI 2015 SEKADAU, SINTANG,
2015 PASANGAN CALON
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENELITIAN SYARAT KAB. BENGKAYANG,
3 AGUSTUS
7 28 JULI 2015 PENCALONAN DAN SEKADAU, SINTANG,
2015
SYARAT CALON MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS

(d) AGUSTUS 2015

JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENYAMPAIAN HASIL KAB. BENGKAYANG,
1 AGUSTUS 2 AGUSTUS
1 PEMERIKSAAN SEKADAU, SINTANG,
2015 2015
KESEHATAN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
KAB. BENGKAYANG,
3 AGUSTUS 4 AGUSTUS PEMBERITAHUAN HASIL
2 SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 PENELITIAN
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PERBAIKAN SYARAT
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENCALONAN PARPOL /
KAB. BENGKAYANG,
4 AGUSTUS 7 AGUSTUS GABUNGAN PARPOL
3 SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 DAN PERBAIKAN
MELAWI, KAPUAS HULU,
SYARAT DUKUNGAN
KETAPANG DAN SAMBAS
CALON PERSEORANGAN
PENELITIAN JUMLAH DILAKSANAKAN OLEH KPU
MINIMAL DUKUNGAN KAB. BENGKAYANG,
4 AGUSTUS 9 AGUSTUS
4 CALON PERSEORANGAN SEKADAU, SINTANG,
2015 2015
SERTA ANALISIS MELAWI, KAPUAS HULU,
DUKUNGAN GANDA KETAPANG DAN SAMBAS
PENELITIAN PERBAIKAN
DILAKSANAKAN OLEH KPU
SYARAT PENCALONAN
14 KAB. BENGKAYANG,
8 AGUSTUS PARPOL / GABUNGAN
5 AGUSTUS SEKADAU, SINTANG,
2015 PARPOL DAN
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
PENELITIAN SYARAT
KETAPANG DAN SAMBAS
CALON
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENYAMPAIAN HASIL
11 KAB. BENGKAYANG,
10 AGUSTUS ANALISIS DUGAAN
6 AGUSTUS SEKADAU, SINTANG,
2015 GANDA DAN SYARAT
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
DUKUNGAN
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH PPS
PENELITIAN
16 KAB. BENGKAYANG,
12 AGUSTUS ADMINISTRASI DAN
7 AGUSTUS SEKADAU, SINTANG,
2015 FACTUAL DITINGKAT
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
DESA / KELURAHAN
KETAPANG DAN SAMBAS
RAHASIA
RAHASIA
65

DILAKSANAKAN OLEH PPK


KAB. BENGKAYANG,
19 REKAPITULASI JUMLAH
18 AGUSTUS SEKADAU, SINTANG,
8 AGUSTUS DUKUNGAN DI TINGKAT
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
2015 KECAMATAN
KETAPANG DAN SAMBAS

DILAKSANAKAN OLEH KPU


KAB. BENGKAYANG,
21 REKAPITULASI JUMLAH
20 AGUSTUS SEKADAU, SINTANG,
9 AGUSTUS DUKUNGAN DI TINGKAT
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
2015 KABUPATEN
KETAPANG DAN SAMBAS

DILAKSANAKAN OLEH KPU


KAB. BENGKAYANG,
26 PENYUSUNAN DAFTAR
20 AGUSTUS SEKADAU, SINTANG,
10 AGUSTUS PEMILIH HASIL
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
2015 PEMUTAHIRAN
KETAPANG DAN SAMBAS

DILAKSANAKAN OLEH KPU


KAB. BENGKAYANG,
24
24 AGUSTUS PENETAPAN PASANGAN SEKADAU, SINTANG,
11 AGUSTUS
2015 CALON MELAWI, KAPUAS HULU,
2015
KETAPANG DAN SAMBAS

DILAKSANAKAN OLEH KPU


KAB. BENGKAYANG,
26 PERMOHONAN
24 AGUSTUS SEKADAU, SINTANG,
12 AGUSTUS SENGKETA DI PANWAS
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
2015 KABUPATEN
KETAPANG DAN SAMBAS

DILAKSANAKAN OLEH KPU


KAB. BENGKAYANG,
26 PENGUNDIAN DAN
25 AGUSTUS SEKADAU, SINTANG,
13 AGUSTUS PENGUMUMAN NOMOR
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
2015 URUT PASLON
KETAPANG DAN SAMBAS

DILAKSANAKAN OLEH KPU


KAB. BENGKAYANG,
29 PERBAIKAN
27 AGUSTUS SEKADAU, SINTANG,
14 AGUSTUS PERMOHONAN
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
2015 SENGKETA
KETAPANG DAN SAMBAS

REKAPITULASI DAFTAR DILAKSANAKAN OLEH PPS


PEMILIH HASIL KAB. BENGKAYANG,
PEMUTAHIRAN TINGKAT SEKADAU, SINTANG,
29
27 AGUSTUS DESA DAN MELAWI, KAPUAS HULU,
15 AGUSTUS
2015 PENYAMPAIANNYA KETAPANG DAN SAMBAS
2015
BERSERTA DAFTAR
PEMILIH HASIL
PEMUTAHIRAN KE PPK
DILAKSANAKAN OLEH PPK
KAB. BENGKAYANG,
5
27 AGUSTUS PELAKSANAAN SEKADAU, SINTANG,
16 DESEMBER
2015 KAMPANYE MELAWI, KAPUAS HULU,
2015
KETAPANG DAN SAMBAS

DILAKSANAKAN OLEH PPK


KAB. BENGKAYANG,
29 KAMPANYE DEBAT SEKADAU, SINTANG,
27 AGUSTUS
17 AGUSTUS PUBLIC / TERBUKA MELAWI, KAPUAS HULU,
2015
2015 ANTAR PASLON KETAPANG DAN SAMBAS

DILAKSANAKAN OLEH PPK


REKAPITULASI DAFTAR KAB. BENGKAYANG,
31
30 AGUSTUS PEMILIH HASIL SEKADAU, SINTANG,
18 AGUSTUS
2015 PEMUTAHIRAN TINGKAT MELAWI, KAPUAS HULU,
2015
KECAMATAN KETAPANG DAN SAMBAS

DILAKSANAKAN OLEH KPU


10 PENYELESAIAN KAB. BENGKAYANG,
30 AGUSTUS
19 SEPTEMBE SENGKETA DAN SEKADAU, SINTANG,
2015
R 2015 PUTUSAN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS

RAHASIA
RAHASIA
66

(e) SEPTEMBER 2015

JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
REKAPITULASI DAFTAR
PEMILIH HASIL
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PEMUTAHITAN
1 2 KAB. BENGKAYANG,
DITINGKAT KABUPATEN
1 SEPTEMBER SEPTEMBER SEKADAU, SINTANG,
UNTUK DITETAPKAN
2015 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
MENJADI DAFTAR
KETAPANG DAN SAMBAS
PEMILIH SEMENTARA
(DPS)
DILAKSANAKAN OLEH KPU
3 9 KAB. BENGKAYANG,
PENYAMPAIAN DPS
2 SEPTEMBER SEPTEMBER SEKADAU, SINTANG,
KEPASA PPS
2015 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH PPS
9 8 KAB. BENGKAYANG,
3 SEPTEMBER NOPEMBER PEMBENTUKAN KPPS SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH PPK
PENGUMUMAN DAN
10 19 KAB. BENGKAYANG,
TANGGAPAN
4 SEPTEMBER SEPTEMBER SEKADAU, SINTANG,
MASYARAKAT
2015 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
TERHADAP DPS
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PROSES PENGADAAN
10 15 KAB. BENGKAYANG,
PERLENGKAPAN
5 SEPTEMBER NOPEMBER SEKADAU, SINTANG,
PEMUNGUTAN DAN
2015 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
PENGHITUNGAN SUARA
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
11 13 PENGAJUAN GUGATAN KAB. BENGKAYANG,
6 SEPTEMBER SEPTEMBER ATAS SENGKETA TATA SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 USAHA NEGARA MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
14 16 PENGGUGAT DAPAT KAB. BENGKAYANG,
7 SEPTEMBER SEPTEMBER MEMPERBAIKI DAN SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 MELENGKAPI GUGATAN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
17 PT TUN MEMERIKSA KAB. BENGKAYANG,
8 OKTOBER
8 SEPTEMBER DAN MEMUTUS SEKADAU, SINTANG,
2015
2015 GUGATAN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH PPS
20 25 KAB. BENGKAYANG,
9 SEPTEMBER SEPTEMBER PERBAIKAN DPS SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
REKAPITULASI DPS
HASIL PERBAIKAN DILAKSANAKAN OLEH PPK
26 28 TINGKAT DESA DAN KAB. BENGKAYANG,
10 SEPTEMBER SEPTEMBER PENYAMPAIANNYA SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 BESERTA DPS HASIL MELAWI, KAPUAS HULU,
PERBAIKAN KEPADA KETAPANG DAN SAMBAS
PPK
DILAKSANAKAN OLEH KPU
29 30 REKAPITULASI DPS KAB. BENGKAYANG,
11 SEPTEMBER SEPTEMBER HASIL PERBAIKAN SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 TINGKAT KECAMATAN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS

RAHASIA
RAHASIA
67

(f) OKTOBER 2015

JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
REKAPITULASI DPS DILAKSANAKAN OLEH KPU
HASIL PERBAIKAN KAB. BENGKAYANG,
1 OKTOBER 2 OKTOBER
1 TINGKAT KABUPATEN SEKADAU, SINTANG,
2015 2015
UNTUK DITETAPKAN MELAWI, KAPUAS HULU,
SEBAGAI DPT KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
KAB. BENGKAYANG,
3 OKTOBER 4 OKTOBER REKAPITULASI DPT
2 SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 TINGKAT PROVINSI
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH PPS
12 KAB. BENGKAYANG,
3 OKTOBER PENYAMPAIAN DPT
3 OKTOBER SEKADAU, SINTANG,
2015 KEPADA PPS
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PRODUKSI DAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
8 PENDISTRIBUSIAN KAB. BENGKAYANG,
5 OKTOBER
4 DESEMBER PERLENGKAPAN SEKADAU, SINTANG,
2015
2015 PEMUNGUTAN DAN MELAWI, KAPUAS HULU,
PENGHITUNGAN SUARA KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH PPS
15 KAB. BENGKAYANG,
8 OKTOBER KASASI DI MAHKAMAH
5 OKTOBER SEKADAU, SINTANG,
2015 AGUNG
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH PPS
11 KPU KABUPATEN WAJIB KAB. BENGKAYANG,
9 OKTOBER
6 OKTOBER MENINDAKLANJUTI SEKADAU, SINTANG,
2015
2015 PUTUSAN PT TUN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH PPK
9 KAB. BENGKAYANG,
12 OKTOBER PENGUMUMAN DPT
7 DESEMBER SEKADAU, SINTANG,
2015 OLEH PPS
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PENDAFTARAN PEMILIH DILAKSANAKAN OLEH KPU
20 YANG BELUM KAB. BENGKAYANG,
13 OKTOBER
8 OKTOBER TERDAFTAR DALAM DPT SEKADAU, SINTANG,
2015
2015 SERTA PENYUSUNAN MELAWI, KAPUAS HULU,
DPTB-1 KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENYERAHAN LAPORAN
16 KAB. BENGKAYANG,
16 OKTOBER PENERIMAAN
9 OKTOBER SEKADAU, SINTANG,
2015 SUMBANGAN DANA
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KAMPANYE
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
14 KAB. BENGKAYANG,
16 OKTOBER MA MEMERIKSA DAN
10 NOPEMBER SEKADAU, SINTANG,
2015 MEMUTUS KASASI
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PENGUMUMAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
17 PENERIMAAN LAPORAN KAB. BENGKAYANG,
17 OKTOBER
11 OKTOBER PENERIMAAN SEKADAU, SINTANG,
2015
2015 SUMBANGAN DANA MELAWI, KAPUAS HULU,
KAMPANYE KETAPANG DAN SAMBAS
REKAPITULASI DPTB-1 DILAKSANAKAN OLEH KPU
23 TINGKAT DESA DAN KAB. BENGKAYANG,
21 OKTOBER
12 OKTOBER PENYAMPAIANNYA SEKADAU, SINTANG,
2015
2015 BESERTA DPTB-1 OLEH MELAWI, KAPUAS HULU,
PPS KEPADA PPK KETAPANG DAN SAMBAS
13 24 OKTOBER 26 REKAPITULASI DPTB-1 DILAKSANAKAN OLEH KPU
2015 OKTOBER TINGKAT KECAMATAN KAB. BENGKAYANG,
2015 SEKADAU, SINTANG,
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS

RAHASIA
RAHASIA
68

14 27 OKTOBER 28 REKAPITULASI DPTB-1 DILAKSANAKAN OLEH PPS


2015 OKTOBER TINGKAT KABUPATEN KAB. BENGKAYANG,
2015 SEKADAU, SINTANG,
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
15 29 OKTOBER 7 PENYAMPAIAN DPTB-1 DILAKSANAKAN OLEH KPU
2015 NOPEMEBR KEPADA PPS KAB. BENGKAYANG,
2015 SEKADAU, SINTANG,
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
16 29 OKTOBER 30 REKAPITULASI DPTB-1 DILAKSANAKAN OLEH KPU
2015 OKTOBER TINGKAT PROVINSI KAB. BENGKAYANG,
2015 SEKADAU, SINTANG,
MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS

(g) NOPEMBER 2015

JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
DILAKSANAKAN OLEH PPS
9 KAB. BENGKAYANG,
7 NOPEMBER PENGUMUMAN DPTB-1
1 DESEMBER SEKADAU, SINTANG,
2015 OLEH PPS
2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
15 17 KPU KABUPATEN WAJIB KAB. BENGKAYANG,
2 NOPEMBER NOPEMBER MENINDAKLANJUTI SEKADAU, SINTANG,
2015 2015 PUTUSAN MA MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS

(h) DESEMBER 2015

JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
DILAKSANAKAN OLEH KPU
8 PEMBERSIHAN ATRIBUT KAB. BENGKAYANG,
6 DESEMBER
1 DESEMBER DAN ALAT PERAGA SEKADAU, SINTANG,
2015
2015 KAMPANYE MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PENYERAHAN LAPORAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
2 6 6 PENERIMAAN DAN KAB. BENGKAYANG,
DESEMBER DESEMB PENGGUNAAN DANA SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 KAMPANYE (LPPDK) MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PEMBERITAHUAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
6 8 PEMBERITAHUAN KAB. BENGKAYANG,
3 DESEMBER DESEMB KEPADA PEMILIH UNTUK SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 MEMILIH DI TPS MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
7 8 PENYERAHAN LPPDK KAB. BENGKAYANG,
4 DESEMBER DESEMB KEPADA KANTOR SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 AKUNTAN PUBLIC (KAP) MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
7 22 KAB. BENGKAYANG,
5 DESEMBER DESEMB AUDIT LPPDK SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
9 9 PEMUNGUTAN SUARA KAB. BENGKAYANG,
6 DESEMBER DESEMB DAN PENGHITUNGAN SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 SUARA DI TPS MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS

RAHASIA
RAHASIA
69

DILAKSANAKAN OLEH KPU


9 9 PENYAMPAIAN HASIL KAB. BENGKAYANG,
7 DESEMBER DESEMB PENGHITUNGAN SUARA SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 DARI KPPS KEPADA PPS MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
9 15 PENGUMUMAN HASIL KAB. BENGKAYANG,
8 DESEMBER DESEMB PENGHITUNGAN SUARA SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 DI TPS MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
9 10 PENYAMPAIAN HASIL KAB. BENGKAYANG,
9 DESEMBER DESEMB PENGHITUNGAN SUARA SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 KEPADA PPK MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
REKAPITULASI
PENGHITUNGAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
10 16 PEROLEHAN SUARA KAB. BENGKAYANG,
10 DESEMBER DESEMB TINGKAT KECAMATAN SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 DAN PENYAMPAIAN MELAWI, KAPUAS HULU,
HASIL REKAPITULASI KETAPANG DAN SAMBAS
KEPADA KPU KAB
DILAKSANAKAN OLEH KPU
11 17 PENGUMUMAN HASIL KAB. BENGKAYANG,
11 DESEMBER DESEMB REKAPITULASI TINGKAT SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 KECAMATAN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
REKAPITULASI HASIL
PENGHITUNGAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
16 18 PEROLEHAN SUARA KAB. BENGKAYANG,
12 DESEMBER DESEMB TINGKAT KABUPATEN SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 DAN PENYAMPAIAN MELAWI, KAPUAS HULU,
HASIL REKAPITULASI KETAPANG DAN SAMBAS
KEPADA KPU PROVINSI
DILAKSANAKAN OLEH KPU
17 23 PENGUMUMAN HASIL KAB. BENGKAYANG,
13 DESEMBER DESEMB REKAPITULASI TINGKAT SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 KABUPATEN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
REKAPITULASI HASIL
18 19 KAB. BENGKAYANG,
PENGHITUNGAN SUSRA
14 DESEMBER DESEMB SEKADAU, SINTANG,
TINGKAT PROVINSI DAN
2015 ER 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
PENETAPANNYA
KETAPANG DAN SAMBAS
PENGAJUAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
18 21 PERMOHONAN KAB. BENGKAYANG,
15 DESEMBER DESEMB SENGKETA SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 PERSELISIHAN HASIL MELAWI, KAPUAS HULU,
PEMILIHAN (PHP) KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
19 27 PENGUMUMAN HASIL KAB. BENGKAYANG,
16 DESEMBER DESEMB REKAPITULASI TINGKAT SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 PROVINSI MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PENETAPAN PASLON
DILAKSANAKAN OLEH KPU
BUPATI DAN WABUB
21 22 KAB. BENGKAYANG,
TERPILIH TIDAK ADA
17 DESEMBER DESEMB SEKADAU, SINTANG,
PERMOHONAN
2015 ER 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
PERSELISIHAN HASIL
KETAPANG DAN SAMBAS
PEMILIHAN (PHP)
PERBAIKAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
21 24 PERMOHONAN KAB. BENGKAYANG,
18 DESEMBER DESEMB SENGKETA SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 PERSELISIHAN HASIL MELAWI, KAPUAS HULU,
PEMILIHAN (PHP) KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
23 23 PENYAMPAIAN HASIL KAB. BENGKAYANG,
19 DESEMBER DESEMB AUDIT LPPDK KEPADA SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 KPU KABUPATEN MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PENGUSULAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
23 29 PENGESAHAN KAB. BENGKAYANG,
20 DESEMBER DESEMB PENGANGKATAN CALON SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 TERPILIH APABILA TIDAK MELAWI, KAPUAS HULU,
ADA PERMOHONAN PHP KETAPANG DAN SAMBAS

RAHASIA
RAHASIA
70

DILAKSANAKAN OLEH KPU


24 26 KAB. BENGKAYANG,
PENGUMUMAN HASIL
21 DESEMBER DESEMB SEKADAU, SINTANG,
AUDIT
2015 ER 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
VERIFIKASI BERKAS DILAKSANAKAN OLEH KPU
24 27 PERMOHONAN KAB. BENGKAYANG,
22 DESEMBER DESEMB SENGKETA SEKADAU, SINTANG,
2015 ER 2015 PERSELISIHAN HASIL MELAWI, KAPUAS HULU,
PEMILIHAN (PHP) KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
26 26 KAB. BENGKAYANG,
PENYAMPAIAN HASIL
23 DESEMBER DESEMB SEKADAU, SINTANG,
AUDIT KEPADA PASLON
2015 ER 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
KETAPANG DAN SAMBAS
PENYELESAIAN DILAKSANAKAN OLEH KPU
28 12 SENGKETA DAN KAB. BENGKAYANG,
24 DESEMBER FEBRUAR PUTUSAN SEKADAU, SINTANG,
2015 I 2016 PERSELISIHAN HASIL MELAWI, KAPUAS HULU,
PEMILIHAN (PHP) KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
EVALUASI DAN
31 1 KAB. BENGKAYANG,
PELAPORAN APABILA
25 DESEMBER FEBRUAR SEKADAU, SINTANG,
TIDAK ADA
2015 I 2015 MELAWI, KAPUAS HULU,
PERMOHONAN PHP
KETAPANG DAN SAMBAS

(i) FEBRUARI 2016

JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
DILAKSANAKAN OLEH KPU
PENETAPAN PASLON
KAB. BENGKAYANG,
12 FEBRUARI 13 MARET BUPATI / WABUB
1 SEKADAU, SINTANG,
2016 2016 TERPILIH PASCA
MELAWI, KAPUAS HULU,
PUTUSAN MK
KETAPANG DAN SAMBAS
DILAKSANAKAN OLEH KPU
2 PENGUSULAN
KAB. BENGKAYANG,
13 FEBRUARI 14 MARET PENGESAHAN PASLON
SEKADAU, SINTANG,
2016 2016 TERPILIH APABILA ADA
MELAWI, KAPUAS HULU,
PERMOHONAN PHP
KETAPANG DAN SAMBAS

(j) MARET 2016

JADWAL
NO URAIAN GIAT KET
MULAI SELESAI
1 2 3 4 5
DILAKSANAKAN OLEH KPU
EVALUASI DAN
KAB. BENGKAYANG,
16 MARET 14 APRIL PELAPORAN APABILA
1 SEKADAU, SINTANG,
2016 2016 TERDAPAT
MELAWI, KAPUAS HULU,
PERMOHONAN PHP
KETAPANG DAN SAMBAS

3) Sosial Ekonomi.

a) Perekonomian Kalbar menampakkan adanya kemajuan,


kebijakan pembangunan yang didukung oleh instrumen
perencanaan yang mengacu pada potensi daerah menjadi salah
satu faktor yang berperan dalam mendorong kemajuan tersebut.
Pembangunan daerah relatif mampu menggerakkan komponen-
komponen ekonomi untuk saling bersinergi dalam menggerakkan
kegiatan perekonomian.

RAHASIA
RAHASIA
71

b) Keberadaan industri kecil menengah dan industri besar/sedang


di Kalbar memiliki nilai strategis, mengingat kegiatan industri
tersebut mampu meningkatkan kapasitas produksi daerah dan
menyerap cukup banyak tenaga kerja. Oleh karenanya,
pengembangan industri mendapat perhatian ekstra dari
Pemerintah Daerah

c) Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dengan 4


Pilarnya (Pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi
berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi
yang setara; dan kawasan yang terintegrasi penuh dengan
ekonomi global). Akan membawa konsekuensi bagi dunia usaha
dan kondisi keamanan ketertiban masyarakat di indonesia
khususnya Propinsi Kalimantan Barat dalam perspektif kompetisi
konsekuensi dari terbukanya pasar akibat mobilitas barang /
jasa, arus informasi, teknologi, dan transportasi yang bisa
diperoleh dengan mudah menjadikan munculnya potensi
gangguan yang bersumber dari ekses dinamika positif maupun
negatif terhadap aspek kehidupan masyarakat.

d) Sehubungan dengan telah diundangkannya Undang-undang


Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dalam
pelaksanaan perizinan pertambangan mineral dan batubara
maka Gubernur Kalimantan Barat menerbitkan Edaran Nomor
540/12/Distamben_A1 tanggal 18 Desember 2014 tentang
Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara Setelah
Diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, maka Bupati dan Walikota tidak bisa lagi
mengeluarkan Ijin usaha Pertambangan, dengan tidak adanya
kewenangan Bupati / Walikota dalam pengeluarkan ijin usaha
Pertambangan (IUP) dapat berdampak pada penurunanya PAD
di Kabupaten / Kota.

e) Pada sektor pertambangan, terjadi perubahan peruntukan


kawasan HUtan Lindung (HL), Hutan Produksi Terbatas (HPT),
Hutan Produksi (HP), Hutan Produksi Konversi (HPK) menjadi
Areal Penggunaan Lain (APL) , di dalamnya ada konsesi
tambang seluas 231.984,58 hektar. Perubahan ini menimbulkan
potensi konflik dengan wilayah kelola masyarakat.
Pertambangan di APL juga potensial mengancam kerusakan
lingkungan karena akan dilakukan kegiatan pertambangan
secara terbuka.

f) Dibidang pertanian masyarakat masih bercocok tanam secara


tradisional terutama didaerah pedalaman dengan membakar
hutan dan melakukan perladangan secara berpindah – pindah
yang hasilnya belum dapat mencukupi daerah Kalbar dan masih
mendatangkan dari P. Jawa, Thailand / Vietnam.

RAHASIA
RAHASIA
72

g) Belum optimalnya pengelolaan sumber daya perikanan. Usaha


perikanan budidaya masih terbatas dan adanya
ketidakseimbangan pemanfaatan sumberdaya perikanan antar
kawasan. Pengembangan budidaya air tawar, tambak dan laut
masih terbatas, karena adanya permasalahan penyediaan bahan
baku pakan ikan, benih ikan unggul, jaringan irigasi yang kurang
memadai, kurangnya informasi dan jaringan pemasaranan,
terbatasnya akses permodalan, serta kurangnya penyuluhan
perikanan, sehingga sumber daya kelautan belum dimanfaatkan
secara optimal. Permasalahan yang sering muncul adalah
terjadinya pencurian ikan oleh kapal nelayan asing (Thailand,
Vietnam) serta penggunaan pukat (trawl) oleh nelayan setempat
terutama didaerah Kec. Jawai Kab. Sambas. Sedangkan budi
daya ikan air tawar belum sepenuhnya dikelola dengan baik oleh
masyarakat sebagian besar masih untuk konsumsi masyarakat
setempat.

h) Pelemahan ekonomi mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah


(PAD) Provinsi Kalimantan Barat semester pertama tahun 2015.
Sekda Kalimantan Barat, M. Zeet Hamdy Assovie, mengatakan,
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kalimantan Barat tahun 2015 semula 6,02 persen
menjadi 5,025 persen itu, baru sekitar 4,7 persennya saja yang
tercapai. Akibatnya, terjadi kelebihan anggaran belanja, karena
target pendapatan asli daerah (PAD) turut terpengaruh.
-
i) Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) diwilayah
Kalbar belum dapat dirasakan oleh Pegusaha, hal tersebut
masih banyaknya peredaran produk – produk barang / jasa yang
masuk diwilayah Kalbar secara ilegal (barang bajakan).
Masuknya barang – barang ilegal tersebut bila tidak ditangani
secara terpadu maka akan merugikan perekonomian Indonesia,
khususnya Kalbar.

j) Di sektor Transportasi Darat, panjang jalan yang tersedia sangat


memprihatinkan, dan merupakan salah satu kendala utama
dalam hal pengembangan wilayah. Banyak sekali ruas jalan
yang harus diperbaiki ataupun dibuat baru, yang sampai saat ini
terkendala pada tiadanya biaya yang cukup untuk
menuntaskannya.

k) Dengan perkembangan tekhnologi telekomunikasi dan informasi,


maka usaha dibidang telekomunikasi dan media massa
mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan dapat
menjangkau sampai ke Kabupaten, Kecamatan dan Desa.
Sedangkan untuk jasa Pos dan Giro mengalami penurunan dan
sebagian besar hanya berupa pengiriman barang, kecuali
kedaerah- daerah terpencil / Kecamatan / Desa.Dengan
kemajuan tehnologi informasi tersebut dampak negatif adalah
terjadinya perubahan sosial masyarakat dan meningkatnya
kwalitas beberapa jenis kejahatan tertentu.

RAHASIA
RAHASIA
73

l) Masalah pertanahan akan terus menjadi permasalahan yang


berkembang dimasyarakat, baik daerah perkotaan maupun di
daerah yang baru berkembang, baik daerah pemukiman,
didaerah pertanian / perkebunan maupun daerah industri dan
pertambangan. Kasus pertanahan merupakan masalah
kompleks yang timbul akibat kebijakan pemerintah yang terlalu
mementingkan pertumbuhan ekonomi hanya memberi
kesempatan kepada perusahaan besar tertentu. Ada dorongan-
dorongan khusus dan kemudahan-kemudahan untuk
perusahaan tersebut, yang kini berakibat adanya korelasi positif
antara pertumbuhan ekonomi itu dengan distribusi kepemilikan
tanah.

4) Sosial Budaya.

a) Kondisi sosial budaya Kalimantan Barat saat ini pada umumnya


relatif baik terutama setelah berlalunya masa krisis sosial budaya
akibat terjadinya konflik antar oknum etnis. kemajuan ini ditandai
dengan semakin kokohnya persatuan dalam keragaman,
tumbuhnya suasana kehidupan yang penuh toleransi,
berkembangnya budaya damai dan kemauan menyelesaikan
masalah dengan tanpa kekerasan, serta kondusifnya interaksi
antarbudaya. selain itu juga terjadi penguatan peranan kearifan
lokal dalam bingkai nasional serta peningkatan pemahaman
terhadap keragaman sosial budaya sehingga kondusifnya
interaksi antarbudaya secara positif dan konstruktif.

b) Pembangunan Kalbar di bidang budaya relatif mengalami


peningkatan. Namun demikian pembangunan karakter atau
jatidiri dan kultur masyarakat Kalbar yang lebih konstruktif,
seperti sikap menghargai dan mampu mengaktualkan nilai
budaya luhur, kearifan lokal, kekeluargaan, solideritas sosial,
nasionalisme, serta kultur mandiri, kerja keras dan kreatif-inofatif,
masih belum meningkat dan belum berkembang secara merata.

c) Kehidupan masyarakat Kalbar dalam bidang agama, terutama


yang berkenaan dengan kesadaran melaksanakan ajaran agama
dalam kehidupan masyarakat tampak beragam dan mengalami
peningkatan yang bervariasi. pada sebagian masyarakat,
kehidupan beragama belum menggambarkan penghayatan dan
penerapan yang optimal terhadap nilai-nilai ajaran agama yang
dianutnya. kehidupan beragama pada masyarakat masih pada
tataran simbol-simbol keagamaan dan belum pada substansi
nilai-nilai ajaran agama. mayoritas ummat beriman di kalimantan
barat masih berada pada situasi kehidupan sosial, ekonomi, dan
keagamaan yang marginal. keadaan ini berdampak pada
lemahnya ketahanan beragama/kepercayaan, kreativitas umat
beriman, dan eksistensi lembaga keagamaan/kepercayaan. ini
tercermin antara lain dari rendahnya kemampuan mereka dalam
menyikapi dinamika perubahan sebagai akibat dari serbuan
budaya global. nilai-nilai ajaran agama/kepercayaan yang

RAHASIA
RAHASIA
74

diharapkan menjadi filter ternyata masih belum berfungsi


sebagaimana mestinya;

d) Pendidikan.

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 31 dan UU No 23 tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu prinsip gerakan
reformasi dalam pendidikan adalah pendidikan diselenggarakan
dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui
peran serta mereka dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu pendidikan.

(1) Pemerintah masih belum serius menangani masalah akses


pendidikan di Kalimantan Barat khsusnya bagi lembaga
pendidikan yang berdomisili di daerah yang memiliki
keterbatasan akses pendidikan seperti kita ketahui
bersama, Kalimantan Barat merupakan provinsi yang
sebagian besar terdiri atas perairan, maka akses antar
daerah di Kalimantan Barat sebagian besar menggunakan
transportasi sungai. Oleh karena itu pemerintah harus
dapat memaksimalkan transpotasi yang ada di Kalimantan
Barat seperti jembatan, dermaga, serta sarana prasarana
pendukung lainnya.

(2) Mutu pendidikan di Kalimantan Barat masih terbilang


rendah, hal ini terbukti dengan out put (keluaran) yang di
produksi di Kalimantan Barat belum menunjukkan tingkat
keberhasilan pendidikan. Kalimantan Barat setiap tahunnya
mengeluarkan ribuan sarjana baru, namun belum
memberikan dampak peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia. Selain itu, Kalimantan Barat belum bisa bersaing
secara maksimal baik itu di tingkat nasional maupun
internasional.

(3) Pemerintah masih belum maksimal dalam mengelola


pendidikan di Kalimantan Barat, dimana belum seriusnya
pemerintah dalam menyimbangkan pendidikan umum
dengan pendidikan keagamaan. Baik itu dalam hal sarana
dan prasarana maupun dalam hal financial.

e) Ketenagakerjaan.

(1) Dengan semakin membaiknya berbagai perusahaan seiring


semakin membaiknya perekonomian dunia, akan
membantu mengurangi angka pengangguran. Meskipun
demikian lapangan pekerjaan yang ada masih belum
mampu menampung jumlah angkatan kerja baru, sehingga
menyebabkan angka pengangguran masih tetap tinggi.

(2) Hal-hal yang menyebabkan masih tingginya angka


pengangguran, antara lain :

RAHASIA
RAHASIA
75

(a) Bertambahnya pengangguran usia muda akibat putus


sekolah;
(b) Penganguran tahun sebelumnya yang belum terserap
pasar kerja;
(c) Angkatan kerja baru;
(d) Pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

(3) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan belum


menjamin keseimbangan kepentingan antara pengusaha
dan tenaga kerja, sehingga ada kecenderungan resistensi
dari pihak tenaga kerja untuk mendesak direvisinya UU ini.

(4) Akibat pemerintah belum mampu menciptakan kesempatan


kerja di dalam negeri, telah mendorong minat angkatan
kerja untuk berusaha mencari pekerjaan diluar negeri,
dengan segala resiko yang dihadapi.

(5) Rekapitulasi UMP / UMK se- Kalbar tahun 2015


(berdasarkan Keputusan Gubernur Kalbar No
505/Disnakertrans/2014 tanggal 28 Oktober 2014 tentang
penetapan upah minimum provinsi (UMP) Provinsi
Kalimantan Barat tahun 2015

(2014) (2015)
No Kab / Kota UMP / UMK UMP / UMK
(Rp) (Rp)
1. Prov. Kalbar 1.380.000,- 1.560.000,-
2. Kab. Sambas 1.450.000,- 1.650.000,-
3. Kab. Sintang 1.450.000,- 1.600.000,-
4. Kota Pontianak 1.425.000,- 1.625.000,-
5. Kab. Kubu Raya 1.390.000,- 1.580.000,-
6. Kab. Landak 1.450.000,- 1.600.800,-
7. Kab. Sanggau 1.449.000,- 1.635.000,-
8. Kab. Pontianak 1.387.000,- 1.575.000,-
9. Kab. Bengkayang 1.400.000,- 1.660.000,-
10. Kab. Sekadau 1.450.000,- 1.600.600,-
11. Kab. Melawi 1.470.000,- 1.607.000,-
12. Kota Singkawang 1.450.000,- 1.650.000,-
13. Kab. Ketapang 1.650.000,- 1.800.000,-
14. Kab. Kapuas Hulu 1.475.000,- 1.600.000,-
15. Kab. Kayong Utara 1.650.000,- 1.755.000,-

(6) Kalimantan Barat menghadapi permasalahan klasik yang


hampir dialami oleh provinsi lain di indonesia, yaitu
terbatasnya modal yang dimiliki sehingga pemanfaatan
sumber daya alam menjadi tidak maksimal.

f) Untuk pelayanan kesehatan masih banyak masyarakat miskin


terutama dipedalaman yang belum mendapat kesehatan dengan
maksimal. Selain terbatasnya jumlah rumah sakit dan tenaga

RAHASIA
RAHASIA
76

medis, letak geografis yang begitu luas membuat banyak


penduduk pedalaman Kalbar yang masih sulit dijangkau.

g) Kesadaran masyarakat masih rendah dalam pengelolaan


sumber daya alam dan lingkungan hidup. Masyarakat umumnya
menganggap bahwa sumber daya alam akan tersedia
selamanya dalam jumlah yang tidak terbatas, secara cuma-
cuma. Air, udara, iklim, serta kekayaan alam lainnya dianggap
sebagai anugerah Tuhan yang tidak akan pernah habis.
Demikian pula pandangan bahwa lingkungan hidup akan selalu
mampu memulihkan daya dukung dan kelestarian fungsinya
sendiri. Pandangan demikian sangat menyesatkan, akibatnya
masyarakat tidak termotivasi untuk ikut serta memelihara sumber
daya alam dan lingkungan hidup di sekitarnya. Hal ini dipersulit
dengan adanya berbagai masalah mendasar seperti kemiskinan,
kebodohan dan keserakahan. Tidak menyatunya kegiatan
perlindungan fungsi lingkungan hidup dengan kegiatan
pemanfaatan sumber daya alam sehingga sering melahirkan
konflik kepentingan antara ekonomi sumber daya alam
(pertambangan dan kehutanan) dengan lingkungan. Kebijakan
ekonomi selama ini cenderung lebih berpihak kepada kegiatan
eksploitasi sumber daya alam, yang cenderung mengabaikan
aspek penegakan hukum.

h) Dari sisi potensi pariwisata, sesungguhnya Kalbar memiliki


banyak objek yang bisa dijual dan menjadi destinasi menarik
bagi wisatawan lokal maupun asing. Mulai dari Kota Pontianak
hingg ke Singkawang, dari Ketapang sampai Kapuas Hulu, tak
akan ada yang menyangkal betapa besar potensi yang masih
tersimpan. Kondisi pariwisata di wilayah Kalimantan Barat belum
terkelola dengan baik, yang kemudian berdampak pada jumlah
kunjungan wisatawan lokal dan asing yang jalan di tempat
bahkan mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

i) Tidak tersedianya lapangan kerja didaerah pedesaan, sehingga


banyak penduduk yang melakukan urbanisasi ke Kota dengan
harapan dapat hidup layak, kondisi ini akan berdampak terhadap
potensi gangguan dan ambang gangguan di Kota.

j) Kalbar merupakan propinsi yang banyak menerima warga


transmigrasi umum khususnya dari daerah Pulau Jawa dan
tersebar dibeberapa Kabupaten antara lain : Kab. Sanggau,
Sintang, Kapuas Hulu, Kab. Kubu Raya, Kab. Kayong Utara,
Ketapang, Kab. Pontianak dan Kab. Bengkayang (Korban
gempa, letusan gunung merapi dan Tsunami dari Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta). Dalam pelaksanaannya masih
banyak ditemui permasalahan antara lain

(1) Perbedaan adat istiadat antara pendatang dan penduduk


setempat, sering menimbulkan keributan bahkan mengarah
kepada SARA;

RAHASIA
RAHASIA
77

(2) Dalam pengelolaan proyek – proyek transmigrasi sering


terjadi penyimpangan seperti : penyiapan lahan, Jatah
hidup transmigran, penyediaan sarana dan prasarana;

(3) Mentalitas para transmigran yang tidak siap menghadapi


tantangan sering meninggalkan lokasi untuk mencari
pekerjaan di Kota atau kembali kedaerah asalnya;

(4) Lokasi yang ditetapkan oleh Pemerintah jauh dari dan sulit
dijangkau warga dengan alat transportasi.

k) Dengan kemajuan dibidang tekhnologi informasi dan komunikasi


maka pengaruh budaya asing terhadap masyarakat di Kalbar
sangat dirasakan, hal tersebut akan mempengaruhi terhadap
pola hidup masyarakat Kalbar.

l) Pengaruh – pengaruh budaya asing juga akan mempengaruhi


sikap dan prilaku masyarakat Kalbar dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya penyebaran budaya asing melalui media sosial
dan media Internet telah mempengaruhi terhadap perilaku
masyarakat khususnya para remaja diwilayah Kalbar.

5) Keamanan.

a) Kondisi keamanan dan ketertiban wilayah hukum Polda Kalbar


relatif stabil, hal ini ditandai bahwa dalam beberapa tahun
terakhir tidak ada kerusuhan sosial yang bernuansakan SARA
dan tindakan pelanggaran hukum yang menimbulkan dampak
keresahan sosial yang bersifat massif. Namun demikian, tindak
kejahatan yang bersifat konvensional, transnasional, kejahatan
atas kekayaan negara, dan kejahatan yang bersifat kontijensi
masih menjadi persoalan pelanggaran hukum di Kalimantan
Barat.

b) Beberapa kasus menonjol (Crime Indek) yang mempunyai


dampak meresahkan masyarakat dan memerlukan perhatian
khusus antara lain :

(1) Pembunuhan.
(a) Data kwantitas :

- Tahun 2012 : 14 kasus.


- Tahun 2013 : 17 kasus.
- Tahun 2014 : 26 kasus.
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 8 kasus

(b) Kwalitas :

Pelaku dan kemampuannya :

RAHASIA
RAHASIA
78

- Pelaku dalam bentuk kelompok / perorangan, usia


remaja / dewasa, kebanyakan adalah laki – laki;
- Umumnya pelaku mempunyai nilai lebih dari pada
korbannya ditinjau dari kesiapan moril, phisik,
peralatannya;
- Sasaran jiwa manusia.

Motivasi :

- Kesengajaan mengharapkan sesuatu milik


korban atau pihak lain;
- Dendam dan sakit hati;
- Membela keselamatan dan kehormatan yang
ada kaitannya budaya maupun adat istiadat;
- Mempertahankan harga diri;
- Menghilangkan jejak dari suatu kejahatan.

Modus Operandi.

- Menggunakan senjata api, sajam, benda keras


lainnya;
- Menggunakan zat kimia / racun lainnya;
- Menggunakan tangan kosong (mencekik,
menenggelamkan, dsb).

(2) Penganiayaan Berat.

(a) Data kwalitas :

- Tahun 2012 : 139 kasus.


- Tahun 2013 : 89 kasus.
- Tahun 2014 : 150 kasus.
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 10 kasus

(b) Data kwalitas :

- Pelaku dan kemampuannya relatif sama


dengan pembunuhan;
- Pelaku dan kejahatan tidak terbatas pada
usia, jenis kelamin, pada umumnya usia
remaja dan dewasa sebagaian besar laki -
laki;
- Pelaku dalam bentuk kelompok ataupun
perorangan.

(3) Pencurian dengan pemberatan.

(a) Data kwantitas :

- Tahun 2012 : 1.518 kasus.


- Tahun 2013 : 1.319 kasus.

RAHASIA
RAHASIA
79

- Tahun 2014 : 1.048 kasus.


- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 296 kasus

(b) Data kwalitas :


Pelaku dan kemampuannya.

- Pelaku perorangan ataupun kelompok/


jaringan;
- Masing-masing pelaku telah mempunyai
peranan;
- Sebelum melakukan telah diamati terlebih
dahulu;
- Adanya niat dan kesempatan (perorangan).

(4) Pencurian dengan kekerasan.

(a) Data kwantitatif :

- Tahun 2012 : 311 kasus.


- Tahun 2013 : 301 kasus.
- Tahun 2014 : 228 kasus
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 92 kasus
(b) Data kwalitas :

- Pelaku dalam kelompok besar / jaringan.


- Sebelum aksi dimulai didahului dengan
pengamatan;
- Ada juga yang dilakukan secara
perorangan;
- MO berubah-ubah mengikuti trend
perkembangan Iptek.

(5) Pencurian Ranmor .

(a) Data kwantitas :

- Tahun 2012 : 1.416 kasus.


- Tahun 2013 R2 : 1.106 kasus.
R4 : 5 kasus
- Tahun 2014 R2 : 1.116 kasus.
R4 : 9 kasus.
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 8 kasus
R2 : 419 kasus
R4 : 4 kasus

(b) Data kwalitas :

- Pelaku dalam bentuk perorangan dan


kelompok / jaringan, dimana pelaku telah
dikoordinir secara rapi;

RAHASIA
RAHASIA
80

- Adanya peran pengumpul barang bukti /


penadah (daerah pedalaman).

(6) Perkosaan.

(a) Data kwantitas :

- Tahun 2012 : 45 kasus.


- Tahun 2013 : 52 kasus.
- Tahun 2014 : 29 kasus.
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 6 kasus

(b) Data kwalitas :

- Pelaku pada umumnya Pria remaja/


dewasa bahkan ada yang telah usia lanjut;

- Sebelum pelaksanaan biasanya didahului


dengan janji – janji, akibat minuman keras
serta pengaruh pornografi;

- Pelaku dalam bentuk perorangan (dewasa)


dan kelompok (remaja).
(7) Pembakaran / kebakaran.

(a) Data kwantitas :

- Tahun 2012 :
26 kasus.
:
100 kasus.
- Tahun 2013 :
10 kasus.
:
131 kasus .
- Tahun 2014 :24 kasus.
90 kasus
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 6 kasus.
: -
(b) Data kwalitas.

- Dalam kasus – kasus pembakaran, pelaku


dalam melakukan aksinya telah
direncanakan sebelumnya dengan teliti dan
cermat serta memanfaatkan situasi yang
ada;

- Dilakukan oleh perorangan atau kelompok.

- Dalam kasus – kasus kebakaran pada


umumnya diakibatkan oleh kelalaian
manusia seperti : kompor, obat nyamuk,
nyala lilin, serta konsleting listrik.

RAHASIA
RAHASIA
81

(8) Perjudian.

(a) Data kwantitas.

- Tahun 2012 : 220 kasus.


- Tahun 2013 : 105 kasus.
- Tahun 2014 : 140 kasus
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 139 kasus

(b) Data kwalitas :

- Pada umumnya pelaku dalam bentuk


kelompok;

- Mampu mempengaruhi Petugas dengan


materi ataupun fasilitas lainnya;

- Adanya backing oleh aparat / preman;

- Jenis – jenis perjudian : Mesin Ding Dong,


Togel, Sabung ayam, Liong Fu, Dadu /
kolok – kolok, dll.

(9) Narkoba.

(a) Data kwantitas.

- Tahun 2012 : 210 kasus.


- Tahun 2013 : 176 kasus.
- Tahun 2014 : 235 kasus
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 172 kasus

(b) Data kwalitas.

- Pelaku pada umumnya dalam bentuk


kelompok / jaringan, memiliki mobilitas
tinggi dan mudah menghilangkan barang
bukti, mampu mempengaruhi Petugas,
memiliki loyalitas yang tinggi sesama
jaringan sehingga sulit membuka rahasia
jaringannya;

- Sasaran yang menjadi korban biasanya


para remaja, pelajar, premanisme bahkan
telah merambah pada kalangan Pejabat /
politikus, Pengusaha.

(10) Penyelundupan.

(a) Data kwantitas :

RAHASIA
RAHASIA
82

- Tahun 2012 : 41 kasus.


- Tahun 2013 : 159 kasus.
- Tahun 2014 : 79 kasus.
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 22 kasus

(b) Data kwalitatif :

- Pelaku kebanyakan para pengusaha baik


secara perorangan ataupun dalam bentuk
kelompok;

- Pelaku mampu mempengaruhi Petugas


dalam bentuk materi;

- Adanya backing oleh aparat;

- Jenis barang yang diselundupkan antara


lain : kayu, BBM, Gula pasir, beras, barang
elektronik, mobil bekas, barang bekas
(lelong ), Narkoba, Daging, makanan dan
minuman kaleng.

(11) Penggelapan.

(a) Data kwantitatif :

- Tahun 2012 : 961 kasus.


- Tahun 2013 : 877 kasus.
- Tahun 2014 : 757 kasus.
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : 289 kasus
(b) Data kwalitas.

Pelaku pada umumnya berdiri sendiri ada juga


dalam bentuk kelompok, dilakukan karena dalam
lingkup jabatannya ataupun karena
pekerjaannya. Pelaku menghilangkan jejak
dengan alasan kecurian / hilang, dsb.

(12) Pemalsuan Mata Uang.

(b) Data kwantitatif :

- Tahun 2012 : 6 kasus.


- Tahun 2013 : 0 kasus.
- Tahun 2014 : 7 kasus.
- Tahun 2015 (Jan-Juni) : -

(a) Data kwalitatif :

- Pelaku pada umumnya tidak berdiri sendiri,


teroganisir, memiliki keahlian dengan

RAHASIA
RAHASIA
83

pembagian tugas sesuai bidang profesinya,


memiliki jaringan hingga luar negeri yang
terorganisir dengan baik sehingga sulit
diketahui Petugas;

- Sasaran : Mata uang RI pecahan


Rp.10.000.-, Rp.20.000; Rp. 50.000 dan
Rp.100.000;

c) Trend Situasi Kamtibmas :

(1) Gangguan kamtibmas semester I tahun 2015


sebagai berikut :

JUMLAH GK
NO BULAN %
L S
1 JANUARI 650 321 49,39
2 FEBRUARI 530 364 68,68
3 MARET 546 406 74,36
4 APRIL 501 403 80,44
5 MEI 531 411 77,40
6 JUNI 626 425 67,89
JUMLAH TOTAL 3.384 2.330 68,85

(2) Perbandingan GK semester I 2015 dibandingkan


dengan semester II tahun 2014 dapat digambarkan
sebagai berikut :

SEMESTER
TREND
NO. JENIS KEJAHATAN SEMESTER II 2014 SEMESTER I 2015
(%)
L S % L S %
I KEJAHATAN KONVENSIONAL
1. TERHADAP KETERTIBAN UMUM 0 0 0 0 0 0 0
2. MEMBAHAYAKAN KEAMANAN UMUM BAGI ORANG/BARANG 0 0 0 0 0 0 0
3. SENGAJA MENIMBULKAN KEBAKARAN (PEMBAKARAN) 11 7 63,64 6 5 83,33 T.5 (45,45)
4. KARENA ALPA MENIMBULKAN KEBAKARAN 0 0 0 0 0 0 0
5. MEMBERIKAN SUAP 0 0 0 0 0 0 0
6. SUMPAH PALSU DAN KETERANGAN PALSU 4 4 100 2 2 100 T.2 (50)
7. PEMALSUAN MATERAI 0 0 0 0 0 0 0
8. PEMALSUAN SURAT 24 11 45,83 18 20 111,11 T.6 (25)
9. PERZINAHAN 18 19 105,56 10 7 70 T.8 (44,44)
10. PERKOSAAN 15 8 53,33 6 6 100 T.9 (60)
11. PERMAINAN JUDI 87 79 90,80 139 139 100 N.52 (59,77)
12. PENGHINAAN 12 14 116,67 6 7 116,67 T.6 (50)
13. PENCULIKAN 0 0 0 0 0 0 0
14. PERBUATAN TIDAK MENYENANGKAN/CEMAR NAMA BAIK 34 33 97,06 21 15 71,43 T.13 (38,24)
15. KEJAHATAN TERHADAP JIWA ORANG 0 0 0 0 0 0 0

RAHASIA
RAHASIA
84

16. PENGANIAYAAN BERAT 75 45 60 10 22 220 T.15 (20)


17. MENGAKIBATKAN ORANG MATI 0 0 0 0 0 0 0
18. MENGAKIBATKAN ORANG LUKA/ANIAYA RINGAN 319 268 84,01 362 273 75,41 N.43 (13,48)
19 PENCURIAN BIASA 590 183 31,02 456 222 61,33 T.134 (22,71)
.20. PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN 457 285 62,36 296 241 81,42 T.161 (35,23)
21. PENCURIAN RINGAN 9 11 122,22 12 5 41,67 N.3 (3,33)
22. PENCURIAN DENGAN KEKERASAN 116 40 34,48 92 44 47,83 T.24 (20,69)
23. PEMERASAN DAN PENGANCAMAN 24 18 75 18 21 116,67 T.6 (25)
24. PENGGELAPAN 348 236 67,82 289 192 66,44 T.59 (16,95)
25. PENIPUAN/PERBUATAN CURANG 241 126 52,28 177 109 93,16 T.64 (26,56)
26. MENGHANCURKAN ATAU MERUSAK BARANG 86 38 44,19 50 38 76 T.36 (41,86)
27. MENERIMA SUAP 1 0 0 0 0 0 T.1 (100)
28. PENADAHAN 7 12 171,43 5 23 460 T.2 (28,57)
29. MEMPEKERJAKAN ANAK DIBAWAH UMUR/UU ANAK 53 31 58,49 43 39 90,7 T.10 (18,87)
30. KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA 133 113 84,96 105 86 81,9 T.28 (21,05)
31. PENYALAHGUNAAN SENJATA API/BAHAN PELEDAK 1 3 300 0 0 0 T.1 (100)
32. KEJAHATAN NARKOTIKA (DLM NEGERI/LOKAL) 131 92 70,23 172 153 94,77 N.41 ( 31,30)
33. KEJAHATAN PSIKOTROPIKA (DLM NEGERI/LOKAL) 2 0 0 0 0 0 T.2 (100)
34. TERORISME (DLM NEGERI/LOKAL) 0 0 0 0 0 0 0
35. PERAMPOKAN/PEMBAJAKAN (DLM NEGERI/LOKAL) 0 0 0 0 0 0 0
36. PERDAGANGAN MANUSIA ATAU TRAFFIKING IN PERSON 7 6 85,71 21 16 76,19 N.14 (200)
37. PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR 0 0 0 0 0 0 0
38. HAKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL) 0 0 0 0 0 0 0
39. PENCUCIAN UANG/MONEY LAUNDRY (DLM NEGERI/LOKAL) 0 0 0 3 0 0 N.3 (300)
40. KEJ DUNIA MAYA/CYBERCRIME (DLM NEGERI/LOKAL) 0 0 0 0 0 0 0
41. KEJAHATAN PASAR MODAL 0 0 0 0 0 0 0
42. CURANMOR R2 573 170 29,67 419 125 29,83 T.154 (26,88)
43. CURANMOR R4 2 1 50 4 1 25 N.2 (100)
44. CURAS SENPI 0 0 0 0 0 0 0
45. CURAS SAJAM 0 0 0 0 0 0 0
46. OBAT KERAS 0 0 0 0 0 0 0
47. PEMILIKAN SENPI ILLEGAL/SAJAM 26 30 115,38 24 27 112,50 T.2 (7,69)
48. THDP KEAMANAN NEGARA 0 0 0 0 0 0 0
49. THDP PRES/WA 0 0 0 0 0 0 0
51. UANG PALSU 6 3 50 3 9 300 T.3 (50)
52. PEMBUNUHAN 6 10 166,67 8 5 62,50 N.2 (33,33)
53. HAN BERBAHAYA 0 0 0 0 0 0 0
54. PENYELUNDUPAN 0 0 0 0 0 0 0
55. PERBANKAN 0 0 0 1 0 0 .1 (100)
56. POA 0 0 0 0 0 0 0
57. PROD & DAGANG 0 0 0 0 0 0 0
58. SARA 0 0 0 0 0 0 0
59. CURWAT TELP/LISTRIK 0 0 0 0 0 0 0
60. CURI KAYU 0 0 0 0 0 0 0
61. PEMBAJAKAN 0 0 0 0 0 0 0
62. KENAKALAN REMAJA 0 0 0 0 0 0 0
63. KARA KONEKSITAS 0 0 0 0 0 0 0
64. LAKA KERJA 3 2 66,67 7 4 57,14 N.4 (133,33)
65. LAKA LAUT/AIR 5 4 80 4 5 125 T.1 (20)
66. LAKA UDARA 0 0 0 0 0 0 0
67. ABORSI 0 0 0 0 0 0 0
68. MIRAS 31 15 48,39 17 13 76,47 T.14 (45,16)
69. THDP NEGARA SAHABAT KEPALA SAHABAT/WKLNYA 0 0 0 0 0 0 0
70. THDP KEWAJIBAN DAN HAK KENEGARAAN 0 0 0 0 0 0 0
71. THDP ASAL USUL PERKAWINAN/ 0 0 0 0 0 0 0
RAHASIA
RAHASIA
85

72. MERUSAK, GAR KESOPANAN/KESUSILAAN DIMUKA UMUM 0 0 0 0 0 0 0


73. PENCURIAN DLM LINGKUNGAN KELUARGA 4 5 125 6 6 100 N.2 (50)
74. MERUGIKAN PEMIUTANG/ORG YG BERHAK 0 0 0 0 0 0 0
75. PENERBITAN DAN PERCETAKAN 0 0 0 0 0 0 0
76. LAKA LANTAS (TANPA KORBAN MANUSIA) 0 0 0 0 0 0 0
77. LAKA LANTAS KORBAN MATI 0 0 0 0 0 0 0
78. LAKA KERETA API KORBAN MATI 0 0 0 0 0 0 0
79. LAKA LAUT KORBAN MATI 0 0 0 0 0 0 0
80. LAKA UDARA KORBAN MATI 0 0 0 0 0 0 0
81. LEDAKAN BOM 0 0 0 0 0 0 0
82. PENEMBAKAN 0 0 0 0 0 0 0
83. KEJAHATAN KONVENSIONAL LAINNYA 56 49 87,50 56 42 75 TETAP
84. PREMANISME/PENGEROYOKAN 113 74 65,49 97 62 63,92 T.16 (14,16)
85. GUL POK ANARKIS 0 0 0 0 0 0 0
86. GUL POK RADIKAL 0 0 0 0 0 0 0
87. CABUL 70 62 88,57 79 64 81,01 N.9 (12,86)
88. TKI ILLEGAL 0 0 0 0 0 0 0
89. IMIGRAN GELAP 0 0 0 0 0 0 0
90. UNJUK RASA AMAN 5 5 100 0 0 0 T.5 (100)
91. UNJUK RASA RAWAN 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KEJ KONVENSIONAL 3705 2112 57,00 3044 2048 67,28 T.661 (17,84)
II. KEJ TRANS NASIONAL ( ANTAR NEG )
1. NARKOTIKA 2 1 50 0 0 0 T.2 (100)
2. TERORISME 0 0 0 0 0 0 0
3. PEROMPAKAN/PEMBAJAKAN 0 0 0 0 0 0 0
4. PERDAGANGAN MANUSIA/TRAFFIKING IN PERSON 3 3 100 0 0 0 T.3 (100)
5. PENCUCIAN UANG/MONEY LOUNDRY 0 0 0 0 0 0 0
6. KEJAHATAN DUNIA MAYA / CYBER CRIME 0 0 0 0 0 0 0
7. PENYELUNDUPAN DAN PERDAGANGAN SENJATA API/ARM 0 0 0 0 0 0 0
SMUGLING
8. KEJAHATAN EKONOMI LINTAS NEGARA/TRANS ECONOMY 0 0 0 0 0 0 0
CRIME
9. PSIKOTROPIKA 0 0 0 0 0 0 0
10. KEJAHATAN TRANS NASIONAL LAINNYA/TP IMIGRASI 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KEJ TRANS NASIONAL 5 4 80 0 0 0 T.5 (100)
III. KEJ TERHADAP KEKAYAAN NEGARA
1. KORUPSI 14 13 92,86 27 12 44,44 N.13 (92,86)
2. ILLEGAL LOGGING 48 22 45,83 57 63 110,53 N.9 (18,75)
3. ILLEGAL FISHING 13 12 92,31 8 5 62,50 T.5 (38,46)
4. ILLEGAL MINNING 11 8 72,73 16 11 68,75 N.5 (45,45)
5. LINGKUNGAN HIDUP/ KSDA 8 4 50 18 10 55,56 N.10 (125)
6. FISKAL 0 0 0 0 0 0 0
7. BBM ILLEGAL 66 66 100 43 35 81,40 T.23 (34,85)
8. PENYELUNDUPAN 24 24 100 22 14 63,64 T.2 (8,33)
9. CUKAI 0 0 0 0 0 0 0
10. TELEKOMUNIKASI 1 1 100 1 0 0 TETAP
11. KARANTINA 6 5 83,33 12 11 91,67 N.6 (50)
12. PEMALSUAN MATA UANG DAN UANG KERTAS 0 0 0 0 0 0 0
13. IMIGRASI 0 0 0 1 1 100 N.1 (100)
14. LALU LINTAS 0 0 0 0 0 0 0
15. PAJAK 0 0 0 1 0 0 N.1 (100)
16. PEL DI LANDAS KONTINEN INDONESIA 0 0 0 0 0 0 0
17. PEL KETENTUAN PERIKANAN 0 0 0 0 0 0 0
18. PEL WIL PERAIRAN (UU PELAYARAN) 23 17 73,91 14 10 71,43 T.9 (39,13)
19. KEJAHATAN THDP NEGARA LAINNYA/ UU PERLIN 15 10 66,67 29 31 106,90 N.14 (93,33)
RAHASIA
RAHASIA
86

KONSUMEN
20 HAKI/ HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL 0 1 100 1 0 0 N.1 (100)
JUMLAH KEJ KEKAYAAN NEGARA 229 183 79,91 250 203 81,20 N.21 (9,17)
IV. KEJAHATAN BERIMPLIKASI KONTIJENSI
1. KONFLIK SARA 0 0 0 0 0 0 0
2. SEPARATISME 0 0 0 0 0 0 0
3. THDP KEAMANAN NEGARA/MAKAR 0 0 0 0 0 0 0
4. THDP MARTABAT KEDUDUKAN PRES/WAPRES 0 0 0 0 0 0 0
5. KONFLIK OKNUM TNI-POLRI/KONFLIK APARAT 0 0 0 0 0 0 0
6. RUSUH MASSA 0 0 0 0 0 0 0
7. PEMOGOKAN BURUH 0 0 0 0 0 0 0
8. UNJUK RASA ANARKIS 0 0 0 0 0 0 0
9. PERKELAHIAN PELAJAR/MAHASISWA 0 0 0 0 0 0 0
10. PERKELAHIAN TANDING SATU LAWAN SATU 0 0 0 0 0 0 0
11. KEJAHATAN BERIMPLIKASI KONTIJENSI LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KEJ BERIMPLIKASI KONTIJENSI 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TOTAL 4 GOL KEJAHATAN 3939 2299 58,37 3294 2251 68,34 T.645 (16,37)
V. PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)
1. PELANGGARAN HAM BERAT (GENOCIDE) 0 0 0 0 0 0 0
2. PEMBUNUHAN (SISTEMATIS DAN MELUAS) 0 0 0 0 0 0 0
3. PEMUSNAHAN (SISTEMATIS DAN MELUAS) 0 0 0 0 0 0 0
4. PEMUSNAHAN (SISTEMATIS DAN MELUAS) 0 0 0 0 0 0 0
5. PENGUSIRAN/PEMINDAHAN PENDUDUK SECARA PAKSA 0 0 0 0 0 0 0
6. PERAMPASAN KEMERDEKAAN/KEBESAN FISIK LAIN 0 0 0 0 0 0 0
SECARA SEWENANG
7. PENYIKSAAN (SISTEMATIS DAN MELUAS) 0 0 0 0 0 0 0
8. PERKOSAAN, PERBUDAKAN SEKSUAL, PELACURAN 0 0 0 0 0 0 0
SECARA PAKSA
9. PENGANIAYAAN THDP SUATU KELOMPOK 0 0 0 0 0 0 0
10. PENGHILANGANORANG SECARA PAKSA 0 0 0 0 0 0 0
11. KEJAHATAN APARTHEID 0 0 0 0 0 0 0
12. TORTURE (PENGANIAYAAN OLEH APARAT) 0 0 0 0 0 0 0
13. PELANGGARAN DLM HAL MENYAMPAIKAN PENDAPAT 0 0 0 0 0 0 0
DIMUKA UMUM
14. KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA 0 0 0 0 0 0 0
15. PELANGGARAN HAM THDP ANAK 0 0 0 0 0 0 0
16. PELANGGARAN HAM LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0
Sumber data : Biro Operasi Polda Kalbar

(3) Perbandingan jenis golangan pelanggaran

SEMESTER
SEMESTER II TREND
NO. JENIS PELANGGARAN SEMESTER I 2015
2014 (%)
L S % L S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I PELANGGARAN HUKUM NON PIDANA 0 0 0 0 0 0 0
1. BERJALAN DIATAS JALAN UMUM ATAU TROTOAR 0 0 0 0 0 0 0
2. MEMINTA-MINTA DI JALAN UMUM 0 0 0 0 0 0 0
3. BANGUNAN TANPA IJIN 0 0 0 0 0 0 0
4. RUMAH MAKAN/RESTORAN TANPA IJIN 0 0 0 0 0 0 0
5. TEMPAT HIBURAN TANPA IJIN 0 0 0 0 0 0 0

RAHASIA
RAHASIA
87

6. AGRARIA 0 0 0 0 0 0 0
7. PELANGGARAN HUKUN NON PIDANA LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
II PELANGGARAN HUKUM PIDANA
1. GANGGU KETENTRAMAN DGN MEMBERIKAN TERIAKAN ISYARAT 0 0 0 0 0 0 0
2. GANGGU RAPAT UMUM 0 0 0 0 0 0 0
3. MEMBUAT GADUH PERTEMUAN AGAMA 0 0 0 0 0 0 0
4. TENTANG MERINTANGI JALAN 0 0 0 0 0 0 0
5. MEMBUAT GADUH DI SIDANG PENGADILAN NEGERI 0 0 0 0 0 0 0
6. MERUSAK SURAT MAKLUMAT 0 0 0 0 0 0 0
7. KEALPAAN HINGGA BARANG SITAAN HILANG (RUSAK) 0 0 0 0 0 0 0
8. KEALPAAN YG MENIMBULKAN RUSAKNYA MATERAI (SEGEL) 0 0 0 0 0 0 0
9. PENGANIAYAAN THDP BINATANG SENGAJA MEMBUAT SAKIT, CACAT 0 0 0 0 0 0 0
10. MEMBAWA HEWAN DGN PAS LAIN 0 0 0 0 0 0 0
11. PENGHINAAN RINGAN 0 0 0 0 0 0 0
12. PENGHINAAN DGN TULISAN 0 0 0 0 0 0 0
13. KARENA SALAHNYA ORANG MENJADI TERTAHAN 0 0 0 0 0 0 0
14. PENGANIAYAAN RINGAN 0 0 0 0 0 0 0
15. PENCURIAN RINGAN 0 0 0 0 0 0 0
16. PENGGELAPAN RINGAN 0 0 0 0 0 0 0
17. PENIPUAN RINGAN 0 0 0 0 0 0 0
18 PENIPUAN THDP PEMBELI 0 0 0 0 0 0 0
19 PENGRUSAKAN RINGAN 0 0 0 0 0 0 0
20 KARENA SALAHNYA MERUSAK PEKERJAAN 0 0 0 0 0 0 0
21 KENAKALAN THDP ORANG ATAU BARANG 0 0 0 0 0 0 0
22 MENINGGALKAN KEWAJIBANNYA UTK MENJAGA ORANG GILA 0 0 0 0 0 0 0
23 MABUK DI TMPT UMUM HINGGA MENGGANGGU KETERTIBAN 0 0 0 0 0 0 0
24 DGN MELAWAN HAK MERINTANGI KEMERDEKAAN BERGERAK DI JALAN 0 0 0 0 0 0 0
25 PERBUATAN YG DPT RUGI, MEMBAHAYAKAN LALU LINTAS DIJALAN UMUM 0 0 0 0 0 0 0
26 TANPA IJIN POLRI MASANG PERANGKAP BINATANG BUAS 0 0 0 0 0 0 0
27 TANPA IJIN POLRI MEMBAKAR GEDUNG/RUMAH SENDIRI 0 0 0 0 0 0 0
28 MASANG API DITEPI JLN UMUM/DEKAT RMH YG BAHAYAKAN KEBAKARAN 0 0 0 0 0 0 0
29 JUAL, TAWARKAN MAKANAN/MINUMAN YG SDH RUSAK 0 0 0 0 0 0 0
30 BUAT RIUH/INGAR PD WAKTU MLM HARI ATAU WAKTU ADA IBADAH 0 0 0 0 0 0 0
31 MEMINTA-MINTA/MENGEMIS DI TMPT UMUM 0 0 0 0 0 0 0
32 GELANDANGAN MENGEMBARA KEMANA-MANA 0 0 0 0 0 0 0
33 TDK BERHAK PAKAI GELAR BANGSAWAN, BINTANG/TANDA KEHORMATAN 0 0 0 0 0 0 0
34 DI TEMPT UMUM TDK BERHAK PAKAI PAKAIAN PEGAWAI NEGERI 0 0 0 0 0 0 0
35 TANPA IJIN MENGADAKAN PESTA UMUM DAN PAWAI DIJLN UMUM 0 0 0 0 0 0 0
36 TDK MENURUT PERINTAH POLRI PD WAKTU ADA PESTA/ARAK-ARAKAN 0 0 0 0 0 0 0
37 MENJALANKAN PEKERJAAN DOKTER GIGI TANPA IJIN 0 0 0 0 0 0 0
38 LOSMEN, HOTEL PENGINAPAN YG PEMILIKNYA : 0 0 0 0 0 0 0
(A) TDK MENGADAKAN BUKU TAMU
(B) LALAI TDK MELAPORKAN/MEMPERLIHATKAN BUKU TAMU KPD POLRI
39 TDK DATANG STLH DIPANGGIL MENURUT UU, UTK JD SAKSI 0 0 0 0 0 0 0
40 TDK MEMBERIKAN PERTOLONGAN YG DIMINTA KUASA HUKUM 0 0 0 0 0 0 0
41 DIMUKA UMUM NYANYI LAGU, PIDATO, ADAKAN GAMBAR/TULISAN YG 0 0 0 0 0 0 0
GAR KESOPANAN
42 PAKAI BINATANG UTK PEKERJAAN YG TERLAMPAU BERAT 0 0 0 0 0 0 0
43 JUAL, TAWAR, BAGI, SERAHKAN JIMAT DGN DALIH ADA KESAKTIAN 0 0 0 0 0 0 0
44 BIARKAN TERNAK YG BERSAYAP BERJALAN DITANAH YG SDH DITANAMI 0 0 0 0 0 0 0
45 DGN TIADA HAK MEMBIARKAN TERNAK BERJALAN DITANAH YG SDH 0 0 0 0 0 0 0
DITABURI/TANAMI
46 MENINGGALKAN ORANG YG PERLU PERTOLONGAN 0 0 0 0 0 0 0
47 MEMBUKA RAHASIA 0 0 0 0 0 0 0
48 PELAYARAN DAN PENERBANGAN 0 0 0 0 0 0 0

RAHASIA
RAHASIA
88

49 TTG KAM UMUM BAGI ORG, BARANG DAN KES 0 0 0 0 0 0 0


50 TTG KETERTIBAN UMUM 0 0 0 0 0 0 0
51 TTG PENGUASA UMUM 0 0 0 0 0 0 0
52 TTG ASAL USUL PERKAWINAN 1 0 0 0 0 0 0
53 TTG ORG YG PERLU DITOLONG 0 0 0 0 0 0 0
54 TTG KESUSILAAN 0 0 0 0 0 0 0
55 TTG TANAH/TANAMAN/PEKARANGAN/SEROBOT TANAH 12 8 66,67 10 13 130 T.2 (16,67)
56 JABATAN 0 0 0 0 0 0 0
57 PELAYARAN 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 13 8 61,54 10 13 130 T.2 (16,67)
Sumber data : Biro Operasi Polda Kalbar
(4) Perbandingan Jenis Gangguan Terhadap
Ketentraman/Ketertiban Umum :

SEMESTER
TREND
NO. JENIS GANGGUAN SEMESTER II 2014 SEMESTER I 2015
(%)
L S % L S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I GANGGUAN TERHADAP ORANG
1. PENEMUAN MAYAT 22 23 104,55 33 29 87,88 N.11 (50)
2. BUNUH DIRI 9 10 111,11 11 9 81,82 N.2 (22,22)
3. ORANG HILANG 0 0 0 1 1 100 N.1 (100)
4. KECELAKAAN 0 0 0 0 0 0 0
5. MEMBUNYIKAN AUDIO BERLEBIHAN/KERAS/BISING 0 0 0 0 0 0 0
6. GANGGUAN THDP ORANG LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 31 33 106,45 45 39 86,67 N.14 (45,16)
II GANGGUAN TERHADAP BARANG
1 KEBAKARAN 36 33 91,67 31 23 74,19 T.5 (13,89)
2 KEHILANGAN 0 0 0 0 0 0 0
3 KECELAKAAN 0 0 0 0 0 0 0
4 GANGGUAN THDP BARANG LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 36 33 91,67 31 23 74,19 T.5 (13,89)
III GANGGUAN TERHADAP SARANA DAN FASILITAS
1 MEMINDAHKAN/MERUBAH RAMBU LALIN TANPA HAK 0 0 0 0 0 0 0
-2 MEMBLOKIR JALAN UMUM 0 0 0 0 0 0 0
3 MEMBUKA IRIGASI TANPA HAK 0 0 0 0 0 0 0
4 MENGGANGGU FREKUENSI RADIO 0 0 0 0 0 0 0
5 GANGGUAN THDP SARANA DAN FASILITAS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0

IV GANGGUAN TERHADAP HEWAN


1 MERACUNI HEWAN PELIHARAAN/DILINDUNGI 0 0 0 0 0 0 0
2 MENYIKSA HEWAN PELIHARAAN/DILINDUNGI 0 0 0 0 0 0 0
3 MENGADU/MENYABUNG HEWAN 0 0 0 0 0 0 0
4 GANGGUAN THDP HEWAN LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0
V GANGGUAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
1 MEMBAKAR SAMPAH BERLEBIHAN 0 0 0 0 0 0 0
2 MEROKOK DITEMPAT UMUM 0 0 0 0 0 0 0
3 BUANG AIR BESAR/KECIL TDK PADA TEMPATNYA 0 0 0 0 0 0 0
4 GANGGUAN THDP LINGKUNGAN HIDUP LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0

RAHASIA
RAHASIA
89

JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TOTAL 67 66 98,51 76 62 81,58 N.9 (13,43)
Sumber data : Biro Operasi Polda Kalbar
(5) Perbandingan Jenis Bencana

SEMESTER
TREND
NO. JENIS BENCANA SEMESTER II 2014 SEMESTER I 2015
(%)
L S % L S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I BENCANA ALAM
1. GEMPA BUMI 0 0 0 0 0 0 0
2. TSUNAMI 0 0 0 0 0 0 0
3. GUNUNG MELETUS 0 0 0 0 0 0 0
4. BANJIR BANDANG 0 0 0 0 0 0 0
5. BANJIR PASANG (ROB) 1 1 100 4 4 100 N.3 (300)
6. TANAH LONGSOR 1 1 100 0 0 0 T.1 (100)
7. KEBAKARAN HUTAN 0 0 0 0 0 0 0
8. GUL BENCANA ALAM 0 0 0 0 0 0 0
9. HUJAN ANGIN/ANGIN TOPAN 0 0 0 0 0 0 0
10. BENACANA ALAM LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
11. BENCANA ALAM SKALA NASIONAL 0 0 0 0 0 0 0
II BENCANA SOSIAL
1. EPIDEMI PENYAKIT 0 0 0 0 0 0 0
2. KELANGKAAN BBM 0 0 0 0 0 0 0
3. KELANGKAAN KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT 0 0 0 0 0 0 0
4. HO/BUSUNG LAPAR 0 0 0 0 0 0 0
5. GAGAL PANEN 0 0 0 0 0 0 0
6. MUNTABER 0 0 0 0 0 0 0
7. DEMAM BERDARAH 0 0 0 0 0 0 0
8. PENYAKIT HEWAN 0 0 0 0 0 0 0
9. HAMA PERTANIAN 0 0 0 0 0 0 0
10. GAS BERACUN 0 0 0 0 0 0 0
11. BENCANA SOSIAL LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
III BENCANA NON ALAM
1. KEBAKARAN 0 0 0 0 0 0 0
2. KEBOCORAN REAKTOR NUKLIR 0 0 0 0 0 0 0
3. BANJIR 0 0 0 0 0 0 0
4. BENCANA NON ALAM LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 2 2 100 4 4 100 N.2 (100)

JUMLAH TOTAL 4021 2375 59,06 3384 2330 68,85 T.637 (15,84)
Sumber data : Biro Operasi Polda Kalbar
(6) Perbandingan Data Laka Dan Pelanggaran Lalu
Lintas.

NO URAIAN SEMESTER II 2014 SEMESTER I 2015 TREND ( % )

1 JUMLAH LAKA LANTAS 626 624 T.2 (0,32%)


2 PENYELESAIAN LAKA 298 184 T.114 (38,26%)
3 PROSENTASE SELESAI LAKA 47,60% 29,49% T.18,11%
4 KORBAN MD 220 192 T.28 (12,73%)

RAHASIA
RAHASIA
90

5 KORBAN LB 372 429 N.57 (15,32%)


6 KORBAN LR 482 431 T.51 (10,58%)
7 RUGMAT 2.038.030.000,- 2.059.670.000,- N.21.640.000 (1,06%)
8 JUMLAH TABRAK LARI 78 84 N.6 (7,69%)
9 KORBAN MD 26 31 N.5 (19,23%)
10 KORBAN LB 173 46 T.127 (73,41)
11 KORBAN LR 20 32 N.12 (60%)
12 RUGI MATERIAL 116.650.000,- 84.100.000,- T.32.550.000 (27,90%)
13 JUMLAH GAR LANTAS 31.384 34.915 N.3.531 (11,25%)
14 SELESAI GAR LANTAS 29.202 23.911 T.5.291 (18,12%)
PROSENTASE SELESAI GAR
15 93,05% 68,48% T.24,57%
LANTAS
Sumber data : Biro Operasi Polda Kalbar

(7) Potensi gangguan keamanan yang perlu mendapat


perhatian :

(a) Konflik Sosial (SARA dan Tawuran Massa)

Secara umum konflik antar etnis yang pernah


terjadi di wilayah Kalimantan Barat sebanyak 16
kali, dimulai sejak tahun 1952 sedangkan pada
Orde Baru terjadi 12 kali dan pada era Reformasi
4 kali, namun sampai saat ini yang masih
menyisakan masalah adalah konflik Tahun 1999
di Kab. Sambas.

Masih adanya permasalahan tapal batas /


wilayah yang belum terselesaikan, sangat
berpotensi menimbulkan konflik bentrok antar
warga. sementara itu, isu SARA dibeberapa
tempat disinyalir dapat menimbulkan masalah
sosial.

Potensi ancaman

Keragaman etnis dan ras di Kalbar sangat


majemuk, setiap masalah / kejadian yang
menyangkut etnis tertentu sangat sensitif
berkembang menjadi konflik terbuka.

(b) Pemilukada, tahun 2015 terdapat 7 agenda


Pemilukada Kabupaten (Kab. Bengkayang,
Melawi, Sekadau, Sintang, Kapuas Hulu,
Sambas dan Ketapang) yang rencananya akan
dlaksanakan secara serentak pada bulan
Desember 2015. Sehingga dampak dari
pelaksanaan Pemilukada akan berimbas pada
roda pemerintah pada tahun berikutnya.

(c) Unjuk Rasa

RAHASIA
RAHASIA
91

Aksi unjuk rasa diperkirakan akan terus terjadi


pada tahun-tahun mendatang yang merupakan
bentuk kekecewaan masyarakat terhadap aturan
pemerintah / swasta (perusahaan) ataupun
kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan
orang banyak ataupun kelompok di bidang sosial
politik, ekonomi maupun sosial budaya. Belum
selesainya berbagai masalah perburuhan dan
permasalahan pidana yang terbalut masalah
politik diprediksikan ditahun 2016 aksi berbagai
unjuk rasa masih akan sering muncul.

(d) Terorisme

Tindakan terorisme merupakan kejahatan ekstra


ordinary yang memiliki target tertentu. Dengan
belum tertangkapnya para DPO teroris
memungkinkan para pelaku melakukan aksi
balas dendam antara lain dengan melakukan
berbagai teror. Dimana sebagian diantaranya
memiliki kemampuan merakit bom, maupun
melakukan pendekatan emosional kepada para
pengikut dengan cara pendekatan faham agama
/ ideologi tertentu.

Sehubungan dengan keberadaan ideologi yang


diusung kelompok militan Negara Islam Irak dan
Suriah (ISIS), perlu upaya pencegahan dengan
dialog lintas agama, sebab agama merupakan
keyakinan yang kerap memicu terjadinya
penyimpangan tindakan akibat pemahaman yang
setengah-setengah terhadap ajaran agama.

Apabila faham ISIS dapat berkembang dan


mendapat ruang di Indonesia dan lebih khusus di
wilayah Kalimantan barat, eksistensinya dapat
menimbulkan keresahan dan kekuatiran bagi
masyarakat luas. Karena tujuan pergerakan
pendukung ISIS ingin mendirikan negara Islam
menguasai dunia dengan semangat paham
radikalisme dan sikap ekstrim. Di wilayah
Kalbar terindikasi 1 orang yang diduga telah
bergabung dengan Negara Islam Irak dan
Suriah (ISIS) An. Muhammad Alfian Nurzi,
sehingga diperlukan kewaspadaan untuk cegah
dan tangkal tumbuh kembangnya faham radikal
ISIS.

(e) Curat, Curas dan Curanmor

RAHASIA
RAHASIA
92

Kasus kejahatan ini lebih bersifat masif dan


cenderung meningkat dari waktu ke waktu
dengan tidak mengenal strata sasaran, akibat
perkembangan kehidupan sosial masyarakat
yang dihadapkan pada berbagai permasalahan
seperti : pengangguran, kemiskinan, pengguna
Narkoba maupun problem sosial lainnya.

(f) Narkoba

Pemberantasan Narkoba masih dihadapkan


pada berbagai kendala dan persoalan antara lain
sindikat yang terorganisir disertai dengan modus
operandi yang terbaru, sanksi hukum yang
ringan, kurang kepedulian masyarakat terhadap
bahaya Narkoba serta adanya indikasi
keterlibatan oknum aparatur pemerintah
termasuk aparat penegak hukum dalam jaringan
sindikat Narkoba tersebut.

Beberapa informasi yang diperoleh dari para


pelaku kejahatan Narkoba yang berhasil
ditangkap, menunjukkan bahwa organisasi
sindikat kejahatan Narkoba masih melihat Kalbar
sebagai salah satu sasaran atau potensi
peredaran Narkoba berskala atau mempunyai
jaringan nasional maupun internasional.

(g) Korupsi

Kasus korupsi disebabkan karena lemahnya


pengawasan terhadap oknum pejabat maupun
aparat dikarenakan belum memadainya tingkat
kesejahteraan, sehingga kejahatan korupsi ini
biasanya dilakukan secara kolektif maupun
individu yang melibatkan atasan. Kasus korupsi
menyebabkan kemelaratan dan kemiskinan serta
menghambat pertumbuhan perekonomian, oleh
sebab itu kasus korupsi bersifat ekstra ordinary
(kejahatan luar biasa).

(h) Kejahatan teknologi informasi ( cybercrime )

Kejahatan cybercrime dilakukan oleh mereka


yang berkemampuan dibidang teknologi
informasi atau hacker. Kejahatan ini berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Selain itu dengan berkembangnya
teknologi informasi akan diikuti dengan timbulnya
pidana lain, antara lain kasus-kasus fitnah
maupun pencemaran nama baik. Kasus ini

RAHASIA
RAHASIA
93

cenderung terjadi di kota-kota besar, namun


tidak menutup kemungkinan terjadi di Kab / Kota
mengingat teknologi informasi telah menjangkau
hampir seluruh Kota Kecamatan dan Desa di
wilayah Kalbar.

(i) Penganiayaan berat

Kasus ini terjadi disemua strata masyarakat,


lebih banyak disebabkan karena tingkat
emosional yang tidak terkendali meski persoalan
sepele, selain dilatar belakangi dendam pribadi
terhadap korban, baik dengan cara merampas
harta korban maupun menyandera korban.

(j) Pembunuhan

Kasus pembunuhan lebih terorganisir dan sadis,


selain itu merupakan ekses lanjutan dari kasus
perampokan, ingin balas dendam,
penganiayaan, dapat juga diawali dengan
adanya permasalahan sosial seperti masalah
sengketa tanah, ketersinggungan dan lain-lain,
kasus ini berpotensi terjadi di seluruh wilayah
Kalbar.

(k) Kejahatan penyerobotan dan sengketa tanah.

Dengan tidak tertibnya sistem penerbitan


sertifikat tanah, serta tidak jelasnya batas tanah
mengakibatkan terjadinya kasus-kasus
penyerobotan dan sengketa tanah.

(l) Kejahatan yang berimplikasi kontinjensi

- Konflik horizontal : akibat panitia /


penyelenggaraan yang tidak profesional,
peraturan / undang-undang yang tidak
konsisten sehingga mengakibatkan
masyarakat di rugikan, atau pejabat yang
melakukan korupsi mendapat protes
masyarakat, atau adanya kebijakan
Pemerintah yang tidak memperhatikan
nasib rakyat kecil;

- Konflik vertikal : sebagai akibat adanya


benturan di lapis bawah dan adanya
provokasi massa yang dilakukan oknum /
pejabat tertentu.

RAHASIA
RAHASIA
94

Bentuk-bentuk kejahatan kontinjensi yang


diperkirakan dapat terjadi di wilayah Kalbar
meliputi :

- Kontijensi Keamanan :

Perkelahian antar suku


Peristiwa masa lalu akibat kerusuhan
etnis yang pernah terjadi di wilayah
Kalbar merupakan faktor yang
sangat sensitif apabila terjadi
gesekan / perkelahian individu yang
berlainan suku menjadi kelompok
dengan membawa etnis (SARA).

Perkelahian antar kelompok

Kasus perkelahian antar kelompok /


kampung masih terjadi menyangkut
batas wilayah, masalah lahan,
pelanggaran adat. Dikalangan pelajar
/ mahasiswa karena rasa solidaritas.

(m) Kontijensi Sosial

- Pengrusakan tempat ibadah

Kasus pengerusakan tempat ibadah


diperkirakan masih terjadi karena fanatisme
agama yang sempit dan adanya provokasi
kelompok kepentingan dapat memicu
tindakan anarkhis terhadap tempat-tempat
ibadah, sehingga dapat berpotensi
menimbulkan kasus yang beruansa SARA.

- Bentrok intern umat seagama dan antar


umat beragama.

Konflik faham antar umat beragama berupa


larangan terhadap ajaran yang dianggap
tidak sesuai dengan faham yang dianut
pemeluk agama diperkirakan masih terjadi
berupa : pendirian rumah ibadah yang
mendapat penolakan / protes dari
masyarakat lingkungan, adanya kegiatan
aliran agama yang berbeda dan dilarang
serta dinyatakan sesat oleh MUI dll.

(n) Gangguan Kamtibcar Lantas


Gangguan Kamtibcar Lantas berupa kecelakaan,
pelanggaran dan kemacetan arus lalu lintas
RAHASIA
RAHASIA
95

masih berpotensi terjadi sebagai akibat


kepatuhan dan kesadaran masyarakat dalam
berlalu lintas masih rendah.

(o) Bentuk Gangguan Nyata Non Pidana

Gangguan Kamtibmas non pidana yang berupa


bencana alam, wabah penyakit dan kecelakaan
transportasi masih berpotensi terjadi.

- Banjir dan tanah Longsor.

Dengan banyaknya penebangan hutan


terutama daerah serapan air, pada musim
hujan di daerah-daerah tertentu dengan
curah hujan tinggi berpotensi terhadap
terjadinya bencana alam banjir dan tanah
longsor.

- Kebakaran Hutan dan Lahan.

Pada musim kemarau dengan tingkat


temperatur dan kelembaban serta adanya
pembukaan dan pembakaran lahan baru
serta proses Land clearing atau
pembersihan lahan dengan cara
membakar, sering berakibat timbulnya titik
api serta berpotensi terjadinya kebakaran
hutan dan lahan.

- Angin Puting Beliung.

Penyebab munculnya angin puting beliung


adalah perbedaan amplitudo udara yang
sangat cepat.

- Kecelakaan transportasi

Kasus kecelakaan transportasi melibatkan


penggunaan alat angkut darat, laut dan
udara. Yang cenderung meningkat dari
tahun ke tahun adalah kasus kecelakaan
lalu lintas, seiring dengan pertambahan
jumlah kendaraan, namun tanpa diimbangi
dengan pembangunan sarana dan
prasarana jalan. Selain tingkat kepatuhan
masyarakat pengguna jalan terhadap
undang-undang dibidang Lalu Lintas relatif
rendah.

RAHASIA
RAHASIA
96

(p) Gangguan kriminalitas lainnya.

Bentuk kriminalitas lainnya yang tetap perlu


diwaspadai karena cukup meresahkan dan
merugikan masyarakat meliputi : perjudian,
penipuan dan penggelapan, perompakan,
penculikan, bunuh diri, pemerasan, pemalsuan,
penyalahgunaan senpi / handak, pencucian
uang, perdagangan manusia, pengiriman TKI
Ilegal, pencemaran dan perusakan lingkungan,
pelanggaran lintas batas serta penyelewengan
barang-barang subsidi (BBM, Pupuk dll ).

RAHASIA
RAHASIA
97

BAB IV

PERKIRAAN ANCAMAN MENGHADAPI PILKADA


SERENTAK 7 KABUPATEN DI PROV. KALBAR
13. Kecenderungan Lingkungan Strategis Luar Negeri dan Dalam Negeri

a. Terdapat tiga aspek yang menjadi lingkungan strategis yang akan dihadapi
Indonesia, antara lain : lingkungan global, regional, serta nasional. Pada
lingkungan global terdapat ketidakpastian perekonomian, terutama
menyangkut krisis eropa serta pemulihan ekonomi amerika serikat.
Perhatian politik juga bergeser ke asia pasifik, meskipun amerika serikat,
uni eropa, serta rusia masih menjadi aktor besarnya. Di kawasan regional,
kebangkitan china di bidang ekonomi akan menjadi perhatian semua
kalangan, termasuk adanya ketegangan di kawasan laut china selatan yang
diperkirakan akan semakin meningkat. Persaingan kekuatan amerika
serikat – china merupakan aspek yang paling dicermati dalam masalah
pertahanan global. Meskipun china terus meningkatkan kekuatan militernya
dan amerika serikat menurunkan nilai anggaran pertahanannya, amerika
serikat masih memegang kendali pertahanan global maupun asia pasifik.
Konflik kawasan menyangkut wilayah perbatasan, merebaknya kejahatan
transnasional, ancaman terorisme dan radikalisme, kejahatan cyber,
ancaman separatisme, serta ancaman situasional merupakan tantangan
bagi pertahanan keamanan indonesia.

b. Perkembangan kejahatan terorisme dan radikalisme global telah


menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan baik modus, kuantitas
maupun kualitasnya, khususnya terkait dengan kelompok ISIS (Islamic
State In Iraq And Syria). Keberadaan ISIS yang semula untuk memerangi
rezim pemerintah Syria, telah berkembang menjadi upaya untuk
membentuk kekalifahan islam di sepanjang wilayah timur tengah bagian
timur (levant), dengan menggabungkan Suriah, Irak, Yordania, Lebanon
dan Palestina, yang selanjutnya memancing kedatangan jihadis asing dari
seluruh dunia, termasuk indonesia, untuk bergabung dengan ISIS di Syria.

c. Diplomasi dan hubungan internasional bukan semata untuk mewujudkan


perdamaian dunia bagi seluruh umat manusia, melainkan juga untuk
memperjuangkan kepentingan nasional masing-masing. sejauh ini,
Indonesia belum banyak menggunakan diplomasi untuk memperjuangkan
kepentingan nasional tersebut. setidaknya terdapat empat kepentingan
nasional yang perlu diperjuangkan Indonesia dalam hubungannya dengan
negara-negara lain. keempatnya adalah kepentingan nasional bidang
politik, kepentingan nasional bidang ekonomi, kepentingan nasional bidang
sosial budaya, serta kepentingan nasional bidang pertahanan keamanan.

d. Sementara itu di lingkup nasional, masih ada kelompok tertentu yang


berupaya ingin mengganti ideologi pancasila dengan ideologi lain seperti
faham liberalisme / neo liberalisme, komunisme, NII / mendirikan negara
berdasarkan agama, sehingga pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2015
situasi keamanan dalam negeri masih akan diwarnai gangguan keamanan
berupa terorisme, radikalisme dan separatisme.
RAHASIA
RAHASIA
98

e. Penyelenggaraan pemerintahan pada era kepemimpinan nasional yang


terbentuk melalui pelaksanaan pemilu 2014, akan diwarnai oleh semakin
menguatnya tuntutan terhadap demokratisasi, penegakan hukum,
penghormatan terhadap HAM dan lingkungan hidup. program nawa cita
kabinet JOKOWI – JK, selain membawa harapan baru bagi masyarakat
indonesia, juga dapat memunculkan dampak / permasalahan kamtibmas,
khususnya apabila mendapatkan tanggapan dan reaksi negatif dari elit
politik yang berseberangan, maupun oleh masyarakat yang tidak siap dan
meragukan keberhasilan program nawa cita tersebut. kondisi ini akan
meningkatkan potensi permasalahan sosial yang ada di masyarakat,
termasuk yang menjadi tanggung jawab Polri di bidang pengelolaan situasi
kamtibmas.

f. Pengaruh krisis ekonomi global terhadap perekonomian nasional pada


pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2015 masih akan berlangsung, yang
berdampak pada terjadinya rasionalisasi pada perusahaan-perusahaan
dalam upaya efisiensi proses produksi, sehingga berimplikasi pada
meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan.

g. Indonesia sebagai bagian dari ASEAN harus bisa mengantisipasi berbagai


peluang dan ancaman dari hadirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
pada awal tahun 2016 mendatang. tanpa persiapan dan antisipasi yang
baik, sudah pasti indonesia hanya akan menjadi negara “jajahan” dari
tenaga kerja dan produk-produk negara tetangga. mea ibarat dua mata
pisau bagi indonesia, bisa menjadi peluang yang membawa manfaat dan
berkah atau juga bisa menjadi musibah bagi kita. pada saat indonesia
menjadi produsen yang banyak mengekspor atau pelaku usaha, maka
manfaat dapat dirasakan dari MEA tersebut. namun jika menjadi sasaran
empuk importir atau pengguna produk, maka yang dirasakan kepahitan.

h. Fenomena kependudukan yang sering diistilahkan sebagai ‘bonus


demografi menjadi latar utama pembangunan bidang sosial budaya tahun
2015-2019. bayang-bayang kekerasan dan konflk sosial tahun - tahun
sebelumnya juga menjadi ancaman. derasnya arus globalisasi semakin
mendorong terjadinya pergeseran nilai-nilai dan budaya bangsa ke arah
global, yang berdampak pada berkembangnya perilaku-perilaku negatif
seperti individualistis, materialistis, konsumtif dan hedonistis yang sangat
berpengaruh pada terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat.

i. Seiring dengan berkembangnya lingkungan strategis yang berdampak pada


meningkatnya potensi ancaman dan gangguan keamanan dalam bentuk
kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan merugikan
kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi kontinjensi, serta makin
tingginya tuntutan masyarakat terhadap profesionalisme polri.

14. Hakekat Ancaman

a. Potensi Gangguan

1) Potensi gangguan yang bersumber dari geografi

RAHASIA
RAHASIA
99

a) Kalimantan Barat merupakan daerah terbuka baik dari wilayah


antar Kalimantan maupun berbatasan langsung dengan Serawak
Malaysia Timur sepanjang 966 Km, sebelah barat memiliki
wilayah laut terbuka dengan laut Cina Selatan sampai dengan
berbatasan dengan Kaltim, di satu sisi menguntungkan
pembangunan kedua negara namun di sisi lain merupakan
sumber kerawanan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan
dan timbulnya beberapa kejahatan;

b) Wilayah Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan negara


tetangga Serawak Malaysia Timur di 5 (lima) Kabupaten (Kab.
Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Kab. Kapuas Hulu)
berpotensi timbulnya tindak pidana pelanggaran antara lain :

(1) Ilegal Logging;


(2) Ilegal Fishing;
(3) Traficking In Person;
(4) Tindak Pidana Imigrasi;
(5) Narkoba;
(6) Penyelundupan;
(7) Pelanggaran Pelintas Batas;
(8) Imigran gelap.

c) Pulau-pulau terluar wilayah Kalbar yang tidak berpenghuni


berpotensi timbulnya klaim / konflik dengan negara tetangga
(Malaysia).

d) Wilayah perairan yang rawan pencurian ikan dan perompakan.

e) Wilayah yang banyak mengandung Sumber Daya Alam yang


berpotensi terjadinya penjarahan / pembalakan liar dan
penambangan liar.

f) Iklim Indonesia yang memiliki 2 musim termasuk Kalbar yakni


musim kemarau dan hujan, akan berpotensi :

(1) Pada musim kemarau dengan tingkat dan temperature


kelembaban udara, sering berakibat timbulnya titik api di
beberapa daerah Kab / Kota, selain itu pembukaan lahan
baru yang dilakukan dengan pembakaran menimbulkan
kabut asap yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan arus transportasi (darat, laut dan udara).

