Anda di halaman 1dari 12

Lex Et Societatis Vol. VI/No.

4/Jun/2018

PERAN SERTA ORGANISASI MASYARAKAT membudaya. Pemerintah Indonesia dalam


DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA upaya memberantas tindak pidana korupsi
KORUPSI DI INDONESIA1 dapat dikatakan belum berhasil. Ini sangat
Oleh : Valentino A. Sumampow2 berdampak bagi kehidupan di masyarakat
KOMISI PEMBIMBING : walaupun dalam prakteknya ikut melibatkan
Dr. Johnny A. Lembong, SH, MH peran serta Organisasi Masyarakat atau
Dr. Wempie Kumendong, SH, MH Lembaga Swadaya Masyarakat dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi.
ABSTRAK Kata Kunci : Peran Serta, Organisasi Masyarakat,
Metode penelitian yang digunakan dalam Tindak Pidana Korupsi
penelitian ini adalah penelitian hukum normatif
atau penelitian hukum kepustakaan. Dengan PENDAHULUAN
cara menganalisis peraturan-peraturan, A. Latar Belakang Masalah
yurisprudensi dan tulisan-tulisan, laporan Tindak pidana korupsi merupakan salah satu
penelitian, jurnal, yang berhubungan dengan penyakit masyarakat, sama dengan jenis
objek yang akan diteliti. Jenis penelitian ini kejahatan lain seperti pencurian yang sudah ada
adalah Deskriptif Research, yaitu penelitian yang sejak manusia ada di atas muka bumi ini.
menggambarkan dan menafsirkan secara ilmiah Masalah utama yang dihadapi adalah tindak
dokumen-dokumen penting dalam hal ini pidana korupsi meningkat seiring dengan
dokumen di samping mengumpulkan data dan kemajuan, kemakmuran, dan teknologi.
menyusun data, juga mengadakan analisa dan Pengalaman memperlihatkan semakin maju
interpretasi tentang arti data tersebut yang ada pembangunan suatu bangsa semakin meningkat
atau yang mungkin timbul. Adapun pula kebutuhan hidup dan mendorong orang
keterkaitannya dengan penelitian ini adalah untuk melakukan berbagai kejahatan, termasuk
hasil yang diperoleh dari penelitian ini tindak pidana korupsi.
diharapkan dapat memberikan gambaran Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah
mengenai keadaan obyek penelitian guna sampai pada titik nadir, titik yang tidak dapat
pengambilan kesimpulan-kesimpulan yang lagi ditolerir. Korupsi telah begitu mengakar,
berlaku secara umum. Terbentuknya Undang- meluas dan sistematis, sampai-sampai disebut
Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo perubahan telah membudaya di bangsa ini.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Sebelum dibuat undang-undang khusus yang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi maka mengatur tentang permasalahan korupsi yaitu
jelaslah sudah bahwa permasalahan korupsi mengenai kaitan korupsi dengan kriminalitas
merupakan tindak pidana khusus. Korupsi memang menimbulkan kontroversi khususnya
merupakan masalah yang sangat kompleks yang untuk menerapkan hukum pidana atau perdata
menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia. atau bahkan hukum publik. Terbentuknya
Pendekatan masalahnya memerlukan berbagai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo
disiplin ilmu untuk dapat mencapai suatu perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun
pemecahan masalah sesuai dengan ruang dan 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
waktu yang ada secara terpadu. Pandangan Korupsi maka jelaslah sudah bahwa
bahwa korupsi merupakan masalah budaya permasalahan korupsi merupakan tindak pidana
tidaklah mengherankan jika transformasi budaya khusus. Korupsi merupakan masalah yang
diperlukan sebagai obat mujarab dalam upaya sangat kompleks yang menyangkut berbagai
penanggulangan tindak pidana korupsi. Berbeda aspek kehidupan manusia. Pendekatan
halnya dengan penyakit lain korupsi merupakan masalahnya memerlukan berbagai disiplin ilmu
yang berkembang termasuk Indonesia untuk dapat mencapai suatu pemecahan
digambarkan seolah-olah korupsi sebagai masalah sesuai dengan ruang dan waktu yang
penyakit sosial yang menyebar luas dan berada ada secara terpadu. Pandangan bahwa korupsi
di mana-mana sehingga timbul anggapan telah merupakan masalah budaya tidaklah
mengherankan jika transformasi budaya
1
Artikel Tesis diperlukan sebagai obat mujarab dalam upaya
2
Mahasiswa pada Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi, penanggulangan tindak pidana korupsi. Berbeda
NIM 13202108029

101
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

halnya dengan penyakit lain korupsi merupakan Sesungguhnya Indonesia negara kaya, tetapi
yang berkembang termasuk Indonesia karena korupsi terus merajalela maka
digambarkan seolah-olah korupsi sebagai kesejahteraan yang mestinya dapat dinikmati
penyakit sosial yang menyebar luas dan berada oleh rakyat semakin banyak semakin jauh dari
di mana-mana sehingga timbul anggapan telah harapan. Misalnya saat ini, jumlah orang miskin
membudaya. di Indonesia sangat memprihatinkan.
Pemerintah Indonesia dalam upaya International Labour Organisation (ILO)
memberantas tindak pidana korupsi dapat memperkirakan jumlah orang miskin secara riil
dikatakan belum berhasil. Ini sangat berdampak di Indonesia mencapai 129,6 juta orang, atau
bagi kehidupan di masyarakat walaupun dalam sekitar 66,3% dari seluruh jumlah penduduk
prakteknya ikut melibatkan peran serta (namun ukuran kemiskinan Indonesia berbeda,
Organisasi Masyarakat atau Lembaga Swadaya sehingga angka kemiskinannya sekitar 13-15%).
Masyarakat dalam pemberantasan tindak Kondisi ini terjadi menurut hemat saya
pidana korupsi. disebabkan suburnya korupsi di republik ini.3
Di tengah-tengah memperingati hari anti
B. Perumusan Masalah korupsi international yang jatuh setiap tanggal 9
1. Bagaimana kedudukan hukum Ormas dalam Desember, di mana perayaan hari korupsi
pemberantasan tindak pidana korupsi di sedunia pada tahun ini, Lembaga Swadaya
Indonesia? Masyarakat Transparency International
2. Bagaimana peran serta Ormas dalam Indonesia (TII), menyampaikan laporannya yang
pemberantasan tindak pidana korupsi? menempatkan Partai Politik dan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga paling
C. Metodologi Penelitian korup di Indonesia. Sedangkan lembaga lain
Metode penelitian yang digunakan dalam adalah peradilan, dan kepolisian.4
penelitian ini adalah penelitian hukum normatif Peran serta masyarakat dalam
atau penelitian hukum kepustakaan. Dengan penyelenggaraan negara diatur dalam Peraturan
cara menganalisis peraturan-peraturan, Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 Tentang Cara
yurisprudensi dan tulisan-tulisan, laporan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 31 Tahun
penelitian, jurnal, yang berhubungan dengan 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
objek yang akan diteliti. mengenai Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta
Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara.
HASIL DAN PEMBAHASAN Disebutkan dalam peraturan ini, bahwa yang
A. Kedudukan Hukum Organisasi Masyarakat dimaksud dengan peranserta masyarakat adalah
Dalam Pemberantasan Tindak Pidana peran aktif masyarakat untuk ikut serta
Korupsi Di Indonesia mewujudkan penyelenggara negara yang bersih
Upaya pencegahan dan pemberantasan dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme,
tindak pidana korupsi yang mengikutsertakan yang dilaksanakan dengan menaati norma
Organisasi Masyarakat atau Lembaga Swadaya hukum, moral dan sosial yang berlaku dalam
Masyarakat (LSM) telah diatur dalam The United masyarakat. Secara lebih khusus peran serta
Nations Convention Against Corruption (UNCAC) masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana
2003, khususnya pada Pasal 13 disebutkan korupsi diatur dalam Peraturan Pemerintah
antara lain, bahwa masing-masing negara pihak Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2000
wajib mengambil tindakan-tindakan yang tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta
semestinya, dalam kewenangannya sesuai Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam
dengan prinsip-prinsip dasar hukum internalnya, Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
meningkatkan partisipasi aktif perorangan dan Korupsi.
kelompok di luar sektor publik, seperti
masyarakat sipil, organisasi-orgaisasi non
pemerintah (NGO/LSM) dan organisasi- 3
Edi Suharto, 2006, Membangun Masyarakat
organisasi berbasis masyarakat. Memberdayakan Rakyat, PT Refika Aditama, Bandung, hlm.
Masalah besar yang dihadapi bangsa 136.
4
Indonesia saat ini adalah masalah korupsi. Emerson Yuntho, 2011, Tantangan dan Strategi Korupsi.
PT Refika Aditama, Bandung, hlm. 11.

102
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Landasan hukum keberadaan Organisasi Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985


Masyarakat atau Lembaga Swadaya Masyarakat jo. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013
di Indonesia :5 tentang Organisasi Kemasyarakatan, mengakui
1. a. Pasal 28 E ayat (3) UUD NRI 1945. keberadaan Organisasi Masyarakat (Ormas) atau
b. Pasal 21 ayat (1) UUD NRI 1945. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai
2. Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun penyalur aspirasi dan ikut menyukseskan
1985 jo. Undang-Undang Nomor 17 Tahun pembangunan nasional.
2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan. TAP MPR Nomor XI/MPR-RI/2001 tentang
3. TAP MPR Nomor XI/MPR-RI/1999 Tentang Arah Kebijakan Pencegahan dan Pemberantasan
Arah Kebijakan Pencegahan dan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, menentukan
Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan bahwa dalam pencegahan dan pemberantasan
Nepotisme (KKN). Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, mendorong
4. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 masyarakat luas/Lembaga Swadaya Masyarakat
Tahun 1990 Tentang Pembinaan Lembaga dalam mengawasi dan melaporkan berbagai
Swadaya Masyarakat. dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
5. Pasal 8 dan Pasal 9 Undang-Undang Nomor Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8
28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Tahun 1990 tentang Pembinaan Lembaga
Negara yang Bersih dan bebas Korupsi, Swadaya Masyarakat, keberadaan Lembaga
Kolusi dan Nepotisme. Swadaya Masyarakat diakui sebagai mitra
6. Pasal 41 dan Pasal 42 Undang-Undang pemerintah. Lembaga Swadaya Masyarakat
Nomor 31 jo. Undang-Undang Nomor 20 merupakan wadah partisipasi masyarakat.
Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pasal 8 Undang-Undang Nomor 29 Tahun
Pidana Korupsi. 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
1999 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Nepotiems, memberikan tanggung jawab
Serta Masyarakat. kepada masyarakat untuk mewujudkan
8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun penyelenggaraan negara yang bersih.
2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Selanjutnya Pasal 9 mengatur tentang
Serta Masyarakat Dan Pemberian pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan
Penghargaan Dalam Penegakan Dan negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kolusi dan Nepotisme.
9. Pasal 139 ayat (1) Undang-Undang Nomor Pasal 41 Undang-Undang Nomor 31 Tahun
21 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
Pembangunan Nasional. tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
Kedudukan hukum Organisasi masyarakat dapat berperan serta membantu
Masyarakat (Ormas) atau Lembaga Swadaya upaya pencegahan dan pemberantasan tindak
Masyarakat (LSM) dapat ditelusuri dari landasan pidana korupsi. Selanjutnya, Pasal 42
hukum keberadaan Organisasi Masyarakat menentukan, pemerintah memberikan
(Ormas) atau Lembaga Swadaya Masyarakat penghargaan kepada anggota masyarakat yang
(LSM) di atas. telah berjasa membantu upaya penegakan,
Pasal 28 E ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 pemberantasan atau pengungkapan tindak
menentukan, setiap orang berhak atas pidana korupsi.
kebebasan berserikat, berkumpul dan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999
mengeluarkan pendapat. tentang Tata Cara Pelaksanaan Peranserta
Pasal 21 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 Masyarakat, mengharapkan partisipasi
menentukan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat peranserta masyarakat/Lembaga Swadaya
berhak mengajukan usul rancangan undang- Masyarakat untuk ikut mewujudkan
undang. penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dengan
mentaati hukum, moral dan norma sosial yang
5
Rai Setiabudi, 2006, Kajian Yuridis Ruang Gerak Lembaga berlaku.
Swadaya Masyarakat Dalam Pemberantasan Tindak
PIdana Korupsi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 48.

103
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 Kedudukan


tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Organisasi
Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam No. Landasan Hukum Masyarakat atau
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Lembaga Swadaya
Korupsi, Pasal 2 menentukan bahwa Organisasi Masyarakat
Masyarakat atau Lembaga Swadaya Masyarakat pembangunan
berhak mencari, memperoleh dan memberikan nasional.
informasi adanya dugaan telah terjadi tindak 3. - TAP MPR No. - Partisipasi
pidana korupsi. Selanjutnya Pasal 7 Organisasi XI/MPR-RI/1998 masyarakat dalam
Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat yang tentang melakukan
telah berjasa dalam usaha membantu upaya Penyelenggara kontrol sosial
pencegahan atau pemberantasan tindak pidana Negara Yang Bersih pada kehidupan
korupsi berhak mendapat penghargaan. dan bebas Korupsi, bermasyarakat,
Penghargaan dapat berupa piagam atau premi. Kolusi dan berbangsa dan
Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Nepotisme bernegara.
Tahun 2004 tentang Sis tem Perencanaan - TAP MPR No. - Mendorong
Pembangunan Nasional, menentukan bahwa VIII/MPR-RI/2001 partisipasi
dalam perencanaan pembangunan nasional tentang Arah masyarakat
harus melibatkan Organisasi Masyarakat atau Kebijakan luas/Lembaga
Lembaga Swadaya Masyarakat melalui Pencegahan dan Swadaya
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pemberantasan Masyarakat dalam
(Musrembang). Korupsi, Kolusi dan mengawasi dan
Landasan hukum dan kedudukan Organisasi Nepotisme melaporkan
Masyarakat atau Lembaga Swadaya Masyarakat berbagai dugaan
dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di praktek Korupsi,
Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini : Kolusi dan
Nepotisme.
Tabel 1. 4. - Instruksi Menteri - Lembaga Swadaya
Landasan Hukum dan Kedudukan Organisasi Dalam Negeri No. 8 Masyarakat
Masyarakat atau Tahun 1990 merupakan
Lembaga Swadaya Masyarakat tentang Pembinaan wadah partisipasi
Kedudukan Lembaga Swadaya masayrakat/Lemb
Organisasi Masyarakat aga Swadaya
No. Landasan Hukum Masyarakat atau Masyarakat untuk
Lembaga Swadaya ikut mewujudkan
Masyarakat penyelengara
1. - Pasal 28 E (3) UUD - Kebebasan yang bersih dan
N RI 1945 berserikat, bebas dari
- Pasal 21 (1) UUD N berkumpul dan Korupsi, Kolusi
RI 1945 mengeluarkan dan Nepotisme
pendapat. dengan mentaati
- Berhak ikut dalam hukum, moral dan
penyusunan dan norma sosial yang
pengawasan berlaku.
anggaran. 5. - Pasal 8 dan 9 UU - Tanggung jawab
2. - Pasal 55 UU No. 8 - Organisasi No. 28 Tahun 1999 masyarakat untuk
Tahun 1985 jo. UU Kemasyarakatan/ tentang mewujudkan
No. 17 Tahun 2013 Lembaga Swadaya Penyelenggara penyelenggaraan
tentang Organisasi Masyarakat Negara yang Bersih negara yang
Kemasyarakatan sebagai penyalur dan Bebas dari bersih.
aspirasi dan ikut Korupsi, Kolusi dan - Pemberdayaan
menyukseskan Nepotisme masyarakat dalam

104
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Kedudukan Kedudukan
Organisasi Organisasi
No. Landasan Hukum Masyarakat atau No. Landasan Hukum Masyarakat atau
Lembaga Swadaya Lembaga Swadaya
Masyarakat Masyarakat
mewujudkan Masyarakat dan memberikan
negara yang Pemberian informasi adanya
bersih dan bebas Penghargaan dugaan terjadi
dari Korupsi, Dalam Pencegahan tindak pidana
Kolusi dan dan korupsi.
Nepotisme Pemberantasan - Organisasi
6. - Pasal 41 dan 42 UU - Tindak Pidana Masyarakat atau
No. 31 Tahun 1999 Masyarakat/ Korupsi Lembaga Swadaya
jo. No. 20 Tahun Lembaga Swadaya Masyarakat yang
2001 tentang Masyarakat telah berjasa
Pemberantasan diharapkan dapat membantu
tindak Pidana membantu upaya pencegahan dan
Korupsi pencegahan dan pemberantasan
pemberantasan tindak pidana
tindak pidana korupsi berhak
korupsi. mendapat
- Pemerintah penghargaan.
memberikan 9. - UU No. 25 Tahun - Dalam
penghargaan 2004 tentang perencanaan
kepada mereka Sistem pembangunan
yang telah berjasa Perencanaan nasional harus
membantu upaya Pembangunan melibatkan
pencegahan dan Nasional masyarakat/Lemb
pemberantasan aga Swadaya
korupsi. Masyarakat
7. - Peraturan - Diharapkan melalui
Pemerintah No. 68 partisipasi musyawarah
Tahun 1999 peranserta perencanaan
tentang Tata Cara masyarakat/ pembangunan.
Pelaksanaan Lembaga Swadaya -
Peranserta Masyarakat untuk Masyarakat/
Masyarakat ikut mewujudkan Lembaga Swadaya
penyelenggara Masyarakat
yang bersih dan diharapkan
bebas dari memberikan
Korupsi, Kolusi masukan baik
dan Nepotisme lisan maupun
dengan mentaati tertulis dalam
hukum, moral, pembahasan
dan norma sosial rancangan
yang berlaku. peraturan daerah.
8. - Peraturan - Organisasi Sumber : Bahan Hukum Primer (diolah dari
Pemerintah Nomor Masyarakat atau bahan hukum primer).
71 Tahun 2000 Lembaga Swadaya
tentang Tata Cara Masyarakat Tabel di atas menunjukkan bahwa
Pelaksanaan berhak mencari, kedudukan hukum Organisasi Masyarakat atau
Peranserta memperoleh dan Lembaga Swadaya Masyarakat kuat karena

105
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

sebagai negara demokrasi rakyat menempati berjalan hampir di seluruh lini kehidupan,
posisi yang pertama. baik di instansi pemerintahan maupun di
Berdasarkan kajian Komisi Pemberantasan lembaga kemasyarakatan karena segala
Tindak Pidana Korupsi, setidaknya ada delapan sesuatu diukur dengan uang. Lahirlah
penyebab terjadinya tindak pidana korupsi di kebiasaan plesetan kata-kata seperti KUHP
Indonesia, sebagai berikut :6 (Kasih Uang Habis Perkara), Tin (Ten
1. Sistem Penyelenggaraan Negara yang Keliru persen), Ketuhanan Yang Maha Esa
Sebagai negara yang baru merdeka atau (Keuangan Yang Maha Kuasa), dan
negara yang baru berkembang, seharusnya sebagainya.
prioritas pembangunan di bidang 5. Hukuman yang Ringan terhadap Koruptor
pendidikan. Tetapi, selama puluhan tahun, Disebabkan law enforcement tidak berjalan
mulai dari Orde Lama, Orde Baru sampai di mana aparat penegak hukum bisa
orde reformasi ini, pembangunan dibayar, mulai dari polisi, jaksa, hakim dan
difokuskan di bidang ekonomi. Padahal pengacara, maka hukuman yang dijatuhkan
setiap negara yang baru merdeka, terbatas kepada para kruptor sangat ringan sehingga
dalam memiliki SDM, uang, manajemen dan tidak menimbulkan efek jera bagi koruptor.
teknologi. Konsekuensinya, semuanya Bahkan tidak menimbulkan rasa takut
didatangkan dari luar negeri yang pada dalam masyarakat sehingga pejabat dan
gilirannya, menghasilkan penyebab korupsi pengusaha tetap melakukan proses KKN.
yang kedua. 6. Pengawasan yang Tidak Efektif
2. Kompensasi PNS yang Rendah Dalam sistem manajemen yang modern
Wajar saja negara yang baru merdeka tidak selalu ada instrumen yang disebut internal
memiliki uang yang cukup untuk membayar control yang bersifat in build dalam setiap
kompensasi yang tinggi kepada unit kerja, sehingga sekecil apa pun
pegawainya. Tetapi disebabkan prioritas penyimpangan akan terdeteksi sejak dini
pembangunan di bidang ekonomi sehingga dan secara otomatis pula dilakukan
secara fisik dan cultural melahirkan pola perbaikan. Internal kontrol disetiap unit
konsumerisme, sehingga sekitar 90% PNS tidak berfungsi karena pejabat atau
melakukan KKN. Baik berupa korupsi waktu, pegawai terkait ber-KKN. Konon, untuk
melakukan kegiatan pungli maupun mark mengatasinya dibentuklah Irjen dan
up kecil-kecilan demi menyeimbangkan Bawasda yang bertugas melakukan internal
pemasukan dan pengeluaran audit. Malangnya, sistem besar yang
pribadi/keluarga. disebutkan di butir 1 di atas tidak
3. Pejabat yang Serakah mengalami perubahan, sehingga Irjen dan
Pola hidup konsumerisme yang dilahirkan Bawasda pun turut bergotong royong
oleh system pembangunan seperti di atas dalam menyuburkan KKN.
mendorong pejabat untuk menjadi kaya 7. Tidak Ada Keteladanan Pemimpin
secara instant. Lahirlah sikap serakah di Ketika resesi ekonomi (1997), keadaan
mana pejabat menyalahgunakan wewenang perekonomian Indonesia sedikit lebih baik
dan jabatannya, melakukan mark up dari Thailand. Namun, pemimpin di
proyek-proyek pembangunan, bahkan Thailand memberi contoh kepada rakyatnya
berbisnis dengan pengusaha, baik dalam dalam pola hidup sederhana dan satunya
bentuk menjadi komisaris maupun sebagai kata dengan perbuatan, sehingga lahir
salah seorang share holder dari perusahaan dukungan moral dan material dari anggota
tersebut. masyarakat dan pengusaha. Dalam waktu
4. Law EnforcementTidak Berjalan relatif singkat, Thailand telah mengalami
Disebabkan para pejabat serakah dan PNS- recovery ekonominya. Di Indonesia, tidak
nya KKN karena gaji yang tidak cukup, maka ada pemimpin yang bisa dijadikan teladan,
boleh dibilang penegakan hukum tidak maka bukan saja perekonomian negara
yang belum recovery bahkan tatanan
6
Abdulah Hehamahua, 2006, Buku Saku Untuk Memahami kehidupan berbangsa dan bernegara makin
Tindak Pidana Korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi, mendekati jurang kehancuran.
Jakarta, hlm. 3-4.

106
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

8. Budaya Masyarakat yang Kondusif KKN penyalahgunaan kekuasaan, dengan


Dalam negara agraris seperti Indonesia, meningkatkan standar dan, dengan demikian,
masyarakat cenderung paternalistik. memenuhi harapan publik terhadap kinerja
Dengan demikian, mereka turut melakukan pemerintah, dengan mengerahkan tekanan
KKN dalam urusan sehari-hari mengurus politik.
KTP, SIM, STNK, PBB, SPP, pendaftaran anak Studi telah menemukan bahwa Organisasi
ke sekolah atau universitas, melamar kerja, kemasyarakatan di seluruh dunia telah berhasil
dan lain-lain karena meniru apa yang di- memerangi korupsi, tidak hanya mendeteksi dan
lakukan oleh pejabat, elit politik, tokoh mengungkapkan kasus-kasus tertentu, tetapi
masyarakat, pemuka agama, yang oleh juga membawa tokoh korup ke pengadilan.
masyarakat diyakini sebagai perbuatan Dalam melaksanakan kegiatan praktis seperti
yang tidak salah. Organisasi kemasyarakatan tidak perlu terlepas
Kedudukan Organisasi Masyarakat atau dari proses pemerintahan. Bahkan memelihara
Lembaga Swadaya Masyarakat dalam berbagai hubungan dinamis yang berfungsi
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana untuk menghubungkan pemerintah dan warga
korupsi perlu dukungan dari seluruh lapisan negara. Misalnya dalam evaluasinya terhadap
masyarakat. Dalam kedudukannya Organisasi proyek multilateral Bank Dunia ditemukan
Masyarakat atau Lembaga Swadaya Masyarakat bahwa organisasi kemasyarakatan di beberapa
mempunyai hak sebagaimana diatur dalam Pasal negara mampu meningkatkan efektivitas
2 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 mereka dengan tidak hanya memantau dan
tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta mengawasi arus bantuan tetapi juga membantu
Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam dalam pelaksanaannya. Demikian pula
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana pemantauan sosial dan fasilitas dirangsang oleh
Korupsi, yaitu : Organisasi Masyarakat telah terbukti penting
(1) Setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau dalam memastikan implementasi yang bersih
Lembaga Swadaya Masyarakat berhak dari proyek Bank Dunia di beberapa negara.7
mencari, memperoleh dan memberikan Organisasi Masyarakat anti korupsi di
informasi adanya dugaan telah terjadi Indonesia, antara lain :8
tindak pidana korupsi serta menyampaikan 1. Tranparency International Indonesia (TII)
saran dan pendapat kepada penegak Transparency International Indonesia (TII)
hukum dan atau Komisi mengenai perkara merupakan salah satu chapter Transparency
tindak pidana korupsi. International, sebuah jaringan global antikorupsi
(2) Penyampaian informasi, saran, dan yang mempromosikan transparansi dan
pendapat atau permintaan informasi harus akuntabilitas kepada lembaga-lembaga negara,
dilakukan secara bertanggungjawab sesuai partai politik, bisnis, dan masyarakat sipil.
dengan ketentuan peraturan perundang- Bersama lebih dari 90 chapter lainnya, TII
undangan yang berlaku, norma agama, berjuang membangun dunia yang bersih dari
kesusilaan, dan kesopanan. praktik dan dampak korupsi di seluruh dunia.
TII memadukan kerja-kerja think-tank dan
B. Peran Serta Organisasi Masyarakat dalam gerakan sosial. Sebagai think-tank TII melakukan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi review kebijakan, mendorong reformasi
Peran Organisasi Masyarakat di Indonesia lembaga penegak hukum, dan secara konsisten
memiliki karakteristik tersendiri. Organisasi melakukan pengukuran korupsi melalui Indeks
Masyarakat memiliki potensi secara signifikan Persepsi Korupsi, Crinis project, dan berbagai
berkontribusi terhadap upaya pemberantasan publikasi riset lainnya. Di samping itu TII
korupsi. Organisasi Masyarakat dapat mengembangkan Pakta Integritas sebagai sistem
meningkatkan harapan publik tentang kinerja
7
pejabat negara, dan dengan demikian, Silvester Dalise, 2013. Tugas dan Fungsi Organisasi
menerapkan tekanan pada negara untuk Kemasyarakatan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi di Indonesia. Lex Crimen, Vol. II/No.5 hlm. 76.
memenuhi tuntutan warga. 8

Ormas dapat menuntut pertanggungjawaban http://mymuhammadnasri.blogspot.co.id/2017/03/organis


negara dengan mendeteksi dan mengungkap asi-dan-gerakan-anti-korupsi- di.html diakses tanggal 5 Mei
2018.

107
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

pencegahan korupsi di birokrasi pemerintah. sudah sedemikian menggurita di Indonesia


Sebagai gerakan sosial, TII aktif terlibat dalam memang harus dilawan secara bersama-sama.
berbagai koalisi dan inisiatif gerakan anti korupsi Bersama masyarakat, ICW berupaya
di Indonesia. TII juga merangkul mitra lembaga meningkatkan kapasitas publik untuk menuntut
lokal dalam melaksanakan berbagai program di haknya mendapatkan fasilitas dasar yang
daerah. Jaringan kerja ini juga diperluas dengan dijamin oleh negara tanpa dikorupsi. Kontrol
advokasi bahaya korupsi kepada anak-anak masyarakat yang kuat sangat diperlukan untuk
muda di Jakarta dan di daerah-daerah. membuat perubahan. ICW juga berupaya
2. Indonesian Corruption Watch (ICW) mendobrak kebuntuan hukum untuk lebih dapat
Indonesia Corruption Watch atau diandalkan dalam upaya pemberantasan
disingkat ICW adalah sebuah organisasi non- korupsi.
pemerintah yang mempunyai misi untuk 3. Solidaritas Masyarakat Anti-Korupsi (SAMAK)
mengawasi dan melaporkan kepada publik Solidaritas Masyarakat Anti-Korupsi (SAMAK)
mengenai aksi korupsi yang terjadi di Indonesia. adalah sebuah organisasi masyarakat sipil yang
Pada awal kelahirannya, ICW dipimpin independen, didirikan 3 November 1999, oleh
oleh Teten Masduki, bersama pengacara Todung aktivis Organisasi Non Pemerintah, akademisi,
Mulya Lubis, ekonom Faisal Basri dan lainnya. tokoh-tokoh masyarakat dan mahasiswa; yang
ICW aktif mengumpulkan data-data korupsi para bertujuan untuk mewujudkan transparansi serta
pejabat tinggi negara, mengumumkannya pada memberantas praktik korupsi, kolusi dan
masyarakat dan jika perlu, melakukan nepotisme dalam penyelenggaraan
gugatan class-action terhadap para pejabat yang pemerintahan di Aceh. VISI SAMAK adalah
korup. Terbangunnya gerakan sosial yang kuat dan
ICW adalah lembaga nirlaba yang terdiri dari berpengaruh untuk membebaskan Aceh dari
sekumpulan orang yang memiliki komitmen korupsi, kolusi dan nepotisme. Sedangkan MISI
untuk memberantas korupsi melalui usaha- SAMAK adalah: melakukan penguatan partisipasi
usaha pemberdayaan rakyat untuk rakyat untuk terbentuknya gerakan anti korupsi,
terlibat/berpartisipasi aktif melakukan penguatan kapasitas organisasi SAMAK menjadi
perlawanan terhadap praktik korupsi. ICW lahir oranisasi yang kuat dan efektif, serta
di Jakartapada tanggal 21 Juni 1998 di tengah- mendorong terjadinya perubahan kebijakan
tengah gerakan reformasi yang menghendaki yang transparan dan bebas dari korupsi, kolusi
pemerintahan pasca Soeharto yang demokratis, dan nepotisme.
bersih dan bebas korupsi. 4. Gerakan Anti Korupsi Mahasiswa
Indonesia Corruption Watch (ICW) saat ini Korupsi merupakan tindak pidana yang
menjadi salah satu lembaga independen paling menimbulkan kerugian ganda: menguras harta
lantang bersuara dalam gerakan antikorupsi. negara demi kepentingan pribadi/kelompok
Eksistensi ICW dalam pemberantasan korupsi serta mencerabut hak-hak sosial masyarakat
sejak tahun 1998 telah diakui publik. Secara secara meluas. Dewasa ini, tindakan korupsi
berturut-turut, tahun ini ICW semakin merajalela. Meluasnya korupsi hingga
mendapat penghargaan UII Award dari ke tatanan struktural masyarakat yang terendah
Universitas Islam Indonesia, Soegeng Sarjadi atau semakin besarnya kuantitas dana yang
Syndicate Award, dan penghargaan dari Dewan dikorupsi menjadi peringatan bahwa daya
Pers. perlawanan terhadap korupsi harus
Selain award dari sejumlah institusi, ICW juga ditingkatkan. Beriringan dengan itu, lembaga
mendapat penghargaan yang jauh lebih bernilai, yang memiliki otoritas untuk memberantas
yakni dukungan dari masyarakat luas. Sejak korupsi secara hukum mulai diperlemah.
membuka Divisi Kampanye Publik dan Kekuatan hukum untuk mengekang korupsi
Penggalangan Dana pada 2010 lalu, ICW telah menjadi bias akibat pertarungan yang justru
berhasil mengumpulkan dukungan nyata berupa terjadi di badan inter-pranata dalam
barisan supporter ICW yang kini berjumlah 560 penegakkan hukum tersebut.
orang. Para supporter ini secara rutin Peran serta masyarakat tersebut dapat
memberikan donasi untuk mendukung kerja- diwujudkan dalam bentuk-bentuk sebagai
kerja pemberantasan korupsi.Korupsi yang berikut :

108
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

a. Hak mencari, memperoleh, dan berikut :9


memberikan informasi adanya dugaan telah a. Peran serta melalui media
terjadi tindak pidana korupsi. Koran, majalah, radio, dan televisi
b. Hak menyampaikan saran dan pendapat merupakan media yang ampuh dalam
secara bertanggung jawab kepada penegak mencegah dan menanggulangi korupsi.
hukum yang menangani perkara tindak Adanya dugaan kasus korupsi yang terjadi
pidana korupsi. di suatu lembaga pemerintah atau dugaan
c. Hak untuk memperoleh perlindungan korupsi oleh seorang pejabat negara dapat
hukum dalam hal : diberitakan melalui media. Oleh lembaga
1) melaksanakan haknya sebagaimana berwenang, hasil pemberitaan dapat
tersebut di atas; ditindaklanjuti. Melalui media, warga juga
2) diminta hadir dalam proses dapat menyampaikan adanya dugaan
penyelidikan, penyidikan, dan di sidang korupsi.
pengadilan sebagai saksi pelapor, b. Peran serta sebagai kekuatan pengimbang
saksi, atau saksi ahli sesuai dengan Peran serta Organisasi Masyarakat sebagai
ketentuan peraturan perundang- kekuatan pengimbang dapat dilakukan
undangan yang berlaku. dengan cara, sebagai berikut :
d. Hak untuk memperoleh jawaban atas 1. Advokasi kebijakan lewat lobi.
pertanyaan tentang laporannya yang 2. Membuat pernyataan politik.
diberikan kepada penegak hukum dalam 3. Membuat pernyataan lewat petisi.
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari. 4. Aksi demonstrasi.
e. Hak untuk memperoleh perlindungan c. Peran serta sebagai pemberdaya
hukum dalam mencari, memperoleh, dan masyarakat, melalui :
memberikan informasi adanya dugaan telah 1. Aksi pengembangan kapasitas
terjadi tindak pidana korupsi kepada kelembagaan.
penegak hukum yang menangani perkara 2. Mengembangkan kesadaran
tindak pidana korupsi. Peran serta masyarakat.
masyarakat tersebut akan mendapat 3. Membangun partisipasi masyarakat.
penghargaan dari pemerintah. 4. Memberikan pendidikan kepada
Penghargaan kepada masyarakat yang masyarakat.
berjasa dalam pemberantasan tindak pidana d. Peran serta sebagai lembaga perantara,
korupsi dapat berupa piagam maupun premi. melalui :
Artinya, pemerintah akan memberikan 1. Aksi mediasi.
penghargaan kepada anggota masyarakat yang a. Masyarakat dengan pemerintah atau
telah berjasa membantu upaya pemberantasan, negara.
pencegahan, atau pengungkapan tindak pidana b. Masyarakat dengan LSM.
korupsi yang disertai bukti-bukti. Peran serta c. LSM dengan masyarakat.
masyarakat dalam pemberantasan korupsi telah 2. Melakukan pendekatan lewat lobi.
dikembangkan melalui Peraturan Pemerintah 3. Melakukan koalisi.
Nomor 71 tahun 2000 tentang Tata Cara 4. Menyampaikan tujuan lewat surat -
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan menyurat.
Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan 5. Mendampingi warga (pelapor).
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Peran 6. Kerjasama antar pelaku-pelaku dalam
serta masyarakat diartikan sebagai peran aktif pelaksanaan hubungan nasional
organisasi masyarakat, perorangan, atau maupun internasional.
lembaga swadaya masyarakat dalam Organisasi Masyarakat dalam menjalankan
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana peranannya di dalam pencegahan,
korupsi. pengendalian, dan penanganan kasus korupsi,
Peran serta Organisasi Masyarakat dalam dihadapkan oleh sejumlah hambatan, di
pemberantasan tindak pidana korupsi di antaranya yaitu :10
Indonesia dapat dilakukan melalui cara sebagai
9
Sumarni, Op-cit, hlm. 115.
10
Fatchurochman Agam, 2009, Penyebab Korupsi di

109
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

1. Secara internal masih kekurangan Sumber Swadaya Masyarakat di Indonesia yang


Daya Manusia (SDM) maupun logistik. memperoleh bantuan dana dari luar negeri.
2. Secara eksternal, ada empat hal yang Fakta ini dianggap cukup kuat untuk
menjadi kendala yaitu : mencurigai tujuan dan kegiatan dari Lembaga
a. Regulasi yang membuka peluang Swadaya Masyarakat;
aparatur pemerintah untuk melakukan c. Pembuat undang-undang belum memahami
korupsi. sepenuhnya pentingnya mendorong tata
b. Kurangnya semangat melawan korupsi hubungan yang lebih seimbang antara sektor
oleh penegak hukum yang memiliki negara, privat atau swasta dengan publik
integritas. atau masyarakat sipil yang merupakan pilar
c. Kurangnya dukungan dari pemerintah penting dalam kepemerintahan;
daerah dan penegak hukum pada d. Pembentuk undang-undang sudah
perlawanan terhadap aksi menganggap cukup pengaturan dalam Bab V
pemberdayaan masyarakat di dalam khususnya Pasal 41 dan 42 UU Nomor 31
rangka pemberantasan korupsi. Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001
d. Adanya intimidasi dari oknum-oknum tentang rindak Pidana Korupsi. Karena baru
yang merasa dirinya dirugikan. untuk pertama kalinya masyarakat diajak ikut
Peran serta Organisasi Masyarakat dalam serta, apalagi kesan organisasi
pencegahan tindak pidana korupsi di Indonesia kemasyarakatan khususnya Lembaga
masih kurang proporsional. Beberapa alasan Swadaya Masyarakat pada raasa Orde Baru,
kenapa ruang gerak Organisasi Masyarakat masih terbawa karena sering pada masa itu
kurang proporsional dalam pencegahan dan dianggap melawan pemerintah.
pemberantasan tindak pidana korupsi, antara Peran serta Organisasi Masyarakat dalam
lain :11 pemberantasan tindak pidana korupsi dapat
a. Masih ada sebagian pejabat pemerintahan ditingkatkan melalui pemberian hak
yang cenderung negatif terhadap Lembaga mengusulkan pencekalan terhadap mereka atau
Swadaya Masyarakat yang terlalu banyak politisi yang terindikasi korupsi dan/atau hak
mencampuri urusannya. Karena masih Organisasi Masyarakat mengajukan keberatan
kuatnya pandangan bahwa pemerintah dan atau gugatan terhadap pemerintah yang tidak
aparatnyalah yang menjadi penanggung melaksanakan tugas yang telah dibuat atau
jawab tunggal baik dalam perencanaan, mengeluarkan kebijakan yang menghambat
strategi maupun pelaksanaan petnbangunan. proses pencegahan dan pemberantasan tindak
Sikap seperti ini tidaklah berarti bahwa pidana korupsi.
pemerintah menutup partisipasi Landasan teoritik, hak ini diberikan dengan
masyarakat/LSM dalam proses pertimbangan bahwa, secara teori demokrasi,
pcmbangunan, akan tetapi asalkan partisipasi keterlibatan rakyat diharapkan ikut
tersebut sebatas mendukung dana atau betpartisipasi aktif bersama pemerintah untuk
tenaga, dan bukan upaya-upaya berupa mewujudkan tujuan negara.12 Mencekal adalah
pemikiran alternatif baik dalam pemberian memegang atau melarang. Pencekalan dalam
makna dari pembangunan itu sendiri, hal ini dimaksudkan adalah melarang untuk
maupun proses perencanaan, strategi dan berpergian ke luar negeri bagi mereka yang
pelaksanaannya. diduga keras telah melakukan tindak pidana
b. Berkaitan dengan rasa kekhawatiran dari korupsi. Pencekalan ini dilakukan oleh
sebagian pejabat pemerintahan dengan rasa Organisasi Masyarakat mengajukan
kekhawatiran mereka terhadap kemungkinan permohonan pencekalan kepada pihak yang
Lembaga Swadaya Masyarakat dipakai berwenang.
sebagai wahana penyebaran ideologi asing Adanya payung hukumyang mengatur yaitu
yang dianggap tidak sesuai dengan ideologi Pasal 5 dan Pasal 13 serta Pasal 35 UNCAC
dan budaya politik Indonesia. Secara Tahun 2003.yang telah diratifikasi dengan
kebetulan memang banyak Lembaga Undang-undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang

12
Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 45. Ridwan Zachri dan Wijayanto, 2009, Korupsi Mengorupsi
11
I.K. Rai Setiabudi, Op-cit, hlm. 51. di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm. 25.

110
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Pengesahan Konvensi PBB Anti Korupsi 2003. demokrasi dalam mewujudkan partisipasi
Pasal 8 Undang-undang Nomor 25 tahun 1999, masyarakat.
yaitu peran serta masyarakat dalam Peran serta Ormas atau LSM dalam
penyelenggaraan negara merupakan hak dan pemberantsan tindak pidana korupsi di
tanggungjawab masyarakat untuk ikut Indonesia sudah nyata dan mendapat dukungan
mewujudkan penyelenggaraan negara yang positif dari masyarakat sebagai kekuatan
bersih. Landasan filosofisnya, yaitu, penyeimbang. Organisasi Masyarakat anti
perlindungan terhadap pelayanan, keadilan dan korupsi di Indonesia seperti Transparency
kesejahteraan. sebagai perspektif keadilan International Indonesia (TII), Indonesia
sesuai dengan sila kelima, yakni keadilan sosial Corruption Watch (ICW), Solidaritas Masyarakat
bagi seluruh rakyat Indonesia. Anti Korupsi (SAMAK) dan Gerakan Mahasiswa
Peran serta Organisasi Masyarakat di masa Anti Korupsi merupakan jaringan global anti
datang dalam pemberantasan tindak pidana korupsi yang mempromosikan transparansi dan
korupsi dapat ditingkatkan melalui pemberian akuntabilitas kepada lembaga-lembaga negara,
hak untuk mengajukan alat-alat bukti dalam partai politik, pebisnis dan masyarakat sipil. Dan
proses pemeriksaan perkara koropsi atau secara konsisten melakukan pengukuran korupsi
mengajukan keberatan atau gugatan terhadap melalui indeks prestasi korupsi yang
penegak hukum yang menangani perkara tindak dipublikasikan melalui media masa seperti
pidana korupsi yang telah menghentikan Koran, majalah, radio dan televisi.
penyidikan atau penuntutan atau tidak
melaksanakan eksekusi tanpa alasan yang sah B. Saran
dan dapat dipertanggung jawabkan. Diharapkan Ormas atau LSM anti korupsi di
Hak ini diberikan dengan pertimbangan, Indonesia terus berjaya, pantang mundur dalam
Landasan teoritik bahwa Hakim tidak boleh pemberantasan korupsi dengan mengungkap
menjatuhkan pidana kepada seseorang keeuali dan mengukur indeks prestasi korupsi di
apabila dengan sekurang-kurangnya dua aJat Indonesia dan dipublikasikan lewat media
bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa massa. Karena telah diberikan kedudukan yang
suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan kuat oleh pemerintah melalui aturan-aturan
bahwa terdakwalah yang bersalah yang ada dan dukungan yang positif dari
melakukannya. Karena itu alat bukti merupakan masyarakat.
hal yang sangat penting dalam perkara korupsi. Seyogianya Ormas atau LSM yang secara
Adapun alat-alat bukti yang sah berdasarkan nyata telah berperan aktif dalam
Pasal 184 KUHAP ialah keterangan saksi, pemberantasan tindak pidana korupsi di
keterangan ahli, surat-surat, petunjuk, dan Indonesia seperti TII, ICW, SAMAK dan Gerakan
keterangan terdakwa.13 Mahasiswa Anti Korupsi secara rutin mendapat
premi atau tunjangan dana sebagai
KESIMPULAN DAN SARAN penghargaan sebagaimana diatur dalam Pasal 7
A. Kesimpulan PP No. 71 Tahun 2000 yang dianggarkan dalam
Kedudukan hukum Organisasi Masyarakat APBD di setiap daerah agar dapat lebih berperan
(Ormas) atau Lembaga Swadaya Masyarakat aktif dalam pemberantasan korupsi karena
(LSM) kuat karena sebagai negara demokrasi semua organisasi memerlukan dana operasional.
rakyat menempati posisi yang pertama sehingga
kebebasan berserikat dan berkumpul bagi setiap DAFTAR PUSTAKA
orang maupun Organisasi Masyarakat atau Abdulah Hehamahua. Buku Saku Untuk Memahami
Lembaga Swadaya Masyarakat dijamin oleh Tindak Pidana Korupsi. Komisi
Undang-undang Dasar, TAP MPRI, Undang- Pemberantasan Korupsi, Jakarta. 2006.
undang, Peraturan Menteri dan Instruksi Andi Hamzah, Korupsi di Indonesia (Masalah dan
Menteri. Organisasi Masyarakat mendapat Pencegahannya. PT Gramedia, Jakarta. 1984.
dukungan yang kuat dari masyarakat karena Edi Suharto. Membangun Masyarakat
Organisasi Masyarakat merupakan pilar Memberdayakan Rakyat. PT Refika Aditama,
Bandung. 2006.
13
Andi Hamzah, 2005, Perbandingan Pemberantasan
Korupsi Di Berbagai Negara, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 97.

111
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Emerson Yuntho. Tantangan dan Strategi Korupsi.


PT Refika Aditama, Bandung. 2011.
Rai Setiabudi. Kajian Yuridis Ruang Gerak Lembaga
Swadaya Masyarakat Dalam Pemberantasan
Tindak PIdana Korupsi. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta. 2006.
Ridwan Zachri dan Wijayanto. Korupsi Mengorupsi
di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. 2009.

112

Anda mungkin juga menyukai