Anda di halaman 1dari 60

Peluang & Tantangan Cryptocurrency di Era Digital

dalam Perspective Syariah

- Prof. Dian Masyita. Ph.D -

- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta -


Our life today…….
Sumber : Bank Indonesia
Sejarah Uang

https://www.publish0x.com/cryptosorted/the-origin-history-and-evolution-of-
money-the-transition-to-xyjkkg

https://www.yourcash.com/history-of-money_-how-it-is-made/
Fiat Money dian ap tidak ada nilai
instrinsiknya dan dicetak dalam jumlah cukup
banyak oleh Amerika dengan Quantitative
Easing Policy

Table 1
1913: $100
1923: $57.89
1933: $76.15
1943: $57.23
1953: $37.08
1963: $32.35
1973: $22.30
1983: $9.94
1993: $6.85
2003: $5.38
2013: $4.25
2019: $3.87

https://howmuch.net/articles/rise-and-fa -do ar

Fiat Money bersandarkan hanya atas TRUST


semata kepada negara yang mengeluarkannya.
gg
ll
ll
Today!!
Mata Uang Digital
- dinamika -

Dunia berubah, teknologi berubah, kehidupan jadi berubah juga, orang-orang berprilaku
berubah mengikuti perubahan yang terjadi sadar atau tidak sadar. Gaya hidup terpengaruh,
pemahaman terhadap instrumen ekonomi dan keuangan pun berkembang mengikuti
dinamika perubahan yang tak terelakkan.

Transformasi digital tak terelakkan dengan smartphone ditangan sebagian besar penduduk
dunia dalam beberapa tahun mendatang. Arti cial inteligent (AI) akan membuat perubahan
besar dalam peta pekerjaan dimasa depan. Machine learning mampu menggantikan ribuan
pekerjaan dan menciptakan ribuan peluang kerja baru bagi yang paham. Teknologi
blockchains dan smart contracts adalah salah satunya yang akan mewarnai kehidupan
digital kita. Inovasi terhadap mata uang dan aset digital pun tak terbendung. Teknologi juga
ibarat pisau bermata dua, bisa memudahkan hidup bisa juga menyusahkan kehidupan.

Bagaimana mengelola dinamika ini dalam waktu dekat??


fi
By Stanjourdan - Own work, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=64570499
Apakah itu Mata Uang Digital?
Mata Uang Digital itu termasuk di dalamnya (digital money, electronic money  atau  electronic
currency) adalah mata uang dari berbagai macam negara yang dikelola, disimpan atau
dipertukarkan melalui sistem komputer secara digital atau bisa melalui internet.

Jenis mata uang digital ini adalah mata uang virtual, cryptocurrency dan central bank digital
currency (CBDC). Mata uang digital dapat dicatatkan dalam suatu database yang terdistribusi di
internet, sebuah database yang terpusat yang dimiliki oleh sebuah bank atau perusahaan dan bisa
juga dalam suatu le/kartu seperti e-money/tapcash/d

Mata uang digital secure umum tidak dalam bentuk sik yang bisa dilihat, diraba dan diterawang
seperti mata uang kertas biasa.

Mata uang digital ada yang bersifat terpusat yang dikontrol oleh bank central karena berhubungan
dengan kesediaan uang dalam ekonomi atau terdesentralisasi dimana kontrol dilakukan secara
dekmoratis oleh semuau pihak yang ada didalam sistem tersebut.
fi

fi
ll
.

https://www.theasianbanker.com/updates-and-articles/central-bank-digital-currency-disruption-has-arrived
Implikasi Central Bank Digital Currency (CBDC)

• CBDC is electronic record / digital token of the o cial currency of a country

• Cryptocurrencies membuka jalan diluncurkannya central bank digital currencies nantinya

• Kelebihan CBDCs; Mampu menjangkau berbagai lapisan ( nancial inclusion) dan


mampu menyederhanakan implementasi kebijakan moneter dan scal

• Kelemahan CBDCs; Privacy warga negara tergan u karena digitalisasi membuat arus
dana pun akan menjadi transparant. Sumber uang dan alokasi uang pun mudah terlacak
sehin a prilaku warga negara pun akan mudah terpantau dan dipelajari melalui big
data.

• Berbagai negara di dunia sedang bersiap2 mengeluarkan CBDCs di ekonominya masing2


dengan konsekuensinya yang harus segera di antisipasi dan sepertinya tidak akan mudah
jalannya.
gg

ffi
gg
fi
fi
.