(2) Pada musim hujan mengakibatkan beberapa daerah di


wilayah Kalbar mengalami bencana banjir, tanah longsor
dan angin puting beliung.

Bencana banjir khususnya daerah di dataran rendah dan


tercakup dalam delapan Kabupaten rawan banjir,
(Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya,
Kabupaten Bengkayang, Kecamatan Embaloh Hulu, Hilir,

RAHASIA
RAHASIA
100

Bunut Bulu, Putussibau, Bunut Hilir, Selimbau, Semitau,


Silat Hilir dan Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu) bencana
banjir tahunan yang rutin terjadi ketika memasuki musim
penghujan serta jalur Pantai Utara Provinsi Kalbar, yang
menghubungkan Kota Pontianak dengan Kabupaten
Bengkayang, Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas.

2) Potensi gangguan yang bersumber dari demografi

Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, perkembangan jumlah


penduduk yang cepat, penyebaran dan kepadatan yang tidak merata,
serta tidak diimbangi dengan penyedian lapangan kerja, fasilitas
pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hidup manusia lainnya,
merupakan potensi terhadap terjadinya berbagai masalah sosial
keamanan dengan dimensi yang komplek dan luas, antara lain
meningkatnya pengangguran, premanisme, gelandangan dan
pengemis, street crime dan lain-lain.

Wilayah Kalimantan Barat yang memiliki penduduk heterogen dengan


latar belakang budaya yang berbeda – beda, satu sisi merupakan aset
bangsa, namun apabila Pemda kurang mempertimbangkan dari
adanya perbedaan tersebut, cenderung akan menimbulkan
kerawanan berupa terjadinya konflik berlatar belakang perbedaan
tersebut, antara lain terjadinya konflik horizontal atau konflik vertikal.

Adanya warga masyarakat Kalbar khususnya diwilayah perbatasan


yang memiliki hubungan kekerabatan dengan warga Serawak Negara
Malaysia rentan untuk dipengaruhi untuk hal – hal yang kontra
produktif baik melanggar maupun berbuat tindak pidana.

3) Potensi gangguan yang bersumber dari sumber daya alam

Kondisi sumber daya Kalbar selain merupakan potensi bagi


pemasukan devisa negara dan peningkatan perekonomian rakyat,
apabila tidak dikelola dan diamankan dengan baik, juga merupakan
potensi kerawanan, berupa :

a) Terjadinya ekspolitasi secara ilegal, baik berupa ilegal logging,


ilegal mining dan ilegal fishing yang dapat merugikan kekayaan
negara serta menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan
dan terganggunya ekosistem;

b) Penyimpanan dalam pengelolaan sumber daya alam yang


menimbulkan kerugian negara;

c) Kerusakan ekosistem lingkungan hidup yang dapat menimbulkan


bencana alam berupa banjir dan tanah longsor;

d) Persengketaan pengelolaan lahan yang dapat menimbulkan


konflik horizontal maupun vertikal.

RAHASIA
RAHASIA
101

4) Potensi gangguan yang bersumber dari sumber dari ideologi

a) Dengan bergulirnya isue kebebasan HAM dan kebebasan


berdemokrasi termasuk kebebasan seseorang dalam menganut
Idelogi, berakibat kepada berkembangnya wacana dan kegiatan
dari kerlompok tertentu dalam bentuk untuk mengamalkan
idiologi lain;

b) Kondisi ini sangat membahayakan kedaulatan NKRI bila


pemerintah dan instansi terkait tidak melakukan antisipasi secara
mendasar dan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk
memahami dan menghayati kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara;

c) Bergulirnya agenda MEA dapat membawa beberapa dampak


seperti adanya degradasi terhadap pemahaman dan
penghayatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan
diperkirakan masih adanya kelompok tertentu yang bertujuan
untuk mengubah Pancasila dan UUD 1945 dengan ideologi
lainnya yang berorientasi kepada agama, faham liberal dan
faham sosialis / komunis.

5) Potensi gangguan yang bersumber dari sumber dari bidang


politik

a) Tantangan terberat yang dihadapi dalam bidang politik, adalah


membangun kematangan budaya politik masyarakat Kalbar yang
mengedepankan semangat toleran dan demokratis serta masih
lemahnya kapasitas kelembagaan dan personal institusi politik di
daerah;

b) Lemahnya institusi politik dalam menjalankan fungsi komunikasi


politik baik yang berada pada suprastruktur politik maupun yang
berada di tataran infrastruktur politik akan berdampak pada
tingkat partisipasi bangunan kepercayaan publik pada
kelembagaan politik di daerah. Berkenaan dangan hal tersebut,
maka tantangan utama yang dihadapi adalah membangun
kemampuan dan komitmen partai politik dan lembaga perwakilan
politik di daerah untuk membangun komunikasi politik yang lebih
intensif dan transparan kepada publik sebagai bentuk
akuntabilitas politik;

c) Dalam upaya membangun semangat multikulturalisme dalam


politik di daerah, tantangan utama yang masih dihadapi ke depan
adalah masih mengentalnya fenomena etnisitas atau
primordialisme dalam proses rekrutmen politik di daerah;

d) Dalam penataan daerah otonom adalah mengakomodir dan


merealisasikan berbagai tuntutan yang muncul di tengah
masyarakat tentang kebutuhan kesejahteraan dan keamanan.

RAHASIA
RAHASIA
102

e) Pelaksanaan Pilkada serentak di 7 Kabupaten Prov. Kalbar (Kab.


Bengkayang, Sambas, Sekadau, Melawi, Sintang, Kapuas Hulu
dan Kab. Ketapang) :

(1) Perubahan PKPU no 9 tahun 2015 ttg pencalonan Kada


menjadi PKPU No 12 tahun 2015 tentang perubahan PKPU
No 9 tahun 2015 tentang pencalonan Kada serentak yang
harus segera disosialisasikan oleh KPU, Parpol dan
Pemda dengan perubahannya antara lain :

(a) Berkaitan dengan pengaturan konsekuwensi yang


timbul atas keputusan MK, diantaranya menghapus
klausul konflik kepentingan dengan pentahana,
menghapus larangan bagi mantan Napi untuk
mencalonkan diri & kewajiban bagi PNS, TNI & Polri
Pegawai & Pejabat BUMN serta angtota DPRD
setelah ditetapkan sebagai calon Kada / Wakada.

(b) Berkaitan dengan peraturan tambahan yang


sebelumnya hanya diterapkan melalui edaran (SE)
KPU sekarang dituangkan dalam peraturan tambahan
PKPU No. 12 tahun 2015.

(d) Berkaitan dengan pengaturan Partai yang


berpengurus ganda (dualisme kepengurusan) agar
dapat mengajukan paslon dalam Pilkada serentak
2015 agar bersepakat untuk mempersiapkan paslon
kadanya dengan nama yang sama-sama diakui /
diusung bersama karena jika tidak maka pada saat
pendaftaran akan ditolak.

(2) Permasalahan dukungan anggaran Pilkada 2015 (antara


renbut dengan realisasi tidak sesuai) Kab. Melawi, Kps.
Hulu, Sambas & Bengkayang).

(3) Dualisme kepemimpinan Parpol (Golkar dan PPP) akan


berpengaruh terhadap keabsahan pencalonan yang
diusung oleh partai tersebut maupun dalam tahapan
Pilkada serentak tahun 2015.

(4) Banyaknya potensi sengketa pilkada (tindak pidana &


pelanggaran) yang akan muncul dalam waktu yang
bersamaan, tidak sebanding dengan jumlah aparat
(penyelenggara dan penegak hukum) yang menangani
permasalahan tersebut, sehingga dapat mempengaruhi
kualitas putusan hukum.

f) Sumber – sumber potensial kerawanan Pilkada Serentak


Tahun 2015, tahap inti :

(1) Distribusi Logistik :

RAHASIA
RAHASIA
103

(a) Distribusi logistik terlambat;


(b) Peralatan / perlengkapan dicuri,
digandakan,dipalsukan, dibakar;
(c) Korupsi penyediaan peralatan / perlengkapan
danpendistribusian.

(2) Kampanye :

(a) Protes parpol kepada Parpol lain;


(b) Protes parpol kepada Penyelenggara Pemilu;
(c) Rusuh massal / sabotase / teror / ancaman
/penculikan;
(d) Pelanggaran, kecelakaan dan kemacetan lalulintas;
(e) Kejahatan konvensional lainnnya.

(3) Masa Tenang :

(a) Sabotase / teror / pengancaman / penculikan;


(b) Money politic, black campaign;
(c) Kecurangan tertentu;
(d) Isu SARA;
(e) Kejahatan konvensional lainnya.

(4) Pemungutan Suara :

(a) Protes dan unjuk rasa;


(b) Sabotase / teror / pengancaman;
(c) Money politic;
(d) Manipulasi / penggelembungan suara;
(e) Intimidasi dan pemaksaan;
(f) Penolakan hasil penghitungan suara;
(g) Kejahatan konvensional lainnya.

(5) Rekapitulasi dan Penghitungan Suara :

(a) Protes dari elemen masyarakat;


(b) Sabotase / teror / pengancaman;
(c) Money politic;
(d) Manipulasi / penggelembungan suara;
(e) Unjuk rasa;
(f) Kejahatan konvensional lainnya.

(6) Penetapan Calon Terpilih :

(a) Penolakan hasil penghitungan;


(b) Pengerahan massa;
(c) Penculikan;
(d) Pembakaran;
(e) Sabotase.

RAHASIA
RAHASIA
104

(7) Pelantikan Sumpah Janji :

(a) Unjuk rasa;


(b) Sabotase / teror / pengancaman / penculikan;
(c) Kejahatan konvensional lainnya.

6) Potensi gangguan yang bersumber dari bidang Ekonomi.

a) Tantangan perekonomian dikaitkan dengan agenda MEA 2015


diharapkan Prov. Kalbar akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang lebih baik secara berkelanjutan dan berkualitas
untuk mewujudkan secara nyata peningkatan kesejahteraan
sekaligus mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lain, disisi
lain akan berdampak negatif terhadap daya saing produk lokal;

b) Secara eksternal tantangan pembangunan daerah dihadapkan


pada situasi semakin kompetitifnya perekonomian antar daerah
dan regional serta semakin derasnya mobilitas sumber daya
ekonomi;

c) Basis kekuatan ekonomi daerah yang mengandalkan ekspor


bahan mentah, ke depan perlu diubah menjadi perekonomian
daerah yang mengandalkan keterampilan SDM dan produk
bernilai tambah tinggi serta berdaya saing. Perkembangan
ekonomi di kawasan regional dan negara tetangga Sarawak-
Malaysia merupakan salah satu fokus utama yang perlu
dipertimbangkan didalam mengembangkan daya saing
perekonomian daerah;

d) Semakin tingginya pertumbuhan pasar-pasar modern (Mall,


Swalayan, Hypermart dan lain-lain) baik di kota madya maupun
Kab / Kota serta daerah pinggiran telah mematikan sentra-sentra
ekonomi masyarakat kecil seperti pasar tradisional, yang dapat
menimbulkan persaingan tidak sehat, sehingga memicu
timbulnya gangguan Kamtibmas.

e) Beberapa permasalahan yang diperkirakan akan muncul


kepermukaan dibidang ekonomi antara lain :
(1) Sektor Industri.

(a) Menipisnya bahan baku kayu disektor industri kayu,


akibat terjadinya penyelundupan dan ilegal logging;
(b) Tidak tersedianya tenaga ahli, tuntutan kesejahteraan
buruh, PHK, dll;
(c) Biaya produksi tinggi;
(d) Diberlakukan MEAakan mempengaruhi daya saing
industri dalam negeri.

Pengusaha / produsen dalam negeri dituntut terus menerus


dapat meningkatkan kemampuan dalam menjalankan bisnis
secara professional guna dapat memenangkan kompetisi
RAHASIA
RAHASIA
105

dari produk yang berasal dari negara anggota MEA lainnya


baik dalam pemanfaatan peluang pasar domestik maupun
pasar bebas lainnnya.

(2) Sektor Perdagangan.

(a) Dominasi perdagangan masih dipegang oleh kalangan


etnis Cina, sehingga sering terjadi persaingan tidak
sehat serta timbul kesenjangan sosial dengan
masyarakat pribumi;

(b) Penyelundupan terhadap barang-barang dalam negeri


/ luar negeri seperti : makanan dan minuman yang
berbahaya, beras, gula pasir, kayu, barang bekas,
kendaraan bekas serta barang lainnya;

(c) Tidak tersedianya fasilitas pelabuhan yang memadai


sebagai pusat keluar masuknya barang – barang;

(d) Penimbunan Sembako / BBM.

(3) Sektor Perhubungan.

(a) Berbagai macam tantangan yang dihadapi oleh sektor


transportasi pada masa yang akan datang adalah
mengembangkan sistem transportasi Kalimantan
Barat yang efisien dan efektif, terjangkau, ramah
lingkungan, dan berkelanjutan;

(b) Prasarana jalan yang menghubungkan Kota


Kecamatan-Kabupaten maupun Kota Kabupaten-
Provinsi masih banyak yang mengalami kerusakan
sehingga menghambat pembangunan wilayah
pedalaman;

(c) Biaya transportasi mahal, sehingga harga kebutuhan


pokok sehari-hari semakin kepedalaman semakin
tinggi;

(d) Rusaknya prasarana jalan juga menyebabkan


banyaknya produksi masyarakat tidak dapat
dipasarkan ke Kota / daerah lain.

(4) Sektor Perkebunan dan pertanian.

(a) Tuntutan ganti rugi tanah / tanam tumbuh oleh


masyarakat;
(b) Masalah pembagian lahan plasma ataupun
pengelolaan kebun oleh masyarakat;
(c) Masalah tenaga kerja yang berasal dari masyarakat
setempat;

RAHASIA
RAHASIA
106

(d) Harga sawit rendah;


(e) Tuntutan kesejahteraan karyawan / PHK.

Dibidang pertanian yang berpotensi menimbulkan


gangguan dan cenderung masih akan dihadapi :

(a) Musim kemarau berkepanjangan akan menyebabkan


terjadinya kekeringan di areal persawahan. Kondisi
tersebut berpengaruh terhadap produksi beras yang
berakibat kepada meningkatnya impor maupun
kebutuhan beras;

(b) Permintaan pupuk meningkat, namun disisi lain


terjadinya penyalahgunaan distribusi pupuk yang
mengakibatkan kelangkaan pupuk dipasaran, kondisi
ini menyebabkan kesulitan para petani untuk
meningkatkan kualitas dan hasil pertanian;

(c) Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah dan MEA


menimbulkan permasalahan kepemilikan atau status
tanah, terutama didaerah perkebunan antara tanah
adat / ulayat dengan tanah negara. Kondisi ini dapat
memicu terjadinya konflik antar kelompok maupun
antar desa serta dengan investor dari negara anggota
MEA.

(5) Pertambangan.

(a) Kerusakan ekosistem dan pencemaran lingkungan;


(b) Tertimbun tanah;
(c) Perkelahian, penganiayaan, pembunuhan, pencurian,
dll;
(d) Konflik Kuasa Pertambangan (KP);
(e) Terbatasnya skill SDM lokal akan bersaing dengan
TKA;
(f) Penambangan tanpa ijin (PETI).

(6) Komunikasi / Informasi.

(a) Meningkatnya mobilitas kejahatan (cybercrime);


(b) Kejahatan dengan modus operandi baru;
(c) Pelaku kejahatan mudah mengelabuhi Petugas;
(d) Terjadinya perubahan perilaku masyarakat;
(e) Mis Komunikasi penggunaan Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa pengantar kegiatan keanggotaan
MEA.

(7) Kehutanan.

(a) Masih adanya giat ilegal logging dengan peralihan


modus operandi;

RAHASIA
RAHASIA
107

(b) Masih adanya cukong-cukong kayu;


(c) Adanya keterlibatan oknum (Backing) di balik ilegal
logging tersebut;
(d) Perusakan lingkungan hidup, bencana alam banjir dan
kabut asap, apabila pemberian HPH tidak transparan.

7) Potensi gangguan yang bersumber daribidang Sosial Budaya.

a) Agama

Pemahaman dan implementasi ajaran agama belum


berkembang secara baik bahkan pada sisi tertentu mengalami
penurunan, sehingga muncul gejala fanatisme sempit.Sebagaian
pemuka agama cenderung menggunakan agama untuk
kepentingan politisasi Balon Kada pada Pilkada serentak 7
Kabupaten di Prov. Kalbar.

b) Kesehatan

Dibidang kesehatan Pemerintah Kalbar telah mengupayakan


untuk meningkatan mutu kesehatan masyarakat Kalbar baik
melalui dana APBD Pusat / Daerah maupun bantuan dari
lembaga dunia yang mengurusi kesejahteraan, namun dalam
pelaksanaan masih mengalami kendala terutama tidak
tersedianya obat – obatan di Puskesmas yang berada
dipedalaman. Selain itu penanganan dan pelayanan kesehatan
masih jauh dari harapan, menyebabkan berkembangnya
berbagai penyakit seperti demam berdarah, Hepatitis B, Cacar,
Malaria, Diare, Flu burung (A1) Flu Babi (H1N1), Gizi buruk,
Kusta, Virus Eboladan HIV AIDS. Dapat dijadikan isue sentral
terhadap kinerja kaitanya dengan Balon Kada incamben yang
maju kembali pada Pilkada serentak 7 Kabupaten di Prov. Kalbar
tahun 2015.

c) Adat dan budaya

(1) Apabila dampak negatif globalisasi tidak mampu


diantisipasi dengan baik, akan mengakibatkan terjadinya
perubahan prilaku masyarakat Kalbar. Kondisi tersebut
merupakan potensi kerawanan terhadap gangguan
keamanan dan suksesnya penyelenggaraan Pilkada
serentak 7 Kabupaten Prov. Kalbar tahun 2015.

(1) Keragaman etnis, agama, suku dan ras di wilayah Kalbar


selain merupakan aset bangsa, apabila pemerintah kurang
mempertimbangkan kepentingan dari setiap fenomena
dalam perbedaan tersebut, merupakan potensi bagi
terjadinya konflik berlatar belakang perbedaan yang ada.
Sehingga rentan dimanfaatkan oknum / kelompok tertentu,
Balon Kada dan Timses Paslon memunculkan isu SARA.

RAHASIA
RAHASIA
108

d) Pariwisata

(1) Sektor pariwisata di daerah Kalimantan Barat tergolong


potensial untuk dikembangkan lebih maju lagi. Propinsi ini
memiliki potensi wisata yang beragam, yakni berupa wisata
alam, agrowisata, dan wisata budaya. Wisata alam antara
lain berupa pemandangan alam pegunungan, pantai laut,
danau, hutan tropis dengan aneka ragam flora dan fauna,
air terjun yang indah. Begitu juga dengan wisata budaya,
dengan latar belakang sejarah dan aneka ragam seni dan
budaya yang unik dan menarik di Kalbar, daerah ini sangat
potensial untuk menarik wisatawan mancanegara maupun
domestik;

(2) Semua itu masih perlu dikembangkan lebih lanjut dengan


memanfaatkan keunggulan komparatif yang sudah dimiliki
Kalimantan Barat. Hal itu akan memacu pertumbuhan
Kalbar menjadi salah satu pusat ekonomi yang handal di
kawasan Kalimantan. Dengan kata lain sektor pariwisata di
Kalbar harus lebih ditata dan dikembangkan sedemikian
rupa, agar dapat menghasilkan devisa negara dan
mendongkrak retribusi daerah secara lebih optimal.

e) Pendidikan

Keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan yang tidak


seimbang dengan bertambahnya anak usia sekolah, dimana
untuk sekolah ketingkat yang lebih tinggi sangat sedikit dikaitkan
lagi dengan biaya tinggi akan menimbulkan banyak anak putus
sekolah dan pengangguran. Hal tersebut akan menimbulkan
ancaman faktual seperti :

(1) Kenakalan remaja;


(2) Premanisme;
(3) Pencurian;
(4) Penganiayaan;
(5) Perkosaan, kejahatan susila;
(6) Penyalahgunaan Narkoba, dll.

Pengelolaan pembangunan sektor pendidikan yang kurang


terencana dengan baik dan kurangnya pengawasan, dapat
menimbulkan berbagai kasus yang berkaitan dengan pendidikan
antara lain :

(1) Kasus ijazah palsu;


(2) Masalah Ujian Akhir Nasional;
(3) Masalah gelar kesarjanaan dari lembaga pendidikan yang
tidak memenuhi syarat;
(4) Penyimpangan dalam penyaluran dana subsidi Bantuan
Operasional Sekolah (BOS);
(5) Dan lain-lain.

RAHASIA
RAHASIA
109

f) Lingkungan hidup

Penebangan liar dihutan terutama lokasi serapan air, dapat


berakibat kepada timbulnya tanah longsor dan banjir pada waktu
musim hujan serta korban jiwa dan kerugian materiil masyarakat.

Pembukaan lahan perkebunan dengan cara membakar lahan


pada musim kemarau, menyebabkan timbulnya kabut asap yang
pekat sehingga mengganggu kesehatan dan transportasi
perhubungan darat, laut dan udara.

Kegiatan Pertambangan Tanpa Ijin (PETI), berdampak terhadap


pencemaran lingkungan hidup dan kerusakan ekosistem akibat
tidak adanya Amdal.

Kondisi ini akan berpengaruh terhadap suksesnya


penyelenggaraan Pilkada serentak 7 Kabupaten di Prov. Kalbar
tahun 2015.

g) Pertanahan

Penerbitan surat tanah / sertifikat ganda oleh Badan Pertanahan


Nasional (BPN) atau Pemda kepada beberapa pemilik tanah,
sehingga menimbulkan sengketa tanah yang berdampak
terjadinya konflik horizontal dan vertikal serta mempengaruhi
tahapan Pilkada serentak 7 Kabupaten di Prov. Kalbar dapat
berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh KPU.

Penyelesaian sengketa tanah yang berlarut-larut berpotensi


terhadap terjadinya gangguan Kamtibmas serta berupa
pendudukan tanah oleh massa, pencurian hasil kebun milik
perusahaan pada saat panen oleh masyarakat, pembakaran /
pengrusakan asset perusahaan, sampai dengan terjadinya
penganiayaan atau pembunuhan.

8) Potensi gangguan yang bersumber dari bidang keamanan

Permasalahan-permasalahan dibidang keamanan yang berpotensi


menyebabkan timbulnya gangguan keamanan antara lain meliputi :

a) Permasalahan kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik,


kepala daerah dan Balon Kada yang maju dalam Pilkada
serentak 7 Kabupaten di Prov. Kalbar dapat di politisasi oleh
lawan politik, khususnya pada giat kampanye (black campaign).

b) Penanganan terkait masalah perkebunan / sengketa lahan yang


tidak ditangani secara profesional dan proforsional, dapat
menimbulkan gangguan kamtibmas. Sehingga akan
mempengaruhi tahapan Pilkada serentak 7 Kabupaten di Prov.
Kalbar.

RAHASIA
RAHASIA
110

c) Permasalahan perkelahian individu maupun kelompok yang


diinterprestasikan dengan mengatasnamakan suku etnis
tertentu, dapat menimbulkan konflik sosial SARA sehingga akan
berpengaruh terhadap stabilitas kamtibmas dalam pelaksanaan
Pilkada serentak 7 Kabupaten di Prov. Kalbar tahun 2015.

c) Berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, baik


permasalahan yang bersumber dari kondisi sosial politik,
ekonomi maupun kondisi sosial budaya yang berdampak pada
masalah keamanan.

b. Ambang Gangguan

1) Ambang Gangguan yang bersumber dari kondisi geografi

a) Kriminalitas

(1) Wilayah yang berbatasan langsung dengan negara


tetangga :

(a) Kab. Sambas;


(b) Kab. Bengkayang;
(c) Kab. Sanggau;
(d) Kab. Sintang;
(e) Kab. Kapuas Hulu.

(2) Wilayah perairan yang rawan pencurian ikan.

Berdasarkan peta laut lokasi / tempat yang sering terjadi


tindak pidana illegal fishing terdapat pada derajat peta
03 dan 04 yang terletak pada pulau Subi batas Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE), karena di lokasi tersebut banyak
terdapat ikan. (peta laut ada pada masing-masing kapal
patroli Dit Pol Air Polda Kalbar)

Daerah rawan terjadi kegiatan illegal fishing selain di laut


kepulauan Natuna terdapat di perairan pulau Papan Kec.
Pulau Maya Karimata Kab. Kayong Utara dan Laut Cina
Selatan yang berbatasan dengan wilayah Kalbar di
antaranya Kab. bengkayang Kec. Kepulauan, Penata Kecil,
Penata Besar, Randayan dan Lemukutan.

(3) Wilayah perairan / daratan yang rawan penyelundupan

(a) Pelabuhan Kendawangan dan Suka Bangun Kab.


Ketapang;
(b) Pelabuhan Sintete Kec. Pemangkat Kab. Sambas;
(c) PLBN Entikong Sanggau;
(d) PPLB Jagoi Babang Bengkayang;
(e) PPLB Aruk / Sajingan;
(f) PPLB Gut Jasa Sintang;

RAHASIA
RAHASIA
111

(g) PPLB Ng. Badau Kapuas Hulu.

(4) Wilayah perairan rawan perompakan

(a) Perbatasan laut Natuna;


(b) Laut Cina Selatan.

(5) Wilayah rawan People Smuggling

(a) Kota Pontianak;


(b) Kab. Sambas;
(c) Kab. Bengkayang;
(d) Kab. Sanggau;
(e) Kab. Sintang;
(f) Kab. Kapuas Hulu.

b) Bencana Alam

(1) Lokasi potensi rawan banjir dan tanah longsor.

Kab. Bengkayang (Bengkayang), Kab. Kapuas Hulu (Bunut


Hulu, Bunut Hilir, Embaloh Hulu, Embaloh Hilir, Putussibau,
Selimbau, Semitau, Silat Hulu, Silat Hilir), Kab. Landak
(Mandor, Ngabang), Kab. Kubu Raya (Batu Ampar), Kab.
Pontianak (Mempawah Hilir), Kab. Sambas (Sambas,
Sejangkung, Selakau, Tebas), Kab. Sanggau (Kembayan,
Mukok, Tayan Hulu, Tayan Hilir), Kab. Melawi (Nanga
Pinoh, Serawai).

(2) Lokasi rawan kebakaran hutan.

(a) Kab. Kubu Raya;


(b) Kab. Sambas;
(c) Kab. Bengkayang;
(d) Kab. Sintang;
(e) Kab. Kapuas Hulu;
(f) Kab. Ketapang;
(g) Kab. Sanggau.

(3) Lokasi Rawan bencana angin puting beliung

(a) Kota Pontianak;


(b) Kab. Kubu Raya;
(c) Kab. Pontianak;
(d) Kab. Bengkayang;
(e) Kab. Landak.

2) Ambang gangguan bersumber dari Demografi

a) Daerah berpenduduk padat

RAHASIA
RAHASIA
112

(1) Kota Pontianak;


(2) Kab. Sambas;
(3) Kab. Sintang;
(4) Kab. Sanggau;
(5) Kab. Kubu Raya;
(6) Kab. Landak;
(7) Kab. Ketapang.

b) Daerah banyak pengangguran / miskin

(1) Kota Pontianak;


(2) Kota Singkawang;
(3) Kab. Landak;
(4) Kab. Sambas;
(5) Kab. Sintang;
(6) Kab. Pontianak;
(7) Kab. Kapuas Hulu;
(8) Kab. Melawi;
(9) Kab. Ketapang.

3) Ambang Gangguan bersumber dari Sumber Daya Alam

a) Daerah rawan konflik pertambangan

(1) Kab. Pontianak;


(2) Kab. Sambas;
(3) Kota Singkawang;
(4) Kab. Bengkayang;
(5) Kab. Landak;
(6) Kab. Sanggau;
(7) Kab. Sekadau;
(8) Kab. Melawi;
(9) Kab. Sintang;
(10) Kab. Kapuas Hulu;
(11) Kab. Ketapang.

b) Daerah rawan kejahatan terhadap hasil hutan

(1) Kab. Pontianak;


(2) Kab. Sambas;
(3) Kab. Bengkayang;
(4) Kab. Landak;
(5) Kab. Sanggau;
(6) Kab. Melawi;
(7) Kab. Sintang;
(8) Kab. Kapuas Hulu;
(9) Kab. Ketapang;
(10) Kab. Kubu Raya;
(11) Kab. Kayong Utara.

RAHASIA
RAHASIA
113

c) Daerah rawan pencurian hasil kekayaan laut

(1) Kab. Sambas;


(2) Kab. Bengkayang;
(3) Kab. Ketapang;
(4) Kab. Kayong Utara.

4) Ambang Gangguan bersumber dari Idiologi

a) Kota Pontianak;
b) Kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga
(Malaysia) Kab. Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Kab.
Kapuas Hulu.

5) Ambang Gangguan bersumber dari Politik

a) Kab. Sambas;
b) Kab. Bengkayang;
c) Kab. Sekadau;
d) Kab. Melawi;
e) Kab. Sintang;
f) Kab. Kapuas Hulu;
g) Kab. Ketapang.

6) Ambang Gangguan bersumber dari Ekonomi

a) Kota Pontianak;
b) Kab. Sambas;
c) Kab. Bengkayang;
d) Kab. Sanggau;
e) Kab. Sintang;
f) Kab. Kapuas Hulu.

7) Ambang Gangguan bersumber dari sosial budaya

a) Daerah rawan konflik pendirian tempat ibadah

(1) Kota Pontianak;


(2) Kota Singkawang.

b) Daerah rawan berkembangnya aliran sesat

(1) Kota Pontianak;


(2) Kab. Sambas;
(3) Kab. Bengkayang;
(4) Kab. Landak
(5) Kab. Sintang;
(6) Kab. Ketapang;
(7) Kab. Mempawah.

RAHASIA
RAHASIA
114

c) Daerah rawan perdagangan perempuan / anak

(1) Kota Pontianak;


(2) Kab. Sambas;
(3) Kab. Bengkayang;
(4) Kab. Sanggau;
(5) Kab. Sintang;
(6) Kab. Kapuas Hulu.

d) Daerah rawan pencemaran lingkungan

(1) Kota Pontianak;


(2) Kab. Pontianak;
(3) Kota Singkawang;
(4) Kab. Sambas;
(5) Kab. Bengkayang;
(6) Kab. Landak;
(7) Kab. Sanggau;
(8) Kab. Sekadau;
(9) Kab. Ketapang.

e) Daerah rawan konflik pertanahan, perkebunan dan industri

(1) Kota Pontianak;


(2) Kab. Pontianak;
(3) Kota Singkawang;
(4) Kab. Sambas;
(5) Kab. Bengkayang;
(6) Kab. Landak;
(7) Kab. Sanggau;
(8) Kab. Sekadau;
(9) Kab. Sintang;
(10) Kab. Melawi;
(11) Kab. Kapuas Hulu
(12) Kab. Ketapang.

8) Ambang Gangguan bersumber dari Keamanan

a) Daerah rawan kejahatan Konvensional

Seluruh wilayah Polres / Ta jajaran Polda Kalbar merupakan daerah


rawan kejahatan Konvensional.

b) Daerah rawan kejahatan Trans Nasional Crime

(1) Terorisme, kemungkinan terjadi di seluruh Polres / Ta jajaran


Polda Kalbar, namun kecenderungan yang perlu diwaspadai
khususnya 5 Polres Perbatasan (Indonesia-Malaysia);

(2) Perdagangan manusia (traficking in persons) berpeluang terjadi


di seluruh Polres / Ta jajaran Polda Kalbar, sedangkan 5 Polres

RAHASIA
RAHASIA
115

perbatasan dapat dijadikan sebagai tempat transit,


penampungan dan transaksi antar calo / agen;

(3) Pencucian uang (money loundring) kemungkinan terjadi di


Polresta Pontianak Kota;

(4) Penyelundupan senjata api (arms smuggling) kemungkinan


terjadi di wilayah Polres yang berbatasan langsung dengan
negara tetangga (Serawak Malaysia Timur) yaitu : Polres
Sambas, Polres Bengkayang, Polres Sanggau, Polres Sintang
dan Polres Kapuas Hulu;

(5) Imigran gelap (people smuggling) kemungkinan terjadi di


wilayah Polres yang berbatasan langsung dengan negara
tetangga (Serawak Malaysia Timur) yaitu : Polres Sambas,
Polres Bengkayang, Polres Sanggau, Polres Sintang dan Polres
Kapuas Hulu;

(6) Perompakan di laut / bajak laut (sea piracy) kemungkinan terjadi


di Polres Sambas, Bengkayang dan Ketapang;

(7) Kejahatan dunia maya (cybercrime) kemungkinan terjadi di


Polresta Pontianak, Polres Singkawang dan Polres Sanggau.

c) Daerah rawan kejahatan merugikan kekayaan negara

(1) Penyelundupan komoditas bahan pokok seperti beras, gula,


daging, buah-buahan, makanan dan minuman kaleng, elektronik,
pakaian bekas dan kendaraan diperkirakan dengan
memanfaatkan jalan lintas batas darat dan laut, kemungkinan
terjadi di Polresta Pontianak, Polres Sambas, Polres
Bengkayang, Polres Sanggau, Polres Sintang dan Polres
Kapuas Hulu;

(2) Pembalakan liar (ilegal logging), pada umumnya terjadi pada


wilayah yang memiliki kawasan hutan meliputi : Polres
Pontianak, Polres Sambas, Polres Bengkayang, Polres Landak,
Polres Sanggau, Polres Melawi, Polres Sintang, Polres Kapuas
Hulu dan Polres Ketapang;

(3) Penangkapan ikan secara illegal (illegal fishing), Berlimpahnya


hasil laut di wilayah Kalbar telah mengundang penangkapan ikan
secara ilegal yang banyak dilakukan oleh kapal nelayan asing (
Malaysia, Cina, Vietnam dan Thailand ) diperairan Kalbar,
terutama di perairan laut Kepulauan Natuna terdapat di perairan
Pulau Papan Kec. Pulau Maya Karimata Kab. Kayong Utara dan
laut Cina Selatan yang berbatasan dengan wilayah Kalbar di
antaranya Kab. Bengkayang Kec. Kepulauan, Penata Kecil,
Penata Besar, Randayan dan Lemukutan;

RAHASIA
RAHASIA
116

(4) Penambangan liar (illegal mining), Kasus ilegal mining pada


umumnya terjadi di daerah-daerah yang kaya akan hasil
tambang meliputi Polres Pontianak, Polres Sambas, Polres
Singkawang, Polres Bengkayang, Polres Landak, Polres
Sanggau, Polres Sekadau, Polres Melawi, Polres Sintang, Polres
Kapuas Hulu dan Polres Ketapang;

(5) Pencemaran dan perusakan lingkungan, kemungkinan terjadi di


Polresta Pontianak dan di seluruh Polres jajaran khususnya yang
ada lingkungan pabrik dan aktivitas Pertambangan Tanpa Ijin
(PETI).

d) Daerah rawan kejahatan berimplikasi kontijensi

(1) Kajahatan berimplikasi kontijensi pada umumnya kemungkinan


terjadi di Polresta Pontianak Kota dan Polres jajaran Polda
Kalbar. Khususnya untuk masalah kerusuhan etnis di wilayah
Polresta Pontianak, Polres Sambas, Polres Sanggau, Polres
Landak dan Polres Ketapang apabila tidak diantisipasi lebih jauh
kerusuhan etnis yang pernah terjadi dapat dapat terulang
kembali.

(2) Daerah rawan Tindak Pidana / Pelanggaran / Etika Pilkada


serentak 7 Kabupaten di Prov. Kalbar tahun 2015 :

(a) Kab. Ketapang

Penolakan Pendaftaran Pasangan Calon Drs. Henrikus,


M.Si – Ir. H. Gusti Kamboja, MH dengan Nomor : 27 / BA /
VII / 2015 yang ditandatangani oleh Ketua KPU beserta
Komisioner. Dengan ditolaknya Pendaftaran Pasangan
Calon Drs. Henrikus, M.Si – Ir. H. Gusti Kamboja, MH akan
berdampak terhadap situasi keamanan di Kab. Ketapang
dan rawan adanya gesekan serta provokasi pihak – pihak
yang ingin memanfaatkan situasi pasca penolakan oleh
KPU Kab. Ketapang terhadap pasangan calon tersebut
dikarenakan Sdr. Henrikus, M.Si merupakan Incumbent
Bupati Kab. Ketapang yang masih aktif juga dikarenakan
Partai Golkar beserta Partai Gerindra tidak mengikuti
Pilkada Kab. Ketapang akan menimbulkan kekecewaan
terhadap massa / simpatisan dari pasangan calon maupun
massa / simpatisan partai politik tersebut yang berasal dari
Kec. Balai Bekuak dan Kec. Pesaguhan.

(b) Kab. Bengkayang

- Pencalonan Incumbent Bupati Kab. Bengkayang


Suryatman Gidot M.Pd, Ketua DPD Partai Demokrat
wilayah Kalimantan Barat yang maju dalam Pilkada
seretak tahun 2015 tidak didukung P. Demokrat
melainkan didukung oleh P. Gerindra (4 kursi), P.

RAHASIA
RAHASIA
117

Hanura (4 kursi), P. Nasdem (4 kursi) dan P. PAN (1


kursi). Hal ini dapat menimbulkan konflik khususnya di
internal P. Demokrat dan massa pendukung /
simpatisan Suryatman Gidot M.Pd yang kecewa
terhadap P. Demokrat yang tidak memberikan
dukungannya.

- Permasalahan batas wilayah antara Kota Singkawang


yang berada di Kec. Singkawang Selatan Kel.
Sagatani dan Kel. Sedau dengan Kab. Bengkayang
yang berada di Kel. Karimunting Kec. Sungai Raya
Kepulauan telah disosialisasikan kepada masing –
masing Pemkot Singkawang 29 April 2015 dan
Pemkab Bengkayang pada tagal 13 Mei 2015 oleh
Tim Penegas Batas Prov. Kalbar yang mendapat
penolakan dari masy Kota Singkawang khususnya
masyarakat Kel. Sagatani dan Kel. Sedau, alasannya
terjadi penyusutan luas wilayah Kota Singkawang
sekitar 20.000 Ha.

(c) Kab. Melawi

- Surat gelap yang ditujukan kepada salah satu Bakal


Calon Bupati Kab. Melawi (FIRMAN MUNTACO) dari
3 tokoh masyarakat kepada Kapolda Kalbar terkait
kepemilikan senjata api untuk tidak diperpanjang
ijinnya sehubungan yang bersangkutan arogan,
pengguna narkoba dan tempramental, dapat dipolitisir
menjadi isue politik.

- Pada hari Rabu tanggal 01 Juli 2015 sekira pukul


09.00 Wib bertempat di Kantor Sekretariat DPC Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jl. Juang
KM. 2 Kec. Nanga Pinoh telah dilakukan penyegelan
terhadap kantor DPC PDI – P Kab. Melawi yang
dilakukan oleh PAC PDI – P se Kab Melawi. Tujuan
dari aksi tersebut yaitu menyatakan sikap bahwa PAC
PDI – P Kab. Melawi tidak menerima bakal Calon
Bupati dan Wakil Bupati Melawi yang bukan berasal
dari kader PDI - P serta menuntut penjelasan dari
DPC PDI – P dengan beredarnya foto Surat
Rekomendasi dari DPP PDI – P yang ditujukan
kepada DPC PDI – P tentang merekomendasikan
PANJI. S. Sos dan DADI SUNARYA U. Y, Amd
sebagai kader bakal pasangan calon Bupati dan
Wabup Melawi yang diusung oleh PDI – P dalam
Pilkada Melawi 2015.

RAHASIA
RAHASIA
118

(d) Kab. Kapuas Hulu

Baliho yang terpasang di beberapa tempat di Kab. Kapuas


Hulu bergambarkan bakal calon An. FRANSISKUS DIAAN,
SH (SIS) yang terpasang oleh Tim Pengurus DPC PDI
Perjuangan Kab. Kapuas Hulu berisi tulisan “ Mohon doa
restu dan dukungan menjadi Bupati Kapuas Hulu periode
2015-2020 FRASISKUS DIAAN, SH (SIS) calon Bupati
Kapuas Hulu”. (belum waktunya kampanye / kampanye
terselubung).

(e) Kab. Sekadau

- Dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan atas


penggunaan anggaran dana pada kegiatan sosialisasi
dan pembekalan BPJS di tingkat Puskesmas /
Polides / Pustu 7 jaringannya pada Dinas Kesehatan
Kab. Melawi dengan tersangka Sdr. SIMSON,
SKM.MKES, Dinkes Kab. Melawi, jumlah anggaran
Rp. 800.000.000,- kerugian keuangan negara Rp.
563.875.000 proses hukum dalam proses sidik,
dimana yang bersangkutan mendaftarkan diri sebagai
Balon Bupati Kab. Sekadau berpasangan dengan
PAULUS SUBARNO (diusung oleh gabungan Partai
NASDEM 3 kursi; GERINDRA 4 kursi; HANURA 4
kursi; PAN 3 kursi) total 14 kursi, sehingga dalam
pelaksanaannya rentan menimbulkan konflik apabila
yang bersangkutan dapat lolos menjadi Bupati terpilih
sedangkan dugaan kasus korupsi terbukti.

- Sdr. Marselinus ktavianus (Ketua Panwaslu Kab.


Sekadau telah menerima laporan dari masyarakat
bahwa dibeberapa wilayah Kab. Sekadau terdapat
kecurangan yang dilakukan oleh salah satu kandidat
calon Independen / perseorangan dengan cara
memalsukan dukungan dengan menggunakan
fotocopy KTP milik warga tanpa sepengetahuan
pemiliknya. Indikasi kecurangan terhadap syarat
dukungan yang dilakukan oleh salah satu pasangan
calon Kepala Daerah dari jalur Independen /
Perseorangan yaitu dengan menggunakan fotocopy
KTP untuk dimasukkan dalam daftar nama pendukung
salah satu calon tersebut tanpa sepengetahuan dan
ijin dari pemilk KTP yang bersangkutan

(f) Kab. Sambas

Berdasarkan hasil verifikasi data telah dilakukan tim


verifikasi telah ditemukan adanya data pendukung fiktif
untuk balon Bupati jalur independen An. Toni Kurniadi.
Terdapat 520 dukungan suara fiktif yang telah di temukan di

RAHASIA
RAHASIA
119

Desa Tebas Sungai Kab Sambas yang terdiri dari 129


orang pendukung yang telah meninggal dunia dan 265
orang yang telah menyatakan menolak / tidak mendukung.
Bukti penolakan dari masyarakat Desa Tebas Sungai untuk
memberikan dukungan kepada Sdr. TONI KURNIADI untuk
maju sebagai balon Independen / perseorangan dalam
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab Sambas tahun 2015
dengan cara membuat surat pernyataan MENOLAK yang
ditandatangani oleh masyarakat Desa Tebas Sungai Kab
Sambas.

(g) Kab. Sintang

- DUGAAN tindak pidana korupsi pada proyek


pembangunan Jl. Serawai-Ambalau Kab. Sintang Ta.
2012 dengan tersangka Drs. ASKIMAN, MM, Dinas
PU Kab. Sintang, jumlah anggaran 6 M, kerugian
keuangan negara Rp. 1.257.282.528,71 proses
hukum sudah tahap II. Dimana yang bersangkutan
mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Sintang
berpasangan dengan dr. DJAROT WINARNO, M.Pd
yang diusung oleh gabungan Partai GOLKAR 3 kursi;
PPP 1 kursi; NASDEM 5 kursi) total 9 kursi pada
Pilkada serentak 7 Kabupaten, hal ini dapat dijadikan
isue sentral lawan politik.

- Permasalahan batas wilayah Kab Sekadau dan Kab


Sintang antara lain Desa Sunsong Kec. Sekadau Hulu
Kab. Sekadau dengan Desa Sinar Pekayau Kec
Sepauk Kab Sintang. Pihak Kabupaten Sintang
mengklaim bahwa Dusun Saka Tiga, Dusun Sunsong
dan Dusun Bungkong merupakan wilayah Kabupaten
Sintang.

9) Ambang gangguan bersumber dari Kalender Kamtibmas.

a) Peringatan Hari-hari Besar Internasional : Peringatan Valentine Day


(14 Pebruari), Peringatan Hari Bumi (22 April), Peringatan Hari Buruh
Internasional (1 Mei), Peringatan Hari Anti Korupsi Dunia (9
Desember), Peringatan Hari HAM se-Dunia (10 Desember),
Peringatan Hari Madat Narkoba (26 Juni), Peringatan Hari Pangan se-
Dunia (1 Oktober).

b) Peringatan Hari-hari Besar Nasional.

(1) Hari-hari besar keagamaan;

(a) Hari Raya Idul Fitri;


(b) Hari Raya Idul Adha;
(c) Hari Raya Natal dan Tahun Baru;
(d) Hari Raya Nyepi;

RAHASIA
RAHASIA
120

(e) Hari Raya Waisak;


(f) Hari Raya Imlek (Tahun Baru Cina).

(2) Hari Pendidikan Nasional (2 Mei);


(3) Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei);
(4) Hari Proklamasi Kemerdekaan RI (17 Agustus);
(5) Hari Olah Raga Nasional (9 September);
(6) Peringatan Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober);
(7) Peringatan Hari Sumpah Pemuda (28 Oktober).

c) Agenda Kegiatan Pemerintah (Pusat / Daerah) :

(1) Pusat

(a) Sidang-sidang / konferensi yang dihadiri pejabat negara /


Menteri negara-negara asing / sahabat;
(b) Sidang-sidang DPR / DPD / MPR;
(c) Sidang-sidang yang dihadiri pejabat negara.

(2) Daerah

(a) Sidang DPRD Prov / Kab / Kota;


(b) HUT Pemda (Provinsi, Kab / Kota);
(c) Porprov;
(d) Cap Go Meh Kota Pontianak dan Singkawang;
(e) Sedekah Bumi Kab. Kubu Raya;
(f) Titik Kulminasi di Kota Pontianak;
(g) Upacara Dange di Sungai Mendalam Kab. Kapuas Hulu;
(h) Selamatan laut (Nyemah) di Desa Padang Pulau Karimata
Kab. Kayong Utara;
(i) Naik Dango;
(j) Festival Bumi Sebaloh Kab. Bengkayang;
(k) Tumpang Negeri;
(l) Nike Benih & Pamole Benih di Sungai Mendalam Kab.
Kapuas Hulu;
(m) Nyobeng Desa Sebujit Kab. Bengkayang;
(n) Jiarah Makam Juang Mandor Kab. Landak;
(o) Pagelaran Seni Budaya Istana Sambas;
(p) Mamandung Desa Ulu Nusa dan Sayu Kab. Pontianak;
(q) Gawai Nyapat Taon Kab. Sekadau;
(r) Festival Museum Pontianak;
(s) Festival Meriam Karbit Kota Pontianak;
(t) Robo-Robo Kab. Pontianak dan Kubu Raya;
(u) Gebyar wisata Bukit Kelam Kab. Sintang;
(v) Ritual adat SAMSAM atau adat bersih Desa di beberapa
daerah di Kalbar;
(w) Hari berkabung daerah / peristiwa Mandor (tanggal 28
Juni).

RAHASIA
RAHASIA
121

(d) Agenda Kegiatan Partai politik dan Ormas : Peringatan Hut Parpol /
Ormas dan Peringatan persitiwa penyerangan Kantor PDI-P / Kudatuli
(27 Juli).

(e) Agenda Kegiatan LSM : Seminar / loka karya / dialog, Unjuk rasa, Dll.

10) Ambang Gangguan yang berkaitan dengan Pilkada serentak 7


Kabupaten di Prov. Kalbar tahun 2015 :

a) Orang :

(1) Personel KPU Provinsi / Kabupaten, PPK,PPS, KPPS dan TPS;


(2) Personel Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/ Kecamatan;
(3) Personel DKPP;
(4) Panitia Pendaftaran Pemilih dan Juru Kampanye;
(5) Calon Bupati dan Wakil Bupati beserta Keluarga;
(6) Pengamat / Pemantau Pemilu;
(7) Masyarakat Pemilih.

b) Benda :

(1) Kantor KPU Provinsi / Kabupaten, PPK,PPS, KPPS dan TPS;


(2) Kantor Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten / Kecamatan;
(3) Kantor DKPP;
(4) Kantor Parpol;
(5) Sarana prasarana Pemilu seperti kotak suara, suratsuara serta
kelengkapan lainnya (logistik Pemilu).

c) Lokasi :

(1) Lokasi percetakan surat suara;


(2) Lokasi atau tempat yang digunakan sebagai penyimpananlogistik
Pemilu;
(3) Lokasi kampanye;
(4) Area TPS dan tempat - tempat lainnya (titik rawan danstrong
point);
(5) Lokasi atau tempat untuk rekapitulasi, penghitungansuara,
sidang / rapat pleno dan penetapan hasilPemilu oleh KPU /
KPUD;
(6) Lokasi atau tempat dan gedung yang digunakanuntuk pelantikan
/ sumpah janji Bupati / WakilBupati terpilih.

d) Kegiatan :

(1) Proses cetak, pengambilan dari percetakan, simpandan distribusi


surat suara serta kelengkapanadministrasi ke tempat tujuan;
(2) Distribusi logistik Pemilu ke tujuan;
(3) Tahapan inti Pemilukada 2015;
(4) Pengiriman hasil penghitungan suara.

RAHASIA
RAHASIA
122

c. Gangguan Nyata.

1) Bersumber dari aspek Geografi : Perompakan, Penyelundupan,


Pencurian Sumber Daya Alam (SDA), Pencemaran lingkungan,
Bencana alam (banjir, tanah longsor, angin puting beliung), Musim
kemarau berkepanjangan / kekeringan.

2) Bersumber dari aspek Demografi : Konflik horizontal, Konflik vertikal,


Penyakit masyarakat (perjudian, miras, prostitusi, Narkoba dan
pencurian).

3) Bersumber dari Sumber Daya Alam : Ilegal Logging, Ilegal Minning,


Ilegal Fishing, Pencemaran Lingkungan Hidup.

4) Bersumber dari Idiologi : Terorisme, Sparatisme, Aliran sesat,


Radikalisme (ISIS).

5) Bersumber dari Politik : Konflik Horizontal, Konflik Vertikal, Kejahatan


akibat Pemilukada (tindak pidana / pelanggaran / etika/ sengketa).

6) Bersumber dari Ekonomi : Penyelundupan / penyalahgunaan BBM,


Konflik sosial, Uang Palsu, Pemalsuan merk, Kejahatan Perbankan,
Korupsi, Kejahatan Perpajakan, Money Laundry, Cyber Crime,
Gratifikasi.

7) Bersumber dari Sosial Budaya : Unjuk rasa anarkhis, Penyakit


masyarakat, Konflik Horizontal, Konflik Vertikal, Wabah Penyakit,
Bencana Alam, Kecelakaan Transportasi, kasus melibatkan buruh dan
TKI.

8) Bersumber dari Keamanan

a) Kejahatan Konvensional : Kejahatan terhadap ketertiban umum;


Memberi / menerima suap; Sumpah palsu dan keterangan
palsu; Pemalsuan surat; penghinaan; penculikan; pembunuhan;
penganiayaan berat; pencurian biasa; pencurian dengan
pemberatan; pencurian dengan kekerasan; pemerasan dan
pengancaman; penggelapan; penipuan; penyalahgunaan senjata
api/bahan peledak; curanmor; uang palsu; premanisme; Unjuk
rasa.

b) Kejahatan transnasional : Narkotika; Psikotropika; Terorisme;


Perompakan/pembajakan; Perdagangan manusia/trafficking in
person; Pencucian uang/money laundring; Kejahatan dunia
maya / cyber crime; Penyelundupan senjata api/arm smugling;
Kejahatan ekonomi lintas negara/trans economy crime.

c) Kejahatan merugikan kekayaan negara : Korupsi; Illegal logging;


Illegal fishing; Illegal mining; Lingkungan hidup; Fiskal; BBM
illegal; Penyelundupan, Cukai; Telekomunikasi; Karantina;
Pemalsuan mata uang dan uang kertas.

RAHASIA
RAHASIA
123

d) Kejahatan berimplikasi kontinjensi : Konflik Suku, Agama, Ras,


dan Antar golongan (SARA); Konflik oknum TNI - Polri / konflik
aparat; Bentrok massa; Pemogokan buruh; Unjuk rasa anarkis;
Perkelahian pelajar / mahasiswa.

RAHASIA
RAHASIA
124

BAB V

PENUTUP

15. Kesimpulan

a. Mencermati perkembangan lingkungan strategis (global, regional dan


nasional) dan perkembangan situasi di wilayah hukum polda kalbar yang
bersumber dari potensi gangguan, ambang gangguan yang
mengindikasikan adanya dinamika masyarakat baik yang bersifat positif
maupun negatif, sehingga diperlukan upaya-upaya sebagai berikut :

1) Menjaga dan memelihara situasi kamtibmas agar tetap kondusif sejak


tahap persiapan, penyelenggaraan dan penyelesaian pemilukada
guna menjamin rasa aman para penyelenggara, peserta Pemilukada
tahun 2015 dan masyarakat di 7 (tujuh) Kabupaten (Bengkayang,
Sekadau, Melawi, Sintang, Kapuas Hulu, Ketapang, Sambas);

2) Melakukan pengamanan dan pengawalan terhadap setiap tahapan


pemilukada sehingga mampu mengantisipasi dan mengeliminir
perkiraan gangguan dan ancaman yang muncul;

3) Melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran tindak pidana


Pemilukada dan tindak pidana lainnya sebagaimana yang diatur di
dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.

b. Upaya-upaya tersebut diatas dalam rangka mendorong terciptanya situasi


kamtibmas yang kondusif dan mendukung terselenggaranya Pilkada
serentak yang aman, tertib, lancar, demokratis, humanis dan bermartabat.
Namun demikian perlu disadari bahwasnya setiap tahapan Pilkada memiliki
potensi rawan yang dapat mengganggu jalannya Pilkada. Adapun potensi
rawan yang dapat muncul sebagai berikut :

1) Intimidasi/ ancaman kepada penyelenggara, masyarakat, aparat


keamanan, paslon, timses;
2) Sabotase;
3) Penculikan;
4) Kampanye hitam, money politik;
5) Unjuk rasa / Protes yang diakhiri dengan tindakan anarkhis;
6) Manipulasi;
7) Politisasi birokrasi, suku, agama dan ras;
8) Pelanggaran maupun tindak pidana serta kode etik, sengketa;
9) Masalah DPT, pendistribusian logistik di wilayah terpencil/terisolir;
10) Gol put;
11) Kemacetan dan laka lantas
12) Kejahatan konvensional (pengrusakan, pengancaman, pembunuhan,
pembakaran, penganiayaan);
13) Terorisme, ISIS;
14) Bencana alam (kabut asap, banjir, tanah longsor dan angin putting
beliung).
RAHASIA
RAHASIA
125

16. Rekomendasi

a. Menyiapkan kekuatan personil pengamanan diseluruh wilayah hukum


Kepolisian Resort yang akan melaksanakan pemilukada serentak dan back
back-
up polda serta pelibatan bantuan TNI / Linmas sesuai tahapan pemilukada;
pemilukada

b. Menyiapkan rencana kontijensi konflik sosial dan bencana alam dengan


perkuatan back
back-up
up dari wilayah penyangga serta bantuan dari polda
dengan memperhatikan rayonisasi, jarak tempuh dan dukungan logistik,
sarana prasarana serta efisiensi anggaran;
anggaran

c. Melaksanakan
sanakan cipta kondisi dengan operasi rutin maupun
maupun operasi khusus
kepolisian;

d. Mengintensifkan
intensifkan kegiatan proaktif policing;
policing

e. Kerjasama dengan Penyelenggara Pemilukada (Kpu Provinsi, KPU


Kabupaten/Kota, PPK, PPS, Panwaslu, Panwascam, DKPP, Gakkumdu
serta
a Pemerintah Daerah);
Daerah)

f. Menggelorakan netralitas aparat keamanan;

g. Peningkatan pelatihan kemampuan Fungsi Teknis Kepolisian dan


menyiapkan Sispamkota dalam rangka memantapkan kesiapan
pengamanan maupun penanggulangan gangguan pelaksanaan Pilkada
2015/2016.

Pontianak, 30 Juli 2015

DIREKTORAT INTELKAM POLDA KALBAR


AUTHENTIKASI : ..............
Distribusi : Konseptor : ..............
1. Kabaintelkam Polri. Paraf :
2. Karo Analis Baintelkam Polri 1. Kabag Analis :...........
3. Kapolda Kalbar. 2. Ksb. Renmin :...........
4. Irwasda Polda Kalbar.
5.. Karo Rena Polda Kalbar.
6. Karo Ops Polda Kalbar.
7.. Dir Opsnal Polda Kalbar.
8.. Kapolres / Ta Jajaran Polda Kalbar
Kalbar.
RAHASIA
126

KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT COPY KE : .......


DIREKTORAT INTELIJEN KEAMANAN DARI : ...........COPIES
Jl. Jend Ahmad Yani No. 01 Pontianak
Nomor : R / Kirka Intel /14 /VII/2015/ Ditintelkam

PERKIRAAN KEADAAN INTELIJEN KEAMANAN POLDA KALBAR


DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA SERENTAK 7 KABUPATEN DI PROV.
KALBAR (KAB. BENGKAYANG, SAMBAS, SEKADAU, MELAWI, SINTANG,
KAPUAS HULU DAN KAB. KETAPANG) TAHUN 2015/2016

COPY KE ………DARI …… COPIES

Pontianak, 30 Juli 2015

Anda mungkin juga menyukai