Bitcoin merupakan mata uang kripto yang diciptakan pada tahun 2009 oleh Satoshi
Nakamoto (nama samaran). Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang kripto
pertama sekaligus menjadi yang paling popular. Harganya yang terus naik dari tahun
ke tahun menjadikan Bitcoin sebagai asset digital yang banyak diburu oleh banyak
orang. Hal tersebut membuat Bitcoin menjadi penguasa pasar uang kripto terbesar
secara global. Dilansir dari laman Coinmarkepcap.com, pangsa pasar Bitcoin secara
global mencapai sebesar 44,14%. Berikut ini datanya:
Grafik 1. Pangsa Pasar Uang Kripto Global 2021 (Persen)
28.7%
Bitcoin
Ether
44.14%
Binance
Dogecoin
XRP
3.03%
Lainnya
3.19%
4.04%
16.9%
Sumber: Coinmarketcap.com
Bitcoin menawarkan janji biaya transaksi yang lebih rendah daripada mekanisme
pembayaran online tradisional. Tiidak seperti mata uang dikeluarkan bank sentral,
Bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi.
Dengan kata lain, Bitcoin adalah mata uang digital yang dibuat dan disimpan secara
digital. Karena bentuknya digital, Bitcoin tidak memiliki wujud fisik layaknya uang
resmi Negara. Tidak ada otoritas yang mengatur yang mengendalikannya.
Meskipun tidak menjadi alat pembayaran yang sah disebagian besar dunia, Bitcoin
ini sangat popular dan telah memicu peluncuran ratusan mata uang kripto lainnya,
yang secara kolektif disebut sebagai altcoin. Bitcoin biasa disingkat BTC saat
diperdagangkan.
Namun demikian, ada beberapa layanan yang menerima bitcoin sebagai alat
pembayaran, salah satunya PayPal. Bitcoin bahkan bisa digunakan untuk membeli
mobil buatan Tesla Inc. Bitcoin dapat dianggap sebagai aset berharga karena orang-
orang bersedia menukarnya dengan barang atau jasa nyata, dan bahkan rela
menukarnya dengan uang tunai.
Sebelum memahami cara kerja Bitcoin, alangkah baiknya lebih dahulu memahami
istilah-istilah yang terdapat dalam Bitcoin. Adapun istilah-istilah dalam Bitcoin
sebagai berikut:
1. Blockchain
Dompet Bitcoin berisi kunci pribadi dan kunci publik. Kunci pribadi ini
sebanding dengan pin ATM sedangkan kunci publik sebanding dengan nomor
rekening bank.Kunci pribadi dan kunci publik ini kemudian akan bekerja sama
dalam memungkinkan pemilik itu menandatangi transaksi secara digital
(elektronik). Selain itu, juga akan memberikan bukti otorisasi.
3
3. Penambang Bitcoin
Merunjuk pada buku Bitcoin And Cryptocurrency Technologies, cara kerja Bitcoin
menggunakan sistem “koin”, yang diperoleh dengan “mining” koin atau membelinya.
Bitcoin yang diperoleh disimpan dalam buku besar publik (Blockchain) yang dapat
diakses kapan saja. Mengutip buku Getting started with Bitcoins, protokol Bitcoin
tidak menyimpan data pribadi. Sistemnya menawarkan privasi melalui kriptografi.
Pengguna dapat memiliki banyak dompet Bitcoin sebanyak mungkin sesuai dengan
kebutuhan. Kunci pribadi diperlukan untuk mengautorisasi transaksi yang disimpan
secara lokal dalam dompet pengguna.
Seluruh transaksi diproses melalui tahap yang disebut “mining”. Mining juga
berperan sebagai mekanisme untuk memproduksi dan mendistribusi Bitcoin. Proses
mining adalah tindakan menambahkan transaksi ke blockchain sehingga semua
orang dapat menyetujui rangkaian transaksi yang sama.
Tidak seperti saham, Bitcoin tidak mewakili kepemilikan suatu perusahaan atau
entitas. Investasi Bitcoin menghasilkan nilai karena harga per koin terus meningkat.
Adapu tiga cara utama yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan Bitcoin
adalah sebagai berikut:
Apabila sudah mempunyai Bitcoin, kita bisa melakukan transfer kapan saja
maupun di mana saja. Sehingga hal itu bisa mengurangi waktu dan potensi
biaya yang timbul dari transaksi apapun itu.
Banyak para investor yang membeli dan menahan mata uang ini. Hal ini
karena Bitcoin memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Sehingga apabila
ke depannya kepercayaan dan penggunaan ini meningkat maka nilai Bitcoin
akan ikut naik.
1. Harga berubah-ubah
Salah satu kekurangan Bitcoin adalah harganya yang sering berubah atau
tidak stabil. Sehingga selain bisa mendapatkan keuntungan dari Bitcoin,
Bitcoin ini bisa mendatangkan resiko kerugian yang diakibatkan harga yang
berubah-ubah setiap saat.
