ANGKATAN ……
Oleh :
NAMA : ……….
SIN / ANGKT : … (…..) /
NO.SIS :
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPOLISIAN
MARET 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilu Serentak tahun 2019 tengah memasuki
tahap krusial bagi peserta pemilu, yaitu tahapan
kampanye. Pemilu kali ini berbeda dengan sebelumnya
karena pemilihan yang berbarengan untuk memilih
anggota legislatif nasional dan daerah serta
pemilihan presiden dan wakil presiden. Oleh karena
sifat yang serentak tersebut, saat ini peserta
pemilu (partai politik, para calon anggota
legislatif dan juga calon presiden dan wakil
presiden) bergerak bersama-sama melakukan kampanye,
baik untuk memperkenalkan dirinya masing-masing
ataupun tim pemenangan calon presidennya. Iklim
tersebut mendorong munculnya persaingan yang ketat
agar masing-masing Paslon dapat memperoleh simpati
dari masyarakat. Tidak jarang berbagai bentuk
berita-berita bohong beredar di tengah masyarakat
yang menyudutkan salah satu Paslon dan cenderung
menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
Salah satu berita yang muncul ke permukaan dan
berpotensi menimbulkan kegaduhan tersebut adalah
Tabloid Indonesia Barokah. Tabloid Indonesia Barokah
dengan konten bermuatan politik tersebar di tengah
masyarakat. Tabloid ini menuai banyak pro dan kontra
karena dinilai menjatuhkan salah satu pasangan calon
presiden dan wakil presiden. Di halaman depan edisi
pertamanya, tabloid ini mengangkat judul "Reuni 212:
Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?" Oleh BPN
Palson 02, informasi-informasi yang termuat dalam
Tabloid Indonesia Barokah berisi konten yang
cenderung mendiskreditkan pasangan Prabowo Subianto-
Sandiaga Uno dan melaporkannya kepada Polri.
Menurut Pasal 1 butir (1) Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana, Penyidik adalah pejabat polisi
Negara Republik Indonesia atau pejabat Pegawai
Negeri Sipil yang diberi wewenang khusus oleh
undang-undang untuk melakukan penyidikan oleh karena
kewajibannnya tersebut. Tugas polisi sebagai
Penyidik memegang peranan utama dalam penyidikan
hukum pidana umum, yaitu pelanggaran pasal-pasal
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Polisi dalam kasus peredaran Tabloid Indonesia
Barokah tidak boleh gegabah dalam melakukan
penyelidikan, karena sangat menentukan situasi
ketertiban dan keamanan di masyarakat. Polisi selain
sebagai crime fighter harus mampu memberikan
perlindungan kepada masyarakat, sehingga masyarakat
tidak akan terhasut oleh adanya indikasi-indikasi
adanya tindak pidana dalam Tabloid Indonesia
Barokah.
B. Perumusan Masalah
Atas dasar permasalahan di atas dalam tulisan
ini penulis ingin memberikan gambaran mengenai
bagaimana peran Polri dalam penegakan hukum terhadap
dugaan tindak pidana dalam Tabloid Indonesia
Barokah?
C. Tujuan
Tulisan ini selain bersifat deskriptif juga
menyampaikan solusi terhadap permasalahan yang
ada. Untuk lebih menghasilkan bahasan permasalahan
yang lebih riil dan jelas maka pokok permasalahan
diuraikan bertujuan untuk mengetahui peran Polri
dalam penegakan hukum terhadap dugaan tindak pidana
dalam Tabloid Indonesia Barokah.
D. Manfaat
Hasil penulisan taskap ini diharapkan dapat
memberikan informasi yang dapat dijadikan acuan bagi
institusi kepolisian dalam rangka melakukan
penegakan hukum terhadap tindak pidana dalam Tabloid
Indonesia Barokah.
BAB II
Tinjauan Kepustakaan
A. Dewan Pers
Pasal 15 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers menjelaskan bahwa
Dewan Pers melaksanakan fungsi-fungsi sebagai
berikut :
a. melindungi kemerdekaan pers dari campur
tangan pihak lain;
b. melakukan pengkajian untuk pengembangan
kehidupan pers;
c. menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode
Etik Jurnalistik;
d. memberikan pertimbangan dan mengupayakan
penyelesaian pengaduan masyarakat atas
kasus-kasus yang berhubungan dengan
pemberitaan pers;
e. mengembangkan komunikasi antara pers,
masyarakat, dan pemerintah;
f. memfasilitasi organisasi-organisasi pers
dalam menyusun peraturan-peraturan di
bidang pers dan meningkatkan kualitas
profesi kewartawanan; g. mendata perusahaan
pers.
A. Kesimpulan
Penegakan hukum merupakan tanggung jawab
bersama dari para peranan negara, dan anggota
masyarakat, dan bukan hanya organisasi penegak
hukum. Meskipun dalam kasus Tabloid Indonesia
Barokah pihak kepolisian terlihat lamban dalam
penanganan laporan, akan tetapi tindakan tersebut
merupakan cerminan dari teori neo klasik. Kepolisian
tidak lagi hanya mengandalkan pada kewenangan upaya
paksa. Kepolisian justru lebih menunjukkan
kemampuannya dalam melibatkan berbagai komponen atau
constituensnya, seperti para ahli di bidangnya,
yaitu Dewan Pers ataupun Bawaslu untuk memastikan
bahwa Tabloid Indonesia Barokahmemenuhi adanya unsur
pidana. Hal tersebut dimaksudkan agar setiap
instansi yang terlibat dapat menunjukkan perannya
masing-masing, sehingga penyidikan yang dilakukan
kepolisian dapat memberikan sanksi yang tepat bagi
pelakunya untuk memberikan perlindungan kepada
masyarakat.
B. Saran
Dalam upaya penegakan hukum yang dilakukan,
Polisi yang memiliki tugas “to prevent law-violating
behavior and to apprehend those who do break the
law”, diharapkan dapat memberi perlindungan kepada
masyarakat untuk mencapai kesejahteraannya.
DAFTAR PUSTAKA