TINJAUAN PUSTAKA
tidak berjalan baik, saat mereka harus menyampaikan hasil belajar pada orang
tua, atau saat ujian akhir akan tiba (Atkinson, dkk, 2000: 336). Stres dapat
terjadi jika individu tidak dapat mengatasi problem yang disebabkan karena
tekanan yang mereka alami. Mereka tidak dapat mengambil tindakan “fight of
tersebut.
oleh individu sebagai ancaman (stresor) dan reaksi individu terhadap stres
tersebut.
8
9
Menurut Helmi (dalam Safaria dan Saputra, 2012: 27) stres memiliki
tiga komponen, yaitu stresor, proses (interaksi), dan respon stres. Stersor
sulit tidur, meupun merokok terus. Stres dalam hal ini digambarkan sebagai
pendekatan ini muncul jika tekanan yang dihadapi melebihi batas optimum.
definisi stres dengan adanya transaksi antara tekanan dari luar dengan
lain dari Colnninger (dalam Safaria dan Saputra, 2012: 28) mengemukakan
bahwa stres adalah keadaan yang membuat tegang yang terjadi ketika
terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stresor) yang mengancam
(2000: 121) mendefinisikan stres sebagai label untuk gejala psikologis yang
tertekan, baik secara fisik maupun psikologis. Stres juga dapat diartikan
sebagai memberikan tekanan atau ketegangan dalam cara berbicara atau cara
menulis.
stres adalah suatu kondisi dimana individu mengalami tekanan atau tuntutan
dan SMA/MA/SMK atau yang sederajat Bab I Pasal 1 (5) menyatakan bahwa
tertentu.
11
2. Gejala-gejala stres
1). Kecemasan
ditandai oleh istilah seperti kuatir, prihatin, tegang, dan takut yang
dari stres.
12
kognitif yang cukup berat jika dihadapkan dengan stresor yang serius.
2) Cemas
ease)
1) Perut terganggu
3) Banyak berkeringat
4) Tangan berkeringat
atau makan, menarik diri dari pergaulan sosial, dan mudah bertengkar.
(2006: 110) bahwa gejala-gejala stres terdiri atas gejala fisik, emosional, dan
alat ukur untuk mengungkap stres dalam menghadapi stres UN pada siswa
kehidupan.
Berpura-pura seakan masalah tidak ada atau tidak terjadi merupakan suatu
berfokus pada emosi (emotion focused coping). Pada coping yang berfokus
menyangkal adanya stressor atau menarik diri dari situasi. Namun, coping
yang berfokus pada emosi tidak menghilangkan stressor atau tidak juga
mengatur stressor.
c. Ketahanan psikologis
d. Optimisme
Optimisme berhubungan dengan mood yang lebih baik dan respon sistem
e. Dukungan sosial
16
f. Identitas etnik
Pola tingkah laku tipe A merupakan suatu gaya tingkah laku seseorang
h. Lingkungan sosial
ketahanan.
hari dan stressor yang menyangkut tuntutan dan ancaman yang berasal
dari lingkungan.
a. Faktor-faktor lingkungan
Banyak faktor, baik besar maupun kecil yang dapat menghasilkan stres
menghasilkan stres.
c. Faktor-faktor kognitif
sumber daya yang dimiliki rendah, stres cenderung akan menjadi berat.
Bila bahaya dan ancaman rendah, dan tantangan serta sumber daya yang
dimiliki tinggi, maka stres akan cenderung menjadi ringan atau sedang.
d. Faktor-faktor sosial-budaya
1) Stres akulturatif
antara lain:
sebagainya.
ujian.
peran berkaitan dengan harapan tingkah laku dari pihak sekolah serta
faktor yang memengaruhi stres adalah faktor internal, meliputi variabel dalam
tuntutan tugas dan faktor eksternal yang meliputi faktor sosial kognitif,
lingkungan, faktor sosial budaya (stres akultruratif dan status sosial ekonomi),
tuntutan fisik (stres yang bersumber dari lingkungan fisik sekolah), identitas
etnik dan dukungan sosial. Faktor eksternal salah satunya adalah dukungan
sosial. Penelitian ini menggunakan variabel dari salah satu faktor yang
B. Dukungan Sosial
informasi atau nasihat verbal dan/atau non verbal, bantuan nyata, atau
tindakan yang diberikan oleh keakaraban sosial atau didapat karena kehadiran
mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi penerima.
orang menerima dari orang atau kelompok lain. Coyne dan Lazarus (dalam
Niven, 2000: 137) menyatakan bahwa dukungan sosial atau jaringan sosial
adalah jumlah orang yang terlibat dan sifat perasaan-perasaan dan pemikiran
jaringan teman, anggota keluarga, tetangga, rekan kerja, dan lain-lain yang
adalah sangat penting dalam kemampuan orang untuk mengatasi sumber stres
penting dalam perkembangan dan sosial remaja. Selain itu teman sebaya juga
teman-teman mereka sebagai sumber rasa nyaman dan aman dalam suatu
kelompok. Menurut Offer dan Church (dalam Papalia, dkk, 2009: 87)
sebaya dan lebih sedikit dengan keluarga. Akan tetapi, sebagian besar nilai-
nilai dasar remaja tetap lebih dekat dengan nilai-nilai orang tua mereka
dukungan sosial adalah informasi atau nasihat verbal dan / atau non verbal,
bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh orang lain dan mempunyai
diperhatikan.
antara lain:
a. Dukungan emosional
yang bersangkutan serta memberikan rasa aman, rasa saling memiliki dan
rasa dicintai.
b. Dukungan penghargaan
23
c. Dukungan instrumental
orang itu atau menolong dengan pekerjaan pada waktu mengalami stres.
d. Dukungan informatif
a. Dukungan nyata
nyata merupakan paling efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat.
b. Dukungan pengharapan
c. Dukungan emosional
berjalan baik, saat mereka harus menyampaikan hasil belajar pada orang tua,
atau saat ujian akhir akan tiba (Atkinson, 2000 : 336). Stres dapat terjadi jika
individu tidak dapat mengatasi problem yang disebabkan karena tekanan yang
mereka alami (Douglas dalam Smet, 1994 : 106). Atkinson (Smet, 1994 : 106-
atau frustrasi dengan orang lain dapat membantu orang berpikir lebih realistis
cukup, dan perlu bagi individu untuk mendapatkan dukungan sosial dari orang
lain yang berada dalam lingkaran keluarga, teman, tetangga, rekan kerja.
mengatasi masalahnya.
lain. Setiap dukungan yang diterima siswa dapat meringankan tekanan yang
kesiapan dalam menghadapi UN dan dapat terhindar dari stres yang dapat
terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan stres pada
siswa akselerasi. Penelitian lain yang dilakukan Syarif (2015: 109) juga
tinggi dukungan sosial maka semakin rendah stres menghadapi ujian nasional,
26
sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka akan semakin tinggi stres
dihargai, dan diperhatikan. Dukungan sosial yang diterima oleh siswa yang
UN. Dukungan sosial yang diterima siswa SMK Palebon Semarang akan
D. Hipotesis