Mata Uang Digital


menggunakan platform
Blockchain
Apakah Mata uang kripto
(Cryptocurrency) dapat digunakan
sebagai alat pembayaran di Indonesia ?
Bank Indonesia menegaskan bahwa sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank
Indonesia melarang seluruh penyelenggara jasa sistem pembayaran
(prinsipal, penyelenggara switching, penyelenggara kliring,
penyelenggara penyelesaian akhir, penerbit, acquirer, payment
gateway, penyelenggara dompet elektronik, penyelenggara
transfer dana) dan penyelenggara Teknologi Finansial di
Indonesia baik Bank dan Lembaga Selain Bank untuk memproses
transaksi pembayaran dengan virtual currency, sebagaimana diatur
dalam PBI 18/40/PBI/2016 tentang Penyelen araan Pemrosesan Transaksi
Pembayaran dan dalam PBI 19/12/PBI/2017 tentang Penyelen araan Teknologi
Finansial

https://bicara131.bi.go.id/knowledgebase/article/KA-01076/en-us
.

gg
gg
Bagaimana perlakuan Mata uang kripto
(Cryptocurrency) jika dilarang digunakan
sebagai alat pembayaran di Indonesia ?

Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan


Berjangka Komoditi (Bappebti) menerbitkan Peraturan Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 7 tahun 2020
tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan
di Pasar Fisik Aset Kripto (berlaku 17 Desember 2020)

Mata Uang Kripto (Cryptocurrency) yang kita ketahui saat ini bukan
sebagai alat pembayaran yang sah di Wilayah NKRI, namun
sebagai Aset Kripto yang dapat diperdagangkan di Pasar Fisik
Aset Kripto

https://bicara131.bi.go.id/knowledgebase/article/KA-01076/en-us
.

Bagaimana cara kerja Crypto-currency ini?


Cryptocurrency
Jenis Cryptocurrencies
https://www.theasianbanker.com/updates-and-articles/central-bank-digital-currency-disruption-has-arrived
Untuk menambang bitcoin, tambang bitcoin
di Iceland ini menghabiskan energy yang
sangat besar dan hal ini akan merusak
lingkungan dan tidak akan sustainable di
masa depan. 80 percent of global Bitcoin
mining dilakukan di 4 negara: China,
Georgia, Sweden, and the US.

–Johnny Appleseed

Sources : https://www.securities.io/what-is-bitcoin-mining-a-beginners-guide-for-new-users/
De nisi Cryptocurrency

Mata Uang Kripto (Cryptocurrency) adalah aset digital


yang dirancang untuk bekerja sebagai media pertukaran
yang menggunakan kriptogra yang kuat untuk
mengamankan transaksi keuangan, mengontrol penciptaan
unit tambahan, dan memveri kasi transfer aset

Mata uang kripto yang paling terkenal adalah bitcoin, selain bitcoin masih
ada ribuan mata uang kripto, di antaranya ehtereum, litecoin, ripple,
stellar, dogecoin, cardano, eos, dll.
fi
fi
fi
.

Bagaimana Cryptocurrency menurut Journalists and academics also debate what to


Lembaga Internasional ? call bitcoin. Some media outlets do make a
distinction between "real" money and bitcoins,
The U.S. Treasury categorizes bitcoin as a while others call bitcoin real money.
decentralized virtual currency
The Wall Street Journal declared it a commodity
The Commodity Futures Trading in December 2013.
Commission classi es bitcoin as a commodity, and
the Internal Revenue Service classi es it as
A Forbes journalist referred to it as digital
an asset
collectible.

The South African Revenue Service, the legislation


Two University of Amsterdam computer
of Canada, the Ministry of Finance of the Czech
scientists proposed the term "money-like
Republic[19] and several others classify bitcoin as
informational commodity”. In a
an intangible asset
2016 Forbes article, bitcoin was characterized
as a member of a new asset class.
The Bundesbank says that bitcoin is not a virtual
currency or digital money. It recommends using Bitcoin like crypto assets (BLCA) bukanlah
the term "crypto token. aset keuangan. Crypto assets semacam
property yang merupakan kombinasi dari
The People's Bank of China has stated that bitcoin mata uang, komoditas dan intangible
"is fundamentally not a currency but an investment assets.
target”. A reference in the Monetary and Financial Statistics Manual and Compilation Guide (MFSMCG) - imf.org

fi
.

fi

Cryptocurrency dibagi 2 yaitu


Are BLCAs produced or nonproduced non nancial
BLCA dan selain BLCA. assets?
A. Bitcoin-like Crypto Assets
BLCAs dikategorikan sebagai produced
Apakah BLCAs nancial atau non- nancial assets? non nancial assets. Aset ini merupakan hasil dari
suatu proses produksi seperti penambangan yang
BLCAs dalam beberapa dokumen internasional berada dalam suatu kontrol dari suatu perusahaan/
dimasukkan ke non nancial assets. Nonfinancial management suatu lembaga yang membutuhkan
assets dapat digunakan dalam suatu aktifitas input seperti tenaga kerja, modal, barang dan jasa.
ekonomi dan dapat di gunakan untuk menyimpan
nilai (store of value). Tidak seperti financial assets, Selain digolongkan ke produced non- nancial
BLCAs didefinisikan sub: assets, BLCAs dapat dimasukkan ke sub kategori
“Internet-based currency such as Bitcoins is not Valuables. Dimana aset yang memiliki
electronic money because it does not meet the kemampuan menyimpan value seperti logam
de nition of currency, as it is not issued or mulia/berharga lainnya. tapi tidak bisa
authorized by a central bank or government, and dimasukkan menjadi xed asset atau inventories
additionally it is not widely accepted as a medium (persediaan).
of exchange. Bitcoins are classi ed as non nancial
assets.”
Menurut IMF Staff Report on Measuring the BLCAs dapat dikatakan sebagai digital valuables
Digital Economy18 menyatakan bahwa BLCAs yang dapat digunakan sebagai penyimpan value
tidak memenuhi syarat sebagai uang dalam atau alat pertukaran barang dan jasa.
sistem moneter dan keuangan.
fi
fi

fi
fi
fi
fi
fi

fi
fi
fi
B. Selain Bitcoin-like Crypto Assets
Selain BLCA, kita mengenal juga aset kripto lainnya yang dinamakan “tokens”
atau “digital tokens” yang dikeluarkan menggunakan initial coin offerings (ICOs).
Digital tokens dapat dipindahkan/ditransfer unitnya dalam suatu distributed network
menggunakan blockchain technology. Melalui ICOs, suatu digital tokens dapat
diluncurkan untuk mendapatkan dana untuk mendanai project specific (new DLT-related
projects). Semua informasi mengenai rencana bisnis, teknologi yang digunakan dan
prospek ke depannya dijelaskan dalam suatu “white paper” documents.
Digital tokens dibagi 4 tergantung kepada fungsi ekonominya :
1. Payment token
tokens: token ini dirancang bagi pemegang DLT-based application. Beberapa
2. Utility
contoh dari aplikasi untuk menyimpan file (file storage, social messaging, and trading).
Contoh dari token ini adalah Ether, Binance coin, and Filecoin.
tokens: token ini dapat di klaim baik sebagai hutang atau ekuiti bagi lembaga
3. Asset
yang mengeluarkan/menerbitkannya. Token ini dapat menghasilkan keuntungan berupa
bunga bagi pemegangnya atau janji untuk mendapat keuntungan dimasa depan, atau
malah bisa sebaliknya (merugi).
4. Hybrid tokens: Bisa jadi payment. utility ataupun dan aset.
s

CRYPTO ASSETS dalam MACROECONOMIC STATISTICS

Apakah crypto assets dapat dikatakan economic assets?


Crypto assets dimasukkan ke dalam economic assets. Aset crypto
dapat dikatakan memiliki nilai moneter (monetary value) karena
bisa untung dan rugi. Harga Aset kripto ditentukan dalam
mekanisme perdagangan.

Mengapa crypto assets tidak dapat dikatakan sebagai nancial


assets?
Kriteria
sebagai financial aset tidak dimiliki oleh aset crypto seperti
“no counterpart liability”. Suatu mata uang dikeluarkan oleh
bank sentral dan memiliki legal tender dalam suatu negara.
fi
Sekilas mengenai asal muasal mengapa kripto.

- Dimulai dari koin-koin dalam permainan online/ online games.


- Adanya teknologi Blockchain yang oleh Satoshi Nakamoto (misterius-man) digunakan untuk
membuat BITCOIN.
- Bitcoin mulai diperdagangkan dan mendapat tempat dikalangan tertentu.
- Ketidakpercayaan terhadap FIAT Money terutama DOLLAR yang dicetak tanpa ada underlying
emasnya dalam kebijakan quantitative easing yang menyebabkan INFLASI.
- Bitcoin memiliki daya pikat salah satunya hanya akan ada didunia maksimum 21 juta saja.
- Pada waktu yang bersamaan masyarakat tidak bisa mengandalkan dollar / fiat money yang menurut
mereka valuenya akan turun dan tidak dapat diandalkan untuk Storing Value dimasa datang.
- Emas, mata uang, properti lain seperti tanah dan bangunan juga memiliki keterbatasan untuk
storing value bagi investor kakap.
- Berkembangnya investasi di start-up dengan kekuatan teknologi dibaliknya membuat perubahan
besar terhadap VENTURE CAPITAL, Angel investor, dll.
- Negara yang penuh konflik seperti Venezuella, El Savadore, Zimbabwe dimana pemerintah mereka
tidak kuat dalam mengelola mata uang negara tersebut, Cryptocurrency bisa menjadi harapan bagi
mereka untuk menyimpan nilai terhadap harta dan property mereka. Bisa dikatakan bahwa mereka
punya hak memiliki property yang bisa menyimpan value untuk dimasa depan. Mata uang negara
mereka tidak bisa dijadikan pegangan karena tidak memiliki bargaining power.

Sekilas mengenai fenomena kripto

Bitcoin bagi sebagian orang pendukungnya dianggap bukan mata uang (cryptocurrency) tapi lebih berupa Aset Kripto
atau Crypto-assets.. “Property bukan currency” (Michael Saylor- Microstrategy)

Aset Kripto bersaing dengan emas, silver dan komoditi lainnya. Tapi disisi lainnya Bitcoin bersaing dengan obligasi,
saham2 yang menyimpan nilai (storing value)

Tidak wise menggunakan bitcoin untuk membeli mobil, membeli barang2 seperti yang banyak diperlihatkan oleh
selebriti atau influencer bitcoin.

Bitcoin adalah investasi jangka panjang. Bitcoin merupakan investasi aset digital. (jangka panjang - high risk)

Rugi sekali menggunakan bitcoin untuk transaksi. Itu berarti sell the winner dan buy the looser. Bitcoin adalah
storing value. Bagaimana dengan cryptocurrency jenis lainnya?

Emas adalah investasi sangat menarik sayang tidak tergabung dengan smartphone/handpohone 5 milyar orang dan
tidak punya protokol dan networking yang merupakan aset dimasa depan.

Global monetary network yang mengizinkan seluruh dunia nantinya mengsinkronisasi e-wallet dengan berbagai mata
uang digital.

Peluang & Tantangan


Cryptocurrency

Kelebihan Cryptocurrency

• Open code for mining Cryptocurrency. Semua informasi tentang transaksi Bitcoin dapat diketahui (bagaimana dan kapan),
namun tidak ada akses informasi mengenai penerima atau pengirim koin.
• It belongs only to the wallet owner. Tidak seorang pun dapat menarik bitcoin kecuali pemiliknya
• Peer-to-peer Cryptocurrency Network –Transaksi ini dibuat oleh ratusan server terdistribusi.Pertukaran informasi (dalam hal
ini uang) dilakukan dari satu klien ke klien lainnya, transaksi ini tercatat dalam wallet dan menjadi bagian dari jaringan Bitcoin.
• Unlimited possibilities of transaction – Pengguna dapat melakukan transaksi dengan siapa saja dan dimana saja dengan
pemilik Bitcoin wallet. Transaksi ini tidak dapat dicegah dan dikontrol. Volatilitas harga menjadi harapan spekulan.
• No boundaries – Sistem terjamin integritasnya karena koin tidak dapat dipalsukan atau disalin, serta pembayaran yang
dilakukan dalam sistem tidak dapat dibatalkan.
• Low BTC operation cost – Bitcoin menggabungkan fungsi e-commerce dan berfungsi sebagai uang. Transaksi yang dilakukan
pada Bitcoin tidak memerlukan biaya yang dibayarkan pada bank atau organisasi lainnya. Biaya komisi lebih rendah daripada
yang lain, jumlahnya hanya sekitar 1% dari jumlah transaksi. Biaya bunga operasi masuk ke dompet miner BTC
• Decentralization. Tidak ada otoritas kontrol pusat dalam jaringan, jaringan tersebut didistribusikan ke semua pemain.
• Anonymity. BTC benar-benar anonim dan sepenuhnya transparan. Apapun perusahaannya dapat membuat jumlah alamat
bitcoin tanpa batas tanpa referensi, alamat atau informasi lainnya.
• Transparency and Speed of Transaction. Kemampuan secara cepat untuk mengirim uang ke mana dan kepada siapa saja
bisa dalam hitungan menit setelah jaringan BTC memproses pembayaran.

Kelemahan Cryptocurrency
Volatilitas harga luar biasa. Walaupun katanya tidak ada inflasi dengan memegang cryptocurency, harga cryptocurrency
bisa saja hancur/jatuh dalam waktu singkat.
Vulnerable - Cryptocurrency pada kenyataannya sering di hack dan menjadi target dari kriminal teknologi.
Heaven for Money Laundering - Karena sifat anonymity sehingga bisa jadi ada orang yang memanfaatkan untuk money
laundering dan mendanai kegiatan-kegiatan terorism.
Target pencurian digital - Banyak cara yang dilakukan orang untuk melakukan pencurian cryptocurrency. Pembobolan
private key dan berbagai kelengahan pemilik kripto dalam menyimpan informasi password laptop.
Difficulty for safely storing cryptocurrency - Lebih sulit melakukan penyimpanan cryptocurrency daripada memiliki
saham dan obligasi/sukuk.
Strong Volatility - hampir semua pasang surut nilai bitcoin bergantung langsung pada pernyataan yang dinyatakan oleh
pemerintah dari berbagai negara. Ketidakstabilan ini menciptakan masalah dalam jangka pendek. Adanya risiko besar
berinvestasi dalam Cryptocurrency yang harus dipertimbangkan dalam jangka
Beberapa pemilik cryptocurrency lebih menyukai “offline cold storage” seperti hardware or paper wallets, tapi “cold
storage” juga akan menimbulkan masalah lain nantinya. Risiko terbesar adalah kehilangan / lupa private key yang sangat
penting untuk mengakses rekening cryptocurrency.
Tidak ada jaminan bahwa investasi pada project2 menggunakan mata uang kripto/aset kripto akan sukses karena
persaingan yang keras dengan jutaan blockchain projects lainnya dalam menarik investor. Sama dengan karakter bisnis
start-up lainnya, hanya sedikit bisnis/project kripto yang akan mampu bertahan dan menguntungkan. menengah dan
panjang.
Regulator dapat saja menghancurkan keseluruhan industri kripto dengan satu aturan yang mempersulit pergerakan
kripto.
Seorang influencer bisa juga membuat suatu mata uang kripto crash to zero (Elon Musk - Tesla)
Cryptocurrencies being based on cutting-edge technology, yang meningkatkan risiko bagi investor karena harus
benar2 dapat terbukti keandalan teknologinya di dunia nyata.

Asymmetric Information
Ketidak sempurnaan informasi (The imperfections of information) bisa menjadi keuntungan maupun kerugian bagi
berbagai pihak yang terlibat dan dalam hal ini akan mempengaruhi efektifitas dan optimalisasi sebuah kontrak

• (MORAL HAZARD) Pembeli Cryptocurrency tidak memiliki informasi lengkap mengenai sistem blockchain
khususnya dan sistem IT secara umum. Apalagi kalau tidak ada satupun hukum/pemerintah yang melindungi.
Siapa dibalik penambangan cryptocurrency, siapa saja pembeli mata yang tersebut dalam suatu networking dan
kemana saja dana mengalir tidak ada satupun yang tahu karena memang dibuat anynomous (tidak bernama)
hanya diwakilkan kepada pengkodean saja. Jadi Moral Hazard dapat terjadi dan bisa berasal dari product
provider.

• (ADVERSE SELECTION) Pembeli Crypto tidak tahu berapa banyak jumlah crypto disirkulasikan, kualitas
teknologi / mesin tambang yang menghasilkan aset kripto, mekanisme dan aturan permainan dibaliknya
(terutama aset kripto lainnya). Kemalasan investor membaca Whitepaper dan mempelajari secara detail berbagai
informasi dibaliknya.

• (SIGNALING) Seperti layaknya sebuah produk baru yang belum dikenal, para pengembang crypto berusaha
meyakinkan pembeli potensialnya dengan berbagai promosi/marketing strategy yang berisi lebih banyak
“goodnews” dan cenderung menyembunyikan “badnews”, seperti opportunities, potential, capacity and
workability, and promising benefits in the future.

Secara teori : There are conflicts of interest between crypto providers (principal) and buyers (agents) to try each
other for their own benefits.

Volatilitas
Cryptocurrency
2011 - 2017

2014 - 2021 1 Agst - 30 Oct 2021


18 Juli 2021

30 Oct 2021

- risk & return -


Apakah yang mempengaruhi Volatilitas dari Bitcoin
1. Berbagai berita dan sentimen mengenai aturan/regulasi bitcoin
“the volatility of bitcoin is signi cantly increased a day before an article about bitcoin regulation is
published in a newspaper, the Financial Times. This result is consistent with Auer and Claessens
(2018), who su est that regulation is a signi cant price factor for cryptocurrencies.
2. Serangan hacker pada bitcoin
“the hacking of cryptocurrency markets has a strong impact on bitcoin volatility
3. Pengumuman mengenai indikator2 ekonomi ke depan spt the consumer
con dence index.
Yang tidak terlalu signi cant pengaruhnya terhadap Volatilitas bitcoin adalah:
Liputan rutin mengenai indikator makroekonomi seperti government budget de cits, in ate, atau
kebijakan moneter.
sumber : Š. Lyócsa, P. Molnár and T. Plíhal et al. / Journal of Economic Dynamics & Control 119 (2020)
fi
gg

fi
fi
fi
?

fi

fl
RISK RETURN

Pada kenyataannya, risikonya Memiliki digital aset yang menjanjikan return


(keuntungan) dimasa depan
cukup banyak. Mulai dari…
short term
pencurian, fraud, dan kesalahan teknis (technical beli di harga murah jual di harga mahal (capital
failure),
gain) - spekulasi - karena tidak ada underlying
tidak adanya (belum ada) dukungan pemerintah,
assetnya.
aturan tidak (belum) ada,
persaingan luar biasa antar cryptocurrency
long term
(konon sudah 9000an jenis dan akan terus
memiliki aset digital yang memiliki network
bertambah).
global
Bubble in Cryptocurrency
memiliki aset digital yang tingkat liquidity sangat
Serangan Hacker yang tidak pernah berhenti
menguji ketahanan sistem. (Costly) tinggi. (dalam beberapa jam bisa dipindahkan ke
Lemahnya Security System / Cybersecurity berbagai tempat diseluruh dunia)
EXTREMELY HIGHLY VOLATILITY - menghindari pajak (tidak disarankan bagi warga
negara yang baik)

Seorang Mark
Cuban (Shark Tank
investor) tidak luput
dari Crypto Crash

Mark likes Bitcoin to


gambling and
advises; “investing
only as much money
as you can afford to
lose”.
(cnbc.com“make it”)

Pencurian Uang Virtual Terbesar Dunia: Coincheck


Kebobolan, US$425 juta Cryptocurrency Digondol Hacke
Coincheck yang merupakan bursa perdagangan cryptocurrency
di Tokyo mengalami pencurian 523 blok mata uang virtual.
Peretas melakukan pencurian senilai US$ 425 juta dari 260.000
pengguna platform blockchain yang dirugikan. Peristiwa ini
menjadi pencurian mata uang virtual terbesar di dunia
Peristiwa ini menandai lemahnya sistem keamanan Coincheck
dan regulasi yang kurang terhadap mata uang virtual. Pemimpin
dunia menyoroti dampak penggunaan mata uang virtual pada
World Economic Forum di Davos, Swiss. Mata uang virtual
dikhawatirkan digunakan dalam berbagai aktivitas terlarang

(Sumber: https://www.inforexnews.com/berita/
cryptocurrency/coincheck-cryptocurrency-virtual).

Perusahaan Gunakan Bitcoin Untuk Membayar Serangan Para


Hacke
Ransomware WannaCry menyerang ratusan ribu komputer di seluruh
dunia termasuk Indonesia. Tercatat 150 negara terjangkit virus
tersebut. Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia melibatkan mata
uang Bitcoin untuk mengantisipasi serangan siber virus komputer.
Bitcoin ini digunakan untuk membayar tebusan
Pemerasan yang dilakukan oleh hacker cenderung naik seiring dengan
kenaikan nilai cryptocurrency. Perusahaan MRW yang berbasis di
London sebagai perusahaan yang mengkhususkan pada pengujian
pertahanan siber pada bank, pemerintah, maupun perusahaan
berpendapat bahwa likuiditas pasar cryptocurrency menopang kegiatan
ransomware. Volume dari hasil keahatan ini diketahui mencapai lebih
dari $ 1 milyar.
(Sumber: https://www.dunia ntech.com/perusahaan-gunakan-bitcoin-
untuk-membayar-serangan-para-hacker/).
r

fi
.

Perubahan Besar di Seluruh Dunia


karena Digitalisasi
Cryptocurrency di Indonesia

6,5 juta orang telah menjadi investor aset kripto sampai Mei
2021 dengan nilai transaksi Rp 370,4 triliun. Melebihi jumlah
investor di pasar modal yang Mei 2021 baru berjumlah 5,37
juta.

Peningkatan luar biasa Mei-Juni 2021, karena Januari-April 2021


baru 4,8 juta dengan nilai transaksi Rp 237,3 triliun.

(CNBC, Investordaily, 30 Juni 2021)

Apá Pendapat Pakar


Mengenai Cryptocurrency
Speculative Bubble oleh Ahli Ekonomi

Bitcoin disebut “speculative bubble” oleh

8 penerima nobel ekonomi seperti : Paul Krugman, Robert J. Shi er, Joseph


Stiglitz, Richard Thaler, James Heckman, Thomas Sargent, Angus Deaton,
and Oliver Hart;

6 Gubernur Bank Sentral seperti: Alan Greenspan, Ben Bernanke, Janet


Ye en, Agustín Carstens, Vítor Constâncio, and Nout We ink

3 Investor terkenal dan legendaris Warren Bu ett dan George Soros menyebutnya


"mirage" dan a "bubble"; sedangkan Jack Ma juga menyebutnya “bubble”.
Alibaba chairman Jack Ma stated in 2018, "There is no bubble for blockchain, but
there's a bitcoin bubble” and "[blockchain] technology itself isn’t the bubble, but
bitcoin likely is"

sumber :https://en.wikipedia.org/wiki/Economics_of_bitcoin
ll
.

ff
ll
.

ll
Nobel Laureates opinion about BITCOIN
Economist John Qui in in 2013 said "bitcoins are the most demonstrably valueless nancial asset ever created”.

Nobel laureate Joseph Stiglitz in 2017 said "It’s a bubble that’s going to give a lot of people a lot of exciting times as it rides up
and then goes down." He emphasized its use by criminals, its lack of a socia y useful purpose, and said that it should be
outlawed.

Tahun 2017, Nobel laureate Robert J. Shi er menyatakan bahwa bitcoin merupakan contoh yang sangat pas untuk suatu
“speculative bubble”.

Nobel laureate Paul Krugman wrote in 2018 that bitcoin is "a bubble wrapped in techno-mysticism inside a cocoon of
libertarian ideology". He criticized it as a very slow and expensive means of payment, used mostly to buy blackmarket goods,
without a "tether to reality”.

Nobel laureate Richard Thaler emphasizes the irrationality in the bitcoin market that has led to the bubble, demonstrating the
irrationality with the example of rms that have added the word blockchain to their names which have then had large
increases in their stock price. The extremely high volatility in bitcoin's price also is due to irrationality according to Thaler.

Four Nobel laureates, James Heckman, Thomas Sargent, Angus Deaton, and Oliver Hart, characterized bitcoin as a bubble at
a joint press conference in 2018. Hart cited   Christopher Sims's work showing no intrinsic value to bitcoin. Heckman
compared bitcoin to the tulip bubble. Deaton pointed to bitcoin's use by criminals

Professor   Nouriel Roubini   of New York University has ca ed bitcoin the "mother of a bubbles”,   writing that the
underlying blockchain technology has "massive obstacles standing in its way", including a lack of "common and universal
protocols" of the kind that enabled the early Internet. According to Roubini, bitcoin has failed as a unit of account, a means of
payment, and as a store of value; he ca s the claim that bitcoin cannot be debased “ audulent"  "Scammers, swindlers,
charlatans, and carnival barkers (a con icted insiders) have tapped into clueless retail investors' FOMO ('fear of missing
out'), and taken them for a ride," he writes.
sumber :https://en.wikipedia.org/wiki/Economics_of_bitcoin

gg

fi
ll
fl
ll
ll

ll
ll
.

fi
fr
ll

Cryptocurrency dalam
Perspektif Islam
Ada 2 pandangan :

Pandangan Pertama : Cryptocurrency itu Tidak Shariah Compliance

Kalau kita pelajari fatwa dan pandangan berbagai akademisi muslim dan ahli keuangan dan
perbankan syariah yang melarang cryptocurrency dalam hal ini bitcoin (karena yang paling
populer), ada beberapa alasan pelarangan tersebut;

a) Cryptocurrency tidak memiliki landasan hukum beroperasi (legal tender)


b) Pihak yang mengeluarkan Cryptocurrency tidak dikenal/diketahui (tidak jelas).
c) Cryptocurrency tidak memiliki kekuatan otoritas / pemerintah yang mendukungnya
d) Pergerakan harga Cryptocurrency sangat berfluktuatif sehingga terlihat highly
speculative, tidak stabil, tidak terpercaya (untrustworthy dan unreliable)
e) Cryptocurrency dapat dengan mudah menciptakan mudarat baru seperti digunakan
sebagai money laundering dan illegal purpose. Secara syar’i suatu instrument yang akan
digunakan harus mampu menghalangi kejahatan/keburukan untuk masuk. Kalau akan
menjadi tempat masuk berbagai kejahatan dan kebiasaan buruk (berjudi/rakus/serakah) itu
sebaiknya dihindari.

(lanjutan) Pandangan Pertama : Cryptocurrency itu Tidak Shariah


Compliance

f) Cryptocurrency tidak di back-up oleh aset apapun jadi sebagian berpendapat


seperti “it is created out of nothing”. No clear underlying assets/business
g) Cryptocurrency merupakan subject untuk high speculation / perjudian.
Trading mata uang/ currency tidak dibolehkan. Bagaimana menghitung Net
Asset Value-ya? atas dasar apa?
h). Cryptocurrency masuk ke ranah gharar terutama saat diperdagangkan dan
maysir karena ketidakjelasan underlying assets.
i). Risiko yang bisa di manage dan ada risiko yang tidak dapat di manage
(excessive risk). Excessive risk itu gambling. Risk follows the profitability.
High risk high return.
j). Bagaimana transparansi dan governancenya?

https://cointelegraph.com/news/major-indonesian-islamic-organization-declares-crypto-haram-or-forbidden?
utm_source=Telegram&utm_medium=social

Pandangan kedua: Cryptocurrency dibolehkan/Permissible/Halal

Dengan mengutip suatu famous legal maxim dalam menjelaskan suatu hukum. “everything is
permissible unless we found it clearly contradictory to Shariah principles”. Semuanya boleh
kecuali apabila ditemukan larangannya karena bertentangan dengan syariah.

Menurut sebagian akademisi Islam dan ahli agama yang mendukung ini, semua bisa disebut
uang apabila memenuhi hal-hal sebagai berikut:
1. Dianggap sebagai barang bernilai bagi masyarakat sekitarnya/sekelompok masyarakat.
2. Diterima sebagai alat tukar bagi sekelompok masyarakat tertentu.
3. Dapat digunakan untuk mengukur suatu nilai & ditempatkan dalam suatu unit rekening

• The Fatwa Center of South African Islamic Seminary, Darul Uloom Zakariyya, mengambil
posisi mendukung Bitcoin/cryptocurrency sebagai bentuk mata uang/ harta sehingga boleh
diperdagangkan.
• Studi yg dilakukan oleh Muhammad Abu-Bakar dari Blossom Finance berfokus pada Bitcoin
dan cryptocurrencies lainnya menyatakan kesesuaiannya dengan definisi money dalam
Islamic law. Studi ini merekomendasikan bahwa bitcoin adalah shari’ah compliance.

Secara umum sangat sedikit sekali fatwa dan kajian Islam yang membolehkan / menghalalkan
cryptocurrency ini.

Sources : Meera, “CRYPTOCURRENCIES FROM ISLAMIC PERSPECTIVES: THE CASE OF BITCOIN


BEMB, Volume 20, Number 4, April 2018

Holistic View
• Cryptocurrency diyakini memiliki kemampuan men eser dominasi US$ di
dunia dan menata kekuatan ekonomi baru di dunia dengan kekuatan teknologi
• Memberi kesempatan bagi negara-negara yang selama ini hancur mata uangnya
karena berbagai macam faktor untuk bisa STORING VALUE kekayaannya
dalam cryptocurrency. Walaupun tidak mudah juga dengan Volatilitas yang
ada.
• Memberi kebebasan bagi kelompok-kelompok tertentu (money laundering,
drugs, etc) untuk bertransaksi yang tak terlacak pemerintah manapun
• Banyaknya pelaku sektor bisnis dan keuangan yang memiliki NALURI
SPEKULASI yang didorong oleh sikap GREEDY yang membuat
cryptocurrency menjadi cara cepat kaya.

gg
.

At the end of the day,

The winner-nya adalah mata uang digital yang kuat yaitu mata
uang yang dimiliki oleh negara yang kuat atau yang memiliki
global economic network yang kuat.

The winning (digital) assets adalah aset yang kuat menyimpan


nilai, yang terbaik keamanannya, yang paling diterima oleh
masyarakat, terbaik ekosistemnya, paling stabil, terbaik
layanannya dan membawa kebaikan baik dirasakan oleh pemilik
maupun orang disekitarnya (social value).

- Dian Masyita -

Tips Berinvestasi bagi Investor (pemula/muda)

• Kenali PROFILE INVESTASI ANDA. Apakah Anda risk averse, moderate to risk, risk taker/seeker?
• Pelajari apa MAKNA UANG, REZEKI, KEBERKAHAN HIDUP dalam berbagai perspektif. Belajar
dari pengalaman adalah guru terbaik. Gunakan “integratif dan holistic view“dalam melihat fungsi
harta/maal/wealth dalam kehidupan.
• PELAJARI WHITEPAPER Cryptocurrency - crypto, token dan coin yang ditawarkan
• Pelajari BLOCKCHAIN PROJECTS yang dijadikan underlying aset/bisnisnya (kalau ada) untuk
menentukan apakah invest atau tidak.
• Pelajari PORTOFOLIO INVESTASI Anda selama ini. Dari mana “sumber rezeki Anda” tersebut.
(belum pernah berinvestasi tapi mau ikutan main crypto karena teman kelihatan untung).
• JANGAN SIMPAN SEMUA TELOR DALAM SATU KERANJANG - Ini Hukum Berinvestasi apapun.
• Pelajari PLATFORM investasi, terutama apabila itu berhubungan dengan teknologi. Siapa
developer-nya, seberapa trustworthy personal pengembangnya dan institusinya selama ini dalam
mengelola dana.
• Apakah SIFAT dana investasi Anda untuk jangka pendek atau jangka panjang?
• Jangan gunakan uang hidup sehari-hari, dana tabungan pendidikan anak, kesehatan dan
keperluan essential lainnya untuk diputarkan/dimainkan/diinvestasikan ke cryptoasset/
cryptocurrency. Gunakan uang yang benar-benar “dingin”.

Uang - rezeki - keberkahan


- selamat dunia & akhirat
- Holistic View in Islamic Perspective-
“Di saat negara membutuhkan banyak dana murah untuk
mengatasi permasalahan dalam negeri, apakah bijaksana kalau
uang ratusan triliunan Rupiah setiap hari di transaksikan untuk
membeli bitcoin, ethereum, dan cryptocurrency yang membuat
uang Rupiah mengalirnya entah kemana, wujud fisiknya tidak
jelas dan uang sebesar itu hanya diganti dengan kode-kode
yang entah kapan dicairkan dan kalau tidak beruntung bisa juga
hilang. Sementara pemerintah berhutang ke luar negeri dalam
jumlah besar dengan bunga yang besar untuk membuat ekonomi
berputar ditengah pandemi. Kalau ratusan triliunan tersebut
capital flight semua, dimana ‘the rational-nasionalisme’ nya?”

-Dian Masyita-

Apakah Crypto Tepat


Untuk Milenia
???
- pelajari detail - pahami pro le diri - renungkan holistic view - ambil keputusan -
fi
l

Bagaimana dengan ICOs (Initial Coin Offerings) &


TOKEN produksi anak negeri yang memiliki
underlying business yang bisa membantu UMKM
???

Baca detail WHITEPAPER dari ICOs, tertarik


dengan project/underlying bisnisnya, antusias
mendukung dengan membeli Virtual TOKENnya.

- PLATFORM BLOCKCHAIN INI ADALAH MASA DEPAN

Apakah ada pertanyaan

Fo ow us

dian_masyita
ll
:

Anda mungkin juga menyukai