Tidak sembarang perusahaan yang dapat memakai mata uang bitcoin ini.
Misal, pada perusahaan telekomunikasi AT&T yang bergabung dengan
5
perusahaan seperti Microsoft dan Dish Network untuk memulai pembayaran
dengan Bitcoin. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan tersebut akan
menerapkan beberapa pengecualian yang tidak sejalan dengan aturan
perusahaan.
3. Risiko peretasan
Kekurangan lainnya jika kita menggunakan Bitcoin akan menjadi peluang bagi
para peretas. Karena teknologi blockchain dalam bitcoin yang dipercaya lebih
aman dibanding transfer uang elektronik tradisional sudah menjadi target
yang menarik.Contohnya pada Mei 2019 lalu, terjadi pencurian Bitcoin lebih
dari $ 40 juta dari beberapa akun yang bernilai tinggi di bursa cryptocurrency
binance.
Sejalan dengan itu, mengutip dari publikasi United States House Committee on
Small Business, Bitcoin dapat menimbulkan celah bagi kriminalitas untuk melakukan
tindak pidana pencucian uang dan transaksi ilegal lainnya. Kemudian, bahaya
Bitcoin lain adalah penggunaannya untuk mencuci uang, pendanaan terorisme, dan
perdagangan barang ilegal. Meskipun bahaya tersebut masih diungkapkan secara
teoretis, Bitcoin berpotensi sebagai sarana bagi berbagai transaksi ilegal.
Bank Indonesia melarang Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, sebab alat
pembayaran yang sah di tanah air adalah rupiah. Namun, Bitcoin dan beberapa
kripto lainnya telah dinyatakan legal di Indonesia sejak 2019 oleh Kementerian
Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
(Bappebti). Meskipun legal, Bitcoin di Indonesia dianggap sebagai komoditas yang
dapat diperdagangkan, bukan sebagai alat pembayaran.
Selain itu, Bappebti juga telah mengeluarkan peraturan mengenai aset kripto yang
dapat diperdagangkan di Indonesia. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Penetapan Daftar
Aset Kripto Yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.
Dalam aturan tersebut ada 229 kripto salah satunya Bitcoin yang boleh
diperdagangkan secara legal di Indonesia. Jadi bagi calon investor pastikan untuk
memeriksa legalitas kripto yang sudah terdaftar di Bappebti.
6
Sedangkan untuk Bitcoin dan kripto lainnya dilarang atau ilegal sebagai alat
pembayaran mengacu pada peraturan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011
tentang Mata Uang, yang di dalam bulir pasalnya menjelaskan, mata uang yang
dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik indonesia (NKRI) disebut Rupiah.
Menurut data dari situs perusahaan pembayaran kripto, triple-a.io, sudah terdapat
lebih dari 300 juta pengguna mata uang kripto di seluruh dunia pada 2021. Bitcoin
merupakan jenis mata uang kripto yang paling popular dan banyak digunakan di
dunia.
Australia 72.7
Afrika Selatan 56
Hongkong 55.1
Kenya 54.7
(persen)
Ghana 52.1
Jepang 52
Irlandia 44.3
Singapura 44.2
(Negara)
Sumber: Finder.com
Berdasarkan data tersebut, dapat terlihat bahwa Afrika Selatan menduduki posisi ke-
2 dengan persentase pengguna Bitcoin sebesar 56%. Setelahnya ada Hong Kong
dengan persentase 55,1%.
7
Kenya menempati posisi selanjutnya dengan tingkat penggunaa Bitcoin sebesar
54,7%. Menyusul Ghana dan Jepang dengan persentase masing-masing 52,1% dan
52%.
Adapun, rata-rata tingkat penggunaan Bitcoin secara global tercatat sebesar 39,1%
dari total pengguna mata uang kripto di dunia. Sedangkan Indonesia, tingkat
penggunaan Bitcoin masih berada di bawah rata-rata global.
Indonesia tercatat berada di posisi ke-17 negara pengguna Bitcoin terbanyak dunia.
Ada sebanyak 34% pemilik kripto di Tanah Air yang menggunakan Bitcoin. Sebagai
informasi, Finder melakukan survei ini melalui Google di 27 negara dengan
melibatkan 1.000 hingga 2.500 orang pengguna internet dari setiap negaranya.
Harga Bitcoin
Di tengah pandemi Covid-19, harga mata uang kripto Bitcoin telah mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan,
melonjaknya harga Bitcoin membuktikan bahwa aset kripto itu mengalami penguatan
harga di tengah pandemi Covid-19 dan era adaptasi kebiasaan baru atau new
normal.
Oscar juga menyebut, kenaikan harga Bitcoin dua kali ini membuktikan aset kripto
tersebut merupakan alat investasi yang menarik di tengah pandemi. Padahal,
komoditas investasi atau trading lainnya masih melemah, seperti saham,
crowdfunding, dan lain sebagainya.
Tercatat dalam data Investing.com bahwa harga satu keping Bitcoin selama
pandemi Covid-19 tertinggi pada bulan April 2021 yang mencapai Rp. 850.769.984
dan mengalami peningkatan yang lebih tinggi pada bulan November 2021 yang
mencapai Rp. 871.510.016. Berikut ini datanya:
8
Grafik 3.Harga Bitcoin 2020 – 2022* (Juta Rupiah)
Harga Bitcoin
850.76 871.51
695.02
653.48
612.14
(juta rupiah)
509.00
552.56
160.48
100.29
Jun-20
Dec-20
May-21
Jun-21
Dec-21
Apr-20
May-20
Apr-21
Feb-20
Sep-20
Feb-21
Sep-21
Feb-22
Nov-20
Nov-21
Jul-21
Apr-22*
Jan-20
Mar-20
Jul-20
Aug-20
Jan-21
Mar-21
Aug-21
Jan-22
Mar-22
Oct-20
Oct-21
(Bulan)
Sumber: Investing.com
Berdasarkan data tersebut, dapat terlihat bahwa memasuki awal tahun 2022 harga
Bitcoin mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dimana selama 4 bulan
pertama tahun 2022, harga terendah berada pada bulan Februari 2022, dengan
harga satu keping Bitcoin sebesar Rp. 552.563.008. Penurunan ini disebabkan oleh
adanya konflik Rusia-Ukraina yang semakin memanas dan mengakibatkan
meningkatnya ketakutan di pasar saham dan kripto.
Namun memasuki bulan Maret dan April 2022, tren harga Bitcoin sudah mulai
kembali meningkat. Dimana terlihat hingga awal April 2022 harga Bitcoin sudah
berada di harga Rp. 653.486.016.
Prospek Bitcoin
Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa Bitcoin merupakan mata uang kripto
unggulan bagi masyarakat dunia. Selain dijadikan sebagai instrument yang dapat
diperjual-belikan dipasar kripto, Bitcoin ini juga sudah dijadikan sebagai alat tukar
pembayaran dibeberapa layanan dan negara lainnya.
9
Secara harga, walaupun terjadi penurunan harga Bitcoin pada Februari 2022, tetapi
tren kenaikkan harga Bitcoin kembali meningkat pada awal April 2022 dengan harga
sebesar Rp. Rp. 653.486.016.
Kedepannya, pergerakan harga Bitcoin diprediksi tetap bullish pada tahun ini seiring
dengan kenaikan minat investor. Namun demikian, peluang Bitcoin menembus level
US$ 100.000 atau setara dengan Rp. 1.434.500.000 (Dengan kurs: Rp. 14.345)
cukup sulit seiring dengan potensi kemunculan aset-aset kripto baru.
Meski demikian, peluang Bitcoin menembus level harga US$100.000 pada 2022
akan cukup berat. Ia mengatakan, secara teknikal rentang perdagangan beberapa
tahun belakangan berhasil ditembus pada tahun lalu.
Sutopo mengatakan, hal tersebut tidak berarti Bitcoin dapat menembus level
US$100.000. Kemunculan aset-aset kripto alternatif atau alternative coin (altcoin)
yang diproyeksi semakin marak tahun ini akan kian memecah kapitalisasi pasar
kripto.
https://katadata.co.id/safrezi/digital/61b02be780a59/pengertian-bitcoin-serta-sejarah-
cara-kerja-dan-bahayanya
https://money.kompas.com/read/2021/12/09/131030826/apa-itu-bitcoin-pengertian-
harga-dan-cara-kerjanya?page=all
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20211202100509-37-296039/apa-itu-bitcoin-
dan-bagaimana-cara-kerjanya/2
https://www.liputan6.com/crypto/read/4902881/apakah-bitcoin-legal-di-indonesia-
begini-penjelasannya
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/17/ini-10-negara-pengguna-
bitcoin-terbanyak-di-dunia-bagaimana-indonesia
https://www.sahamok.net/terbaik-12-koin-crypto-yang-akan-naik-dan-menjanjikan-
2022/#:~:text=Prospek%20jangka%20panjang%20dari%20kripto,bergerak%20di%20sekitar
%20%2430.000%20%E2%80%93%20%2460.000.
https://money.kompas.com/read/2022/01/06/070500026/analis-2022-jadi-tahun-yang-lebih-
sulit-buat-bitcoin
https://market.bisnis.com/read/20220105/94/1485767/bitcoin-bakal-tetap-bullish-pada-2022-
tapi
“Artikel ini milik PT. Bank BTPN Tbk berdasarkan referensi dari berbagai sumber terpercaya dan segala keputusan
terkait Bisnis menjadi tanggung jawab dan risiko Nasabah sepenuhnya. Dilarang memperbanyak, mencetak,
memfotokopi, menyebarkan dan mempublikasikan informasi yang terdapat pada artikel ini dalam bentuk apapun
kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PT. Bank BTPN Tbk.”