https://www.publish0x.com/cryptosorted/the-origin-history-and-evolution-of-
money-the-transition-to-xyjkkg
https://www.yourcash.com/history-of-money_-how-it-is-made/
Fiat Money dian ap tidak ada nilai
instrinsiknya dan dicetak dalam jumlah cukup
banyak oleh Amerika dengan Quantitative
Easing Policy
Table 1
1913: $100
1923: $57.89
1933: $76.15
1943: $57.23
1953: $37.08
1963: $32.35
1973: $22.30
1983: $9.94
1993: $6.85
2003: $5.38
2013: $4.25
2019: $3.87
https://howmuch.net/articles/rise-and-fa -do ar
Dunia berubah, teknologi berubah, kehidupan jadi berubah juga, orang-orang berprilaku
berubah mengikuti perubahan yang terjadi sadar atau tidak sadar. Gaya hidup terpengaruh,
pemahaman terhadap instrumen ekonomi dan keuangan pun berkembang mengikuti
dinamika perubahan yang tak terelakkan.
Transformasi digital tak terelakkan dengan smartphone ditangan sebagian besar penduduk
dunia dalam beberapa tahun mendatang. Arti cial inteligent (AI) akan membuat perubahan
besar dalam peta pekerjaan dimasa depan. Machine learning mampu menggantikan ribuan
pekerjaan dan menciptakan ribuan peluang kerja baru bagi yang paham. Teknologi
blockchains dan smart contracts adalah salah satunya yang akan mewarnai kehidupan
digital kita. Inovasi terhadap mata uang dan aset digital pun tak terbendung. Teknologi juga
ibarat pisau bermata dua, bisa memudahkan hidup bisa juga menyusahkan kehidupan.
Jenis mata uang digital ini adalah mata uang virtual, cryptocurrency dan central bank digital
currency (CBDC). Mata uang digital dapat dicatatkan dalam suatu database yang terdistribusi di
internet, sebuah database yang terpusat yang dimiliki oleh sebuah bank atau perusahaan dan bisa
juga dalam suatu le/kartu seperti e-money/tapcash/d
Mata uang digital secure umum tidak dalam bentuk sik yang bisa dilihat, diraba dan diterawang
seperti mata uang kertas biasa.
Mata uang digital ada yang bersifat terpusat yang dikontrol oleh bank central karena berhubungan
dengan kesediaan uang dalam ekonomi atau terdesentralisasi dimana kontrol dilakukan secara
dekmoratis oleh semuau pihak yang ada didalam sistem tersebut.
fi
fi
ll
.
https://www.theasianbanker.com/updates-and-articles/central-bank-digital-currency-disruption-has-arrived
Implikasi Central Bank Digital Currency (CBDC)
• Kelemahan CBDCs; Privacy warga negara tergan u karena digitalisasi membuat arus
dana pun akan menjadi transparant. Sumber uang dan alokasi uang pun mudah terlacak
sehin a prilaku warga negara pun akan mudah terpantau dan dipelajari melalui big
data.
ffi
gg
fi
fi
.
https://bicara131.bi.go.id/knowledgebase/article/KA-01076/en-us
.
gg
gg
Bagaimana perlakuan Mata uang kripto
(Cryptocurrency) jika dilarang digunakan
sebagai alat pembayaran di Indonesia ?
Mata Uang Kripto (Cryptocurrency) yang kita ketahui saat ini bukan
sebagai alat pembayaran yang sah di Wilayah NKRI, namun
sebagai Aset Kripto yang dapat diperdagangkan di Pasar Fisik
Aset Kripto
https://bicara131.bi.go.id/knowledgebase/article/KA-01076/en-us
.
–Johnny Appleseed
Sources : https://www.securities.io/what-is-bitcoin-mining-a-beginners-guide-for-new-users/
De nisi Cryptocurrency
Mata uang kripto yang paling terkenal adalah bitcoin, selain bitcoin masih
ada ribuan mata uang kripto, di antaranya ehtereum, litecoin, ripple,
stellar, dogecoin, cardano, eos, dll.
fi
fi
fi
.
fi
.
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
B. Selain Bitcoin-like Crypto Assets
Selain BLCA, kita mengenal juga aset kripto lainnya yang dinamakan “tokens”
atau “digital tokens” yang dikeluarkan menggunakan initial coin offerings (ICOs).
Digital tokens dapat dipindahkan/ditransfer unitnya dalam suatu distributed network
menggunakan blockchain technology. Melalui ICOs, suatu digital tokens dapat
diluncurkan untuk mendapatkan dana untuk mendanai project specific (new DLT-related
projects). Semua informasi mengenai rencana bisnis, teknologi yang digunakan dan
prospek ke depannya dijelaskan dalam suatu “white paper” documents.
Digital tokens dibagi 4 tergantung kepada fungsi ekonominya :
1. Payment token
tokens: token ini dirancang bagi pemegang DLT-based application. Beberapa
2. Utility
contoh dari aplikasi untuk menyimpan file (file storage, social messaging, and trading).
Contoh dari token ini adalah Ether, Binance coin, and Filecoin.
tokens: token ini dapat di klaim baik sebagai hutang atau ekuiti bagi lembaga
3. Asset
yang mengeluarkan/menerbitkannya. Token ini dapat menghasilkan keuntungan berupa
bunga bagi pemegangnya atau janji untuk mendapat keuntungan dimasa depan, atau
malah bisa sebaliknya (merugi).
4. Hybrid tokens: Bisa jadi payment. utility ataupun dan aset.
s
Bitcoin bagi sebagian orang pendukungnya dianggap bukan mata uang (cryptocurrency) tapi lebih berupa Aset Kripto
atau Crypto-assets.. “Property bukan currency” (Michael Saylor- Microstrategy)
Aset Kripto bersaing dengan emas, silver dan komoditi lainnya. Tapi disisi lainnya Bitcoin bersaing dengan obligasi,
saham2 yang menyimpan nilai (storing value)
Tidak wise menggunakan bitcoin untuk membeli mobil, membeli barang2 seperti yang banyak diperlihatkan oleh
selebriti atau influencer bitcoin.
Bitcoin adalah investasi jangka panjang. Bitcoin merupakan investasi aset digital. (jangka panjang - high risk)
Rugi sekali menggunakan bitcoin untuk transaksi. Itu berarti sell the winner dan buy the looser. Bitcoin adalah
storing value. Bagaimana dengan cryptocurrency jenis lainnya?
Emas adalah investasi sangat menarik sayang tidak tergabung dengan smartphone/handpohone 5 milyar orang dan
tidak punya protokol dan networking yang merupakan aset dimasa depan.
Global monetary network yang mengizinkan seluruh dunia nantinya mengsinkronisasi e-wallet dengan berbagai mata
uang digital.
Kelebihan Cryptocurrency
• Open code for mining Cryptocurrency. Semua informasi tentang transaksi Bitcoin dapat diketahui (bagaimana dan kapan),
namun tidak ada akses informasi mengenai penerima atau pengirim koin.
• It belongs only to the wallet owner. Tidak seorang pun dapat menarik bitcoin kecuali pemiliknya
• Peer-to-peer Cryptocurrency Network –Transaksi ini dibuat oleh ratusan server terdistribusi.Pertukaran informasi (dalam hal
ini uang) dilakukan dari satu klien ke klien lainnya, transaksi ini tercatat dalam wallet dan menjadi bagian dari jaringan Bitcoin.
• Unlimited possibilities of transaction – Pengguna dapat melakukan transaksi dengan siapa saja dan dimana saja dengan
pemilik Bitcoin wallet. Transaksi ini tidak dapat dicegah dan dikontrol. Volatilitas harga menjadi harapan spekulan.
• No boundaries – Sistem terjamin integritasnya karena koin tidak dapat dipalsukan atau disalin, serta pembayaran yang
dilakukan dalam sistem tidak dapat dibatalkan.
• Low BTC operation cost – Bitcoin menggabungkan fungsi e-commerce dan berfungsi sebagai uang. Transaksi yang dilakukan
pada Bitcoin tidak memerlukan biaya yang dibayarkan pada bank atau organisasi lainnya. Biaya komisi lebih rendah daripada
yang lain, jumlahnya hanya sekitar 1% dari jumlah transaksi. Biaya bunga operasi masuk ke dompet miner BTC
• Decentralization. Tidak ada otoritas kontrol pusat dalam jaringan, jaringan tersebut didistribusikan ke semua pemain.
• Anonymity. BTC benar-benar anonim dan sepenuhnya transparan. Apapun perusahaannya dapat membuat jumlah alamat
bitcoin tanpa batas tanpa referensi, alamat atau informasi lainnya.
• Transparency and Speed of Transaction. Kemampuan secara cepat untuk mengirim uang ke mana dan kepada siapa saja
bisa dalam hitungan menit setelah jaringan BTC memproses pembayaran.
Kelemahan Cryptocurrency
Volatilitas harga luar biasa. Walaupun katanya tidak ada inflasi dengan memegang cryptocurency, harga cryptocurrency
bisa saja hancur/jatuh dalam waktu singkat.
Vulnerable - Cryptocurrency pada kenyataannya sering di hack dan menjadi target dari kriminal teknologi.
Heaven for Money Laundering - Karena sifat anonymity sehingga bisa jadi ada orang yang memanfaatkan untuk money
laundering dan mendanai kegiatan-kegiatan terorism.
Target pencurian digital - Banyak cara yang dilakukan orang untuk melakukan pencurian cryptocurrency. Pembobolan
private key dan berbagai kelengahan pemilik kripto dalam menyimpan informasi password laptop.
Difficulty for safely storing cryptocurrency - Lebih sulit melakukan penyimpanan cryptocurrency daripada memiliki
saham dan obligasi/sukuk.
Strong Volatility - hampir semua pasang surut nilai bitcoin bergantung langsung pada pernyataan yang dinyatakan oleh
pemerintah dari berbagai negara. Ketidakstabilan ini menciptakan masalah dalam jangka pendek. Adanya risiko besar
berinvestasi dalam Cryptocurrency yang harus dipertimbangkan dalam jangka
Beberapa pemilik cryptocurrency lebih menyukai “offline cold storage” seperti hardware or paper wallets, tapi “cold
storage” juga akan menimbulkan masalah lain nantinya. Risiko terbesar adalah kehilangan / lupa private key yang sangat
penting untuk mengakses rekening cryptocurrency.
Tidak ada jaminan bahwa investasi pada project2 menggunakan mata uang kripto/aset kripto akan sukses karena
persaingan yang keras dengan jutaan blockchain projects lainnya dalam menarik investor. Sama dengan karakter bisnis
start-up lainnya, hanya sedikit bisnis/project kripto yang akan mampu bertahan dan menguntungkan. menengah dan
panjang.
Regulator dapat saja menghancurkan keseluruhan industri kripto dengan satu aturan yang mempersulit pergerakan
kripto.
Seorang influencer bisa juga membuat suatu mata uang kripto crash to zero (Elon Musk - Tesla)
Cryptocurrencies being based on cutting-edge technology, yang meningkatkan risiko bagi investor karena harus
benar2 dapat terbukti keandalan teknologinya di dunia nyata.
Asymmetric Information
Ketidak sempurnaan informasi (The imperfections of information) bisa menjadi keuntungan maupun kerugian bagi
berbagai pihak yang terlibat dan dalam hal ini akan mempengaruhi efektifitas dan optimalisasi sebuah kontrak
• (MORAL HAZARD) Pembeli Cryptocurrency tidak memiliki informasi lengkap mengenai sistem blockchain
khususnya dan sistem IT secara umum. Apalagi kalau tidak ada satupun hukum/pemerintah yang melindungi.
Siapa dibalik penambangan cryptocurrency, siapa saja pembeli mata yang tersebut dalam suatu networking dan
kemana saja dana mengalir tidak ada satupun yang tahu karena memang dibuat anynomous (tidak bernama)
hanya diwakilkan kepada pengkodean saja. Jadi Moral Hazard dapat terjadi dan bisa berasal dari product
provider.
• (ADVERSE SELECTION) Pembeli Crypto tidak tahu berapa banyak jumlah crypto disirkulasikan, kualitas
teknologi / mesin tambang yang menghasilkan aset kripto, mekanisme dan aturan permainan dibaliknya
(terutama aset kripto lainnya). Kemalasan investor membaca Whitepaper dan mempelajari secara detail berbagai
informasi dibaliknya.
• (SIGNALING) Seperti layaknya sebuah produk baru yang belum dikenal, para pengembang crypto berusaha
meyakinkan pembeli potensialnya dengan berbagai promosi/marketing strategy yang berisi lebih banyak
“goodnews” dan cenderung menyembunyikan “badnews”, seperti opportunities, potential, capacity and
workability, and promising benefits in the future.
Secara teori : There are conflicts of interest between crypto providers (principal) and buyers (agents) to try each
other for their own benefits.
Volatilitas
Cryptocurrency
2011 - 2017
30 Oct 2021
fi
fi
fi
?
fi
fl
RISK RETURN
Seorang Mark
Cuban (Shark Tank
investor) tidak luput
dari Crypto Crash
(Sumber: https://www.inforexnews.com/berita/
cryptocurrency/coincheck-cryptocurrency-virtual).
fi
.
6,5 juta orang telah menjadi investor aset kripto sampai Mei
2021 dengan nilai transaksi Rp 370,4 triliun. Melebihi jumlah
investor di pasar modal yang Mei 2021 baru berjumlah 5,37
juta.
sumber :https://en.wikipedia.org/wiki/Economics_of_bitcoin
ll
.
ff
ll
.
ll
Nobel Laureates opinion about BITCOIN
Economist John Qui in in 2013 said "bitcoins are the most demonstrably valueless nancial asset ever created”.
Nobel laureate Joseph Stiglitz in 2017 said "It’s a bubble that’s going to give a lot of people a lot of exciting times as it rides up
and then goes down." He emphasized its use by criminals, its lack of a socia y useful purpose, and said that it should be
outlawed.
Tahun 2017, Nobel laureate Robert J. Shi er menyatakan bahwa bitcoin merupakan contoh yang sangat pas untuk suatu
“speculative bubble”.
Nobel laureate Paul Krugman wrote in 2018 that bitcoin is "a bubble wrapped in techno-mysticism inside a cocoon of
libertarian ideology". He criticized it as a very slow and expensive means of payment, used mostly to buy blackmarket goods,
without a "tether to reality”.
Nobel laureate Richard Thaler emphasizes the irrationality in the bitcoin market that has led to the bubble, demonstrating the
irrationality with the example of rms that have added the word blockchain to their names which have then had large
increases in their stock price. The extremely high volatility in bitcoin's price also is due to irrationality according to Thaler.
Four Nobel laureates, James Heckman, Thomas Sargent, Angus Deaton, and Oliver Hart, characterized bitcoin as a bubble at
a joint press conference in 2018. Hart cited Christopher Sims's work showing no intrinsic value to bitcoin. Heckman
compared bitcoin to the tulip bubble. Deaton pointed to bitcoin's use by criminals
Professor Nouriel Roubini of New York University has ca ed bitcoin the "mother of a bubbles”, writing that the
underlying blockchain technology has "massive obstacles standing in its way", including a lack of "common and universal
protocols" of the kind that enabled the early Internet. According to Roubini, bitcoin has failed as a unit of account, a means of
payment, and as a store of value; he ca s the claim that bitcoin cannot be debased “ audulent" "Scammers, swindlers,
charlatans, and carnival barkers (a con icted insiders) have tapped into clueless retail investors' FOMO ('fear of missing
out'), and taken them for a ride," he writes.
sumber :https://en.wikipedia.org/wiki/Economics_of_bitcoin
gg
fi
ll
fl
ll
ll
ll
ll
.
fi
fr
ll
Cryptocurrency dalam
Perspektif Islam
Ada 2 pandangan :
Kalau kita pelajari fatwa dan pandangan berbagai akademisi muslim dan ahli keuangan dan
perbankan syariah yang melarang cryptocurrency dalam hal ini bitcoin (karena yang paling
populer), ada beberapa alasan pelarangan tersebut;
https://cointelegraph.com/news/major-indonesian-islamic-organization-declares-crypto-haram-or-forbidden?
utm_source=Telegram&utm_medium=social
Dengan mengutip suatu famous legal maxim dalam menjelaskan suatu hukum. “everything is
permissible unless we found it clearly contradictory to Shariah principles”. Semuanya boleh
kecuali apabila ditemukan larangannya karena bertentangan dengan syariah.
Menurut sebagian akademisi Islam dan ahli agama yang mendukung ini, semua bisa disebut
uang apabila memenuhi hal-hal sebagai berikut:
1. Dianggap sebagai barang bernilai bagi masyarakat sekitarnya/sekelompok masyarakat.
2. Diterima sebagai alat tukar bagi sekelompok masyarakat tertentu.
3. Dapat digunakan untuk mengukur suatu nilai & ditempatkan dalam suatu unit rekening
• The Fatwa Center of South African Islamic Seminary, Darul Uloom Zakariyya, mengambil
posisi mendukung Bitcoin/cryptocurrency sebagai bentuk mata uang/ harta sehingga boleh
diperdagangkan.
• Studi yg dilakukan oleh Muhammad Abu-Bakar dari Blossom Finance berfokus pada Bitcoin
dan cryptocurrencies lainnya menyatakan kesesuaiannya dengan definisi money dalam
Islamic law. Studi ini merekomendasikan bahwa bitcoin adalah shari’ah compliance.
Secara umum sangat sedikit sekali fatwa dan kajian Islam yang membolehkan / menghalalkan
cryptocurrency ini.
Holistic View
• Cryptocurrency diyakini memiliki kemampuan men eser dominasi US$ di
dunia dan menata kekuatan ekonomi baru di dunia dengan kekuatan teknologi
• Memberi kesempatan bagi negara-negara yang selama ini hancur mata uangnya
karena berbagai macam faktor untuk bisa STORING VALUE kekayaannya
dalam cryptocurrency. Walaupun tidak mudah juga dengan Volatilitas yang
ada.
• Memberi kebebasan bagi kelompok-kelompok tertentu (money laundering,
drugs, etc) untuk bertransaksi yang tak terlacak pemerintah manapun
• Banyaknya pelaku sektor bisnis dan keuangan yang memiliki NALURI
SPEKULASI yang didorong oleh sikap GREEDY yang membuat
cryptocurrency menjadi cara cepat kaya.
gg
.
The winner-nya adalah mata uang digital yang kuat yaitu mata
uang yang dimiliki oleh negara yang kuat atau yang memiliki
global economic network yang kuat.
- Dian Masyita -
• Kenali PROFILE INVESTASI ANDA. Apakah Anda risk averse, moderate to risk, risk taker/seeker?
• Pelajari apa MAKNA UANG, REZEKI, KEBERKAHAN HIDUP dalam berbagai perspektif. Belajar
dari pengalaman adalah guru terbaik. Gunakan “integratif dan holistic view“dalam melihat fungsi
harta/maal/wealth dalam kehidupan.
• PELAJARI WHITEPAPER Cryptocurrency - crypto, token dan coin yang ditawarkan
• Pelajari BLOCKCHAIN PROJECTS yang dijadikan underlying aset/bisnisnya (kalau ada) untuk
menentukan apakah invest atau tidak.
• Pelajari PORTOFOLIO INVESTASI Anda selama ini. Dari mana “sumber rezeki Anda” tersebut.
(belum pernah berinvestasi tapi mau ikutan main crypto karena teman kelihatan untung).
• JANGAN SIMPAN SEMUA TELOR DALAM SATU KERANJANG - Ini Hukum Berinvestasi apapun.
• Pelajari PLATFORM investasi, terutama apabila itu berhubungan dengan teknologi. Siapa
developer-nya, seberapa trustworthy personal pengembangnya dan institusinya selama ini dalam
mengelola dana.
• Apakah SIFAT dana investasi Anda untuk jangka pendek atau jangka panjang?
• Jangan gunakan uang hidup sehari-hari, dana tabungan pendidikan anak, kesehatan dan
keperluan essential lainnya untuk diputarkan/dimainkan/diinvestasikan ke cryptoasset/
cryptocurrency. Gunakan uang yang benar-benar “dingin”.
-Dian Masyita-
Fo ow us
dian_masyita
ll
: