Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan 10 (Kesepuluh)

Analisis Framing
Media Massa

Dr. Ilham Prisgunanto, M.Si


Analisis Isi (Content Analysis)
 Analisis Isi sering disebut
dengan monitoring media
massa
 Analisis Isi ini bermaksud
mengetahui isi pemberitaan
atau struktur cerita yang
ada dalam berita
 Analisis Isi ini akan
mengetahui keberpihakan
dan isu-isu yang muncul
dalam isi media massa
Alasan Melakukan Analisis Isi Kualitatif

 Bila analisis isi


konvensional tidak bisa
menggali nilai dan dianggap
terlalu mikro gunakan
analisis isi kualitatif.

 Isi pemberitaan media


massa bisa juga dianalisis
dengan pendekatan
kualitatif. Namun perlu
diketahui bahwa peneliti
harus menguasai
sepenuhnya kasus yang
sedang berjalan.
Jenis Analisis Isi Kualitatif

 Analisis kualitatif
isi media massa
ada beberapa
macam:
1. Analisis Framing
2. Analisis Wacana
3. Analisis Wacana
Kritik (discource
analysis)
1. Analisis Framing
 Analisis framing sama juga dengan istilah memframe atau
‘dibingkai’. Dalam artian pemberitaan dibingkai sedemikian rupa
sehingga akan terdapat terlihat sesungguhnya esensi dari
agenda pemberitaan yang ada.

 Dalam artian ini tujuan framing adalah melihat dari perspektif


mana pemberitaan/konten tersebut dibuat oleh
jurnalis/wartawan/pembuat iklan/pembuat film untuk tujuan apa
dan keberpihakan siapa?

 Analisis framing dapat melihat akar dari permasalahan dan yang


utama adalah kita dapat mengetahui ideologi dan dasar
pemikiran dari pengelolaan media massa tersebut. Tentunya
dalam hal ini adalah keberpihakan dalam pemberitaan.
Model Gamson & Modigliani
 Ada 2 model analisis
framing, yakni;
(Model Gamson and
Modigliani & Kosichi)
 Menurut Gamson
bahwa konten media
massa akan sangat
diketahui dari simbol-
simbol yang dibawa
dan dikeluarkan dari
hasil packaging
produksinya.
Struktur Dalam Framing
Media
Package

Core Frame

Condensing Symbols

Framing Devices Reasoning Devices

Methapors Roots
Exemplars Appeal to principle
Catchphrases
Depictions
Visual images
Penjelasan - 1
 Methapors: Kata-kata atau
kelompok kata yang mengandung
arti bukan sebenarnya. (ada
persamaan dan
perbandingan/slogan atau kiasan).
Perbandingan yang mengkiaskan
dengan menggunakan kalimat
ibarat, sebagai, umpama, laksana.

 Catchphrases: Frase yang


menonjolkan Konotasi tertentu.
Dalam hal ini adalah frase khas
yang merujuk pemikiran tertentu.
Wujud jargon-jargon, slogan
pemeo dan semboyan.

 Exemplars: Kasus-kasus yang


banyak diekspos media atau yang
dijadikan pelajaran.
Penjelasan - 2
 Depictions: Penggambaran
suatu obyek, isu, peristiwa
dan fakta atau orang yang
bersifat konotatif. Adanya
penggunaan kata khusus
untuk membangkitkan
prasangka yang
menyesatkan. Biasanya
berbentuk eufisme,
stigmatisasi, akronimisasi.

 Visual Image: Gambaran


yang diberikan oleh media
massa bias berupa foto,
lukisan atau rangkaian dari
kata-kata/polisemi yang
melukiskan sesuatu.
Reasoning Devices
 Roots : analisis
kausalitas; yang
menghubungkan obyek
dengan isu untuk
membenarkan fakta.
Atau hubungan sebab
akibat dari pemberitaan.

 Appeal to principle:
Penggambaran prinsip,
pemikiran dan sikap
deskriptif. Bentuk adalah
membuat khalayak
menjadi membenarkan
dan tidak berdaya dalam
argumentatif. Biasanya
berisi pepatah, cerita
rakyat, mitos, doktrin
dan ajaran.
Contoh Berita:
Harga BBM meroket melebihi dari kecepatan
apapun. Pemerintah tidak berdaya dan menarik
subsidi dari rakyat. Tentu saja rakyat miskin
jatuh dan terjerembab. Mahasiswa berubah
menjadi parlemen jalanan. Mereka tumpah ke
jalan dan menyeruak masuk ke gedung DPR.

“Turunkan harga dan ganyang tikus-tikus dari


Pemerintah”, teriak mereka dengan membawa
tikus dalam kerangkeng dan membakarnya…….
(Media Indonesia, 15 Mei 2008)
 Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai