Anda di halaman 1dari 6

Kumpulan Startup Blockchain & Cryptocurrency di Indonesia

Selama beberapa tahun terakhir, teknologi blockchain dan cryptocurrency telah


menarik perhatian banyak masyarakat di tanah air. Itulah mengapa kemudian
muncul beberapa startup dari dalam dan luar negeri yang mencoba peruntungan
mengembangkan bisnis di bidang tersebut.
Kebanyakan dari startup itu menghadirkan layanan jual beli
(exchange) cryptocurrency. Namun demi memudahkan pemahaman
masyarakat sekaligus mengikis stigma negatif, para startup tersebut cenderung
menyebut cryptocurrency sebagai aset digital.
Beberapa startup yang lain mencoba menerapkan
teknologi blockchain secara langsung di dunia nyata, seperti dengan
menghadirkan mesin kasir atau layanan transfer uang lintas negara yang
memanfaatkan teknologi tersebut. Sejumlah pihak-pihak lain justru memilih untuk
membuat organisasi atau yayasan yang bertujuan mengedukasi masyarakat dan
para perusahaan di tanah air terkait teknologi baru ini.
Berikut ini adalah beberapa perusahaan dan yayasan yang telah hadir di
bidang blockchain dan cryptocurrency tanah air.

Platform jual beli aset digital


Indodax (sebelumnya bernama Bitcoin Indonesia)

Indodax adalah platform yang memungkinkan kamu membeli dan menjual


mata uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan Ripple. Lewat
Indodax, kamu bisa membeli mata uang digital itu dengan menggunakan
Rupiah atau Bitcoin.

Dirintis sejak Mei 2013, startup yang sebelumnya menggunakan nama


Bitcoin Indonesia ini telah memiliki hampir 1,2 juta anggota terdaftar yang
mayoritas merupakan Warga Negara Indonesia. Sekitar 750.000 orang di
antaranya merupakan pengguna aktif yang mengakses situs Indodax setiap
harinya.

Setiap harinya, Indodax mengklaim bisa memproses transaksi senilai Rp100


miliar. Pada Maret 2018 lalu, total transaksi yang mereka fasilitasi bahkan
mencapai angka Rp6,2 triliun.

Di awal tahun ini, Founder Indodax Oscar Darmawan juga telah memimpin
proyek pembuatan platform yang bisa memudahkan masyarakat untuk
membuat token cryptocurrency dan proyek blockchain yang
bernama Tokenomy.
Untuk membuat platform tersebut, ia pun menggalang dana lewat
skema initial coin offering (ICO) dan membuat token bernama TEN yang kini
telah diperjualbelikan di Indodax.

LUNO (sebelumnya bernama BitX)

Luno adalah platform yang memungkinkan kamu untuk melakukan jual beli
Bitcoin dan mata uang digital lainnya lewat desktop dan aplikasi mobile.
Untuk melakukan pembelian, kamu hanya perlu mengirimkan uang
dalam mata uang Rupiah lewat transfer bank .

Startup ini berdiri di Singapura pada tahun 2013 silam dengan nama BitX.
Melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial, mereka pun hadir di tanah
air sejak awal 2016. Pada tahun 2017, mereka memutuskan untuk berganti
nama menjadi Luno.

Luno kini telah berekspansi ke puluhan negara, setelah mendapatkan


pendanaan Seri B sebesar US$9 juta (sekitar Rp120 miliar) pada 19
September 2017 lalu. Secara global, jumlah pengguna mereka kini hampir
mencapai angka dua juta orang.

Perwakilan Luno menyatakan kepada Tech in Asia Indonesia bahwa sekitar 15


persen dari pengguna tersebut berasal dari tanah air.

TokoCrypto

TokoCrypto merupakan platform yang memungkinkan kamu untuk


melakukan jual beli cryptocurrency secara online. Startup yang berdiri pada
1 Juni 2017 tersebut saat ini baru mendukung penjualan Bitcoin dan
Ethereum. Nantinya, mereka berencana untuk menghadirkan juga fitur jual
beli untuk Ripple, Litecoin, Cardano, NEO, serta Swipe.

Triv

Triv adalah situs yang memungkinkan kamu melakukan jual beli aset digital
seperti Bitcoin. Setelah melakukan pendaftaran, kamu juga akan mendapat
semacam dompet digital untuk mengirim atau menerima Bitcoin dari pengguna
lain.

Uang yang kamu miliki di dompet digital tersebut juga bisa digunakan guna
membeli pulsa dan membayar tagihan.
Abra

Abra adalah aplikasi mobile yang memungkinkan kamu melakukan jual beli
sekitar dua puluh jenis aset digital, mulai dari Bitcoin, Ethereum, Litecoin,
Dash, hingga Stellar.

Sayangnya, Abra belum memungkinkan kamu untuk membeli aset


digital dengan transfer bank atau kartu kredit di Indonesia. Oleh karena
itu, untuk melakukan pembelian lewat Abra, kamu harus terlebih dahulu
memindahkan Bitcoin yang kamu miliki di platform lain ke dompet digital
yang mereka sediakan.

Coinbase

Coinbase merupakan aplikasi mobile asal Amerika Serikat yang


memungkinkan kamu membeli aset digital seperti Bitcoin, Bitcoin Cash,
Ethereum, dan Litecoin. Saat ini mereka bisa digunakan di 32 negara, .
Layanan ini telah mempunyai situs berbahasa Indonesia, namun belum bisa
digunakan oleh masyarakat di tanah air.

Perusahaan yang melakukan implementasi


teknologi blockchain
Pundi X

Pundi X adalah startup asal Indonesia yang berusaha memanfaatkan


teknologi blockchain dan cryptocurrency dalam transaksi keuangan.
Oleh karena itu, mereka pun menghadirkan produk mesin kasir (point of sales)
bernama Pundi X POS, semacam kartu uang elektronik bernama Pundi X
Pass, serta aplikasi dompet digital Pundi Pundi, yang semuanya
berbasis blockchain.

Meski didirikan di Indonesia, Pundi X tak hanya mempunyai founderyang


berasal dari tanah air. Ada juga yang berasal dari Cina dan Malaysia.
Mereka mengawali bisnis dengan aplikasi Pundi Pundi sejak Februari 2017,
dan mulai melengkapinya dengan teknologi blockchainpada September di
tahun yang sama.
Karena pemerintah Indonesia melarang penggunaan cryptocurrencyuntuk
transaksi keuangan, Pundi X pun memutuskan untuk menjual produk-
produk mereka ke luar negeri, seperti ke Korea Selatan, Jepang, dan
Singapura.

Omise

Omise adalah startup asal Thailand yang memanfaatkan


teknologi blockchain untuk menghadirkan layanan pembayaran. Berbeda
dengan payment gateway lain yang biasanya mengarahkan pengguna ke
halaman lain, Omise justru memungkinkan pengguna untuk melakukan
transaksi di halaman yang sama.

Di negara asalnya, mereka telah mengizinkan pengguna untuk


melakukan pembayaran dengan kartu kredit, mobile banking, dan Alipay.
Saat ini Omise telah bersiap menghadirkan layanan di Indonesia, yang
ditunjukkan dengan membuat kantor di tanah air, serta bergabung dengan
Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

Hingga awal 2018, Omise telah mendapatkan investasi sekitar US$50 juta
(sekitar Rp714 miliar) lewat beberapa kali putaran pendanaan yang diikuti
oleh perusahaan modal ventura seperti East Ventures, Golden Gate
Ventures, dan Sinar Mas Digital Ventures (SMDV). Setengah dari uang
tersebut bahkan mereka dapatkan lewat skema ICO.

SwipeCrypto

SwipeCrypto adalah platform berbasis blockchain yang memungkinkan para


developer aplikasi mobile memasarkan hasil karya masing-masing. Untuk itu,
SwipeCrypto membuat beberapa aplikasi yang menayangkan iklan
di lock screen, dan memungkinkan kamu untuk mendapat hadiah atau
token cryptocurrency ketika membuka iklan tersebut.

SwipeCrypto telah meluncurkan aplikasi iklan lock screen bernama AGILA


Rewards di Filipina pada Oktober 2016, dan CepatSwipe di Indonesia pada
Mei 2017. Masing-masing telah mempunyai ratusan ribu pengguna. Selain
itu, mereka juga telah membuat aplikasi yang bisa menayangkan berita
terkait cryptocurrency pada akhir tahun 2017 yang lalu.

Bitspark

Bitspark adalah startup asal Hong Kong yang mencoba menghadirkan


layanan transfer uang berbasis blockchain. Dengan layanan tersebut,
kamu bisa melakukan pengiriman uang antarnegara dengan biaya yang
lebih murah.

Saat ini, mereka telah bisa digunakan untuk mengirim uang ke berbagai
bank dan layanan uang elektronik di Indonesia.

Digiro.in

Digiro.in merupakan platform yang memungkinkan kamu untuk


melakukan transaksi dengan cepat, melalui aplikasi mobile ataupun
SMS. Platform ini kini berada dalam naungan PT Pos Indonesia, dan masih
dalam tahap tes beta.

Lembaga pendukung perkembangan Blockchain


Indonesian Blockchain Network

Indonesian Blockchain Network (IBN) adalah yayasan yang mempunyai misi


untuk mendorong edukasi dan perkembangan teknologi blockchain di tanah
air. Yayasan yang akta pendiriannya resmi keluar pada 4 April 2018 lalu ini
didirikan oleh sembilan orang co-founder, yang semuanya berasal dari latar
belakang berbeda.

Untuk mencapai misi yang mereka inginkan, IBN pun secara rutin
mengadakan pelatihan dan meetup untuk memberikan edukasi terkait
teknologi blockchain. Pada akhir Maret 2018 lalu, mereka pun berhasil
mengadakan sebuah acara pelatihan blockchain yang didukung oleh NEM
Foundation.

Blockchain Zoo

Blockchain Zoo adalah perusahaan yang bisa menghadirkan layanan


konsultasi untuk pengembangan blockchain. Selain itu, mereka juga bisa
memberikan pelatihan untuk para developer, para eksekutif yang ingin
memilih vendor blockchain, serta untuk penegak hukum yang ingin
mendeteksi transaksi cryptocurrency.

Perusahaan ini berdiri sejak Juli 2017, dan didirikan oleh delapan orang co-
founder. Mereka telah membantu beberapa perusahaan dalam
mengembangkan teknologi blockchain, seperti Fidentiax dan Tokenomy,
serta memberi pelatihan kepada Bank Indonesia Institute dan anak-anak
perusahaan Bank Mandiri.

Blocktech
Blocktech adalah perusahaan yang didirikan Steven Suhadi dan rekannya
Gordon Enns pada akhir 2017 lalu. Dengan perusahaan tersebut,
keduanya berniat memanfaatkan keahlian dan jaringan luas yang mereka miliki
untuk membantu proyek-proyek blockchain potensial.

Saat ini, mereka telah menjadi investor dan membantu


pengembangan Eximchain, sebuah proyek pengembangan supply
chain memanfaatkan blockchain yang dibuat mahasiswa Massachusetts
Institute of Technology (MIT). Kini Blocktech juga telah bekerja sama
dengan co-working space UnionSpace untuk membuka lima pusat
pengembangan blockchain di Asia Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai